PROSEDUR DANA KAS KECIL DENGAN VIRTUAL A

PROSEDUR DANA KAS KECIL DENGAN VIRTUAL ACCOUNT PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

Oleh

AISYAH NIM 130803104024

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2016

PROSEDUR DANA KAS KECIL DENGAN VIRTUAL ACCOUNT PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember

Oleh

AISYAH NIM 130803104024

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2016

PROCEDURE OF PETTY CASH FUND WITH VIRTUAL ACCOUNT IN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUTION OF EAST JAVA- AREA JEMBER DIPLOMA PROGRAM PRACTICE REPORT

Submitted as one of the requirements to obtain a diploma degree of Ahli Madya

In Economics Accounting Department Jember University

By

AISYAH NIM 130803104024

STUDY PROGRAM OF ACCOUNTING ASSOCIATE DEGREE FACULTY OF ECONOMICS JEMBER OF UNIVERSITY 2016

JUDUL LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR DANA KAS KECIL DENGAN VIRTUAL ACCOUNT PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA JEMBER

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Program Studi

: DIPLOMA III AKUNTANSI

Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal:

9 Mei 2016

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Susunan Panitia Penguji

Ketua, Sekretaris,

Dr. Whedy Prasetyo SE., M.SA., Ak.

Indah Purnamawati SE., M.Si., Ak.

NIP. 19770523 200801 1 012 NIP. 19691011 199702 2 001

Anggota,

Aisa Tri Agustini SE., M.Sc., Ak. NIP. 19880803 201404 2 002

Mengetahui / Menyetujui Universitas Jember Fakultas Ekonomi

Dekan,

Dr. Moehammad Fathorrazi, SE., M.Si

NIP.19630614 199002 1 001

LEMBAR PERSETUJUAN

Program Studi

: Diploma III Akuntansi

Jurusan

: Akuntansi

Program Pendidikan : Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Jember

Judul Laporan PKN : PROSEDUR DANA KAS KECIL DENGAN VIRTUAL ACCOUNT PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA JEMBER

Jember, 05 April 2016

Laporan Praktek Kerja Nyata ini telah disetujui dan disahkan oleh: Dosen Pembimbing

Dr. Muhammad Miqdad SE., MM., Ak. NIP. 19710727 199512 1 001

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. ASY-SYARH, Surah ke 94 : 6-8)

“Man Jaddah Wajadah, selama kita bersungguh-sungguh, maka kita akan memetik buah yang manis. Segala keputusan hanya ditangan kita sendiri, kita

mampu untuk itu.” (B.J Habibie)

PERSEMBAHAN

Penulis Persembahkan Laporan Tugas Akhir ini untuk :

1. Allah SWT atas kemudahan, rahmat dan berkah yang tiada habisnya sepanjang hidup;

2. Rasullah SAW, yang menjadi panutan dunia dan akhirat;

3. Orangtua saya yang sangat hebat, mama dan abi tersayang, Salwa Abubakar Baktir dan Achmad Hakim Baktir yang tidak pernah berhenti memberikan limpahan didikan dan kasih sayang, semangat, dukungan dan pengorbanan yang luar biasa besarnya, semoga Allah SWT membalas segala pengorbanan beliau;

4. Saudara Kandungku, Kakak Rufahniyah, Kakak Hindun, Kakak Haninah, dan Adik Abdul Qadir;

5. Keponakanku yang tercinta Nufailah Baswedan, Adzkiyah Bobsaid dan Abbas Baswedan;

6. Sahabatku Nabella Naily yang selalu memberikan dukungan, kritik maupun saran serta meluangkan waktu menemani mulai dari penyusunan, bimbingan sampai akhirnya Tugas Akhir ini selesai;

7. Pimpinan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember, seluruh karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember dan juga Pembina, terima kasih atas segala informasi, kerjasama dan bantuannya selama ini;

8. Teman- teman D III Akuntansi angkatan 2013;

9. Almamater Fakultas Ekonomi Universitas Jember yang sangat saya banggakan.

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya yang begitu besar dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Nyata yang berjudul “ PROSEDUR DANA KAS KECIL DENGAN VIRTUAL ACCOUNT PADA PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA JEMBER”, sehingga bisa terselesaikan.

Adapun penulisan laporan ini disusun sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Program Studi Akuntansi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Jember. Penulis sadar bahwa keberhasilan dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Nyata ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.Atas segala bantuan dan bimbingannya, penulis berterimakasih kepada :

1. Bapak Dr. M. Fathorrazi, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi;

2. Ibu Nining Ika Wahyuni, SE., M.Sc., Ak., selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi;

3. Bapak Dr. Muhammad Miqdad, SE., MM., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, kesabaran, dan perhatian yang besar dalam membimbing saya dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Nyata ini, sehingga Laporan Praktek Kerja Nyata ini dapat terselesaikan;

4. Bapak Manager Area PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember;

5. Bapak Asman Manager Area PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

6. Ibu Lulun Nadia yang telah memberikan saya kesempatan untuk magang di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember;

7. Ibu Sri yang telah mengajari saya dalam melakukan Prosedur Dana Kas Kecil sehubungan dengan judul Laporan Praktek Kerja Nyata;

8. Mas Fatur yang telah memberikan arahan dalam pemilihan judul Laporan

9. Mas Bogi, Mas Zakaria, Bu Anik, Mbak Yuri dan seluruh karyawan dan staff bagian Akuntansi yang selalu memberikan informasi dan pembelajaran tentang akuntansi agar penyusunan Laporan Praktek Kerja Nyata ini terpenuhi;

10. Orangtua saya yang sangat hebat, mama dan abi tersayang, Salwa

Abubakar Baktir dan Achmad Hakim Baktir yang tidak pernah berhenti memberikan limpahan didikan dan kasih sayang, semangat, dukungan dan pengorbanan yang luar biasa besarnya, semoga Allah SWT membalas segala pengorbanan beliau;

11. Saudara Kandungku, Kakak Rufahniyah, Kakak Hindun, Kakak Haninah,

dan Adik Abdul Qadir;

12. Keponakanku yang tercinta Nufailah Baswedan, Adzkiyah Bobsaid dan

Abbas Baswedan;

13. Sahabatku Nabella Naily yang selalu memberikan dukungan, kritik

maupun saran serta meluangkan waktu menemani mulai dari penyusunan, bimbingan sampai akhirnya Tugas Akhir ini selesai;

14. Pimpinan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember, seluruh

karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember dan juga Pembina, terima kasih atas segala informasi, kerjasama dan bantuannya selama ini;

15. Teman- teman Diploma III Akuntansi angkatan 2013;

16. Almamater Fakultas Ekonomi Universitas Jember yang sangat saya

banggakan. Jember, April 2016

Penulis

4.2.1 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil ............................ 31

4.2.2 Prosedur Penerimaan Dana Kas Kecil ............................... 33

4.2.3 Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil .............................. 35

4.2.4 Prosedur Pengisian Dana Kas Kecil ................................... 39

4.3 Kegiatan yang Dilakukan Selama PKN Berlangsung .................... 41

BAB V. KESIMPULAN ............................................................................. 49 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 51

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jam kerja di PT. PLN (Persero) Area Jember ............................. 4 Tabel 1.2 : Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata ................................... 5

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Tempat Praktek Kerja Nyata (PKN)

2. Surat Tanggapan Atas Permohonan Tempat PKN

3. Nilai Hasil Praktek Kerja Nyata (PKN)

4. Daftar Hadir Selama PKN

5. Surat Persetujuan Penyusunan Laporan PKN

6. Kartu Konsultasi Bimbingan PKN

7. Dokumen Dropping Dana Tunai

8. Bukti Penerimaan Dana Kas Kecil

9. Dokumen Nota Dinas

10. Bukti Kuitansi

11. Bukti Pengeluaran Dana Kas Kecil

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Perkembangan perekonomian saat ini semakin berkembang pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin ketat pula. Hal ini terlihat dengan banyaknya perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan nasional milik pemerintah, perusahaan swasta nasional maupun swasta milik asing. Semakin berkembangnya suatu perusahaan, ruang lingkupnya semakin besar dan kompleks semakin penting peranan akuntansi bagi perusahaan itu. Karena terdapat data financial perusahaan yang nantinya akan digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya, baik itu pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Diperlukan juga suatu sistem pengawasan yang efektif dan terpadu yang nantinya diharapkan akan dapat membantu manajemen dalam rangka mempertahankan kelangsungan jalannya perusahaan serta meningkatkan efektifitasnya.

PLN adalah singkatan dari Perusahaan Listrik Negara. PLN merupakan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara). PLN merupakan salah satu BUMN yang berbentuk PT (Persero) yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia terutama dalam masalah layanan yang setiap cabang membawahi daerah tertentu sebagai wilayah kerja. PLN menganut asas manfaat, efisiensi, berkeadilan, kebersamaan, optimalisasi, ekonomis, dalam pemanfaatan sumber daya , berkelanjutan, percaya dan mengandalkan kemampuan sendiri, keamanan, dan keselamatan, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai dengan UU No.20 Tahun 2002 tentang ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin terjadinya tenaga listrik dalam jumlah cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

Kas terlibat langsung dalam transaksi ataupun kegiatan perusahaan, baik itu dalam bentuk penerimaan maupun bentuk pengeluaran kas. Setiap perusahaan memerlukan adanya prinsip akuntansi yang baik, terutama dalam hal pengelolaan kas kecil. Kas kecil merupakan sebagai sarana untuk memfasilitasi pengeluaran dalam jumlah yang relatif kecil yang tidak biasa dibayar dengan menggunakan transfer bank atau dengan cek (Diana dan Setiawati ,2011:153). Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember fungsi dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran rutin seperti biaya konsumsi, biaya perlengkapan kantor, pembelian BBM, biaya utilitas (listrik, telepon dan air) sedangkan, pembelian internal maupun eksternal perusahaan dengan menggunakan pihak ketiga atau vendor tidak bias menggunakan dana kas kecil dalam pembayarannya. Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar. Dan juga PT. PLN (Persero) menggunakan Program PPFA yaitu Pemusatan Pengelolaan Fungsi Administrasi yang bertujuan agar Unit Pelaksana bisa lebih fokus kepada operasional dan Pelayanan, menyederhanakan proses bisnis & organisasi, mempercepat proses pembayaran kepada pihak internal dan eksternal serta meningkatkan efisiensi perusahaan. Dengan adanya Program PPFA dalam PT. PLN (Persero) sehingga pengelolaan dana kas kecil menggunakan nomor Virtual Account atau Automatic Teller Machine untuk melakukan pengambilan yang diatur oleh kantor pusat sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Dana Kas Kecil dengan Virtual Account dalam menyusun suatu

laporan yang diberi judul “Prosedur Dana Kas Kecil Dengan Virtual Account

Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember ”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Nyata

1.2.1 Tujuan

a. Untuk Mengetahui dan memahami secara langsung mengenai Prosedur Dana Kas Kecil dengan Virtual Account yang dapat menggunakan Kartu ATM (Automatic Teller Machine).

b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang belum didapat di bangku kuliah

c. Memantapkan pengetahuan dan keterampilan serta menjadikan momen praktek kerja nyata sebagai bekal untuk mempersiapkan diri guna tujuan ke masyarakat.

1.2.2 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Mampu menerapkan dan membandingkan teori dengan praktek yang telah kita terima di bangku perkuliahan.

b. Menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia kerja.

c. Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi yang berbeda teori dan praktek.

2. Bagi Instansi yang bersangkutan

a. Merupakan sarana guna menjembatani antara perusahaan atau instansi dan lembaga pendidikan Universitas Jember untuk kerja sama lebih lanjut baik yang bersifat akademis maupun non akademis.

b. Instansi dapat dijadikan sarana calon tenaga kerja Indonesia, sehingga nantinya mampu dijadikan sebuah barometer perkembangan mutu calon tenaga kerja Indonesia.

c. Membantu dalam membentuk jiwa yang unggul.

1.3 Obyek dan Jangka Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata

1.3.1 Obyek Praktek Kerja Nyata

Obyek pelaksanaan praktek kerja nyata ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember yang terletak di Jl. Gajah Mada No. 198 Jember, mulai dari 01 Februari 2016 – 11 Maret 2016.

1.3.2 Jangka Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata

Praktek Kerja Nyata ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016, terhitung mulai 01 Februari 2016 – 11 Maret 2016. Jam kerja yang dilaksanakan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1.1 : Jam kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur AreaJember.

Hari Kerja

Jam Istirahat Senin s/d Kamis

Jam Kerja

12.00 – 13.00 Jum’at

11.00 – 13.40 Sabtu libur kecuali piket

Sumber Data : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember.

1.4 Bidang Ilmu Praktek Kerja Nyata

Bidang Ilmu yang menjadi landasan Praktek Kerja Nyata ini adalah :

1. Akuntansi Keuangan;

2. Sistem Akuntansi.

1.5 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Nyata

Jadwal pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Nyata (magang) akan menyesuaikan dengan jadwal lembaga atau instansi.

Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata No

Nama Kegiatan

Minggu ke-

I II III

IV V VI

1 Perkenalan dengan karyawan PT. PLN X (Persero)Distribusi Jawa Timur Area Jember.

2 Memperoleh penjelasan cara kerja dari pihak X X yang ditunjuk sehubungan dengan judul yang diambil.

3 Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan PT. X X X X X X PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember.

4 Mengumpulkan data dan menyusun catatan X X X X penting untuk membuat konsep laporan PKN.

5 Perpisahan dengan segenap PT. PLN X (Persero)Distribusi Jawa Timur Area Jember.

X X X Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember.

6 Konsultasi dan penyusunan laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi

Ditinjuan dari segi bahasa, akuntansi berasal dari kata kerja “to account” yang berarti memperhitungkan. Account diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi akun atau perkiraan. Dalam arti luas, akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan komunikasi dari informasi-informasi ekonomi untuk menghasilkan pertimbangan dan keputusan-keputusan dari pemakai informasi tersebut.

Ditinjau dari segi prosedur, akuntansi adalah suatu teknik atau seni untuk mencatat, menggolongkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian- kejadian yang mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata uang serta menganalisis hasil dari teknik tersebut.

Adapun pengertian akuntansi itu sendiri menurut beberapa para ahli diantaranya sebagai berikut : Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan (Hadi, 2012 : 1).

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan- laporan bagi para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan kondisi ekonomi perusahaan (Reeve, 2009 : 9).

Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (Diana dan Setiawati, 2011: 14).

Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis mengelola data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan (Jusup, 2011:4).

Disimpulkan dari beberapa definisi bahwa akuntansi menghasilkan sistem informasi yang berupa laporan yang akan digunakan oleh pihak intern dan ekstern perusahaan.

2.2 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 2009:3).

Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2008:5). Disimpulkan dari beberapa definisi bahwa sistem adalah kumpulan atau rangkaian komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2008:3).

Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur- prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis, dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen, untuk mengawasi sahnya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan, seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai operasi perusahaan (Baridwan, 2009:4).

2.2.2 Unsur- unsur Sistem Akuntansi

Secara garis besar, unsur-unsur sistem akuntansi menurut (Mulyadi , 2008:

3) adalah sebagai berikut :

a. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulit ini, peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkan untuk pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.

b. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan menringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula, terdapat kegiatan peringkasan data yang hail peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

c. Buku Besar Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsure- unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

d. Buku Pembantu’ Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, maka dapat dibentuk buku pembantu. Buku d. Buku Pembantu’ Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, maka dapat dibentuk buku pembantu. Buku

e. Laporan Hasil akhir dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laoran laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi (untuk perusahaan manufaktur), laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo penjualan yang lambat penjualannya.

2.3 Pengertian Prosedur

Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakukan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi (Baridwan, 2009:30).

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang- ulang (Mulyadi, 2008:5).

2.4 Pengertian Dana Kas Kecil

Kas kecil merupakan sebagai sarana untuk memfasilitasi pengeluaran dalam jumlah yang relatif kecil yang tidak biasa dibayar dengan menggunakan transfer bank atau dengan cek (Diana dan Setiawati ,2011:153). Berikut adalah contoh transaksi pembelian yang menggunakan dana kas kecil :

1. Pembelian teh, gula, kopi, dan makanan kecil.

2. Pembelian alat tulis yang sifatnya mendadak.

3. Pembayaran langganan koran dan majalah.

2.5 Sistem Dana Kas Kecil

Menurut Mulyadi (2008: 529) penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselengarakan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

a. Sistem fluktuasi (fluctuating fund-balance system) Dalam metode fluktuasi penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut :

1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit Rekening dana kas kecil.

2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.

3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening-rekening dana kas kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening berfluktuasi dari waktu ke waktu.

b. Metode dana tetap (imprest-fund system) Dalam metode dana tetap penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut :

1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan tersebut dinaiki atau dikurangi.

2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.

3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang

2.6 Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Dana Kas Kecil

Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil yaitu :

1. Bukti Kas Keluar (BKK)

2. Cek

3. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)

4. Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)

5. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PP3K) (Mulyadi, 2008 : 530).

2.7 Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Dana Kas Kecil

1. Fungsi Kas Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2. Fungsi Akuntansi Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas :

a. Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan.

b. Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil.

c. Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas.

d. Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil

e. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk e. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

3. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

4. Fungsi yang Memerlukan Pembayaran Tunai

5. Fungsi Pemeriksa Intern Dalam sistem kas fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil. (Mulyadi, 2008 : 534)

2.8 Pengertian Virtual Account dan Manfaat Virtual Account

Mandiri Virtual Account adalah nomor identifikasi pelanggan perusahaan (end user) yang dibuat oleh Bank untuk selanjutnya diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya (perorangan maupun non perorangan) sebagai identifikasi penerimaan (collection). Mandiri Virtual Account tidak memiliki jumlah tagihan yang pasti (open). Manfaat Virtual Account :

1. Kemudahan identifikasi mitra bisnis.

2. Mempercepat dan mempermudah rekonsiliasi transaksi penerimaan pembayaran.

3. Mengoptimalkan pengelolaan dana perusahaan.

4. Implementasi cepat dan mudah.

2.9 Pengertian System Aplication Product (SAP)

SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

2.10 Simbol-Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Berikut ini adalah symbol-simbol standar dengan maknanya masing- masing.

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.

Dokumen dan tembusannya. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas.

Berbagai Dokumen. Symbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama (on-page connector). Dalam menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page connector). Jika untuk menggambarkan bagan alir suatu sistem akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman, symbol ini harus digunakan untuk menunjukkan, kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya. Kegiatan manual. Symbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual.

Keterangan, komentar. Simbol ini memungkinkan ahli sistem menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.

Arsip sementara. Symbol ini digunakna untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen. Arsip sementara adalah tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut dimasa yang akan datang. Arsip Permanen. Symbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

On-line computer process. Symbol ini menggambarkan pengelolaan data dengan computer secara on-line.

Keying (typing verifying). Symbol ini menggambarkan pemasukan data ke dalam computer melalui on-line terminal.

Pita magnetic (magnetic tape). Symbol ini menggambarkan arsip computer yang berbentuk pita magnetic.

On-line storage. Symbol ini menggambarkan arsip computer yang berbentuk on-line (di dalam memori computer).

Keputusan. Symbol ini menggambarkan keputusan yang Ya

harus dibuat dalam proses pengolahan data.

Tidak

Garis alir (flowline). Symbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan ke kanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu dicantumkan. Mulai/ berakhir (terminal). Symbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.

Dari Pemasok Masuk ke sistem. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan symbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.

Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan symbol untuk menggambarkan keluar ke

Ke sistem penjualan

sistem lain.

Sumber : Buku Sistem Akuntansi Mulyadi, 2008.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKN

3.1 Sejarah Awal Mula Listrik

Diawali oleh Thales (antara 640-546 SM) berkebangsaan Yunani. ia biasa menggosok batu ambarnya dengan kain wool sehingga benda yang ringan didekat tongkatnya itu bergerak tetapi ia belum mengerti kenapa itu bisa terjadi. Lalu William Gilbert (1733) seorang berkebangsaan Inggris menyebut pada peristiwa Thales itu adalah elektrik atau listrik, ia mengambil kata itu dari bahasa Yunani yaitu elektron atau batu ambar. Kemudian Charles du Fay (antara 1698-1739) berkebangsaan Perancis, ia mengetahui bahwa elektrik itu terdiri dari negatif dan positif.

Sejauh itu banyak sekali penelitian tentang listrik dan pada tahun 1800 barulah manusia bisa menikmati gunanya listrik. Pada tahun 1800 Alessandro Volta berpendapat bahwa listrik itu seperti air dan berarti listrik itu sangat berguna karena mempunyai tenaga, dan dari hasil kerja kerasnya ia pun berhasil membuat baterai dan kita tahu bahwa baterai adalah sumber listrik.

3.2 Sejarah PT. PLN (Persero)

Sejarah tenaga listrik dunia berawal pada Januari 1882, ketika beroperasinya pusat tenaga listrik yang pertama di London Inggris. Kemudian bulan September 1882 juga beroperasi pusat tenaga listrik di New York city, Amerika. Kedua pusat tenaga listrik tersebut menggunakan arus searah tegangan rendah .Pada tahun 1885 seorang dari prancis bernama Lucian Gauland dan John Gibbs dari Inggris menjual hak patent generator arus bolak-balik kepada seorang pengusaha bernama George Westinghouse. Selanjutnya dikembangan generator arus bolak-balik dengan tegangan tetap, pembuatan transformator dan akhirnya diperoleh sistem jaringan arus bolak-balik sebagai transmisi dari pembangkit ke beban.

Sejarah penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimulai dengan selesai dibangunnya pusat tenaga listrik di Gambir, Jakarta (Mei 1897), kemudian di Medan (1899), Surakarta (1902), Bandung (1906), Surabaya (1912), dan Banjarmasin (1922). Pusat-pusat tenaga listrik ini pada awalnya menggunakan tenaga thermis. Kemudian disusul dengan pembuatan pusat-pusat listrik tenaga air : PLTA Giringan di Madiun (1917), PLTA Tes diBengkulu (1920), PLTA Plengan diPriangan (1922), PLTA Bengkok dan PLTA Dago di Bandung (1923). Sebelum perang dunia ke-2, pada umumnya pengusahaan listrik di Indonesia diolah oleh perusahaan perusahaan swasta, diantaranya adalah NIGEM (Nederlands Indische Gas en Electriciteits Maatschappij) yang kemudian menjelma menjadi OGEM (Overzese Gas en Electriciteits Maatschappij), ANIEM (Algemene Nederlands Indhische Electriciteits Maatschappij), dan GEBEO (Gemeen Schappelijk Electriciteits Bedrijk Bandung en Omsheken).

Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh rakyat Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 27 Oktober 1945 Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas , oleh karena itu pada setiap tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Harlinas (Hari Listrik Nasional). Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU - PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusaaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah mernberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik Sejalan dengan kebijakan tersebut, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari

Berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor : Ment, 16/ 1/20 tanggal 20 Mei 1961 diantaranya disebutkan didaerah – daerah, dibentuk daerah EXPLOITASI yang terdiri dari 10 Daerah Explotasi Listrik Umum (Pembangkit dan Distribusi) dimana untuk Wilayah Jawa Timur adalah Exploitasi IX yang melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.

Berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 054/ DIR / 73 pada tanggal

23 Oktober 1973, Nama PLN Distribusi I/ Pembangkit I, dan kemudian diubah menjadi PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor 012/ DIR/ 1976 pada tanggal 25 Februari 1976. Selanjutnya sejak tanggal 3 Juli 1982 dengan Keputusan Direksi No 042/ DIR/ 1982 nama PLN wilayah XII berubah lagi menjadi PLN Distribusi Jawa Timur, dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga listrik di Jawa Timur sampai dengan saat ini.

Bahwa sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sektor ketenaga listrikan sebagian tertuang dalam keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 39 / KEP / MK. WASPAN / 9 / 1998 serta kebijakan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat tentang PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa timur diarahkan kepada stagic bussines unit/ investment centre .

3.3 Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Saat ini PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur telah berhasil melayani 7.350.425 pelanggan memakai energi listrik rata – rata sebulan 1.152.907.858 kWh, dengan pendapatan rata – rata Rp 974.332.119.601 per bulan, 92,77% terdiri dari kelompok Rumah Tangga yang memberikan konstribusi pendapatan sebesar 35,13% sedangkan industri sejumlah 0,18% memberikan pendapatan sebesar 46,83% daya tersambung sebesar 7.568.614.211 VA pemakaian energi Jawa Timur pada siang hari tertinggi 933 MW pada malam hari 2.151 MW.

Dikelola oleh 4010 orang pegawai PLN Distribusi dan 14 area Pelayanan,

1 Unit Pengaturan Distribusi, 108 UPPTR, 81 Unit Kantor Jaga 1715 Unit

27.756,6 Kms, Jaringan Tegangan Rendah 49.953,5 Kms, Pelanggan Daerah Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa timur dengan luas 47.922 Km 2 ,

yang terdiri dari 29 Kabupaten, 9 Kota Madya, 607 Kecamatan, 8.402 Desa. Tingkat kebocoran sebesar 12,54%, berhasil kembalikan atas energi yang dipakai secara ilegal berkat Operasi Penerbitan Aliran Listrik (OPAL) rata – rata Rp 2 Milyar per bulan.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur pada akhir tahun 2003 energi terjual mencapai 15.704.975 MWh dan pendapatan sebesar Rp 7.75 Juta, harga jual per kWh Rp 562,23 susut 9,19% langganan tersambung 6.118.120 langganan daya tersambung 7.813.398 kVA. Pengembangan Organisasi menambah 3 Area, Area layanan Surabaya Barat, Area Jaringan Surabaya Barat dan Area Pelayanan Ponorogo. Konstribusi pendapatan keuangan PT. PLN (Persero) sebesar 25% terhadap kelistrikan Indonesia.

Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur :

a. Area Surabaya Selatan, Area Surabaya Utara, Area Pelayanan Surabaya Barat, Area Jaringan Surabaya Barat. Keempat area tersebut melayani Kota Surabaya.

b. Area Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.

c. Area Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.

d. Area Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.

e. Area Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Mojokerto.

f. Area Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Madiun.

g. Area Jember melayani Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang.

h. Area Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, kabupaten h. Area Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, kabupaten

m. Area Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.

n. Area Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.

Total luas daerah Jawa Timur 46.428 km 2 , 29 Kabupaten, 9 Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa dengan Jumlah Penduduk 37,79 juta jiwa, dengan jumlah

10,275 juta rumah tangga, total pelanggan sebanyak 6,729 juta pelanggan dengan jumlah rata – rata per capital pada tahun 2006 untuk Provinsi Jawa Timur tercatat sebanyak 0,24 kVA/ Kapital dan 515,19 kWH/ Kapital, sedangkan ratio elektrifikasi tahun 2007 terhitung 65,49% dan ratio elektifikasi desa 99,20%.

3.4 Peran Dan Tujuan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

b. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan.

c. Merintis kegiatan kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik.

d. Menyelengarakan usaha usaha lain yang menunjang penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. (http://pln-jatim.co.id)

3.5 Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember berlokasi di JL. Gajah Mada No 198 Jember. Area Pelayanan. Secara garis besar Fungsi dan Tugas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember adalah mengelola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik, mengelola transaksi energy serta mengelola niaga dan pelayanan pelanggan sesuai dengan kewenangannya dalam rangka meningkatkan pelayanan ketenagalistrikan secara efisien dan efektif dengan mutu dan keandalan untuk mencapai target kinerja unit.

PT. PLN Area Jember mencangkup 2 Kabupaten yaitu Lumajang dan Jember. Luas daerah pelayanan untuk Kabupaten Jember sekitar 3.293,4 km 2 dan

Kabupaten Lumajang sekitar 1.790 km 2 . Jumlah penduduk 3.156.804 dengan ratio elektrifikasi ±74,55%. Pada tahun 2005 APJ Jember dengan teknologi mengelola

477.946 pelanggan dengan pendapatan 33,67M/bln dengan jaringan TM sebesar 2.253.382 kms. Sistem pengelolaan pelanggan merupakan gabungan antara integrated dan stan alone dengan mengoperasikan beberapa sistem dan aplikasi antara lain : SIP3, PPOB, PRAQTIS, CMS (Coustomer Management System) dan OFFLINE. Unit yang dibawahi Area Jember ada 9 unit yaitu :

a. Rayon Jember Kota;

b. Rayon Ambulu;

c. Rayon Tanggul;

d. Rayon Kalisat;

e. Rayon Rambipuji;

f. Rayon Kencong;

g. Rayon Lumajang;

h. Rayon Klakah;

i. Rayon Tempeh. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan

Jember membawahi tujuh kantor jaga, yaitu Kantor Jaga Jatiroto, Kantor Jaga Yosowilangun, Kantor Jaga Mayang, Kantor Jaga Sukowono, Kantor Jaga

3.6 Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

a. Visi : Mengelola Distribusi Tenaga Listrik yang Efisien, Andal dan Berkualitas dengan Pelayanan Ekselen.

b. Misi :

a. Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan anggota perusahaan.

b. Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

c. Mengelola distribusi listrik yang aman terhadap lingkungan.

c. Motto : “Electricity for a Better Life (Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik)”

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

3.7 Nilai-Nilai Perusahaan

Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, kami mengembangkan wawasan bersama sebagai panduan dalam bekerja dan berkarya dengan

menjunjung tinggi “Nilai-Nilai Perusahaan” yang terdiri dari:

a. Saling Percaya (Mutual Trust) Suasana saling menghargai dan terbuka diantara sesame anggota. Perusahaan yang dilandasi oleh keyakinan akan integritas, itikad baik, dan kompetensi dari pihak-pihak yang saling berhubungan dalam penyelenggaraan praktek bisnis yang bersih dan etikal.

b. Integritas (Integrity) Wujud dari sikap anggota perusahaan yang secara konsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan dan pemanfaatan kekayaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta rasa tanggung jawab terhadap semua pihak yang berkepentingan.

c. Peduli (Care) Cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka bertumbuh kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat.

d. Pembelajar (Learner) Sikap anggota perusahaan untuk selalu berani mempertanyakan kembali system dan praktik pembangunan, manajemen dan operasi, serta berusaha menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir demi pembaharuan perusahaan secara berkelanjutan.

e. Peka-tanggap terhadap kebutuhan pelanggan Senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai.

f. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis.

3.8 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

Seiring dengan itu dan dalam rangka optimasi Corporate Gain dan penyusunan organisasinya berdasarkan Value Chain, sehingga tugas pokok dan susunan seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor 154.K/ 023/ DIR/ 2001 tanggal 20 Februari 2001.

Kepuasan Direksi PT. PLN (Persero) No.120.K/010/ 2002. Tanggal 27 Agustus 2002 tentang Nama Unit Bisnis di lingkungan PT. PLN (Persero) yang intinya Organisasi dengan status Unit Bisnis hanya untuk anak Perusahaan PT. PLN (Persero) sedangkan PLN Jawa Timur menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.

Bagan Susunan Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

Gambar 3.1 : Susunan Organisasi

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember Tugas – Tugas Pokok

1. Manager Area Memiliki tugas untuk mengelola operasi dan pemeliharaan jaringan Distribusi tenaga listrik, mengelola transaksi energy dan mengelola niaga dan pelayanan pelanggan sesuai dengan kewenangannya.

2. Asman Perencanaan dan Evaluasi Memiliki tugas sebagai pengatur perencanaan pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik atau kegiatan lain yang berkaitan dengan Jaringan Distribusi dan yang menunjang operasional Kantor Area.

3. Asman Kontruksi Memiliki tugas sebagai pelaksana dan perencana kegiatan Pembangunan Jaringan Distribusi dan Pembangkitan Tenaga Listrik Mikro Hidro serta pengelolaan logistic untuk mendukung kinerja jaringan distribusi.

4. Asman Jaringan Memiliki tugas sebagai perencana dan pelaksana Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dan Pembangkitan Tenaga Listrik Mikro Hidro untuk menjamin keandalan jaringan distribusi.

5. Asman Transaksi Energi Memiliki tugas sebagai pengawas kegiatan transaksi energy pelanggan dan Rayon/Unit yang terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter transaksi untuk memenuhi standart operasional yang berlaku.

6. Asman Pelayanan dan Administrasi Memiliki tugas sebagai mengelola dan mengendalikan kegiatan bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia, kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja perusahaan.

Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember

3.9 Kegiatan Usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Sesuai undang-undang RI No. 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, rangkaian kegiatan usaha Perusahaan adalah :

a. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup :

1. Pembangkitan tenaga listrik

2. Penyaluran tenaga listrik

3. Distribusi tenaga listrik

4. Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik

5. Pengembangan penyediaan tenaga listrik

6. Penjualan tenaga listrik

b. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup :

2. Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan

3. Pemeriksaan dan pengujian peralatan ketenagalistrikan

4. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan

5. Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik

6. Sertifikasi peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik

7. Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan

c. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup :

1. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energy lainnya untuk tenaga listrik

2. Jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik

3. Industri perangkat keras, lunak dan lainnya di bidang ketenagalistrikan

4. Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan

pembangunan, operasional ,telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan

dibidang

5. Usaha jasa ketenagalistrikan Kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :

1. Kegiatan Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan sebagai induk perusahaan termasuk diantaranya perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik (pembangkitan, transmisi dan distribusi secara umum) dan penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan usaha, pengembangan organisasi dan SDM. Kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan jaringan distribusi dan listrik pedesaan akan dilakukan oleh induk Perseroan perihal pokok-pokok kebijakan makro, sedangkan perencanaan turunannya akan dilakukan oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi.

2. Kegiatan Pembangunan Kegiatan pembangunan yang mencakup kontruksi sarana 2. Kegiatan Pembangunan Kegiatan pembangunan yang mencakup kontruksi sarana

3. Kegiatan Pengusahaan / Operasi Kegiatan usaha berupa produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit, yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), berbasis batubara, gas alam atau bahan bakar minyak (BBM), Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG gas turbine) berbasis gas alam atau BBM, Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berbasis tenaga uap panas bumi dan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbasis BBM. Selain itu, perusahaan juga melakukan pembelian tenaga listrik yang diproduksi oleh pusat-pusat pembangkit tenga listrik swasta serta sewa pembangkit.