SISTEM INFORMASI PENGADAAN LOGISTIK BENCANA BERBASIS WEB
Seminar Nasional Informatika 2014
SISTEM INFORMASI PENGADAAN LOGISTIK BENCANA
BERBASIS WEB
Sri Lestari Rahayu
STMIK Potensi Utama, Jl. K.L Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan
E-mail: [email protected]
Abstrak
Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Pasifik, dan
lempeng Australia sehingga menyebabkan sebagian wilayahnya rawan terhadap bencana. jumlah bencana
termasuk sangat tinggi jika dibandingkan Negara-negara lainnya. Para korban bencana sangat membutuhkan
bantuan dari pemerintah ataupun donator-donatur perseorangan atau pun instansi. Selama ini proses
pengadaan barang dari pemerintah masih kurang sesuai dengan kebutuhan korban bencana. penyebab kurang
sesuainya bantuan antara lain kurang cepat atau akuratnya informasi kebutuhan yang dibutuhkan korban
bencana. Hasil penelitian ini adalah merancang aplikasi berbasis Web dalam memberikan informasi tentang
kebutuhan korban bencana pada saat bencana terjadi ada Pasca bencana sehingga barang logistik yang masuk
sesuai dengan kebutuhan korban baik dari segi jumlah korban, usia dan jenis kelamin korban bencana.
Kata Kunci : Bencana Alam, Logistik, Aplikasi.
1. Pendahuluan
2. Landasan Teori
Negara kepulauan Indonesia berada
dalam wilayah Pacific Ring of Fire yaitu deretan
gunung berapi Pasifik yang bentuknya
melengkung dari utara pulau Sumatera-JawaNusa Tenggara sampai ke Sulawesi Utara.
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3
lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Pasifik,
dan lempeng Australia. Kedua factor tersebut
menyebabkan Indonesia rawan bencana. Bencana
yang dimaksud adalah bencana gempa bumi
ataupun gunung meletus. Indonesia merupakan
kepulauan yang sering terkena bencana.
banyaknya jumlah korban bencana menjadi
banyak perhatian untuk masyarakat luar yang
tidak terkena dampak bancana alam.
Memberikan bantuan adalah usaha untuk
menolong korban bencana alam, baik itu bantuan
berupa
barang
ataupun
jasa.
Proses
penganggulangan bencana tentunya memerlukan
pengelolaan yang efektif sehingga tepat sasaran
dan sesuai dengan kebutuhan korban bencana.
Pertimbangan tingkat pemenuhan barang yang
dibutuhkan menjadi hal terpenting dalam
pemenuhan kebutuhan barang di lokasi bencana.
Peran sistem manajemen ini menjadi sangat
penting agar barang yang masuk sesuai dengan
kebutuhan korban. Dalam proses pengadaan
barang yang harus dilakukan adalah pertukaran
informasi melalui web yang akurat dan sesuai
dengan kebutuhan korban terutama informasi
mengenai jumlah dan jenis barang bantuan yang
akan dibutuhkan.
2.1. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan
pengolahan
transaksi
harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.[3]
356
2.2. Logistik
Sebagaimana
dipahami,
logistik
merupakan komponen utama dari rantai pasok.
Rantai pasok dalam sistim manajemen logistik
bencana terdiri dari lokasi masuknya logistik,
gudang utama, gudang penyalur dan gudang
penyimpanan terakhir di pos komando. Proses
manajemen logistik dan peralatan dalam
penanggulangan bencana meliputi delapan
tahapan terdiri dari perencanaan dan inventarisasi
kebutuhan, pengadaan dan/atau penerimaan,
pergudangan
dan/atau
penyimpanan,
pendistribusian, pengangkutan, penerimaan di
tujuan, penghapusan dan pertanggungjawaban.[1]
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah merujuk pada penelitian sebelumnya
yang ada pada Naskah Publikasi yang berjudul
“Sistem Informasi Pendistribusian Bantuan
Korban Bencana Alam Berbasis Web pada
Paguyuban Jalin Merapi” pada tahun 2012,
dimana pada penelitian tersebut terdapat
kekurangan yaitu belum membahas tentang
Seminar Nasional Informatika 2014
permintaan barang dan pengadaan barang. Oleh
karena itu pada penelitian itu akan di
sempurnakan dengan melakukan penambahan
sistem permintaan dan pengadaan barang.
3.1. Feasibility Analisis
Analisa kelayakan dari analisa diatas adalah
sebagai berikut :
1. Kelayakan opersional
a. Permintaan barang yang sesuai dengan
kebutuhan korban dapat dilakukan
secara cepat karena semua sistem
terintegrasi dan dapat di akses secara
luas
b. Korban bisa mendapatkan kebutuhan
mereka secara cepat
c. Donatur dapat mengetahui barang apa
saja yang dibutuhkan korban sehingga
barang yang diberikan donator tepat
sasaran
2. Kelayakan Culture
a. Kebudayaan bangsa Indonesia pada
saat bencana terjadi adalah sering
terjadi kekurangan pasokan logistik
sehingga korban tidak bisa ditangani
secara cepat
b. Seringnya terjadi keterlambatan dalam
memberikan logistik kepada korban
yang membutuhkan.
3.
4.
5.
Kelayakan Teknis
a. Jaringan infrastruktur teknologi yang
diterapkan belum memenuhi standar
kelayakan pada sistem ini
b. Sumber daya manusia yang terdapat
pada posko-posko pengungsian masih
banyak yang belum mengerti teknologi
dan sistem yang diterapkan
c. Jaringan koneksi internet belum merata
pada pedesaan ataupun daerah terpencil.
Kelayakan Jadwal
a. Jangka waktu pengaplikasian dan
pembangunan sistem yang berjangka 2
tahun atau sampai 2016
b. Metode
yang
digunakan
pada
pembuatan sistem ini adalah metode
waterfall
sehingga
membutuhkan
waktu yang lama tetapi dokumentasi
tercatat dengan baik.
Kelayakan Hukum
a. Penyalagunaan
penggunaan
kewenangan yang dilakukan oleh
perusahaan-peusahaan swasta dapat
diatasi dengan ada kebijakan hukum
yang mengatur.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2008
tentang
Pendanaan
dan
Pengelolaan
Bantuan
Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4829);[2]
3.2. Perancangan Database
Gambar 1. Perancangan Database
3.3. Struktur Database
Struktur database terdiri dari penjelasanpenjelasan dari tabel yang ada pada sistem
ini.
1. Tabel Donatur
Tabel 1. Struktur Tabel Donatur
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_donatur Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 nama_don
Cha 50
Not null
atur
r
3 alamat_do
Cha 50
Not null
natur
r
4 JK
Cha 10
Not null
r
5 telp
int
15
Not null
2. Tabel Relawan
Tabel 2. Struktur Tabel Relawan
N Nama Field Typ Leng Constrain
o
e
th
t
1 id_relawan
Int
10
Primary
Key, Not
Null,
update
cascade,
delete no
action,
2 nama_relaw
Cha 50
Not null
357
Seminar Nasional Informatika 2014
an
3 tempat_lahir
4
5
6
7
8
Tgl_lahir
alamat
JK
telp
email
r
Cha
r
date
char
char
int
char
50
Not null
50
50
15
50
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
2
id_barang
int
10
3
jumlah
int
10
delete no
action,
Foreign
Key
CHECK
jumlah>
=0
6. Tabel Distribusi
3. Tabel Posko
N
o
1
2
3
4
5
6
Tabel 3. Struktur Tabel Posko
Nama
Typ Leng Constraint
Field
e
th
id_posko
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
nama_posk Cha 50
Not null
o
r
tempat_po Cha 50
Not null
sko
r
id_kecama int
10
Foreign Key
tan
nama_koor char 50
Not null
dinasi
telp
int
15
Not null
4. Tabel Penerimaan
Tabel 4. Struktur Tabel Penerimaan
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_masuk
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 id_relawan int
10
Foreign Key
3 id_donatur int
10
Foreign Key
4 id_posko
int
10
Foreign Key
5 tgl
Dat Not null
e
6 jam
tim
Not null
e
5. Tabel Detail Penerimaan
Tabel 5. Struktur Tabel Detail Penerimaan
N Nama
Type Leng Constrai
o
Field
th
nt
1
id_masuk
Int
10
Primary
Key, Not
Null,
update
cascade,
358
N
o
1
2
3
1
2
3
Tabel 6. Struktur Tabel Distribusi
Nama Field Type Leng Constr
th
aint
id_keluar
Int
10
Primar
y Key,
Not
Null,
update
cascade
, delete
no
action,
id_relawan
int
10
Foreign
Key
id_posko
int
10
Foreign
Key
id_permintaa Int
10
Foreign
n
Key
tgl
date
Not
null
jam
time
Not
null
7. Tabel Permintaan
Tabel 7. Struktur Tabel Permintaan
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_permint Int
10
Primary
aan
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 id_relawan int
10
Foreign Key
3 id_posko
int
10
Foreign Key
4 Nama_bara char 50
Not null
ng
5 tgl
date Not null
8. Tabel Detail Permintaan
Tabel 8. Struktur Tabel Detail Permintaan
N Nama
Typ Len Constraint
o Field
e
gth
1 id_permint Int
10
Primary Key,
aan
Not Null,
update
cascade, delete
Seminar Nasional Informatika 2014
2 id_barang
3 jumlah
int
int
10
-
Laporan Korban Bencana
no action,
Foreign Key
Not Null,
CHECK
jumlah>= 0
Informasi kebutuhan korban
Posko
Donatur
Laporan Barang Masuk
Laporan Barang Keluar
Laporan Stok Barang
Laporan permintaan barang
Data
permintaan
barang
Data Komando
Data Korban
Data Barang
Data Relawan
Data Donatur
9. Tabel Barang
Tabel 9. Struktur Tabel Barang
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_barang
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 nama_bara char 50
Not Null
ng
3 id_jenis
int
10
Foreign Key
Sistem Manajemen
Pengadaan Logistik
Bencana
Informasi Donatur
Informasi Bantuan
Informasi Kebutuhan Korban
Laporan Daftar Kebutuhan
BPBD
Gambar 2. Diagram Konteks
3.4.2. DFD Level I
Gambar dibawah ini merupakan gambar DFD
level 1 pada sistem ini proses Sistem
Manajemen Pengadaan Logistik Bencana
dipecah menjadi 5 proses yaitu : sistem
informassi korban bencana, sistem informasi
barang, sistem informassi permintaan, sistem
informasi kebutuhan, sistem informasi
donator.
10. Tabel Jenis_Barang
Tabel 10. Struktur Tabel Jenis_Barang
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_jenis
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 nama_jenis char 50
Not Null
Input data Korban
Posko
Data_korban
Sistem Informasi
Korban bencana
Laporan Korban Bencana
Barang_masuk
Input data Barang
Laporan Stok Barang
Laporan Barang Masuk
Laporan Barang Keluar
Sistem Informasi
Barang
11. Tabel Detail_Keluar
Stok_Brg
Barang_Keluar
Input data permintaan barang
N
o
1
2
3
Tabel 11. Struktur Tabel Detail_keluar
Nama
Typ Leng Constraint
Field
e
th
id_keluar
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
id_barang
int
10
Foreign Key
jumlah
int
Not Null,
CHECK
jumlah>= 0
3.4. Perancangan Sistem
3.4.1. Diagram Konteks
Gambar dibawah ini merupakan gambar
diagram konteks pada sistem ini mempunyai
satu proses yaitu proses Sistem Manajemen
Pengadaan Logistik Bencana.
Laporan data permintaan
BPBD
Sistem Informasi
Pemintaan
Permintaan_Brg
Informasi Bantuan
Informasi kebutuhan korban
Sistem Informasi
Kebutuhan
Donatur
Informasi Donatur
Sistem Informasi
Donatur
Data_Donatur
Informasi Kebutuhan korban
Gambar 3. DFD Level 1
4.
Implementasi Dan Pembahasan
Setelah melakukan analisa terhadap sistem
dan perancangan sistem, maka yang selanjutnya
yaitu melakukan implementasi sistem. Pada
implementasi beberapa inputan masih merujuk ke
sistem yang awal yaitu pada Naskah Publikasi di
STMIK AMIKOM Yogyakarta yang berjudul
359
Seminar Nasional Informatika 2014
“Sistem Informasi Pendistribusian Bantuan
Korban Bencana Alam Berbasis Web pada
Paguyuban Jalin Merapi” pada tahun 2012. Pada
implementasi ini penulis hanya menampilkan
fitur-fitur tambahan yang dianalisa dan dirancang
sebelumnya.
4.3. Halaman Output Permintaan
Gambar ini merupakan halaman cetak
laporan yang akan di print perperiode. Laporan ini
diberikan kepada Posko sehingga mengetahui
apa-apa saja permintaan barang perperiode.
4.1. Halaman Input Permintaan
Gambar dibawah ini merupakan gambar
untuk menginputkan permintaan barang apa saja
yang sesuai dengan kebutuhan korban, baik itu
obat-obatan, selimut, susu atau pakaian. Dimana
form ini di isi oleh kepala posko yang sebelumnya
melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan
korban sehingga barang yang di inputkan akurat
dan sesuai dengan kebutuhan korban.
Gambar 3. Halaman Output Permintaan
5.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan perancangan
yang penulis kerjakan dan berdasarkan dari
rumusan masalah yang ada pada jurnal
sebelumnya yaitu Naskah Publikasi di STMIK
AMIKOM Yogyakarta yang berjudul “Sistem
Informasi Pendistribusian Bantuan Korban
Bencana Alam Berbasis Web pada Paguyuban
Jalin Merapi” kesimpulan yang di dapat yaitu:
1. Perancangan sistem ini dapat menghemat
biaya dan waktu dalam penyampaian
informasi yang dibutuhkan
2. Sistem ini memberikan informasi kepada
user sehingga informasi dapat dilakukan
secara terbuka
3. Sistem ini menampilkan permintaan barang
logistik, pendistribusian barang logistik dan
laporan barang logistik sehingga ada
transparansi informasi barang logistik.
6.
Gambar 4. Halaman Input Permintaan
4.2. Halaman Detail permintaan
Gambar dibawah ini merupakan gambar
untuk menginputkan permintaan
Saran
Beberapa saran untuk sistem yang dirancang ini
adalah :
1. Sistem ini harus dilengkapi dengan fiturfitur terkait sehingga penggunaan sistem ini
menjadi lebih optimal.
2. Setiap inputan harus disertai dengan fitur
laporan sehingga data diolah secara
transparansi dan akurat.
Daftar Pustaka
[1]
[2]
Gambar 5. Halaman Detail Permintaan
360
Faya Mahdia dan Fiftin Noviyanto, 2013,
Pemanfaatan Google Maps Api Untuk
Pembangunan
Sistem
Informasi
Manajemen Bantuan Logistik Pasca
Bancana Alam Berbasis Mobile Web”
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume
1 Nomor 1, hal 162-171
Peraturan
Kepala
Badan
Nasional
Penanggulangan Bencana No 20 Tahun
2011 “Pedoman Monitoring Dan Evaluasi
Seminar Nasional Informatika 2014
[3]
Manajemen Logistik Penanggulangan
Bencana”
Rika Ampuh Hadiguna Dan Agus
Wibowo, 2012, Simulasi Sistim Logistik
Bantuan Bencana Gempa–Tsunami: Studi
[4]
Kasus Di Kota Padang, Jurnal Teknik
Industri, Vol. 13 No.2, hal 116-125
Robert K. Leitch dan K. Roscoe Davis,
1983, Accounting Information Systems,
Prentice-Hall, New Jersey.
361
SISTEM INFORMASI PENGADAAN LOGISTIK BENCANA
BERBASIS WEB
Sri Lestari Rahayu
STMIK Potensi Utama, Jl. K.L Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan
E-mail: [email protected]
Abstrak
Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Pasifik, dan
lempeng Australia sehingga menyebabkan sebagian wilayahnya rawan terhadap bencana. jumlah bencana
termasuk sangat tinggi jika dibandingkan Negara-negara lainnya. Para korban bencana sangat membutuhkan
bantuan dari pemerintah ataupun donator-donatur perseorangan atau pun instansi. Selama ini proses
pengadaan barang dari pemerintah masih kurang sesuai dengan kebutuhan korban bencana. penyebab kurang
sesuainya bantuan antara lain kurang cepat atau akuratnya informasi kebutuhan yang dibutuhkan korban
bencana. Hasil penelitian ini adalah merancang aplikasi berbasis Web dalam memberikan informasi tentang
kebutuhan korban bencana pada saat bencana terjadi ada Pasca bencana sehingga barang logistik yang masuk
sesuai dengan kebutuhan korban baik dari segi jumlah korban, usia dan jenis kelamin korban bencana.
Kata Kunci : Bencana Alam, Logistik, Aplikasi.
1. Pendahuluan
2. Landasan Teori
Negara kepulauan Indonesia berada
dalam wilayah Pacific Ring of Fire yaitu deretan
gunung berapi Pasifik yang bentuknya
melengkung dari utara pulau Sumatera-JawaNusa Tenggara sampai ke Sulawesi Utara.
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3
lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Pasifik,
dan lempeng Australia. Kedua factor tersebut
menyebabkan Indonesia rawan bencana. Bencana
yang dimaksud adalah bencana gempa bumi
ataupun gunung meletus. Indonesia merupakan
kepulauan yang sering terkena bencana.
banyaknya jumlah korban bencana menjadi
banyak perhatian untuk masyarakat luar yang
tidak terkena dampak bancana alam.
Memberikan bantuan adalah usaha untuk
menolong korban bencana alam, baik itu bantuan
berupa
barang
ataupun
jasa.
Proses
penganggulangan bencana tentunya memerlukan
pengelolaan yang efektif sehingga tepat sasaran
dan sesuai dengan kebutuhan korban bencana.
Pertimbangan tingkat pemenuhan barang yang
dibutuhkan menjadi hal terpenting dalam
pemenuhan kebutuhan barang di lokasi bencana.
Peran sistem manajemen ini menjadi sangat
penting agar barang yang masuk sesuai dengan
kebutuhan korban. Dalam proses pengadaan
barang yang harus dilakukan adalah pertukaran
informasi melalui web yang akurat dan sesuai
dengan kebutuhan korban terutama informasi
mengenai jumlah dan jenis barang bantuan yang
akan dibutuhkan.
2.1. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan
pengolahan
transaksi
harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.[3]
356
2.2. Logistik
Sebagaimana
dipahami,
logistik
merupakan komponen utama dari rantai pasok.
Rantai pasok dalam sistim manajemen logistik
bencana terdiri dari lokasi masuknya logistik,
gudang utama, gudang penyalur dan gudang
penyimpanan terakhir di pos komando. Proses
manajemen logistik dan peralatan dalam
penanggulangan bencana meliputi delapan
tahapan terdiri dari perencanaan dan inventarisasi
kebutuhan, pengadaan dan/atau penerimaan,
pergudangan
dan/atau
penyimpanan,
pendistribusian, pengangkutan, penerimaan di
tujuan, penghapusan dan pertanggungjawaban.[1]
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah merujuk pada penelitian sebelumnya
yang ada pada Naskah Publikasi yang berjudul
“Sistem Informasi Pendistribusian Bantuan
Korban Bencana Alam Berbasis Web pada
Paguyuban Jalin Merapi” pada tahun 2012,
dimana pada penelitian tersebut terdapat
kekurangan yaitu belum membahas tentang
Seminar Nasional Informatika 2014
permintaan barang dan pengadaan barang. Oleh
karena itu pada penelitian itu akan di
sempurnakan dengan melakukan penambahan
sistem permintaan dan pengadaan barang.
3.1. Feasibility Analisis
Analisa kelayakan dari analisa diatas adalah
sebagai berikut :
1. Kelayakan opersional
a. Permintaan barang yang sesuai dengan
kebutuhan korban dapat dilakukan
secara cepat karena semua sistem
terintegrasi dan dapat di akses secara
luas
b. Korban bisa mendapatkan kebutuhan
mereka secara cepat
c. Donatur dapat mengetahui barang apa
saja yang dibutuhkan korban sehingga
barang yang diberikan donator tepat
sasaran
2. Kelayakan Culture
a. Kebudayaan bangsa Indonesia pada
saat bencana terjadi adalah sering
terjadi kekurangan pasokan logistik
sehingga korban tidak bisa ditangani
secara cepat
b. Seringnya terjadi keterlambatan dalam
memberikan logistik kepada korban
yang membutuhkan.
3.
4.
5.
Kelayakan Teknis
a. Jaringan infrastruktur teknologi yang
diterapkan belum memenuhi standar
kelayakan pada sistem ini
b. Sumber daya manusia yang terdapat
pada posko-posko pengungsian masih
banyak yang belum mengerti teknologi
dan sistem yang diterapkan
c. Jaringan koneksi internet belum merata
pada pedesaan ataupun daerah terpencil.
Kelayakan Jadwal
a. Jangka waktu pengaplikasian dan
pembangunan sistem yang berjangka 2
tahun atau sampai 2016
b. Metode
yang
digunakan
pada
pembuatan sistem ini adalah metode
waterfall
sehingga
membutuhkan
waktu yang lama tetapi dokumentasi
tercatat dengan baik.
Kelayakan Hukum
a. Penyalagunaan
penggunaan
kewenangan yang dilakukan oleh
perusahaan-peusahaan swasta dapat
diatasi dengan ada kebijakan hukum
yang mengatur.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2008
tentang
Pendanaan
dan
Pengelolaan
Bantuan
Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4829);[2]
3.2. Perancangan Database
Gambar 1. Perancangan Database
3.3. Struktur Database
Struktur database terdiri dari penjelasanpenjelasan dari tabel yang ada pada sistem
ini.
1. Tabel Donatur
Tabel 1. Struktur Tabel Donatur
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_donatur Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 nama_don
Cha 50
Not null
atur
r
3 alamat_do
Cha 50
Not null
natur
r
4 JK
Cha 10
Not null
r
5 telp
int
15
Not null
2. Tabel Relawan
Tabel 2. Struktur Tabel Relawan
N Nama Field Typ Leng Constrain
o
e
th
t
1 id_relawan
Int
10
Primary
Key, Not
Null,
update
cascade,
delete no
action,
2 nama_relaw
Cha 50
Not null
357
Seminar Nasional Informatika 2014
an
3 tempat_lahir
4
5
6
7
8
Tgl_lahir
alamat
JK
telp
r
Cha
r
date
char
char
int
char
50
Not null
50
50
15
50
Not null
Not null
Not null
Not null
Not null
2
id_barang
int
10
3
jumlah
int
10
delete no
action,
Foreign
Key
CHECK
jumlah>
=0
6. Tabel Distribusi
3. Tabel Posko
N
o
1
2
3
4
5
6
Tabel 3. Struktur Tabel Posko
Nama
Typ Leng Constraint
Field
e
th
id_posko
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
nama_posk Cha 50
Not null
o
r
tempat_po Cha 50
Not null
sko
r
id_kecama int
10
Foreign Key
tan
nama_koor char 50
Not null
dinasi
telp
int
15
Not null
4. Tabel Penerimaan
Tabel 4. Struktur Tabel Penerimaan
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_masuk
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 id_relawan int
10
Foreign Key
3 id_donatur int
10
Foreign Key
4 id_posko
int
10
Foreign Key
5 tgl
Dat Not null
e
6 jam
tim
Not null
e
5. Tabel Detail Penerimaan
Tabel 5. Struktur Tabel Detail Penerimaan
N Nama
Type Leng Constrai
o
Field
th
nt
1
id_masuk
Int
10
Primary
Key, Not
Null,
update
cascade,
358
N
o
1
2
3
1
2
3
Tabel 6. Struktur Tabel Distribusi
Nama Field Type Leng Constr
th
aint
id_keluar
Int
10
Primar
y Key,
Not
Null,
update
cascade
, delete
no
action,
id_relawan
int
10
Foreign
Key
id_posko
int
10
Foreign
Key
id_permintaa Int
10
Foreign
n
Key
tgl
date
Not
null
jam
time
Not
null
7. Tabel Permintaan
Tabel 7. Struktur Tabel Permintaan
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_permint Int
10
Primary
aan
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 id_relawan int
10
Foreign Key
3 id_posko
int
10
Foreign Key
4 Nama_bara char 50
Not null
ng
5 tgl
date Not null
8. Tabel Detail Permintaan
Tabel 8. Struktur Tabel Detail Permintaan
N Nama
Typ Len Constraint
o Field
e
gth
1 id_permint Int
10
Primary Key,
aan
Not Null,
update
cascade, delete
Seminar Nasional Informatika 2014
2 id_barang
3 jumlah
int
int
10
-
Laporan Korban Bencana
no action,
Foreign Key
Not Null,
CHECK
jumlah>= 0
Informasi kebutuhan korban
Posko
Donatur
Laporan Barang Masuk
Laporan Barang Keluar
Laporan Stok Barang
Laporan permintaan barang
Data
permintaan
barang
Data Komando
Data Korban
Data Barang
Data Relawan
Data Donatur
9. Tabel Barang
Tabel 9. Struktur Tabel Barang
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_barang
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 nama_bara char 50
Not Null
ng
3 id_jenis
int
10
Foreign Key
Sistem Manajemen
Pengadaan Logistik
Bencana
Informasi Donatur
Informasi Bantuan
Informasi Kebutuhan Korban
Laporan Daftar Kebutuhan
BPBD
Gambar 2. Diagram Konteks
3.4.2. DFD Level I
Gambar dibawah ini merupakan gambar DFD
level 1 pada sistem ini proses Sistem
Manajemen Pengadaan Logistik Bencana
dipecah menjadi 5 proses yaitu : sistem
informassi korban bencana, sistem informasi
barang, sistem informassi permintaan, sistem
informasi kebutuhan, sistem informasi
donator.
10. Tabel Jenis_Barang
Tabel 10. Struktur Tabel Jenis_Barang
N Nama
Typ Leng Constraint
o Field
e
th
1 id_jenis
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
2 nama_jenis char 50
Not Null
Input data Korban
Posko
Data_korban
Sistem Informasi
Korban bencana
Laporan Korban Bencana
Barang_masuk
Input data Barang
Laporan Stok Barang
Laporan Barang Masuk
Laporan Barang Keluar
Sistem Informasi
Barang
11. Tabel Detail_Keluar
Stok_Brg
Barang_Keluar
Input data permintaan barang
N
o
1
2
3
Tabel 11. Struktur Tabel Detail_keluar
Nama
Typ Leng Constraint
Field
e
th
id_keluar
Int
10
Primary
Key, Not
Null, update
cascade,
delete no
action,
id_barang
int
10
Foreign Key
jumlah
int
Not Null,
CHECK
jumlah>= 0
3.4. Perancangan Sistem
3.4.1. Diagram Konteks
Gambar dibawah ini merupakan gambar
diagram konteks pada sistem ini mempunyai
satu proses yaitu proses Sistem Manajemen
Pengadaan Logistik Bencana.
Laporan data permintaan
BPBD
Sistem Informasi
Pemintaan
Permintaan_Brg
Informasi Bantuan
Informasi kebutuhan korban
Sistem Informasi
Kebutuhan
Donatur
Informasi Donatur
Sistem Informasi
Donatur
Data_Donatur
Informasi Kebutuhan korban
Gambar 3. DFD Level 1
4.
Implementasi Dan Pembahasan
Setelah melakukan analisa terhadap sistem
dan perancangan sistem, maka yang selanjutnya
yaitu melakukan implementasi sistem. Pada
implementasi beberapa inputan masih merujuk ke
sistem yang awal yaitu pada Naskah Publikasi di
STMIK AMIKOM Yogyakarta yang berjudul
359
Seminar Nasional Informatika 2014
“Sistem Informasi Pendistribusian Bantuan
Korban Bencana Alam Berbasis Web pada
Paguyuban Jalin Merapi” pada tahun 2012. Pada
implementasi ini penulis hanya menampilkan
fitur-fitur tambahan yang dianalisa dan dirancang
sebelumnya.
4.3. Halaman Output Permintaan
Gambar ini merupakan halaman cetak
laporan yang akan di print perperiode. Laporan ini
diberikan kepada Posko sehingga mengetahui
apa-apa saja permintaan barang perperiode.
4.1. Halaman Input Permintaan
Gambar dibawah ini merupakan gambar
untuk menginputkan permintaan barang apa saja
yang sesuai dengan kebutuhan korban, baik itu
obat-obatan, selimut, susu atau pakaian. Dimana
form ini di isi oleh kepala posko yang sebelumnya
melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan
korban sehingga barang yang di inputkan akurat
dan sesuai dengan kebutuhan korban.
Gambar 3. Halaman Output Permintaan
5.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan perancangan
yang penulis kerjakan dan berdasarkan dari
rumusan masalah yang ada pada jurnal
sebelumnya yaitu Naskah Publikasi di STMIK
AMIKOM Yogyakarta yang berjudul “Sistem
Informasi Pendistribusian Bantuan Korban
Bencana Alam Berbasis Web pada Paguyuban
Jalin Merapi” kesimpulan yang di dapat yaitu:
1. Perancangan sistem ini dapat menghemat
biaya dan waktu dalam penyampaian
informasi yang dibutuhkan
2. Sistem ini memberikan informasi kepada
user sehingga informasi dapat dilakukan
secara terbuka
3. Sistem ini menampilkan permintaan barang
logistik, pendistribusian barang logistik dan
laporan barang logistik sehingga ada
transparansi informasi barang logistik.
6.
Gambar 4. Halaman Input Permintaan
4.2. Halaman Detail permintaan
Gambar dibawah ini merupakan gambar
untuk menginputkan permintaan
Saran
Beberapa saran untuk sistem yang dirancang ini
adalah :
1. Sistem ini harus dilengkapi dengan fiturfitur terkait sehingga penggunaan sistem ini
menjadi lebih optimal.
2. Setiap inputan harus disertai dengan fitur
laporan sehingga data diolah secara
transparansi dan akurat.
Daftar Pustaka
[1]
[2]
Gambar 5. Halaman Detail Permintaan
360
Faya Mahdia dan Fiftin Noviyanto, 2013,
Pemanfaatan Google Maps Api Untuk
Pembangunan
Sistem
Informasi
Manajemen Bantuan Logistik Pasca
Bancana Alam Berbasis Mobile Web”
Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume
1 Nomor 1, hal 162-171
Peraturan
Kepala
Badan
Nasional
Penanggulangan Bencana No 20 Tahun
2011 “Pedoman Monitoring Dan Evaluasi
Seminar Nasional Informatika 2014
[3]
Manajemen Logistik Penanggulangan
Bencana”
Rika Ampuh Hadiguna Dan Agus
Wibowo, 2012, Simulasi Sistim Logistik
Bantuan Bencana Gempa–Tsunami: Studi
[4]
Kasus Di Kota Padang, Jurnal Teknik
Industri, Vol. 13 No.2, hal 116-125
Robert K. Leitch dan K. Roscoe Davis,
1983, Accounting Information Systems,
Prentice-Hall, New Jersey.
361