Pengembangan Evaluasi Bahasa Dalam Bentu
BAB I
PENDAHULUAN
.1
Latar Belakang
Di dunia ini tidak ada dua individu yang sama persis, baik dari segi fisik
maupun psikisnya. Adanya perbedaan individual, tentu akan turut serta
menentukan berhasil atau tidaknya individu tersebut dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya, sehingga akan berakibat pula adanya perbedaan prestasi kerja
maupun prestasi belajarnya. Maka perlu diciptakannya alat untuk mendiagnosis
atau mengukur keadaan individu, agar dapat mengetahui adanya perbedaan antar
individu tersebut.
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses
pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan
terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi
kehidupan peserta didik. (dikutip dari Bloom et.all 1971).1
Banyak alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi.
Salah satunya adalah tes. Tes banyak digunakan untuk mengukur prestasi belajar
peserta didik dalam bidang kognitif, seperti: pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk mengukur prestasi belajar peserta didik
dalam bidang kognitif dan meningkatkan kualitas tes dibutuhkan pengembangan
evaluasi bahasa dalam bentuk tes.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang pengembangan
evaluasi bahasa dalam bentuk tes yang meliputi tes uraian, objektif, lisan, dan
perbuatan beserta kelebihan dan kelemahan bentuk-bentuk tes ini serta bagaimana
contoh dari tes-tes tersebut.
1 http://sylvie.edublogs.org/2007/04/27/evaluasi-pendidikan/comment-page-1/ diunduh pada
tanggal 14 Maret 2015 pukul 20.09 WIB
1
.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes uraian?
2. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes objektif ?
3. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes lisan?
4. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes perbuatan?
.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi bahasa dalam bentuk tes
uraian.
2. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi dalam bentuk tes objektif.
3. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi dalam bentuk tes lisan.
4. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi dalam bentuk tes peruatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Uraian ( ) اختبار عرضى
Tes uraian adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban uraian
yang relatif panjang. Jawaban tes uraian menuntut siswa untuk mengingat dan
mengorganisasikan gagasan-ggasan atau hal-hal yang dipelajarinya dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis, sehingga siswa dapat mengerti suatu materi pelajaran.2
Pengembangan tes bentuk uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan
belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif. Tes bentuk uraian disebut juga
penilaian subjektif karena sering juga dipengaruhi oleh subjektivitas guru. Tes
bentuk uraian ini ada beberapa macam yaitu 3:
1) Bentuk Uraian Terbatas, hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tes Ingatan Sederhana, dimana bentuk pertanyaannya menggunakan
kata-kata : كيف، أين، كمdll. Contoh :
كيف حالك يا مح ّمد أين تسكن يا أخي؟
كم ككابا قرأت بلمس؟
b. Tes dengan jawaban pendek, bentuknya :
Penyusunan kalimat ( ) تكوين الجملة
Pemberian definisi () الكعريفف
Contoh :
! رتب هذه العبارات الكالية
هذا- المككب- الككاب-علي
ماذا تعريف بالمعريفة في علم النحو ؟
2) Bentuk Uraian Bebas atau Diskusi, model pertanyaannya adalah : ،اشرح
قارن، لماذا، بيّنdll. Contoh :
2 Kusaeri Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012),
hlm.136
3 Zulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. (Jakarta : Rajawali Pers, 2014),
hlm.125
3
قارن بين علم اللغة وفقه اللغة ! لماذا سمي بعلم اللغة النظري ؟
! بيّن المعاني المجمية والمعانيف المعنوية
! واشرح هذه العبارات الكالية
Kelebihan soal uraian yaitu : Pembuatan soal relatif mudah, sederhana,
dan ekonomis. Berfungsi ganda, pertama mengetes kemampuan berpikir dan
kemampuan bahasa siswa. Kemungkinan menebak dan mencontek sedikit. Lebih
mendorong siswa untuk belajar. Dapat mengetahui bagian yang belum dikuaai
siswa.
Sedangkan kelemahan soal uraian yaitu : Tidak dapat menjangkau seluruh
materi, karena terbatasnya waktu sehingga bahasan yang diujikan terbatas dan
luasnya jawaban. Pemeriksaan membutuhkan waktu yang lama. Kunci jawaban
tidak dapat dibuat dengan pasti.
Penilaian dipengaruhi oleh keadaan tulisan
siswa. Biasanya terjadi perbedaan pendapat antara siswa dan guru.
B. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Objektif (اختبببار
)مودوعى
Tes obyektif ialah tes yang penilaiannya dapat dilakukan secara obyektif.
Tes ini sering disebut dengan tes dikotomi, karena jawabanya antara benar dan
salah dan skornya antara satu dan nol. Disebut objetif karena penilaiannya
objektif. Siapaun yang mengoreksi tes objektif hasilnya akan sama karena kunci
jawabannya sudah jelas dan pasti.4
Tes objektif sangat cocok untuk menilai
kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti
kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengena kembali, kemampuan
pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip. Tes jenis ini ada
beberapa bentuk yaitu :
1) Benar atau salah خطأ- ) ) صواب
Bentuk tes benar atau salah (B-S) adalah pernyataan yang
mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik
diminta menjawab pertanyaan sesuai dengan petunjuk mengerjakan soal.
Salah satu fungsi tes ini adalah untuk mengukur kemampuan siswa untuk
membedakan antara mana yang fakta dan mana yang pendapat.
4 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajara, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), hlm. 135.
4
Dalam
menyusun soal benar-salah penulis soal perlu memperhatikan beberapa
ketentuan berikut ini:
1. Buatkanlah petunjuk dengan jelas
2. Hindari pertanyaan yang mengandung kata yang meragukan
3. Hindari pertanyaan yang terlalu panjang
4. Hindari pertanyaan yang masih dapat dipersoalkan
5. Setiap satu soal hanya mengandung satu gagasan
6. Hindari kalimat tanya dan kalimat perinta
7. Gunakan kalimat yang benar secara kaidah tata bahasa dan penulisan
Contohnya: Soal benar salah untuk aplikasi kaidah (idhafah) dalam bahasa
Arab:
.) واختر (خ) اذا كانت خاطئة وفق للقاعدة,ص) اذا كانت العبارة صحيحة
5
اختر
الكراسة خالد جديدة: خ-ص
.1
مكتبة المدرسة قريبة: خ-ص
.2
المهارة قراءة مهمة للحياة: خ-ص
.3
المدرستي جميلة و كبيرة: خ-ص
.4
كتاب الطالب جديد: خ-ص
.5
Kelebihannya adalah: dapat mewakili pokok bahasan atau materi
pelajaran yang lebih luas, mudah dalam penyusunan dan pelaksanaannya,
mudah diskor, dapat dinilai secara cepat dan objektif dan merupakan
instrumen yang baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar langsung
terutama yang berkaitan dengan ingatan.
5 Moh. Matsna HS & Erta Mahyudin, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Ara, (Tangrang
Selatan: Alkitabah, 2012), hlm.60.
5
Adapun kelemahannya adalah: ada kecenderungan peserta didik
menjawab coba-coba (menebak jawaban), dalam penyusunan tes memerlukan
ketelitian dan waktu yang agak lama, sering terjadi kekaburan, terbatas
mengukur aspek pengetahuan saja.6
2) Pilihan Ganda ( ) اخكيار من مكعدد
Soal tes pilihan ganda dapat digunakan mengukur hasil belajar yang
lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri dari
pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Ada beberapa jenis bentuk
tes pilihan ganda, yaitu:
a. Distracters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai
beberapa pilihan jawaban yang salah, tetapi disediakan satu pilihan
jawaban yang benar.
b. Analisis hubungan antara hal, yaitu bentuk soal yyang digunakan
untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menganalisis
hubungan antara pernyataan dan alasan (sebab-akibat).
c. Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai
beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi disediakn satu
kemungkinan jawaban yang salah.
d. Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang
kesemuanya benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar.
e. Variasi yang tidak lengkap, yaitu yang memiliki beberapa
kemungkinan jawaban yang belum lengkap.
Contoh tes pilihan ganda yaitu :
7
! اخكر العبارات الصحيحة الكالية
........ نحن نحبّ الفقراء و
المسك. المسكين د. المساكين ج. المساكين ب.أ
Kelebihanya antara lain : cara penilaian dapat dilakukan dengan
mudah, cepat, efektif. Kemungkinan peserta didik menjawab terkaan dapat
6 S.Eko Putro Widoyoko, Evaluasi program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
hlm. 51-53.
7 Zulhanan, Op., Cit, hlm.128
6
dikurangi, dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam
berbagai aspek kognitif, dapat digunakan berulang-ulang.
Adapun kelemahanya adalah : tidak dapat mengukur kemampuan
verbal dan pemecahan masalah, penyusunan soal membutuhkan waktu yang
sangat lama, sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar
homogen, logis, dan berfungsi.
3) Menjodohkan ) ) مزاوجة
Bentuk tes menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan
jawaban yang keduanya dikumpulkan dalam dua kolom yang berbeda, yaitu
kolom sebelah kiri menunjukkan persoalan, dan kolom sebelah kanan
menunjukkan kumpulan jawaban.8 Jumlah pillihan jawaban dibuat lebih
banyak dari pada persoalan. Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi.
Contoh : (Petunjuk: Jodohkan arti beberapa mufrodat berikut dengan benar!)
! ضع مكان الفراا كلمة مناسبة من الكلمات في الجانب اييسر
)(ب
( ) أ
بنت
. في الجيب... القلم
ولد
الدرج... ماذا
الجديد
ماهر... حسن
في
مطيعة... فاطمة
Ketentuan untuk membuat soal ini adalah:
a. Harus ada dua bagian
b. Setiap bagian/kolom diberi tanda yang berbeda
c. Jumlah butir pilihan tidak boleh sama
d. Satu kelompok soal menjodohkan hanya satu materi (misalnya hanya
struktur atau hanya kosakata)
Kelebihannya adalah: soal bentuk menjodohkan antara lain, relatif
8 Zainal Arifin, Op., Cit, hlm. 144.
7
mudah disusun, penskoranya mudah, dapat digunakan untuk menilai teori dan
penemuanya, sebab-akibat, istilah dan definisi. Materi tes cukup luas.
Adapun
kelemahannya
adalah
:
ada
kecenderungan
untuk
menekankan ingatan saja, kurang baik digunakan untuk menilai pengertian.
4) Tes Isian ( ) تكملة
Bentuk tes ini terdiri dari kalimat kalimat yang ada bagian-bagiannya
di hilangkan. Bagian yang di hilangkan tersebut harus di isi oleh peserta
didik. Ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari mereka.
Contoh:
! ضع في مكان الفراا كلمة مناسبة
. في الصباح الباكر... أقومف من
. مشيا علي ايقدام... أبي يذهب لي
. للقاء الخطبة... صعد الخطيب علي
. من جميع أصحابه في فصله... محمد طالب
Kebaikanya antara lain, relatif mudah disusun, sangat baik untuk
menilai kemampuan peserta didik dalam hal fakta, prinsip dan terminologi.
Menuntut peserta didik mengemukakan pendapatnya secara singkat dan jelas,
pemerikasaan lembar jawaban dapat dilakukan dengan objektif.
Kelemahanya antara lain, hanya berkenaan pada hal mengingat saja,
jika titik jawaban terlalu banyak pada soal melengkapi peserta didik sering
terkecoh, dalam memeriksa lembar jawaban dibutuhkan waktu yang sangat
lama.
C. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Lisan () اختبار شفوي
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam
bentuk lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya
sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan. Tes lisan dapat
berbentuk sebagai berikut :
a. Seorang guru menilai seorang peserta didik.
b. Seorang guru menilai sekelompok peserta didik.
c. Sekelompok guru menilai seorang peserta didik.
d. Sekelompok guru menilai sekelompok peserta didik.
8
Contoh tes lisan yaitu sebagai berikut :
9
سم الشارة: القاعدة
ايسرة: الوحدة ايولى
من أنت ؟ و ماسمك ؟ أين تسكن ؟ مع من تسكن ؟.١
هل لك أسرة كبيرة ؟ كم عدد أسرتك ؟.٢
أين يعمل أبوك ؟ هل هو والد طيّب ؟.٣
هل عندك ع ّم ؟ وماسمه ؟ و أين يسكن ع ّمك ؟.٤
Kebaikan tes lisan antara lain, dapat mengetahui langsung kemampuan
peserta didik. Tidak perlu menyusun soal-soal. Kemungkinan peserta didik
menerka-nerka dan berspekulasi dapat dihindari.
Kelemahanya adalah memakan waktu yang cukup banyak. Sering muncul
penilaian subjektivitas.
D. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Perbuatan ()اختبارعملي
Tes perbuatan atau tes praktek adalah tes yang menuntut peserta didik
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan lebih jauh. Stigins (1994)
mengemukakan “tes tindakan adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya
diminta untuk melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang
akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas
hasil belajar yang didemonstrasikan. Misalnya, coba praktekan hiwar berikut baik
dan benar !
10
اَ ْل ِح َوار ׃ اَلكّ َعا ُرفف
׃ اَل ّسلَ ُم َعلَ ْي ُكم
خَالِ ٌد
ّ َع ْب ُد
ا ׃ َو َعلَ ْي ُك ُم ال ّسلَ م
ك؟
خَالِ ٌد
َ ُ׃ َك ْيفَ َحال
ّ َع ْب ُد
ْال َح ْم ُد ِ ّل، بِ َخي ٍْر: ا
׃ َما ِ ْس ُمكَ ؟
خَالِ ٌد
ّ ا ׃ ِ ْس ِم ْي َع ْب ُد
ّ َع ْب ُد
َو أَ ْنتَ ؟، ا
9
http://trimuerisandes.blogspot.com/2014/01/contoh-soal-ujian-lisan-barab-level-1.html
diunggah pada tanggal 16 Maret 2015 pukul 15.05 WIB
10 http://shadiqinsaid.blogspot.com/2012/03/dialog-percakapan-bahasa-arab-sehari.html diunggah
pada tanggal 16 Maret 2015 pukul 19.35 WIB
9
...׃ أَنا خَالِ ٌد
خَالِ ٌد
Adapun kelebihan tes tindakan diantaranya, satu-satunya teknik tes yang
dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang ketrampilan. Sangat
baik digunakan dalam pencocokan antara pengetahuan dan teori. Dalam prosesnya
tidak mungkin peserta didik dapat menyontek. Guru dapat mengenal karakteristik
peserta didik.
Adapun kelemahanya adalah, memakan waktu yang lama. Dalam hal
tertentu membutuhkan biaya yang besar dan cepat membosankan.
syarat-syarat pendukung waktu, biaya, alat dan tempat. 11
11 Zainal Arifin, Op., Cit, hlm. 138-151.
10
Mempunyai
BAB III
PENUTUP
.3
Kesimpulan
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes uraian,
Tes uraian adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban
uraian yang relatif panjang. Tes ini dibagi menjadi dua yaitu :
1) Bentuk Uraian Terbatas, hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tes Ingatan Sederhana
b. Tes dengan jawaban pendek
2) Bentuk Uraian Bebas atau Diskusi
Kelebihan soal uraian yaitu : Pembuatan soal relatif mudah,
sederhana, dan ekonomis. Berfungsi ganda, pertama mengetes kemampuan
berpikir dan kemampuan bahasa siswa. Kemungkinan menebak dan
mencontek sedikit. Sedangkan kelemahan soal uraian yaitu : Tidak dapat
menjangkau seluruh materi, karena terbatasnya waktu sehingga bahasan yang
diujikan terbatas dan luasnya jawaban. Pemeriksaan membutuhkan waktu
yang lama.
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes objektif
Tes obyektif ialah tes yang penilaiannya dapat dilakukan secara
obyektif. Tes jenis ini ada beberapa bentuk yaitu :
1) Benar atau salah خطأ- ) ) صواب
2) Pilihan Ganda ( ) اخكيار من مكعددف
3) Menjodohkan ) ) مزاوجة
4) Tes Isian ( ) تكملة
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes lisan
11
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam
bentuk lisan. Misalnya peserta didik disuruh menjelaskan gambar yang telah
disediakan dengan menggunakan bahasa Arab.
Kebaikan tes lisan antara lain, dapat mengetahui langsung
kemampuan peserta didik. Tidak perlu menyusun soal-soal. Kemungkinan
peserta didik menerka-nerka dan berspekulasi dapat dihindari. Kelemahanya
adalah memakan waktu yang cukup banyak. Sering muncul penilaian
subjektivitas.
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes perbuatan.
Tes perbuatan atau tes praktek adalah tes yang menuntut peserta didik
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan lebih jauh. Misalnya peserta
didik disuruh mempraktikkan dialog atau hiwar.
Adapun kelebihan tes tindakan diantaranya, satu-satunya teknik tes
yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang
ketrampilan. Sangat baik digunakan dalam pencocokan antara pengetahuan
dan teori. Dalam prosesnya tidak mungkin peserta didik dapat menyontek.
Adapun kelemahanya adalah, memakan waktu yang lama. Dalam hal tertentu
membutuhkan biaya yang besar dan cepat membosankan.
syarat-syarat pendukung waktu, biaya, alat dan tempat.
12
Mempunyai
PENDAHULUAN
.1
Latar Belakang
Di dunia ini tidak ada dua individu yang sama persis, baik dari segi fisik
maupun psikisnya. Adanya perbedaan individual, tentu akan turut serta
menentukan berhasil atau tidaknya individu tersebut dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya, sehingga akan berakibat pula adanya perbedaan prestasi kerja
maupun prestasi belajarnya. Maka perlu diciptakannya alat untuk mendiagnosis
atau mengukur keadaan individu, agar dapat mengetahui adanya perbedaan antar
individu tersebut.
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses
pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan
terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi
kehidupan peserta didik. (dikutip dari Bloom et.all 1971).1
Banyak alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi.
Salah satunya adalah tes. Tes banyak digunakan untuk mengukur prestasi belajar
peserta didik dalam bidang kognitif, seperti: pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk mengukur prestasi belajar peserta didik
dalam bidang kognitif dan meningkatkan kualitas tes dibutuhkan pengembangan
evaluasi bahasa dalam bentuk tes.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang pengembangan
evaluasi bahasa dalam bentuk tes yang meliputi tes uraian, objektif, lisan, dan
perbuatan beserta kelebihan dan kelemahan bentuk-bentuk tes ini serta bagaimana
contoh dari tes-tes tersebut.
1 http://sylvie.edublogs.org/2007/04/27/evaluasi-pendidikan/comment-page-1/ diunduh pada
tanggal 14 Maret 2015 pukul 20.09 WIB
1
.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes uraian?
2. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes objektif ?
3. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes lisan?
4. Bagaimana pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes perbuatan?
.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi bahasa dalam bentuk tes
uraian.
2. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi dalam bentuk tes objektif.
3. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi dalam bentuk tes lisan.
4. Untuk mengetahui dan memahami evaluasi dalam bentuk tes peruatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Uraian ( ) اختبار عرضى
Tes uraian adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban uraian
yang relatif panjang. Jawaban tes uraian menuntut siswa untuk mengingat dan
mengorganisasikan gagasan-ggasan atau hal-hal yang dipelajarinya dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian
tertulis, sehingga siswa dapat mengerti suatu materi pelajaran.2
Pengembangan tes bentuk uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan
belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif. Tes bentuk uraian disebut juga
penilaian subjektif karena sering juga dipengaruhi oleh subjektivitas guru. Tes
bentuk uraian ini ada beberapa macam yaitu 3:
1) Bentuk Uraian Terbatas, hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tes Ingatan Sederhana, dimana bentuk pertanyaannya menggunakan
kata-kata : كيف، أين، كمdll. Contoh :
كيف حالك يا مح ّمد أين تسكن يا أخي؟
كم ككابا قرأت بلمس؟
b. Tes dengan jawaban pendek, bentuknya :
Penyusunan kalimat ( ) تكوين الجملة
Pemberian definisi () الكعريفف
Contoh :
! رتب هذه العبارات الكالية
هذا- المككب- الككاب-علي
ماذا تعريف بالمعريفة في علم النحو ؟
2) Bentuk Uraian Bebas atau Diskusi, model pertanyaannya adalah : ،اشرح
قارن، لماذا، بيّنdll. Contoh :
2 Kusaeri Suprananto, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012),
hlm.136
3 Zulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. (Jakarta : Rajawali Pers, 2014),
hlm.125
3
قارن بين علم اللغة وفقه اللغة ! لماذا سمي بعلم اللغة النظري ؟
! بيّن المعاني المجمية والمعانيف المعنوية
! واشرح هذه العبارات الكالية
Kelebihan soal uraian yaitu : Pembuatan soal relatif mudah, sederhana,
dan ekonomis. Berfungsi ganda, pertama mengetes kemampuan berpikir dan
kemampuan bahasa siswa. Kemungkinan menebak dan mencontek sedikit. Lebih
mendorong siswa untuk belajar. Dapat mengetahui bagian yang belum dikuaai
siswa.
Sedangkan kelemahan soal uraian yaitu : Tidak dapat menjangkau seluruh
materi, karena terbatasnya waktu sehingga bahasan yang diujikan terbatas dan
luasnya jawaban. Pemeriksaan membutuhkan waktu yang lama. Kunci jawaban
tidak dapat dibuat dengan pasti.
Penilaian dipengaruhi oleh keadaan tulisan
siswa. Biasanya terjadi perbedaan pendapat antara siswa dan guru.
B. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Objektif (اختبببار
)مودوعى
Tes obyektif ialah tes yang penilaiannya dapat dilakukan secara obyektif.
Tes ini sering disebut dengan tes dikotomi, karena jawabanya antara benar dan
salah dan skornya antara satu dan nol. Disebut objetif karena penilaiannya
objektif. Siapaun yang mengoreksi tes objektif hasilnya akan sama karena kunci
jawabannya sudah jelas dan pasti.4
Tes objektif sangat cocok untuk menilai
kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti
kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengena kembali, kemampuan
pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip. Tes jenis ini ada
beberapa bentuk yaitu :
1) Benar atau salah خطأ- ) ) صواب
Bentuk tes benar atau salah (B-S) adalah pernyataan yang
mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik
diminta menjawab pertanyaan sesuai dengan petunjuk mengerjakan soal.
Salah satu fungsi tes ini adalah untuk mengukur kemampuan siswa untuk
membedakan antara mana yang fakta dan mana yang pendapat.
4 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajara, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), hlm. 135.
4
Dalam
menyusun soal benar-salah penulis soal perlu memperhatikan beberapa
ketentuan berikut ini:
1. Buatkanlah petunjuk dengan jelas
2. Hindari pertanyaan yang mengandung kata yang meragukan
3. Hindari pertanyaan yang terlalu panjang
4. Hindari pertanyaan yang masih dapat dipersoalkan
5. Setiap satu soal hanya mengandung satu gagasan
6. Hindari kalimat tanya dan kalimat perinta
7. Gunakan kalimat yang benar secara kaidah tata bahasa dan penulisan
Contohnya: Soal benar salah untuk aplikasi kaidah (idhafah) dalam bahasa
Arab:
.) واختر (خ) اذا كانت خاطئة وفق للقاعدة,ص) اذا كانت العبارة صحيحة
5
اختر
الكراسة خالد جديدة: خ-ص
.1
مكتبة المدرسة قريبة: خ-ص
.2
المهارة قراءة مهمة للحياة: خ-ص
.3
المدرستي جميلة و كبيرة: خ-ص
.4
كتاب الطالب جديد: خ-ص
.5
Kelebihannya adalah: dapat mewakili pokok bahasan atau materi
pelajaran yang lebih luas, mudah dalam penyusunan dan pelaksanaannya,
mudah diskor, dapat dinilai secara cepat dan objektif dan merupakan
instrumen yang baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar langsung
terutama yang berkaitan dengan ingatan.
5 Moh. Matsna HS & Erta Mahyudin, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Ara, (Tangrang
Selatan: Alkitabah, 2012), hlm.60.
5
Adapun kelemahannya adalah: ada kecenderungan peserta didik
menjawab coba-coba (menebak jawaban), dalam penyusunan tes memerlukan
ketelitian dan waktu yang agak lama, sering terjadi kekaburan, terbatas
mengukur aspek pengetahuan saja.6
2) Pilihan Ganda ( ) اخكيار من مكعدد
Soal tes pilihan ganda dapat digunakan mengukur hasil belajar yang
lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri dari
pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Ada beberapa jenis bentuk
tes pilihan ganda, yaitu:
a. Distracters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai
beberapa pilihan jawaban yang salah, tetapi disediakan satu pilihan
jawaban yang benar.
b. Analisis hubungan antara hal, yaitu bentuk soal yyang digunakan
untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menganalisis
hubungan antara pernyataan dan alasan (sebab-akibat).
c. Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai
beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi disediakn satu
kemungkinan jawaban yang salah.
d. Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang
kesemuanya benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar.
e. Variasi yang tidak lengkap, yaitu yang memiliki beberapa
kemungkinan jawaban yang belum lengkap.
Contoh tes pilihan ganda yaitu :
7
! اخكر العبارات الصحيحة الكالية
........ نحن نحبّ الفقراء و
المسك. المسكين د. المساكين ج. المساكين ب.أ
Kelebihanya antara lain : cara penilaian dapat dilakukan dengan
mudah, cepat, efektif. Kemungkinan peserta didik menjawab terkaan dapat
6 S.Eko Putro Widoyoko, Evaluasi program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
hlm. 51-53.
7 Zulhanan, Op., Cit, hlm.128
6
dikurangi, dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam
berbagai aspek kognitif, dapat digunakan berulang-ulang.
Adapun kelemahanya adalah : tidak dapat mengukur kemampuan
verbal dan pemecahan masalah, penyusunan soal membutuhkan waktu yang
sangat lama, sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar
homogen, logis, dan berfungsi.
3) Menjodohkan ) ) مزاوجة
Bentuk tes menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan
jawaban yang keduanya dikumpulkan dalam dua kolom yang berbeda, yaitu
kolom sebelah kiri menunjukkan persoalan, dan kolom sebelah kanan
menunjukkan kumpulan jawaban.8 Jumlah pillihan jawaban dibuat lebih
banyak dari pada persoalan. Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi.
Contoh : (Petunjuk: Jodohkan arti beberapa mufrodat berikut dengan benar!)
! ضع مكان الفراا كلمة مناسبة من الكلمات في الجانب اييسر
)(ب
( ) أ
بنت
. في الجيب... القلم
ولد
الدرج... ماذا
الجديد
ماهر... حسن
في
مطيعة... فاطمة
Ketentuan untuk membuat soal ini adalah:
a. Harus ada dua bagian
b. Setiap bagian/kolom diberi tanda yang berbeda
c. Jumlah butir pilihan tidak boleh sama
d. Satu kelompok soal menjodohkan hanya satu materi (misalnya hanya
struktur atau hanya kosakata)
Kelebihannya adalah: soal bentuk menjodohkan antara lain, relatif
8 Zainal Arifin, Op., Cit, hlm. 144.
7
mudah disusun, penskoranya mudah, dapat digunakan untuk menilai teori dan
penemuanya, sebab-akibat, istilah dan definisi. Materi tes cukup luas.
Adapun
kelemahannya
adalah
:
ada
kecenderungan
untuk
menekankan ingatan saja, kurang baik digunakan untuk menilai pengertian.
4) Tes Isian ( ) تكملة
Bentuk tes ini terdiri dari kalimat kalimat yang ada bagian-bagiannya
di hilangkan. Bagian yang di hilangkan tersebut harus di isi oleh peserta
didik. Ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari mereka.
Contoh:
! ضع في مكان الفراا كلمة مناسبة
. في الصباح الباكر... أقومف من
. مشيا علي ايقدام... أبي يذهب لي
. للقاء الخطبة... صعد الخطيب علي
. من جميع أصحابه في فصله... محمد طالب
Kebaikanya antara lain, relatif mudah disusun, sangat baik untuk
menilai kemampuan peserta didik dalam hal fakta, prinsip dan terminologi.
Menuntut peserta didik mengemukakan pendapatnya secara singkat dan jelas,
pemerikasaan lembar jawaban dapat dilakukan dengan objektif.
Kelemahanya antara lain, hanya berkenaan pada hal mengingat saja,
jika titik jawaban terlalu banyak pada soal melengkapi peserta didik sering
terkecoh, dalam memeriksa lembar jawaban dibutuhkan waktu yang sangat
lama.
C. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Lisan () اختبار شفوي
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam
bentuk lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya
sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan. Tes lisan dapat
berbentuk sebagai berikut :
a. Seorang guru menilai seorang peserta didik.
b. Seorang guru menilai sekelompok peserta didik.
c. Sekelompok guru menilai seorang peserta didik.
d. Sekelompok guru menilai sekelompok peserta didik.
8
Contoh tes lisan yaitu sebagai berikut :
9
سم الشارة: القاعدة
ايسرة: الوحدة ايولى
من أنت ؟ و ماسمك ؟ أين تسكن ؟ مع من تسكن ؟.١
هل لك أسرة كبيرة ؟ كم عدد أسرتك ؟.٢
أين يعمل أبوك ؟ هل هو والد طيّب ؟.٣
هل عندك ع ّم ؟ وماسمه ؟ و أين يسكن ع ّمك ؟.٤
Kebaikan tes lisan antara lain, dapat mengetahui langsung kemampuan
peserta didik. Tidak perlu menyusun soal-soal. Kemungkinan peserta didik
menerka-nerka dan berspekulasi dapat dihindari.
Kelemahanya adalah memakan waktu yang cukup banyak. Sering muncul
penilaian subjektivitas.
D. Pengembangan Evaluasi Bahasa dalam Bentuk Tes Perbuatan ()اختبارعملي
Tes perbuatan atau tes praktek adalah tes yang menuntut peserta didik
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan lebih jauh. Stigins (1994)
mengemukakan “tes tindakan adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya
diminta untuk melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang
akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas
hasil belajar yang didemonstrasikan. Misalnya, coba praktekan hiwar berikut baik
dan benar !
10
اَ ْل ِح َوار ׃ اَلكّ َعا ُرفف
׃ اَل ّسلَ ُم َعلَ ْي ُكم
خَالِ ٌد
ّ َع ْب ُد
ا ׃ َو َعلَ ْي ُك ُم ال ّسلَ م
ك؟
خَالِ ٌد
َ ُ׃ َك ْيفَ َحال
ّ َع ْب ُد
ْال َح ْم ُد ِ ّل، بِ َخي ٍْر: ا
׃ َما ِ ْس ُمكَ ؟
خَالِ ٌد
ّ ا ׃ ِ ْس ِم ْي َع ْب ُد
ّ َع ْب ُد
َو أَ ْنتَ ؟، ا
9
http://trimuerisandes.blogspot.com/2014/01/contoh-soal-ujian-lisan-barab-level-1.html
diunggah pada tanggal 16 Maret 2015 pukul 15.05 WIB
10 http://shadiqinsaid.blogspot.com/2012/03/dialog-percakapan-bahasa-arab-sehari.html diunggah
pada tanggal 16 Maret 2015 pukul 19.35 WIB
9
...׃ أَنا خَالِ ٌد
خَالِ ٌد
Adapun kelebihan tes tindakan diantaranya, satu-satunya teknik tes yang
dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang ketrampilan. Sangat
baik digunakan dalam pencocokan antara pengetahuan dan teori. Dalam prosesnya
tidak mungkin peserta didik dapat menyontek. Guru dapat mengenal karakteristik
peserta didik.
Adapun kelemahanya adalah, memakan waktu yang lama. Dalam hal
tertentu membutuhkan biaya yang besar dan cepat membosankan.
syarat-syarat pendukung waktu, biaya, alat dan tempat. 11
11 Zainal Arifin, Op., Cit, hlm. 138-151.
10
Mempunyai
BAB III
PENUTUP
.3
Kesimpulan
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes uraian,
Tes uraian adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban
uraian yang relatif panjang. Tes ini dibagi menjadi dua yaitu :
1) Bentuk Uraian Terbatas, hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tes Ingatan Sederhana
b. Tes dengan jawaban pendek
2) Bentuk Uraian Bebas atau Diskusi
Kelebihan soal uraian yaitu : Pembuatan soal relatif mudah,
sederhana, dan ekonomis. Berfungsi ganda, pertama mengetes kemampuan
berpikir dan kemampuan bahasa siswa. Kemungkinan menebak dan
mencontek sedikit. Sedangkan kelemahan soal uraian yaitu : Tidak dapat
menjangkau seluruh materi, karena terbatasnya waktu sehingga bahasan yang
diujikan terbatas dan luasnya jawaban. Pemeriksaan membutuhkan waktu
yang lama.
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes objektif
Tes obyektif ialah tes yang penilaiannya dapat dilakukan secara
obyektif. Tes jenis ini ada beberapa bentuk yaitu :
1) Benar atau salah خطأ- ) ) صواب
2) Pilihan Ganda ( ) اخكيار من مكعددف
3) Menjodohkan ) ) مزاوجة
4) Tes Isian ( ) تكملة
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes lisan
11
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam
bentuk lisan. Misalnya peserta didik disuruh menjelaskan gambar yang telah
disediakan dengan menggunakan bahasa Arab.
Kebaikan tes lisan antara lain, dapat mengetahui langsung
kemampuan peserta didik. Tidak perlu menyusun soal-soal. Kemungkinan
peserta didik menerka-nerka dan berspekulasi dapat dihindari. Kelemahanya
adalah memakan waktu yang cukup banyak. Sering muncul penilaian
subjektivitas.
Pengembangan evaluasi bahasa dalam bentuk tes perbuatan.
Tes perbuatan atau tes praktek adalah tes yang menuntut peserta didik
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan lebih jauh. Misalnya peserta
didik disuruh mempraktikkan dialog atau hiwar.
Adapun kelebihan tes tindakan diantaranya, satu-satunya teknik tes
yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang
ketrampilan. Sangat baik digunakan dalam pencocokan antara pengetahuan
dan teori. Dalam prosesnya tidak mungkin peserta didik dapat menyontek.
Adapun kelemahanya adalah, memakan waktu yang lama. Dalam hal tertentu
membutuhkan biaya yang besar dan cepat membosankan.
syarat-syarat pendukung waktu, biaya, alat dan tempat.
12
Mempunyai