Indeks stabilitas sistem keuangan sebagai
Dewan Ahli
Prof. Karhi Nisjar Sarjudin, SE., MM., Ak. Prof. Dr. Davidescu Cristiana Victoria Martha, MA.
Pemimpin Umum
Lili Irahali
Konsultan Media
Otang Fharyana Redaksi Pelaksana
Sekretaris Redaksi & Sirkulasi
Rika Rachmawati
Redaktur Artikel
Abdul Rozak
Redaktur Akademik
Arry Hutomo
Redaktur Komunitas
Eddy Budianto
Redaktur Artistik & Lay Out
Rudy Farid Sagir Annisa Bela Pertiwi
Redaktur Info Kampus & Mahasiswa
Noer Adi K Reza Permadi
Redaktur Placement Oice, Alumni & Dunia Kerja
Anna Yudiana
Diterbitkan oleh:
Yayasan Widyatama
Alamat Redaksi
Jl. Cikutra 204 A Bandung 40125 Gedung A, Lt. 2, Ruang A 215 Tlp. 022 7275855, ext. 122, 228; Fax. 022 7278861 Website : www. widyatama.ac.id Email : KOMUNITA@widyatama.ac.id
Sidang Pembaca yang budiman,
Tidak bisa terbantahkan bahwa fungsi manusia sebagai makhluk sosial diskenariokan Tuhan agar menjadi warga sosial yang dapat memberi manfaat bagi kehidupan manusia dalam ber- masyarakat. Salah satu upaya membangun kebermanfaatannya tersebut, manusia mem- bangun komunikasi untuk menyatakan pikiran dan perasaannya (pesan) dengan sesamanya menggunakan bahasa sebagai alat. Komunikasi visual adalah suatu komunikasi menggunakan bahasa rupa berbentuk gra- fis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipo- grafi/huruf dan sebagainya yang disusun ber- dasarkan kaidah bahasa visual berdasar ilmu tata rupa dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku tar- get audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Di era perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi saat ini, yang ditunjukkan melalui penemuan berbagai perangkat lunak canggih dengan teknologi hardwarenya, seperti komputasi, printer, interface, internet dan programming-nya sangat mendukung terjadinya transformasi komunikasi visual. Kini lingkup Desain Komunikasi Visual semakin melebar diantaranya aspek: Advertising (per- iklanan), Animasi, Game, Desain Identitas Usaha (corporate identity), Desain Marka lingkungan, Multimedia, Desain Grafis Industri (promosi), Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll), Cergam (komik, karikatur, Poster), Fotografi, tipografi dan ilustrasi, dll. Hingga saat ini belum ada era yang dapat menggantikan peranan informasi dan digitali- sasi. Pengembangan berbagai fitur dan dunia gadget malah semakin canggih. Oleh karenanya berbagai media komunikasi yang dibutuhkan manusia sangat berimplikasi pada realitas informasi yang dikemas sedemikian rupa agar dengan mudah dipahami. Disinilah
W Desain Komunikasi Visual mengambil peran I D YATA M
AY
A YASA N
editorial
herapy Cen er
Widyatama
4 komunita 11 | Agustus 2014 4 komunita 11 | Agustus 2014
Cerita Sampul
Desain Komunikasi Visual (DKV)
Cover di atas menggambarkan simbolisasi komunikasi visual yang dibangun melalui kontak jutaan mata atas sebuah pesan komunikasi menggunakan bahasa rupa (desain komunikasi visual). Komunikasi visual membentuk jutaan makna bagi para penerima pesan dalam membangun persepsi terhadap pesan dan memaknai pesan tersebut sesuai dengan tujuannya. (lee)
rubrik utama
12 Desain Komunikasi Visual, Ilmu Masa Depan - Wawancara Dr. Indarsjah
14 Menjaga Dan Menggali Budaya, Akar Desain Komunikasi
Visual - Wawancara Dr, Pindi
16 Melirik Desain Komunikasi Visual (Dkv) Widyatama -
Wawancara Dr. Anne Nurfarina
18 Video Game, Evolusi Desain Komunikasi Visual
20 Widyatama Menjawab Dinamika Pendidikan Tinggi
22 Knowledge Society, Tantangan Perguruan Tinggi
berita kampus
komunitas
06 Rektor Baru Universitas Widyatama
28 Bidik Fun Photography for Kids
06 Pimpinan Baru Paradigma Baru
29 Art Therapy Center Widyatama
07 HUT RI di Institusi Pendidikan Widyatama
07 PEMKOT Bandung dan Universitas Widyatama
resensi buku
peringati "Earth Day" dengan Bebersih Sungai Cidurian
31 Five Minds for The Future
07 Dosen Akuntansi Widyatama Lolos SIM-LITABMAS
widyatama inspiring
DIKTI
08 International Conference : Professional
33 Oppi Ima m Hanaiah -Alumni Bahasa Jepang
Development in Education 2014 Widyatama yang sukses di Negara Sakura
08 Kunjungan Industri dari Melaka Universiti of Malaysia
tamu kita
08 Widyatama Accounting Competition (WAC XI) 2014
34 dan Widyatama Management Event 2014 lolos Atalia Praratya Kamil - Bersama Suami
Membangun Bandung
bantuan Dikti
09 Perlu Standar Pelaporan Keuangan Desa serta
galeri foto
Pengoptimalisasian SDM
10 1718 Mahasiswa Baru di terima Universitas
35 Galeri Foto
Widyatama
10 Penandatanganan MOU 10 Universitas bekerja sama
buah pikir
dengan WGS
36 Indeks Stabilitas Sistem Keuangan Sebagai
10 MOU Kerjasama Universitas Widyatama dengan JNE
Prediksi Kondisi Krisis Keuangan
11 Kisah Agus Mahasiswa Widyatama Mudik Bersepeda
11 Berbagi Bersama di Acara Pekan Cahaya Al-Qur’an
lawatan komunita
11 Dosen Widyatama Selesaikan Studi S3
38 9 Curug atau Air Terjun yang mempesona di
ragam
Bandung dan sekitarnya
kesehatan
24 Mutual Trust Melalui Kepemimpinan
26 Sekilas Dyslexia
40 Kopi Dapat Menyehatkan Mata
27 Ketika Anak Menggunakan Kamera
40 Biji Nangka Ternyata Banyak Khasiatnya
41 Sejuta Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan
41 Jangan Buang Kulit Pisang, Ada 10 Manfaat
komunita 11 | Agustus 2014 komunita 11 | Agustus 2014
hasilkan lulusan yang memiliki moral dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat; c) Mewujudkan kualitas UTama berbasis Akreditasi BAN PT. Untuk itu dipersiapkan 7 (tujuh) program kerja yaitu melaksanakan:
1) Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi
pencapaian;
2) Tata pamong, kepemimpinan, sistem penge- lolaan, dan penjaminan mutu;
3) Peningkatan kuantitas dan kualitas Maha- siswa dan lulusan;
4) Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber daya manusia (dosen dan karyawan);
5) Penyempurnaan dan pengembangan Kuriku- lum, pembelajaran, dan suasana akademik;
6) Perolehan Pembiayaan, sarana dan prasara- na, serta sistem informasi yang memadai;
7) Peningkatan Penelitian, pelayanan/pengab- dian kepada masyarakat, dan kerjasama.
Agenda prioritas adalah:
1) Melakukan Reorganisasi; 2) Menyelesaikan Renstra 2013-2023; 3) Mengisi borang AIPT dan Rektor Baru meningkatkan akreditasi BAN-PT; 4) Melaksa-
Universitas Widyatama nakan Seminar/Workshop yang berkaitan
dengan SDM; 5) Peningkatan jabatan fung- sional dosen; 6) Membina suasana akademik;
7) Mempersiapkan Laporan Tahunan; 8) Me- emilihan pimpinan di Universitas Widya-
P depan, dilanjutkan pemilihan Rektor periode pu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan dan membahas masukan-masukan dari Univer-
lakukan Pembinaan personil: ada (a) jam tama bergema, di awali pemilihan Presiden
Berbudaya artinya UTama sebagai sebuah
pertemuan Rektor dan rapat rutin. (b) Rapim Ma-hasiswa untuk masa jabatan ke
lembaga pendidikan tinggi diarahkan untuk
menghasilkan sumberdaya manusia yang mam-
Universitas dengan Yayasan untuk menerima
2014 - 2018. Hasil Dr. H. Islahuzzaman, S.E.
sitas; 9) Pembinaan karir dosen. M.Si, Ak. CA. sebagai Rektor baru Universitas
kebenaran akademik.
Karyawan, Dosen, serta Mahasiswa berharap Widyatama (UTama) dari 9 (sembilan) kandidat
Misi yang diusung adalah: a) Menjalankan Visi
dengan terpilihnya Pimpinan Baru, berkembang rektor. Pelantikan Rektor terpilih bertempat di
& Misi Universitas Widyatama berdasarkan
atmosfir baru serta inovasi - inovasi demi Audiotorium Universitas Widyatama tanggal 7
pada Visi & Misi Yayasan Widyatama; b) Men-
jalankan Tridarma PT yang bermutu dan meng-
kebaikan Universitas. (July 8, 2014)
Juli 2014 yang dihadiri jajaran pimpinan dan civitas academica. Dalam visinya Rektor terpilih mencanangkan “Menjadikan Universitas Widyatama sebagai
Pemimpin Baru Paradigma Baru
Perguruan Tinggi Swasta yang Dikenal, Unggul, Mandiri, dan Berbudaya pada Tingkat Nasional di Tahun 2018".
R 2014/2015 telah selesai. Menghasilkan ganisasi, mahasiswa harus merubah mindset
amainya pemilihan Ketua Lembaga ria dalam sambutannya mengungkapkanbahwa
Unggul artinya UTama secara sadar mendidik
Kemahasiswaan (LK) untuk masa bakti mahasiswa perlu merubah paradigma beror-
mahasiswa agar sumberdaya manusia yang
dihasilkan mampu bersaing di tingkat nasional,
Raka Chicio sebagai Ketua MPM terpilih, M. bahwa organisasi itu sangat penting tetapi
regional dan internasional. Dengan keunggulan
Imam Wiryawan sebagai Presiden Mahasiswa tidak melupakan dunia akademis yang menjadi
ini, UTama diarahkan menjadi lembaga yang
terpilih, Linda Wulandani sebagai Ketua Senat prioritas. Complement Certificate sebagai Poin
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan Rayendra Plus pendamping Ijazah Kelulusan sehingga
dikenal, khususnya dalam hal pelaksanaan
Pangestu terpilih Ketua Senat Mahasiswa mahasiswa mempunyai keahlian dan skill dalam
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
Fakultas Bisnis dan Manajemen.
masyarakat, serta pengembangan Ipteks.
berorganisasi. Kemudian rangkaian acara dilan-
Mandiri artinya UTama memiliki otonomi dalam
Pada tanggal 27 Juni 2014, pemimpin terpilih jutkan oleh Presiden Mahasiswa terpilih dengan
berbagai aspek, terutama dalam merencanakan
dilantik untuk menjalankan Program kerjanya mengucapkan sumpah untuk staff inti PEMA,
satu tahun ke depan. PLT Rektor Universitas dan kemudian melantik Ketua SEMA terpilih.
dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, berkepribadian tangguh, percaya diri,
Widyatama Prof. Dr. Davidescu Cristiana Victo- (27 Juni 2014)
dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri.
6 komunita 11 | Agustus 2014
komunita 11 | Agustus 2014
berita kampus
HUT RI di Institusi Pendidikan Widyatama
Sekitar 300 Karyawan dan Dosen Universitas Widyatama memperingati perayaan hari kemerdekaan RI di Lapang Parkir Graha Universitas Widyatama, Minggu 17 Agustus 2014. Perayaan dibuka dengan upacara pengibaran bendera. Upacara dipimpin oleh Rektor Universitas Widyatama Dr. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., C.A.berlangsung mulai pukul 10.00 WIB. Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan pengorbanan nya- wa para pejuang. Oleh karena itu, sungguh tidak layak jika kemerdekaan ini diisi oleh hal-hal yang biasa saja. Sebagai bangsa merdeka, Indonesia harus berkibar dengan prestasi. Dalam dunia pendidikan, kemerdekaan layaknya dimaknai sebuah kerja keras. Bukan hanya euphoria atas dilahirkannya sebuah prestasi, atau koreksi berlebih atas timpangnya sebuah sistem, tetapi keinginan luhur untuk membangun manusia Indonesia berwatak dan berkepribadian Indonesia adalah konsekuensi kemerdekaan yang harus dipikul oleh semua orang, khususnya pendidik. (20 Augustus 2014)
PEMKOT Bandung & Universitas Widyatama Peringati "Earth Day" dengan
Bebersih Sungai Cidurian
Kota Bandung memiliki 46 Sungai dan anak sungai dengan 16 sungai prioritas Sub DAS Citarum, 6 Sub DAS Citarum tersebut merupakan titik pantau ADIPURA yang terdiri dari Sungai Cikapundung, Sungai Cikapundung Kolot, Sungai Cidurian, Sungai Cibeureum, Sungai Citepus dan Cicadas; Kondisi status mutu kualitas air sungai pada umumnya berada pada kelas IV dengan posisi tercemar berat. Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kota Bandung mencanangkan kegiatan Gerakan Sungai Bersih, sebagai salah satu upaya preventif dalam memperbaiki kualitas air sungai dan kualitas lingkungan sekitar sungai. Titik lokasi pelaksanaan Gerakan Sungai Bersih di Sungai Cidurian lokasi 500 m ke hulu dan 500 ke hilir dari titik lokasi Universitas Widyatama, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kelurahan Sukapada.
Harapan dari kegiatan Gerakan Sungai Bersih : 1) Mensinergikan serta menguatkan program dan kegiatan secara terpadu dalam hal pengelolaan sungai; 2) Sebagai ajang pembinaan dan informasi kepada seluruh elemen pegiat lingkungan dalam hal pelestarian lingkungan hidup; 3) Memberikan pesan moral kepada seluruh elemen pegiat lingkungan tentang pentingnya fungsi sungai; 4) Terbentuknya river guard sepanjang sungai dalam mengawasi pengelolaan sungai secara terpadu; 5) Gerakan Sungai Bersih agar terus berkesinambung sehingga tercipta kondisi lingkungan sungai yang baik dan lestari. Gerakan Sungai Bersih ini dilakukan secara serentak bersama yang dikoordinir oleh BPLH Kota Bandung serta didukung oleh instansi terkait, yang terdiri dari Universitas Widyatama, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kesehatan, PD Kebersihan, PDAM, Unsur masyarakat, TNI/POLRI, Siswa-siswi SMA/K Kota Bandung dan Mahasiswa Internasional yang terdiri dari Komunitas AIESEC, dan Komunitas Sungai serta Tokoh Masyarakat sekota Bandung.
(19 Juni 2014)
Dosen Akuntansi Widyatama Lolos SIM-LITABMAS DIKTI
D irektorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Dit
Litabmas) melalui aplikasi SIM-LITABMAS DIKTI menyatakan pengusul Bantuan Seminar Luar Negeri dari Universitas
Widyatama LOLOS mendapatkan bantuan. Bantuan tersebut atas nama INTAN OVIANTARI, S.E., AK., M.S., AK. dengan paper “Interaction Effect of Management Control Systems and Process Quality Management on Product Quality Performance”, yang akan dipresentasikan pada The 4th International Conference on Accounting and Finance (AF 2014), tempat & pelaksanaan Phuket, Thailand, 28-29 April 2014 mendatang. SELAMAT kepada saudara Intan atas prestasinya dan selanjutnya presentasikan dengan sebaik-baiknya dan pertanggungjawabkan hasil kegiatan tersebut. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi pemacu bagi civitas academica. (18 Maret 2014) Widyatama LOLOS mendapatkan bantuan. Bantuan tersebut atas nama INTAN OVIANTARI, S.E., AK., M.S., AK. dengan paper “Interaction Effect of Management Control Systems and Process Quality Management on Product Quality Performance”, yang akan dipresentasikan pada The 4th International Conference on Accounting and Finance (AF 2014), tempat & pelaksanaan Phuket, Thailand, 28-29 April 2014 mendatang. SELAMAT kepada saudara Intan atas prestasinya dan selanjutnya presentasikan dengan sebaik-baiknya dan pertanggungjawabkan hasil kegiatan tersebut. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi pemacu bagi civitas academica. (18 Maret 2014)
Kunjungan Industri dari Melaka Universiti of Malaysia
Senin, 26 Mei 2014 Universitas Widyatama kedatangan rombongan dari Melaka Universiti Malaysia. Rombongan yang diterima oleh Prof. Dr. Davidescu Cristiana Victoria selaku PLT Rektor, Prof. Jozua Sabandar, M.A., Ph.D., Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Dr. H. Nuryaman,S.E. M.Si., Ak. Serta dosen Fakultas Ekonomi adalah mahasiswa-mahasiswi perwakilan dari Program Studi Akuntansi Melaka Universiti. Kedatangan rombongan dalam rangka transfer kurikulum akademik dan budaya civitas. Selain itu tamu menampilkan kebudayaan tradisional khas Malaysia. “Kami sangat ter-
International Conference: kesan dengan lawatan ini, kami disambut bagus oleh encik
serta kebersihannya sangat dijaga” begitu komentar Nur selaku koordinator pelaksana kunjungan industri Melaka Universiti Malaysia.
Professional
Kunjungan industri tersebut bermaksud untuk
Development in memperkenal-kan kedua proil universitas, selebihnya
mereka memperkenal-kan proil kota Malaka dalam
Education 2014 rangka promosi “Visit Malaysia 2014” Truly Asia. Pihak
rektorat berharap, semoga ada kemitraan baik antara pihak Universitas Widyatama dengan pihak Melaka Univeristi khususnya dalam dunia akademi ke depannya.
Universitas Widyatama, Bandung bekerjasama dengan Open
(26 Mei 2014)
University Malaysia (OUM) dan Universitas Terbuka, Jakarta menyelenggarakan konferensi Internasional dengan tema “Teaching & Learning in The 21st Century (Challenges for Lecturers and Teachers), 11-12 Juni 2014 di Park Hotel, Bandung-Indonesia. Peserta Seminar berasal dari 4 negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Srilanka dan Maladewa.
Widyatama Accounting
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia diwakili Direktur PSMA Kemdikbud,
Competition (WAC XI)
Haris Iskandar,Ph.D.: Prof.Dr.H. Moh. Wahyudin Zakarsyi,SE., MS., Ak. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; Prof. Tun Jeanne,
2014 dan Widyatama
Chancellor OUM; Prof Dr. Atwi Suparman,M.Sc., Mantan Rektor UT; Prof. Dr.Davidescu Victoria Christiani PLT Rektor Universitas Widyatama.
Management Event 2014
Konferensi bertujuan untuk mempersiapkan semua pihak yang bergerak di bidang pendidikan dalam menghadapi tantangan di abad
lolos bantuan Dikti
21. Agar dapat berperan di era teknologi ini, keterampilan ekstra menjadikan suatu hal wajib dilakukan oleh setiap individu. Sebagian besar peneliti setuju bahwa di era abad 21 masyarakat perlu cara baru
roposal dana bantuan kegiatan kemahasiswaan untuk untuk bekerja; berpikir; melaksanakan pekerjaan; dan keterampilan
P 2014 diapresiasi Dikti. Sehingga kedua kegiatan mahasiswa
kegiatan Widyatama Accounting Competition (WAC baru untuk hidup dibanding di abad ke-20.
XI) 2014 dan Widyatama Management Event (WME) Sektor pendidikan memiliki kapasitas untuk mempersiapkan peserta
didik dalam merespon tuntutan-tuntutan baru tersebut. Pendidik program studi Akuntansi dan Manajemen Universitas sebagai pelaku utama dalam seluruh proses yang diperlukan
Widyatama tersebut lolos seleksi dan mendapat bantuan seharusnya secara berkelanjutan memperbarui keterampilan mereka
dana masing-masing sebesar Rp. 5.000.000 dari Direktorat dan mengimplementasikan reformasi yang mengarah pada hasil belajar
Jenderal Pendidikan Tinggi
yang bermutu bagi setiap peserta didik. Tujuan pengembangan Event WAC maupun WME adalah kegiatan tahunan yang profesional untuk pendidik diharapkan dapat meningkatkan prestasi
diselenggarakan mahasiswa program studi di atas yang siswa. Konferensi ini berfokus pada lima sub tema yang dianggap
kepesertaannya melibatkan siswa-siswa sekolah lanjutan penting untuk memberikan informasi kepada para praktisi dan
atas. Selamat kepada Prodi Akuntansi dan Manajemen. pembuat kebijakan mengenai tantangan dan aspirasi pada pendidik
Semoga keberhasilan ini dapat menjadi pemicu bagi civitas abad ke-21. (16 Juni 2014)
academica untuk menciptakan kegiatan-kegiatan akademis kemahasiswaan yang lebih positif dan berkualitas. 8 April 2014
8 komunita 11 | Agustus 2014 8 komunita 11 | Agustus 2014
Perlu Standar Pelaporan Keuangan Desa Serta
Pengoptimalisasian SDM
P dan Kreasi Mahasiswa yang diadakan Mini riset tersebut menghasilkan bukti Desa. Standar ini diperlukan agar desa dapat
ada Juni yang lalu Elsa Oktaviana
dana yang cukup besar diberikan? dan Delima serta Nisa Dwi Apriliani,
bidang akuntansi. Dasar permasalahan
Untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan lolos menjadi finalis dalam sebuah
tersebut kami dapat dari mini riset pada
tersebut diperlukan sebuah solusi. Solusi perlombaan Simposium Inovasi
beberapa desa yang ada di Kabupaten
Bandung.
pertama yaitu Standar Pelaporan Keuangan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia wilayah
membuat pelaporan pertanggung jawaban Yogyakarta. Presentasi atas hasil karya
bahwa hanya terdapat 2 desa dari 15 desa
kepada pemerintah yang tidak hanya berupa mereka diadakan di STIE YKPN, Yogyakarta.
di Kabupaten Bandung yang menempatkan
Buku Kas Umum. Dalam hal ini bukan Mereka mengangkat permasalahan di desa
SDM sesuai dengan kompetensinya di
berarti Buku Kas Umum dihapuskan. Tetapi dikarenakan adanya Undang – Undang
bidang akuntansi. Sedangkan 13 desa
Buku Kas Umum tetap ada tetapi diubah baru yaitu, Undang – Undang No. 6 Tahun
lainnya menempatkan orang – orang yang
menjadi berbasis double entry. Selain itu 2014. UU tersebut menjelaskan bahwa
tidak memiliki kompetensi di bidang
tidak hanya Buku Kas Umum tetapi standar desa pada tahun 2015 akan
akuntansi sebagai bendahara. Hasil mini
ini akan membantu desa mendapatkan
kucuran dalam membuat laporan dana sebesar 10% dari
tambahan selain Buku Kas APBN. Dimana kucuran
Umum. Pemerintah dapat dana tersebut tidak akan
melakukan persamaan melewati perantara seperti
dengan PP No. 71 tahun sebelumnya yang harus
2010 bahwa pelaporan melewati
APBDesa dan terdiri dari : Laporan bantuan Pemerintah Desa.
Realisasi Anggaran, Laporan Dana
tersebut akan Perubahan Saldo Anggaran langsung sampai kepada
Lebih, Neraca, Laporan desa.
Tetapi jumlah Operasional, Laporan Arus nominal yang diberikan
Kas, Laporan Perubahan kepada masing –masing
Ekuitas, serta Catatan desa berbeda tergantung
Atas Laporan Keuangan. dari geografis desa, jumlah
Persamaan laporan perlu penduduk,
dan angka dilakukan, karena peristiwa kematian.
ekonomi di desa hampir Alokasi APBN yang sebesar
sama dengan yang ada di 10% tadi, saat diterima oleh
pemerintahan meskipun desa akan menyebabkan
terdapat beberapa perbeda- penerimaan
desa yang
meningkat.
riset membuktikan bahwa penempatan
an.
Penerimaan desa yang meningkat ini
Adanya standar akan memudahkan BPK tentunya
aparatur desa yang tidak sesuai dengan
dalam melakukan pemeriksaan. BPK pertanggung jawaban dari desa. Desa selama
diperlukan
adanya laporan
tidak mungkin melakukan pemeriksaan ini telah membuat laporan pertanggung
jika tidak ada standar karena BPK bekerja jawaban kepada pemerintah daerah yaitu
ketidakefisienan aparatur desa dalam hal
dengan berpegang pada standar. berupa Buku Kas Umum yang berbasis
ini bendahara dalam bekerja.
Saat standar ini dibuat diperlukan SDM yang single entry. Namun, pertanyaannya apakah
Jika seperti itu keadaan di lapangan,
memiliki kompetensi di bidang akuntansi cukup hanya dengan BKU yang berbasis
apakah Pemerintah masih yakin akan
menjalankannya. Sehingga single entry saat alokasi APBN 10% mulai
memberikan alokasi dana sebesar 10%
dalam
diperlukan pengoptimalisasian sumber diberikan kepada desa – desa ? Hal tersebut
dari APBN langsung kepada desa apabila
daya manusia dengan penempatan pegawai yang menjadi permasalahan.
pengelolaan dana bantuan tersebut tidak
sesuai dengan kompetensinya. Pertama, permasalahan tidak adanya
mengerti akuntansi? Apa dasar yang
yang
Penempatan pegawai sesuai kompetensinya standar pelaporan keuangan di desa. Kedua,
digunakan Pemerintah dalam melakukan
bukan saja hanya lulusan sarjana tetapi standar tersebut tidak dapat dijalankan
pemeriksaan keuangan terhadap desa ?
dapat juga siswa – siswa lulusan SMK jika tidak didukung dengan sumber daya
Apa cukup pemerintah menerima laporan
Akuntansi. Semangat IndonesiaKu ! manusia yang memiliki kompetensi di
pertanggung-jawaban hanya berupa Buku
Kas Umum yang berbasis single entry disaat
komunita 11 | Agustus 2014
10 komunita 11 | Agustus 2014
berita kampus
1718 Mahasiswa Baru di terima Universitas Widyatama
Kehadiran Universitas Widyatama, semakin mendapat keper- cayaan masyarakat. Keyakinan masyarakat terhadap pengelola pendidikan di Widyatama ditandai dengan terus meningkatnya calon mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Jl. Cikutra No. 204 A Bandung. Dibanding tahun lalu, jumlah calon mahasiswa yang mendaftar meningkat cukup siginifikan. Awal pendaftaran di bulan Oktober hingga akhir penerimaan cenderungan ke arah peningkatan. Dibandingkan tahun lalu calon pendaftar yang masuk ke Univesitas Widyatama meningkat sampai dengan sekarang sebesar 40%. Diakhir masa pendaftaran sejumlah 1718 mahasiswa diterima sebagai mahasiswa baru Widyatama tahun 2014/15 dalam 13 program studi yang diselenggarakan. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan dari tahun-tahun sebelumnya. (September, 2014)
MOU Kerjasama Universitas Widyatama dengan JNE
Penandatanganan MOU
10 Universitas bekerja sama dengan WGS
Kamis (27/06/2014), diselenggarakan MOU antara Universitas Widyatama dan PT.WGS (Walden Global Service). Universitas Widyatama patut berbangga menjadi “homebase” Penandatanganan MOU yang mengambil tempat di Universitas Widyatama ini melibatkan 9 (Sembilan) universitas swasta lainnya. Adapun Universitas yang menandatanganani MOU tersebut adalah : Universitas Parahyangan (UNPAR), STIMIK AMIK, STIMIK Sumedang, Politeknik TENS, Piksi Ganesha, Universitas Jendral Achmad Yani (UNJANI), Universitas Bale Bandung, dan Universitas Maranaa. Acara tersebut dihadiri PLT Rektor Universitas Widyatama Prof.Dr. Davidescu Crisana Victoria sea Prof.Jozua Sabandar, M.A., Ph.D. Selaku Krdinator TLO, perwakilan APTIKOM Jabar Ibu Wiwin sea Bapak Ikim perwakilan PT.WGS . “Ini merupakan sebuah Inovasi bagi mahasiswa sea dosen, karena seiring dengan era knowledge seorang Dosen harus sering memperbaharui pengetahuan IPTEK. Untuk itu apa yang dipelajari di Universitas akan di fasilitasi oleh PT.WGS” Ujar Ibu Wiwin selaku perwakilan dari APTIKOM Jawa Barat. APTIKOM khususnya Jawa Barat memiliki tujuan memajukan Forum Kepala Program Studi, Forum Dewan Jurnalisk Ilmiah, dan Consoling Bidang Ilmu. Dengan adanya kerjasama APTIKOM, PT.WGS, dengan
10 Universitas yang diadakan di Universitas Widyatama, sangatlah membantu dalam seap Perguruan Tinggi Swasta dalam penyusunan AIPT (Akreditasi Instusi Perguruan Tinggi). (27 Juni 2014)
K embali Placement Ofice and Career
center Universitas Widyatama menambahkan daftar kerjasama.
Kali ini dengan perusahaan cargo besar dan ternama di Indonesia, yaitu Jalur Nusantara Ekakurir (JNE). Dengan jaringan domestiknya JNE mendapat ke- untungan persaingan dalam pasar domes- tik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distri-busi. Oleh karena itu, JNE yang diwakili oleh Dwi
Fakultas di Universitas Widyatama. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh alumni-alumni yang baru atau telah lama lulus dalam tahap pencarian kerja. Kerjasama yang disepakati dari kedua belah pihak. Selanjutnya JNE akan melakukan job recruitment di Universitas Widyatama serta memberi peluang, ma- hasiswa yang sedang mencari tempat magang. (5 Juni 2014)
Sariwati selaku Head of Talent Acqusition atau HRD Kantor Pusat Jakarta, men- cari pribadi freshgraduate atau yang berpengalaman untuk bergabung menjadi bagian dari JNE. Penandatanganan MOU diwakili oleh PLT Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr.Davidescu Cristiana Victoria serta di saksikan juga oleh Ka. Biro Marketing Devy Mawarnie Puspitasari, S.E., M.M., perwakilan Yayasan, Rektorat, dan Dekan Sariwati selaku Head of Talent Acqusition atau HRD Kantor Pusat Jakarta, men- cari pribadi freshgraduate atau yang berpengalaman untuk bergabung menjadi bagian dari JNE. Penandatanganan MOU diwakili oleh PLT Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr.Davidescu Cristiana Victoria serta di saksikan juga oleh Ka. Biro Marketing Devy Mawarnie Puspitasari, S.E., M.M., perwakilan Yayasan, Rektorat, dan Dekan
Kisah Agus Mahasiswa
hanya cukup menjaga kondisi badan agar tetap fit. “Enggak
ada persiapan yang spesial, cuma lahan biasa saja pake onel,
Widyatama Mudik nabung sejak dulu, sama tanya-tanya rute ke peturing yang sudah
sering lewat jalur yang sama,” tuturnya. Perjalanan mudik bersepeda ini merupakan perjalanan
Bersepeda mudik peama Agus dengan sepeda. Selain untuk menguji
kemampuannya bersepeda jarak jauh, pria yang akf di beberapa gerakan pelestarian lingkungan ini menjadikan faktor lingkungan
Bagi sebagian orang, Lebaran sering dijadikan momentum untuk sebagai alasannya. “Saya kan akf di beberapa gerakan lingkungan, pulang kampung atau yang biasa disebut dengan mudik. Seap
jadi yah naik sepeda sebagai tanda cinta saya pada lingkungan musim mudik datang, jalan-jalan di jalur selatan dan utara Jawa
dengan dak bikin polusi,” ujarnya.
dak pernah luput dari pemberitaan karena membludaknya jumlah Agus sangat berharap jika di tahun-tahun berikutnya, semakin kendaraan bermotor yang digunakan pemudik.
banyak orang yang memilih mudik dengan bersepeda agar dak Namun, cara mudik ini akan berbeda bila pemudiknya adalah
ada lagi kemacetan dan peningkatan polusi udara. (19 Agustus penggemar sepeda. Alih-alih memilih menggunakan moda
2014)
transpoasi publik atau kendaraan bermotor, beberapa di antara mereka tetap memilih sepeda sebagai kendaraan untuk pulang kampung. Jarak ratusan kilometer rela ditempuh dengan mengayuh sepeda, demi dapat berlebaran bersama sanak saudara di kampung halaman. Agus Sepan salah satunya. Mahasiswa Universitas WIdyatama Bandung ini rela menempuh jarak lebih dari 400 kilometer dengan sepeda besi buatan dalam negeri bermerek Federal, demi berlebaran di kampung halaman orang tuanya di Magelang, Daerah Ismewa Yogyakaa. “Tiap hari kan pulang pergi kuliah pakai sepeda. Setahun sekali nyobainlah bersepeda jauh, mumpung momentumnya pas,” ungkap Agus saat ditemui di Bikepa¢er Shop, Bandung, Kamis (28/07) lalu. Untuk mudik dengan sepeda, Agus yang merupakan salah seorang pengurus bike to campus Bandung ini mengaku dak melakukan persiapan khusus. Dia menuturkan bahwa dirinya
Berbagi Bersama di Acara Pekan Cahaya Al-Qur’an
Pekan Cahaya Al-Qur’an II digelar di Universitas Widyatama merupakan kegiatan Yayasan Widyatama bekerjasama dengan Paguyuban Abdi Triyasa. Acara Cahaya Al-Qur’an kali kedua ini menghadirkan Muhammad
Dosen Widyatama
Nurhadi (Cak Nur), Ustd. Syaeful Karim, Zulkifar La Ntoresano dengan MC Abu Marlo.
Selesaikan Studi S3
Acara yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 16 Juli 2014 ini, selain menyimak makna Al Qur’an, juga dilakukan pengobatan untuk warga masyarakat sekitar Universitas Widyatama. Sekitar 200 pasien mendapat
Setelah melalui perjalanan studi yang cukup menyerap energi pengobatan. Konsultasi bagi para orang tua dari putera/i penyandang
beberapa dosen Widyatama yang melanjutkan studi S3 di ITB dab UNPAd dan salah satu Universitas di Jepang telah b
Autis/anak berkebutuhan khusus (ABK) bersama Dr. Anne Nurfarina erhasil menyelesaikan studi mereka. Universitas dan Yayasan - Art Theraphy Center Widyatama. Dalam presentasinya, Dr. Anne
menceritakan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus sehingga Widyatama mengucapkan ucapkan “Selamat” kepada sdr : beliau terketuk hatinya untuk melakukan penelitian untuk Studi S3
1. Dr. Agoestiana Boediprasetya, S.T., M.T. nya tentang Anak Disabilitas dengan pendekatan media gambar dan
2 Dr. Achmad Fadjar, S.E., M.Si., Ak.
3. Dr. Evi Octavia, S.E., M.M., Ak.
mewarnai.
4. Dr. Rita Yuniarti, S.E., M.M., Ak.
Kegiatan Pekan Cahaya Al-qur’an merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dan pengabdian kepada Masyarakat. dengan
5. Dinda Gayatri R., Ph.D., atas keberhasilannya dalam membuka 10 Klinik kecil, bersamaan dengan rangkaian acara pekan
menyelesaikan studi lanjut S3 hingga meraih gelar Doktor cahaya Al-Qur’an. Hari ke-4nya dilaksanakan pembagian sembako gratis
dan sederajat. Semoga bisa memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
yang dibagikan untuk warga sekitar yang kurang mampu. civitas academica serta masyarakat pada umumnya. Ketua Yayasan, T. Ontowiryo A. berharap acara ini menjadikan nilai
kedekatan antara masyarakat sekitar dan pihak civitas sekaligus menjadi
(August 19, 2014)
nilai silaturahmi yang baik. (July 18, 2014)
komunita 11 | Agustus 2014 11
sekolah yang tersebar pada berbagai daerah. Contohnya, Prodi DKV hadir di Universitas Trisakti, Institut Kesenian Jakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Borobudur, Universitas Widyatama, STISI Telkom, Itenas, Unpas, ITHB, Unikom, dan lain sebagainya. Seiring dengan tingginya kebutuhan akan seni & desain pada dunia kerja, maka hal ini tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang mendalami serta menekuni agar senantiasa mampu berkembang dalam segala bidang. Dalam konteks era industri kreatif saat ini, sebagaimana yang terdapat pada 14 item pembahasan,
8 butir diantaranya membahas mengenai DKV baik dari sisi desainnya maupun sisi interaksi komunikasi secara visual. Imbasnya yakni mutu lulusan dan peluang dari program studi/fakultas ini hampir semuanya langsung diterima bekerja tanpa ada yang menganggur. Hingga saat ini perusahaan masih membutuhkan tenaga di bidang animasi mencapai ± 25.000 orang.
Komunita : Bagaimana fakultas/program studi DKV ini mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi bapak, apakah ada visi & misi pribadi di dalam pengembangan keilmuan ini ?
Drs. Indarsyah : Visi maupun misi yang belum tercapai hingga saat ini adalah membuat pemerintah paham tentang DKV. Belum satu pun usaha dari pihak pemerintah dan pihak lainnya yang mampu menempatkan profesi orang-orang DKV di instansi pendidikan nasional karena merasa belum memiliki keyakinan yang pasti. Hal inilah yang selalu menjadi hambatan sehingga didalam konteks penataan program pendidikannya pun menjadi terbata- bata dan salah kaprah. Contoh : persyaratan dalam memasuki atau mendaftar pada sekolah desain masih belum jelas dibandingkan dengan jurusan lainnya. Di masa mendatang, seiring dengan era informasi & digitalisasi – bidang DKV sangat prospektif kemajuannya. Namun karena kita berada di wilayah Indonesia yang merupakan negara berkembang maka tingkat kebutuhan akan bidang ini menjadi sekedar tambahan saja (bisa ditingkat ke-10 diantara bidang penting lainnya). Ilmu desain sebenarnya
suatu bidang keilmuan yang memiliki tingkat kreatiitas tinggi, sehingga bisa dikatakan ilmu desain ini berada
pada posisi disamping penguasa/raja sebagai pengambil keputusannya. Beberapa pakar di bidangnya menyebut-
Komunita : Bagaimana pandangan bapak mengenai Desain Komunikasi Visual (dari awal keberadaannya hingga muncul sebagai sebuah keilmuan tersendiri) ?
Drs. Indarsyah : Perkembangan keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV) telah hampir 40 tahun yang lalu dan hal ini tentunya masih terlalu muda dibandingkan dengan keilmuan lainnya seperti ekonomi, sipil, kimia, biologi, matematika. Adapun cikal bakal desain merupakan keilmuan dari barat “follow function” yang berarti memiliki bentuk-bentuk fungsi seperti interior, produk, komunikasi dan lainnya terkait dengan kegunaannya. Oleh karenanya DKV bisa dikategorikan pada cabang ilmu dasar komunikasi yang merupakan salah satu turunan dari anaknya komunikasi visual. Di Indonesia sendiri, DKV didirikan berkat ilmu yang dibawa oleh Prof. A.D Pirous dari ITB sepulangnya sekolah dari Amerika tahun 1972 dengan berbasis pada keilmuan seni rupa. Sementara subsistem dari ‘rupa’ adalah desain yang dikaitkan dengan masalah-masalah tertentu, contohnya: masalah arsitektur & sipil yaitu desain interior, masalah industri yaitu desain produk, masalah komunikasi yaitu desain komunikasi visual. Walaupun sebenarnya desain ini sudah hampir 40 tahun didirikan, jadi memang dapat digolongkan ilmu yang cukup tua juga. Hanya saja baru dikembangkan dan ditelaah untuk menjadi sebuah ilmu pertama kalinya di ITB (Institut Teknologi Bandung). Nama atau istilah ‘communication visual design (DKV)’ berbasis pada ‘graphic design (DG)’ yang berkaitan dengan seni
grais (gambar) pada efek cukilan kayu, contohnya Lino. Komunita : Perkembangan Desain Komunikasi Visual
(DKV) di masa sekarang telah menghilangkan batas antar negara, bagaimana hal ini bila dikaitkan dengan era informasi & teknologi ?
Drs. Indarsyah : Pada era informasi dan digitalisasi, seni grais (graphic art) ini sangat terbantu oleh adanya berbagai perangkat lunak yang semakin canggih
sebagai alat perang dagang dan komunikasi, begitu juga dengan berbagai teknologi hardware’nya. Misalnya, pengembangan komputasi, printer, interface, internet dan programming-nya sangat mendukung terjadinya era informasi terkait dengan visual. DKV mempelajari hal-hal yang bersifat ‘iconic & semiotic’, yakni mengenalkan ikon-
Desain Komunikasi Visual
ILMU MASA DEPAN
ikon dan tanda-tanda sehingga semua orang dengan mudahnya – mampu mengetahui dan menggunakan fungsi-fungsi tombol tertentu sesuai tujuan dan keinginannya. Widyatama saja memerlukan logo sebagai lambang pada pemakaian katanya yang memiliki ciri khas tertentu agar mudah diingat orang lain, contohnya : pemakaian kata “UTama” sebagai ikon Universitas Widyatama. Hingga saat ini belum ada era yang dapat menggantikan peranan informasi dan digitalisasi,
bahkan pengembangan berbagai itur dan dunia gadget malah semakin canggih. Oleh karenanya berbagai media
komunikasi yang dibutuhkan manusia sangat berimplikasi pada realitas informasi yang dikemas sedemikian rupa agar dengan mudah dipahami. Berbagai pengembangan dunia komunikasi mampu diciptakan para teknolog guna menghasilkan variasi gadget tertentu. Misal : variasi handphone, variasi smartphone, variasi tab, dan lain sebagainya.
Komunita : Trend DKV bagi sebuah kemajuan bangsa di bidang teknologi seperti sekarang ini seperti apa menurut bapak ?
Drs. Indarsyah : Seni maupun desain dibutuhkan apabila sebuah negara telah melangkah maju, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dasar. Jika kebutuhan akan mengkonsumsi makanan semakin tinggi maka bidang pertanian yang harus menjawabnya sesuai dengan ilmu dasar pertanian dan keteknikannya. Contoh, penerapan teknologi dasar lainnya adalah menghasilkan energi yang berasal dari sumber aliran air. Hal ini telah ditemukan para ahli melalui penciptaan alat teknik penerangan rumah dengan pengembangan energi listrik dari sumber air yang sedang mengalir.
Komunita : Indonesia adalah negara kaya akan budaya dan potensi sumber dayanya. Bagaimana peran dan peluang keprofesian DKV bagi peningkatan seluruh potensi yang ada agar Indonesia dapat berkembang maju?
Drs. Indarsyah : Negara ini butuh pemikiran orang- orang yang konsen di bidang DKV dengan proyeksi pencapaian ± 50 kali lipat percepatannya. Hingga saat ini, perkembangan keilmuannya telah menghasilkan 300
ILMU MASA DEPAN
Wawancara Drs. Indarsyah T
12 komunita 11 | Agustus 2014
rubrik utama
desainer dengan mengkombinasikan sisi komunikasi agar mampu memahami audience dan hasilnya laku di pasaran?
Dr. Indarsyah : Seni graphic itu memang harus melalui riset yang telah diteliti secara mendalam, jadi tanpa riset pun belum tentu hasil desainnya dapat diterima masyarakat. Teorinya Prof. Primadi Tabrani menyebutkan bahwa terdapat 3(tiga) kutub yang mendasari proses riset dari desain, yakni : Goodness – Correctness – Fitness. Artinya sesuatu yang bagus itu harus benar, kemudian yang benar dan bagus harus memiliki keserasian. Berdasarkan pemahaman teori tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa segala sesuatu yang benar itu belum tentu bagus, dan yang bagus itu pula belum tentu memiliki kebenaran. Jadi jangan memaksakan pula jika terdapat barang yang hebat dan istimewa dapat diterima produknya di mata masyarakat. Dalam konteks mengelola keilmuan desain dan seni rupa, semua pihak yang berkepentingan dan konsen di bidangnya harus lebih strategis lagi dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakannya, meskipun hingga saat ini negara belum memfasilitasi secara maksimal.
Komunita : Perjalanan panjang dari sebuah keilmuan desain dan komunikasi yang telah dilalui selama ± 40 tahun tentunya memiliki lika-liku tersendiri. Bagaimana harapan bapak terhadap perkembangan pendidikan DKV di Indonesia ?
Drs. Indarsyah : Saya berharap agar kurikulum yang diajarkannya bisa dirubah sehingga memiliki spesiikasi dan spesialisasi tersendiri guna mempersiapkan mutu
lulusan yang kompeten dan profesional. Beberapa pengalaman riset yang pernah saya lakukan bersama dosen manajemen Universitas Widyatama mengenai pentingnya ilmu manajemen dalam rangka mensinergikan
hasil-hasil produk desain untuk dikelola secara eisien agar memiliki nilai guna ekonomis di masyarakat.
Statement terakhir saya menyatakan bahwa ilmu masa depan berada pada bidang DKV, hal ini tentunya didukung juga oleh sarana ilmu pengetahuan dan teknologi yang handal. (abdrjk)
Drs. Indarsyah - Pakar dan Praktisi DKV, dosen FDKV – ITB dan Universitas Widyatama
kan bahwa ilmu ini merupakan ilmu ‘elite’ bagi kalangan yang memahami secara mendalam dan mengerti akan makna sebuah seni.
Komunita : Bagaimana tantangan & mutu lulusan keprofesian DKV dibandingkan dengan jurusan lainnya
yang notabene lebih spesiik dan menjanjikan dalam meraih peluang untuk bekerja ?
Drs. Indarsyah : Terdapat dua tantangan atau perjuangan yang harus dijalankan bagi keprofesian di bidang DKV, yaitu pertama, dengan melakukan pengembangan ilmunya secara berkesinambungan dan kedua, dengan membuat orang lain menjadi paham akan keilmuan ini. Hal ini sebenarnya telah diterapkan dan dilakukan oleh pendiri Widyatama, yaitu Prof. Koesbandijah (almh.) dalam rangka mewujudkan pengembangan keilmuan DKV serta membidani keberadaanya di lingkungan Universitas Widyatama. Saya sangat mengapresiasi ibu Prof.Koesbandijah (almh.) yang dengan semangat dan kegigihannya mampu mendorong, mendukung dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan guna lahirnya cikal bakal keberadaan Fakultas Desain Komunikasi Visual.
Komunita : DKV merupakan cabang keilmuan yang dikatakan ‘elite’. Bagaimana prospek bidang ilmu desain ini di masa mendatang sehubungan dengan telah diadakannya studi banding (pembelajaran desain masa depan) ke negeri Belanda ?
Drs. Indarsyah : studi banding ke negeri Belanda dengan mempelajari metode kurasi yakni tentang sebuah negara yang awalnya tidak memiliki apa-apa kemudian menjadi sesuatu hal baru yang memiliki segala macamnya. Contohnya, Belanda memiliki semua lukisan ‘Raden Saleh’, kemudian ribuan anting dari NTT dikoleksi dan dicatat dalam berbagai museum mereka. Kami semua beruntung sekali dapat mempelajari dan memahami makna penting dari kemewahan desain yang merupakan aset berharga tinggi atau dengan kata lain yakni ‘aset masa depan adalah asetnya orang lain’. Beragam perlengkapan dan alat transportasi kuno milik bangsa Indonesia telah berpindah ke negara lain sehingga jika ada orang Indonesia yang ingin melihat asal muasal aset kita, maka harus pergi ke negara lain. Contohnya : sepeda motor Vespa dan Norton sudah hilang dari Indonesia dan pindah ke negara Australia (beragam motor kuno yang dahulunya ada di Indonesia – sekarang telah berpindah di museum Australia). Kemudian museumnya orang Indonesia, mulai dari potongan kursi Schumacher yang merupakan desain arsiteknya Gedung Sate terdapat di museum negeri Belanda. Memang menurut saya antara science – art – technology (IPTEK) tidak dapat dipisahkan dan masing-masing diharapkan untuk saling menghargai karena saling berkesinambungan.
Komunita : Bagaimana peran DKV di Indonesia dalam rangka mendorong industri kreatif ?
Drs. Indarsyah : Baru-baru ini saya bersama beberapa kawan lainnya mendesain sejumlah pasar di Kotamadya Bandung; baik di Cihapit, di Cihaurgeulis, di Cicadas, kemudian di Pasar Baru dengan sebutan ‘Pasar Sae’ konsep pasar yang sehat – aman – endah. Pasar tradisional yang ditingkatkan kualitasnya sehingga terkesan bersih, aman dan nyaman untuk dimasuki masyarakat. Contoh lainnya, yaitu pasar tradisional Depok yang terkesan modern dengan pola interaksi tawar-menawar harga relatif terjangkau. Adapun konsep ‘Pasar Sae’ yang ingin diterapkan oleh Walikota Bandung – kang Ridwan Kamil – adalah suatu pasar yang modern, nyaman dan aman dengan pembagian tingkatnya sebagai
berikut : untuk lantai dasar digunakan sebagai basement lahan parkir, lantai 1 adalah pasar tradisional semi modern yang mampu dilewati kendaraan umum, lantai
2 digunakan sebagai pasar untuk kebutuhan sekunder, seperti toko batik dan perlengkapan lain. Kemudian lantai berikutnya bisa dipakai sebagai tempat tinggal (rusunawa). Sehingga konsep pasar tersebut memiliki konsumen yang tetap (captive market) tanpa harus keluar dari area tempat tinggal. Industri kreatif itu – permasalahannya – sangat kontradiktif dengan industrialisasi, jika pengertian dari industrialisasi yaitu proses penciptaan/produksi barang berdasarkan pada jumlah inputnya (1 produksi menghasilkan 1 barang) sementara kalo industri kreatif yakni dengan jumlah input tertentu mampu menghasilkan beragam output yang bersifat unik (1 produksi menghasilkan banyak barang). Oleh karenanya kita harus
mulai berikir kreatif dengan mencari hal-hal baru yang ada di sekeliling guna memberikan kemaslahatan bagi
masyarakat. Komunita : Berdasarkan penjelasan bapak mengenai
kemajuan bidang desain serta semakin bertambahnya minat dan kebutuhan akan DKV, apakah kira-kira Indonesia yang kaya budaya ini memiliki potensi untuk berkembang dan dijadikan kiblat DKV ?
Drs. Indarsyah : Dikarenakan graphic itu memiliki subsistem yang lumayan banyak, maka tentunya sangat kompleks dan mendalam untuk dipahami. Di antara subsistem dari DKV itu sendiri ada 3 pilihan, yakni :
iklan, multimedia dan desain grais. Sementara awal mula keilmuan graphic ini berasal dari luar negeri yang
notabene sudah sangat advanced (ahli) di bidangnya, maka masih jauh sekali kalau Indonesia dikatakan sebagai kiblatnya DKV. Dari sisi teknologi pun banyak diciptakan dan dihasilkan negara barat, contoh: Amerika, Jepang, cina, dan lain sebagainya. Paling tidak Indonesia dapat menciptakan industri kreatif di bidang DKV ini dengan cara mengantisipasi semua kebutuhan rakyat
guna meningkatkan nilai kekreatiitasannya. Komunita : Dalam bidang desain terdapat sarana
komunikasi yang merupakan audience setempat. Bagaimana pandangan bapak terhadap produk dari para
Indarsjah Tirtawidjaja
Visual Communication Designer, As a Lecturer at VCD program in ITB, and starting to be an entrepreneur right now. Anggota KK.KVMM – FSRD ITB.
1976: Kini Perancang Grafis/Logo/Corporate Identity/Branding 1985: Perancang Grafis Paviliun Indonesia – Tsukuba Expo 1987: Job Training di Belanda (Dumbar & Staatsdruken) 1989: Sekretaris Jurusan Desain FSRD ITB 1992: Ketua Jurusan Desain FSRD ITB 1992: Koordinator Pembina PTS Desain (Trisakti/Itenas/Unpas/STISI/STDI/Asesor
UNS Solo) 1992: Tim Pendiri FSRD – Itenas (ex officio) 1995: Pendiri Sekolah Desain Grafis Nice – Bandung 1995: Wakil Dekan III FSRD ITB 1998: Ketua Program Studi DKV FSRD ITB 1999: Pendiri Sekolah Tinggi DKV – Universitas Widyatama 1994: Comparative Study
di 4 PT di Belanda – atas undangan WVC Netherlands – Jan van Thom (Jan van Eijk/Utrect/Minerva/Scan Design)
2000: Pendiri FSRD – Universitas ARS – Bandung 2001: Penggagas Sekolah Poliseni Yogyakarta 2001: Tim Grafis – Riset Public Building – Singapore 2001: Wakil Dekan II FSRD ITB 2001: Ketua Promosi Ipteks – ITB 2002: Pendiri Graphic Course Shortcut – Bandung 2005: Dekan Fakultas DKV –
Universitas Widyatama 2008: Tim Penyusun Kurikulum UPJ – Jakarta
komunita 11 | Agustus 2014 13
D esain Komunikasi Visual sebagai
keilmuan dan praktis tidak lepas dari budaya, karena ciri khas utama berkaitan dengan media
dan target. Desain Komunikasi Visual/ DKV - ITB yang pemikiran dasarnya berkaitan dengan teknologi dan industri selalu berubah dan mengalami pergeseran, sehingga membuat orang-orang yang berada didalamnya selalu berfikiran dinamis. DKV - ITB selalu mengusung iden- titas bahwa desain yang dihasilkan harus memiliki ciri dan unsur Indonesia.
Khusus mengenai keilmuan DKV mulai berkembang di Indonesia karena industri kreatif mulai tumbuh sehingga dalam konteks “dagang” maka dengan sendirinya akan laku dan banyak peminatnya. DKV memiliki 2 (dua) ciri khas utama yaitu media dan target yang sangat spesifik. Semisal kampanye tentang global warming.
Pesan yang disampaikan di setiap negara akan berbeda. Itulah pembeda antara DKV sebagai cabang ilmu dasar komunikasi, dengan desain produk yang dapat merata- ratakan target sasaran.
Salah satu masalah komunikasi sosial adalah saat sebuah korporasi yang memiliki modal memiliki Stasiun Televisi sehingga gaya dan keinginan serta pola pandang dan fikir pemilik stasiun televisi lah yang selalu tampil. Bila secara terus menerus berulang diterima oleh orang- orang maka akhirnya dapat merubah pola fikir para penerima siaran tersebut. Efek yang ditimbulkan dapat berupa negatif ataupun positif. Hal inilah yang membedakan antara DKV dan Desain komunikasi secara masal yang terkadang salah sasaran sehingga menimbulkan dampak yang besar di masyarakat. Oleh sebab itu dosen yang mengajar di FRSD-
Budaya adalah akar bagi kehidupan masa depan, tidak berhenti dan dapat dikembangkan serta tidak harus berulang.
MENJAGA & MENGGALI BUDAYA, AKAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Wawancara Dr. Pindi Setiawan, M.Si.
14 komunita 11 | Agustus 2014
rubrik utama
ITB memiliki dasar keilmuan yang berbeda semisal dari Psikologi, Komunikasi, Arsitek dan lainnya sehingga munculah per-
Dr. Pindi Setiawan, M.Si
tanyaan mengenai linieritas keilmuan (saling silang) ilmu yang terlibat dalam
PENDIDIKAN
memecahkan masalah diri DKV itu sendiri. Doctoral for Art and Design, Institute of Technology Bandung, sandwich program at . Centro Permasalahan inilah yang terkadang
Camuno di Studi Preistorici, Valcamonica, Italia, dan Art et Histoire, Universite Tolouse de Mirail, Prancis.
men-jadi kendala dengan permasalahan teknis atau aturan pendidikan dengan
PROFESIONAL
Lecture di Komunikasi Visual , Institut Teknologi Bandung