PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 20152016 PADA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE MIND MAPPING DI SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

  Suwarji, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V... 185 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2015/2016 PADA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE MIND MAPPING DI SDN 2 KARANGANOM

KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

  Oleh: Suwarji

  SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

  Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia di kelas V SDN 2 Karanganom; (2) Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada pem- belajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia di SDN 2 Karanganom dengan diterapkannya metode mind mapping. Pada siklus I, guru mempersiapkan alat peraga be- rupa gambar rumah adat. Media gambar ini digunakan untuk menggali pengetaguabn siswa. Guru memberikan bacaan tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Siswa diminta untuk mendis- kusikan bersama kelompok yang dipilih oleh siswa untuk mengidentifikasi keanekaragaman bu- daya Indonesia dalam sebuah peta pikiran atau mind mapping. Setelah selesai salah satu kelompok

diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan siswa lain memmberikan tanggapan.

Setelah itu guru memberikan tugas mandiri. Pada siklus II, guru membuat media peraga berupa gambar suku bangsa. Siswa diberikan bacaan tentang sikap menghormati dan upaya melestarikan budaya bangsa. Siswa kembali berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengidentifikasi sikap menghormati dan upaya pelestarian budaya bangsa, hanya saja pada siklus II ini anggota ke- lompok ditentukan oleh guru. Haisl identifikasi dituliskan dalam mind mapping. Penerapan mind mapping terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar IPS. Hal ini dapat dilihat pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 78,57 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 78,57% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 85,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100,00%.

  Kata kunci: Mind mapping, Prestasi Belajar, IPS

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan dan mendalam pada bidang ilmu yang salah satu mata pelajaran yang diberikan berkaitan (Bambang Doroeso, 2010:88-89). mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/ Pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristi- Karanganom selama ini masih menempat- wa, fakta, konsep, dan generalisasi yang kan guru sebagai pusat pembelajaran. Hal berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran ini dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran

  IPS disusun secara sistematis, komprehensif, di kelas yaitu guru banyak melakukan dan terpadu dalam proses pembelajaran ceramah, dikte, dan sesekali melakukan menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam tanya jawab. Praktis siswa hanya melakukan kehidupan di masyarakat. Dengan pendeka- aktivitas mendengarkan dan mecatat. tan tersebut diharapkan peserta didik akan Dengan demikian prestasi belajar siswa memperoleh pemahaman yang lebih luas kelas V masih rendah.

  186 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  Pada hakikatnya belajar dalam aktifi- tas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar yang mana perubahan itu pada pokoknya diperoleh kemampuan yang baru dan berlaku dalam waktu yang relatif lama dan perubahan itu terjadi karena usaha perubahan tingkah laku tersebut (Poerwo- darminto, WJS. 2012:111).

  Prestasi belajar siswa dicerminkan o- leh nilai yang diperoleh dalam evaluasi. Ca- ra penilaian pada umumnya dipergunakan dengan cara kuantitatif, artinya hasil evalu- asi itu diberikan dalam bentuk angka-angka (Surakhmad, Winarno. 2012:hal 112-113). Dalam kegiatan prestasi belajar dan me- ngajar tentu saja akan dipengaruhi oleh be- berapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instru- mental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis.

  Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode mind mapping. Mind

  mapping merupakan cara untuk menempat-

  kan informasi ke dalam otak dan mengam- bilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind

  mapping seperti peta sebuah jalan di kota

  yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pan- dangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. (Robert L. Cilstrap dan William R. Martin.2011:112-113).

  Peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang un- tuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudah- kan otak dalam menyerap informasi yang diterima.Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebab- kan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya. Suasana menyenangkan yang diper- oleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi pen- ciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam pro- ses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar sis- wa terutama dalam proses pembuatan mind

  mapping .( Hadi, Sutrisno. 2012).

  Melalui metode mind mapping siswa dilatih untuk dapat menggali informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Dengan ensinergikan potensi otak kiri dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah menangkap dan menguasai materi pelajaran.( Jono, Raka. 2011). Bentuk mind

  mapping seperti peta sebuah jalan di kota

  yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang po- kok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa meren- canakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada.

  Suwarji, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V... 187

METODE PENELITIAN

  Pendekatan dalam penelitian ini ada- lah pendekatan kualitatif. Penelitian kuali- tatif adalah penelitian yang berusaha meng- ungkapkan gejala secara menyeluruh sesuai dengan konteks yang ada melalui pengum- pulan data berlatar alami (natural setting) dengan peneliti sebagai instrumen utama serta lebih menonjolkan proses dan makna dari sudut pandang subyek terteliti.

  Penelitian kualitatif adalah suatu pro- sedur penelitian yang dihasilkan data dis- kriptif berupa kata-kata atau pernyataan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di- amati. Dengan ciri-ciri yaitu: (1) adanya la- tar alami karena data diambil langsung dari peristiwa, (2) bersifat diskriptif, (3) memen- tingkan proses daripada hasil, (4) analisis data bersifat induktif, (5) makna merupakan masalah yang esensial untuk penelitian.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif de- ngan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berupaya untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa.Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yang bersifat situasional ya- itu mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu.

  Pada tahap ini kegiatan penelitian me- muat beberapa kegiatan pra tindakan dan ke- giatan tindakan pelaksanaan tindakan yaitu:

  Kegiatan Pra Tindakan

  Kegiatan pra tindakan dilakukan untuk mendata permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung yaitu pada pembelajaran IPS, sekaligus melakukan stu- di dokumentasi. Studi dokumentasi dilaku- kan terhadap hasil nilai siswa pada mata

  pelajaran IPS dari hasil ulangan harian siswa pada pembelajaran sebelumnya. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan, meliputi: (a) Perencanaan Tindakan; (b) Pelaksanaan Tin- dakan; (c) Pengamatan; (d) Refleksi

  Peneliti sebagai instrument utama ber- peran sebagai pelaku pembelajaran, peren- cana tindakan, pengumpul data, penafsir data, pemakna data dan pelapor temuan pe- nelitian dengan menggunakan instrumen pe- nelitian yaitu pedoman pengamatan, pedo- man wawancara, catatan lapangan, angket, dan tes tulis.

  Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 2 Karanganom Kecamat- an Durenan Kabupaten Trenggalek. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: (1) SDN 2 Karanganom merupakan tempat peneliti se- bagai kepala sekolah SDN 2 Karanganom Kecamatan Durenan; (2) Siswa kelas V me- ngalami kesulitan pada materi Pelaksanaan Pemilu Di Indonesia; (3) Pembelajaran ma- sih bersifat konvesional, guru lebih mengu- tamakan hasil daripada proses pembelajaran itu sendiri; (4) Belum pernah dilaksanakan pembelajaran mind mapping dalam meng- atasi permasalahan yang dihadapi siswa pada mata pelajaran IPS.

  Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Karanganom pada siswa Kelas V Semester I bidang studi IPS materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Di Indonesia Tahun Pelajaran pelajaran 2015/2016 dengan jum- lah siswa sebanyak 14 siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September sampai Oktober 2015.

  188 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, mengacu pada rencana pembelajaran yang dengan guru Kelas V. Berikut ini peneliti diskripsikan proses pembelajaran di Kelas V dengan menerapkan metode kooperatif:

  Observasi

  guru melakukan refleksi terhadap jalannya pembelajaran; (b) Guru memberikan infor- masi ulangan pada pertemuan berikutnya.

  giatan akhir , meliputi: (a) Siswa bersama

  tentang keanekaragaman budaya di Indo- nesia; (b) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 siswa; (c) Siswa berdiskusi mengidentifikasi keanekaragam- an budaya yang ada di Indonesia dan menu- liskannya dalam sebuah peta pikiran; (d) Se- telah siswa selesai mengerjakan soal secara berkelompok, guru menunjuk salah satu kelompok maju didepan kelas mempre- sentasikan hasil kerja kelompok; (e) Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa; (f) Siswa mengerjakan tugas mandiri. Ke-

  giatan inti , meliputi: (a) Siswa membaca

  siswa berdoa bersama; (b) Guru mengeluar- kan gambar rumah adat-adat istiadat Indo- nesia; (c) Siswa diminta untuk menebak na- ma rumah adat yang ada di Indonesia. Ke-

  Kegiatan awal , meliputi: (a) Guru dan

  Pelaksanaan

  Teknik Pengumpulan Data yaitu de- ngan menggunakan: (1) Tes; (2) Observasi; (3) Angket; (4) Catatan Lapangan (field-

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi: (a) Guru menyi- apkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa; (b) Guru menyi- apkan alat tes; (c) Guru membuat perangkat system penilaian; (d) Menyusun jadwal penelitian.

  Siklus I Perencanaan

  sun rencana perbaikan pembelajaran IPS di Kelas V.

  mapping . Selanjutnya, peneliti akan menyu-

  Sebelum melakukan kegiatan ini pene- liti melakukan kegiatan pembelajaran dan partisipan melakukan observasi. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa merosotnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh pene- rapan metode pembelajaran yang tidak tepat serta terkesan monoton. Untuk itu diperlu- kan perombakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran di Ke- las V. Salah satu metode pembelajaran yang akan digunakan adalah pembelajaran mind

  HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Tindakan

  instrumen yaitu: (1) Silabus; (2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) Lem- bar Kegiatan Siswa; (4) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar; (5) Tes formatif.

  note ). Penelitian ini menggunakan beberapa

  Pengamatan dilaukan oleh peneliti terhadap aktivitas pembelajaran di Kelas V baik untuk aktivitas siswa atau guru. Untuk aktivitas pada guru, guru tampak sudah mampu menerapkan metode pembelajaran dengan baik. Akan tetapi guru dalam me- motivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan diskusi masih kurang. Guru belum mampu memberikan kesempatan kepada siswa yang berkemampuan rendah untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Untuk aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh persentase sebesar 70,00% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik.

  Suwarji, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V... 189

  Sedangkan untuk aktivitas siswa da- lam pembelajaran IPS dengan menerima tindakan perbaikan pembelaajaran yang di- lakukan oleh guru mendapatkan apresiasi sebesar 69,64% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang cukup baik. Aktivitas siswa yang masih perlu ditingkatkan adalah keter- libatan siswa dalam kegiatan diskusi.

  Dari aktivitas pembelajaran yang se- makin berkembang di Kelas V dalam pem- belajaran IPS menunjukkan perkembangan prestasi yang baik.

  Refleksi

  Dari hasil pengamatan dapat direflek- sikan bahwa pembelajaran IPS di Kelas V sudah mengalami peningkatan menuju ke arah yang baik. Hal ini dapat dilihat dari si belajar siswa pada siklus I yang mening- kat. Akan tetapi dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif di Kelas V masih ditemui kendala sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal. Hal ini terlihat dari ketuntasan belajar siswa yang hanya men- capai 78,57% dari 85% yang ditentukan. Untuk itu diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

  Proses Pembelajaran Siklus II Perencanaan

  Perencanaan tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ditambah dengan rencana perbaikan untuk mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I. Penambahan rencana perbaikan tindakan adalah guru akan lebih meningkatkan peran sebagai motivator dalam pembelajaran. Selain itu guru membagi kelompok secara heterogen tidak seperti pada siklus I, siswa memilih kelompok sendiri sehingga siswa yang berkemampuan tinggi berkumpul menjadi satu, pada siklus II siswa diberi keleluasaan untuk membuat model mind

  mapping .

  Pelaksanaan

  Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan peneliti diskripsikan dalam uraian be- rikut ini: Kegiatan awal, meliputi: (a) Guru dan siswa berdoa bersama; (b) Guru mengeluarkan gambar; (c) Siswa diminta untuk menebak. bahasa apa yang mereka gunakan sehari-hari dalam hidup bermasya- rakat. Kegiatan inti, meliputi: (a) Siswa membaca tentang sikap menghormati bu- daya Indonesia; (b) Siswa menempati posisi kelompoknya sesuai dengan petunjuk guru; (c) Siswa membentuk kelompok yang ber- kusi untuk mengidentifikasi sikap, dan upa- ya untuk menghormati budaya indonesia dan menuliskannya dalam sebuah peta pikir- an; (e) Setelah siswa selesai mengerjakan soal secara berkelompok, guru menunjuk sa- lah satu kelompok maju didepan kelas mem- presentasikan hasil kerja kelompok; (f) Guru memberikan penguatan atas jawaban siswa; (g) Siswa mengerjakan tugas mandiri. Ke-

  giatan akhir , meliputi: (a) Siswa bersama

  guru melakukan refleksi terhadap jalannya pembelajaran; (b) Guru memberikan infor- masi ulangan pada pertemuan berikutnya.

  Pengamatan

  Pengamatan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan format yang sama pada siklus I. Pada siklus II ini, guru telah mampu menjadi motivator yang baik dalam pembelajaran. Hal ini dapat dili- hat dari siswa berkemampuan rendah mau- pun sedang sudah berani mengemukakan gagasannya dalam kegiatan diskusi, sehing-

  190 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  8 Menjadi fasilitator dan motivator dalam pembelajaran

  3

  4

  6 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

  3

  4

  7 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran

  3

  3

  3

  3

  3

  9 Melakukan penilaian secara berkelanjutan

  3

  4

  10 Melakukan kegiatan refleksi pembelajaran

  3

  3 Jumlah

  30

  5 Menggunakan dan memanfaatkan media secara efektif

  3

  tuk aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus II memperoleh persentase sebesar 85,00% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang sangat baik.

  II

  Sedangkan untuk aktivitas belajar sis- wa dalam pembelajaran IPS dalam mene- rima tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mendapatkan apresiasi sebesar 80,00% dan termasuk dalam kriteria aktivitas yang baik. Dalam kegiatan diskusi semua siswa mampu terlibat secara aktif dalam kegiatan, sehingga tidak lagi didominasi oleh siswa tertentu saja.

  Refleksi

  Dari hasil pengamatan pada siklus II dapat direfleksikan bahwa metode pembela- jaran dapat diterapkan secara optimal di Ke- kendala yang muncul pada siklus I sehingga persentase ketuntasan belajar siswa meng- alami peningkatan sebesar 100,00% pada akhir siklus II dapat tercapai sedangkan un- tuk nilai rata-rata pada siklus ke II mencapai 84,00 Untuk itu tidak diperlukan lagi perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya.

  Penerapan Metode Mind mapping pada Pembelajaran IPS di Kelas V

  Pada siklus I, guru mempersiapkan alat peraga berupa gambar rumah adat. Media gambar ini digunakan untuk meng- gali pengetahuan siswa. Guru memberikan bacaan tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Siswa diminta untuk mendiskusi- kan bersama kelompok yang dipilih oleh siswa untuk mengidentifikasi keanekara- gaman budaya Indonesia dalam sebuah peta pikiran atau mind mapping. Setelah selesai salah satu kelompok diminta untuk mempre- sentasikan hasil diskusinya, dan siswa lain memmberikan tanggapan. Setelah itu guru memberikan tugas mandiri. Pada siklus II, guru membuat media peraga berupa gambar suku bangsa. Siswa diberikan bacaan ten- tang sikap menghormati dan upaya meles- tarikan budaya bangsa. Siswa kembali ber- diskusi bersama kelompoknya untuk meng- identifikasi sikap menghormati dan upaya pelestarian budaya bangsa, hanya saja pada siklus II ini anggota kelompok ditentukan oleh guru. Hasil identifikasi dituliskan dalam mind mapping.

  Dari Tabel 1 tampak bahwa dengan diterapkannya metode belajar kooperatif ak- tivitas belajar di kelas menjadi semakin ak- tif. Hal ini dapat dilihat dari perolehan per- sentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 70,00% meningkat menjadi 80,00%. Se- hingga rata-rata aktivitas guru adalah 75,00 % dan termasuk dalam kriteria yang baik.

  Aktivitas guru Tabel 1 Rekapitulasi Aktivitas Guru No Indikator Aktivitas Siklus

  I Siklus

  1 Melakukan kegiatan aprsepsi dan motivasi

  4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

  3

  3

  2 Penguasaan materi pembelajaran

  3

  4

  3 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

  3

  3

  34 Rata-rata 75,00 85,00

  Suwarji, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V... 191

  3

  85

  10 Rehanus Wadiningtyas

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  3

  4

  4

  3

  4

  85

  11 Viva Minkhatul Khusna

  3

  2

  3

  2

  4

  3

  65

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  3

  3

  4

  3

  3

  80

  9 Najma yusuf Benafito

  3

  2

  3

  3

  2

  65

  3

  3

  3

  8 Hyundai Dwika Aditira

  2

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  14 Vita Puspitasari

  3

  3

  2

  2

  3

  65

  3

  3

  3

  3

  3

  75 975 1120 69,64 Rp80,00

  70

  3

  3

  3

  3

  4

  4

  85

  12 Yusnia Najwa S A z

  3

  3

  3

  3

  75

  3

  3

  3

  4

  4

  3

  85

  13 Eka Apriliasari

  3

  3

  3

  90

  Dari Tabel 2 tampak bahwa aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan persentase sebesar 69,64% meningkat menjadi 80,00% termasuk dalam kriteria yang baik. Hal ini membuktikan bahwa metode mind mapping mampu diterapkan dan diterima dengan baik di Kelas V dalam pembelajaran IPS.

  2

  3

  3

  75

  3 Afi Akbar Hermansyah

  3

  2

  3

  3

  65

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  4 Amalia Triasari

  3

  3

  3

  3

  2

  3

  Aktivitas siswa Tabel 2 Rekapitulasi Aktivitas Siswa No Nama Siswa Siklus I Siklus II A B C D E NA A B C D E NA

  1 David Surya Rahmanda

  3

  2

  3

  2

  3

  65

  3

  3

  70

  3

  3

  75

  2 Rosada Samara Bilqis

  3

  3

  3

  2

  3

  2

  3

  4

  7 Hafidha Risqi Amalia

  3

  75

  3

  4

  3

  4

  3

  85

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  3

  3

  4

  4

  3

  3

  65

  3

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  5 Anggi Astrikasari

  3

  3

  3

  3

  2

  70

  3

  3

  3

  3

  3

  75

  6 David bagus mahendra

  

Gambar 1 Perkembangan Aktivitas Belajar

  192 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 Tabel 3 Prestasi Belajar Siswa No Nama Siswa Nilai % Nilai % T TT T TT

  70 T

  80 T 100 T

  11 Viva Minkhatul Khusna

  80 T 100 T

  12 Yusnia Najwa Shela A z

  80 T 100 T

  13 Eka Apriliasari

  70 T

  9 Najma yusuf Benafito 100 T 100 T

  14 Vita Puspitasari

  70 T

  70 T Jumlah 1100 11 3 1200

  14 Rata-rata 78,57 78,57 21,43 85,71 100,00 0,00

Gambar 2 Peningkatan Hasil Belajar

  Dari hasil penelitian (Classroom

  Action Research ) di atas dapat disimpulkan

  bahwa prestasi belajar bidang studi IPS pada siklus I diperoleh nilai ratarata: 78,57 de- ngan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 78,57% dan pada siklus II meng- alami peningkatan menjadi: 85,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar

  10 Rehanus Wadiningtyas

  8 Hyundai Dwika Aditira 100 T 100 T

  1 David Surya Rahmanda

  60 TT

  70 T

  80 T

  2 Rosada Samara Bilqis

  70 T

  70 T

  3 Afi Akbar Hermansyah

  70 T

  7 Hafidha Risqi Amalia 100 T 100 T

  4 Amalia Triasari

  60 TT

  70 T

  5 Anggi Astrikasari

  60 TT

  70 T

  6 David bagus mahendra 100 T 100 T

  100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa peng- gunaan mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPS pada siswa Kelas V Semester I SDN 2 Karanganom Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2015/2016. Grafik perkembangan prestasi belajar siswa yang ditampilkan pada Gambar 1.

  Suwarji, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V... 193 Respon siswa terhadap pembelajaran

  Dari hasil angket yang diberikan kepa- da siswa dapat diketahui seberapa jauh res- pon siswa terhadap pembelajaran. Setelah dilakukan verifikasi terhadap hasil angket, diketahui bahwa siswa merespon sangat po- sitif penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind mapping. Untuk respon pembelajaran mendapatkan apresiasi sebesar 1,51% pada siklus I dan 1,81% pada siklus II.

  PENUTUP Kesimpulan

  Pada siklus I, guru mempersiapkan alat peraga berupa gambar rumah adat. Me- dia gambar ini digunakan untuk menggali pengetaguabn siswa. Guru memberikan ba- caan tentang keanekaragaman budaya Indo- nesia. Siswa diminta untuk mendiskusikan bersama kelompok yang dipilih oleh siswa untuk mengidentifikasi keanekaragaman bu- daya Indonesia dalam sebuah peta pikiran atau mind mapping. Setelah selesai salah satu kelompok diminta untuk mempresenta- sikan hasil diskusinya, dan siswa lain mem- berikan tanggapan. Setelah itu guru mem- berikan tugas mandiri. Pada siklus II, guru membuat media peraga berupa gambar suku bangsa. Siswa diberikan bacaan tentang sikap menghormati dan upaya melestarikan budaya bangsa. Siswa kembali berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengidentifi- kasi sikap menghormati dan upaya pelestari- an budaya bangsa, hanya saja pada siklus II ini anggota kelompok ditentukan oleh guru. Haisl identifikasi dituliskan dalam mind mapping .

  Penerapan mind mapping terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar IPS. Hal ini dapat dilihat pada siklus I diperoleh nilai rata-rata: 78,57 dengan persentase ke- tuntasan belajar siswa sebesar 78,57% dan pada siklus II mengalami peningkatan men- jadi: 85,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100,00%.

  Saran

  Perlu dicoba melakukan kombinasi pola pembelajaran yang menggunakan strategi belajar mind mapping dengan model belajar yang lain. Pembelajaran yang meng- gunakan strategi belajar mind mapping perlu dikembangkan untuk mata pelajaran yang lain, agar dapat meningkatkan pemahaman siswa.

  Penggunaan model pembelajaran yang menggunakan strategi belajar mind mapping perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, men- dorong dan membiasakan siswa untuk bela- jar mandiri, tidak bergantung kepada guru dan berani mengungkapkan pendapat di dalam kelompok diskusi belajar.

DAFTAR RUJUKAN

  Bambang Doroeso. 2010. Dasar Konsep

  IPS, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum . Semarang. Aneka Ilmu. Hadi, Sutrisno. 2012. Metodologi Research

  II dan III . Yogyakarta:

  Jaya, Aziz. Tanpa tahun. Penentuan Trampil

  dalam Rapat dan Diskusi. Surabaya: CV. Karya Utama.

  Jono, Raka. 2011. Pengukuran dan Penilai- an Pendidikan , Jakarta: Balai Pustaka.

  194 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  Poerwodarminto, WJS. 2012. Kamus Baha- sa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.

  Yayasan Penerbit Fak Psikologi Uni- versitas Gajah Mada.

  Robert L. Cilstrap dan William R. Martin,

  Pengertian Kooperatif . Jakarta: Er- langga.

  Surakhmad, Winarno. 2012. Dasar dan Tek- nik Interaksi Mengajar dan Belajar .

  Durenan: CV. Tarsito.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA SISWA KELAS V SDN AMPELDENTO 02 KABUPATEN MALANG

0 4 15

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK NEGERI 1 TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20122013

0 0 11

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 3 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI FPB DAN KPK MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DI KELAS VI SD NEGERI 2 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING SEMESTER I TAHUN 20132014

0 0 9

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS VI SDN 2 WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 0 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20122013

0 0 12

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015 DI SDN 1 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN MENERAPKAN METODE GROUP INVESTIGATION

0 0 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS MATERI REPORT TEXT AND PROCEDURE TEXT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THREE PHASE TECNIQUE PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

1 2 12