Aplikasi Ilmu Mekatronika dalam Kehidupa

Aplikasi Ilmu Mekatronika
dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Mesin Fotokopi

Gambar 1. Mesin Fotokopi

Prinsip-prinsip Dasar Proses Fotokopi
Sang penemu mesin fotokopi (fotocopy) Chester F. Carison, dalam percobaannya
mengikuti beberapa proses sederhana ini :
a) Permukaan foto konduksi diberikan penimbunan listrik positif.
b) Permukaan foto konduksi tersebut kemudian dibiarkan menyentuh gambar dari
dokumen.
c) Penimbunan listrik dihamburkan pada bagian yang bersentuhan tersebut.
d) Serbuk yang bermuatan negatif yang dihamburkan akan menempel pada bagian yang
bermuatan positif dikarenakan daya tarik menarik elektrostatis.
e) Selembar kertas diletakkan pada gambar yang terbentuk oleh serbuk dan diberikan
muatan positif.
f) Serbuk yang bermuatan negatif akan tertarik oleh lembaran kertas bermuatan positif dan
terlepas dari foto konduktor.
g) Pemanas meleburkan gambar yang terbentuk oleh serbuk itu dan menyatu dengan
lembaran kertas, yang kemudian menghasilkan duplikasi (copy) dari gambar aslinya.


Mayoritas mesin fotokopi saat ini menerapkan proses kerja seperti tersebut diatas.
Sehingga pada semua mesin memiliki bagian-bagian yang disebut :
a) Charging ; Sebuah tabung silinder (drum) yang diberi muatan listrik kawat yang
bermuatan listrik tinggi yang disebut corona wire atau charge roller. Tabung silinder
dilapisi dengan bahan yang bersifat foto konduksi. Sebuah foto konduktor merupakan
semi konduktor akan menjadi konduktif ketika terkena cahaya.
b) Exposure ; Sebuah tabung lampu yang menyala terang menyinari dokumen asli dan
bagian / area yang berwarna putih akan memantulkan cahaya ke permukaan tabung
silinder (drum). Bagian yang terkena pantulan cahaya akan menjadi konduktif
bermuatan positif dan sebaliknya yang tidak terkena pantulan akan tetap bermuatan
negatif. Hasilnya dari pencahayaan ini akan terbentuk pada permukaan drum.
c) Developing ; Bagian yang berisikan toner (serbuk) yang bermuatan positif. Ketika
bersentuhan dengan drum dan menghasilkan gambar, toner (serbuk) akan tertarik dan
menempel pada bagian drum yang bermuatan negatif (area berwarna hitam = tulisan/
gambar pada dokumen asli).
d) Transfer ; Hasil dari gambar yang terbentuk dari toner (serbuk) pada permukaan drum,
dipindahkan ke permukaan lembaran kertas dengan bantuan muatan listrik negatif yang
lebih tinggi dari muatan listrik negatif pada drum.
e) Fusing ; Proses peleburan toner (serbuk) dan menyatu pada lembaran kertas dengan

bantuan gulungan (roller) yang memberikan tekanan.

Gambar 2. Sistem Kerja Mesin Fotokopi

2. ABS (Anti-lock Breaking System)

Gambar 3. ABS pada Kendaraan Roda 4

Ide dibalik teknologi ABS pada dasarnya sederhana. Biasanya saat rem diinjak secara
penuh, keempat roda kendaraan akan langsung mengunci. Setelah itu, mobil meluncur lurus
ke depan tak bisa dikendalikan dalam posisi membelok. Ketidakstabilan itulah yang sering
terjadi pada sistem rem non-ABS. Hal seperti itu, tentu menimbulkan risiko kecelakaan,
apalagi bila di depannya ada rintangan.
Tapi berbeda dengan sistem ABS. Rem ini dirancang anti mengunci dengan tujuan untuk
mencegah selip. Selain itu, membantu pengemudi memantapkan kendali pada setir dalam
situasi pengereman mendadak. Dengan kata lain, ABS mencegah roda kendaraan untuk
mengunci, mengurangi jarak yang diperlukan untuk berhenti dan memperbaiki pengendalian
pengemudi di saat pengereman mendadak.
Proses kerja ABS, yaitu saat pengemudi menginjak rem, keempat roda langsung
mengunci. Namun, saat pengemudi tiba-tiba membelokkan setir ke kiri atau ke kanan,

komputer secara otomatis melepas roda yang terkunci. Dengan sistem itu, maka mobil bisa
dikendalikan dan dihentikan, sekaligus menghindari rintangan di depannya.
Cara kerja ABS adalah mengurangi tekanan tiba-tiba minyak/oli rem pada kaliper kanvas
yang menjepit piringan rem atau teromol. Tekanan minyak rem disalurkan secara bertahap.
Sehingga secara perlahan-lahan kendaraan dapat dihentikan saat pengereman mendadak.

Sesuai diagram ini Mas