TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEL 5

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Makalah yang Disusun guna melengkapi tugas
Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Program Studi Manajemen Keuangan

Disusun oleh
Shanti Dwi Agustin

(2012 4 20334)

Wildah Rahmani

(2012 4 20427)

Wahyudi Ramadhan

(2012 4 20447)

Mega Kartika Putri

(2012 4 20456)


Kartika Mahardianti

(2012 4 20603)

PROGRAM STUDI KEUANGAN
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
JAKARTA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah tentang “Sistem Informasi Akuntansi” ini disusun dengan tujuan
untuk melengkapi tugas mata kuliah sistem informasi akuntansi .
Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Kami sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi

kami selaku penyusun makalah pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
serta bisa menjadi tambahan referensi di bidang ilmu Komunikasi Data bagi
penyusun makalah di masa yang akan datang.

Jakarta, 14 April 2014

Penulis

1 |Sistem Informasi Akuntansi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

1

DAFTAR ISI

2

BAB I PENDAHULUAN


3

1.1 Latar Belakang

3

BAB II PEMBAHASAN

4

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1

Pengertian Sistem

4
4


2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi

6

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

7

2.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

7

2.3 Pengendalian Intern

8

2.3.1

Pengertian Pengendalian Intern


8

2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern

9

2.3.3 Aktivitas Pengendalian Fisik

10

2.3.4 Unsur dan Struktur Pengendalian Intern

11

2.3.5 Pengendalian Intern dalam Sistem Pembelian

12

2.4 Organisasi


12

2.5 Analisis dan Perancangan Sistem

13

2.5.1 Pengertian Analisis Sistem

13

2.5.2 Tujuan Analisis Sistem

13

2.5.3 Tahapan Analisis Sistem

14

2.6 Studi Kasus


14

2.7 Pemecahan Studi Kasus

15

2.8 Job Description Struktur Organisasi

16

BAB III KESIMPULAN

21

DAFTAR PUSTAKA

22

2 |Sistem Informasi Akuntansi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang
diperlukan oleh perusahaan dalam mengangani kegiatan operasionalnya sehari-hari
untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasi lainnya mengenai
proses bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait
lainnya sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sangatlah pesat, sehingga banyak sekali menawarkan kemudahan-kemudahan dalam
menjalankan aktivitasnya, baik merupakan pekerjaan ringan dalam rumah tangga
maupun pekerjaan rumit dalam dunia industri/perusahaan, sehingga pada akhirnya
kita dimanjakan oleh teknologi tersebut.
Kehadiran teknologi ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang lebih baik
dengan efektif dan efisien yang tinggi. Dan ketika teknologi merajai di berbagai
bidang usaha hal ini yang menjadi dasar penerapan dalam sebuah aplikasi nyata
penggunanaan media komunikasi dan pengolahan data pada perusahaan.
Untuk mendampingi perkembangan teknologi informasi, struktur organisasi
yang baik juga perlu dibentuk oleh suatu perusahaan PT Arai dimiliki oleh Pak Hirata
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan dan penjualan produk

baja anti kara.
Sistem organisasi pada PT Arai tersebut harus memiliki sistem organisasi
yang baik menurut oengendalian intern dan sesuai dengan keinginan pemilik
perusahaan agar pekerjaan masing-masing bagian bisa efektif dan efisien.

3 |Sistem Informasi Akuntansi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2001 : 2) “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut
pengertian umum mengenai sistem yaitu sebagai berikut :
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
b. Unsur-unsur tersebut adalah bagian yang terpadu dari sistem yang
bersangkutan.
c. Unsur suatu sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan system

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar.
Menurut James A. Hall (2001 : 7) “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses, menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada para pemakai”. Menurut Bodnar dan Hopwood (2003 : 1)
“Sistem Informasi Akuntansi adalah Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi”.
Menurut Widjajanto (2001 : 2) “Sistem adalah Sesuatu yang memiliki bagianbagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan
yaitu input, proses, dan output”.
Menanggapi pengertian dari Sistem Akuntansi ini Bastian (2001 : 151)
mendefenisikan sistem akuntansi ini sebagai berikut Sistem Akuntansi adalah
“Organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manjemen guna menentukan
dasar kebutuhan informasi”.

4 |Sistem Informasi Akuntansi

Dalam arti luas ungkapan “sistem“ ternyata telah disamakan maknanya
dengan ungkapan “cara“. Sehingga kita akan dapat membaca rangkaian kata seperti:
sistem penilaian, system pengawalan, sistem perwasitan, dan lainnya. Pada dasarnya

sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat . Pertama adalah memiliki
bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan
tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya
sebagai prosedur.
Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif, subsistem-subsistem
atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antar satu dengan lainnya.
Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relevan antar
subsistem. Namun demikian, biasanya antara subsistem dengan subsistem lainnya
tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin
anatara subsistem itu demikian kuatnya dan acapkali saling bertumpang tindih.

Input

Proses

Output

Romney dan Steinbart (2004:3) membagi SIA menjadi lima komponen:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang berbagai
fungsi dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrasturuktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
Kelima komponen tersebut secara bersama-sama memungkinkan suatu system
informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas
5 |Sistem Informasi Akuntansi

tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar
pihak manajemen, para pegawai dan pihak luar yang berkepentingan dapat
meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
3. Membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
4. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi
termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat
dibutuhkan, akurat dan handal. pendukung (peripheral device), dan peralatan
untuk komunikasi jaringan.
Boockholdt (1999) menyatakan, “Information system is a set of organized
procedures that, when executed, provides information to support decision making and
control in an organization.”
Moscove dan Simkin (2001) menyatakan, “An information system is a set of
interrelated subsystems that work together to collect, process, store, transform
information for planning, decision making, and control.”
Connolly dan Begg (2002) menulis, “Information system is the resources that
enable the collection, management, control, and dissemination of information
throughout an organization.”
2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi
Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (2000)
mendefinisikan, “Sistem Akuntansi suatu organisasi terdiri dari metode dan catatancatatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis,
mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan
pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan.”
Mulyadi (2001) menulis, “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulirformulir, catatan-catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

6 |Sistem Informasi Akuntansi

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.”
Gelinas dan Oram (1996) menulis, “The accounting information system (AIS)
is a specialized subsystem of the management information system (MIS) whose
purpose is to collect, process, and report information related to financial transaction.”
Wilkinson dan Cerullo (2000) menyatakan, “An accounting information
ssytem is a unified structure within an entity, such as business firm, that employs
physical resources and other components to transform economic data into accounting
information.”
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Bodnar dan Hopwood (2000) seperti yang diterjemahkan Amir Abadi Jusuf,
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi, tetapi istilah Sistem
Informasi Akuntansi diperluas mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi,
penggunaan tehnologi informasi, dan pengembangan sistem informasi.” Romney dan
Steinbart (2003) menulis, “Accounting Information System is the human and capital
resources within an organization that responsible for the preparation of financial
information and the information obtained from collecting and processing company
transaction.”
2.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2003) menyatakan, “Sistem informasi akuntansi
terdiri dari lima komponen, yaitu:
1. People, yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.
2. Procedures, baik yang manual maupun otomatis termasuk dalam kegiatan
pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan data tentang kegiatan
organisasi.
3. Data, tentang kegiatan / proses bisnis organisasi.
4. Software, digunakan untuk memproses data organisasi.
7 |Sistem Informasi Akuntansi

5. Information technology infrastructure, termasuk didalamnya komputer,
peralatan komunikasi jaringan.
2.3 Pengendalian Intern
2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern
Istilah pengendalian intern oleh sebagian orang diterjemahkan dengan istilah
pengawasan intern sedangkan sebagian lagi dikenal dengan istilah internal control.
Menurut Widjajanto, pengendalian intern adalah suatu sistem pengendalian yang
meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam
perusahaan dengan tujuan untuk:
1. Mengamankan aktiva perusahaan,
2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi,
3. Meningkatkan efisiensi, dan
4. Mendorong agar kebijaksanaan manajemen dipatuhi oleh setiap jajaran
organisasi.
Sedangkan menurut Mulyadi, pengendalian intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manjemen dan personel lain yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu:
keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku, dan efektifitas dan efisiensi operasi.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
keteilitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manjemen.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi
dua macam yaitu:
a. Pengendalian intern akuntansi ( internal accounting control )
Menurut Tunggal, Pengendalian intern akuntansi adalah pengendalian yang
meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan sehingga diperlukannya
8 |Sistem Informasi Akuntansi

catatan akuntansi. Pengendalian intern yang baik akan menjamin keamanan
kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan
akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
b. Pengendalian intern admistratif ( internal administrative control)
Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen.
2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan sistem pengendalian intern yang efektif dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Untuk menjamin kebenaran data akuntansi
Manajemen harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya
untuk melaksanakan operasi perusahaan. Contoh ; harga jual barang jadi
sebagian ditentukan berdasarkan data baiya produksi, jumlah barang jadi yang
akan diproduksi dipengaruhi oleh jumlah persediaan barang yang berada di
gudang perusahaan dan pesanan yang belun dikirim karena menunggu
persediaan barang yang berada di gudang perusahaan dan pesanan yang belum
dikirim karena menunggu pengangkutan.
Sistem pengendalian akuntansi intern bertujuan untuk mengamankan atau
menguji kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya dengan
jalan mencegah dan menemukan kesalahan-kesalahan pada saat yang tepat.
2. Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya
Mencegah atau menemukan harta yang hilang dan catatan pembukuan
pada saat yang tepat.
3. Untuk menggalakkan efisiensi usaha
Pengendalian dalam suatu perusahaan juga dimaksudkan untuk
menghindari pekerjaan-pekerjaan yang berganda yang tidak perlu, mencegah
pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahaan terhadap
penggunanan sumber-sumber dana yang tidak efisien.
9 |Sistem Informasi Akuntansi

4. Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan
Manajemen.
Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem pengendalian intren memberikan jaminan akan ditaatinya
prosedur dan peratuaran adalah jaminan akan ditataatinya prosedur tersebut
pada perusahaan.
2.3.3 Aktivitas Pengendalian Fisik
a. Otorisasi Transaksi
Tujuan ; Untuk memastikan bahwa semua transaksi yang diproses oleh sistem
informasi valid dan sesuai dengan tujuan dari pihak manajemen.
b. Pemisahan Tugas
Tujuan ;
1. Agar otorisasi transaksi terpisah dari proses transaksi. Contoh proses
pembelian hanya boleh dilakukan jika ada permintaan lain dari pihak
otorisasi persediaan, bahwa barang yang diminta tidak ada atau
kurang.
2. Tanggung jawab pemeliharaan asset harus dipisah dari tanggungjawab
pencatatan. Contoh mesin tanggungjawab pemeliharaannnya oleh
departemen pabrik, sedangkan pencatatannya oleh departemen harga
atau akunting.
3. Struktur organisasi harus dilaksanakan agar penipuan antara dua pihak
atau lebih yang memiliki tanggungjawab tidak dapat disatukan.
Contoh pembelian barang dan pembayaran dilakukan oleh orang yang
berbeda.
c. Supervisi
Meminimalisasi terjadinya atau adanya pengawasan.
d. Pencatatan Akuntansi
Dari dokumen sumber, jurnal, buku besar, dan lain-lain. Catatan ini bisa
dijadikan pengendali atas transaksi yang terjadi.
10 |Sistem Informasi Akuntansi

e. Pengendalian Akses
Hanya personal yang dapat mengakses aktiva penting dan catatan akuntansi.
f. Verifikasi Independen
Yaitu pemeriksaan independen sistem akuntansi untuk mengidentifikasi
kesalahan prosedur dan kesalahan penyajian.
2.3.4

Unsur dan Struktur Pengendalian Intern
Mulyadi (2001) menyatakan, “Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Arens dan Loebbecke yang diterjemahan Amir Abadi Jusuf mendefinisikan,
“Struktur pengendalian intern mencakup lima kategori dasar kebijakan dan prosedur
yang dirancang dan digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi.” Kelima kategori ini disebut
sebagai komponen struktur pengendalian intern. Kelima komponen tersebut adalah:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penetapan resiko oleh manajemen
3. Sistem informasi dan komunikasi akuntansi
4. Aktivitas pengendalian
5. Pemantauan

2.3.5

Pengendalian Intern dalam Sistem Pembelian

11 |Sistem Informasi Akuntansi

Unsur pengendalian intern dalam sistem pembelian digolongkan ke dalam tiga
kelompok, yaitu sistem pengendalian intern yang terdiri dari organisasi, sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktek yang sehat.
2.4 Organisasi
1. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan.
2. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi.
3. Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang.
4. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi
pembelian, fungsi penerimaan, fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi
pembelian yang dilaksanakan secara lengkap oleh hanya satu fungsi tersebut.
5. Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang, untuk barang
yang disimpan dalam gudang, atau oleh fungsi pemakai barang, untuk barang
yang langsung pakai.
6. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau fungsi yang
lebih tinggi.
7. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang lebih
tinggi.
9. Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang didukung
dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari
pemasok.
10. Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar (voucher
register) diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
11. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
12. Surat

order

pembelian

bernomor

urut

tercetak

dan

pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
13. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan.

12 |Sistem Informasi Akuntansi

14. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai
pemasok.
15. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan jika fungsi ini
telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
16. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari
pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan
membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian.
17. Terdapat pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, dan ketelitian
perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk
dibayar.
18. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar.
19. Pembayaran faktur dari pemasok dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran
guna mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
2.5 Analisis dan Perancangan Sistem
2.5.1 Pengertian Analisis Sistem
Boockholdt (1999) menyatakan, “System analysis is the process of examine an
existing information system and its environment to identify potential improvement.”
Bodnar dan Hopwood (2000) yang diterjemahan Amir Abadi Jusuf menulis,
“Analisis Sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem,
penekanan dalam analisis sistem adalah pada tujuan keseluruhan sistem dan dasar
dari semua ini adalah analisis untung rugi diantara tujuan-tujuan sistem.”
Mcleod (2001) seperti yang diterjemahkan Hendra Teguh menulis, “Analisis
sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang
sistem yang baru atau diperbarui.”
2.5.2 Tujuan Analisis Sistem
Gelinas dan Oram (1996) menulis, “Tujuan analisis sistem adalah:
1. Mendefinisikan masalah yang ada secara tepat.
2. Merencanakan solusi alternatif.
13 |Sistem Informasi Akuntansi

3. Memilih dan menentukan salah satu dari solusi alternatif yang ada.
4. Mengembangkan spesifikasi logik untuk solusi yang telah dipilih.
5. Mengembangkan kebutuhan fisik untuk solusi yang telah dipilih.
6. Membuat anggaran belanja/budget untuk dua fase pengembangan sistem ke
depan.
2.5.3 Tahapan Analisis Sistem
Mcleod (2001) menyatakan, “Analisis sistem dapat dibagi menjadi:
1. Mengumumkan penelitian proyek.
2. Mengorganisasikan tim proyek.
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi.
4. Mendefinisikan kriteria kerja sistem.
5. Menyiapkan usulan rancangan.
6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek.
2.6 STUDI KASUS

PT Arai dimiliki oleh Pak Hirata adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan dan penjualan produk baja anti karat. Berikut adalah info yang berkaitan
dengan proses bisnis PT Arai :
 Bahan baku Baja olahan di impor dari negara tetangga dengan harga yang
berfluktuatif mengikuti nilai dolar, biasanya saat harga rendah PT Arai
membeli

bahan

baku

sebanyak-banyaknya

untuk

menghemat

biaya

produksinya.
 Proses pembuatan barang melalui tiga proses, yaitu : Pengolahan, finishing,
dan packing.
 Dalam proses produksinya PT Arai menggunakan mesin-mesin sederhana
bantuan dari pemerintah.
 Perusahaan menjual barang hingga ke luar negeri.
 Pek Hirata sebagai pemilik berpendapat bahwa dia seharusnya juga turun
langsung mengawasi perusahaanya.
14 |Sistem Informasi Akuntansi

 Proses produksinya tidak tergantung dari banyak sedikitnya pesanan.
 Penjualan dilakukan secara kredit dan tunai, kebanyakan pembelian dengan
kuantitas banyak bisa dilakukan dengan kredit.
 Dengan pangsa pasar yang luas dan pendapatan yang tinggi pak Hirata tetap
ingin melakukan efisiensi dan efektifitas dari proses produksinya.
Sebagai konsultan sistem anda diminta membuat organisasi yang baik menurut
pengendalian intern dan sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan agar
pekerjaan masing-masing bagian bisa efisien dan efektif sertakan juga tugas (Job
Desc) dari masing-masing bagian dan personal di dalamnya.
2.7 PEMECAHAN STUDI KASUS
 Langkah pak Hirata membeli bahan baku sebanyak banyaknya saat harga
dollar rendah cukup efektif dan efisien karena bahan baku tersebut dapat
menjadi persediaan saat dollar melonjak.
 Saat dollar melonjak, pak hirata dapat memproduksi persediaan tersebut
dengan hasil olahan dan dijual dengan harga tinggi sehingga mendapat
keuntungan yang lebih atau berlipat.
 Proses pembuatan barang harus dipisahkan menurut tenaga ahlinya. Misalnya
SDM A bertugas bagian pengolahan, SDM B bagian finishing, SDM C bagian
packing. Agar pekerjaan lebih sempurna dengan spesifikasi tersebut.
 Pak Hirata sebaiknya tidak hanya mengandalkan mesin sederhana dari
pemerintah namun juga harus menambah jumlah mesin atau mengganti mesin
yang lebih canggih untuk mempercepat proses produksi sehingga perputaran
penjualan semakin cepat.
 Pak Hirata sebagai pemilik juga perlu merekrut karyawan baru untuk
membantu menjalankan proses pengawasan dalam produksi.

15 |Sistem Informasi Akuntansi

 Dengan kebijakan penjualan dengan kuantitas yang banyak bisa dengan
kredit, pak hirata harus menentukan jatuh tempo kredit tersebut sehingga
perputaran modal juga cepat dan meminimalisir gagal bayar.
2.8 JOB DESCRIPTION STRUKTUR ORGANISASI
CEO
1. Merencanakan, mengelola dan menganalisis segala aktifitas fungsional bisnis
seperti operasional, sumber daya manusia, keuangan dan pemasaran.
2. merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu mengamati dan
menganalisis apabila ada kejanggalan dalam praktiknya.
3. mengelola perusahaan dengan tujuan strategis perusahaan dengan keefektifan dan
biaya seefissien mungkin.
CIO
1. Mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti
perusahaan.
2. membangun kredibilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya.
3. memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para
karyawan perusahaan.
4. mencanangkan visi teknologi informasi.
5. membuat suatu perusahaan mendapat profit margin yang besar akibat adanya
perubahan-perubahan teknologi, pasar dan regulasi yang membawa dampak
perubahan perilaku bisnis.
MANAGER SYSTEM DEVELOPMENT
Manajer pengembangan sistem membantu memastikan bahwa proses dan mekanisme
perusahaan yang memadai, fungsional dan sesuai dengan rekomendasi atas

16 |Sistem Informasi Akuntansi

kepemimpinan dan standar industri. Mereka merencanakan dan mengkoordinasikan
pemeliharaan, upgrade dan implementasi sistem informasi.

DATA ADMINISTRATOR
Tugas-tugas seorang administrator database bervariasi, tergantung pada job
description-nya, perusahaan, peraturan Teknologi Informasi (TI), fitur-fitur teknis,
dan juga kemampuan dari DBMS yang diberikan. Semua itu termasuk pemulihan
setelah bencana (backups and testing of backups), analisis kinerja dan tuning,
pemeliharaan data dictionary, dan desain database.
DBA
1. Pemasangan perangkat lunak baru - Ini adalah tugas DBA untuk
menginstal versi baru dari perangkat lunak DBMS, aplikasi perangkat lunak,
dan perangkat lunak lain yang berhubungan dengan administrasi DBMS.
Penting bahwa DBA atau anggota staf IS menguji software baru sebelum
pindah ke sebuah lingkungan produksi.
2. Konfigurasi hardware dan software dengan sistem administrator – Dalam
banyak kasus, perangkat lunak sistem hanya dapat diakses oleh administrator
sistem. Dalam kasus ini, DBA bekerja sama dengan administrator sistem
untuk melakukan instalasi perangkat lunak, dan untuk mengkonfigurasi
hardware dan software agar berfungsi secara optimal dengan DBMS.
3. Pengamanan administrasi - Salah satu tugas utama DBA adalah untuk
memantau dan mengelola keamanan DBMS. Hal ini melibatkan penambahan
dan menghapus pengguna, pemberian quota, audit, dan memeriksa masalah
keamanan.
4. Analisis data – DBA menganalisis data yang tersimpan dalam database dan
membuat rekomendasi yang berkaitan dengan kinerja dan efisiensi
17 |Sistem Informasi Akuntansi

penyimpanan data. Ini termasuk penggunaan indeks efektif, memungkinkan
“Paralel Query” eksekusi, atau fitur khusus DBMS lainnya.
5. Database design (awal) - DBA dapat terlibat di awal tahap desain database,
hal ini bertujuan menghilangkan berbagai masalah yang mungkin terjadi.
DBA tahu bahwa DBMS dan sistem, dapat menunjukkan potensi masalah,
dan dapat membantu pengembangan kinerja tim dengan pertimbangan khusus.
6. Data pemodelan dan optimasi – pemodelan data befungsi untuk
mengoptimalkan sistem tata letak untuk mengambil yang paling keuntungan
dari I / O subsystem.
7. Bertanggung jawab atas administrasi perusahaan yang berhubungan
dengan database dan analisis, desain, dan penciptaan database baru.
MANAJER TELECOMUNICATION
a. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem computer
b. Bertanggung jawab pada kesiapan dan ketersediaan sistem komputer / aplikasi dalam
lingkungan perusahaan

c. Membuat dan/atau implementasi semua sistem dan aplikasi
d. Merancang, mengelola dan mengawasi serta meng-evaluasi operasional dari sistem
informasi (software dan aplikasi) dan pendukungnya (hardware, infrastruktur,
telekomunikasi)

e. Membuat dan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur TI (IT policy) termasuk
kebijakan keamanan TI (IT security policy)

f. Berkerja sama dengan TI vendor untuk merancang , membuat dan mengimplementasikan sistem atau aplikasi jika diperlukan

g. Membuat dan mengawasi anggaran TI (budget) dan expenditures
MANAGER AND USER COMPUTER
18 |Sistem Informasi Akuntansi

Manajer End User Computing bertanggung jawab atas pengiriman perusahaan
dari pelanggan menghadapi layanan teknologi. Posisi ini akan memimpin sebuah tim
dibebankan dengan memberikan kualitas tinggi, layanan biaya yang efektif termasuk
klien hardware komputasi dan perangkat lunak, dukungan service desk / bantuan, dan
pelayanan bidang. Posisi ini bertanggung jawab untuk bermitra dengan semua IT dan
kepemimpinan bisnis untuk mengembangkan strategi teknologi, implementasi
rencana, metodologi adopsi dan dukungan operasional untuk wilayah layanan yang
telah disebutkan sebelumnya. Manajer End User Computing bertanggung jawab
untuk terus berkembang penawaran produk dan strategi sourcing yang sejalan dengan
strategi bisnis untuk memastikan kinerja terbaik dan hasil untuk ABM.
Bertanggung jawab atas pengiriman perusahaan dari pelanggan menghadapi
pelayanan teknologi. Dalam memimpin seebuah tim untuk memberikan kualitas yang
tinggi, biaya yg efektif termaksuk hardware, computasi, dan perangkat lunak
dukungan service desk. Bermitra dengan semua IT dan kepemimpinan bisnis untuk
mengembangkan strategi teknologi, implementasi rencana, metodologi adopsi dan
dukungan operasional
MANAGER COMPUTER OPERATION
Manajer operasi komputer akan merencanakan dan mengkoordinasikan
instalasi dan upgrade perangkat keras dan perangkat lunak pemrograman dan desain
sistem. Mereka akan secara langsung mengawasi pekerjaan insinyur perangkat lunak
komputer dan programer. Mereka bertanggung jawab untuk koordinasi kerja antar
departemen terkait dan tidak terkait dalam perusahaan mereka. Mereka menganalisis
kebutuhan komputer dan informasi dari perusahaan mereka dari perspektif strategis
dan membuat keputusan tentang personel langsung dan jangka panjang dan
persyaratan peralatan. Mereka menetapkan dan meninjau pekerjaan bawahan dan
mempelajari teknologi terbaru untuk menjaga perusahaan mereka kompetitif.
Beberapa mungkin mengevaluasi teknologi terbaru untuk menentukan apakah mereka
akan berguna dan di perusahaan mereka kepentingan terbaik. Mereka juga dapat
19 |Sistem Informasi Akuntansi

terlibat dalam pengembangan persyaratan, anggaran dan penjadwalan untuk proyekproyek teknologi perusahaan mereka. Para manajer ini akan mengkoordinasikan
proyek-proyek tersebut dari pembangunan untuk pelaksanaan dan mengkoordinasikan
kerja antara klien, vendor dan konsultan. Ini biasanya proyek-proyek yang digunakan
untuk meng-upgrade keamanan informasi perusahaan.

20 |Sistem Informasi Akuntansi

BAB III
KESIMPULAN
Sistem Informasi akuntansi sangatlah penting didalam suatu perusahaan.
Sistem yang berarti cara yang merupakan langkah yang harus disusun setiap
perusahaan agar meningkatnya nilai perusahaan itu sendiri. Misalnya komponen
sistem akuntansi yang meliputi people atau orang yang mengoperasikan sistem dan
melakukan berbagai fungsi diberbagai bidang, istilahnya kemampuan seseorang
sangatlah dibutuhkan demi meningkatkan produktivitas perusahaan. Procedurs atau
langkah-langkah yang akan digunakan baik yang manual maupun otomatis termasuk
dalam kegiatan pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan data tentang kegiatan
organisasi. Data tentang kegiatan/proses bisnis organisasi, software digunakan untuk
memproses data organisasi., dan Information Technology Insfrastructure yaitu alatalat yang digunakan termasuk didalamnya komputer, peralatan komunikasi jaringan.
Selain komponen sistem, unsur suatu sistem juga dibutuhkan dalam bekerja sama
agar tercapainya tujuan sitem.
Disamping itu ada sistem pengendalian intern yang dapat diartikan sebagai
pengawasan intern. Sistem ini harus benar-benar terlaksana atau tersusun sesuai
organisasi yang telah dibentuk oleh suatu perusahaan agar dapat terhindar dari risikorisiko yang mungkin terjadi.
Dibuatnya struktur organisasi dalam suatu perusahaan akan sangat lebih
efektif dalam membentuk sistem informasi dan pengawasannya didalam setiap bidang
sesuai job desk masing-masing.

21 |Sistem Informasi Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA

B. Romney, Marshall dan Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi
Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
W. Wilkinson, Joseph. 1995. Sistem Akunting dan Informasi. Jakarta: Binarupa
Aksara.
L. Whitten, Jeffrey, Lonnie D. Bentley dan Kevin C. Dittman. 2005. System Analysis
and Design Methods. New York: McGraw Hill Companies Inc.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyadi. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

22 |Sistem Informasi Akuntansi

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59