Seminar Proposal Skripsi Devi Ardiyanti.
“PENGARUH PERTUMBUHAN UMKM TERHADAP
PENYERAPAN KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI
TULUNGAGUNG ”
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Devi Ardiyanti
NIM. 17402153349
EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2018
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal yang penting dalam
suatu negara terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Akan
tetapi, banyak permasalahan yang dihadapi suatu negara dalam proses
pembangunan. Masalah yang sering dihadapi diantaranya kemiskinan dan
pengangguran, tidak terkecuali di Indonesia.
Rendahnya daya serap tenaga kerja yang ada belum mampu
diselesaikan pemerintah ataupun instansi terkait. Maka dari itu perlu
adanya peran masyarakat dalam mengembangkan kemampuan dan potensi
yang dimiliki dalam menciptakan suatu usaha baik mikro, kecil maupun
menengah.
Di Tulungagung jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
semakin tahun semakin meningkat dengan berbagai jenis bidang usaha,
namun permasalahan yang sering dihadapi yaitu masih banyaknya Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang masih belum memiliki ijin usaha serta
keterbatasan modal usaha, sumber daya manusia yang kurang handal dan
teknologi yang kurang mendukung.
Peran pemerintah sangat diperlukan dalam mengembangkan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Tulungagung dengan
memberikan kemudahan dalam mengurus ijin usaha kepada pelaku usaha ,
memberikan bantuan tambahan modal usaha serta meningkatkan kualitas
SDM dengan pelatihan. Sehingga UMKM nantinya dapat memberikan
kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
khususnya yang ada di Tulungagung.
UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena
ada
tiga
indikator
yang
menunjukkan
peran
pentingnya
dalam
perekonomian indonesia. Pertama, jumlahnya banyak dan mencakup
setiap sektor ekonomi. Kedua, UMKM memiliki potensi besar dalam
2
menyerap tenaga kerja. Ketiga, UMKM memberikan kontribusi yang besar
dalam pendapatan nasional.1
Berdasarkan uraian di atas maka dianggap penting untuk dilakukan
sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan UMKM
Terhadap
Penyerapan
Kerja
Dan
Pertumbuhan
Ekonomi
Di
Tulungagung”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan
tenaga kerja di Tulungagung?
2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan
ekonomi di Tulungagung?
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga
kerja di Tulungagung
2. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan
ekonomi di Tulungagung
3. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga
kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat
pengetahuan,
secara
khususnya
teoritis
yang
yaitu
dapat
berkenaan
menambah
dengan
ilmu
pengaruh
pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan kerja dan pertumbuhan
ekonomi di Tulungagung dan sebagai suatu tambahan referensi bagi
1
Solehuddin Murphi, Bussiness Plan Praktis dan Dahsyat untuk UMKM, (Bekasi:Laskar
Aksara,2013), hlm.9
3
peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji dalam bidang yang sama
namun dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan suatu gambaran atau masukan bagi
pengambil kebijakan yang berkaitan dengan UMKM, penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
E. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang lingkup
Ruang lingkup penelitian ini akan dibatasi pada masalah yang
berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi
dan pertumbuhan UMKM . Variabel independen dalam penelitian ini
adalah pertumbuhan UMKM. Sedangkan variabel dependen penelitian
ini adalah penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
2. Keterbatasan Penelitian
Batasan masalah pada penelitian adalah:
a. Penelitian ini berfokus pada variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y). Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan
UMKM (X1) dan variabel terikat (Y) adalah penyerapan tenaga
kerja (Y1) dan pertumbuhan ekonomi (Y2) di Kabupaten
Tulungagung.
b. Data penelitian pada variabel bebas dan variabel terikat diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Tulungagung.
F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
a. UMKM
UMKM merupakan sector kegiatan ekonomi rakyat yang
tersebar di seluruh daerah, bahkan daerah terpencil dan memberi
4
kesempatan bagi masyarakat untuk memperbaiki serta meningkatkan
kehidupan ekonomi, bahkan ekonomi bangsa secara nasional.2
b. Tenaga Kerja
Pengertian tenaga kerja menurut UU 13 Tahun 2003 adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.3
c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
dapat
didefinisikan
sebagai
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah.4
2. Definisi Operasional
Definisi operasional memberikan pengertian bahwa untuk
memberikan pemahaman mengenai judul penelitian agar tidak timbul
suatu penafsiran terhadap judul penelitian. Sehingga definisi
operasional,
pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yaitu apakah ada atau tidak
pengaruh dari pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja
dan pertumbuhan ekonomi.
G. Landasan Teori
1. UMKM ( Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, yang dimaksud dengan Usaha kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
2
Hikmat Kusumangrat, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2009), hlm.22
3
Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan,(Medan:USU Press,2010), hlm.5
4
Sadono Sukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta;Rajawali Pers,2015)
hlm.9
5
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Kriteria usaha kecil
adalah sebagai berikut:5
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga
ratus
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
Rp
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
Selanjutnya, Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini. Adapun kriteria usaha menengah adalah
sebagai berikut:6
a.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima
ratus
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b.
Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp
2.5000.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) dampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah).
5
6
Achma Hendra Setiawan,”Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) Di Kota Semarang”,Jurnal ilmiah, Vol.3 No.1,2010, hlm.41-42,dalam
journal.unnes.ac.id ,diakses pada tanggal 21 Mei 2018.
Ibid.,
6
Usaha kecil adalah suatu usaha yang menggunakan tenaga
kerjanya 5-19 orang, sedangkan jika tenaga kerja terdiri dari 20
sampai 99 orang maka termasuk usaha menengah. Jika tenaga
kerjanya kurang dari 5 orang maka digolongkan usaha rumah tangga.7
UMKM belum didukung dengan kualitas yang memadai, hal
tersebut menyebabkan kontribusi terhadap pengembangan usaha
rakyat, penyerapan tenaga kerja, dan perekonomian secara umum
kurang optimal dibandingkan dengan usaha besar.8
Tujuan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah:9
a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan.
b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro,
kecil, dan menengah menjadi usaha mandiri.
c. Meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari
kemiskinan.
2. Tenaga Kerja
Menurut Payaman Simanjuntak tenaga kerja (manpower) adalah
penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari
pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah
dan mengurus rumah tangga. Pengertian tenaga kerja bukan tenaga
kerja menurutnya ditentukan oleh umur/usia.10
Dalam studi demografis disebutkan tenaga kerja adalah
penduduk yang berusia produktif yaitu berkisar antara 15-64 tahun.
Konsep tenaga kerja mencakup dua hal penting yaitu angkatan kerja
7
Ibid.,
Hikmat Kusumangrat, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil ....,hlm.22
9
Budi Harsono,Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses melalui UMKM, (Jakarta: PT
Gramedia,2014),hlm.50
10
Ibid.,
8
7
dan bukan angkatan kerja.11 Angkatan kerja atau labourforce terdiri
dari golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur atau
sedang mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkat kerja
terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus
rumah tangga, dan golongan lain atau penerima pendapatan.12
Tenaga kerja merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat,
martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat
sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik materiil maupun spiritual.
Dalam pembangunan nasional tenaga kerja mempunyai peranan dan
kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan
pembangunan.13
Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin
meningkat dengan diseertai berbagai tantangan dan risiko yang
dihadapinya. Oleh karena itu, kepada tenaga kerja perlu diberikan
perlindungan, pemeliharaan, dan peningkatan kesejahteraan sebagai
pelindung dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum bagi
tenaga kerja.14
Menurut Tronena bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
secara langsung kinerja tenaga kerja adalah motivasi kerja,
pendidikan dan pengalaman, sarana kerja, lingkungan kerja serta
sosial ekonomi. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi terhadap
kinerja tenaga kerja adalah upah dan tanggungan keluarga.15
11
Seran, Sirilius, Pendidikan &Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk,
(Yogyakarta:Deepublish,2016), hlm.62
12
Agusmidah,Dinamika Hukum Ketenagakerjaan....,hlm.5-6
13
Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi Edisi 1,(Jakarta:Sinar Grafika,
2010), hlm.6
14
Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di Indonesia, (Jakarta:
Rajawali Pers,2008), hlm.83
15
Sanusi Hamid, Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan Edisi 1, (Yogyakarta:Deepublish,
2014), hlm.87
8
3. Pertumbuhan Ekonomi
Menurut boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan output per kapita.16 Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada
penduduknya. Kenaikan kapasitas ini ditentukan oleh kemajuan atau
penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap tuntutan
keadaan yang ada.17
Todaro menyampaikan ada tiga faktor atau komponen utama
dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara, antara lain:18
1) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi
baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau
sumber daya manusia.
2) Pertumbuhan
penduduk,
dimana
pada
akhirnya
akan
memperbanyak jumlah angkatan kerja.
3) Kemajuan teknologi, yaitu berupa cara baru dalam menangani
pekerjaan.
Sukirno menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh bagi
pertumbuhan ekonomi, antara lain:19
1) Tanah dan kekayaan alam
2) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3) Barang-barang modal dan tingkat teknologi
4) Sistem sosial dan sikap masyarakat.
Pertumbuhan
ekonomi
tinggi
menggambarkan
bahwa
pembangunan ataupun investasi yang dilakukan pemerintah dan swasta
16
Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan
Tenaga Kerja, Kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua,
(Yogyakarta:Deepublish, 2015), hlm.69
17
Ibid., hlm.68
18
Ibid.,
19
SadonoSukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga...., hlm.429
9
di berbagai bidang cukup berhasil. Dampak dari pembangunan tersebut
antara lain kesejahteraan masyarakat meningkat dan pengangguran
juga jauh berkurang. Sejak orde lama, orde baru, hingga orde
reformasi,
kondisi
perekonomian
Indonesia
masih
belum
menggembirakan. Hal ini disebabkan adanya kendala, antara lain
terbatasnya sumber dana pembiayaan, rendahnya kualitas sumber daya
manusia,
dan
besarnya
tingkat
korupsi
di
berbagai
bidang
pemerintahan.20
Sukirno mengemukakan beberapa teori tentang pertumbuhan
ekonomi, antara lain:21
1) Teori Pertumbuhan Klasik
Para tokoh klasik lebih menekankan tentang pentingnya
faktor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan
mewujudkan pertumbuhan. Namun yang terutama diperhatikan
oleh ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut
mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
2) Teori Schumpeter
Schumpeter lebih menekankan tentang peranan para
usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3) Teori Harrod-Domar
Teori ini lebih menekankan pada peranan investasi sebagai
faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat, dalam
kata lain lebih menekankan pada peranan segi permintaan dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
4) Teori Neo-Klasik
20
Sudrajat, Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha, (Jakarta:PT
Bumi Aksara,2012), hlm.10
21
SadonoSukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga....,hlm.432
10
Melalui kajian empirikal, tepi ini menunjukkan bahwa
perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat
merupakan
faktor
yang
terpenting
dalam
mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
11
H. Kajian Penelitian Terdahulu
No
1.
Variabel
Jurnal
Penelitian
Metode
Dependen
Analisis
Analisis
dan Independen
Variabel
Penyerapan
dependen: Jumlah data
Tenaga
Kerja tenaga kerja.
Pada
Sektor
Metode analisis Koefisien
yang jumlah
digunakan
adalah
Perbedaan
Hasil Penelitian
regresi
unit
Penelitian
variabel Perbedaan
usaha
sebesar terletak pada
0,0694. Nilai koefisien yang lokasi
dan
analisis positif menunjuk kan bahwa beberapa
Usaha Kecil Dan Variabel
regresi berganda jumlah unit usaha berpengaruh variabel yang
Menengah
dengan metode terhadap jumlah tenaga kerja. berbeda.
independen:
(UKM) Di Kota Jumlah unit usaha kuadrat terkecil.
Sehingga , semakin banyak
Semarang.
UKM
(Achma
,nilai
investasi,
Hendra nilai output, dan
Setiawan,
upah
Universitas
kota.
Diponegoro,2010
minimum
yang
berdiri
maka
semakin banyak ketersediaan
lapangan
menyebabkan
kerja
tenaga
yang
yang
terserap pada sektor UKM juga
12
)
2.
meningkat.
Pengaruh
Variabel
Pertumbuhan
dependen: Produk digunakan yaitu dan penyerapan tenaga kerja terletak pada
Usaha
Metode
Kecil Domestik
Menengah
metode analisis tidak
Bruto(PDB).
regresi
(UKM) terhadap
Pertumbuhan
Variabel
yang
di Jumlah
(Pradnya
dan
tenaga
disebabkan lokasi,
kerja
yang metode
diolah Penyebabnya
sedikit
angka
salah satu perusahaan di Batu
yang berjumlah kurang lebih
tenaga
kerja
UKM,
Modal
laba UKM berpengaruh pada
UKM, dan Laba
pertumbuhan ekonomi Kota
Hakim, yang
dan
data sedikit pada tahun 2007-2011. analisis data.
UKM, time series
Paramita Hapsari, atau Keuntungan
Abdul
signifikan
merupakan data serapan karena adanya PHK di
Pemerintah Kota Penyerapan
Batu)
panel serapan
dengan
Ekonomi Daerah independen:
(Studi
yang Hasil uji parsial jumlah UKM Perbedaan
2500
karyawan.
Sedangkan
Batu.
diperoleh
Saleh UKM.
Soedy,Universitas
Brawijaya,
13
3.
Malang,2014)
Analisis
Variabel
Penyerapan
dependen: Jumlah digunakan yaitu terhadap
Tenaga
Pada
Metode
Kerja tenaga kerja.
Sektor
yang UKM
4.
pearson
penyerapan
dengan koefisien mendekati 1 metode
Variabel
penyerapan tenaga kerja sangat adanya
Independen:
kuat.
Jumlah
Universitas
Nilai
Negeri
UKM, dan Upah
Semarang,2015)
minimum UKM.
beberapa
UKM,
variabel.
investasi
Usaha Variabel
Metode
yang Variabel UMKM berpengaruh Perbedaan
Mikro Kecil dan dependen:
digunakan yaitu positif
Menengah
Pertumbuhan
metode analisis pertumbuhan
(UMKM)
Ekonomi.
regresi
Terhadap
Pertumbuhan
tenaga terletak pada
maka hubungan UKM dengan analisis, dan
(Nurufuah,
Pengaruh
hubungan Perbedaan
analisis korelasi kerja, dengan signifikan 0,952 lokasi,
Usaha Kecil Dan
Menengah
memiliki
Ekonomi Daerah independen:
diperoleh
dengan uji t dan regresi
uji
variabel terletak pada
ekonomi. lokasi
dan
linier Berdasarkan hasil perhitungan metode
sederhana
Variabel
terhadap
koefisien Artinya
nilai
koefisien analisis data.
sebesar
289,802.
apabila
UMKM
14
Kabupaten
UMKM
di determinasi.
dinaikkan sebesar 1 unit maka
Sumbawa Tahun Kabupaten
hal tersebut akan menyebabkan
2011-2015
pertumbuhan
Sumbawa
ekonomi
meningkat sebesar Rp 289,802
(Nining Sudiyarti,
Ismawati,
juta.
dan
Agus Irwansyah,
Universitas
Samawa, 2017
15
I. Kerangka Berpikir
Usaha Mikro,
Kecil, dan
Menegah
(UMKM) (X)
Penyerapan
Tenaga
Kerja(Y1)
Pertumbuhan
Ekonomi
(Y2)
J. Hipotesis
Penelitiaan ini memiliki hipotesis sebagai berikut:
1. H1 :
Pertumbuhan
UMKM
berpengaruh
signifikan
terhadap
signifikan
terhadap
signifikan
terhadap
penyerapan tenaga kerja di Tulungagung
2. H2 :
Pertumbuhan
UMKM
berpengaruh
pertumbuhan ekonomi di Tulungagung
3. H3 :
Pertumbuhan
UMKM
berpengaruh
penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung
K. Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis
explanatory research. Explanatory research yaitu penelitian yang
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesis.22
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan atau himpunan dari seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh obyek ataupun subyek yang akan
diteliti.23 Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM yang ada
di Kabupaten Tulungagung. Usaha yang dijadikan sampel adalah
22
Rokhmat Subagyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam:Konsep dan Penerapan, (Jakarta:
Alim’s Publising, 2017), hlm.154
23
Ibid., hlm.63.
16
usaha yang memiliki tenaga kerja dengan karakteristik tertentu, yang
selanjutnya pengambilan sampel digunakan dengan teknik purposive
sampling.
Menurut Kuntjojo, purposive sampling atau judgemental
sampling, teknik penarikan sampel ini dilakukan dengan memilih
subyek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti.24
3. Data dan Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data
sekunder. Data sekunder dari penelitian ini bersumber dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Koperasi dan
UKM Provinsi Jawa Timur berupa data jumlah UMKM, Badan Pusat
Statistik (BPS) Tulungagung berupa PDRB dan tingkat penyerapan
tenaga kerja kabupaten Tulungagung.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian
ini sepenuhnya diperoleh melalui studi pustaka dan dokumentasi
sebagai
metode
pengumpulan
datanya.
Dalam
penelitian
ini
menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang di
peroleh dalam bentuk yang sudah jadi dikumpulkan dan diolah pihak
lain dalam bentuk publikasi.25
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka
dan dokumentasi dengan mengumpulkan data dari Disperindag
Kabupaten
Tulungagung
dan
BPS
kabupaten
Tulungagung.
Sedangkan, Studi pustaka diperoleh dari buku referensi, jurnal, surat
kabar, serta dari browsing website internet yang berkaitan dengan
judul penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap
data, bertujuan mengolah data yang tersedia untuk menjawab rumusan
24
Ibid.,hlm.69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm. 162.
25
17
masalah.26 Teknis analisis data yang diterapkan dari data-data yang
terkumpul yaitu dengan analisis regresi linier berganda.
26
Ibid., hlm.100
18
DAFTAR PUSTAKA
Agusmidah.2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan. Medan:USU Press.
Asyhadie, Zaeni.2008. Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di
Indonesia.Jakarta:Rajawali Pers.
Hamid, Sanusi.2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan Edisi 1.
Yogyakarta:Deepublish.
Harsono, Budi.2014. Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses melalui
UMKM. Jakarta:PT Gramedia.
Kusumaningrat, Hikmat. 2009. Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Murphi, Solehuddin.2013. Bussiness Plan Praktis dan Dahsyat untuk
UMKM.Bekasi:Laskar Aksara.
Setiawan,Achma Hendra.2010.”Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada
Sektor
Usaha
Semarang”.Jurnal
Kecil
dan
Menengah
ilmiah.Vol.3
(UKM)
No.1,
Di
Kota
dalam
journal.unnes.ac.id ,diakses pada tanggal 21 Mei 2018.
Sirilius, Seran.2016.Pendidikan &Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan
Penduduk.Yogyakarta:Deepublish.
Subagyo, Rokhmat.2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam:Konsep dan
Penerapan.Jakarta: Alim’s Publising.
Sudrajat.2012. Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui
Wirausaha. Jakarta:PT BumiAksara.
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung: Alfabeta
19
Sukirno, Sadono.2015.Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:
Rajawali Pers.
Suwandi.2015.
Desentralisasi
Fiskal
dan
Dampaknya
Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan dan
Kesejahteraan
di
Kabupaten/Kota
Induk
Provinsi
Papua.Yogyakarta:Deepublish.
Wijayanti, Asri.2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi Edisi 1.
Jakarta:Sinar Grafika.
.
.
.
20
PENYERAPAN KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI
TULUNGAGUNG ”
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Devi Ardiyanti
NIM. 17402153349
EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2018
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal yang penting dalam
suatu negara terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Akan
tetapi, banyak permasalahan yang dihadapi suatu negara dalam proses
pembangunan. Masalah yang sering dihadapi diantaranya kemiskinan dan
pengangguran, tidak terkecuali di Indonesia.
Rendahnya daya serap tenaga kerja yang ada belum mampu
diselesaikan pemerintah ataupun instansi terkait. Maka dari itu perlu
adanya peran masyarakat dalam mengembangkan kemampuan dan potensi
yang dimiliki dalam menciptakan suatu usaha baik mikro, kecil maupun
menengah.
Di Tulungagung jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
semakin tahun semakin meningkat dengan berbagai jenis bidang usaha,
namun permasalahan yang sering dihadapi yaitu masih banyaknya Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang masih belum memiliki ijin usaha serta
keterbatasan modal usaha, sumber daya manusia yang kurang handal dan
teknologi yang kurang mendukung.
Peran pemerintah sangat diperlukan dalam mengembangkan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Tulungagung dengan
memberikan kemudahan dalam mengurus ijin usaha kepada pelaku usaha ,
memberikan bantuan tambahan modal usaha serta meningkatkan kualitas
SDM dengan pelatihan. Sehingga UMKM nantinya dapat memberikan
kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
khususnya yang ada di Tulungagung.
UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena
ada
tiga
indikator
yang
menunjukkan
peran
pentingnya
dalam
perekonomian indonesia. Pertama, jumlahnya banyak dan mencakup
setiap sektor ekonomi. Kedua, UMKM memiliki potensi besar dalam
2
menyerap tenaga kerja. Ketiga, UMKM memberikan kontribusi yang besar
dalam pendapatan nasional.1
Berdasarkan uraian di atas maka dianggap penting untuk dilakukan
sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan UMKM
Terhadap
Penyerapan
Kerja
Dan
Pertumbuhan
Ekonomi
Di
Tulungagung”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan
tenaga kerja di Tulungagung?
2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan
ekonomi di Tulungagung?
3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga
kerja di Tulungagung
2. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan
ekonomi di Tulungagung
3. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga
kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat
pengetahuan,
secara
khususnya
teoritis
yang
yaitu
dapat
berkenaan
menambah
dengan
ilmu
pengaruh
pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan kerja dan pertumbuhan
ekonomi di Tulungagung dan sebagai suatu tambahan referensi bagi
1
Solehuddin Murphi, Bussiness Plan Praktis dan Dahsyat untuk UMKM, (Bekasi:Laskar
Aksara,2013), hlm.9
3
peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji dalam bidang yang sama
namun dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan suatu gambaran atau masukan bagi
pengambil kebijakan yang berkaitan dengan UMKM, penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
E. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang lingkup
Ruang lingkup penelitian ini akan dibatasi pada masalah yang
berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi
dan pertumbuhan UMKM . Variabel independen dalam penelitian ini
adalah pertumbuhan UMKM. Sedangkan variabel dependen penelitian
ini adalah penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
2. Keterbatasan Penelitian
Batasan masalah pada penelitian adalah:
a. Penelitian ini berfokus pada variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y). Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan
UMKM (X1) dan variabel terikat (Y) adalah penyerapan tenaga
kerja (Y1) dan pertumbuhan ekonomi (Y2) di Kabupaten
Tulungagung.
b. Data penelitian pada variabel bebas dan variabel terikat diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Tulungagung.
F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
a. UMKM
UMKM merupakan sector kegiatan ekonomi rakyat yang
tersebar di seluruh daerah, bahkan daerah terpencil dan memberi
4
kesempatan bagi masyarakat untuk memperbaiki serta meningkatkan
kehidupan ekonomi, bahkan ekonomi bangsa secara nasional.2
b. Tenaga Kerja
Pengertian tenaga kerja menurut UU 13 Tahun 2003 adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.3
c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
dapat
didefinisikan
sebagai
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah.4
2. Definisi Operasional
Definisi operasional memberikan pengertian bahwa untuk
memberikan pemahaman mengenai judul penelitian agar tidak timbul
suatu penafsiran terhadap judul penelitian. Sehingga definisi
operasional,
pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yaitu apakah ada atau tidak
pengaruh dari pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja
dan pertumbuhan ekonomi.
G. Landasan Teori
1. UMKM ( Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah, yang dimaksud dengan Usaha kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
2
Hikmat Kusumangrat, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2009), hlm.22
3
Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan,(Medan:USU Press,2010), hlm.5
4
Sadono Sukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta;Rajawali Pers,2015)
hlm.9
5
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Kriteria usaha kecil
adalah sebagai berikut:5
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga
ratus
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
Rp
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
Selanjutnya, Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini. Adapun kriteria usaha menengah adalah
sebagai berikut:6
a.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima
ratus
juta
rupiah)
sampai
dengan
paling
banyak
Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b.
Memiliki
hasil
penjualan
tahunan
lebih
dari
Rp
2.5000.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) dampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah).
5
6
Achma Hendra Setiawan,”Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) Di Kota Semarang”,Jurnal ilmiah, Vol.3 No.1,2010, hlm.41-42,dalam
journal.unnes.ac.id ,diakses pada tanggal 21 Mei 2018.
Ibid.,
6
Usaha kecil adalah suatu usaha yang menggunakan tenaga
kerjanya 5-19 orang, sedangkan jika tenaga kerja terdiri dari 20
sampai 99 orang maka termasuk usaha menengah. Jika tenaga
kerjanya kurang dari 5 orang maka digolongkan usaha rumah tangga.7
UMKM belum didukung dengan kualitas yang memadai, hal
tersebut menyebabkan kontribusi terhadap pengembangan usaha
rakyat, penyerapan tenaga kerja, dan perekonomian secara umum
kurang optimal dibandingkan dengan usaha besar.8
Tujuan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah:9
a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan.
b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro,
kecil, dan menengah menjadi usaha mandiri.
c. Meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari
kemiskinan.
2. Tenaga Kerja
Menurut Payaman Simanjuntak tenaga kerja (manpower) adalah
penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari
pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah
dan mengurus rumah tangga. Pengertian tenaga kerja bukan tenaga
kerja menurutnya ditentukan oleh umur/usia.10
Dalam studi demografis disebutkan tenaga kerja adalah
penduduk yang berusia produktif yaitu berkisar antara 15-64 tahun.
Konsep tenaga kerja mencakup dua hal penting yaitu angkatan kerja
7
Ibid.,
Hikmat Kusumangrat, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil ....,hlm.22
9
Budi Harsono,Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses melalui UMKM, (Jakarta: PT
Gramedia,2014),hlm.50
10
Ibid.,
8
7
dan bukan angkatan kerja.11 Angkatan kerja atau labourforce terdiri
dari golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur atau
sedang mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkat kerja
terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus
rumah tangga, dan golongan lain atau penerima pendapatan.12
Tenaga kerja merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat,
martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat
sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik materiil maupun spiritual.
Dalam pembangunan nasional tenaga kerja mempunyai peranan dan
kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan
pembangunan.13
Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin
meningkat dengan diseertai berbagai tantangan dan risiko yang
dihadapinya. Oleh karena itu, kepada tenaga kerja perlu diberikan
perlindungan, pemeliharaan, dan peningkatan kesejahteraan sebagai
pelindung dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum bagi
tenaga kerja.14
Menurut Tronena bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
secara langsung kinerja tenaga kerja adalah motivasi kerja,
pendidikan dan pengalaman, sarana kerja, lingkungan kerja serta
sosial ekonomi. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi terhadap
kinerja tenaga kerja adalah upah dan tanggungan keluarga.15
11
Seran, Sirilius, Pendidikan &Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk,
(Yogyakarta:Deepublish,2016), hlm.62
12
Agusmidah,Dinamika Hukum Ketenagakerjaan....,hlm.5-6
13
Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi Edisi 1,(Jakarta:Sinar Grafika,
2010), hlm.6
14
Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di Indonesia, (Jakarta:
Rajawali Pers,2008), hlm.83
15
Sanusi Hamid, Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan Edisi 1, (Yogyakarta:Deepublish,
2014), hlm.87
8
3. Pertumbuhan Ekonomi
Menurut boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan output per kapita.16 Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada
penduduknya. Kenaikan kapasitas ini ditentukan oleh kemajuan atau
penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap tuntutan
keadaan yang ada.17
Todaro menyampaikan ada tiga faktor atau komponen utama
dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara, antara lain:18
1) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi
baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau
sumber daya manusia.
2) Pertumbuhan
penduduk,
dimana
pada
akhirnya
akan
memperbanyak jumlah angkatan kerja.
3) Kemajuan teknologi, yaitu berupa cara baru dalam menangani
pekerjaan.
Sukirno menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh bagi
pertumbuhan ekonomi, antara lain:19
1) Tanah dan kekayaan alam
2) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3) Barang-barang modal dan tingkat teknologi
4) Sistem sosial dan sikap masyarakat.
Pertumbuhan
ekonomi
tinggi
menggambarkan
bahwa
pembangunan ataupun investasi yang dilakukan pemerintah dan swasta
16
Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan
Tenaga Kerja, Kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua,
(Yogyakarta:Deepublish, 2015), hlm.69
17
Ibid., hlm.68
18
Ibid.,
19
SadonoSukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga...., hlm.429
9
di berbagai bidang cukup berhasil. Dampak dari pembangunan tersebut
antara lain kesejahteraan masyarakat meningkat dan pengangguran
juga jauh berkurang. Sejak orde lama, orde baru, hingga orde
reformasi,
kondisi
perekonomian
Indonesia
masih
belum
menggembirakan. Hal ini disebabkan adanya kendala, antara lain
terbatasnya sumber dana pembiayaan, rendahnya kualitas sumber daya
manusia,
dan
besarnya
tingkat
korupsi
di
berbagai
bidang
pemerintahan.20
Sukirno mengemukakan beberapa teori tentang pertumbuhan
ekonomi, antara lain:21
1) Teori Pertumbuhan Klasik
Para tokoh klasik lebih menekankan tentang pentingnya
faktor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan
mewujudkan pertumbuhan. Namun yang terutama diperhatikan
oleh ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut
mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
2) Teori Schumpeter
Schumpeter lebih menekankan tentang peranan para
usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3) Teori Harrod-Domar
Teori ini lebih menekankan pada peranan investasi sebagai
faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat, dalam
kata lain lebih menekankan pada peranan segi permintaan dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
4) Teori Neo-Klasik
20
Sudrajat, Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha, (Jakarta:PT
Bumi Aksara,2012), hlm.10
21
SadonoSukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga....,hlm.432
10
Melalui kajian empirikal, tepi ini menunjukkan bahwa
perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat
merupakan
faktor
yang
terpenting
dalam
mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
11
H. Kajian Penelitian Terdahulu
No
1.
Variabel
Jurnal
Penelitian
Metode
Dependen
Analisis
Analisis
dan Independen
Variabel
Penyerapan
dependen: Jumlah data
Tenaga
Kerja tenaga kerja.
Pada
Sektor
Metode analisis Koefisien
yang jumlah
digunakan
adalah
Perbedaan
Hasil Penelitian
regresi
unit
Penelitian
variabel Perbedaan
usaha
sebesar terletak pada
0,0694. Nilai koefisien yang lokasi
dan
analisis positif menunjuk kan bahwa beberapa
Usaha Kecil Dan Variabel
regresi berganda jumlah unit usaha berpengaruh variabel yang
Menengah
dengan metode terhadap jumlah tenaga kerja. berbeda.
independen:
(UKM) Di Kota Jumlah unit usaha kuadrat terkecil.
Sehingga , semakin banyak
Semarang.
UKM
(Achma
,nilai
investasi,
Hendra nilai output, dan
Setiawan,
upah
Universitas
kota.
Diponegoro,2010
minimum
yang
berdiri
maka
semakin banyak ketersediaan
lapangan
menyebabkan
kerja
tenaga
yang
yang
terserap pada sektor UKM juga
12
)
2.
meningkat.
Pengaruh
Variabel
Pertumbuhan
dependen: Produk digunakan yaitu dan penyerapan tenaga kerja terletak pada
Usaha
Metode
Kecil Domestik
Menengah
metode analisis tidak
Bruto(PDB).
regresi
(UKM) terhadap
Pertumbuhan
Variabel
yang
di Jumlah
(Pradnya
dan
tenaga
disebabkan lokasi,
kerja
yang metode
diolah Penyebabnya
sedikit
angka
salah satu perusahaan di Batu
yang berjumlah kurang lebih
tenaga
kerja
UKM,
Modal
laba UKM berpengaruh pada
UKM, dan Laba
pertumbuhan ekonomi Kota
Hakim, yang
dan
data sedikit pada tahun 2007-2011. analisis data.
UKM, time series
Paramita Hapsari, atau Keuntungan
Abdul
signifikan
merupakan data serapan karena adanya PHK di
Pemerintah Kota Penyerapan
Batu)
panel serapan
dengan
Ekonomi Daerah independen:
(Studi
yang Hasil uji parsial jumlah UKM Perbedaan
2500
karyawan.
Sedangkan
Batu.
diperoleh
Saleh UKM.
Soedy,Universitas
Brawijaya,
13
3.
Malang,2014)
Analisis
Variabel
Penyerapan
dependen: Jumlah digunakan yaitu terhadap
Tenaga
Pada
Metode
Kerja tenaga kerja.
Sektor
yang UKM
4.
pearson
penyerapan
dengan koefisien mendekati 1 metode
Variabel
penyerapan tenaga kerja sangat adanya
Independen:
kuat.
Jumlah
Universitas
Nilai
Negeri
UKM, dan Upah
Semarang,2015)
minimum UKM.
beberapa
UKM,
variabel.
investasi
Usaha Variabel
Metode
yang Variabel UMKM berpengaruh Perbedaan
Mikro Kecil dan dependen:
digunakan yaitu positif
Menengah
Pertumbuhan
metode analisis pertumbuhan
(UMKM)
Ekonomi.
regresi
Terhadap
Pertumbuhan
tenaga terletak pada
maka hubungan UKM dengan analisis, dan
(Nurufuah,
Pengaruh
hubungan Perbedaan
analisis korelasi kerja, dengan signifikan 0,952 lokasi,
Usaha Kecil Dan
Menengah
memiliki
Ekonomi Daerah independen:
diperoleh
dengan uji t dan regresi
uji
variabel terletak pada
ekonomi. lokasi
dan
linier Berdasarkan hasil perhitungan metode
sederhana
Variabel
terhadap
koefisien Artinya
nilai
koefisien analisis data.
sebesar
289,802.
apabila
UMKM
14
Kabupaten
UMKM
di determinasi.
dinaikkan sebesar 1 unit maka
Sumbawa Tahun Kabupaten
hal tersebut akan menyebabkan
2011-2015
pertumbuhan
Sumbawa
ekonomi
meningkat sebesar Rp 289,802
(Nining Sudiyarti,
Ismawati,
juta.
dan
Agus Irwansyah,
Universitas
Samawa, 2017
15
I. Kerangka Berpikir
Usaha Mikro,
Kecil, dan
Menegah
(UMKM) (X)
Penyerapan
Tenaga
Kerja(Y1)
Pertumbuhan
Ekonomi
(Y2)
J. Hipotesis
Penelitiaan ini memiliki hipotesis sebagai berikut:
1. H1 :
Pertumbuhan
UMKM
berpengaruh
signifikan
terhadap
signifikan
terhadap
signifikan
terhadap
penyerapan tenaga kerja di Tulungagung
2. H2 :
Pertumbuhan
UMKM
berpengaruh
pertumbuhan ekonomi di Tulungagung
3. H3 :
Pertumbuhan
UMKM
berpengaruh
penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung
K. Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis
explanatory research. Explanatory research yaitu penelitian yang
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesis.22
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan atau himpunan dari seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh obyek ataupun subyek yang akan
diteliti.23 Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM yang ada
di Kabupaten Tulungagung. Usaha yang dijadikan sampel adalah
22
Rokhmat Subagyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam:Konsep dan Penerapan, (Jakarta:
Alim’s Publising, 2017), hlm.154
23
Ibid., hlm.63.
16
usaha yang memiliki tenaga kerja dengan karakteristik tertentu, yang
selanjutnya pengambilan sampel digunakan dengan teknik purposive
sampling.
Menurut Kuntjojo, purposive sampling atau judgemental
sampling, teknik penarikan sampel ini dilakukan dengan memilih
subyek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti.24
3. Data dan Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data
sekunder. Data sekunder dari penelitian ini bersumber dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Koperasi dan
UKM Provinsi Jawa Timur berupa data jumlah UMKM, Badan Pusat
Statistik (BPS) Tulungagung berupa PDRB dan tingkat penyerapan
tenaga kerja kabupaten Tulungagung.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian
ini sepenuhnya diperoleh melalui studi pustaka dan dokumentasi
sebagai
metode
pengumpulan
datanya.
Dalam
penelitian
ini
menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang di
peroleh dalam bentuk yang sudah jadi dikumpulkan dan diolah pihak
lain dalam bentuk publikasi.25
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka
dan dokumentasi dengan mengumpulkan data dari Disperindag
Kabupaten
Tulungagung
dan
BPS
kabupaten
Tulungagung.
Sedangkan, Studi pustaka diperoleh dari buku referensi, jurnal, surat
kabar, serta dari browsing website internet yang berkaitan dengan
judul penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap
data, bertujuan mengolah data yang tersedia untuk menjawab rumusan
24
Ibid.,hlm.69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm. 162.
25
17
masalah.26 Teknis analisis data yang diterapkan dari data-data yang
terkumpul yaitu dengan analisis regresi linier berganda.
26
Ibid., hlm.100
18
DAFTAR PUSTAKA
Agusmidah.2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan. Medan:USU Press.
Asyhadie, Zaeni.2008. Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di
Indonesia.Jakarta:Rajawali Pers.
Hamid, Sanusi.2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan Edisi 1.
Yogyakarta:Deepublish.
Harsono, Budi.2014. Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses melalui
UMKM. Jakarta:PT Gramedia.
Kusumaningrat, Hikmat. 2009. Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Murphi, Solehuddin.2013. Bussiness Plan Praktis dan Dahsyat untuk
UMKM.Bekasi:Laskar Aksara.
Setiawan,Achma Hendra.2010.”Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada
Sektor
Usaha
Semarang”.Jurnal
Kecil
dan
Menengah
ilmiah.Vol.3
(UKM)
No.1,
Di
Kota
dalam
journal.unnes.ac.id ,diakses pada tanggal 21 Mei 2018.
Sirilius, Seran.2016.Pendidikan &Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan
Penduduk.Yogyakarta:Deepublish.
Subagyo, Rokhmat.2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam:Konsep dan
Penerapan.Jakarta: Alim’s Publising.
Sudrajat.2012. Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui
Wirausaha. Jakarta:PT BumiAksara.
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung: Alfabeta
19
Sukirno, Sadono.2015.Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:
Rajawali Pers.
Suwandi.2015.
Desentralisasi
Fiskal
dan
Dampaknya
Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan dan
Kesejahteraan
di
Kabupaten/Kota
Induk
Provinsi
Papua.Yogyakarta:Deepublish.
Wijayanti, Asri.2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi Edisi 1.
Jakarta:Sinar Grafika.
.
.
.
20