DAMPAK INTEGRASI E LEARNING DENGAN METOD (4)
DAMPAK INTEGRASI E-LEARNING DENGAN METODE PEMBELAJARAN
TRADISIONAL PADA SISWA SKOLASTIK DALAM PENCAPAIANNYA
PADA BIOLOGI TINGKAT MENENGAH
Aqila Akhtar, Mohammad Iqbal
Reviewer : Ahmad Ully Fahmi
A. Latar Belakang
Dalam sistem pendidikan, integrasi E-learning diakui secara global
sebagai instrumen penelitian untuk meningkatkan praktek pengajaran dan
akuisisi
pengetahuan.
Menurut
Collis
(2008),
E-Learning
merupakan
instrumen teknologi modern, yang merupakan agen perubahan. Pendekatan
inovatif ini telah sepenuhnya mengubah skenario pendidikan. Revolusi
teknologi menimbulkan tantangan yang luar biasa untuk para pendidik untuk
memikirkan
kembali
keyakinan
dasar
pendidikan
dengan
menerapkan
mereka
teknologi
dan
dalam
mendesain
cara-cara
ulang
kreatif.
Pembelajaran Biologi menuntut juga peserta didik untuk dapat menggunakan
IT dalam rangka peningkatan keilmuan Biologi.
B. Masalah
Adakah
dampak
terhadap
pembelajaran
Biologi
dari
penerapan
integrasi E-Learning menggunakan metode tradisional pada siswa skolastik
tingkat menengah?
C. Metodologi
Metode yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif. Dengan desain
penelitiannya adalah Pretest-Postest Control Group Desain. Populasi dan
model sampel untuk siswa dapat digunakan dalam ilmu kehidupan. Dalam
berbagai tanaman botani, banyak hewan di bidang zoologi dan entomologi
banyak serangga tidak pernah dapat ditemukan di banyak bagian dunia,
namun harus dipelajari oleh siswa; dengan bantuan komputer, semua ini
dibuat tersedia untuk siswa seolah-olah mereka dalam bentuk nyata.
Komputer mendukung siswa untuk memvisualisasikan objek yang tidak
mungkin atau sulit untuk melihat.
D. Hasil dan Pembahasan
Pencapaian hasil metode penelitian kuantitatif setelah diterapkan.
Segera setelah pengumpulan data statistik deskriptif dan inferensial.
Hasilnya ialah transformasi diamati dalam pencapaian skolastik siswa yang
diajarkan melalui metode pengajaran konvensional dan integrasi E-Learning
sebagai perangkat tambahan (dicampur belajar). Para siswa yang menerima
integrasi E- Learning dengan metode rutin lebih unggul dari para siswa yang
diajarkan hanya melalui metode tradisional.
E. Kesimpulan
Atas dasar temuan ini dalam penelitian ini, kesimpulan berikut
menekankan: Siswa yang menerima integrasi E-Learning sebagai perangkat
tambahan untuk metode adat instruksi dalam Biologi mendapat skor yang
lebih baik daripada siswa yang menerima metode konvensional. terdapat
variasi
substansial
dalam
retensi
siswa
Biologi
diajarkan
melalui
mengintegrasikan E-Learning sebagai perangkat tambahan untuk metode
tradisional instruksi dari pada mereka yang diterapkan metode konvensional
tanpa E-Learning.
F. Komentar
Penelitian ini sangat bagus karena pemilihan media E-Learning sangat
sesuai dengan penjabaran materi tentang hewan-hewan dan tumbuhan yang
sudah langka ditemui.
TRADISIONAL PADA SISWA SKOLASTIK DALAM PENCAPAIANNYA
PADA BIOLOGI TINGKAT MENENGAH
Aqila Akhtar, Mohammad Iqbal
Reviewer : Ahmad Ully Fahmi
A. Latar Belakang
Dalam sistem pendidikan, integrasi E-learning diakui secara global
sebagai instrumen penelitian untuk meningkatkan praktek pengajaran dan
akuisisi
pengetahuan.
Menurut
Collis
(2008),
E-Learning
merupakan
instrumen teknologi modern, yang merupakan agen perubahan. Pendekatan
inovatif ini telah sepenuhnya mengubah skenario pendidikan. Revolusi
teknologi menimbulkan tantangan yang luar biasa untuk para pendidik untuk
memikirkan
kembali
keyakinan
dasar
pendidikan
dengan
menerapkan
mereka
teknologi
dan
dalam
mendesain
cara-cara
ulang
kreatif.
Pembelajaran Biologi menuntut juga peserta didik untuk dapat menggunakan
IT dalam rangka peningkatan keilmuan Biologi.
B. Masalah
Adakah
dampak
terhadap
pembelajaran
Biologi
dari
penerapan
integrasi E-Learning menggunakan metode tradisional pada siswa skolastik
tingkat menengah?
C. Metodologi
Metode yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif. Dengan desain
penelitiannya adalah Pretest-Postest Control Group Desain. Populasi dan
model sampel untuk siswa dapat digunakan dalam ilmu kehidupan. Dalam
berbagai tanaman botani, banyak hewan di bidang zoologi dan entomologi
banyak serangga tidak pernah dapat ditemukan di banyak bagian dunia,
namun harus dipelajari oleh siswa; dengan bantuan komputer, semua ini
dibuat tersedia untuk siswa seolah-olah mereka dalam bentuk nyata.
Komputer mendukung siswa untuk memvisualisasikan objek yang tidak
mungkin atau sulit untuk melihat.
D. Hasil dan Pembahasan
Pencapaian hasil metode penelitian kuantitatif setelah diterapkan.
Segera setelah pengumpulan data statistik deskriptif dan inferensial.
Hasilnya ialah transformasi diamati dalam pencapaian skolastik siswa yang
diajarkan melalui metode pengajaran konvensional dan integrasi E-Learning
sebagai perangkat tambahan (dicampur belajar). Para siswa yang menerima
integrasi E- Learning dengan metode rutin lebih unggul dari para siswa yang
diajarkan hanya melalui metode tradisional.
E. Kesimpulan
Atas dasar temuan ini dalam penelitian ini, kesimpulan berikut
menekankan: Siswa yang menerima integrasi E-Learning sebagai perangkat
tambahan untuk metode adat instruksi dalam Biologi mendapat skor yang
lebih baik daripada siswa yang menerima metode konvensional. terdapat
variasi
substansial
dalam
retensi
siswa
Biologi
diajarkan
melalui
mengintegrasikan E-Learning sebagai perangkat tambahan untuk metode
tradisional instruksi dari pada mereka yang diterapkan metode konvensional
tanpa E-Learning.
F. Komentar
Penelitian ini sangat bagus karena pemilihan media E-Learning sangat
sesuai dengan penjabaran materi tentang hewan-hewan dan tumbuhan yang
sudah langka ditemui.