PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA
ANTARAMENERAPKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DAN
STRATEGI THINK PAIR SHAREPADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 DAN
SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK
JURNAL
Oleh :
DIAN SUCIANA AMRI
2008/02392
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
1
2
PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA MENERAPKAN STRATEGI
QUESTION STUDENT HAVE DAN STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA KELAS X DI SMA
NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK
Dian Suciana Amri, Agus Irianto, Yulhendri
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang
Email: dheeanmarfandika@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar ekonomi siswa antara
menerapkan strategi question student have dan strategi think pair share pada kelas X di SMA Negeri 1
Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasinya
adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Pengambilan sampel
dilakukan secara Purposive Sampling, siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Kota Solok terpilih sebagai kelas
eksperimen 1 dan siswa kelas X3 di SMA Negeri 2 Kota Solok sebagai kelas eksperimen 2. Data
dikumpulkan dari hasil tes yang diberikan pada kedua kelas sampel dengan analisis data menggunakan uji
Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
ekonomi siswa antara yang pembelajarannya menerapkan strategi Question Student Have dengan yang
menerapkan strategi Think Pair Share. Kedua strategi ini menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan meransang siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.
Kata kunci : hasil belajar, strategi question student have, strategi think pair share
ABTRACT
This research aims toknowdifferences of learning result between study question student have
strategyandthinkpairsharestrategyon a classXin SMA1andSMA 2 SolokCity. This type of researchis
experimental research. Its populationis allstudentof class Xin SMA1andSMA 2SolokCity. Sampling
wasdone inpurposive sampling, class X5graderatSMANegeri 1Solok Citywas chosenas the experimental
class1 andclass X3in SMA2 CitySolokas classexperiment 2. Datacollected fromthe test resultsgiven inthe
secondgradesample,data
analysisusingZ
test.The
results
showedthat
there
was
nosignificant
differencebetween the results ofthe economicstudyof studentsbetweenthelearning by studenthavequestion
strategy andbythink pair sharestrategy. Both strategiesmake learninga funandstimulatingstudents
toparticipatein learningso as toimprove the result of economy learning.
Keyword : learning result, question student have strategy, think pair share strategy
1
PENDAHULUAN
juga belum diarahkan untuk belajar secara
Pendidikan merupakan suatu proses yang
dilakukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Melalui
pendidikan,
seseorang
mandiri. Hal ini cenderung membuat partisipasi
belajar siswa rendah, perhatian dan minat siswa
tidak dapat dipantau.
Banyak di antara siswa yang malu
diharapkan dapat menjadi individu yang mapan
dari segi akademis dan kehidupan sosialnya.
Dari keseluruhan proses pendididikan, kegiatan
pembelajaran merupakan hal pokok. Ini berarti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan
banyak
bergantung
kepada
bertanya dan
tidak berani mengemukakan
pendapat mereka dalam pembelajaran. Jika tidak
ada siswa yang bertanya maka guru cenderung
menganggap bahwa siswa telah memahami
materi pelajaran. Selain itu, guru juga tidak
memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi
bagaimana proses belajar siswa.
dalam
pembelajaran
sehingga
hanya
yang
Keberhasilan siswa dalam belajar adalah
pintar saja yang memperoleh hasil belajar yang
dengan mendapatkan hasil belajar yang baik.
baik. Hal ini menyebabkan masih banyak siswa
Upaya
yang
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab
seorang
guru
tenaga
ketuntasan
dalam
belajar.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
pendidikan,
maka proses belajar mengajar harus lebih
orientasi strategi pembelajaran adalah student
ditingkatkan dengan menciptakan pembelajaran
Paradigma
anak
pendidik
memperoleh
yang
professional.
atau
tidak
baru
pusat
yang efektif, kreatif, inspiratif, menantang dan
pembelajaran sehingga anak didik belajar secara
menyenangkan sehingga siswa dapat berperan
aktif menemukan pengetahuan sendiri. Slameto
aktif sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu,
(2010: 97) menjelaskan bahwa guru mempunyai
diperlukan suatu strategi pembelajaran yang
tugas untuk mendorong, membimbing, memberi
dapat
arahan dan memfasilitasi anak didik untuk
mengembangkan
mencapai tujuan pembelajaran.
sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi
centerartinya
didik
menjadi
Kenyataan yang dijumpai di sekolah,
pembelajaran masih
sebagai
(teacher
pemberi
center)
pembelajaran
didominasi
pengetahuan
dengan
menerapkan
sehingga
dan
serta
pemikirannya
Salah
dapat
satu strategi pembelajaran yang
diterapkan adalah
strategi Question
Student Have. Strategi ini tidak membuat siswa
siswa
takut mengungkapkan pertanyaan dan pendapat
hanyamenunggu penjelasan dari guru sehingga
mereka karena mereka dituntut berpartisipasi
pemikiran siswa kurang berkembang. Mereka
melalui
2
ceramah
siswa
potensi
partisipasi
lebih baik.
oleh guru
bagi
meningkatkan
tulisan.
Question
Student
have
merupakan cara yang mudah dilakukan untuk
pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi
mengetahui
perubahan dalam dirinya”. Winkel (1996:53)
kebutuhan
dan
harapan
siswa
(Hisyam, 2002: 17). Dengan demikian guru
juga
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehingga hasil
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
belajar siswa lebih maksimal.
interaksi langsung dan interaksi aktif dengan
Strategi lain yang dapat digunakan adalah
menjelaskan
lingkungan,
yang
bahwa
“Belajar
menghasilkan
adalah
perubahan
strategi Think Pair Share. Strategi ini memiliki
dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai
prosedur secara eksplisit yang dapat memberi
sikap”.
siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,
Sedangkan mengajar menurut Ali (2002:
menjawab, dan saling membantu satu sama lain
12). adalah “Upaya yang sengaja dalam rangka
(Anita, 2010: 56). Dengan demikian, tidak hanya
memberikan kemudahan bagi siswa untuk
siswa yang pintar saja yang dapat menguasai
terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan
materi pelajaran sehingga setiap siswa dapat
yang
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
menjelaskan bahwa mengajar merupakan suatu
Namun, di antara kedua strategi tersebut
belum diketahui strategi mana yang lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi
siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk mengangkat fenomena tersebut
sebagai permasalahan yang akan penulis teliti
yaitu apakah terdapatperbedaaan hasil belajar
ekonomi siswa antara menerapkan strategi QSH
dan strategiTPS pada kelas X di SMA Negeri 1
Solok dan SMA Negeri 2 Solok.
usaha
telah
dirumuskan”.
mengorganisasi
Uzer
(2005:
lingkungan
6)
dalam
hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajaran yang menimbulkan proses belajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu
proses interaksi antara guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa. Suatu kegiatan
belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika
peserta mempunyai hasil belajar yang baik yang
dapat dilihat dari pemahamannya terhadap apa
yang sudah
TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS
mengajar.
Proses Belajar Mengajar
Belajar
mengajar
merupakan
proses
pendidikan yang mempunyai hubungan erat
antara satu sama lain. Menurut Hilgard dan
Marquis dalam Syaiful (2003: 13) “Belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi
dalam
3
diri
seseorang
didapatnya dari proses belajar
melalui
latihan,
Hasil belajar
Hasil belajar menurut Dimyati dan
Mudjiono
(1999:
200)
adalah
tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan
keterampilan
skala nilai berupa huruf, angka, atau symbol.
ekspensif interpretative.
Hasil belajar dapat berupa keterampilan,
nilai, dan sikap setelah siswa tersebut mengalami
proses belajar. Diharapkan hasil belajar yang
dicapai mempunyai efek yang bagus terhadap
peningkatan hasil belajar dan minat siswa untuk
belajar.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
Oemar (2004: 30) mengatakan bahwa bukti
seseorang
telah
belajar
adalah
terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu
dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Berkaitan
dengan
kemampuan
yang
diperoleh sebagai hasil belajar, Bloom dalam
Syaiful (2003: 33) membagi hasil belajar dalam
kompleks,
dan
gerakan
Di antara ketiga ranah tersebut, ranah
kognitiflah yang paling banyak dinilai guru di
sekolah
karena
berkaitan
erat
dengan
kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran
dan dapat diukur melalui tes hasil belajar.
Hasil belajar dapat diperoleh dengan
mengadakan evaluasi.Ini berarti bahwa hasil
belajar sangat berkaitan sekali dengan evaluasi
yang diberikan. Ngalim (2009:5) mengatakan
bahwa
tujuan
mendapatkan
menunjukkan
dari
data
evaluasi
pembuktian
sampai
ialah
yang
dimana
untuk
akan
tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan kurikuler.
Strategi Question Student Have
tiga ranah atau kawasan yaitu:
a. Ranah kognitif yang berkenaan dengan
Question Student Have merupakan salah
kemampuan intelektual yang terdiri dari enam
satu strategi pembelajaran aktif (active learning)
aspek yakni : pengetahuan atau ingatan,
yang digunakan untuk mendapatkan partisipasi
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Hisyam
evaluasi.
(2002:
139)
menjelaskan
bahwa
“Strategi
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
Question Student Have merupakan salah satu
terdiri dari lima aspek yakni penerimaan,
cara yang menuntut partisipasi siswa melalui
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
tulisan”. Question Student have merupakan
internalisasi.
teknik yang mudah dilakukan dan mudah dipakai
c. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil
belajar
keterampilan
dan
kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor,
yakni kemampuan gerak refleks, keterampilan
gerakan
dasar,
keharmonisan
4
kemampuan
atau
ketetapan,
perceptual,
gerakan
untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa
(Hisyam, 2002: 17).
Adapun prosedur dari strategi Question
Student Have seperti yang diungkapkan oleh
Hisyam (2002: 139) adalah sebagai berikut :
a. Bagikan secarik kertas kosong pada siswa
menuliskan
b. Setiap siswa diminta menuliskan pertanyaan
mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang
yang mereka miliki tentang materi pelajaran
mereka harapkan untuk dibahas, atau aturan
atau tentang situasi kelas yang sedang
dasar untuk partisipasi kelas yang harus
berlangsung (nama siswa tidak ditulis)
mereka patuhi.
c. Edarkan kertas tersebut searah jarum jam.
Siswa
berikutnya
harus
membaca
dan
harapan
atau
keprihatinan
Membuat pertanyaan merupakan salah
satu cara untuk dapat mengaktifkan siswa dalam
memberikan tanda checklist (√) pada kertas
belajar.
yang berisi pertanyaan yang juga menjadi
pertanyaan oleh siswa merupakan salah satu cara
permasalahan bagi siswa tersebut.
agar siswa dapat memahami materi pelajaran.
Pemberian
tugas
untuk
membuat
d. Ketika masing-masing kertas sudah kembali
Dengan adanya pertanyaan setiap siswa dalam
ke penulisnya, identifikasi pertanyaan yang
kertas, maka setiap anggota kelompok akan
menerima paling banyak tanda cek (√).
berusaha
e. Mintalah
beberapa
sukarela
berbagi
orang
siswa
penjelasan
secara
tentang
pertanyaan mereka.
ada pertanyaan yang akan direspon pada
pelajaran yang akan datang
Have juga dapat divariasikan. Silberman (2006:
91) mengemukakan bahwa srategi Question
Student Have dapat divariasikan sebagai berikut:
a. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak
cukup untuk membagikan kartu ke seluruh
kelompok, bagilah kelas menjadi sub-sub
kelompok dan lakukan instruksi yang sama.
Atau, kumpulkan saja kartu-kartu tersebut
tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya
ke seluruh kelas dan merespon pada satu
sampel pertanyaan.
5
seoptimal mungkin demi tercapainya hasil
belajar yang lebih baik.
Think Pair Share adalah salah satu
strategi cooperative learning yang menggunakan
Kelompok berpasangan ini memiliki beberapa
kelebihan seperti yang dikemukakan Anita
(2010: 45) yaitu :
a. Meningkatkan partisipasi anggota kelompok
b. Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi
masing-masing anggota kelompok
c. Interaksi lebih mudah
d. Lebih mudah dan cepat membentuknya
Strategi
think
pair
share
memiliki
prosedur secara eksplisit yang dapat memberi
siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,
menjawab, dan saling membantu satu sama lain
b. Sebagai alternatif pengajuan pertanyaan pada
perintahkan
jawabannya
metode diskusi berpasangan (Anita, 2010 : 45).
Pelaksanaan strategi Question Student
indeks,
menemukan
Strategi Think Pair Share
f. Kumpulkan kertas tersebut karena mungkin
kartu
untuk
siswa
untuk
Anita (2010:56). Selain itu, Anita (2010:49) juga
menjelaskan bahwa pembelajaran Think Pair
memiliki
Shareini
ketergantungan
beberapa prinsip
yang
positif
seperti
(positive
Dari penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan
bahwa
strategi
pembelajaran
kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan
interdependence), tanggung jawab perseorangan
aktivitas
(individual
gairah belajar siswa, sehingga bukan yang pintar
accountability),
dan
partisipasi
Think Pair Share melibatkan tiga langkah
yang
dikemukakan
oleh
Trianto
(2009:81) yaitu :
Penelitian yang Relevan
ini
adalah
penelitian
yang
memiliki relevansi dengan permasalahan yang
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau
masalah yang dikaitkan dengan pelajaran dan
meminta siswa menggunakan waktu beberapa
menit untuk memikirkan sendiri jawaban atau
masalah.
diteliti antara lain :
a. Almeng
Kesma
(2010)
dengan
judul
“Pengaruh strategi Question Student Have
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1 Bayang
2) Tahap kedua : Berpasangan (Pairing)
guru
meminta
siswa
untuk
berpasangan dan mendikusikan apa yang
telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu
yang disediakan dapat menyatukan jawaban
atau
meningkatkan
belajar.
Berikut
1) Tahap pertama : Berpikir (Thinking)
Selanjutnya
serta
saja yang dapat memperoleh keberhasilan dalam
komunikasi (participation communication).
seperti
pembelajaran
gagasan
tentang
masalah
yang
diidentifikasi.
3) Tahap ketiga : Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir, guru meminta kepada
pasangan-pasangan untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang telah mereka
bicarakan.
Bagian terpenting dalam Think Pair
Kab.
Pesisir
menunjukkan
motivasi
Selatan”.
bahwa
Penelitian
strategi
berpengaruh
QSH
secara
ini
dan
signifikan
terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
b. Hindara
Simeru
(2010)
dengan
judul
“Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share terhadap
hasil belajar siswa pada mata diklat PKDLE
kelas X TKJ di SMK N 2 Lubuk Basung”.
Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa
yang
menerapkan
strategi
pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share.
Share adalah keterkaitan antar tahap, siswa tidak
bisa menjalankan tahap kedua (pair) sebelum
Kerangka Konseptual
melaksanakan tahap pertama (think), dan siswa
Pada penelitian ini, penulis melakukan
percobaan pada kedua kelas sampel dengan
menerapkan strategi yang berbeda untuk masing-
tidak dapat berlanjut ke tahap ke tiga (share)
sebelum melanjutkan tahap kedua (pair).
6
masing sampel dan kemudian melihat apakah
terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa
antara penerapan kedua strategi tersebut. Dalam
penelitian ini penulis akan menerapkan strategi
pembelajaran Question Student Have pada kelas
eksperimen 1 dan strategi Think Pair Share pada
kelas eksperimen 2.
penelitian yang sama dengan penelitian pada
umumnya, hanya saja pada tanpa melakukan
pretest terlebih dahulu(post test only).
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMA N 1 Solok dan SMA
N 2 Solok yang terdaftar pada tahun ajaran
Hipotesis
2011/2012.
Berdasarkan
batasan
masalah
rumusan
masalah
penelitian,
maka
dan
dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
hasil
belajar
siswa
yang
teknik purposive sampling, yaitu dengan cara
pemilihan
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara
Pengambilan sampel dilakukan dengan
diajar
menggunakan strategi Question Student Have
dengan siswa yang diajar menggunakan strategi
Think Pair Share.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
sampel
yang
sengaja
dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu karena
sampel ini memiliki nilai rata-rata terendah yang
hampir sama sehingga dapat dikatakan bahwa
kedua sampel memiliki kemampuan yang sama.
Dipilihlah kelas X5 SMA N 1 Solok sebagai kelas
eksperimen 1 dan kelas X3 SMA N 2 Solok sebagai
kelas eksperimen 2.
strategi Question Student Have dengan siswa
yang diajar menggunakan strategi Think Pair
Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian
Share.
ini, penulis memberikan tes kepada dua kelas
METODE PENELITIAN
sampel.Tes yang diberikan berupa pertanyaan-
Jenis Penelitian
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
Sesuai dengan permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, maka penelitian yang
dilakukan
adalah
penelitian
Quasi
Eksperimen.Penelitian Quasi Eksperimen adalah
penelitian semi eksperimental yang merupakan
pengembangan dari true eksperimental design
yang
sulit
Penelitian
7
ini
dilaksanakan
(Sugiyono:114).
memiliki
langkah-langkah
diajarkan selama perlakuan berlangsung.
Sebelum memberikan tes kepada kedua
kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Merumuskan kisi-kisi soa, yang disusun
berpedoman pada silabus mata pelajaran
ekonomi dan indikator yang sesuai dengan
standar kompetensi.
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi
yang dibuat.
c. Melakukan uji coba soal untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan
daya beda soal.
Untuk menerima atau menolak hipotesis
nol (Ho) pada tingkat signifikan α = 0,05
digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian
hipotesis sebagai berikut :
a. H0 ditolak dan Ha diterima jika Zhit ≥ Ztab
b. H0 diterima dan Ha diterima jika Zhit ≤ Ztab
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN
Teknik analisis data yang digunakan
yaitu uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis
Deskripsi Data Penelitian
tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan
maka diperoleh hasil belajar siswa berupa nilai
post test. Berikut nilai post test siswa kedua
kelas sampel :
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas
varians.
Untuk
menguji
normalitas
dapat
digunakan uji liellifors. Menurut sudjana (2002:
466) kriteria terima hipotesis berdistribusi
normal adalah jika L0 lebih kecil dari Ltabel , lain
dari itu ditolak. Sedangkan untuk menguji
homogenitas digunakan uji F dengan criteria jika
harga F hitung lebih kecil berarti kelompok data
mempunyai varians yang homogen, sebaliknya
jika harga F yang di dapat dari hasil perhitungan
lebih besar dari F tabel, berarti kedua kelompok
data varians tidak homogen (Sudjana, 2002:249).
Uji Hipotesis
Rumus untuk menguji hipotesis yaitu:
H0 : µ 1 = µ 2
H0 : µ 1≠ µ 2
Keterangan:
µ 1= rata-rata kelas eksperimen
µ 2= rata-rata kelas eksperimen
8
Kelas Eksperimen 1
Kelas Eksperimen 2
X
f
%
X
f
%
68
2
5,88
68
2
5,88
72
2
5,88
72
3
8,82
76
5
14,71
76
4
11,76
80
3
8,82
80
9
26,47
84
8
23,53
84
6
17,65
88
4
11,76
88
5
14,71
92
5
14,71
-
-
-
96
3
8,82
96
5
14,71
100
2
5,88
-
-
-
Jumlah 34
100%
Jumlah
34
100 %
Mean
84,47
Mean
82,35
Median
84
Median
80
Modus
Std
Tuntas
Tidak
Tuntas
Max
Min
84
Modus
80
8,6838
Std
7,8851
88,24%
Tuntas
85,29%
11,76% Tidak Tuntas 14,71%
100
68
Max
Min
96
68
Sumber: Data olahan 2012
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat
dilihat bahwa nilai rata-rata post test
kelas
eksperimen 1 adalah 84,47 dengan nilai terendah
68, nilai tertinggi 100, nilai yang sering muncul
(modus) yang diperoleh siswa adalah 84 dan
nilai tengah (median) adalah 84. Standar deviasi
yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah
8,6838 artinya rata-rata penyimpangan setiap
nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 8,6838.
Sedangkan untuk persentase ketuntasan siswa
pada kelas eksperimen adalah 88,24 %.
Pada kelas eksperimen 2 diperoleh nilai
Untuk menarik kesimpulan hasil
penelitian maka dilakukan uji hipotesis setelah
dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji
normalitas dengan dan uji homogenitas.
Untuk uji normalitas pada kelas
eksperimen 1 diperoleh nilai Lhit = 0,1081 dan
Ltab = 0,1519 sedangkan pada kelas eksperimen
2 diperoleh nilai Lhit = 0,1473dan Ltab = 0,1519
maka pada kedua kelas sampel Lhit
ANTARAMENERAPKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DAN
STRATEGI THINK PAIR SHAREPADA KELAS X DI SMA NEGERI 1 DAN
SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK
JURNAL
Oleh :
DIAN SUCIANA AMRI
2008/02392
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
1
2
PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA MENERAPKAN STRATEGI
QUESTION STUDENT HAVE DAN STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA KELAS X DI SMA
NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KOTA SOLOK
Dian Suciana Amri, Agus Irianto, Yulhendri
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Hamka Air Tawar Padang
Email: dheeanmarfandika@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar ekonomi siswa antara
menerapkan strategi question student have dan strategi think pair share pada kelas X di SMA Negeri 1
Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasinya
adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kota Solok dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Pengambilan sampel
dilakukan secara Purposive Sampling, siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Kota Solok terpilih sebagai kelas
eksperimen 1 dan siswa kelas X3 di SMA Negeri 2 Kota Solok sebagai kelas eksperimen 2. Data
dikumpulkan dari hasil tes yang diberikan pada kedua kelas sampel dengan analisis data menggunakan uji
Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
ekonomi siswa antara yang pembelajarannya menerapkan strategi Question Student Have dengan yang
menerapkan strategi Think Pair Share. Kedua strategi ini menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan meransang siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.
Kata kunci : hasil belajar, strategi question student have, strategi think pair share
ABTRACT
This research aims toknowdifferences of learning result between study question student have
strategyandthinkpairsharestrategyon a classXin SMA1andSMA 2 SolokCity. This type of researchis
experimental research. Its populationis allstudentof class Xin SMA1andSMA 2SolokCity. Sampling
wasdone inpurposive sampling, class X5graderatSMANegeri 1Solok Citywas chosenas the experimental
class1 andclass X3in SMA2 CitySolokas classexperiment 2. Datacollected fromthe test resultsgiven inthe
secondgradesample,data
analysisusingZ
test.The
results
showedthat
there
was
nosignificant
differencebetween the results ofthe economicstudyof studentsbetweenthelearning by studenthavequestion
strategy andbythink pair sharestrategy. Both strategiesmake learninga funandstimulatingstudents
toparticipatein learningso as toimprove the result of economy learning.
Keyword : learning result, question student have strategy, think pair share strategy
1
PENDAHULUAN
juga belum diarahkan untuk belajar secara
Pendidikan merupakan suatu proses yang
dilakukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Melalui
pendidikan,
seseorang
mandiri. Hal ini cenderung membuat partisipasi
belajar siswa rendah, perhatian dan minat siswa
tidak dapat dipantau.
Banyak di antara siswa yang malu
diharapkan dapat menjadi individu yang mapan
dari segi akademis dan kehidupan sosialnya.
Dari keseluruhan proses pendididikan, kegiatan
pembelajaran merupakan hal pokok. Ini berarti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan
banyak
bergantung
kepada
bertanya dan
tidak berani mengemukakan
pendapat mereka dalam pembelajaran. Jika tidak
ada siswa yang bertanya maka guru cenderung
menganggap bahwa siswa telah memahami
materi pelajaran. Selain itu, guru juga tidak
memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi
bagaimana proses belajar siswa.
dalam
pembelajaran
sehingga
hanya
yang
Keberhasilan siswa dalam belajar adalah
pintar saja yang memperoleh hasil belajar yang
dengan mendapatkan hasil belajar yang baik.
baik. Hal ini menyebabkan masih banyak siswa
Upaya
yang
meningkatkan
hasil
belajar
siswa
merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab
seorang
guru
tenaga
ketuntasan
dalam
belajar.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
pendidikan,
maka proses belajar mengajar harus lebih
orientasi strategi pembelajaran adalah student
ditingkatkan dengan menciptakan pembelajaran
Paradigma
anak
pendidik
memperoleh
yang
professional.
atau
tidak
baru
pusat
yang efektif, kreatif, inspiratif, menantang dan
pembelajaran sehingga anak didik belajar secara
menyenangkan sehingga siswa dapat berperan
aktif menemukan pengetahuan sendiri. Slameto
aktif sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu,
(2010: 97) menjelaskan bahwa guru mempunyai
diperlukan suatu strategi pembelajaran yang
tugas untuk mendorong, membimbing, memberi
dapat
arahan dan memfasilitasi anak didik untuk
mengembangkan
mencapai tujuan pembelajaran.
sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi
centerartinya
didik
menjadi
Kenyataan yang dijumpai di sekolah,
pembelajaran masih
sebagai
(teacher
pemberi
center)
pembelajaran
didominasi
pengetahuan
dengan
menerapkan
sehingga
dan
serta
pemikirannya
Salah
dapat
satu strategi pembelajaran yang
diterapkan adalah
strategi Question
Student Have. Strategi ini tidak membuat siswa
siswa
takut mengungkapkan pertanyaan dan pendapat
hanyamenunggu penjelasan dari guru sehingga
mereka karena mereka dituntut berpartisipasi
pemikiran siswa kurang berkembang. Mereka
melalui
2
ceramah
siswa
potensi
partisipasi
lebih baik.
oleh guru
bagi
meningkatkan
tulisan.
Question
Student
have
merupakan cara yang mudah dilakukan untuk
pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi
mengetahui
perubahan dalam dirinya”. Winkel (1996:53)
kebutuhan
dan
harapan
siswa
(Hisyam, 2002: 17). Dengan demikian guru
juga
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehingga hasil
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
belajar siswa lebih maksimal.
interaksi langsung dan interaksi aktif dengan
Strategi lain yang dapat digunakan adalah
menjelaskan
lingkungan,
yang
bahwa
“Belajar
menghasilkan
adalah
perubahan
strategi Think Pair Share. Strategi ini memiliki
dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai
prosedur secara eksplisit yang dapat memberi
sikap”.
siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,
Sedangkan mengajar menurut Ali (2002:
menjawab, dan saling membantu satu sama lain
12). adalah “Upaya yang sengaja dalam rangka
(Anita, 2010: 56). Dengan demikian, tidak hanya
memberikan kemudahan bagi siswa untuk
siswa yang pintar saja yang dapat menguasai
terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan
materi pelajaran sehingga setiap siswa dapat
yang
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
menjelaskan bahwa mengajar merupakan suatu
Namun, di antara kedua strategi tersebut
belum diketahui strategi mana yang lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi
siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk mengangkat fenomena tersebut
sebagai permasalahan yang akan penulis teliti
yaitu apakah terdapatperbedaaan hasil belajar
ekonomi siswa antara menerapkan strategi QSH
dan strategiTPS pada kelas X di SMA Negeri 1
Solok dan SMA Negeri 2 Solok.
usaha
telah
dirumuskan”.
mengorganisasi
Uzer
(2005:
lingkungan
6)
dalam
hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajaran yang menimbulkan proses belajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu
proses interaksi antara guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa. Suatu kegiatan
belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika
peserta mempunyai hasil belajar yang baik yang
dapat dilihat dari pemahamannya terhadap apa
yang sudah
TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS
mengajar.
Proses Belajar Mengajar
Belajar
mengajar
merupakan
proses
pendidikan yang mempunyai hubungan erat
antara satu sama lain. Menurut Hilgard dan
Marquis dalam Syaiful (2003: 13) “Belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi
dalam
3
diri
seseorang
didapatnya dari proses belajar
melalui
latihan,
Hasil belajar
Hasil belajar menurut Dimyati dan
Mudjiono
(1999:
200)
adalah
tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan
keterampilan
skala nilai berupa huruf, angka, atau symbol.
ekspensif interpretative.
Hasil belajar dapat berupa keterampilan,
nilai, dan sikap setelah siswa tersebut mengalami
proses belajar. Diharapkan hasil belajar yang
dicapai mempunyai efek yang bagus terhadap
peningkatan hasil belajar dan minat siswa untuk
belajar.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
Oemar (2004: 30) mengatakan bahwa bukti
seseorang
telah
belajar
adalah
terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu
dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Berkaitan
dengan
kemampuan
yang
diperoleh sebagai hasil belajar, Bloom dalam
Syaiful (2003: 33) membagi hasil belajar dalam
kompleks,
dan
gerakan
Di antara ketiga ranah tersebut, ranah
kognitiflah yang paling banyak dinilai guru di
sekolah
karena
berkaitan
erat
dengan
kemampuan siswa dalam menguasai pelajaran
dan dapat diukur melalui tes hasil belajar.
Hasil belajar dapat diperoleh dengan
mengadakan evaluasi.Ini berarti bahwa hasil
belajar sangat berkaitan sekali dengan evaluasi
yang diberikan. Ngalim (2009:5) mengatakan
bahwa
tujuan
mendapatkan
menunjukkan
dari
data
evaluasi
pembuktian
sampai
ialah
yang
dimana
untuk
akan
tingkat
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan kurikuler.
Strategi Question Student Have
tiga ranah atau kawasan yaitu:
a. Ranah kognitif yang berkenaan dengan
Question Student Have merupakan salah
kemampuan intelektual yang terdiri dari enam
satu strategi pembelajaran aktif (active learning)
aspek yakni : pengetahuan atau ingatan,
yang digunakan untuk mendapatkan partisipasi
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Hisyam
evaluasi.
(2002:
139)
menjelaskan
bahwa
“Strategi
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
Question Student Have merupakan salah satu
terdiri dari lima aspek yakni penerimaan,
cara yang menuntut partisipasi siswa melalui
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
tulisan”. Question Student have merupakan
internalisasi.
teknik yang mudah dilakukan dan mudah dipakai
c. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil
belajar
keterampilan
dan
kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor,
yakni kemampuan gerak refleks, keterampilan
gerakan
dasar,
keharmonisan
4
kemampuan
atau
ketetapan,
perceptual,
gerakan
untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa
(Hisyam, 2002: 17).
Adapun prosedur dari strategi Question
Student Have seperti yang diungkapkan oleh
Hisyam (2002: 139) adalah sebagai berikut :
a. Bagikan secarik kertas kosong pada siswa
menuliskan
b. Setiap siswa diminta menuliskan pertanyaan
mereka tentang mata pelajaran ini, topik yang
yang mereka miliki tentang materi pelajaran
mereka harapkan untuk dibahas, atau aturan
atau tentang situasi kelas yang sedang
dasar untuk partisipasi kelas yang harus
berlangsung (nama siswa tidak ditulis)
mereka patuhi.
c. Edarkan kertas tersebut searah jarum jam.
Siswa
berikutnya
harus
membaca
dan
harapan
atau
keprihatinan
Membuat pertanyaan merupakan salah
satu cara untuk dapat mengaktifkan siswa dalam
memberikan tanda checklist (√) pada kertas
belajar.
yang berisi pertanyaan yang juga menjadi
pertanyaan oleh siswa merupakan salah satu cara
permasalahan bagi siswa tersebut.
agar siswa dapat memahami materi pelajaran.
Pemberian
tugas
untuk
membuat
d. Ketika masing-masing kertas sudah kembali
Dengan adanya pertanyaan setiap siswa dalam
ke penulisnya, identifikasi pertanyaan yang
kertas, maka setiap anggota kelompok akan
menerima paling banyak tanda cek (√).
berusaha
e. Mintalah
beberapa
sukarela
berbagi
orang
siswa
penjelasan
secara
tentang
pertanyaan mereka.
ada pertanyaan yang akan direspon pada
pelajaran yang akan datang
Have juga dapat divariasikan. Silberman (2006:
91) mengemukakan bahwa srategi Question
Student Have dapat divariasikan sebagai berikut:
a. Jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak
cukup untuk membagikan kartu ke seluruh
kelompok, bagilah kelas menjadi sub-sub
kelompok dan lakukan instruksi yang sama.
Atau, kumpulkan saja kartu-kartu tersebut
tanpa mengharuskan mereka mengedarkannya
ke seluruh kelas dan merespon pada satu
sampel pertanyaan.
5
seoptimal mungkin demi tercapainya hasil
belajar yang lebih baik.
Think Pair Share adalah salah satu
strategi cooperative learning yang menggunakan
Kelompok berpasangan ini memiliki beberapa
kelebihan seperti yang dikemukakan Anita
(2010: 45) yaitu :
a. Meningkatkan partisipasi anggota kelompok
b. Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi
masing-masing anggota kelompok
c. Interaksi lebih mudah
d. Lebih mudah dan cepat membentuknya
Strategi
think
pair
share
memiliki
prosedur secara eksplisit yang dapat memberi
siswa waktu lebih banyak untuk berpikir,
menjawab, dan saling membantu satu sama lain
b. Sebagai alternatif pengajuan pertanyaan pada
perintahkan
jawabannya
metode diskusi berpasangan (Anita, 2010 : 45).
Pelaksanaan strategi Question Student
indeks,
menemukan
Strategi Think Pair Share
f. Kumpulkan kertas tersebut karena mungkin
kartu
untuk
siswa
untuk
Anita (2010:56). Selain itu, Anita (2010:49) juga
menjelaskan bahwa pembelajaran Think Pair
memiliki
Shareini
ketergantungan
beberapa prinsip
yang
positif
seperti
(positive
Dari penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan
bahwa
strategi
pembelajaran
kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan
interdependence), tanggung jawab perseorangan
aktivitas
(individual
gairah belajar siswa, sehingga bukan yang pintar
accountability),
dan
partisipasi
Think Pair Share melibatkan tiga langkah
yang
dikemukakan
oleh
Trianto
(2009:81) yaitu :
Penelitian yang Relevan
ini
adalah
penelitian
yang
memiliki relevansi dengan permasalahan yang
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau
masalah yang dikaitkan dengan pelajaran dan
meminta siswa menggunakan waktu beberapa
menit untuk memikirkan sendiri jawaban atau
masalah.
diteliti antara lain :
a. Almeng
Kesma
(2010)
dengan
judul
“Pengaruh strategi Question Student Have
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
ekonomi siswa kelas VII di SMP N 1 Bayang
2) Tahap kedua : Berpasangan (Pairing)
guru
meminta
siswa
untuk
berpasangan dan mendikusikan apa yang
telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu
yang disediakan dapat menyatukan jawaban
atau
meningkatkan
belajar.
Berikut
1) Tahap pertama : Berpikir (Thinking)
Selanjutnya
serta
saja yang dapat memperoleh keberhasilan dalam
komunikasi (participation communication).
seperti
pembelajaran
gagasan
tentang
masalah
yang
diidentifikasi.
3) Tahap ketiga : Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir, guru meminta kepada
pasangan-pasangan untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang telah mereka
bicarakan.
Bagian terpenting dalam Think Pair
Kab.
Pesisir
menunjukkan
motivasi
Selatan”.
bahwa
Penelitian
strategi
berpengaruh
QSH
secara
ini
dan
signifikan
terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
b. Hindara
Simeru
(2010)
dengan
judul
“Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share terhadap
hasil belajar siswa pada mata diklat PKDLE
kelas X TKJ di SMK N 2 Lubuk Basung”.
Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa
yang
menerapkan
strategi
pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share.
Share adalah keterkaitan antar tahap, siswa tidak
bisa menjalankan tahap kedua (pair) sebelum
Kerangka Konseptual
melaksanakan tahap pertama (think), dan siswa
Pada penelitian ini, penulis melakukan
percobaan pada kedua kelas sampel dengan
menerapkan strategi yang berbeda untuk masing-
tidak dapat berlanjut ke tahap ke tiga (share)
sebelum melanjutkan tahap kedua (pair).
6
masing sampel dan kemudian melihat apakah
terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa
antara penerapan kedua strategi tersebut. Dalam
penelitian ini penulis akan menerapkan strategi
pembelajaran Question Student Have pada kelas
eksperimen 1 dan strategi Think Pair Share pada
kelas eksperimen 2.
penelitian yang sama dengan penelitian pada
umumnya, hanya saja pada tanpa melakukan
pretest terlebih dahulu(post test only).
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMA N 1 Solok dan SMA
N 2 Solok yang terdaftar pada tahun ajaran
Hipotesis
2011/2012.
Berdasarkan
batasan
masalah
rumusan
masalah
penelitian,
maka
dan
dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
hasil
belajar
siswa
yang
teknik purposive sampling, yaitu dengan cara
pemilihan
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara
Pengambilan sampel dilakukan dengan
diajar
menggunakan strategi Question Student Have
dengan siswa yang diajar menggunakan strategi
Think Pair Share.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
sampel
yang
sengaja
dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu karena
sampel ini memiliki nilai rata-rata terendah yang
hampir sama sehingga dapat dikatakan bahwa
kedua sampel memiliki kemampuan yang sama.
Dipilihlah kelas X5 SMA N 1 Solok sebagai kelas
eksperimen 1 dan kelas X3 SMA N 2 Solok sebagai
kelas eksperimen 2.
strategi Question Student Have dengan siswa
yang diajar menggunakan strategi Think Pair
Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian
Share.
ini, penulis memberikan tes kepada dua kelas
METODE PENELITIAN
sampel.Tes yang diberikan berupa pertanyaan-
Jenis Penelitian
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
Sesuai dengan permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, maka penelitian yang
dilakukan
adalah
penelitian
Quasi
Eksperimen.Penelitian Quasi Eksperimen adalah
penelitian semi eksperimental yang merupakan
pengembangan dari true eksperimental design
yang
sulit
Penelitian
7
ini
dilaksanakan
(Sugiyono:114).
memiliki
langkah-langkah
diajarkan selama perlakuan berlangsung.
Sebelum memberikan tes kepada kedua
kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Merumuskan kisi-kisi soa, yang disusun
berpedoman pada silabus mata pelajaran
ekonomi dan indikator yang sesuai dengan
standar kompetensi.
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi
yang dibuat.
c. Melakukan uji coba soal untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan
daya beda soal.
Untuk menerima atau menolak hipotesis
nol (Ho) pada tingkat signifikan α = 0,05
digunakan tabel Z dengan kriteria pengujian
hipotesis sebagai berikut :
a. H0 ditolak dan Ha diterima jika Zhit ≥ Ztab
b. H0 diterima dan Ha diterima jika Zhit ≤ Ztab
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN
Teknik analisis data yang digunakan
yaitu uji Z. Sebelum melakukan uji hipotesis
Deskripsi Data Penelitian
tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan
maka diperoleh hasil belajar siswa berupa nilai
post test. Berikut nilai post test siswa kedua
kelas sampel :
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas
varians.
Untuk
menguji
normalitas
dapat
digunakan uji liellifors. Menurut sudjana (2002:
466) kriteria terima hipotesis berdistribusi
normal adalah jika L0 lebih kecil dari Ltabel , lain
dari itu ditolak. Sedangkan untuk menguji
homogenitas digunakan uji F dengan criteria jika
harga F hitung lebih kecil berarti kelompok data
mempunyai varians yang homogen, sebaliknya
jika harga F yang di dapat dari hasil perhitungan
lebih besar dari F tabel, berarti kedua kelompok
data varians tidak homogen (Sudjana, 2002:249).
Uji Hipotesis
Rumus untuk menguji hipotesis yaitu:
H0 : µ 1 = µ 2
H0 : µ 1≠ µ 2
Keterangan:
µ 1= rata-rata kelas eksperimen
µ 2= rata-rata kelas eksperimen
8
Kelas Eksperimen 1
Kelas Eksperimen 2
X
f
%
X
f
%
68
2
5,88
68
2
5,88
72
2
5,88
72
3
8,82
76
5
14,71
76
4
11,76
80
3
8,82
80
9
26,47
84
8
23,53
84
6
17,65
88
4
11,76
88
5
14,71
92
5
14,71
-
-
-
96
3
8,82
96
5
14,71
100
2
5,88
-
-
-
Jumlah 34
100%
Jumlah
34
100 %
Mean
84,47
Mean
82,35
Median
84
Median
80
Modus
Std
Tuntas
Tidak
Tuntas
Max
Min
84
Modus
80
8,6838
Std
7,8851
88,24%
Tuntas
85,29%
11,76% Tidak Tuntas 14,71%
100
68
Max
Min
96
68
Sumber: Data olahan 2012
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat
dilihat bahwa nilai rata-rata post test
kelas
eksperimen 1 adalah 84,47 dengan nilai terendah
68, nilai tertinggi 100, nilai yang sering muncul
(modus) yang diperoleh siswa adalah 84 dan
nilai tengah (median) adalah 84. Standar deviasi
yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah
8,6838 artinya rata-rata penyimpangan setiap
nilai dengan rata-rata hitung nilai adalah 8,6838.
Sedangkan untuk persentase ketuntasan siswa
pada kelas eksperimen adalah 88,24 %.
Pada kelas eksperimen 2 diperoleh nilai
Untuk menarik kesimpulan hasil
penelitian maka dilakukan uji hipotesis setelah
dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji
normalitas dengan dan uji homogenitas.
Untuk uji normalitas pada kelas
eksperimen 1 diperoleh nilai Lhit = 0,1081 dan
Ltab = 0,1519 sedangkan pada kelas eksperimen
2 diperoleh nilai Lhit = 0,1473dan Ltab = 0,1519
maka pada kedua kelas sampel Lhit