Asuhan Keperawatan Ulkus Dekubitus jiww
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Dekubitus adalah kerusakan/ kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan
menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara
terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Apabila ini
berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoreksia atau
iskemik jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.
B. PENYEBAB
1. Faktor Intrinsik
Penuaan (regenerasi sel lemah), sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM,
status gizi, underweight atau kebalikannya overweight.
Selama penuaan, regenerasi sel pada kulit menjadi lebih lambat sehingga kulit akan
tipis (tortora & anagnostakos, 1990)
Kandungan kolagen pada kulit yang berubah menyebabkan elastisitas kulit
berkurang sehingga rentan mengalami deformasi dan kerusakan.
Kemampuan sistem kardiovaskuler yang menurun dan sistem arteriovenosus
yang kurang kompeten menyebabkan penurunan perfusi kulit secara progresif.
Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM yang menunjukkan
insufisiensi kardiovaskuler perifer dan penurunan fungsi kardiovaskuler seperti
pada sistem pernapasan menyebabkan tingkat oksigenisasi darah pada kulit
menurun.
Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight
Anemia
Hipoalbuminemia yang mempermudah terjadinya dekubitus dan memperjelek
penyembuhan dekubitus, sebaliknya bila ada dekubitus akam menyebabkan
kadar albumin darah menurun
Penyakit-penyakit neurologik, penyakit-penyakit yang merusak pembuluh
darah, juga mempermudah dan meperjelek dekubitus
Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan cermat.
2. Faktor ekstrinsik
Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan
medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, duduk
yang buruk, posisi yang tidak tepat, perubahan posisi yang kurang
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda cidera awal adalah kemerahan (hiperemis) yang tidak hilang apabila ditekan
ibu jari
2. Pada cidera yang lebih berat dijumapi ulkus dikulit
3. Timbul rasa nyeri
4. Demam
5. Peningkatan leukosit
6. Edema
7. Edema
Penilaian dekubitus berdasarkan skore Norton:
Item
Kondisi fisik umum
Skore
Baik
4
Lumayan
3
Buruk
2
Sangat buruk
1
Kesadaran
Composmetis
Apatis
Konfus/ soporis
Stupor/coma
Aktivitas
Ambulan
Ambulan dengan bantuan
Hanya bisa duduk
4
3
2
1
4
3
2
1
Tiduran
Mobilitas
Bergerak bebas
4
3
Sedikit terbatas
2
Sangat terbatas
1
Tak bisa bergerak
Inkontinensia
Tidak
4
Kadang-kadang
3
Sering inkontinensia urine
2
1
Sering inkontinensia alvi dan urine
Ket: risiko dekubitus jika skore total
tekanan dasar
Aliran darah menurun/
menghilang
Resiko infeksi
Kematian jaringan
Dekubitus
Hilang sebagian
lapisan kulit
Lap. Kulit hilang
secara lengkap,
meluas & luka
dalam
Kerusakan
integritas
jaringan
Gangguan citra
tubuh
Tingkat kesakitan
tinggi
Penurunan
peristaltik usus
Gangguan rasa
nyaman
Anoreksia
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Inkontinensia
urinarius
fungsional
H. PENATALAKSANAAN
1. Observasi keadaan kulit
Pemeriksaan dengan cara inspeksi, visual, dan taktil pada kulit. Observasi dilakukan
untuk menentukan karakteristik kulit normal pasien dan setiap area yang potensial
atau aktual mengalami kerusakan. Tanda peringatan dini yang menunjukkan
kerusakkan jaringan akibat tekanan adalah lecet atau bintil-bintil pada area yang
menanggung beban berat tubuh mungkin disertai hiperemia.
2. Mobilisasi
Pasien harus memiliki rentang gerak yang adekuat untuk bergerak secara mandiri ke
bentuk posisi yang lebih terlindungi. Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam untuk
menghilangkan tekanan yang dialami sehingga luka dekubitus tidak bertambah luas.
3. Status nutrisi
Untuk mempercepat penyembuhan luka dekubitius lakukan diet TKTP.
4. Nyeri
Manajemen nyeri dalam perawatan pasien luka dekubitus
5. Infeksi
Dapat diberikan antipiretik dan antibiotik spektrum luas untuk mengatasi infeksinya.
Bila dapat dikultur, maka antibiotik diberikan sesuai hasil kultur.
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Identitas
2) Keluhan utama
3) Riwayat keperawatan sekarang
4) Riwayat keperawatan dahulu
5) Riwayat kesehatan keluarga
6) Pola fungsi
a. Aktivitas/ istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, ketahanan, keterbatasan rentang gerak. Pada area
yang sakit gangguannya misalnya otot perubahan tunas.
b.
Sirkulasi
Tanda : hipoksia, penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cidera,
vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin,
pembentukan edema jaringan.
c. Eliminasi
Tanda : keluaran urin menurun adalah tidak adanya pada fase darurat, warna
mungkin hitam kemerahan , bila terjadi, mengidentifiasi kerusakan otot.
d. Nutrisi dan cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual dan muntah.
e. Neurosensori
Gejala : area kebas/kesemutan
f. Pernapasan
Gejala :menurunnya fungsi medulla spinalis, edema medulla, kerusakan
neurology, paralysis abdominal dan otot pernapasan.
g. Integritas ego
Gejala
:
masalah
keluarga,
pekerjaan,
keuangan,
kecacatan.
Tanda : ansietas, menangis, ketergantungan, mmenarik diri, marah.
h. Keamanan
Tanda : adanya fraktur akibat dilokasi (jatuh, kecelakaan, kontraksi otot
tetanik, sampai dengan syok listrik).
7) Pemeriksaan diagnostik
a. Kultur : pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel – sel jaringan
b. Albumin serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan keseimbangan insulin, makan, dan aktivitas jasmani
b. Resiko infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan (pada luka dekubitus)
c. Kerusakan integritas kulit
d. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan menurunnya sirkulasi darah
ke jaringan faktor mekanik (tekanan eksterna dan gaya tarikan)
e. Nyeri akut berhubungan dengan destruksi jaringan (luka dekubitus)
f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan proses penyakit (luka dekubitus)
g. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit (tidak
nyaman terhadap luka dekubitus)
h. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, nyeri
pada luka dikubitus
i. Inkontinensia urinarius fungsional berhubungan dengan kelemahan struktur
panggul atau konstipasi
3. Perencanaan (NCP)
No
Diagnosa
Tujuan
1
keperawatan
Ketidakseimbanga
Setelah
n
nutrisi
dari
Intervensi
dilakukan 1. Kaji kemampuan Klien
kurang tindakan
asuhan
kebutuhan keperawatan
gangguan kebutuhan
keseimbangan
terpenuhi
dengan
nutrisi
Mual dan muntah
kepada keluarga dapat menurunkan
yang nafsu makan
dapat
menimbulkan
adekuat
Tidak
terjadi
Nafsu
mual dan muntah Pemenuhan nutrisi
3. Ajarkan
kram perut
makan
Tidak ada luka,
inflamasi
pada
klien / keluarga
pentingnya
kebutuhan nutrisi Pemeriksaan
4. Kolaborasi
rongga mulut
Bising
usus
dengan
dalam
batas
dan
5-
35
menilai
hasil
medis laborat dalam nilai
ahli
gizi normal
untuk:
yang
mengindikasikan
Program therapi, nutrisi klien
x/mnt
Berat
pada TKTP
tentang
meningkat
normal
masalah
kebutuhan nutrisi
faktor
Intake
mampu
untuk makan tanpa ada
nutrisi 2. Informasikan
insulin, makan, dan kriteria hasil:
aktivitas jasmani
klien
memenuhi
tubuh berhubungan selama .... x 24 jam
dengan
Rasional
badan
meningkat
Tidak ada tandatanda malnutrisi
diet,
pemeriksaan
laborat
(
albumin,
protein, Hb dan
Ht),
pemberian
nutrisi parenteral
5. Monitor
kering
Kulit tidak kering
kulit dan warna sesuai
dan pigmen
perubahan
pigmentasi
Menilai nutrisi dari
6. Monitor
kekuatan
kekeringan,
rambut
akar
rambut
kusam
dan mudah patah
7. Monitor
Konjungtiva
pucat, berwarna pink
kemerahan
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
8. Bantu
klien mendorong
dalam
dan
Keluarga
dapat
klien
makan untuk makan
libatkan
keluarga
dalam
pemberian
makanan
Lingkungan dapat
9. Ciptakan
mempengaruhi
lingkungan yang nafsu makan klien
nyaman
2
Resiko
infeksi Setelah
berhubungan
dengan
jaringan
makan
dilakukan 1. kaji faktor yang Menilai
tindakkan
asuhan
destruksi keperawatan
tidak terjadi
infeksi
meningkatkan
resiko
(pada selam ..... x/ 24 jam
luka dekubitus)
saat
infeksi: individu terhadap
lanjut
usia, infeksi
gejala
respon
imune
dengan
rendah
dan
kriteria hasil:
malnutrisi
Klien bebas dari 2. cuci
tanda-tanda
kerentangan
dan
gejala infeksi
Klienmampu
medeskripsikan
tangan Meminimalkan
setiap
sebelum penyebaran bakteri
dan
sesudah dari tangan
tindakkan
keperawatan
proses penularan 3. Ajarkan
pada Mengurangi proses
penyakit,
faktor
klien & keluarga penyebaran bakteri
yang
cara
mempengaruhi
personal hygine termasuk keluarga
penularan
untuk
serta
menjaga dari
penatalaksanaann
melindungi
ya
tubuh
klien mempunyai
orang
lain
dari
infeksi
:
cara
kemampuan
mencuci tangan
untuk mencegah
yang benar
timbulnya infeksi 4. jelaskan kepada Tanda dan gejala
jumlah
leukosit
dalam
normal
batas
(5.000-
klien
dan panas atau demam,
keluarga tanda & kulit
gejala infeksi
kemerahan,
muncul pus
10.000)
menunjukan
prilaku
sehat
hidup
5. kolaborasi
Diit TKTP dapat
dengan ahli gizi : menguatkan sistem
asupan
nutrisi imune
TKTP
6. pantau tanda & Tidak
gejala
infeksi: tanda-
peningkatan
terjadi
tanda
infeksi
suhu tubuh, nadi,
perubahan
kondisi
luka,
sekresi,
penampilan
urine, penurunan
BB,
keletihan
dan malaise
7. pertahankan
teknik
Menjaga
tubuh
aseptik klien dari paparan
pada klien yang bakteri
beresiko
8. batasi
jumlah Mengurangi agen
pengunjung bila pembawa
diperlukan,
bakteri
dan dan
anjurkan
mikroorganisme
penggunaan
lain
APD pada klien
9. Kolaborasi
Pemberian
dengan
tim antibiotik
medis
untuk
untuk mempertahankan
pemberian terapi daya tahan tubuh
sesuai
indikasi,
dan pemeriksaan
3
laboratorium
dilakukan 1. Identifikasi
Kerusakan
Setelah
integritas kulit
tindakkan
asuhan
Dapat
drajad luka
membedakan janis
keperwatan
selama
perawatan
....x24
jam
integritas kulit baik 2. Jelaskan
pada Alat-
alat
yang
denga kriteria hasil:
klien
Integritas
keluarga bahaya menimbulkan
dan
kulit
membran
mukosa
kulit
baik:
utuh
dan
pemakaian
yang
dan dapat
alat kerusakkan
dapat jaringan
meningkatkan
berfungsi dengan
kerusakan
baik
integritas kulit :
Regenerasi
dan
sel
harus dihindari
bantal pemanas
jaringan 3. Berikan
cairan Pemenuhan
dan nutrisi yang cairang
membaik
Hipersensitif
respon
kulit
immune
adekuat
kurang
sesuai lebih
kondisi
minimal
1500 cc/hari
terkendali
Perfusi
baik
jaringan 4. Lakukan
perawatan
Menunjukkan
pemahaman
Perawatan
luka untuk
sesuai kondisi
luka
mencegah
infeksi
menyediakan
dan
dalam
proses
perbaikan
dan
tenmpat
kulit
untuk
regenerasi sel
mencegah
terjadinya cedera 5. Moilisasi/
berulang
ubah Mencegah
terjadi
posisi tidur klien ulkus pada bagian
tiap 2 jam sesuai yang tertekan
jadwal
6. Jaga kebersihan Lipatan yang ada
kulit
dan
alat pada tubuh dapat
tenun kilen agar menyebabkan
tetap
4
Kerusakan
Setelah
bersih, lekukan
kering
dan beresiko
terhindar
dari menyebabkan luka
lipatan/kerutan
dilakukan 1. Anjurkan klien Pakaian
integritas jaringan tindakan
asuhan
menggunakkan
berhubungan
keperawatan selam ....
pakaian
dengan
x 24 jam integritas
longgar
menurunnya
jaringan
faktor
Perfusi
mekanik
(tekanan
normal
eksterna dan gaya
tarikan)
yang
longgar tidak dapat
yang menghambat
sirkulasi darah
membaik
sirkulasi darah ke dengan kriteria hasil:
jaringan
hingga
jaringan
2. Jaga agar kulit Kulit yang bersih
tetap bersih dan dan kering dapat
kering
terhindar
dari
resiko ulkus
Tidak ada tandatanda infeksi
Ketebalan
tekstur
dan
jaringan
normal
Menunjukkan
pemahaman
dalam
proses
perbaikan
dan
kulit
mencegah
terjadinya cidera
berulang
3. Monitor
kulit Kemerahan tanda
adanya
awal
kemerahan
iskemik
adanya
4. Oleskan
atau
pada
lotion Menjaga elastisitas
baby oil kulit
daerah
yang tertekan
Air hangat dapat
5. Mandikan pasien membuka pori-pori
dengan
air dan membersihkan
Menunjukkan
hangat dan sabun kotoran
dengan
bersih
terjadinya proses
penyembuhan
Dapat mengetahui
luka
6. Observasi luka : tinggkatan luka
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
jaringan
nekrotik,
tanda
infeksi lokal
Melatih
keluarga
7. Ajarkan keluarga perawatan
secara
tentang luka dan mandiri
perawatan luka
8. Kolaborasi
gizi
Meningkatkan
ahli proses
pemberian pembentukkan
diet TKTP
jaringan
Mencegah
9. Lakukan teknik penyebaran bakteri
perawatan
luka pada
dengan steril
5
Nyeri
dengan
jaringan
dekubitus)
asuhan
yang
menyebabkan
infeksi
dilakukan 1. Kaji nyeri secara Mengetahui
akut Setelah
berhubungan
luka
keperawatan
destruksi selama ... x 24 jam
(luka nyeri
sampai
berkurang
menghilang
komperhensif:
lokasi,
karakteristik,
frekuensi,
intensitas, faktor
Mampu
pencetus
nyeri:
2. Monitor
tahu
penyebab,
mampu
menggunakan
secara
durasi, komperhensif
dengan kriteria hasil:
mengontrol
nyeri
jenis
skala Menentukan
nyeri dan reaksi tingkat skala nyeri
nonverbal
ringan/
sedang/berat
3. Gunakan teknik Melihat
riwayat
teknik
komunikasi
nonfarmakologi
teraputik
untuk
mengetahui
mengurangi
pengalaman
nyeri)
nyeri
Melaporkan
bahwa
pasien
untuk sebelumnya
4. Kontrol
nyeri
nyeri
dan
cara mengatasi
faktor Membuat suasana
lingkungan yang rileks
berkurang
dapat
dengan
mempengaruhi
menggunakan
respon
manajemen nyeri
terhadap
pada
lingkungan
klien
ketidaknyamana
Mampu
mengenali nyeri
n: suhu ruangan,
(skala, intensitas,
cahaya,
frekuensi
kegaduhan
dan
5. Ajarkan
tanda nyeri)
teknik Menstimulasi
nonfarmakologis
Tidak
menunjukkan
:
respon
nono
distraksi,
verbal
adanya
relaksasi, hormon oksitoksin
terapi
musik, masase
6. Informasikan
nyeri
Tanda
vital
dalam
rentang
yang diharapkan
pemngeluaran
kepada
Dapat
mencegah
klien penyebab
nyeri
tentang prosedur pada klien
yang
dapat
meningkatkan
nyeri:
misal
klien
cemas,
kurang
tidur,
posisi
tidak
rileks
7. Kolaborasi
medis
Pada nyeri skala
untuk sedang
pemberisn
berat,
analgetik
dapat
hingga
analgesik
menghilngkan
6
Gangguan
citra Setelah
tubuh berhubungan tindakkan
dengan
asuhan
proses keperawatan selam ....
penyakit
(luka x
dekubitus)
nyeri
secara Menilai
dilakukan 1. Kaji
24
jam
mampu
klien
memandang
pasien
verbal dan non tentang tubuhnya
verbal
klien
respon
terhadap
tubuhnya
positif terhadap citra 2. Monitor
Menilai
tubuh dengan kriteria
frekuensi
sering
hasil:
mengkritik
menilai negatif
Body
image
seberapa
klien
dirinya
3. Jelaskan tentang Menciptakkan
positif
perngobatan,
harapan
fakrual
prawatan,
klien
perubahan fungsi
kemajuan
tubuh
prognosis
Mendiskribsikan
secara
Mempertahankan
interaksi sosial
kepada
dan
penyakit
4. Dorong
klien Dapat mengurangi
mengungkapkan
kecemasan
n perasaannya
ketakutan
dan
5. Fasilitasi kontak Dapat mengutaran
dengan individu perasaan
lain
dalam orang
kelompok kecil
kepada
lain
dapat
dan
saling
memberikan
7
Gangguan
rasa Setelah
dilakukan 1. Gunakkan
nyaman
asuhan
berhubungan
selama .... x 24 jam
dengan
keperawatan
gejala tidak
terkait
penyakit gangguan
(tidak
nyaman nyaman
terhadap
dekubitus)
motivasi
Membangun
luka kriteria hasil:
Mampu
pendekatan yang hubungan
menenangkan
saling
percaya
terjadi
rasa 2. Nyatakan
dengan
dengan
Meningkkatkan
jelas motivasi
harapan terhadap harapan
pasien
dan
mengontrol
3. Pahami
kecemasan
Menilai dari sudut
prespektif pasien pandang pasien
Mengontrol nyeri
terhadap situasi
Kualitas
stres
tidur
istirahat 4. Identifikasi
dan
Menilai kecemasan
tingkat
adekuat
pasien
kecemasan
Agresi
pengendalan diri
5. Bantu
klien Ungkapan
klien
untuk
dapat mengurangi
mengontrol
mengungkapkan
kecemasan
ketakutan
situasi
Dapat
yang
menimbulkan
kecemasan
6. Instruksikan
Hambatan
mobilitas
berhubungan
Setelah
dilakukan
fisik asuhan
keperawatan
selama .... x 24 jam
dengan penurunan mobilitas fisik
kekuatan
otot, terhambat
nyeri
luka kriteria hasil:
pada
dikubitus
tidak
dengan
dapat
menggunakan
mengeluarkan
teknik relaksasi
hormon oksitoksin
aktivitas
fisik
Mampu mandiri
total
terapi Menjaga
klien
untuk
tetap tenang agar
mengurangi
tidak
kecemasan
mempengaruhi
berlebihan
tekanan darah
1. Monitor vital Menilai
sign
sebelum/ kemampuan klien
sesudah latihan dalam latihan
dan lihat respon
pasien
saat
latihan
Klien meningkat
dalam
relaksasi
pasien
7. Berikan
8
Teknik
2. Ajarkan teknik Cara yang aman
ambulasi
& bagi klien untuk
berpindah yang berpindah
aman
kepada
klien
dan
Membutuhkan
bantuan
orang
keluarga
3. Sediakan
alat Membantu
bantu
laon
Memperagakan
penggunaan alat
Bantu
untuk
untuk unutk
klien
seperti adl secara mandiri
kruk,
kursi atau memandirikan
roda,
dan pasien
4. Dorong
(walker)
klien Latihan
melakukan
latihan
untuk anggota
Inkontinensia
Setelah
urinarius
asuhan
fungsional
selama ... x 24 jam
frekuensi,
berhubungan
eliminasi klien dalam
konsistensi, bau,
eliminasi
dengan kelemahan batas normal dengan
volume
struktur
warna
panggul kriteria hasil:
Mengidentifikasi
2. Monitor
tanda Urine dapat keluar
retensi urin
pasien Memonitor berapa
keluarga banyak urin yang
untuk mencatat keluar
mandiri
haluaran
Mengosingkan
kandung
kemih
cairan
dalam
jumlah adekuat
Tidak
terjadi
hematuri,
dan
partikel pada urin
ada
pola urine
faktor
Mengkonsumsi
rasa
dalam
dan sehari
4. Identifikasi
secara tuntas
Tidak
gejala dengan tuntas
3. Ajarkan
dan
klien
dan
berkemih
secara
kualitas
dalam sehari
dan
eliminasi
Menilai
urin, berkemih
keinginan
Melakukan
tubuh
pasien
anggota tubuh
dilakukan 1. Monitor
keperawatan
untuk
menguatkan
memperkuat
atau konstipasi
memenuhi
walker
mobilisasi
9
klien
Dapat menenukan
yang masalah dan dapat
menyebabkan
mendapatkan cara
inkontinensia
penanganan
(produksi
pola
perkemihan,
masalah
urin,
sakit
pada
saat
berkemih
berkemih)
5. Anjurkan pasien Pemenuhan cairan
untuk
minum dalam
sehari
minimum 1500 disesuaikan
cc/hari
dengan
jenis
aktivitas,
berat
badan
penyakit
Umumnya
dan
pasien.
rata-
rata setiap orang
minimum 1500cc/
hari
4. Evaluasi Keperawatan
a. Perawatan luka ulkus dapat menjaga kelembapan dan meningkatkan
regenerasi sel jaringan
b. Tidak terjadi infeksi
c. Klien mampu melakukan mobilisasi secara mandiri
d. Tidak terjadi pelebaran luka
e. Klien tidak menjadi tidak percaya diri
J. REFERENSI
Amin huda & hardi kusuma. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
medis & nanada nic noc. 2015. Jakarta: mediaction
Capernito, Linda Juall. 1999. Rencana Diagnosa dan Dokumentasi Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif Ed.2. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN
A. DEFINISI
Dekubitus adalah kerusakan/ kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan
menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara
terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Apabila ini
berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoreksia atau
iskemik jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.
B. PENYEBAB
1. Faktor Intrinsik
Penuaan (regenerasi sel lemah), sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM,
status gizi, underweight atau kebalikannya overweight.
Selama penuaan, regenerasi sel pada kulit menjadi lebih lambat sehingga kulit akan
tipis (tortora & anagnostakos, 1990)
Kandungan kolagen pada kulit yang berubah menyebabkan elastisitas kulit
berkurang sehingga rentan mengalami deformasi dan kerusakan.
Kemampuan sistem kardiovaskuler yang menurun dan sistem arteriovenosus
yang kurang kompeten menyebabkan penurunan perfusi kulit secara progresif.
Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM yang menunjukkan
insufisiensi kardiovaskuler perifer dan penurunan fungsi kardiovaskuler seperti
pada sistem pernapasan menyebabkan tingkat oksigenisasi darah pada kulit
menurun.
Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight
Anemia
Hipoalbuminemia yang mempermudah terjadinya dekubitus dan memperjelek
penyembuhan dekubitus, sebaliknya bila ada dekubitus akam menyebabkan
kadar albumin darah menurun
Penyakit-penyakit neurologik, penyakit-penyakit yang merusak pembuluh
darah, juga mempermudah dan meperjelek dekubitus
Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan cermat.
2. Faktor ekstrinsik
Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan
medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, duduk
yang buruk, posisi yang tidak tepat, perubahan posisi yang kurang
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda cidera awal adalah kemerahan (hiperemis) yang tidak hilang apabila ditekan
ibu jari
2. Pada cidera yang lebih berat dijumapi ulkus dikulit
3. Timbul rasa nyeri
4. Demam
5. Peningkatan leukosit
6. Edema
7. Edema
Penilaian dekubitus berdasarkan skore Norton:
Item
Kondisi fisik umum
Skore
Baik
4
Lumayan
3
Buruk
2
Sangat buruk
1
Kesadaran
Composmetis
Apatis
Konfus/ soporis
Stupor/coma
Aktivitas
Ambulan
Ambulan dengan bantuan
Hanya bisa duduk
4
3
2
1
4
3
2
1
Tiduran
Mobilitas
Bergerak bebas
4
3
Sedikit terbatas
2
Sangat terbatas
1
Tak bisa bergerak
Inkontinensia
Tidak
4
Kadang-kadang
3
Sering inkontinensia urine
2
1
Sering inkontinensia alvi dan urine
Ket: risiko dekubitus jika skore total
tekanan dasar
Aliran darah menurun/
menghilang
Resiko infeksi
Kematian jaringan
Dekubitus
Hilang sebagian
lapisan kulit
Lap. Kulit hilang
secara lengkap,
meluas & luka
dalam
Kerusakan
integritas
jaringan
Gangguan citra
tubuh
Tingkat kesakitan
tinggi
Penurunan
peristaltik usus
Gangguan rasa
nyaman
Anoreksia
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Inkontinensia
urinarius
fungsional
H. PENATALAKSANAAN
1. Observasi keadaan kulit
Pemeriksaan dengan cara inspeksi, visual, dan taktil pada kulit. Observasi dilakukan
untuk menentukan karakteristik kulit normal pasien dan setiap area yang potensial
atau aktual mengalami kerusakan. Tanda peringatan dini yang menunjukkan
kerusakkan jaringan akibat tekanan adalah lecet atau bintil-bintil pada area yang
menanggung beban berat tubuh mungkin disertai hiperemia.
2. Mobilisasi
Pasien harus memiliki rentang gerak yang adekuat untuk bergerak secara mandiri ke
bentuk posisi yang lebih terlindungi. Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam untuk
menghilangkan tekanan yang dialami sehingga luka dekubitus tidak bertambah luas.
3. Status nutrisi
Untuk mempercepat penyembuhan luka dekubitius lakukan diet TKTP.
4. Nyeri
Manajemen nyeri dalam perawatan pasien luka dekubitus
5. Infeksi
Dapat diberikan antipiretik dan antibiotik spektrum luas untuk mengatasi infeksinya.
Bila dapat dikultur, maka antibiotik diberikan sesuai hasil kultur.
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Identitas
2) Keluhan utama
3) Riwayat keperawatan sekarang
4) Riwayat keperawatan dahulu
5) Riwayat kesehatan keluarga
6) Pola fungsi
a. Aktivitas/ istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, ketahanan, keterbatasan rentang gerak. Pada area
yang sakit gangguannya misalnya otot perubahan tunas.
b.
Sirkulasi
Tanda : hipoksia, penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cidera,
vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin,
pembentukan edema jaringan.
c. Eliminasi
Tanda : keluaran urin menurun adalah tidak adanya pada fase darurat, warna
mungkin hitam kemerahan , bila terjadi, mengidentifiasi kerusakan otot.
d. Nutrisi dan cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual dan muntah.
e. Neurosensori
Gejala : area kebas/kesemutan
f. Pernapasan
Gejala :menurunnya fungsi medulla spinalis, edema medulla, kerusakan
neurology, paralysis abdominal dan otot pernapasan.
g. Integritas ego
Gejala
:
masalah
keluarga,
pekerjaan,
keuangan,
kecacatan.
Tanda : ansietas, menangis, ketergantungan, mmenarik diri, marah.
h. Keamanan
Tanda : adanya fraktur akibat dilokasi (jatuh, kecelakaan, kontraksi otot
tetanik, sampai dengan syok listrik).
7) Pemeriksaan diagnostik
a. Kultur : pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel – sel jaringan
b. Albumin serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan keseimbangan insulin, makan, dan aktivitas jasmani
b. Resiko infeksi berhubungan dengan destruksi jaringan (pada luka dekubitus)
c. Kerusakan integritas kulit
d. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan menurunnya sirkulasi darah
ke jaringan faktor mekanik (tekanan eksterna dan gaya tarikan)
e. Nyeri akut berhubungan dengan destruksi jaringan (luka dekubitus)
f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan proses penyakit (luka dekubitus)
g. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit (tidak
nyaman terhadap luka dekubitus)
h. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, nyeri
pada luka dikubitus
i. Inkontinensia urinarius fungsional berhubungan dengan kelemahan struktur
panggul atau konstipasi
3. Perencanaan (NCP)
No
Diagnosa
Tujuan
1
keperawatan
Ketidakseimbanga
Setelah
n
nutrisi
dari
Intervensi
dilakukan 1. Kaji kemampuan Klien
kurang tindakan
asuhan
kebutuhan keperawatan
gangguan kebutuhan
keseimbangan
terpenuhi
dengan
nutrisi
Mual dan muntah
kepada keluarga dapat menurunkan
yang nafsu makan
dapat
menimbulkan
adekuat
Tidak
terjadi
Nafsu
mual dan muntah Pemenuhan nutrisi
3. Ajarkan
kram perut
makan
Tidak ada luka,
inflamasi
pada
klien / keluarga
pentingnya
kebutuhan nutrisi Pemeriksaan
4. Kolaborasi
rongga mulut
Bising
usus
dengan
dalam
batas
dan
5-
35
menilai
hasil
medis laborat dalam nilai
ahli
gizi normal
untuk:
yang
mengindikasikan
Program therapi, nutrisi klien
x/mnt
Berat
pada TKTP
tentang
meningkat
normal
masalah
kebutuhan nutrisi
faktor
Intake
mampu
untuk makan tanpa ada
nutrisi 2. Informasikan
insulin, makan, dan kriteria hasil:
aktivitas jasmani
klien
memenuhi
tubuh berhubungan selama .... x 24 jam
dengan
Rasional
badan
meningkat
Tidak ada tandatanda malnutrisi
diet,
pemeriksaan
laborat
(
albumin,
protein, Hb dan
Ht),
pemberian
nutrisi parenteral
5. Monitor
kering
Kulit tidak kering
kulit dan warna sesuai
dan pigmen
perubahan
pigmentasi
Menilai nutrisi dari
6. Monitor
kekuatan
kekeringan,
rambut
akar
rambut
kusam
dan mudah patah
7. Monitor
Konjungtiva
pucat, berwarna pink
kemerahan
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
8. Bantu
klien mendorong
dalam
dan
Keluarga
dapat
klien
makan untuk makan
libatkan
keluarga
dalam
pemberian
makanan
Lingkungan dapat
9. Ciptakan
mempengaruhi
lingkungan yang nafsu makan klien
nyaman
2
Resiko
infeksi Setelah
berhubungan
dengan
jaringan
makan
dilakukan 1. kaji faktor yang Menilai
tindakkan
asuhan
destruksi keperawatan
tidak terjadi
infeksi
meningkatkan
resiko
(pada selam ..... x/ 24 jam
luka dekubitus)
saat
infeksi: individu terhadap
lanjut
usia, infeksi
gejala
respon
imune
dengan
rendah
dan
kriteria hasil:
malnutrisi
Klien bebas dari 2. cuci
tanda-tanda
kerentangan
dan
gejala infeksi
Klienmampu
medeskripsikan
tangan Meminimalkan
setiap
sebelum penyebaran bakteri
dan
sesudah dari tangan
tindakkan
keperawatan
proses penularan 3. Ajarkan
pada Mengurangi proses
penyakit,
faktor
klien & keluarga penyebaran bakteri
yang
cara
mempengaruhi
personal hygine termasuk keluarga
penularan
untuk
serta
menjaga dari
penatalaksanaann
melindungi
ya
tubuh
klien mempunyai
orang
lain
dari
infeksi
:
cara
kemampuan
mencuci tangan
untuk mencegah
yang benar
timbulnya infeksi 4. jelaskan kepada Tanda dan gejala
jumlah
leukosit
dalam
normal
batas
(5.000-
klien
dan panas atau demam,
keluarga tanda & kulit
gejala infeksi
kemerahan,
muncul pus
10.000)
menunjukan
prilaku
sehat
hidup
5. kolaborasi
Diit TKTP dapat
dengan ahli gizi : menguatkan sistem
asupan
nutrisi imune
TKTP
6. pantau tanda & Tidak
gejala
infeksi: tanda-
peningkatan
terjadi
tanda
infeksi
suhu tubuh, nadi,
perubahan
kondisi
luka,
sekresi,
penampilan
urine, penurunan
BB,
keletihan
dan malaise
7. pertahankan
teknik
Menjaga
tubuh
aseptik klien dari paparan
pada klien yang bakteri
beresiko
8. batasi
jumlah Mengurangi agen
pengunjung bila pembawa
diperlukan,
bakteri
dan dan
anjurkan
mikroorganisme
penggunaan
lain
APD pada klien
9. Kolaborasi
Pemberian
dengan
tim antibiotik
medis
untuk
untuk mempertahankan
pemberian terapi daya tahan tubuh
sesuai
indikasi,
dan pemeriksaan
3
laboratorium
dilakukan 1. Identifikasi
Kerusakan
Setelah
integritas kulit
tindakkan
asuhan
Dapat
drajad luka
membedakan janis
keperwatan
selama
perawatan
....x24
jam
integritas kulit baik 2. Jelaskan
pada Alat-
alat
yang
denga kriteria hasil:
klien
Integritas
keluarga bahaya menimbulkan
dan
kulit
membran
mukosa
kulit
baik:
utuh
dan
pemakaian
yang
dan dapat
alat kerusakkan
dapat jaringan
meningkatkan
berfungsi dengan
kerusakan
baik
integritas kulit :
Regenerasi
dan
sel
harus dihindari
bantal pemanas
jaringan 3. Berikan
cairan Pemenuhan
dan nutrisi yang cairang
membaik
Hipersensitif
respon
kulit
immune
adekuat
kurang
sesuai lebih
kondisi
minimal
1500 cc/hari
terkendali
Perfusi
baik
jaringan 4. Lakukan
perawatan
Menunjukkan
pemahaman
Perawatan
luka untuk
sesuai kondisi
luka
mencegah
infeksi
menyediakan
dan
dalam
proses
perbaikan
dan
tenmpat
kulit
untuk
regenerasi sel
mencegah
terjadinya cedera 5. Moilisasi/
berulang
ubah Mencegah
terjadi
posisi tidur klien ulkus pada bagian
tiap 2 jam sesuai yang tertekan
jadwal
6. Jaga kebersihan Lipatan yang ada
kulit
dan
alat pada tubuh dapat
tenun kilen agar menyebabkan
tetap
4
Kerusakan
Setelah
bersih, lekukan
kering
dan beresiko
terhindar
dari menyebabkan luka
lipatan/kerutan
dilakukan 1. Anjurkan klien Pakaian
integritas jaringan tindakan
asuhan
menggunakkan
berhubungan
keperawatan selam ....
pakaian
dengan
x 24 jam integritas
longgar
menurunnya
jaringan
faktor
Perfusi
mekanik
(tekanan
normal
eksterna dan gaya
tarikan)
yang
longgar tidak dapat
yang menghambat
sirkulasi darah
membaik
sirkulasi darah ke dengan kriteria hasil:
jaringan
hingga
jaringan
2. Jaga agar kulit Kulit yang bersih
tetap bersih dan dan kering dapat
kering
terhindar
dari
resiko ulkus
Tidak ada tandatanda infeksi
Ketebalan
tekstur
dan
jaringan
normal
Menunjukkan
pemahaman
dalam
proses
perbaikan
dan
kulit
mencegah
terjadinya cidera
berulang
3. Monitor
kulit Kemerahan tanda
adanya
awal
kemerahan
iskemik
adanya
4. Oleskan
atau
pada
lotion Menjaga elastisitas
baby oil kulit
daerah
yang tertekan
Air hangat dapat
5. Mandikan pasien membuka pori-pori
dengan
air dan membersihkan
Menunjukkan
hangat dan sabun kotoran
dengan
bersih
terjadinya proses
penyembuhan
Dapat mengetahui
luka
6. Observasi luka : tinggkatan luka
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
jaringan
nekrotik,
tanda
infeksi lokal
Melatih
keluarga
7. Ajarkan keluarga perawatan
secara
tentang luka dan mandiri
perawatan luka
8. Kolaborasi
gizi
Meningkatkan
ahli proses
pemberian pembentukkan
diet TKTP
jaringan
Mencegah
9. Lakukan teknik penyebaran bakteri
perawatan
luka pada
dengan steril
5
Nyeri
dengan
jaringan
dekubitus)
asuhan
yang
menyebabkan
infeksi
dilakukan 1. Kaji nyeri secara Mengetahui
akut Setelah
berhubungan
luka
keperawatan
destruksi selama ... x 24 jam
(luka nyeri
sampai
berkurang
menghilang
komperhensif:
lokasi,
karakteristik,
frekuensi,
intensitas, faktor
Mampu
pencetus
nyeri:
2. Monitor
tahu
penyebab,
mampu
menggunakan
secara
durasi, komperhensif
dengan kriteria hasil:
mengontrol
nyeri
jenis
skala Menentukan
nyeri dan reaksi tingkat skala nyeri
nonverbal
ringan/
sedang/berat
3. Gunakan teknik Melihat
riwayat
teknik
komunikasi
nonfarmakologi
teraputik
untuk
mengetahui
mengurangi
pengalaman
nyeri)
nyeri
Melaporkan
bahwa
pasien
untuk sebelumnya
4. Kontrol
nyeri
nyeri
dan
cara mengatasi
faktor Membuat suasana
lingkungan yang rileks
berkurang
dapat
dengan
mempengaruhi
menggunakan
respon
manajemen nyeri
terhadap
pada
lingkungan
klien
ketidaknyamana
Mampu
mengenali nyeri
n: suhu ruangan,
(skala, intensitas,
cahaya,
frekuensi
kegaduhan
dan
5. Ajarkan
tanda nyeri)
teknik Menstimulasi
nonfarmakologis
Tidak
menunjukkan
:
respon
nono
distraksi,
verbal
adanya
relaksasi, hormon oksitoksin
terapi
musik, masase
6. Informasikan
nyeri
Tanda
vital
dalam
rentang
yang diharapkan
pemngeluaran
kepada
Dapat
mencegah
klien penyebab
nyeri
tentang prosedur pada klien
yang
dapat
meningkatkan
nyeri:
misal
klien
cemas,
kurang
tidur,
posisi
tidak
rileks
7. Kolaborasi
medis
Pada nyeri skala
untuk sedang
pemberisn
berat,
analgetik
dapat
hingga
analgesik
menghilngkan
6
Gangguan
citra Setelah
tubuh berhubungan tindakkan
dengan
asuhan
proses keperawatan selam ....
penyakit
(luka x
dekubitus)
nyeri
secara Menilai
dilakukan 1. Kaji
24
jam
mampu
klien
memandang
pasien
verbal dan non tentang tubuhnya
verbal
klien
respon
terhadap
tubuhnya
positif terhadap citra 2. Monitor
Menilai
tubuh dengan kriteria
frekuensi
sering
hasil:
mengkritik
menilai negatif
Body
image
seberapa
klien
dirinya
3. Jelaskan tentang Menciptakkan
positif
perngobatan,
harapan
fakrual
prawatan,
klien
perubahan fungsi
kemajuan
tubuh
prognosis
Mendiskribsikan
secara
Mempertahankan
interaksi sosial
kepada
dan
penyakit
4. Dorong
klien Dapat mengurangi
mengungkapkan
kecemasan
n perasaannya
ketakutan
dan
5. Fasilitasi kontak Dapat mengutaran
dengan individu perasaan
lain
dalam orang
kelompok kecil
kepada
lain
dapat
dan
saling
memberikan
7
Gangguan
rasa Setelah
dilakukan 1. Gunakkan
nyaman
asuhan
berhubungan
selama .... x 24 jam
dengan
keperawatan
gejala tidak
terkait
penyakit gangguan
(tidak
nyaman nyaman
terhadap
dekubitus)
motivasi
Membangun
luka kriteria hasil:
Mampu
pendekatan yang hubungan
menenangkan
saling
percaya
terjadi
rasa 2. Nyatakan
dengan
dengan
Meningkkatkan
jelas motivasi
harapan terhadap harapan
pasien
dan
mengontrol
3. Pahami
kecemasan
Menilai dari sudut
prespektif pasien pandang pasien
Mengontrol nyeri
terhadap situasi
Kualitas
stres
tidur
istirahat 4. Identifikasi
dan
Menilai kecemasan
tingkat
adekuat
pasien
kecemasan
Agresi
pengendalan diri
5. Bantu
klien Ungkapan
klien
untuk
dapat mengurangi
mengontrol
mengungkapkan
kecemasan
ketakutan
situasi
Dapat
yang
menimbulkan
kecemasan
6. Instruksikan
Hambatan
mobilitas
berhubungan
Setelah
dilakukan
fisik asuhan
keperawatan
selama .... x 24 jam
dengan penurunan mobilitas fisik
kekuatan
otot, terhambat
nyeri
luka kriteria hasil:
pada
dikubitus
tidak
dengan
dapat
menggunakan
mengeluarkan
teknik relaksasi
hormon oksitoksin
aktivitas
fisik
Mampu mandiri
total
terapi Menjaga
klien
untuk
tetap tenang agar
mengurangi
tidak
kecemasan
mempengaruhi
berlebihan
tekanan darah
1. Monitor vital Menilai
sign
sebelum/ kemampuan klien
sesudah latihan dalam latihan
dan lihat respon
pasien
saat
latihan
Klien meningkat
dalam
relaksasi
pasien
7. Berikan
8
Teknik
2. Ajarkan teknik Cara yang aman
ambulasi
& bagi klien untuk
berpindah yang berpindah
aman
kepada
klien
dan
Membutuhkan
bantuan
orang
keluarga
3. Sediakan
alat Membantu
bantu
laon
Memperagakan
penggunaan alat
Bantu
untuk
untuk unutk
klien
seperti adl secara mandiri
kruk,
kursi atau memandirikan
roda,
dan pasien
4. Dorong
(walker)
klien Latihan
melakukan
latihan
untuk anggota
Inkontinensia
Setelah
urinarius
asuhan
fungsional
selama ... x 24 jam
frekuensi,
berhubungan
eliminasi klien dalam
konsistensi, bau,
eliminasi
dengan kelemahan batas normal dengan
volume
struktur
warna
panggul kriteria hasil:
Mengidentifikasi
2. Monitor
tanda Urine dapat keluar
retensi urin
pasien Memonitor berapa
keluarga banyak urin yang
untuk mencatat keluar
mandiri
haluaran
Mengosingkan
kandung
kemih
cairan
dalam
jumlah adekuat
Tidak
terjadi
hematuri,
dan
partikel pada urin
ada
pola urine
faktor
Mengkonsumsi
rasa
dalam
dan sehari
4. Identifikasi
secara tuntas
Tidak
gejala dengan tuntas
3. Ajarkan
dan
klien
dan
berkemih
secara
kualitas
dalam sehari
dan
eliminasi
Menilai
urin, berkemih
keinginan
Melakukan
tubuh
pasien
anggota tubuh
dilakukan 1. Monitor
keperawatan
untuk
menguatkan
memperkuat
atau konstipasi
memenuhi
walker
mobilisasi
9
klien
Dapat menenukan
yang masalah dan dapat
menyebabkan
mendapatkan cara
inkontinensia
penanganan
(produksi
pola
perkemihan,
masalah
urin,
sakit
pada
saat
berkemih
berkemih)
5. Anjurkan pasien Pemenuhan cairan
untuk
minum dalam
sehari
minimum 1500 disesuaikan
cc/hari
dengan
jenis
aktivitas,
berat
badan
penyakit
Umumnya
dan
pasien.
rata-
rata setiap orang
minimum 1500cc/
hari
4. Evaluasi Keperawatan
a. Perawatan luka ulkus dapat menjaga kelembapan dan meningkatkan
regenerasi sel jaringan
b. Tidak terjadi infeksi
c. Klien mampu melakukan mobilisasi secara mandiri
d. Tidak terjadi pelebaran luka
e. Klien tidak menjadi tidak percaya diri
J. REFERENSI
Amin huda & hardi kusuma. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa
medis & nanada nic noc. 2015. Jakarta: mediaction
Capernito, Linda Juall. 1999. Rencana Diagnosa dan Dokumentasi Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif Ed.2. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN