Analisis Kandungan Protein Pada Kacang-Kacangan Yang Dikalengkan Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

  Lampiran 1. Daftar spesifikasi sampel No. Sampel Spesifikasi

  Merek : Hosen Komposisi : kacang polong, garam, air. Kandungan Protein : 3,2 g/100 g Tanggal Kadaluarsa: 06 Agustus 2015 Produsen : Hock Seng Food Pte. Ltd. Importir : PT Interfood Sukses Jasindo

  Kacang Tanah 2.

  Merek : Ayam Brand Komposisi: kacang tanah, air, gula, pasta tomat, pengental pati, garam, cuka, dan rempah. Kandungan Protein : 3,0 g/100 g Tanggal Kadaluarsa : 11 Juli 2015 Produsen : Mafipro Sdn Bhd.

  Importir : PT Faretina

  Merek : Daucy Komposisi: kacang buncis, air, garam, dan kalsium klorida.

  Kandungan Protein : 4,9 g/100 g Tanggal Kadaluarsa : Agustus 2014 Produsen : D’aucy Ltd.

  Importir : PT. KMP

  Merek: Mili Komposisi:kacang gingko dan air. Kandungan Protein : 1,5 g/100 g Tanggal Kadaluarsa : 28 Agustus 2014 Produsen : Goh Joo Hin Sdn Bhd. Importir : --

  Merek: SW Komposisi : Kacang merah, air, gula, garam, kalsium klorida, dan kalsium disodium EDTA.

  Kandungan Protein : 5,3 g/100g Tanggal Kadaluarsa : 01 Maret 2015 Produsen : S&W Fine Foods, Inc.

  Importir : I.K.A.D

  Lampiran 2. Skema prosedur preparasi dan analisis protein secara

  spektrofotometri sinar tampak Sampel

  Dibilas dengan aquadestilata Ditiriskan pada suhu kamar

  Ditimbang 25 g sampel Dihaluskan dengan waring blender Dicukupkan volumenya hingga 50 ml dalam labu ukur

  Disaring dengan kertas saring Disentrifugasi pada kecepatan 11000 rpm selama 10 menit

  Supernatan Residu (Protein terlarut)

  Dipipet 3 ml Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml

  Ditambahkan 6 ml pereaksi Biuret Dicukupkan hingga garis tanda dengan aquadestilata dan dihomogenkan

  Didiamkan selama kurang lebih 17-22 menit Diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 553,36 nm

  Absorbansi

  Lampiran 3. Skema prosedur preparasi dan analisis kadar protein secara

  Kjeldahl ± 5 g Sampel

  Dihaluskan dengan cara digerus di dalam lumpang Dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C selama 1 jam

  0,2 g sampel Dimasukkan ke dalam tabung Kjeldahl Ditambahkan 2 g campuran CuSO

  4 : K2SO 4 (1:1)

  Ditambahkan 3 ml H

  2 SO

  4

  pekat Didestruksi hingga berwarna hijau bening (selama ± 2 jam)

  Dibiarkan dingin pada suhu kamar Ditambahkan 10 ml aquadestilata (larutan berubah menjadi berwarna biru)

  Didestilasi hingga volume destilat ± 100 ml, destilat ditampung dalam erlenmeyer penampung yang berisi 25 ml H

  2 SO

  4

  0,02 N dan 3 tetes indikator Mengsel (larutan berwarna biru) Dititrasi dengan NaOH 0,02623 N hingga berwarna hijau jamrud

  Volume Titrasi Ditimbang

  Dipindahkan ke erlenmeyer Ditambahkan NaOH 0,02623 N hingga larutan berwarna hitam (± 5 ml)

  Lampiran 4. Kurva absorpsi dan panjang gelombang maksimum Bovine Serum

  Albumin

  Lampiran 5. Data pengukuran waktu optimum

  Lampiran 6. Kurva kalibrasi Bovine Serum Albumin pada panjang gelombang 553,36 nm.

  Lampiran 7. Data perhitungan persamaan regresi

  ∑ −(∑ )(∑ )/ ∑

  3461,222222 17222222 ,22

  =

  14361 −10899,77778 71000000 −53777777 ,78

  =

  9

  (22000 )2

  9 71000000 −

  14361 − (22000 ) (4,4590 )

  =

  2 /

  2 − (∑ )

  2444,4444 � = 0,4954 a =

  Konsentrasi (X)

  ∑ = 14361 � =

  = 2,905331

  2

  ∑

  = 71000000

  

2

  ∑ = 22000 ∑ = 4,4590 ∑

  0,000 1000 0,200 1000000 0,0400 200 1500 0,300 2250000 0,0900 450 2000 0,415 4000000 0,172225 830 2500 0,520 6250000 0,2704 1300 3000 0,615 9000000 0,378225 1845 3500 0,700 12250000 0,4900 2450 4000 0,809 16000000 0,654481 3236 4500 0,900 20250000 0,8100 4050

  2 XY

  

2

Y

  X

  Absorbansi (Y)

  = 0,00020097 b =

  � – a �

  = 0,4954 – (0,00020097) (2444,4444) = 0,4954 – 0,491270242 = 0,00413 Maka, persamaan regresinya adalah Y = aX + b Y= 0,00020097 X + 0,00413

  Lampiran 8. Perhitungan Koefisien Korelasi ( )

  

(

∑ ∑ ∑

  − )/

  Koefisien korelasi (r) =

  2

  2

  2

  2 / /

  �� �� � ∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )

  � 22000 � (4,4590) 14361

  9

  =

  2

  2 (22000) (4,4590) 71000000 �� 2,905331 �

  �� − −

  

9

  9

14361

−10899,77778

  =

  |

71000000 2,905331

  �| � �

−53777777,78

  −2,209186778 3461,22222

  =

  | 17222222,22 0,696144222

  �| � � 3461,22222

  =

  √11989150,49 3461,22222

  =

  3462,535269

  = 0,9996

  Lampiran 9. Data penimbangan dan absorbansi sampel

  No. Sampel Berat Sampel (g)

  Absorbansi Konsentrasi (mg/ml) 1.

  Kacang Polong 25,0180 0,410 2,0195 25,0245 0,415 2,0444 25,0350 0,413 2,0345 25,1062 0,428 2,1091 25,0041 0,419 2,0643 25,0184 0,420 2,0693 2.

  Kacang Tanah 25,1000 0,419 2,0643 25,0520 0,421 2,0743 25,0618 0,412 2,0295 25,1000 0,411 2,0245 25,0987 0,413 2,0345 25,1002 0,414 2,0394 3.

  Kacang Buncis 25,0763 0,841 4,1641 25,1000 0,841 4,1641 25,0042 0,841 4,1642 25,0718 0,834 4,1293 25,0824 0,848 4,1989 25,0760 0,843 4,1741 4.

  Kacang Gingko 24,1488 0,444 2,1887 25,1475 0,442 2,1788 25,1481 0,427 2,1041 25,1466 0,435 2,1439 25,1056 0,435 2,1439 25,1489 0,464 2,2882 5.

  Kacang Merah 25,0689 0,687 3,3979 25,0800 0,689 3,4078 25,0603 0,688 3,4028 25,1002 0,690 3,4128 25,0593 0,684 3,3829

  25,0694 0,687 3,3978

  Lampiran 10. Contoh perhitungan kadar protein secara spektrofotometri sinar

  tampak pada sampel kacang polong Y = 0,00020097 X + 0,00413 Absorbansi = 0,410 Berat sampel = 25,0180 g

  −0,00413

  X =

  0,00020097 0,410 −0,00413

  = 0,00020097

  = 2019,555157 mcg/ml = 2,019555 mg/ml Rumus perhitungan kadar (K) =

Dimana:

  K = Kadar total protein dalam sampel (mg/g) X = Konsentrasi protein yang diperoleh dari persamaan regresi V = Volume sampel Fp = Faktor pengenceran BS = Berat sampel

  2,019555 50 10/3

  Kadar total protein =

  25,0180

  = 13,4540 mg/g = 1,35 g/100g

  Kadar protein semua sampel dihitung dengan cara yang sama seperti contoh di atas.

  

Lampiran 11. Contoh perhitungan analisis statistik uji t untuk mencari kadar

  sebenarnya secara spektrofotometri sinar tampak pada sampel kacang polong

  2

  ( No. Kadar (g/100g) Absorbansi (

  − ̅) − �) [X] [Y]

  1. 1,35 0,410 -0,0183 0,00033489 2. 1,36 0,415 0,0083 0,00006889 3. 1,35 0,413 -0,0183 0,00033489 4. 1,40 0,428 0,0317 0,00100489 5. 1,37 0,419 0,0017 0,00000289 6. 1,38 0,420 0,0117 0,00000289

  2

  ∑ = 8,21 �( − �)

  � = 1,37 = 0,00174934

  2 ∑( − �)

  SD =

  � −1 0,00174934

  =

  �

  5

  = 0,0187 Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5 Diperoleh t = (1 –

  tabel

  ½ α); dk = (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03 Syarat penerimaan data apabila t hitung tabel

  ≤ t

  − � t hitung = � �

  √ −0,0183

  = 0,3955 (data diterima)

  t hitung 1= � � 0,0187 √6

  0,0083 t 2= = 0,1812(data diterima) hitung

  � � 0,0187 √6

  −0,0183

  = 0,3955 (data diterima)

  t hitung 3= � � 0,0187 √6

  0,0317

  = 0,6920 (data diterima)

  t hitung 4= � � 0,0187 √6

  0,0017

  = 0,0371 (data diterima)

  t hitung 5= � � 0,0187 √6

  0,0117 t 6= = 0,2554 (data diterima) hitung

  � � 0,0187 √6

  Semua data diterima, maka kadar sebenarnya untuk = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah: x

  tabel

  μ = � ± t

  √ 0,0187

  = 1,37 ± 4,03 x

  √6

  = (1,37 ± 0,0308) g/100g Perhitungan uji statistik untuk mencari kadar sebenarnya dari semua sampel dilakukan seperti contoh diatas.

  Lampiran 12. Data penimbangan dan titrasi sampel kacang polong

  No. Berat Sampel (g) Volume Blanko (ml) Volume Titrasi (ml) 1. 0,2004

  19,6 14,1

  2. 0,2000 14,6

  3. 0,2000 14,1

  4. 0,2000 14,3

  5. 0,2001 14,7

  6. 0,2000 14,5

  Lampiran 13. Contoh perhitungan kadar protein secara Kjeldahl pada sampel

  kacang polong V blanko = 19,6 ml V titrasi = 14,1 ml N NaOH = 0,02623 Berat sampel = 0,2004 g FK = 6,25

  ( − ) 0,014

  Kadar protein dihitung dengan rumus = x 100%

  Dimana : V blanko = Volume titrasi blanko V titrasi = Volume titrasi sampel N NaOH = Normalitas NaOH yang digunakan FK = Faktor konversi BS = berat sampel yang digunakan Maka kadar protein sampel dengana metode Kjeldahl adalah:

  (19,6 −14,1 ) 0,02623 0,014 6,25

  = x 100%

  0,2004

  = 6,2989% = 6,29 g/100 g

  Semua perhitungan kadar protein untuk 6 kali pengulangan secara Kjeldahl dilakukan seperti contoh di atas.

  

Lampiran 14. Contoh perhitungan analisis statistik uji t untuk mencari kadar

  sebenarnya secara Kjeldahl pada sampel kacang polong

  2

  ( No. Kadar (g/100g) Vol. titrasi (

  − ̅) − �) [X] [Y]

  1. 6,29 14,1 0,3100 0,0961 2. 5,74 14.6 -0,2400 0,0576 3. 6,29 14,1 0,3100 0,0961 4. 6,08 14,3 0,1000 0,0100 5. 5,62 14,7 -0,3600 0,1296 6. 5,85 14,5 0,1300 0,0169

  2

  ∑ = 35,87 �( − �)

  � = 5,98 = 0,4063

  2 ∑( − �)

  SD =

  � −1

  0,4063

  =

  �

  5

  = 0,2851 Uji statistik pada taraf kepercayaan 99% maka nilai α = 0,01 ; dk = n-1 = 6-1 = 5 Diperoleh t = (1 –

  tabel

  ½ α); dk = (1 – 0,005); 5 = 0,995; 5 = 4,03 Syarat penerimaan data apabila t hitung tabel

  ≤ t

  − � t hitung = � �

  √ 0,3100 t 1= = 0,4439 (data diterima) hitung

  � � 0,2851 √6

  −0,2400 t hitung 2=

  � � = 0,3437 (data diterima)

  0,2851

  6 √

  0,3100 t 3= = 0,4439 (data diterima) hitung

  � � 0,2851 √6

  0,1000

  = 0,1432 (data diterima)

  t hitung 4= � � 0,2851 √6

  0,3600

  = 0,5155 (data diterima)

  t hitung 5= � � 0,2851 √6

  0,1300 t 6= = 0,1862 (data diterima) hitung

  � � 0,2851 √6

  Semua data diterima, maka kadar sebenarnya untuk = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah: x

  tabel

  μ = � ± t

  √ 0,2851

  = 5,98 ± 4,03 x

  √6

  = (5,98 ± 0,4691) g/100 g Semua perhitungan analisis secara statistik uji t untuk 6 kali pengulangan secara Kjeldahl dilakukan seperti contoh di atas.

  Lampiran 15. Data hasil perhitungan kadar protein secara spektrofotometri sinar

  tampak dan Kjeldahl No. Sampel

  

Kadar protein secara

spektrofotometri sinar

tampak

(g/100 g)

  Kadar protein secara Kjeldahl (g/100 g)

  1. Kacang Polong 1,37 5,98

  2. Kacang Tanah 1,36 --

  3. Kacang Buncis 2,77 --

  4. Kacang Gingko 1,44 --

  5. Kacang Merah 2,26 --

  Ket. Data di atas adalah merupakan rata-rata 6 kali pengulangan;

  • : tidak dilakukan

  Lampiran 16. Data hasil perhitungan analisis secara statistik uji t untuk mencari

  kadar sebenarnya secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl

  No. Sampel

  

Kadar protein secara

spektrofotometri sinar

tampak

(g/100 g)

  Kadar protein secara Kjeldahl (g/100 g)

  1. Kacang Polong 1,37 ± 0,0308 5,98 ± 0,4691

  2. Kacang Tanah 1,36 ± 0,0247 --

  3. Kacang Buncis 2,77 ± 0,0276 --

  4. Kacang Gingko 1,44 ± 0,0728 --

  5. Kacang Merah 2,26 ± 0,0126 --

  Ket. Data di atas adalah merupakan rata-rata 6 kali pengulangan;

  • : tidak dilakukan

  Lampiran 17. Data penimbangan dan absorbansi perolehan kembali sampel

  kacang polong No. Berat

  Sampel (g) Kadar sebelum penambahan baku

  (mg/g) Kadar baku yang ditambahkan

  (mg/g) Absorbansi Kadar setelah penambahan baku

  (mg/g) 1. 25,0603 13,7026 15,0078 0,870 28,6539 2. 25,0600 13,7026 15,0039 0,869 28,6211 3. 25,0562 13,7026 15,0023 0,864 28,4600 4. 25,0690 13,7026 15,0078 0,868 28,5778 5. 25,0601 13,7026 15,0000 0,865 28,4884 6. 25,0600 13,7026 15,0000 0,870 28,6539

  Lampiran 18. Contoh perhitungan persen perolehan kembali dengan metode

  penambahan baku (Standard Addition Method) dari sampel kacang polong Y = 0,00020097X + 0,00413 Absorbansi = 0,870 Berat sampel = 25,0603 g

  −0,00413

  X =

  0,00020097 0,870 −0,00413

  = 0,00020097

  = 4308,453998 mcg/ml = 4,308453998 mg/ml

  4,308453998 50 10/3

  Maka kadarnya adalah =

  25,0603

  = 28,6539 mg/g

  −

  persen perolehan kembali dihitung dengan rumus = x 100%

  ∗

  dimana: kadar sebelum penambahan baku (CA) = 13,7026 mg/g kadar baku yang ditambahkan (C*A) = 15,0078 mg/g kadar setelah penambahan baku (CF) = 28,6539 mg/g

  

28,6539 mg /g

−13,7026 mg /g

  maka, persen perolehan kembali = x 100%

  15,0078 mg /g

  = 99,62%

  Lampiran 19. Contoh data perhitungan koefisien variasi (KV)

  2 −1

  0,5493 99,1309

  x 100% =

  �

  = 0,5493 Koefisien Variasi (KV) =

  5

  � 1,5087

  =

  � ∑( − �)

  % perolehan kembali (Xi)

  SD =

  = 1,5087 � = 99,13

  2

  ∑ = 594,7857 ∑( − �)

  99,6235 0,4926 0,24265476 99,4308 0,2729 0,07447441 98,3676 -0,7633 0,58262689 99,1165 -0,0144 0,00020736 98,5720 -0,5589 0,31236921 99,6753 0,5444 0,29637136

  2

  ( − �)

  ( − �)

  x 100% = 0,55%

  • – )

  = 0,0005279044

  2

  ∑ = 22000 ∑( – )

  0,000 0,000 0,00413 -0,00413 0,0000170569 1000 0,200 0,2051 -0,00510 0,00002601 1500 0,300 0,305585 -0,005585 0,000031192225 2000 0,415 0,40607 0,008930 0,0000797449 2500 0,520 0,506555 0,013445 0,000180768025 3000 0,615 0,60704 0,007960 0,0000633616 3500 0,700 0,707525 -0,007525 0,000056625625 4000 0,809 0,80801 0,000990 0,0000009801 4500 0,900 0,908495 -0,008495 0,000072165025

  2

  Yi (Y – Yi) (

  Absorbansi [Y]

  (mcg/ml) [X]

  • – )
  • 2 −2

      = 432,1043 mcg/ml Konsentrasi

      10 . 0,008684 0,00020097

      =

      = 129,6313 mcg/ml LOQ = 10 .

      /

      3 . 0,008684 0,00020097

      =

      /

      = 0,0008684 LOD = 3 .

      7

      � 0,0005279044

      =

      (

      � ∑

      Serum Albumin Persamaan regresinya adalah Y= 0,00020097X + 0,00413 Sy/x =

      Lampiran 20. Data perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi larutan Bovine

      � = 2444,4444

      Lampiran 21. Tabel distribusi t Υ

      16

      29

      28

      27

      26

      25

      24

      23

      22

      21

      20

      19

      18

      17

      15

      α 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005

      14

      13

      12

      11

      10

      9

      8

      7

      6

      5

      4

      3

      2

      1

      30 1,000 1,376 1,963 3,078 6,314 12,706 31,820 63,660 636,600 0,816 1,061 1,386 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 31,600 0,765 0,978 1,250 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 12,920 0,741 0,941 1,190 1,533 2,132 2,776 3,747 4,032 8,869 0,727 0,920 1,156 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 6,869 0,718 0,906 1,134 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,959 0,711 0,896 1,119 1,415 1,895 2,365 2,998 3,500 5,408 0,706 0,889 1,108 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 5,041 0,073 0,883 1,100 1,387 1,833 2,262 2,821 3,250 4,781 0,700 0,879 1,093 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,587 0,698 0,876 1,088 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,437 0,696 0,873 1,083 1,356 1,782 2,179 2,681 3,054 4,318 0,694 0,870 1,079 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 4,221 0,692 0,868 1,076 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 4,140 0,691 0,866 1,074 1,341 1,753 2,132 2,602 2,947 4,073 0,690 0,865 1,071 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 4,015 0,689 0,863 1,069 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,965 0,688 0,862 1,067 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,922 0,688 0,861 1,066 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,883 0,687 0,860 1,064 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,850 0,686 0,859 1,063 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,819 0,686 0,858 1,061 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,792 0,685 0,858 1,060 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,767 0,685 0,857 1,059 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,745 0,684 0,856 1,058 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,725 0,684 0,856 1,058 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,707 0,684 0,855 1,057 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,690 0,683 0,855 1,056 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,674 0,683 0,854 1,055 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,659 0,683 0,854 1,055 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,646

      Υ α 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005

      42

      90 100 120 140 160 180 200 300 400 500 1000 ∞

      80

      70

      60

      50

      48

      46

      44

      40

      31

      39

      38

      37

      36

      35

      34

      33

      32

      

    0,682 0,854 1,054 1,310 1,696 2,040 2,453 2,744 3,634

    0,682 0,853 1,054 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,622

    0,682 0,853 1,053 1,308 1,692 2,034 2,445 2,733 3,611

    0,682 0,852 1,053 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,601

    0,682 0,852 1,052 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,592

    0,681 0,852 1,052 1,306 1,688 2,028 2,434 2,720 3,582

    0,681 0,852 1,051 1,305 1,687 2,026 2,431 2,716 3,574

    0,681 0,851 1,051 1,304 1,686 2,024 2,428 2,712 3,566

    0,681 0,851 1,050 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,559

    0,681 0,851 1,050 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,551

    0,680 0,850 1,049 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,538 0,680 0,850 1,049 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,526 0,680 0,850 1,048 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,515 0,680 0,849 1,048 1,299 1,677 2,011 2,406 2,682 3,505 0,679 0,849 1,047 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,496

    0,679 0,848 1,046 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,461

    0,678 0,847 1,044 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,436

    0,678 0,846 1,043 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,417

    0,677 0,846 1,042 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,402

    0,677 0,845 1,042 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,391

    0,676 0,845 1,041 1,289 1,658 1,980 2,358 2,618 3,374

    0,676 0,844 1,040 1,288 1,656 1,977 2,353 2,611 3,362

    0,676 0,844 1,040 1,287 1,654 1,975 2,350 2,607 3,353

    0,676 0,844 1,039 1,286 1,653 1,973 2,347 2,604 3,346

    0,676 0,843 1,039 1,286 1,652 1,972 2,345 2,601 3,340

    0,676 0,843 1,038 1,285 1,650 1,968 2,338* 2,592 3,323

    0,676 0,843 1,038 1,285 1,650 1,968 2,338* 2,588 3,315

    0,676 0,843 1,037 1,284 1,648 1,965 2,334* 2,586 3,310

    0,675 0,842 1,037 1,283 1,647 1,962 2,330* 2,581 3,301

    0,6745 0,8416 1,0364 1,2816 1,6448 1,9600 2,3263 2,5758 3,2905

      Lampiran 22. Tabel distribusi F

      Lampiran 23. Data uji statistik One Way Anova kadar protein antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan .

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan secara spektrofotometri sinar tampak. H1: Ada perbedaan yang signifikan antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan secara spektrofotometri sinar tampak.

      ANOVA Kadar Sum of

      

    Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups 9.926

      4 2.481 4338.132 .000 Within Groups .014 25 .001 Total

      9.940

      29 Multiple Comparisons Dependent Variable: Kadar Tukey HSD

      (I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound

      Upper Bound Lower Bound Upper Bound Lower Bound

    Kacang polong Kacang Tanah .01167 .01381 .914 -.0289 .0522

    Kacang Buncis

    • 1.40000(*) .01381 .000 -1.4406 -1.3594 Kacang Gingko -.07167(*) .01381 .000 -.1122 -.0311 Kacang Merah -.89167(*) .01381 .000 -.9322 -.8511 Kacang Tanah Kacang polong
    • .01167 .01381 .914 -.0522 .0289 Kacang Buncis -1.41167(*) .01381 .000 -1.4522 -1.3711 Kacang Gingko -.08333(*) .01381 .000 -.1239 -.0428 Kacang Merah -.90333(*) .01381 .000 -.9439 -.8628

      Kacang Buncis Kacang polong 1.40000(*) .01381 .000 1.3594 1.4406

      Kacang Tanah

      1.41167(*) .01381 .000 1.3711 1.4522 Kacang Gingko 1.32833(*) .01381 .000 1.2878 1.3689 Kacang Merah .50833(*) .01381 .000 .4678 .5489

      

    Kacang Gingko Kacang polong .07167(*) .01381 .000 .0311 .1122

    Kacang Tanah .08333(*) .01381 .000 .0428 .1239 Kacang Buncis

    • 1.32833(*) .01381 .000 -1.3689 -1.2878 Kacang Merah -.82000(*) .01381 .000 -.8606 -.7794

      Kacang Merah Kacang polong .89167(*) .01381 .000 .8511 .9322

      Kacang Tanah .90333(*) .01381 .000 .8628 .9439 Kacang Buncis -.50833(*) .01381 .000 -.5489 -.4678 Kacang Gingko

      .82000(*) .01381 .000 .7794 .8606

      F tabel = 2,99 F hitung > F tabel = H ditolak, H 1 diterima.

      Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H

      1 diterima. Jadi ada perbedaan yang signifikan

      antara kadar protein antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan secara spektrofotometri sinar tampak, kecuali antara sampel kacang polong dengan kacang tanah dimana tidak ada perbedaan yang signifikan karena signifikansinya> 0,005.

      Interval of the Difference Upper Lower Kad ar Equal variances assumed

      Error Differenc e 95% Confidence

      Sig. (2- tailed) Mean Differenc e Std.

      Levene's Test for Equality of

    Variances t-test for Equality of Means

    F Sig. t df

    • 4.86990
    • 4.90901
    • 4.31099

    • 4.35010 Equal variances not assumed
    • 39.522 5.046 .000 -4.61000 .11664

      antara kadar protein kacang polong yang ditetapkan secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

      1 diterima. Jadi Ada perbedaan yang signifikan

      = 4,74 F hitung > F tabel = H ditolak, H 1 diterima. Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H

      tabel

      F

      

    Independent Samples Test

      Mean Kadar Spektrofotometri 6 1.3683 .01941 .00792 Kjeldahl 6 5.9783 .28506 .11637

      Group Statistics Metode N Mean Std. Deviation Std. Error

      H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong yang ditetapkan secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong yang ditetapkan secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

      

    Lampiran 24. Data uji statistik Independent T Test kadar protein kacang polong

    secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

      27.329 .000 -39.522 10 .000 -4.61000 .11664

      Lampiran 25. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang polong

      secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label. H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      One-Sample Statistics Std. Error N Mean Std. Deviation Mean

      Label 6 3.200 .0000 .0000 polong 6 1.3683 .01941 .00792

      One-Sample Test Test Value = 3.2 95% Confidence

      Mean Interval of the t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper Lower Upper Lower Upper Label

    • 8.020 5 .000 .0000 .000 .000 polong
    • 231.176 5 .000 -1.83167 -1.8520 -1.8113

      Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H diterima. Jadi, ada perbedaan yang signifikan

      1

      antara kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      

    Lampiran 26. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang tanah

      secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang tanah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label. H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang tanah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      One-Sample Statistics Std. Error N Mean Std. Deviation Mean

      Label 6 3.000 .0000(a) .0000 Tanah 6 1.3567 .01506 .00615

      One-Sample Test Test Value = 3 Mean 95% Confidence Interval of the

      

    T df Sig. (2-tailed) Difference Difference

    Lower Upper Lower Upper Lower Upper Tanah

    • 267.367 5 .000 -1.64333 -1.6591 -1.6275

      Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H

      1 diterima. Jadi, ada perbedaan yang signifikan

      antara kadar protein kacang tanah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      

    Lampiran 27. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang buncis

      secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang buncis secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label. H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang buncis secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      One-Sample Statistics Std. Error N Mean Std. Deviation Mean

      Label 6 4.900 .0000 .0000 buncis 6 2.7683 .01602 .00654

      

    One-Sample Test

    Test Value = 4.9 Mean 95% Confidence Interval of

      T df Sig. (2-tailed) Difference the Difference Lower Upper Lower Upper Lower Upper Label

    • 15.004 5 .000 .0000 .000 .000 buncis
    • 325.919 5 .000 -2.13167 -2.1485 -2.1149

      Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H

      1 diterima. Jadi, ada perbedaan yang signifikan

      antara kadar protein kacang buncis secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      

    Lampiran 28. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang gingko

      secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label.

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang gingko secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label. H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang gingko secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      One-Sample Statistics Std. Error N Mean Std. Deviation Mean

      Label 6 1.500 .0000(a) .0000 gingko 6 1.4400 .04427 .01807

      

    One-Sample Test

    Test Value = 1.5 95% Confidence

      Interval of the T df Sig. (2-tailed) Mean Difference Difference Lower Upper Lower Upper Lower Upper gingko

    • 3.320 5 .021 -.06000 -.1065 -.0135

      Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H diterima. Jadi, ada perbedaan yang signifikan

      1

      antara kadar protein kacang gingko secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      Lampiran 29. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang merah

      secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

      H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang merah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label. H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang merah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      One-Sample Statistics Std. Error N Mean Std. Deviation Mean

      Label 6 5.300 .0000 .0000 merah 6 2.2600 .00632 .00258

      One-Sample Test Test Value = 5.3 Mean 95% Confidence Interval of the

      T df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper Lower Upper Lower Upper Label .000

      5 1.000 .0000 .000 .000 merah

    • 1177.387 5 .000 -3.04000 -3.0466 -3.0334

      Signifikansi < 0,05 = H ditolak, H

      1 diterima. Jadi, ada perbedaan yang signifikan

      antara kadar protein kacang merah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

      Lampiran 30. Gambar instrumen spektrofotometer Gambar 11. Spektrofotometer Shimadzu

      Gambar 12. Waring Blender

Dokumen yang terkait

Analisis Kepuasan Perawat Dalam Pelaksanaan Kolaborasi Perawat-Dokter Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

0 1 49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolaborasi 2.1.1 Defenisi Kolaborasi - Analisis Kepuasan Perawat Dalam Pelaksanaan Kolaborasi Perawat-Dokter Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

1 2 14

Analisis Kepuasan Perawat Dalam Pelaksanaan Kolaborasi Perawat-Dokter Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

0 0 13

Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Latihan Fleksibilitas Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di Klinik Ginjal Dan Hipertensi Rasyida Medan

0 0 30

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 - Implementasi Augmented Reality Pada Perancangan Sistem Katalog Digiprocreative Berbasis Android

0 0 14

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Geografis - Digitasi Otomatis Objek Bangunan Pada Citra Satelit Menggunakan Metode Means Clustering

0 1 18

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Rekomendasi - Implementasi Metode Collaborative Tagging Pada Sistem Rekomendasi Artikel Publikasi Ilmiah

0 1 12

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 2 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 0 27

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 0 15