MENGENAL BERBAGAI INSTANSI SISTEM ADMINI

Nama

: Muhammad Lutfi Baidhowi

Program Studi

: Ilmu Administrasi Negara (Kelas A)

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sriwijaya

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA
“MENGENAL BERBAGAI INSTANSI SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA DI INDONESIA”
A.

LEMBAGA NEGARA
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


(UUD 1945) menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut,
maka dibentuklah suatu pemerintahan yang memiliki cita-cita luhur antara lain
yaitu memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, negara dibagi habis kekuasaannya
berdasarkan trias politica. Namun dalam kenyataannya, Negara Indonesia tidak
menganut trias politica murni sebagaimana yang dikemukakan oleh Montesquieu
(1748) yang membagi kekuasaan negara menjadi Eksekutif, Legislatif dan
Yudikatif.
Indonesia mengalami perubahan tatanan pemerintahan pasca krisis moneter
yang mulai terjadi pada pertengahan tahun 1997 hingga puncaknya pada tahun
1998 era Reformasi. Tuntutan reformasi di segala bidang termasuk reformasi
pemerintahan ternyata telah mampu menghadirkan perubahan yang signifikan
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Diawali dengan perubahan (amandemen)
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 yang pertama kali dilakukan pada
19 Oktober 1999, kemudian amandemen kedua pada tanggal 18 Agustus 2000,
amandemen ketiga pada tanggal 9 November 2001, dan yang keempat yaitu pada
tanggal 10 Agustus 2002.

Pada amandemen ketiga UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

terjadi perubahan tatanan ketatanegaraan khususnya lembaga-lembaga negara.
Sebelum amandemen ketiga, lembaga lembaga negara yang ada di Indonesia
adalah

Majelis

Permusyawaratan

Rakyat,

Dewan

Perwakilan

Rakyat,

Presiden/Wakil Presiden, Dewan Pertimbangan Agung, Mahkamah Agung, dan
Badan Pemeriksa Keuangan.
Setelah amandemen ketiga, lembaga-lembaga negara bertambah dengan
dimasukkannya beberapa pasal pada UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945 mengenai Dewan Perwakilan Daerah (Pasal 22C dan Pasal 22D),
Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 24C), dan Komisi Yudisial
(pasal 24B). Pada amandemen keempat Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
dihapuskan.
Perubahan lembaga negara pasca amandemen UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 mempertegas beberapa prinsip penyelenggaraan kekuasaan
negara sebelum perubahan, yaitu prinsip negara hukum (rechtsstaat) dan prinsip
sistem konstitusional (constitutional system), menata kembali lembagal embaga
negara yang ada dan membentuk beberapa lembaga negara yang baru agar sesuai
dengan sistem konstitusional dan prinsip-prinsip negara berdasar atas hukum.
Pada Batang Tubuh UUD 1945 yang telah diamandemen, selain kekuasaan
Eksekutif untuk menjalankan pemerintahan (Presiden/Wakil Presiden), Lembaga
Negara di Indonesia dibagi atas tiga rumpun yaitu :
1.

Lembaga negara rumpun legislatif, yang membuat Undang-Undang (MPR,
DPR, DPD, dan DPRD).

2.


Lembaga negara rumpun yudikatif, untuk menjalankan fungsi kekuasaan
kehakiman (MA, MK, dan KY).

3.

Lembaga negara rumpun keuangan, wewenang pemeriksaan atas keuangan
(Inspektif) yang dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan
juga moneter yang dijalankan oleh bank sentral.

B.

KEMENTERIAN

1.

KEMENTERIAN KOORDINATOR

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan Dan
Organisasi Kementerian Negara;
Kementerian Koordinator, setiap Kementerian membidangi urusan tertentu dalam

Pemerintahan yang terdiri atas:


urusan pemerintahan yang nomenklatur Kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;



urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan



urusan

pemerintahan

dalam

rangka


penajaman,

koordinasi,

dan

sinkronisasi program pemerintah.
Kementerian Koordinator melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan
kementerian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Kementerian Koordinator mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyinkronkan

dan

mengkoordinasikan

perencanaan,

penyusunan,


dan

pelaksanaan kebijakan di bidangnya. Unsur Pemimpin, Pasal 9 – Menteri
Koordinator mempunyai tugas memimpin Kementerian Koordinator sesuai
dengan bidang tugas Kementerian Koordinator.
Kementerian Koordinator terdiri atas:
1.

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;

2.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;

3.

Kementerian

Koordinator


Bidang

Pembangunan

Manusia

dan

Kebudayaan;
4.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,

Kementerian Koordinator menyelenggarakan fungsi:
a.

sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di
bidangnya;


b.

koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di
bidangnya;

c.

pengendalian penyelenggaraan urusan kementerian sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b;

d.

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;

e.

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; dan


f.

pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.
Susunan Kementerian Koordinator Kabinet Kerja (2014-2019):



Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Wiranto.



Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian: Darmin Nasution.



Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan:
Puan Maharani.




Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman: Luhut Binsar Panjaitan.(1)

2.

KEMENTERIAN
Presiden Joko Widodo dilantik menjadi Presiden RI yang ke tujuh, 2014 –

2019, pada tanggal 20 Oktober 2014. Bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf
Kalla, Presiden Joko Widodo diambil sumpahnya dalam Sidang Paripurna MPRRI. Tujuh hari kemudian, 27 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo
mengumumkan daftar anggota kabinet baru yang dinamai Kabinet Kerja, terdiri
atas 4 (empat) Menteri Koordinator dan seorang Sekretaris Negara, 30 (tiga
puluh) Menteri.
Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, yang
terdiri atas:


Urusan pemerintahan yang nomenklatur. Kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.



Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan
agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan,
kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan,
pertambangan,

1

energi,

Wikipedia. “Kabinet Kerja”.

pekerjaan

umum,

transmigrasi,

transportasi,

informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelautan, dan perikanan.


Urusan

pemerintahan

sinkronisasi

program

dalam

rangka

pemerintah,

penajaman,

meliputi

koordinasi,

urusan

dan

perencanaan

pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan
usaha milik negara, pertanahan, kependudukan,ketenagakerjaan, lingkungan
hidup dan kehutanan, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi,
usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, pemuda, olahraga, perumahan, kemaritiman, dan
pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
Setiap urusan pemerintahan, kecuali urusan luar negeri, dalam negeri, dan
pertahanan, tidak harus dibentuk dalam satu Kementerian tersendiri.
Daftar Kementerian di Indonesia Kabinet Kerja (2014-2019)(2)


Kementerian Sekretariat Negara

: Pratikno



Kementerian Dalam Negeri

: Tjahjo Koemolo



Kemeenterian Luar Negeri

: Retno Lestari Priansari Marsudi



Kementerian Petahanan

: Ryamizard Ryacudu



Kementerian Hukum dan HAM

: Yasonna Laoly



Kementerian Keuangan

: Sri Mulyani



Kementerian ESDM

: Ignasius Jonan



Kementerian Perindustrian

: Airlangga Hartarto



Kementerian Perdagangan

: Enggartiasto Lukita



Kementerian Pertanian

: Amran Sulaiman



Kementerian Lingkungan Hidup

: Siti Nurbaya Bakar

dan Kehutanan


Kementerian Perhubungan



Kementerian Kelautan dan Perikanan : Susi Pudjiastuti



Kementerian Ketenagakerjaan

: Hanif Dhakiri



Kementerian Desa, Pembangunan

: Eko Putro Sandjojo

2

: Budi Karya Sumadi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia. 2018. “Kementerian.

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi


Kementerian Pekerjaan Umum

: Basuki Hadimuljono

dan Perumahan Rakyat


Kementerian Kesehatan

: Nila Djoewitaa Anfasa Moeloek



Kementerian Pendidikan dan

: Muhadjir Effendy

Kebudayaan


Kementerian Riste, Teknologi, dan

: Muhammad Nasir

Pendidikan Tinggi


Kementerian Sosial

: Idrus Marham



Kementerian Agama

: Lukman Hakim Saifuddin



Kementerian Pariwisata

: Arief Yahya



Kementerian Komunikasi dan

: Rudiantara

Informatika


Kementerian Koperasi dan UKM

: Anak Agung Gede Ngurah P



Kementerian Pemberdayaan

: Yahona Yembise

Perempuan, dan Perlindungan Anak


Kementerian Pendayagunaan Aparatur : Asman Abnur
Negara, dan Reformasi Birokrasi



Kementerian Perencanaan

: Bambang Brodjonegoro

Pembangunan Nasional


Kementerian Agraria dan Tata Ruang : Sofyan Djalil



Kementerian BUMN

: Rini Soemarno



Kementerian Pemuda dan Olahraga

: Imam Nahrawi

3.

SETINGKAT MENTERI
Adalah lembaga negara yang mempunyai kedudukan setingkat menteri tapi

bukan termasuk dalam kementerian, baik kementerian koordinator maupun
kementerian negara. Lembaga-lembaga tersebut bertanggungjawab kepada
Presiden Republik Indonesia.
Lembaga-lembaga Negara tersebut adalah:


Kejaksaan Agung

C.



Kepolisian Negara RI



Tentara Nasional Indonesia



Sekretariat Kabinet(3)

LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN (LPNK)
Lembaga Pemerintah Nonkementerian (dahulu Lembaga Pemerintah

Nondepartemen, disingkat LPNK) adalah lembaga negara di Indonesia yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala
LPNK berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui
menteri yang mengoordinasikan.
LPNK mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari
presiden atau menunjang tugas yang dilakukan oleh Menteri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LPNK terdiri dari


Kepala



Sekretariat Utama



Deputi



Inspektorat Utama.

Apabila dipandang perlu LPNK dapat membentuk Komisi/Kelompok Kerja
Non Struktural sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Daftar Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) era Kabinet Kerja(4):


Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)



Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)



Badan Informasi Geospasial (BIG)



Badan Intelijen Negara (BIN)



Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla)



Badan Kepegawaian Negara (BKN)

3

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia.
“Setingkat Menteri”.
4
Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia. “Lembaga Pemerintah Non Kementerian”.



Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)



Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)



Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)



Badan Narkotika Nasional (BNN)



Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)



Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)



Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI)



Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)



Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)



Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)



Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)



Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)



Badan Pertanahan Nasional (BPN)



Badan Pusat Statistik (BPS)



Badan SAR Nasional (Basarnas)



Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)



Badan Standardisasi Nasional (BSN)



Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan)



Lembaga Administrasi Negara (LAN)



Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)



Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)



Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)



Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)



Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)

D.

LEMBAGA NON STRUKTURAL (LNS)
Lembaga Non Struktural (LNS) adalah lembaga yang dibentuk melalui

peraturan perundang-undangan tertentu guna menunjang pelaksanaan fungsi
negara dan pemerintah, yang dapat melibatkan unsur-unsur pemerintah, swasta,

dan masyarakat sipil, serta dibiayai oleh anggaran negara. Dalam dinamika
penyelenggaraan negara dan pemerintahan, terdapat tugas dan fungsi lain yang
dinilai harus diselenggarakan, sehingga perlu dibentuk lembaga independen.
Dinamika dimaksud melahirkan bermacam varian LNS dengan tugas dan fungsi
masing-masing, seperti mempercepat proses terwujudnya penegakan dan
kepastian hukum, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan juga pengembangan
kehidupan sosial budaya di Indonesia. LNS ada yang dibentuk melalui UndangUndang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden. (Marpaung, Zailani Surya
dalam PPT Sistem Administrasi Pemerintahan).
Daftar Lembaga Non Struktural (LNS) era Kabinet Kerja (2014-2019):


Dewan Ketahanan Nasional



Komisi Informasi Pusat



Komisi Pemilihan Umum



Komisi Kejaksaan



Komisi Nasional Hak Asasi



Komisi Kepolisian Nasional

Manusia



Komisi Nasional Anti





Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan



Komisi Nasional Lanjut Usia

Pelabuhan Bebas Batam



Komisi Penanggulangan AIDS

Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi







Nasional


Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan



Kekerasan terhadap Perempuan

Komisi Pengawas Haji
Indonesia



Ombudsman Republik

Komisi Perlindungan Anak
Indonesia

Indonesia



Komisi Penyuluhan Nasional

Badan Nasional Pengelola



Dewan Pengupahan Nasional

Perbatasan



Dewan Pertimbangan Otonomi

Komisi Pengawas Persaingan

Daerah

Usaha



Dewan Pertimbangan Presiden

Badan Pengawas Pemilihan



Dewan Teknologi Informasi

Umum


Komisi Aparatur Sipil Negara



Komisi Penyiaran Indonesia

dan Komunikasi Nasional



Dewan Nasional Kawasan



Ekonomi Khusus

Badan Pengembangan Wilayah
Surabaya-Madura



Dewan Riset Nasional



Dewan Sumber Daya Air

Perdagangan Bebas dan

Nasional

Pelabuhan Bebas Bintan





Badan Pengusahaan Kawasan

Badan Pengusahaan Kawasan



Dewan Pers



Dewan Energi Nasional

Perdagangan Bebas dan



Dewan Insinyur Indonesia

Pelabuhan Bebas Karimun



Dewan Jaminan Sosial





Nasional

Perdagangan Bebas dan

Dewan Kawasan Perdagangan

Pelabuhan Bebas Sabang

Bebas dan Pelabuhan Bebas



Dewan Kawasan Perdagangan







Badan Pertimbangan
Kesehatan Nasional

Dewan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas

Badan Pertimbangan
Kepegawaian

Bebas dan Pelabuhan Bebas
Bintan

Badan Perlindungan
Konsumen Nasional

Batam


Badan Pengusahaan Kawasan



Badan Standardisasi dan

Karimun

Akreditasi Nasional



Dewan Pertahanan Nasional

Keolahragaan



Dewan Ketahanan Pangan



Badan Amil Zakat Nasional



Badan Nasional Sertifikasi



Sipil Negara


Badan Olahraga Profesional



Badan Peningkatan



Perikanan dan Kehutanan

Penyediaan Air Minum
Badan Pengatur Hilir Minyak
dan Gas

Badan Koordinasi Nasional
Penyuluhan Pertanian,

Penyelenggaraan Sistem


Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia

Indonesia


Badan Pertimbangan
Telekomunikasi

Profesi


Badan Pertimbangan Aparatur



Komite Akreditasi Nasional



Komite Anti Dumping
Indonesia





Komite Kebijakan Percepatan



Badan Otorita Danau Toba

Penyediaan Infrastruktur



Badan Otorita Pengembangan

Komite Nasional Keselamatan

Pariwisata Borobudur

Transportasi



Badan Restorasi Gambut

Komite Pengamanan



Komite Nasional Keuangan

Perdagangan Indonesia




Komite Privatisasi Perusahaan

Syariah


Komite Nasional Persiapan

Perseroan

Pelaksanaan Masyarakat

Komite Ekonomi dan Industri

Ekonomi Association of

Nasional

Southeast Asian Nations

Komite Nasional Keamanan



Komite Percepatan dan

Penerbangan

Perluasan Pembangunan



Komite Perdagangan Nasional

Ekonomi Indonesia



Lembaga Kerja Sama Tripartit



Lembaga Perlindungan Saksi
dan Korban





Ideologi Pancasila




Lembaga Sensor Film



Lembaga Pencegahan dan







Badan Koordinasi
Pemberantasan Rupiah Palsu



Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan
Tanda Kehormatan

Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia

Komisi Keamanan Hayati
Produk Rekayasa Genetik

Pemberantasan Kerusakan
Hutan

Dewan Nasional Keuangan
Inklusif

Lembaga Produktivitas
Nasional

Unit Kerja Presiden Pembinaan



Dewan Kawasan Perdagangan



Konsil Kedokteran Indonesia

Bebas dan Pelabuhan Bebas



Majelis Disiplin Tenaga

Sabang

Kesehatan



Komisi Penilai Analisis



Kantor Staf Presiden

Mengenai Dampak



Konsil Keperawatan

Lingkungan Hidup



Konsil Tenaga Kesehatan



Komite Kebijakan Industri
Pertahanan

Indonesia


Komite Profesi Akuntan Publik



Majelis Pertimbangan Tenaga
Nuklir



Otoritas Nasional Senjata
Kimia



Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu



Komisi Nasional Disabilitas



Komite Industri Nasional



Lembaga Sertifikasi Industri
Hijau



Badan Pengawas Rumah Sakit
Indonesia



Tim Koordinasi Misi
Pemeliharaan Perdamaian

(5)Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia

E.

KEDUTAAN/KONSULAT
Seluruh kegiatan dalam hubungan antarbangsa dan antarnegara pada

hakikatnya adalah hubungan diplomasi yang pada intinya merupakan usaha
memelihara hubungan antarnegara. Diplomasi secara formal dilakukan baik oleh
korps perwakilan diplomatik maupun oleh korps perwakilan konsuler. Korps
perwakilan diplomatik dipimpin oleh seorang Duta Besar sedangkan korps
perwakilan konsuler di pimpin oleh seorang Konsul Jenderal. Konsulat pada
dasarnya hampir sama dengan kedutaan, namun area kerjanya hanya pada
penanganan hubungan konsuler atau hubungan antarmanusia dan hubungan
ekonomi, tidak termasuk hubungan politik.
Pembukaan hubungan diplomatik juga merupakan suatu upaya konkrit
untuk mempererat hubungan dan kerjasama dengan negara-negara lain yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua
negara. Untuk tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia saat ini telah memiliki
5

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2018.
“Lembaga Non Struktural”.

sebanyak 132 perwakilan yang terdiri dari 95 Kedutaan Besar, 3 Perutusan Tetap
untuk PBB di New York dan Jenewa, serta Perutusan Tetap untuk ASEAN di
Jakarta 31 Konsulat Jenderal dan 3 Konsulat Republik Indonesia. Selain itu
Indonesia juga telah mengangkat 64 Konsul kehormatan.
Daftar Perwakilan Indonesia di Luar Negeri (Keduataan/Konsulat):





KBRI di Abu Dhabi, Uni



KBRI di Bern, Swiss

Emirat Arab

merangkap Merangkap

KBRI di Abuja, Nigeria,

Liechtenstein

merangkap Ghana, Liberia dan



KBRI di Bogota, Kolombia

Burkina Faso



KBRI di Brasilia, Brasil

KBRI di Addis Ababa -



KBRI di Bratislava, Slovakia

Ethiopia Merangkap Somalia



KBRI di Brussels, Belgia

dan Djibouti

Merangkap Luxemburg dan



KBRI di Alger, Algeria

Uni Eropa



KBRI di Amman, Jordania



KBRI di Ankara, Turki



KBRI di Antananarivo,



KBRI di Bucharest, Romania
Merangkap Moldova



Madagaskar

KBRI di Budapest - Hungary,
Merangkap Kroasia and Bosnia



KBRI di Astana, Kazakhstan



KBRI di Athena, Yunani

Argentina merangkap Republik



KBRI di Baghdad, Irak

Oriental Uruguay & Republik



KBRI di Baku, Azerbaijan

Paraguay



KBRI di Bandar Seri Begawan,







KBRI di Bangkok, Thailand

KBRI di Canberra - Australia,
Merangkap Vanuatu

Brunei Darussalam


KBRI di Buenos Aires,



KBRI di Caracas - Venezuela,

merangkap UNESCAP

merangkap Trinidad, Tobago,

KBRI di Beijing, China

Grenada And St.Lucia.

Merangkap Mongolia


KBRI di Beirut, Lebanon



KBRI di Beograd, Serbia



KBRI di Berlin, German



KBRI di Colombo - Sri Lanka
Merangkap Maldewa-Maldives



KBRI di Dakar - Senegal,
Merangkap Gambia, Guinea
Bissau dan Cote



KBRI di Damascus, Republik



Arab Suriah


KBRI di Dar-Es Salaam

KBRI di Khartoum, Republik
Sudan



KBRI di Kiev - Ukraina,

Republik Persatuan Tanzania

merangkap Georgia dan

Merangkap Republik Burundi,

Republik Armenia

Persatuan Comorros, dan



KBRI di Kopenhagen,

Republik Rwanda

Kerajaan Denmark Merangkap



KBRI di Den Haag, Belanda

Republik Lithuania



KBRI di Dhaka, Republik



Malaysia

Rakyat Bangladesh


KBRI di Dili, Republik



KBRI di Doha, Negara Qatar



KBRI di Hanoi, Republik
Sosialis Vietnam



Merangkap Bolivia


KBRI di Lisabon, Republik
Portugal



KBRI di London, Kerajaan
Inggris merangkap Republik

Republik Zambia dan Republik

Irlanida dan IMO


KBRI di Havana, Republik
Kuba Merangkap
Republik Jamaica

KBRI di Madrid, Kerajaan
Spanyol



Persemakmuran Bahamas dan


KBRI di Lima, Peru

Republik Mozambique,
Malawi




KBRI di Harare, Republik
Zimbabwe Merangkap

KBRI di Kuwait City, Negara
Kuwait

Demokratik Timor Leste


KBRI di Kuala Lumpur,

KBRI di Manama, Kerajaan
Bahrain



KBRI di Manila, Republik

KBRI di Helsinki, Republik

Filipina Merangkap Republik

Finlandia Merangkap Republik

Marshall Islands dan Republik

Estonia

Palau



KBRI di Islamabad - Pakistan



KBRI di Maputo, Mozambique



KBRI di Kabul, Negara



KBRI di Mexico City, Meksiko



Republik Islam Afganistan

Merangkap Republik Costa

KBRI di Kairo, Mesir

Rica, Republik Honduras,

Republik Guatemala, Republik




KBRI di Pretoria - Afrika

Nikaragua

Selatan , merangkap Kerajaan

KBRI di Moskow, Federasi

Lesotho dan Kerajaan

Rusia Merangkap Republik

Swaziland

Belarus






KBRI di Muscat, Kesultanan

KBRI di Pyong Yang, Korea
Utara

Oman



KBRI di Quito, Ekuador

KBRI di Nairobi, Republik



KBRI di Rabat, Kerajaan

Kenya merangkap Republik
Seychelles, Republik Uganda,

Maroko


KBRI di Riyadh, Kerajaan

Republik Mauritius, UNEP,

Arab Saudi Merangkap

UN-HABITAT

Kesultanan Oma



KBRI di New Delhi, India



KBRI di Oslo, Kerajaan

Merangkap Republik Malta,

Norwegia Merangkap Republik

Republik Cyprus, FAO, IFAD,

Islandia

WFP



KBRI di Ottawa, Kanada





Merangkap ICAO


KBRI di Panama City,
KBRI di Paramaribo, Republik




Guyana



KBRI di Seoul - Korea Selatan

KBRI di Paris, Perancis



KBRI di Singapura, Republik

Andorra



Solomon Islands
KBRI di Praha, Republik Ceko

KBRI di Sofia - Bulgaria,
merangkap Albania



KBRI di Port Moresby, Papua
Nugini Merangkap Republik



Singapura

KBRI di Phnom Penh,
Kerajaan Kamboja



KBRI di Sarajevo, BosniaHerzegovina

Merangkap Keharyapatihan


KBRI di Santiago, Republik
Chile

Suriname Merangkap Republik


KBRI di Sana'a, Republik
Yaman

Republik Panama


KBRI di Roma, Republik Italia

KBRI di Stockholm, Kerajaan
Swedia Merangkap Latvia



KBRI di Suva, Republik
Kepulauan Fiji



KBRI di Tashkent, Republik



KBRI di Yangon - Myanmar

Uzbekistan Merangkap



KBRI di Zagreb, Kroasia

Republik Kyrgyzstan, Republik



KJRI di Cape Town, Republik

Tajikistan, dan Republik
Kazakhstan


Afrika Selatan


KBRI di Tehran, Republik
Islam Iran Merangkap

Serikat


Republik Azerbaijan dan
Republik Turkmenistan




KBRI di Tripoli, Libya



KBRI di Tunis, Republik
Tunisia














KJRI di Ho Chi Minh City,
Republik Sosialis Vietnam



KJRI di Hong Kong, Wilayah

KBRI di Warsawa, Republik

Adminstratif Khusus Republik

Polandia

Rakyat China Merangkap

KBRI di Washington D.C.,

Macao, Adminstratif Khusus

Amerika Serikat

Republik Rakyat China

KBRI di Wellington, New



KJRI di Houston, Texas,
Amerika Serikat

KBRI di Wina - Austria,



KJRI di Istanbul, Turki

Merangkap Republik Slovenia,



KJRI di Jeddah, Kerajaan Arab

UNIDO, IAEA, UNOV,


KJRI di Hamburg, Republik
Federal Jerman

Zealand


KJRI di Guangzhou, Republik
Rakyat China

KBRI di Vientiane, Republik
Demokrasi Rakyat Laos

KJRI di Frankfurt, Republik
Federal Jerman

KBRI di Vatican, Tahta Suci
Vatican

KJRI di Dubai, Uni Emirat
Arab

Macronesia


KJRI di Davao City, Republik
Filipina

KBRI di Tokyo, Jepang
Merangkap Federasi

KJRi di Chicago, Amerika

Saudi

CTBTO, OPEC & OPEC Fund



KJRI di Johor Bahru, Malaysia

KBRI di Windhoek, Republik



KJRI di Karachi, Republik

Namibia Merangkap Republik
Angola

Islam Pakistan



KJRI di Kota Kinabalu, Sabah,



Malaysia









KRI di Vanimo, Papua Nugini

Malaysia



Perutusan Tetap Republik

KJRI di Los Angeles, Amerika

PTRI untuk PBB dan

Perancis

Lainnya Jenewa, Swiss

KJRI di Melbourne-Victoria,



PTRI untuk PBB dan

Australia Merangkap Negara

Organisasi Internasional

Bagian Tasmania, Australia

Lainnya New York

KJRI di Mumbai, Republik
KJRI di New York, Amerika
KJRI di Noumea, Kaledonia
Baru



KJRI di Osaka, Jepang



KJRI di Penang, Malaysia



KJRI di San Francisco,
California, Amerika Serikat





Organisasi Internasional

Serikat


Indonesia di ASEAN

KJRI di Marseille, Republik

India


Malaysia

KJRI di Kuching, Sarawak,

Serikat


KRI di Tawau, Sabah,

KJRI di Shanghai, Republik
Rakyat Cina



KJRI di Sydney, Australia



KJRI di Toronto, Kanada



KJRI di Vancouver, Kanada



KJRI Perth, Australia



KRI di Darwin, Australia



KRI di Songkhla, Kerajaan
Thailand



Pusdiklat Kementerian Luar
Negeri RI

(6)Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI

F.

BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk
Perusahaan

Perseroan

(PERSERO) sebagaimana

dimaksud

dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum
(PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 1998. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu
pelaku kegiatan ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional,
yang bersama-sama dengan pelaku ekonomi lain yaitu swasta (besar-kecil,
domestik-asing) dan koperasi, merupakan pengejawantahan dari bentuk
bangun demokrasi ekonomi yang akan terus kita kembangkan secara
bertahap dan berkelanjutan.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Persero adalah BUMN
yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruhnya atau sedikitnya 51% (lima puluh satu persen) sahamnya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan. Perusahaan Umum (PERUM) adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan
untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
ermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 19 tahun
2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2
bahwa BUMN memiliki maksud dan tujuan berupa (1) memberikan
sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan penerimaan negara pada khususnya; (2) mengejar keuntungan; (3)
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia baran dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang
banyak; (4) menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
6

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2018. “Perwakilan RI”.

dilaksanakan oleh sector swasta dan koperasi; (5) turut aktif memberikan
bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu pelaku
kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian
nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana
diamanatkan oleh UUD 1945.
1.

Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai berikut :


Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh
swasta



Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian



Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam
untuk masyarakat banyak



Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat



Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak



Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati
oleh pihak swasta,



Pembuka lapangan kerja



Penghasil devisa negara



Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,



Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan
usaha.

2.

Bentuk-Bentuk BUMN
BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-bentuk yang
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003
tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu
badan usaha perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum).
Penjelasan kedua bentuk BUMN adalah sebagai berikut.

a.

Badan Usaha Perseroan (Persero)

Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
1)

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Perseroan (Persero)


Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sang
kuat


2)

3)

Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.

Contoh – Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero)


PT Pertamina,



PT Kimia Farma Tbk



PT Kereta Api Indonesia



PT Bank BNI Tbk



PT Jamsostek



PT Garuda Indonesia



PT Perubahan Pembangunan



PT Telekomunikasi Indonesia



PT Tambang Timah

Ciri-Ciri Badan Usaha Perseroan (Persero)


Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden



Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan
Perundang – undangan



Modal berbentuk saham



Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan



Sebagian atau keseluruhan modal merupakan milik negara dari
kekayaan negara yang dipisahkan



Tidak mendapatkan fasilitas dari negara



Pegawai persero berstatus pegawai negeri



Pemimpin berupa direksi

b.



Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris



Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata



Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan

Badan Usaha Umum (Perum)
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum
memiliki maksud dan tujuan yang didukung menurut persetujuan menteri
adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain.

1)

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)
Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga yang dapat
dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha yang
sehat.

2)

3)

Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)


Perum Damri



Perum Bulog



Perum Pegadaian



Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)



Perum Balai Pustaka



Perum Jasatirta



Perum Antara



Perum Peruri



Perum Perumnas

Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)


Melayani kepentingan masyarakat yang umum



Pemimpin berupa direksi atau direktur



Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta



Dapat menghimpun dana dari pihak



Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan
negara

3.



Menambah keuntungan kas negara



Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public

Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN dalam fungsi dan peranannya memiliki berbagai macam manfaat-

manfaat yang diberikan kepada negara dan rakyat indonesia. Manfaat Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebagai berikut…


Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan
hidup berupa barang dan jasa



Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk angkatan
kerja



Mencegah monopoli pihak swasta dipasar dalam pemenuhan barang dan
jasa



Meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam komiditi ekspor berupa
penambah devisa baik migas maupun non migas.



Mengisi kas negara yang bertujuan memajukan dan mengembangkan
perekonomian negara.

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2018. “Perwakilan RI”.
Kemlu.go.id.
https://www.kemlu.go.id/id/tentang-kemlu/perwakilan-RI/default.aspx.
(Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 21:12 WIB).
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia. 2018. “Lembaga Pemerintah Non Kementerian”. Menpan.go.id.
https://www.menpan.go.id/site/kelembagaan/lembaga-pemerintah-nonkementerian-2. (Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 20:53 WIB).
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia. 2018. “Kementerian”. Menpan.go.id. https://www.menpan.go.id/
site/kelembagaan/kementerian-2. (Diakses pada tanggal 30 April 2018,
pukul 20:59 WIB).
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia.

2018.

“Lembaga

Non

Struktural”.

Menpan.go.id.

https://www.menpan.go.id/site/kelembagaan/lembaga-non-struktural-2.
(Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 21:14 WIB).
Kementerian

Sekretariat

Indonesia.go.id.

Negara

Republik

Indonesia.

http://indonesia.go.id/?page_id=9113.

2018.

“LPNK”.

(Diakses

pada

tanggal 30 April 2018, pukul 19.01 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Kedutaan/Konsulat”.
Indonesia.go.id.

http://indonesia.go.id/?page_id=9119.

(Diakses

pada

tanggal 30 April 2018, pukul 19.07 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Kementerian
Koordinator”.

http://indonesia.go.id/?page_id=9078.

Indonesia.go.id..

(Diakses pada tanggal 30 April 2018, pukul 19.11 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Kementerian”.
Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=423. (Diakses pada tanggal
30 April 2018, pukul 19.13 WIB).

Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Setingkat Menteri”.
Indonesia.go.id.

http://indonesia.go.id/?page_id=9108.

(Diakses

pada

tanggal 30 April 2018, pukul 19.15 WIB).
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2018. “Lembaga Negara”.
Indonesia.go.id. http://indonesia.go.id/?page_id=423. (Diakses pada tanggal
30 April 2018, pukul 19.21 WIB).
Kementerian

Sekretariat

Indonesia.go.id.

Negara

Republik

Indonesia.

http://indonesia.go.id/?page_id=9116.

2018.

“BUMN”.

(Diakses

pada

tanggal 30 April 2018, pukul 19.27 WIB).
Marpaung, Zailani Surya. Dalam PowerPoint. Sistem Administrasi Pemerintahan.
Wikipedia.

“Kabinet

Kerja”.

Wikipedia.com.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Kerja#Anggota_Kabinet.
pada tanggal 30 April 2018, pukul 20:31 WIB).

(Diakses