LAPORAN STUDI PENDAHULUAN RANCANGAN AWAL

LAPORAN STUDI PENDAHULUAN
RANCANGAN AWAL SEMENTARA RPJMD 2018-2023
BIDANG PEMERINTAHAN

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik merupakan salah satu
aspek dari pembangunan nasional, bertujuan memperkokoh kesatuan dan persatuan
nasional serta stabilitas politik dalam negeri. Pembangunan bidang tersebut dilandasi
oleh semangat dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia melalui pengembangan sistem politik yang demokratis dan
berkedaulatan rakyat. Dalam rangka melaksanakan penyelenggaraan program dan
kegiatan pembangunan tersebut secara cermat, tepat, dan akurat maka diperlukan
adanya suatu perencanaan yang baik.
Di Indonesia sistem perencanaan pembangunan diatur dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam
UU tersebut dinyatakan bahwa sistem perencanaan pembangunan merupakan satu

kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan partisipasi
masyarakat.
Sebagai konsekuensi dari kebijakan desentralisasi dengan adanya pemberian
otonomi daerah, daerah memiliki hak dan kewajiban untuk membuat suatu dokumen
perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah tersebut merupakan
suatu sistem perencanaan pembangunan yang dibuat oleh daerah, yang merupakan
satu kesatuan perencanaan pembangunan nasional. Dengan kata lain, perencanaan

pembangunan daerah merupakan sub-sistem dari sistem perencanaan pembangunan
nasional.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah serta pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 2016, serta diturunkan
dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah, mengamanatkan
Badan Kesatuan Bangsa Politik yang selanjutnya disingkat - Badan Kesbang Pol–
tetap sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bawah Gubernur Jawa Tengah
yang mempunyai tugas dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidang kesatuan bangsa dan politik, sampai dengan diundangkannya Peraturan

Perundang-Undangan mengenai pelaksanaan Pemerintahan Umum. Sekaligus sebagai
konsekuensi

pelaksanaan

peraturan

perundang-undangan

tersebut,

fungsi

perlindungan masyarakat beralih dari Badan Kesbang Pol ke OPD pelaksana fungsi
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Oleh

karena

itu


dalam

rangka

mensinergikan

program

dan

kegiatan

pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik perlu dilakukan perubahan
terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018-2023, terutama bidang pemerintahan (ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat) yang terkait langsung dengan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Jawa Tengah.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD
2018-2023 Bidang Pemerintahan adalah dalam rangka penyesuaian indikator dan
target kinerja dalam rangka menjabarkan visi dan misi Gubernur Terpilih, ke dalam
tujuan dan sasaran pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Jawa Tengah agar lebih spesifik, terukur, akurat dan mudah.
Sedangkan tujuan penyusunan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara
RPJMD 2018-2023 Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi program kerja prioritas Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa
Tengah
2. Mengidentifikasi indikator, target dan sasaran Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa
Tengah dalam Rancangan RPJMD 2018-2023
3. Menemukenali indikator kinerja utama Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa
Tengah.
4. Mengidentifikasi sasaran dan tujuan Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah

C. RUANG LINGKUP SUBTANSI
Ruang lingkup subtansi sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

4. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
5. Program Peningkatan Pendidikan Politik Bagi Masyarakat

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD 2018-2023
Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut
Bab I

PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang yang terdiri dari uraian singkat latar belakang
tentang perlunya Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD
2018-2023.

Bab II

GAMBARAN UMUM KONDISI
Bab ini menjelaskan Gambaran umum kondisi capaian kinerja Badan Kesbang
Pol Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.


Bab III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini menjelaskan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas
pokok dan fungsi pelayanan Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah, serta
penentuan isu-isu strategis.

Bab IV AGENDA KEBIJAKAN
Bab ini memuat tujuan dan sasaran, arah kebijakan dan alternatif strategi
serta alternatif program dan kegiatan
Bab V

PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan rekomendasi

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI
Capaian Kinerja Urusan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Target

No.

Indikator Kinerja

RPJMD

Pembangunan

20132018

1

2

Target
Tahun
2017

Realisasi


Realisasi

Capaian RKPD

Capaian
RPJMD

Tahun

Tahun

2016

2017

s/d TW II

Status
Capaian
Target

Akhir

2017

RPJMD
8

3

4

5

6

7

35

35


35

35

35

SKPD

9

Program
Peningkatan
I

Keamanan Dan
Kenyamanan
Lingkungan

1


Kondusivitas

Kesbang

daerah provinsi

polinmas

kabupaten/kota di

Biro

Jawa Tengah

Humas,
Satpol
PP

Program
II

Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan

2

Meningkatnya
efektivitas
penyelenggaraan
pembangunan
bidang ketahanan
ideologi negara,
wawasan kebangsaan, bela negara,
nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan

35

35

35

35

35

Kesbang
pol

Target
No.

Indikator Kinerja

RPJMD

Pembangunan

20132018

1

2

Target
Tahun
2017

Realisasi

Realisasi

Status

Capaian RKPD

Capaian

Capaian

RPJMD

Target

Tahun

Tahun

2016

2017

s/d TW II

3

4

5

6

2017
7

380

320

335

320

320

100

85

100

100

100

penghargaan
kebangsaan skala
provinsi (kabupaten/kota)
Program
Kemitraan
III

Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan

3

Meningkatnya
kapasitas aparatur
Kesbangpol
tentang ketahanan
ideologi negara,
wawasan kebangsaan, bela negara,
nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan
penghargaan
kebangsaan
(jumlah aparatur
Kesbangpol)
Program
Pemberdayaan

IV

Masyarakat Untuk
Menjaga
Ketertiban Dan
Keamanan

4

Persentase
Penanganan
konflik sosial (%)

SKPD

Akhir
RPJMD
8

9

Target
No.

Indikator Kinerja

RPJMD

Pembangunan

20132018

1

2

Target
Tahun
2017

Realisasi

Realisasi

Status

Capaian RKPD

Capaian

Capaian

RPJMD

Target

Tahun

Tahun

2016

2017

s/d TW II

3

4

5

6

2017
7

75

-

-

-

74

Program
Peningkatan
V

Pendidikan
Politik
Masyarakat
Persentase
Penggunaan hak
pilih dalam :

5

Pemilu Legislatif
(%)

6

Pemilu Presiden

(2014)
75

-

-

-

dan Wakil Presiden

(2014)

(%)
7

Pemilu Gubernur

75

-

-

-

dan Wakil

Pemilukada Kabu-

75

72,88

-

79,79

paten/Kota (%)
9

Indeks Demokrasi
Indonesia di Jawa
Tengah

55,64
(2013)

Gubernur (%)
8

71,24

79,79
(2017)

70,5

70,25

66,71

-

66,71
(2016)

SKPD

Akhir
RPJMD
8

9

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

A.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Dari dinamika sosial politik yang berkembang di masyarakat Indonesia pada

umumnya dan Provinsi Jawa Tengah pada khususnya, maka masalah-masalah yang
dihadapi Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah berdasarkan tugas, pokok dan
fungsi dalam lima tahun ke depan adalah :
1. Bidang ideologi dan Kewaspadaan Nasional:
a. Menurunnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ideologi Pancasila di
masyarakat.
b. Menurunnya kesadaran terhadap wawasan kebangsaan, nasionalisme, dan
bela negara di masyarakat.
c. Masih adanya organisasi atau kelompok masyarakat yang mempertentangan
ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan ingin menggantinya dengan
ideologi lain.
d. Kurangnya tingkat kewaspadaan dini masyarakat dalam mendeteksi dan
mencegah munculnya bencana sosial dan bencana alam.

e. Masih maraknya aksi-aksi unjukrasa atau demonstrasi oleh organisasi atau
kelompok masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.
f. Masih adanya aksi dan kegiatan terorisme atau kekerasan atas nama agama
akibat aktualisasi pemahaman keagamaan secara salah.
g. Kurangnya pengamanan wilayah perbatasan dari resiko trespassing oknumoknum yang menyebarkan paham radikal
h. Penyebaran berita dan kabar hasutan (hate speech) dan berita bohong
(hoax) serta masih rendahnya daya literasi masyarakat Jawa Tengah
i. Masih adanya unsur masyarakat yang mudah terprovokasi berita-berita
bohong (hoax) melalui internet.
2. Bidang Ketahanan Bangsa:
a. Merosotnya kecintaan terhadap nilai-nilai budaya bangsa di masyarakat,
khususnya di kalangan generasi muda.
b. Derasnya arus masuk budaya asing yang kurang sesuai dengan nilai-nilai
budaya bangsa dan Pancasila yang berdampak pada adanya dekadensi
moral dan budaya di masyarakat.
c. Masih adanya organisasi atau kelompok keagamaan yang menggunakan
cara-cara dakwah yang menjelekkan dan menyerang kelompok lain yang
berpotensi memicu terjadinya konflik SARA di masyarakat.
d. Masih muncul dan berkembangnya paham keagamaan atau aliran sesat yang
meresahkan masyarakat.

e. Terdapat gejala menurunnya tingkat toleransi antar umat beragama, yang
berpotensi menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antar umar beragama/
penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam masyarakat.
f. Masih adanya sikap diskriminatif dari kelompok mayoritas terhadap kelompok
minoritas di masyarakat.
g. Rendahnya penurunan angka kemiskinan yang bisa berpengaruh terhadap
munculnya kesenjangan sosial, yang memicu konflik sosial ekonomi di
masyarakat.
h. Ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi dampak krisis global yang
berimbas pada berkurangnya ketahanan ekonomi masyarakat, yang bisa
menimbulkan kerawanan sosial dan konflik di masyarakat.
i. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang demokratisi, penegakan hukum
dan HAM yang berpotensi terjadinya konflik dan disintegrasi sosial.
j. Terjadinya dekadensi moral di masyarakat yang ditandai dengan banyaknya
penyakit masyarakat, seperti kriminalitas, penyalahgunaan narkoba dan
miras.
k. Masih

terdapat konflik perebutan dalam pengelolaan sumber daya alam

(termasuk pesisir) di masyarakat sebagai dampak meningkatnya kegiatan
penggalian, pertambangan dan industri.
3. Bidang Politik Dalam Negeri :
a. Tingginya angka ketidakhadiran atau absensi (golput) dalam setiap kegiatan
pemilihan umum, baik pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pemilukada

akibat kejenuhan, apatisme masyarakat dan rendahnya kesadaran berpolitik
masyarakat.
b. Rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat dalam setiap proses
pengambilan keputusan kebijakan publik.
c. Tingginya praktek politik uang (money politics) setiap pelaksanaan kegiatan
pemilu.
d. Rendahnya pemahaman tentang etika dan budaya politik demokratis di
masyarakat.
e. Masih

terjadinya

konflik

politik

dalam

pelaksanaan

pemilukada

kabupaten/kota, baik antar pendukung maupun antar pasangan calon.
f. Belum optimalnya peran partai politik dalam proses penguatan kualitas dan
kapasitas kelembagaan demokrasi di masyarakat
g. Terjadinya gejala penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aparat
pemerintah.

B. ISU STRATEGIS
Berdasarkan

identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah, maka dapat dirumuskan isu-isu strategis
pembangunan di bidang kesatuan bangsa dan politik Provinsi Jawa Tengah untuk 5
(lima) tahun ke depan, yaitu :
1. Merosotnya pemahaman, kesadaran, dan pengamalan terhadap empat pilar
kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka
Tunggal Ika di masyarakat.

2. Merosotnya kesadaran terhadap pelestarian dan pengamalan nilai-nilai dan etika
budaya bangsa di masyarakat.
3. Rendahnya pemahaman terhadap etika dan budaya politik demokrasi yang
berdampak pada penurunan tingkat partisipasi politik masyarakat terutama
pemilih pemula dan kaum wanita, baik dalam pemilu maupun proses
pengambilan keputusan kebijakan publik, di masyarakat.
4. Masih sering terjadinya kekerasan dan konflik di masyarakat, baik konflik politik
dalam pemilu, konflik sosial akibat kesenjangan ekonomi, konflik keagamaan
akibat perbedaan paham keagamaan, konflik industrial yang berkaitan upah, dan
konflik lahan dan sumber daya alam.
5. Rendahnya literasi masyarakat Jawa Tengah, mengakibatkan banyak kelompok
atau unsur masyarakat yang masih terpengaruh oleh hasutan dan berita bohong.

BAB IV
AGENDA KEBIJAKAN

A. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa Tengah dalam
rangka Menjawab isu strategis dan melaksanakan program prioritas adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan :
Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila
wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia .
Sasaran :
a. Meningkatnya kesadaran, pemahaman, pengamalan nilai-nilai Pancasila,
wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat.
b. Meningkatnya rasa persatuan dan kesatuan nasional di masyarakat dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia..

2. Tujuan :
Meningkatkan

peran

dan

partisipasi

masyarakat

serta

lembaga

kemasyarakatan dalam mewujudkan kewaspadaan nasional.

Sasaran :
a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
deteksi

dini

dan

pencegahan

dini

dalam

rangka

mewujudkan

kewaspadaan nasional.
b. Meningkatnya peran kelembagaan masyarakat dalam kegiatan deteksi
dini dan pencegahan dini

dalam rangka mewujudkan kewaspadaan

nasional.
3. Tujuan :
Meningkatkan kesadaran, pemahaman dan kualitas partisipasi politik
masyarakat serta peran lembaga politik dalam mewujudkan kehidupan politik
yang beretika dan berbudaya.
Sasaran :
a. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap nilai
budaya dan etika politik yang demokratis.
b. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam setiap proses kegiatan
politik.

c. Meningkatnya kualitas kehidupan politik masyarakat yang demokratis
berlandaskan etika dan budaya politik.
4. Tujuan :
Meningkatkan peran organisasi dan lembaga kemasyarakatan dalam
mewujudkan stabilitas wilayah dan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif
dan efisien.

Sasaran :
a. Meningkatnya stabilitas masyarakat yang kondusif yang mendukung
terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat.
b. Meningkatnya

kualitas

pelayanan

dan

profesionalisme

aparatur

pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam
bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
c. Meningkatnya sinergisitas lembaga dengan berbagai pihak terkait dalam
rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah di
bidang kesatuan bangsa dan politik.

B.

ALTERNATIF STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan di bidang
kesatuan bangsa dan politik, maka strategi dan kebijakan Badan Kesbang Pol
Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
1. Alternatif Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan Tujuan ke-1 :
Strategi :

a. Peningkatan

kesadaran,

pemahaman

dan

pengamalan

nilai-nilai

Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat melalui
seminar, pelatihan, bintek, kemah kebangsaan, Kesbang Sambang
sekolah, penanaman ideologi Pancasila dan ToT Kader Wasbang.
b. Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai

NKRI melalui penguatan kesadaran bela negara, pagelaran seni dan
budaya

daerah,

kemah

multikultur,

penguatan

forum-forum

kemasyarakatan dan peningkatan pembauran kebangsaan.
Arah Kebijakan : Meningkatkan kegiatan pendidikan politik tentang ideologi
politik, wawasan kebangsaan, dan nasionalisme yang mendorong persatuan
dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI.

2. Alternatif Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan Tujuan ke-2 :
Strategi
a. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi

dini dan pencegahan dini dalam rangka peningkatan kewaspadaan
nasional melalui penguatan kapasitas forum dan anggota FKDM dan
KOMINDA, peningkatan fungsi siskamling, seminar dan pelatihan sumber
konflik dan penyelesaiannya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan
kelompok masyarakat lain.
b. Peningkatan kapasitas kelembangaan di masyarakat dalam rangka

peningkatan

kewaspadaan

nasional

melalui

rakorda

forum

kemasyarakatan serta bintek manajemen organisasi kemasyarakan dan
parpol
Arah Kebijakan :
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan mengenai deteksi dini dan
pencegahan dini dalam rangka penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial.
b. Menyelenggarakan

kegiatan

peningkatan

kapasitas

kelembagaan

masyarakat melalui otimalisasi peran KOMINDA, FKUB, FKUB, FPBI, di
masyarakat.

3. Alternatif Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan tujuan ke-3 :
Strategi :
Peningkatan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat dalam setiap
kegiatan politik khususnya pemilihan umum melalui pendidikan politik bagi
masyarakat, generasi muda, pemilih pemula serta perempuan.
Arah Kebijakan :
Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan politik di masyarakat tentang
etika dan budaya politik demokrasi secara berkesinambungan dan merata.

4. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan tujuan ke-4 :
Strategi :

a. Peningkatan peran masyarakat dalam mewujudkan kondusifitas daerah

guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa di Jawa Tengah melalui
optimalisasi dan peningkatan kapasitas forum FKDM serta KOMINDA.
b. Peningkatan sinergisitas antar pemangku kepentingan dalam rangka

mewujudkan

konduksifitas

daerah

guna

mendukung

terciptanya

ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah melalui
forum rakor pengamanan wilayah, rakor peningkatan kerjasama daerah
perbatasan serta peningkatan kemampuan manajemen konflik daerah.
Arah Kebijakan :
a. Meningkatkan peran masyarakat dalam mewujudkan konduksifitas daerah
guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan
masyarakat di Jawa Tengah.
b. Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka
mewujudkan

konduksifitas

daerah

guna

mendukung

terciptanya

ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah

C.

ALTERNATIF PROGRAM/KEGIATAN
Berdasarkan dinamika sosial dan data Badan Kesbang Pol Provinsi Jawa
Tengah yang memerlukan perubahan mendasar adalah pada bentuk kegiatan.
Masyarakat cenderung bosan untuk mengikuti kegiatan dalam bentuk seminar
sehingga bentuk kegiatan perlu diarahkan dalam bentuk pendidikan andragogi
(pendidikan orang dewasa).
Alternative kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Kemah kebangsaan multikultur
2. Lomba-lomba dalam rangka peningkatan nasionalisme (karya tulis, fotografi,
baca puisi, menyanyikan lagu kebangsaan)
3. Festival seni budaya tradisional
4. Kesbang Sambang Sekolah/Kesbang Sambang Sedulur (Penanaman nilainilai nasionalisme. Wasbang, budaya etika politik dan karakter bangsa
dengan langsung terjun pada obyek yang dituju)
5. Outbond Pemuda, ormas/LSM lintas agama
6. Pemetaan Politik, potensi daerah dan potensi kerawanan konflik
7. ToT kader wasbang, politik dan ideologi
8. Pembentukan Satuan Tugas Investigasi dan Pemberantasan Hasutan dan
berita bohong

Alternatif Kegiatan dalam rangka Pemilu 2019 :
1. Sosialisasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu secara
terstruktur, intensif dan merata.
2. Pendidikan politikbagi seluruh lapisan masyarakat (pemula, perempuan,
marginal, dan sisabilitas)
3. Intesifikasi kerjasama Ormas/LSM dalam rangka menjaga persatuan dan
kesatuan
4. Sosialisasi intensif, terstruktur dan merata tentang UU Ormas
5. Kegiatan yang berkaitan dengan GNRM meliputi 5 (lima) gerakan nasional
(Melayani, bersih, tertib, mandiri, bersatu)

BAB V
PENUTUP

A. PENUTUP
Laporan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara RPJMD 2018-2023 ini
merupakan awal perencanaan dalam penentuan indikator dalam penyusunan RPJMD
2018-2023 dan membahas isu-isu strategis dalam penguatan dan pembangunan
kesatuan bangsa dan politik di Provinsi Jawa Tengah.
Sasaran dalam Studi Pendahuluan ini bersifat fleksibel dan dapat berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi objektif yang berkembang dan selalu berkaitan
dengan keperluan strategis yang mendesak. Oleh karena itu, setiap unit kerja harus
menjabarkan sasaran-sasaran tersebut menjadi kegiatan yang layak dan dapat
diterapkan sesuai dengan tugas masing-masing hingga nantinya akan dijadikan dasar
dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Jawa Tengah.

Dokumen ini masih memungkinkan diadakannya perbaikan-perbaikan dalam
rangka penyempurnaan kekurangan-kekurangan dalam perencanaan pembangunan di
bidang kesatuan bangsa dan politik di Provinsi Jawa Tengah.
Semoga dokumen ini dapat menjadi dasar untuk penyusunan perencanaan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah sehingga dalam
pelaksanaan tugas memiliki arah dan tujuan yang jelas.

B. REKOMENDASI
Dalam penyusunan Laporan Studi Pendahuluan Rancangan Awal Sementara
RPJMD 2018-2023 ini, masih diperlukan saran guna keselarasan tujuan dan sasaran
serta isu-isu strategis yang terkait. Sehingga untuk kesempurnaaan tersebut diperlukan
rekomendasi sebagai berikut :
1. Dalam tahapan penyempurnaan nantinya akan dilakukan FGD dengan pakar
dan instanti terkait guna keselarasan indikator program/kegiatan;
2. Melakukan pemetaan potensi, permasalahan, peluang dan tantangan sesuai
tingkat urgensi (Analisis SWOT);
3. Menyusun solusi pemecahan terhadap permasalahan dan tantangan tersebut;
4. Melakukan Studi Perbandingan ke Provinsi tetangga yaitu Badan Kesbangpol
Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan DIY guna mempermudah penilaian
indikator dan keselarasan arah kebijakan dalam penyusunan RPJMD 20182023;

5. Melakukan Studi Analisis ke pusat (Dirjen Polpum dan Kemenkopulhukam)
dengan menyertakan BAPPEDA guna keselarasan indikator Program RPJMD
dengan RPJPN dan isu-isu strategis perencanaan dan pembangunan;