PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI PADA SISWA KELAS II SEMESTER II TAHUN 20142015 DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN DI SDN 2 WONOCOYO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

  122 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI PADA SISWA KELAS II SEMESTER II TAHUN 2014/2015 DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN DI SDN

2 WONOCOYO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

  Oleh: Siti Khotimah

  SDN 2 Wonocoyo, Pogalan, Trenggalek

  Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan prestasi belajar IPA materi pembelajaran Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan kehidupan Di Bumi melalui eksperimen pada siswa Kelas II SDN 2 Wonocoyo Tahun pelajaran 2014/2015 Semester II; (2) Sikap siswa Kelas II SDN 2 Wonocoyo Tahun 2014/2015 Semester II terhadap pembelajaran IPA yang menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, dimana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru kelas II setiap harinya. Obyek penelitian siswa Kelas II bidang studi IPA Pokok Bahasan Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan Kehidupan Di Bumi di SDN 2 WonocoyoKecamatan Po- galan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 9 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan Maret 2015 pada Semester II. Berdasarkan rincian kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 2 siklus penelitian dapat disimpul- kan bahwa: (1) Dari hasil penelitian (Classroom Action Research) di atas dapat disimpulkan ba- wah prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 67,78 siklus I diper- oleh nilai rata-rata 80,00 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,78 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015. (2) Dari hasil rekapitulasi angket yang telah dirancang dapat dismpulkan bahwa siswa memberikan respon yang positif. Pada siklus I sebesar 1,40 dan pada siklus II sebesar 1,80. Siswa juga nampak begitu antusias dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan juga dalam kegiatan eksperimen.

  Kata kunci: Metode Eksperimen, Prestasi Belajar, IPA

  Salah satu mata pelajaran yang wajib mampu melakukan analisis terhadap apa dipelajari saat Sekolah Dasar adalah yang ia pelajari, cermat dan teliti dalam

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). mengambil keputusan, serta mampu menalar Pada dasarnya pelajaran IPA inilah yang hubungan suatu peristiwa atau gejala alam mengenalkan siswa pada kecintaan alam. satu dengan yang lainnya sehingga mampu Pembelajaran IPA yang dilaksanakan di menciptakan pola pikir ilmiah yang kritis Sekolah Dasar hendaknya dapat me- sejak dini. numbuhkan sikap logis, kritis, dan kreatif

  IPA merupakan hasil kegiatan siswa terhadap gejala alam yang terjadi di manusia berupa pengetahuan, gagasan dan lingkungannya. Hal ini bertujuan agar siswa konsep yang terorganisasi tentang alam

  Siti Khotimah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... 123

  sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pe- ngujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran

  IPA adalah program untuk menanamkan dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Kurikulum Sekolah Dasar (1994:73).

  Uraian di atas sesuai dengan hakikat

  IPA yang dikemukakan Hendro (1991:3-5) yaitu IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan cara tertentu yang sifatnya analisis, cermat, lengkap, dan menghubungkan gejala alam yang satu dengan yang lainnya.

  Sikap dan cara pandang ilmiah ini terjadi apabila siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran yang sedang ber- langsung. Pembelajaran IPA yang menarik bukan hanya pengetahuan berupa fakta, konsep, dan teori yang dijejalkan begitu saja kepada siswa, namun lebih dari itu. Pembelajaran tersebut haruslah bermakna, menantang, dan merangsang keingintahuan siswa dengan menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.

  Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce Joyce dan Marchal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang dikelompokkan ke dalam 4 hal, yaitu: proses informasi, perkembangan pribadi , interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku.

  Guru mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan disekolah. Oleh karena itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

  Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-sama aktif, sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa tertarik pada pelajaran yang diajarkan dan bertanya. Dalam hal keaktifan guru , maka guru harus dapat membangkitkan minat dan mendorong semangat siswa untuk bertanya dan mencoba melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dihadapi serta suasana kelas terasa lebih hidup karena terjadi komunikasi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Namun kenyatannya masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Jarang sekali siswa yang mau bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Rendahnya peran serta siswa dalam proses pembelajaran mengakibatkan rendah pula prestasi belajar siswa. Dalam hal ini profesionalisme guru sangat diperlukan agar bisa membangkitkan motivasi siswa agar dapat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

  Melalui cara berfikir logis kritis, dan kreatif tersebut dihasilkan suatu hasil atau produk berupa penjelasan atau deskripsi tentang fenomena-fenomena alam beserta hubungan kausalitasnya. Dalam pelajaran

  IPA hendaknya melibatkan anak sepenuhnya. Kegiatan pembelajaran IPA meliputi penyentuhan, perakitan, pema- nipulasi, percobaan dan penginderaan. Ke-

  124 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  giatan IPA dirancang untuk anak SD hendaknya memberikan gambaran mental yang konkrit tentang konsep yang mereka pelajari. Gambaran mental yang konkrit ini penting dalam pembentukan konsep-konsep dasar yang kokoh. Di atas konsep-konsep dasar yang kokoh ini akan dibangun pembelajaran berikutnya.

  Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengkaitkan isu-isu teknologi dalam pembelajaran IPA, sehingga pelajaran

  IPA tidak lagi dianggap suatu pelajaran yang hanya mengandalkan teori dan rumus namun dapat langsung diterapkan di teknologi masyarakat itu sendiri sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dengan demikian guru dapat mengembangkan suatu citra yang mengenai hakekat pembelajaran IPA.

  Menurut Syah (2001: 152), setelah mengetahui indikator motivasi belajar (ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik) perlu mengetahui bagaimana menetapkan batas minimum keberhasilan belajar pada siswa/ menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar.

  Salah satu tujuan belajar mengajar adalah untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa, karena prestasi merupakan ukuran keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan gurunya. Adapun yang dimaksud prestasi dalam kamus bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai (Poerwadarminta, 1993 : 768).

  Dalam hal ini pemahaman belajar didefinisikan sebagai hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu. Sedangkan menurut Demar Hamalik, pemahaman belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan nilai hasil belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat itu.

  Untuk mengetahuai seberapa besar pemahaman belajar siswa dalam PBM, guru biasa menggunakan alat ukur yang disebut tes prestasi.

  Hal ini sesuai dengan pendapat Ebel yang menyatakan bahwa "Fungsi utama tes prestasi di kelas adalah mengukur pemahaman belajar siswa" (Akhmadi, Abu. 1986). Tes prestasi dimaksudkan sebagai alat untuk mengungkapkan kemampuan aktual sebagai hasil belajar. Hal ini sesuai dengan definisi belajar menurut teori belajar kognitif yang mementingkan peranan fungsi kognitif dan menurut teori ini hasil belajar dianggap sebagai struktur kognitif dengan menekankan pada. pengetahuan faktual (Soekamto, 1993).

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengertian pemahaman belajar

  IPA dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa dalam PBM di sekolah pada bidang studi IPA yang diukur dengan test (test prestasi).

  Pada umumnya materi pembelajaran

  IPA membutuhkan pembuktian dan pe- ngalaman nyata bagi siswa dalam mempelajarinya. Pembuktian dan peng- alaman nyata dalam belajar tersebut kurang efektif bila dilakukan dengan pendekatan ekspositorik seperti yang selama ini sering dilakukan guru. Untuk itu dibutuhkan metode yang tepat dalam memperoleh pengalaman nyata tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pe- merolehan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa adalah metode eksperimen. Karena metode eksperimen sebagai suatu metode pengembangan ilmu akan mampu merangsang sikap ilmiah siswa melalui percobaan sendiri secara sederhana, dan membuktikan kebenaran kata-kata yang

  Siti Khotimah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... 125

  Dalam pelaksanaannya demonstrasi dulu lalu diikuti dengan eksperimen. Petunjuk penggunaan metode demostrasi dan eksperimen, antara lain: (1) Persiapan /

  eksperimen selesai, berilah tugas kepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuat karangan laporan dan lain-lain. Dengan demikian guru dapat

  Tindak lanjut eksperimen. Setelah

  eksperimen dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas; (b) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapal tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang dide- monstrasikan; (c) Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses; (d) Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut. (3)

  eksperimen, meliputi: (a) Usaha

  eksperimen; (b) Tetapkan langkah-langkah pokok eksperimen; (c) Siapkan alat - alat yang diperlukan. (2) Pelaksanaan

  perencanaan, meliputi: (a) Tetapkan tujuan

  Sesuai dengan pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 18 siswa. Dengan jumlah anggota populasi sebanyak 18 siswa, maka dalam penelitian ini digunakan sampel.

  selama ini diketahuinya tapi kurang dipahami maknanya. Karena itu metode eksperimen merupakan salah satu metode yang cocok dilakukan di SD dalam bentuk eksperimen yang sederhana.

  Penelitian ini merupakan jenis penilaian diskriptif, artinya penelitian ini memusatkan pada permasalahan yang memang terjadi atau ada pada permasalahan yang sedang terjadi atau ada pada saat sekarang ini. Memperhatikan hal tersebut di atas maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang konsep Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan kehidupan dengan pemahaman belajar bidang studi IPA yang telah dicapai oleh siswa.

  Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 9 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan Maret 2015 pada Semester II.

  IPA Pokok Bahasan Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan kehidupan di SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun

  Obyek penelitian siswa Kelas II bidang studi

  Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, dimana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru kelas II setiap harinya.

  Penggunaan metode eksperimen diharapkan mampu menumbuh kembangkan rasionalitas siswa dalam berpikir dan bertindak, tidak hanya menerima pendapat orang lain. Siswa diharapkan mampu mengembangkan kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Menurut Hamalik (2001) mengatakn bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini salah satunya adalah dengan melakukan metode eksperimen terhadap mata pelajaran tertentu, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai.

METODE PENELITIAN

  Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini membahas materi dengan konsep Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan kehidupan Di Bumi. Adapun rincian tahap perencanaan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: (a) Menentukan materi yang akan dipelajari pada siklus I yaitu Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan kehidupan Di Bumi; (b) Menyusun rencana pelaksanaan

  80 T -

  5 Daya pembeda 67.78 44.44 55.56 SIKLUS I Planning

  4

  50

  

9

Muhammad Abiyaan Nata K

  8 Ahmad Dwi Mustofa 70 - TT

  7 Zaskia Aprilia 50 - TT

  80 T -

  6 Rafiqul Abroor

  5 Natasya Lintang S 70 - TT

  80 T -

  4 Muh.Alan U

  3 Dimas Yoga P

  126 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  2 Anggi Riandika P 50 - TT

  80 T -

  1 Ahmad Dwi Mustofa

  Tabel 1 Hasil Prestasi Belajar Sebelum Siklus NO NAMA SISWA Skor Ketuntasan T TT

  II) berusaha untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA agar prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat. Langkah selanjutnya peneliti adalah menyusun rencana tindakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

  Dengan merosotnya nilai hasil belajar siswa ini, peneliti dalam hal ini (guru kelas

  Hal tersebut dapat terjadi karena ketidak variasian guru pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran. Ketidak variasian tersebut mengakibatkan siswa malas menerima pelajaran sehingga siswa ramai sendiri dan tidak memperhatikan kegiatan pembelajaran.

  Dalam refleksi awal ini peneliti bersama mitra guru kolaborator SDN 2 Wonocoyo mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA di Kelas II. Dari hasil identifikasi masalah, ditemukan adanya kemerosotan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 67,78 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 44,44%, jauh berada di bawah standar ketuntasan belajar yaitu 85,00%.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Refleksi Awal

  Untuk mendapatkan data penelitian digunakan beberapa instrument antara lain : (a) Lembar rencana pembelajaran terhadap kegiatan pembelajaran; (b) Lembar analisis hasil penilaian dalam kegiatan pembelajaran; (c) Lembar soal atau kisi-kisi ulangan; (d) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa; (e) Lembar angket siswa.

  Dalam penelitian ini digunakan 2 siklus meliputi tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing-masing siklus berlangsung 2 pertemuan dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai bulan Maret 2015. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus I direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas.

  menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa.

  • TT Jumlah jawaban benar 610

  Siti Khotimah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... 127

  memberikan catatan; (b) Guru Memberikan pekerjaan rumah; (c) Menginformasikan materi yang harus dipersiapkan pada pertemuan berikutnya.

  Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru

  menginformasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok; (b) Gutru membagikan Lembar Kerja Siswa yang sudah disiapkan sebelumnya; (c) Siswa mempersiapkan alat alat eksperimen yang sudah tertera pada Lembar Kerja Siswa (LKS); (d) Guru mengecek kesiapan siswa dalam melakukan eksperimen; (e) Guru mendemonstrasikan langkah-langkah dalam eksperimen; (f) Siswa melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan yang ada pada Lembar Kerja Siswa; (g) Kolaboran penelitian mengamati proses diskusi siswa; (h) Siswa mempresentasikan hasil eksperimennya di depan kelas secara bergantian; (i) Kelompok yang lain menanggapi kelompok yang sedang presentasi; (j) Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi. (3)

  Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru

  Berdoa bersama; (b) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran; (c) Tanya jawab antara siswa dengan guru. (2)

  Kegiatan Pendahuluan, meliputi: (a)

  09.00 WIB diruang kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Adapun kegiatannya adalah: (1)

  Jum’at tanggal 17 Pebruari 2015 pada pukul

  Pertemuan 2, dilaksanakan pada hari

  Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru

  pembelajaran dengan menggunakan metode Eksperimen; (c) Menyusun alat evaluasi pembelajaran; (d) Menyusun instrument penelitian; (e) Mempersiapkan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran IPA; (f) Menyusun jadwal penelitian.

  dalam 3 kelompok. Tiap kelompok ber- anggotakan 3 orang; (b) Guru menginfor- masikan kepada siswa untuk duduk perkelompok; (c) Guru membagikan Lem- bar Kerja Siswa yang sudah disiapkan sebe- lumnya; (d) Siswa mempersiapkan alat alat eksperimen yang sudah tertera pada Lembar Kerja Siswa (LKS); (e) Guru mengecek kesiapan siswa dalam melakukan eks- perimen; (f) Guru mendemonstrasikan langkah-langkah dalam eksperimen; (g) Siswa melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan yang ada pada Lembar Kerja Siswa; (h) Kolaboran penelitian mengamati proses diskusi siswa; (i) Siswa mempresentasikan hasil eksperimennya di depan kelas secara bergantian; (j) Kelompok yang lain menanggapi kelompok yang sedang presentasi; (k) Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi. (3)

  Inti, meliputi: (a) Guru membagi siswa

  Berdoa bersama; (b) Guru menginfor- masikan tujuan pembelajaran; (c) Tanya ja- wab antara siswa dengan guru. (2) Kegiatan

  Kegiatan Pendahuluan, meliputi: (a)

  09.00 WIB diruang kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Kegiatannya adalah: (1)

  Selasa tanggal 10 Pebruari 2015 pada pukul

  Pertemuan 1, dilaksanakan pada Hari

  Setelah tahap perencanaan selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanan. Pada siklus I pada konsep sama. Langkah - langkah dalam pembelajaran meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut :

  Action

  memberikan catatan tambahan; (b) Guru menginformasikan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya.

  128 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Observation

  Hasil pengamatan yang dilakukan ob- server meliputi aktifitas siswa, aktifitas guru dan hasil belajar siswa setelah dilakukan post tes setelah berakhirnya pembelajaran siklus I. Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh observer adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada siklus I memperoleh nilai rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran

  IPA materi Pengaruh Sinar Matahari Ter- hadap Kondisi Alam Dan kehidupan dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus I adalah 62.50%, termasuk kategori baik.

  Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru oleh observer adalah persentase aktifi- tas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen sebesar 61.25%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, pengu- asaan terhadap materi pembelajaran, me- numbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain- lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”.

  Hasil pengamatan hasil belajar yang diperoleh siswa Kelas II bidang studi IPA SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek sebagai berikut.

  Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil ob- servasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pe- laksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. Dan hasil yang dipero- leh sebagai berikut: (a) Proses belajar me- ngajar sudah berjalan sesuai dengan rencana walaupun belum sempurna; (b) Siswa masih banyak yang belum memahami jalannya metode Eksperimen; (c) Suasana kelas ma- sih ramai belum mengarah pada suasana yang hidup; (d) Siswa masih sedikit yang bertanya, sehingga guru banyak memberi- kan penjelasan.

  Refleksi

  penggunaan metode Eksperimen pada bi- dang studi IPA mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: sebelum siklus 67,78 dengan ketuntasan belajar 44,44% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 80,00 dengan ketuntasan belajar 66,67%.

SIKLUS II

  2 Anggi Riandika P 70 - TT

  3 Dimas Yoga P

  Dengan memperhatikan refleksi pada siklus I maka diimplementasi-kan siklus II. Siklus II dimulai dengan perencanaan me- nyusun rencana pembelajaran pada konsep yang sama. Penggunaan metode eksperimen berdasarkan refleksi siklus I terdapat be- berapa perubahan yang harus diperbaiki ya- itu pengurutan metode eksperimen dari yang mudah ke yang sulit. Perbaikan tersebut se- suai yaitu pertama tujuan dari kegiatan su- dah sedikit diarahkan atau dipandu sesuai dengan hasil refleksi siklus I, kedua peng- gunaan tabel penilaian diri dan penilaian teman.

  Planning

  Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

  Tuntas Tidak Tuntas

  1 Ahmad Dwi Mustofa

  66.67

  80.00

  3 Rata-Rata

  6

  80 T - Jumlah 720

  9 Muhammad Abiyaan Nata K

  80 T -

  8 Ahmad Dwi Mustofa

  80 T -

  90 T -

  6 Rafiqul Abroor 70 - TT

  5 Natasya Lintang S 70 - TT

  90 T -

  4 Muh.Alan U

  90 T -

  7 Zaskia Aprilia

33.33 Berdasarkan hasil penelitian dengan

  Siti Khotimah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... 129 Action

  09.00 WIB diruang kelas II SDN 2 Wono- coyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Treng- galek. Adapun kegiatannya adalah: (1) Ke-

  Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh observer adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode eksperi- men pada siklus II diperoleh rata-rata aktifi- tas siswa dalam pembelajaran IPA materi Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Kondisi Alam Dan kehidupan dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus II adalah 85.00%, termasuk kategori sangat baik.

  Observation

  catatan tambahan pada siswa siswa; (b) Mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya.

  penutup, meliputi: (a) Guru memberikan

  siswa berdoa bersama; (b) Tanya jawab an- tara siswa dengan guru. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru mnginformasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok; (b) Guru membagikan lembar kerja siswa; (c) Siswa menerima lembar kerja; (d) Guru meminta siswa untuk mempersipakan peralatan eks- perimen yang sudah tertera pada lembar kerja siswa; (e) Guru mengecek kesiapan siswa dalam melakukan eksperimen; (f) Gu- ru mendemonstrasikan langkah-langlah da- lam eksperimen; (g) Siswa melakukan ke- giatan eksperimen sesuai dengan yang ada pada LKS; (h) Kolaboran penelitian meng- amati proses diskusi siswa; (i) Siswa mempresentasikan hasil eksperimennya di depan kelas secara bergantian; (j) Kelompok yang lain menanggapi kelompok yang se- dang presentasi; (k) Siswa dibantu guru pengajar memberi kesimpulan. (3) Kegiatan

  giatan Pendahuluan, meliputi: (a) Guru dan

  Jum’at tanggal 10 Maret 2015 pada pukul

  Setelah tahap perencanaan selesai di- lakukan tahap selanjutnya adalah melak- sanakan tindakan sesuai dengan perencanan. Pada siklus II pada konsep sama. Langkah - langkah dalam pembelajaran meliputi pem- bukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasi- nya adalah sebagai berikut:

  Pertemuan 2, dilaksanakan pada hari

  dan siswa berdoa bersama; (b) Tanya jawab antara siswa dengan guru. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menginformasikan kepa- da siswa untuk duduk perkelompok; (b) Gu- ru membagikan lembar kerja siswa; (c) Sis- wa menerima lembar kerja; (d) Guru me- minta siswa untuk mempersipakan peralatan eksperimen yang sudah tertera pada lembar kerja siswa; (e) Guru mengecek kesiapan siswa dalam melakukan eksperimen; (f) Gu- ru mendemonstrasikan langkah-langlah da- lam eksperimen; (g) Siswa melakukan ke- giatan eksperimen sesuai dengan yang ada pada LKS; (h) Kolaboran penelitian meng- amati proses diskusi siswa; (i) Siswa mem- presentasikan hasil eksperimennya di depan kelas secara bergantian; (j) Kelompok yang lain menanggapi kelompok yang sedang presentasi; (k) Siswa dibantu guru pengajar memberi kesimpulan. (3) Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru memberikan catatan sis- wa; (b) Guru memberikan pekerjaan rumah; (c) Mengumumkan materi yang akan diba- has pada pertemuan berikutnya.

  Kegiatan Pendahuluan, meliputi: (a) Guru

  09.00 WIB diruang kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Adapun kegiatannya adalah: (1)

  Selasa tanggal 3 Maret 2015 pada pukul

  Pertemuan 1, dilaksanakan pada hari

  Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru oleh observer adalah persentase aktifi- tas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen sebesar 80.00 %. Aktifitas guru yang diamati antara

  130 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  8 Ahmad Dwi Mustofa

  Dari hasil rekapitulasi angket yang telah dirancang dapat dismpulkan bahwa siswa memberikan respon yang positif. Respon siswa pada siklus I sebesar 1,40 dan pada sisklous II sebesar 1,80.

  Angket

  Berikut grafik hasil peningkatan pemahaman belajar siswa yang didapatkan dari hasil observasi belajar siswa dari awal siklus, siklus I, dan Siklus II yang ditampilkan pada Gambar 1.

  di atas dapat disimpulkan ba- wah prestasi belajar bidang studi IPA sebe- lum siklus diperoleh nilai rata-rata 67,78 si- klus I diperoleh nilai rata-rata 80,00 dan pa- da siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,78 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Eksperimen da- pat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Wono- coyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Treng- galek Tahun Pelajaran 2014/2015.

  tion Research)

  Dari hasil penelitian (Classroom Ac-

  Prestasi Belajar Siswa

  Setelah selesai pelaksanaan tindakan diadakan refleksi untuk membahas hasil ob- servasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi ini observasi memberikan data tentang pe- laksanaan pembelajaran. Data yang tersedia kemudian dianalisis. Hasil yang diperoleh antara lain: (a) Proses belajar mengajar su- dah berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan sempurna; (b) Siswa sudah dapat memahami konsep IPA dengan mudah dengan diterapkannya metode Eksperimen; (c) Suasana kelas menjadi suasana yang hidup; (d) Siswa sudah mulai berminat dan sudah terbiasa bertanya kepada guru; (e) Ketuntasan belajar minimal telah mencapai 100% dengan demikian maka penelitian in berakhir pada siklus II.

  Refleksi

  penggunaan metode Eksperimen pada bidang studi IPA dapat dipertahankan dan meningkat lagi dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh ialah: pada siklus I: 80,00 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 87,78. Ketuntasan belajar siswa mencapai 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

  80 T - Jumlah 790

  9 Muhammad Abiyaan Nata K

  80 T -

  80 T -

  lain: melakukan kegiatan apersepsi, pengu- asaan terhadap materi pembelajaran, me- numbuhkan partsisipasi aktif siswa dalam bereksperimen dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam ka- tegori “sangat baik”.

  3 Dimas Yoga P

  Hasil pengamatan pada siklus II de- ngan hasil belajar yang diperoleh siswa Ke- las II bidang studi IPA SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek sebagai berikut.

  Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar

  Tuntas Tidak Tuntas

  1 Ahmad Dwi Mustofa 100 T -

  2 Anggi Riandika P 100 T -

  90 T -

  7 Zaskia Aprilia

  4 Muh.Alan U

  80 T -

  5 Natasya Lintang S

  90 T -

  6 Rafiqul Abroor

  90 T -

9 Rata-Rata 87.78 100.00

0.00 Berdasarkan hasil penelitian dengan

  Siti Khotimah, Peningkatan Prestasi Belajar IPA... 131

Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

  PENUTUP Kesimpulan

  Dari hasil penelitian (Classroom Ac-

  tion Research) di atas dapat disimpulkan

  bawah prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 67,78 siklus I diperoleh nilai rata-rata 80,00 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,78 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015. Dari hasil rekapitulasi angket yang telah dirancang dapat dismpulkan bahwa siswa memberikan respon yang positif dengan respon pada siklus I sebesar 1,40 dan pada siklus II sebesar 1,80. Siswa juga Nampak begitu antusias dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan juga dalam kegiatan eksperimen.

  Saran

  Mengingat pentingnya metode Ekperi- men sebagai upaya menunjang di sekolah maka diharapkan agar para guru untuk menerapkan metode dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. Hendaknya guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran dan konsep yang diajarkan. Dengan mengguna- kan metode dalam belajar siswa tidak merasa bosan dan sukar.

DAFTAR RUJUKAN

  Akhmadi, Abu. 1986. Teknik Belajar de-

  ngan Sistem SKS . Surabaya: PT. Bina Ilmu.

  Oemar, Hamalik. 1980. Metodologi Belajar

  dan kesulitan-kesulitan Belajar . Ban- dung: Tarsito.

  132 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Poerwadarminta. 1984. Petunjuk Menggu- Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas.

  nakan Bahasa Indonesia Secara Tepat- 2002. Petunjuk Teknis Penelitian IPA. Praktis. Yogyakarta: U.P. Indonesia.

  Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Belajar. Poerwodarminto, WJS. 1984. Kamus Baha- Jakarta: Erlangga sa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 0 11

MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SDN 2 TASIKMADU KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 6

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20122013

0 0 12

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK KELAS IV-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SD NEGERI 2 SURODAKAN KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 12

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015 DI SDN 1 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN MENERAPKAN METODE GROUP INVESTIGATION

0 0 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 20152016 PADA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE MIND MAPPING DI SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 10

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI DEBIT PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015 DI SDN 1 KARANGAN TRENGGALEK DENGAN MENERAPKAN METODE MAKE A MATCH

0 1 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015 SDN 2 TASIKMADU KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 20142015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRE

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS III-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 10