Fenomena Lintas Budaya dalam Khazanah Ku
FENOMENA LINTAS BUDAYA
DALAM KHAZANAH KULINER NUSANTARA
THE CROSS CULTURE PHENOMENON
IN INDONESIAN CULINARY
Setyoningsih Subroto
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro, Semarang
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Sejak ratusan tahun yang lalu, Indonesia kerap didatangi oleh orang-orang asing dari
berbagai negara. Orang-orang tersebut datang dengan berbagai tujuan, mulai dari
berdagang hingga melakukan penjajahan. Ketika datang dan hidup di Indonesia selama
beberapa waktu, tentu orang-orang tersebut membawa kebudayaan dari negara mereka
masing-masing. Tak pelak, kondisi tersebut memunculkan fenomena lintas budaya dalam
berbagai aspek, salah satunya adalah kuliner. Perkembangan ragam kuliner nusantara
tentu tak dapat dipisahkan dari kehadiran orang-orang asing yang pernah menetap di
Indonesia. Fenomena lintas budaya yang terjadi menciptakan suatu keunikan tersendiri
dalam kuliner Indonesia.
Kata kunci: lintas budaya, orang asing, kuliner
ABSTRACT
From many years ago, Indonesia has always visited by foreigners from many
countries. They came with several purposes, such as selling and also colonizing.
When they came and live in Indonesia for several times, off course they also bring
their cultures. That condition bring out a cross culture phenomenon in many
sides, and one of them is culinary. The growth of Indonesian culinary can’t be
separated from foreigners who had been lived in Indonesia. The cross culture
1
phenomenon which happen
already created a uniqueness inside Indonesian
culinary.
Keyword: cross culture, foreigner, culinary
I. PENDAHULUAN
Sejarah mencatat bahwa Indonesia
mereka
yang
kemudian
menikah
kerap kali didatangi oleh bangsa asing
dengan pribumi. Banyak hal yang harus
sejak zaman kerajaan. Bangsa-bangsa
mereka
asing tersebut umumnya datang dari
berdampingan
benua
Spanyol,
setempat. Mulai dari gaya hidup, cara
Belanda, dan Inggris) serta Asia (India,
berkomunikasi, hingga urusan yang
Cina, Arab, dan Jepang). Kekayaan
sangat manusiawi, yakni makanan.
alam serta keramahan pribumi menjadi
Mereka tentu tidak langsung bisa
daya tarik bagi bangsa-bangsa asing
menyantap makanan Indonesia. Hal
tersebut untuk datang ke Indonesia.
tersebut seperti yang ditulis Rosihan
Sudah menjadi pengetahuan umum jika
Anwar dalam bukunya:
Portugis
”Walraven
Eropa
(Portugis,
terkesan
akan
kekayaan
selaraskan
ketika
dengan
tidak
doyan
hidup
masyarakat
makanan
rempah-rempah di bumi khatulistiwa.
Indonesia. Dia tidak mau makan nasi,
Dan siapa pula yang tak tahu jika
harus makan roti, keju, worst, kentang,
selama 3,5 abad Indonesia berada di
dan makanan Eropa lain, barulah dia
bawah
merasa puas1”
penjajahan
Belanda.
Lain
halnya dengan India dan Cina yang
Butuh waktu bagi bangsa-bangsa
datang untuk berdagang dan juga Arab
yang
datang
untuk
asing tersebut untuk bisa beradaptasi
menyebarkan
dengan
agama.
Bangsa-bangsa
asing
Ketika
itu
tentu
yang
ada
di
Indonesia. Karena tentu tidak setiap
tersebut
hari mereka bisa menyantap menu dari
menetap di Indonesia selama beberapa
waktu.
makanan
negara mereka akibat perbedaan bahan
mereka
makanan yang ada.
berinteraksi, beradaptasi, dan membaur
dengan kebiasaan hidup masyarakat
1
Rosihan Anwar. Sejarah Kecil “Petit
Histoire” Indonesia, Volume 1. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas. 2004. Hal. 149
setempat. Bahkan banyak di antara
2
Seiring berjalannya waktu, akhirnya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
bangsa-bangsa asing tersebut ada yang
III.1
Pengaruh Belanda
bisa menyantap menu-menu Indonesia.
Dalam kuliner Indonesia, pengaruh
Namun banyak juga di antara mereka
Belanda paling terlihat dalam masakan
yang akhirnya sedikit memodifikasi
Jawa. Pulau Jawa merupakan teritori
menu dari negara mereka masing-
yang paling diperhatikan oleh Belanda,
masing agar tetap sesuai dengan selera
maka dari itu banyak dari mereka yang
dan
menjadikan Pulau Jawa sebagai tempat
menyesuaikan
dengan
bahan
makanan yang ada di Indonesia.
Tulisan
untuk
pertemuan antara pribumi (Jawa) dan
mengulas ragam kuliner nusantara yang
Belanda menghasilkan suatu kehidupan
banyak dipengaruhi oleh budaya dari
sosial
bangsa-bangsa
Berakhirnya kekuasaan VOC pada
Belanda
ini
bemukim. Tidak heran jika akhirnya
dan
bertujuan
asing
Cina)
(khususnya
yang
berbeda.
pernah
1799 menjadi fase penting dalam
menetap. Fenomena lintas budaya yang
menciptakan perubahan sosial budaya
terjadi membuat Indonesia kaya akan
seiring munculnya kekuasaan politik
macam kuliner. Baik kuliner khas asli
Hindia Belanda (Pax Neerlandica)
Indonesia
pada awal abad ke-192.
maupun
yang
budaya
yang
sudah
mendapat pengaruh dari bangsa-bangsa
Banyak pria-pria Belanda yang
asing yang pernah menetap.
tinggal bersama dengan perempuan
pribumi (Jawa) atau biasa disebut Nyai.
II. METODOLOGI
Di antara para Nyai tersebut ada yang
Tulisan ini menggunakan metode
kualitatif
dengan
pendekatan
secara
non-
resmi
Belanda,
ada
dinikahi
juga
oleh
yang
pria
hanya
interaktif, yakni analisis sejarah. Data
dipekerjakan
yang digunakan adalah data sekunder,
pembantu. Ketika tinggal bersama Nyai
yakni
itulah
Analisis
buku,
sejarah
mengetahui
kuliner
jurnal,
digunakan
sejarah
Indonesia
serta
artikel.
para
sebagai
pria
pelayan
Belanda
atau
mulai
untuk
membiasakan diri dengan nuansa hidup
perkembangan
Jawa. Sudah menjadi kodrat bagi pria
yang
banyak
untuk dilayani, pun begitu dengan para
dipengaruhi oleh bangsa-bangsa asing,
2
Fadly Rahman. Rijsttafel: Budaya Kuliner di
Indonesia Masa Kolonial 1870-1942. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. 2011. Hal. 16
khususnya Belanda dan Cina.
3
pria Belanda yang membutuhkan Nyai
menu tersebut. Bahan utama dari Sup
untuk
Sohun Belanda tentunya adalah mie
mengurus
segala
keperluan,
tentunya yang paling utama adalah
sohun
urusan makan. Kehidupan bersama
pendamping
Nyai
Eropa
merah, daun bawang, dan susu. Dari
(Belanda) terbiasa dengan makanan
bahan-bahan tersebut, yang memberi
dan masakan pribumi (Jawa) meski
cita rasa Belanda adalah campuran
tentunya mereka membutuhkan waktu
kuning telur dan susu. Pada menu
untuk menyesuaikan dengan lidah dan
Hollandsche
cita rasa makanan dan masakan Jawa3.
Kacang Polong Belanda) lagi-lagi
membuat
para
pria
Ada banyak makanan Indonesia
atau
mendapat
bihun,
telur
dengan
ayam,
Erwtensoep
pengaruh
Cina,
bahan
bawang
(Sup
dengan
yang sebenarnya mendapat pengaruh
adanya kaki babi (Varkenspoot) pada
Belanda, namun dalam tulisan ini
komposisinya. Penggunaan daging babi
hanya akan dibatasi pada sup dan bistik
alih-alih daging sapi merupakan ciri
saja. Pada mulanya sup diperkenalkan
khas kuliner Cina. Bahan makanan lain
oleh orang Belanda pada abad ke-19
adalah kacang polong (bahan utama),
dalam jamuan makan. Merujuk pada
bawang,
suatu sumber referensi, terdapat 2 (dua)
(Erwtensoep).
resep sup yang mendapat pengaruh
Belanda,
yaitu
seledri,
dan
kapri
Bistik, jika di Barat umumnya
Hollandsche
disebut steak. Kata bistik sendiri
Vermicellisoep (Sup Sohun Belanda)
sebenarnya merupakan saduran dari
dan Hollandsche Erwtensoep (Sup
bahasa Belanda yakni biefstuk. Bistik,
Kacang Polong Belanda).
seperti
laiknya
steak,
merupakan
Pada menu pertama dapat dilihat
olahan daging (umumnya sapi) dengan
bahwa ada pengaruh dari negara lain
pendamping berupa kacang polong,
selain Belanda. Penggunaan bahan
wortel, dan kentang. Berikut ini ada 2
makanan sohun atau bihun sudah jelas
(dua) menu bistik yang mendapat
menggambarkan pengaruh Cina pada
pengaruh Belanda, yakni Biefstuktjes
(Bistik) dan Bistik Djawa.
3
Anik Susanti dan Sri Mastuti Purwaningsih.
“Akulturasi Budaya Belanda dan Jawa (Kajian
Historis pada Kasus Kuliner Sup dan Bistik
Jawa Tahun 1900-1942)”. AVATARA, eJournal Pendidikan Sejarah. Oktober 2013.
Hal. 454
Orang Jawa tentunya mengerti
perihal
bistik
dari
orang-orang
Belanda. Zaman dahulu, bistik dikenal
4
sebagai
makanan
yang
memiliki
Jawa adalah cita rasa manis, yang
tampilan lain dari yang lain (tidak
terdapat dalam saus bistik tersebut.
biasa) oleh orang Jawa. Pada masa
Rasa manis dari kuah semur ini
kolonial, cara masak bistik diadopsi
merupakan bentuk akulturasi dari resep
oleh pribumi (Jawa) yang bekerja
masakan bistik orang Belanda4.
sebagai pelayan di rumah orang-orang
3.2 Pengaruh Cina
Belanda. Sejatinya cara memasak bistik
Belanda sangatlah sederhana, yakni
Masyarakat Indonesia tentu sudah
cukup diberi bumbu, dipanggang, baru
akrab dengan berbagai masakan seperti
kemudian disajikan di piring dengan
mi, bakso, hingga cap cay. Masakan-
berbagai hiasannya. Pribumi (Jawa)
masakan tersebut dapat dijumpai dalam
yang
kemudian
keseharian masyarakat Indonesia, baik
memodifikasi cara masak tersebut.
di warung kaki lima, pujasera, restoran
Daging bukan dipanggang, namun
mewah, atau dimasak sendiri di rumah.
digoreng. Pun dengan perpaduan bahan
Sejatinya, masakan-masakan tersebut
masak, yakni adanya pala, merica,
berasal dari daratan Tirai Bambu dan
hingga kecap manis yang mencitrakan
masuk ke Indonesia sejak ratusan tahun
selera lidah orang Jawa. Sehingga
yang lalu. Seperti halnya masakan
pengaruh Jawa dapat dilihat dari cara
Belanda yang dimodifikasi sedemikian
pengolahan dan juga bahan masaknya.
rupa agar sesuai dengan selera orang
mengadopsi bistik
Indonesia, hal tersebut juga berlaku
Pada Bistik Djawa, pengaruh
untuk masakan-masakan dari Cina.
Jawa begitu kental terasa, mulai dari
cara pengolahan hingga penyajian.
Mi merupakan makanan asli dari
Daging digiling terlebih dahulu baru
Cina dan sangat populer di kawasan
kemudian
Asia.
dihaluskan,
sangat
Bersamaan
dengan
misi
menunjukkan cara orang Jawa dalam
penyebaran agama dan perdagangan,
mengolah masakan daging. Pada saat
bangsa
penyajian,
para
hingga ke wilayah Nusantara5. Di
pendampingnya (kentang, wortel, dan
Indonesia, terdapat banyak varian mi
sayuran) ditata di atas piring baru
4
daging
beserta
Cina
memperkenalkan
mi
Anik Susanti dan Sri Mastuti Purwaningsih.
Op Cit. Hal. 459
5
Intisari. Wisata Jajan Bandung Favorit
Keluarga. Jakarta: Kompas Gramedia. 2010.
Hal. 122
kemudian disiram dengan kuah semur
manis sebagai saus. Ciri khas masakan
5
yang menunjukkan fenomena lintas
“Bak” artinya daging babi dan “so”
budaya Cina dan Indonesia. Uniknya,
artinya mi dan sup6. Memang pada
tiap
memiliki
dasarnya bakso menggunakan daging
varian mi sendiri, seperti; Mi Aceh, Mi
babi, seperti umunya hidangan khas
Ayam, Bakmi Jawa, Mi Jakarta, dan
Cina. Namun di Indonesia daging babi
masih banyak lagi. Sehingga tidak
diganti dengan daging sapi, bahkan saat
salah jika menyebut mi dianggap
ini sudah terdapat banyak varian bakso
sebagai salah satu makanan pokok oleh
dari berbagai bahan. Contohnya saja
orang Indonesia.
daging ayam, ikan tenggiri, hingga
daerah
seakan-akan
Berbagai
varian
mi
tersebut
udang.
menunjukkan perpaduan antara bahan
Seperti halnya mi, bakso juga
masakan utama (mi) yang berasal dari
dapat dengan mudah ditemui di mana
Cina dan bahan-bahan masakan asli
saja.
Indonesia.
teksturnya
Cara
memasak
dan
Rasanya
yang
yang
nikmat
unik
dan
membuat
menyantap hidangan pun mengadopsi
siapapun jatuh hati pada kelezatannya.
dari Cina. Contohnya saja di beberapa
Di Indonesia, ketika menyantap bakso
restoran
yang
umumnya ditemani dengan berbagai
menyediakan chinese food, umumnya
pelengkap seperti kecap manis, saus
koki atau juru masak saat sebelum
tomat,
memasak akan menyiapkan bahan-
Penggunaan
bahan makanan yang dijadikan satu
tersebut menunjukkan cara menyantap
dalam suatu piring sesuai menu yang
orang
dipesan. Setelah piring yang berisi
menambahkan
bahan-bahan makanan tersebut siap,
hidangannya.
barulah
atau
warung
dimasukkan
dalam
Untuk
cara
hingga
berbagai
Indonesia
kerupuk.
pelengkap
yang
sesuatu
gemar
dalam
IV. PENUTUP
penggorengan atau piranti memasak
lainnya.
sambal,
1. Kesimpulan
menyantap
Kehadiran orang-orang asing sejak
hidangan, sudah umum jika menemui
ratusan tahun yang lalu membawa
sumpit sebagai alat makan di berbagai
berbagai dampak, baik negatif maupun
warung mi atau resto chinese food.
positif.
Bakso, sesungguhnya merupakan
Dampak
positifnya
yakni
kehadiran orang-orang asing tersebut
kata yang berasal dari bahasa Cina.
6
6
Ibid. Hal. 119
mampu memberi keragaman dalam
terlalu
varian kuliner nusantara, khususnya
negara-negara
dari Belanda dan Cina. Berbagai hal
zaman
seperti
bahan
kebanggaan akan kearifan lokal. Kini
makanan, hingga cara menyantap pun
saatnya bagi generasi muda untuk
banyak yang mendapat pengaruh dari
menumbuhkan jiwa nasionalisme dan
kedua negara tersebut. Mulai dari
tidak terlalu terpengaruh dengan gaya
jajanan hingga makanan besar banyak
hidup negara lain, khususnya dari
yang menunjukkan perpaduan antara
Barat. Jika kearifan lokal yang sudah
Indonesia dengan Belanda dan Cina.
memudar bisa terpupuk lagi dengan
teknik
memasak,
Penggunaan bahan-bahan masakan
menuju
bentuk
mampu
orang
sudah
pengaruh
lain.
dari
Perkembangan
sedikit
mengikis
baik, niscaya Indonesia akan berjalan
lokal sebagai pengganti merupakan
adaptasi
melibatkan
Indonesia
cahaya
kebanggaan
bersaing
yang
di
kancah
dengan
tetap
terhadap menu-menu dari Belanda dan
internasional,
Cina. Seperti kekayaan alam berupa
mempertahankan nilai-nilai yang ada.
rempah-rempah
sebagai
yang
bumbu
mengolah
merupakan
moyang
memasak.
Cara
makanan
yang
warisan
nenek
digunakan
untuk
bahan
tradisi
tetap
digunakan
menyajikan menu-menu adaptasi dari
kedua negara tersebut. Bahkan hingga
cara menyantap seperti penggunaan
sumpit (pada masakan Cina) dan
pelengkap
orang
rasa
Indonesia
menunjukkan
dalam
cara
menyikapi
hidangan sehari-hari.
2. Saran
Kekayaan kuliner yang sudah ada di
Indonesia patut dipertahankan. Namun
alangkah baiknya jika generasi muda
lebih
mengembangkan
lagi
tanpa
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan. 2004. Sejarah Kecil “Petit Histoire” Indonesia, Volume 1.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Rahman, Fadly. 2011. Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial
1870-1942. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Intisari. 2010. Wisata Jajan Bandung Favorit Keluarga. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Susanti, Anik dan Sri Mastuti Purwaningsih. (2013). “Akulturasi Budaya Belanda
dan Jawa (Kajian Historis pada Kasus Kuliner Sup dan Bistik Jawa Tahun
1900-1942)”. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. 1 (3): 450-460.
8
DALAM KHAZANAH KULINER NUSANTARA
THE CROSS CULTURE PHENOMENON
IN INDONESIAN CULINARY
Setyoningsih Subroto
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro, Semarang
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Sejak ratusan tahun yang lalu, Indonesia kerap didatangi oleh orang-orang asing dari
berbagai negara. Orang-orang tersebut datang dengan berbagai tujuan, mulai dari
berdagang hingga melakukan penjajahan. Ketika datang dan hidup di Indonesia selama
beberapa waktu, tentu orang-orang tersebut membawa kebudayaan dari negara mereka
masing-masing. Tak pelak, kondisi tersebut memunculkan fenomena lintas budaya dalam
berbagai aspek, salah satunya adalah kuliner. Perkembangan ragam kuliner nusantara
tentu tak dapat dipisahkan dari kehadiran orang-orang asing yang pernah menetap di
Indonesia. Fenomena lintas budaya yang terjadi menciptakan suatu keunikan tersendiri
dalam kuliner Indonesia.
Kata kunci: lintas budaya, orang asing, kuliner
ABSTRACT
From many years ago, Indonesia has always visited by foreigners from many
countries. They came with several purposes, such as selling and also colonizing.
When they came and live in Indonesia for several times, off course they also bring
their cultures. That condition bring out a cross culture phenomenon in many
sides, and one of them is culinary. The growth of Indonesian culinary can’t be
separated from foreigners who had been lived in Indonesia. The cross culture
1
phenomenon which happen
already created a uniqueness inside Indonesian
culinary.
Keyword: cross culture, foreigner, culinary
I. PENDAHULUAN
Sejarah mencatat bahwa Indonesia
mereka
yang
kemudian
menikah
kerap kali didatangi oleh bangsa asing
dengan pribumi. Banyak hal yang harus
sejak zaman kerajaan. Bangsa-bangsa
mereka
asing tersebut umumnya datang dari
berdampingan
benua
Spanyol,
setempat. Mulai dari gaya hidup, cara
Belanda, dan Inggris) serta Asia (India,
berkomunikasi, hingga urusan yang
Cina, Arab, dan Jepang). Kekayaan
sangat manusiawi, yakni makanan.
alam serta keramahan pribumi menjadi
Mereka tentu tidak langsung bisa
daya tarik bagi bangsa-bangsa asing
menyantap makanan Indonesia. Hal
tersebut untuk datang ke Indonesia.
tersebut seperti yang ditulis Rosihan
Sudah menjadi pengetahuan umum jika
Anwar dalam bukunya:
Portugis
”Walraven
Eropa
(Portugis,
terkesan
akan
kekayaan
selaraskan
ketika
dengan
tidak
doyan
hidup
masyarakat
makanan
rempah-rempah di bumi khatulistiwa.
Indonesia. Dia tidak mau makan nasi,
Dan siapa pula yang tak tahu jika
harus makan roti, keju, worst, kentang,
selama 3,5 abad Indonesia berada di
dan makanan Eropa lain, barulah dia
bawah
merasa puas1”
penjajahan
Belanda.
Lain
halnya dengan India dan Cina yang
Butuh waktu bagi bangsa-bangsa
datang untuk berdagang dan juga Arab
yang
datang
untuk
asing tersebut untuk bisa beradaptasi
menyebarkan
dengan
agama.
Bangsa-bangsa
asing
Ketika
itu
tentu
yang
ada
di
Indonesia. Karena tentu tidak setiap
tersebut
hari mereka bisa menyantap menu dari
menetap di Indonesia selama beberapa
waktu.
makanan
negara mereka akibat perbedaan bahan
mereka
makanan yang ada.
berinteraksi, beradaptasi, dan membaur
dengan kebiasaan hidup masyarakat
1
Rosihan Anwar. Sejarah Kecil “Petit
Histoire” Indonesia, Volume 1. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas. 2004. Hal. 149
setempat. Bahkan banyak di antara
2
Seiring berjalannya waktu, akhirnya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
bangsa-bangsa asing tersebut ada yang
III.1
Pengaruh Belanda
bisa menyantap menu-menu Indonesia.
Dalam kuliner Indonesia, pengaruh
Namun banyak juga di antara mereka
Belanda paling terlihat dalam masakan
yang akhirnya sedikit memodifikasi
Jawa. Pulau Jawa merupakan teritori
menu dari negara mereka masing-
yang paling diperhatikan oleh Belanda,
masing agar tetap sesuai dengan selera
maka dari itu banyak dari mereka yang
dan
menjadikan Pulau Jawa sebagai tempat
menyesuaikan
dengan
bahan
makanan yang ada di Indonesia.
Tulisan
untuk
pertemuan antara pribumi (Jawa) dan
mengulas ragam kuliner nusantara yang
Belanda menghasilkan suatu kehidupan
banyak dipengaruhi oleh budaya dari
sosial
bangsa-bangsa
Berakhirnya kekuasaan VOC pada
Belanda
ini
bemukim. Tidak heran jika akhirnya
dan
bertujuan
asing
Cina)
(khususnya
yang
berbeda.
pernah
1799 menjadi fase penting dalam
menetap. Fenomena lintas budaya yang
menciptakan perubahan sosial budaya
terjadi membuat Indonesia kaya akan
seiring munculnya kekuasaan politik
macam kuliner. Baik kuliner khas asli
Hindia Belanda (Pax Neerlandica)
Indonesia
pada awal abad ke-192.
maupun
yang
budaya
yang
sudah
mendapat pengaruh dari bangsa-bangsa
Banyak pria-pria Belanda yang
asing yang pernah menetap.
tinggal bersama dengan perempuan
pribumi (Jawa) atau biasa disebut Nyai.
II. METODOLOGI
Di antara para Nyai tersebut ada yang
Tulisan ini menggunakan metode
kualitatif
dengan
pendekatan
secara
non-
resmi
Belanda,
ada
dinikahi
juga
oleh
yang
pria
hanya
interaktif, yakni analisis sejarah. Data
dipekerjakan
yang digunakan adalah data sekunder,
pembantu. Ketika tinggal bersama Nyai
yakni
itulah
Analisis
buku,
sejarah
mengetahui
kuliner
jurnal,
digunakan
sejarah
Indonesia
serta
artikel.
para
sebagai
pria
pelayan
Belanda
atau
mulai
untuk
membiasakan diri dengan nuansa hidup
perkembangan
Jawa. Sudah menjadi kodrat bagi pria
yang
banyak
untuk dilayani, pun begitu dengan para
dipengaruhi oleh bangsa-bangsa asing,
2
Fadly Rahman. Rijsttafel: Budaya Kuliner di
Indonesia Masa Kolonial 1870-1942. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. 2011. Hal. 16
khususnya Belanda dan Cina.
3
pria Belanda yang membutuhkan Nyai
menu tersebut. Bahan utama dari Sup
untuk
Sohun Belanda tentunya adalah mie
mengurus
segala
keperluan,
tentunya yang paling utama adalah
sohun
urusan makan. Kehidupan bersama
pendamping
Nyai
Eropa
merah, daun bawang, dan susu. Dari
(Belanda) terbiasa dengan makanan
bahan-bahan tersebut, yang memberi
dan masakan pribumi (Jawa) meski
cita rasa Belanda adalah campuran
tentunya mereka membutuhkan waktu
kuning telur dan susu. Pada menu
untuk menyesuaikan dengan lidah dan
Hollandsche
cita rasa makanan dan masakan Jawa3.
Kacang Polong Belanda) lagi-lagi
membuat
para
pria
Ada banyak makanan Indonesia
atau
mendapat
bihun,
telur
dengan
ayam,
Erwtensoep
pengaruh
Cina,
bahan
bawang
(Sup
dengan
yang sebenarnya mendapat pengaruh
adanya kaki babi (Varkenspoot) pada
Belanda, namun dalam tulisan ini
komposisinya. Penggunaan daging babi
hanya akan dibatasi pada sup dan bistik
alih-alih daging sapi merupakan ciri
saja. Pada mulanya sup diperkenalkan
khas kuliner Cina. Bahan makanan lain
oleh orang Belanda pada abad ke-19
adalah kacang polong (bahan utama),
dalam jamuan makan. Merujuk pada
bawang,
suatu sumber referensi, terdapat 2 (dua)
(Erwtensoep).
resep sup yang mendapat pengaruh
Belanda,
yaitu
seledri,
dan
kapri
Bistik, jika di Barat umumnya
Hollandsche
disebut steak. Kata bistik sendiri
Vermicellisoep (Sup Sohun Belanda)
sebenarnya merupakan saduran dari
dan Hollandsche Erwtensoep (Sup
bahasa Belanda yakni biefstuk. Bistik,
Kacang Polong Belanda).
seperti
laiknya
steak,
merupakan
Pada menu pertama dapat dilihat
olahan daging (umumnya sapi) dengan
bahwa ada pengaruh dari negara lain
pendamping berupa kacang polong,
selain Belanda. Penggunaan bahan
wortel, dan kentang. Berikut ini ada 2
makanan sohun atau bihun sudah jelas
(dua) menu bistik yang mendapat
menggambarkan pengaruh Cina pada
pengaruh Belanda, yakni Biefstuktjes
(Bistik) dan Bistik Djawa.
3
Anik Susanti dan Sri Mastuti Purwaningsih.
“Akulturasi Budaya Belanda dan Jawa (Kajian
Historis pada Kasus Kuliner Sup dan Bistik
Jawa Tahun 1900-1942)”. AVATARA, eJournal Pendidikan Sejarah. Oktober 2013.
Hal. 454
Orang Jawa tentunya mengerti
perihal
bistik
dari
orang-orang
Belanda. Zaman dahulu, bistik dikenal
4
sebagai
makanan
yang
memiliki
Jawa adalah cita rasa manis, yang
tampilan lain dari yang lain (tidak
terdapat dalam saus bistik tersebut.
biasa) oleh orang Jawa. Pada masa
Rasa manis dari kuah semur ini
kolonial, cara masak bistik diadopsi
merupakan bentuk akulturasi dari resep
oleh pribumi (Jawa) yang bekerja
masakan bistik orang Belanda4.
sebagai pelayan di rumah orang-orang
3.2 Pengaruh Cina
Belanda. Sejatinya cara memasak bistik
Belanda sangatlah sederhana, yakni
Masyarakat Indonesia tentu sudah
cukup diberi bumbu, dipanggang, baru
akrab dengan berbagai masakan seperti
kemudian disajikan di piring dengan
mi, bakso, hingga cap cay. Masakan-
berbagai hiasannya. Pribumi (Jawa)
masakan tersebut dapat dijumpai dalam
yang
kemudian
keseharian masyarakat Indonesia, baik
memodifikasi cara masak tersebut.
di warung kaki lima, pujasera, restoran
Daging bukan dipanggang, namun
mewah, atau dimasak sendiri di rumah.
digoreng. Pun dengan perpaduan bahan
Sejatinya, masakan-masakan tersebut
masak, yakni adanya pala, merica,
berasal dari daratan Tirai Bambu dan
hingga kecap manis yang mencitrakan
masuk ke Indonesia sejak ratusan tahun
selera lidah orang Jawa. Sehingga
yang lalu. Seperti halnya masakan
pengaruh Jawa dapat dilihat dari cara
Belanda yang dimodifikasi sedemikian
pengolahan dan juga bahan masaknya.
rupa agar sesuai dengan selera orang
mengadopsi bistik
Indonesia, hal tersebut juga berlaku
Pada Bistik Djawa, pengaruh
untuk masakan-masakan dari Cina.
Jawa begitu kental terasa, mulai dari
cara pengolahan hingga penyajian.
Mi merupakan makanan asli dari
Daging digiling terlebih dahulu baru
Cina dan sangat populer di kawasan
kemudian
Asia.
dihaluskan,
sangat
Bersamaan
dengan
misi
menunjukkan cara orang Jawa dalam
penyebaran agama dan perdagangan,
mengolah masakan daging. Pada saat
bangsa
penyajian,
para
hingga ke wilayah Nusantara5. Di
pendampingnya (kentang, wortel, dan
Indonesia, terdapat banyak varian mi
sayuran) ditata di atas piring baru
4
daging
beserta
Cina
memperkenalkan
mi
Anik Susanti dan Sri Mastuti Purwaningsih.
Op Cit. Hal. 459
5
Intisari. Wisata Jajan Bandung Favorit
Keluarga. Jakarta: Kompas Gramedia. 2010.
Hal. 122
kemudian disiram dengan kuah semur
manis sebagai saus. Ciri khas masakan
5
yang menunjukkan fenomena lintas
“Bak” artinya daging babi dan “so”
budaya Cina dan Indonesia. Uniknya,
artinya mi dan sup6. Memang pada
tiap
memiliki
dasarnya bakso menggunakan daging
varian mi sendiri, seperti; Mi Aceh, Mi
babi, seperti umunya hidangan khas
Ayam, Bakmi Jawa, Mi Jakarta, dan
Cina. Namun di Indonesia daging babi
masih banyak lagi. Sehingga tidak
diganti dengan daging sapi, bahkan saat
salah jika menyebut mi dianggap
ini sudah terdapat banyak varian bakso
sebagai salah satu makanan pokok oleh
dari berbagai bahan. Contohnya saja
orang Indonesia.
daging ayam, ikan tenggiri, hingga
daerah
seakan-akan
Berbagai
varian
mi
tersebut
udang.
menunjukkan perpaduan antara bahan
Seperti halnya mi, bakso juga
masakan utama (mi) yang berasal dari
dapat dengan mudah ditemui di mana
Cina dan bahan-bahan masakan asli
saja.
Indonesia.
teksturnya
Cara
memasak
dan
Rasanya
yang
yang
nikmat
unik
dan
membuat
menyantap hidangan pun mengadopsi
siapapun jatuh hati pada kelezatannya.
dari Cina. Contohnya saja di beberapa
Di Indonesia, ketika menyantap bakso
restoran
yang
umumnya ditemani dengan berbagai
menyediakan chinese food, umumnya
pelengkap seperti kecap manis, saus
koki atau juru masak saat sebelum
tomat,
memasak akan menyiapkan bahan-
Penggunaan
bahan makanan yang dijadikan satu
tersebut menunjukkan cara menyantap
dalam suatu piring sesuai menu yang
orang
dipesan. Setelah piring yang berisi
menambahkan
bahan-bahan makanan tersebut siap,
hidangannya.
barulah
atau
warung
dimasukkan
dalam
Untuk
cara
hingga
berbagai
Indonesia
kerupuk.
pelengkap
yang
sesuatu
gemar
dalam
IV. PENUTUP
penggorengan atau piranti memasak
lainnya.
sambal,
1. Kesimpulan
menyantap
Kehadiran orang-orang asing sejak
hidangan, sudah umum jika menemui
ratusan tahun yang lalu membawa
sumpit sebagai alat makan di berbagai
berbagai dampak, baik negatif maupun
warung mi atau resto chinese food.
positif.
Bakso, sesungguhnya merupakan
Dampak
positifnya
yakni
kehadiran orang-orang asing tersebut
kata yang berasal dari bahasa Cina.
6
6
Ibid. Hal. 119
mampu memberi keragaman dalam
terlalu
varian kuliner nusantara, khususnya
negara-negara
dari Belanda dan Cina. Berbagai hal
zaman
seperti
bahan
kebanggaan akan kearifan lokal. Kini
makanan, hingga cara menyantap pun
saatnya bagi generasi muda untuk
banyak yang mendapat pengaruh dari
menumbuhkan jiwa nasionalisme dan
kedua negara tersebut. Mulai dari
tidak terlalu terpengaruh dengan gaya
jajanan hingga makanan besar banyak
hidup negara lain, khususnya dari
yang menunjukkan perpaduan antara
Barat. Jika kearifan lokal yang sudah
Indonesia dengan Belanda dan Cina.
memudar bisa terpupuk lagi dengan
teknik
memasak,
Penggunaan bahan-bahan masakan
menuju
bentuk
mampu
orang
sudah
pengaruh
lain.
dari
Perkembangan
sedikit
mengikis
baik, niscaya Indonesia akan berjalan
lokal sebagai pengganti merupakan
adaptasi
melibatkan
Indonesia
cahaya
kebanggaan
bersaing
yang
di
kancah
dengan
tetap
terhadap menu-menu dari Belanda dan
internasional,
Cina. Seperti kekayaan alam berupa
mempertahankan nilai-nilai yang ada.
rempah-rempah
sebagai
yang
bumbu
mengolah
merupakan
moyang
memasak.
Cara
makanan
yang
warisan
nenek
digunakan
untuk
bahan
tradisi
tetap
digunakan
menyajikan menu-menu adaptasi dari
kedua negara tersebut. Bahkan hingga
cara menyantap seperti penggunaan
sumpit (pada masakan Cina) dan
pelengkap
orang
rasa
Indonesia
menunjukkan
dalam
cara
menyikapi
hidangan sehari-hari.
2. Saran
Kekayaan kuliner yang sudah ada di
Indonesia patut dipertahankan. Namun
alangkah baiknya jika generasi muda
lebih
mengembangkan
lagi
tanpa
7
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan. 2004. Sejarah Kecil “Petit Histoire” Indonesia, Volume 1.
Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Rahman, Fadly. 2011. Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial
1870-1942. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Intisari. 2010. Wisata Jajan Bandung Favorit Keluarga. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Susanti, Anik dan Sri Mastuti Purwaningsih. (2013). “Akulturasi Budaya Belanda
dan Jawa (Kajian Historis pada Kasus Kuliner Sup dan Bistik Jawa Tahun
1900-1942)”. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. 1 (3): 450-460.
8