PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DALAM SUDUT PANDANG SHARIAH ENTERPRISE THEORY PERIODE TAHUN 2014 STUDI PADA BANK MUAMALAT DAN BANK BNI SYARIAH

  Winardi. 1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

  

PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH

DALAM SUDUT PANDANG SHARIAH ENTERPRISE THEORY

PERIODE TAHUN 2014

STUDI PADA BANK MUAMALAT DAN BANK BNI SYARIAH

Mega Putri Mayang Puspitasari

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaporan tanggung jawab sosial

perusahaan perbankan syariah berbasis pada konsep teori perusahaan. Penelitian ini

dilakukan dengan menganalisis bagaimana Bank Syariah Muamalat dan Bank BNI Syariah

melaporkan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini menggunakan studi kasus

laporan tahunan dan analisis Muamalat Bank berdasarkan item pengungkapan tanggung

jawab sosial berdasarkan teori perusahaan syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pelaporan tanggung jawab sosial Bank Muamalat dan Bank BNI Syariah adalah Bank

Muamalat telah membuat laporan CSR sesuai dengan teori perusahaan Syariah dan kegiatan

yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariah.

  Kata Kunci: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Teori Perusahaan Syariah, Bank Syariah

ABSTRACT

  This study is to analyze the reporting of corporate social responsibility (Corporate

Social Responsibility / CSR) on Sharia Islamic banking is based on the concept of enterprise

theory. This research was conducted by analyzing how the Bank Syariah Muamalat and Bank

BNI Shariah report corporate social responsibility. This study uses a case study of Muamalat

Bank’s annual reports and analysis based on the items disclosure of social responsibility

based on sharia enterprise theory. The results of this study indicate that the reporting of

social responsibility Bank Muamalat And BNI Shariah Bank is Bank Muamalat has made

CSR report in accordance with shariah Enterprise Theory and activities that have been

implemented in accordance with the provisions of the shariah.

  Keyword: Corporate Social Responsibility, Syariah Enterprise Theory, Islamic Bank PENDAHULUAN

  Pengungkapan Corporate Social Responsibility serta prakteknya saat ini mulai terkenal di Indonesia. Pembicaraan global mengenai Corporate Social Responsibility serta praktek CSR perusahaan kini mengalami peningkatan sehingga menjadikan sebagai ukuran dalam penilaian keberhasilan di suatu perusahaan. Corporate Social Responsibility memiliki arti yang merupakan suatu tanggung jawab di suatu perusahaan terhadap stakeholder dimana stakeholder tersebut merupakan suatu kelompok yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan untuk mengambil keputusan.

  Bank yaitu suatu perusahaan yang bergerak pada bidang lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab sosial dalam kegiatan seperti aspek ekonomi, lingkungan dan sosial terhadap masyarakat. Mulyanita (2009:7) mengatakan bahwa perusahaan memiliki alasan untuk melaporkan kegiatan sosialnya khususnya dalam bidang perbankan dikarenakan perubahan paradigma tanggung jawab yang berawal dari manajemen terhadap pemilik saham menjadi manajemen kepada stakeholder. Perbankan syariah juga termasuk diantaranya yang memiliki kepentingan dalam pengungkapan Corporate Social Responsibility. Perbankan syariah memiliki tujuan untuk pengungkapan tanggungjawab sosialnya sebagai penunjang dalam melaksanakan pembangunan nasional dan meningkatkan keadilan, pemerataan kesahteraan masyarakat dan kebersamaan. Kini banyak bank konvensional yang menambahkan bagian dari bank syariah dalam pemenuhan kebutuhan para konsumen. Ketika kita membandingkan dengan Bank Muamalat dimana awal berdirinya telah menjadi bank syariah, Bank BNI Syariah adalah turunan Bank BNI syariah diamana bank tersebut menjalankan konsep idealism dalam bisnisnya dan nilai syariah dengan seimbang. Meutia (2013:3) mengatakan bahwa keharusan bank syariah untuk memiliki tingkat spiritual lebih tinggi, bank syariah harus memberi kesejahteraan dalam masyarakat dan tidak hanya menggunakan bisnis non riba dalam syariat islam.

  Kegiatan usaha perbankan syariah harus berdasarkan prisip Syariah, demokrasi dan prinsip kehati-hatian dimana telah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 21 Tahun 2008. Prinsip syariah perbankan merupakan suatu aktivitas perbankan yang sesuai dengan prinsip syariat islam dalam menetapkan fatwa dalam bidang syariah. Hal ini membuktukan pemerintah mendukung secara utuh terkait program Corporate Social

  

Responsibility. Selain itu, pemerintah telah membuat aturan tentang regulasi dari kewajiban

  praktek serta pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan adanya UU No. 40 Tahun 2007 pasal 66 yang menyatakan selain melaporkan keuangannya, perlu adanya pengungkapan terkait dengan laporan aktivitas tanggung jawab lingkungan dan sosial pada seluruh perusahaan. Tak hanya itu,UU No. 40 pasal 74 yang menyatakan bahwa perusahaan yang aktivitas perusahaannya berkaitan dengan sumber daya alam maka wajib untuk bertanggung jawab pada lingkungan dan sosialnya. Penanam modal juga turut andil untuk melakukan tanggung jawab lingkungan dan sosialnya, dimana yang telah dijelaskan pada UU Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 pada pasal 15 (b), pasal 17 dan pasal 34.

  Dari pernyataan diatas, dapat diartikan bahwa pelaksanaan Corporate Social

  

Responsibility tak hanya mematuhi undang-undang namun juga memperhatikan tanggung

  jawab dalam agama islam dan sesuai dengan syariat islam. Konsep akuntansi syariah merupakan konsep dari Al Quran maupun Hadist yang wajib dioptimalkan dalam prisip dasar akuntansi. Meutia (2010:49) membuat suatu penelitian bahwa tanggung jawab sosial perbankan syariah menggunakan teori yang paling tepat yaitu Syariah Enterprise Theory. Dalam teori tersebut yaitu Allah merupakan suatu sumber amanah paling utama. Keterkaitan dalam tanggungjawab penggunaan sumber daya perusahaan yang dimiliki oleh para

  

stakeholder dimana amanah tersebut bersumber dari Allah SWT. Namun kenyataan,

  informasi yang berkaitan terhadap CSR serta pengungkapan dana Corporate Social

  

Responsibility dari bank syariah saat ini belum sesuai terkait konsep dan karakteristik

  pengungkapan CSR yang berdasarkan Shariah Enterprise Theory (SET). Hal ini yang membuat peneliti untuk mendiskripsikan suatu gambaran kemudian menganalisis penerapan tanggung jawab sosial perbankan syariah dalam sudut pandang Shariah Enterprise Theory periode tahun 2014.

  Dari penjelasan diatas, dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu apa saja informasi bank syariah terkait dengan laporan tanggung jawab sosial perusahaannya dan apakah informasi tersebut telah sesuai dengan sudut pandang Shariah Enterprise Theory (SET). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi informasi terkait dengan Corporate Social

  

Responsibility yang diungkapkan bank syariah kemudian menganalisis seberapa besar

kesesuaian antara informasi tersebut dengan sudut pandang Shariah Enterprise.

  Penelitian sebelumnya dilakukan Syuhada Mansur (2012) yang menyimpulkan bahwa laporan perusahaan yang tekait dengan tanggung jawab sosialnya saat ini sangat terbatas dan pengungkapannya masih bersifat sukarela. Sintia Devi (2014) juga meneliti tentang laporan tanggung jawab sosial oleh perusahaan Bank Mandiri Syariah dengan BRI Syariah sesuai dengan Syariah Enterprise Theory dimana hasilnya yaitu terdapat persamaan pada kegiatan yang berfokus di bidang sosial perusahaan

  Corporate Social Responsibility (CSR)

  Suatu tindakan dalam perusahaan yang terbentuk untuk memperluas jaringan melebihi kepentingan ekonomi eksplisit perusahaan, meningkatkan produk sosialnya dari pertimbangan tidak bersyarat oleh aturan hukum. Maka dari itu, perusahaan harus melakukan tanggungjawab sosial berdasarkan dana yang telah dikelola oleh suatu perusahaan. Dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial dapat dari berbagai macam sumber. Yang pertama yaitu dana yang berasal dari dana operasional yang mempunyai sifat jangka pendek. Contohnya seperti donasi perusahaan, sponsorship dan sumbangan. Dan kedua yaitu dana operasional dimana dana tersebut mempunyai sifat jangka panjang. Contoh dari dana operasional yaitu. Adanya hubungan yang baik dan dibina dengan konsumen yang mengakibatkan adanya sistem jual beli yang secara berkelanjutan.

  Teori Tentang Corporate Social Responsibility (CSR)

  Perusahaan tentunya memiliki alasan tersendiri dalam melaporkan terkait dengang

  

Corporate Social Responsibility . Alasan inilah yang kemudian dijelaskan melalui teori

stakeholder dan teori legitimasi (Sembiring, 2003: 2)

  1. Stakeholder Theory Pengungkapan CSR perusahaan adalah alat komunikasi bagi para stakeholder. Pelaksanaan CSR merupakan bagian dari peran perusahaan kepada stakeholder maka akibatnya Perusahaan akan melakukan CSR secara sukarela. Jika teori tersebut diterapkan, maka perusahaan akan terdorong untuk melaksanakan pelaporan CSR. Dengan harapan, jalinan antara stakeholder dengan perusahaan akan berjalan harmonis dan baik

  2. Legitimitasi Theory Meutia (2010: 78), legitimasi merupakan persamaan tujuan atas tindakan yang dilakukan suatu perusahaan yang sesuai dengan norma, arti yang dikembangkan dengan sosial dan nilai kepercayaan. Tanggung jawab sosial perusahaan dilihat dari persetujuan kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan dengan masyarakat. Maka dari itu, tanggung jawab sosial harus sesuai dengan norma dan aturan yang ada di masyarakat.

  Perbankan Syariah

  Bank Syariah yaitu Bank yang dimana kegiatan usahanya dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Berikut ini merupakan jenis –jenis bank syariah yaitu bank pembiayaan syariah dan bank umum syariah dimana bank tersebut melayani jasa terkait dengan arus pembayaran.

  Menurut aturan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bab 1 ketentuan umum Pasal 1 bahwa Perbankan Syariah yaitu seluruh kegiatan yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

  Syariah Enterprise Theory (SET)

  Triyuwono (2007: 4), Enterprise Theory yaitu teori yang mengakui adanya pertanggungjawaban tidak hanya kepada pemilik perusahaan namun juga kepada kelompok

  

stakeholders yang lebih luas. Hal ini karena konsep enterprise theory menunjukkan bahwa

  kekuasaan ekonomi tidak lagi berada di satu tangan melainkan berada pada banyak tangan, yakni stakeholders.

  Shariah Enterprise Theory tidak hanya peduli pada kepentingan individu (dalam hal

  ini pemegang saham), tetapi juga pihak-pihak lainnya. Menurut Triyuwono (2007:4-5) pada

  

Shariah Enterprise Theory , stakeholders meliputi Allah, manusia, dan alam. Stakeholder

  pertama yaitu Allah. Allah Merupakan pihak paling tinggi dan satu- satunya tujuan hidup bagi manusia. Dengan ini, maka hubungan akuntansi syariah tetap tertuju pada “membangkitkan kesadaran ketuhanan” para pengguna tetap terjamin. Kemudian stakeholder kedua adalah manusia, dimana dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu direct-stakeholder dan indirect-stakeholder. Direct-stakeholders adalah pihak-pihak yang secara langsung memberikan kontribusi pada perusahaan, baik dalam bentuk kontribusi keuangan maupun non-keuangan Sedangkan indirect-stakeholder adalah pihak-pihak yang sama sekali tidak memberikan kontribusi kepada perusahaan (baik secara keuangan maupun non-keuangan), tetapi sec ara syari’ah mereka adalah pihak yang memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan. Stakeholder terakhir adalah alam. Alam adalah pihak yang memberikan kontribusi bagi mati-hidupnya perusahaan sebagaimana pihak Allah dan manusia.

  METODE PENELITIAN Jenis dan sumber data

  Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Sugiono (2009:15) penelitian kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara pusposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

  Sumber data pada penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekundernya adalah laporan tanggung jawab sosial milik Bank Muamalat yang diperoleh melalui situs resmi yaitu

  

serta program-program yang ada pada laporan tahunan (Annual

Report) Bank Muamalat. Sedangkan data sekunder untuk Bank BNI Syariah adalah

  program-program yang terdapat di laporan tahunan (Annual Report) serta laporan tanggung jawab sosial Bank BNI Syariah.

  Teknik Pengumpulan Data

  Dalam teknik pengumpulan data, teknik yang dipakai pada penelitian yaitu: 1. Dokumentasi

  Dalam penelitian ini, Dokumen yang dibutuhkan oleh penulis yaitu Laporan Tahunan Bank BNI Syariah dan Bank Muamalat yang dapat diakses melalui internet.

  Studi pustaka penelitian ini yaitu buku yang berkaitan dengan Shariah Enterprise

  

Theory dan pemahaman terkait implementasi dalam melaksanakan CSR pada perbankan

syariah dari jurnal dan artikel.

  Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yaitu menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut Vredenbregt (1987), studi kasus merupakan pendekatan yang memiliki tujuan dalam mempertahankan keutuhan (wholeness) dari obyek, artinya data yang dikumpulkan dari studi kasus dipelajari, yang tujuannya untuk pengembangan pengetahuan yang mendalam terkait objek penelitian Teknik analisis yang dilakukan pada penelitian yakni:

  1. Melakukan analisis terkait dengan penerapan tanggung jawab sosial yang dilakukan bank syariah. Hal tersebut bertujuan yaitu mengetahui apa sajakah yang telah diungkapkan terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan serta mengetahui bagaimana perusahaan melihat tanggung jawab sosial beserta sumber dana CSR,

  2. Membuat penjelasan lebih mendalam mengenai laporan tanggung jawab sosial perbankan syariah.Penulis melakukan deskripsi terkait informasi dan data sebelumnya yang telah diperoleh 3. Melakukan analisis penyesuaian terkait laporan tanggung jawab sosial perbankan syariah dengan teori yang digunakan. Penggunaan analisis yakni sesuai konsep Syariah

  Enterprise Theory (SET).

  4. Melakukan Pemetaan pengungkapan CSR berdasarkan konsep Shariah Enterprise Theory (SET) serta membandingkan Kegiatan CSR Bank Muamalat dengan Bank BNI

  Syariah 5. Memberikan kesimpulan dari penerapan tanggung jawab sosial perbankan syariah, apakah sudah sesuai atau tidak. Kemudian penulis memberi saran terkait laporan tanggung jawab sosial yang sesuai dengan Syariah Enterprise Theory (SET).

  PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaann Bank Muamalat

  Bank Muamalat adalah bank syariah pertama yang berdiri di negara Indonesia. Pada tanggal 1 November 1991 yang bertepatan 24 Rabiuts Tsani 1421 H merupakan beridirnya bank Muamalat. Kemudian bank ini mulai beraktivitas pada tanggal 1 Mei 1992. Hal ini membuat bank muamalat menajdi pelopor untuk bisnis jasa keuangan syariah. Contohnya yaitu Pusat inkubasi bisnis usaha kecil dan menengah, pertama kalinya asuransi syariah yang memberikan bantuan teknis dan bantuan modal kepada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan lainnya. Bahkan ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998, Bank Muamalat masih kondisi dimana tidak memiliki negative spread dan masih memiliki predikat Kategori A.

  Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

  Sepanjang tahun 2014 Bank Muamalat melaksanakan CSR pada perusahaannya tersebut. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan pada Bank Muamalat melakukan penekanan pada 4 aktivitas yaitu pengembangan sosial masyarakat yang bekerja sama dengan Baitul Maal Muamalat (BMM), lingkungan hidup, Ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, Rumah Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional, Tanggung jawab terhadap konsumen serta satu program khusus “Bersama Muamalat Merajut Nusantara” sebagai program Milad Bank Muamalat ke 22. Program CSR yang dilakukan Bank Muamalat juga mempunyai penekanan terkait kepentingan efek yang didapatkan oleh lingkungan dan sosial pada bermacam kegiatan yang dimiliki.

  Sumber Dana Corporate Social Responsibility (CSR)

  Sumber dana yang diperoleh dari Bank Muamalat untuk mendukung kegiatan Program Corporate Social Responsibility (CSR) berasal dari beberapa sumber, seperti Zakat Perusahaan BMI, Zakat Karyawan BMI, Bunga Bank Konvensional serta denda yang terkumpul dari Bank Muamalat. Dari Sumber dana yang telah disebutkan, Bank Muamalat menggunakan hasil penenerimaannya untuk melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Total Hasil penerimaan pada tahun 2014 sebesar Rp 22.503.600.681 sedangkan penggunaan yang telah terealisasi selama tahun 2014 yaitu sebesar Rp 13.311.417.978 sehingga tersapat sisa saldo untuk tahun 2014 sebesar Rp 9.192.182.703.

  Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Pelaporannya.

  Terkait Lingkungan Hidup, Bank Muamalat memberikan bentuk tanggung jawab sosialnya berupa pembangunan Menara Air. Selain itu Bank Muamalat membangun Water Well yaitu pembangunan fasilitas Kamar Mandi Umum serta bentuk fisiknya bagi mereka yang memiliki fasilitas kamar mandi umum yang alakadarnya, hanya bisa dipakai untuk mandi dan mencuci dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. dan program Hidran Umum Air Minum (HUAM). Dalam hal pengembangan sosial kemasyarakatan, kegiatan dibagi menjadi tiga bidang yaitu bidang ekonomi, bidang Kesehatan dan Bidang pendidikan. Pada bidang ekonomi, Bank Muamalat membentuk Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KUM3) adalah pengembangan kegiatan dana Zakat, Infaq, Sedekah yang membentuk karakter takwa dan iman mustahik berupa pemberian modal usaha, recovery asuransi mikro, produk mitra dan UKM. Kemudian program Koperasi Jasa Keuangan Syariah Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KJKS-KUM3) Adalah mendirikan lembaga keuangan mikro syariah bersama-sama dengan badan hukum Koperasi. Pada kegiatan pertanian, perkebunan dan pertenakan yaitu dengan memberikan modal usaha dan pendampingan kepada masyarakat fakir miskin dalam bentuk bibit dan saprodi. CSR yang dilakukan oleh Bank Muamalat pada bidang pendikan yaitu seperti memberikan berbagai macam program beasiswa berprestasi yaitu B-Share, B-Kru, Daya, B-Smart, Kafala yaitu , Program Islamic Solidarity School (ISS) yaitu membangun sekolah dengan mengasuh

  

boarding system atau pesantren dimana ditujukan bagi korban Tsunami Aceh serta

  menciptakan Gerakan Infaq Seribu untuk mengedukasi pelajar dan mahasiswa untuk berinfaq Rp 1.000,00.

  Pada bidang Kemanusiaan, Bank Muamalat mempunyai program Santunan Tunai (SANTUN) yaitu program untuk membantu mustahik terhadap permasalahan yang bersifat incidental dan tak berkelanjutan, Aksi Sehat Muamalat yaitu program kesehatan terhadap keluarga yang pra-sejahtera, Layanan Jenazah Gratis dan Aksi Tanggap Muamalat terhadap bencana alam di dalam negeri maupun luar negeri. Pada Aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, Bank Muamalat memberikan pelatihan terhadap karyawannya serta membuat Safety Sign dan Hazard Risk Assesment

  Bank Muamalat melaporkan seluruh aktivitas CSRnya dengan cara kualitatif pada laporan CSR yang terdapat dalam laporan tahunan (Annual Report) dan diperoleh melalui website perusahaan Bank Muamalat. Hal ini membuktikan bahwa Laporan Corporate Social

  

Responsibility pada Bank Muamalat bersifat transparan dan terbuka. Dari Tabel 4.1, bahwa

  kesesuaian program Corporate Social Responsibility pada bank Muamalat dari sudut pandang

  

Shariah Enterprise Theory telah tercapai sebanyak 80% dari keseluruhan kegiatan Corporate

Social Responsibility selama tahun 2014. Sedangkan 20% kegiatan tidak sesuai dengan

  Konsep Shariah Enterprise Theory, yaitu pada aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

  Tabel 1 Keterkaitan CSR Bank Muamalat berdasarkan Shariah Enterprise Theory

  Aspek Kegiatan Shariah

  Enterprise Theory

  Menara Air Ya Lingkungan Hidup Water Well Ya

  Hidran Umum Air Minum Ya Bidang Ekonomi :

  Pengembangan Sosial Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Ya

  Masjid (KUM3)

  dan Masyarakat Program Koperasi Jasa Keuangan Syariah Ya

  Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KJKS-KUM3) Program Optimalisasi Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

  Ya Bidang Pendidikan :

  Beasiswa DAYA Ya

  GEBU (Gerakan Infaq Seribu)

  Ya

  Islamic Solidarity School (ISS)

  Ya Program Kafala Ya Program B-Smart Ya Program B-share Ya

  Bidang Kemanusiaan SANTUN (Santunan Tunai) Ya Aksi Sehat Muamalat Ya Layanan Jenazah Ya Aksi Tanggap Muamalat Ya

  Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

  Pelatihan terhadap Tenaga Kerja Bank Muamalat

  Tidak Pemasangan Safety Sign Tidak Hazard Risk Assesment Tidak Pemasangan Safety Poster Tidak

  Sumber: Peneliti (2017) Gambaran Umum Perusahaan PT Bank BNI Syariah

  Bank BNI Syariah berdiri tanggal 29 Mei 2000 dan diresmikan oleh DR. Bambang Sudibyo selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia. Berdirinya BNI Syariah memiliki tujuan, yaitu memberikan layanan khusus perbankan syari’ah dimana merupakan salah satu sasaran pengembangan bisnis dengan sistem syariah yang terdapat di dalam SBU (saham bisnis usaha) secara ritel. Bank BNI Syariah memiliki dasar legal dalam operasinya, maka dari itu ada pertimbangan lain yang membuat Bank BNI mengembankan Bank Syariah. Yang pertama, Mayoritas rakyat Indonesia memeluk agama islam yang memiliki keinginan untuk menjalankan syariah islam dengan baik. Kedua dengan prinsip bagi hasil merupakan hal utama perbankan syariah diharapkan agar dapat meminimalkan dampak negating yang mungkin terjadi oleh ekonomi Indonesia dimasa datang.

  Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

  Kegiatan tanggung jawab sosial Bank BNI Syariah mengarah pada persebaran manfaat yang seluas-luasnya, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Tahun 2014, BNI Syariah membangun keselarasan terkait aktivitas perusahaan dengan Yayasan Hasanah Titik. Maka terdapat empat pilar dimana dijadika landasan dalam menyusun program tanggung jawab sosial Yayasan Hasanah Titik. Empat pilar tersebut yaitu terdiri dari Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, Bidang Kesehatan dan lingkungan serta Bidang Sosial dan dakwah. Program CSR lainnya seperti responsibility terhadap produk BNI Syariah serta Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan (K3).

  Sumber Dana Corporate Social Responsibility (CSR)

  Anggaran sebesar Rp8.130.429.400 telah disediakan BNI syariah dengan Yayasan Hasanah Titik dalam menyelenggarakan kegiatan tanggung jawab sosial di tahun 2014. Untuk total yang telah terealisasi biaya untuk kegiatan tanggung jawab sosial sepanjang tahun 2014 sebesar 93% anggaran atau mencapai Rp7.610.468.951 yanng telah disalurkan. Pernyataan diatas telah membuktikan Bank BNI Syariah telah melakukan kegiatan tanggung jawab sosial sesuai dengan ekspetasi perusahaan. Hal ini tidak lepas oleh sumber dana yang telah terkumpul oleh bank BNI Syariah dalam menyukseskan program CSR tersebut. Berdasarkan laporan Corporate Social Responsibility Report bahwa Sumber dana yang diperoleh berasal dari sisa dana zakat perusahaan tahun 2012 dan dana zakat perusahaan Tahun 2013 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Pelaporannya.

  CSR yang dilaksanakan Bank BNI Syariah dalam bidang pendidikan yaitu Bank BNI Syariah memfokuskan pada wilayah pendidikan islam baik baik berupa program fisik, bantuan pendidikan, maupun peningkatan keahlian dan manajerial. Pesantren, madrasah, institusi-institusi pendidikan lain yang banyak diisi oleh masyarakat kelas bawah/dhuafa di kota dan desa menjadi sasaran calon penerima program tersebut. Dalam Bidang Pendidikan misalnya membuat Bedah Madrasah dan Perpustakaan, yaitu dengan memberikan fasilitas kepada madrasah yang tidak layak untuk proses belajar mengajar berupa merenovasi pembangunan gedung seperti perpustakaan. Target yang dilakukan pada tahun 2014 yaitu untuk 5 sekolah.

  CSR pada Bidang Ekonomi yang telah dilakukan oleh Bank BNI Syariah yaitu membangun usaha-usaha kecil dan menengah di kelompok atau komunitas Islam seperti pesantren, kelompok remaja putus sekolah dan ibu-ibu. Target program pemberdayaan ekonomi adalah mendukung keterampilan lokal masyarakat setempat di daerah masing- masing. Misalnya seperti Program Santri Hasanah yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan untuk para santri di pesantren terutama kaum dhuafa. Kemudian Program Mutiara Bangsa Berhasanah, yaitu program kerja sama dengan Krafting untuk mencari sosok biasa yang berbuat luar biasa untuk lingkungannya. Dan Program BMT Maslahah, yaitu Program kerja sama perguliran dana untuk usaha-usaha kecil dan calon usaha kecil di Malang dan sekitarnya, dengan menggunakan skema dan sistem BMT mitra (Maslahah).

  Pada bidang Kesehatan dan lingkungan, program tersebut telah mendapat dukungan dari pemerintah dalam mengeluarkan program gratis untuk kesehatan bagi warga yang kurang mampu. Misalnya seperti Adanya Layanan Kesehatan BNI Syariah, yaitu Bentuk program pelayanan kesehatan bagi anak yang berasal dari sekolah/madrasah pada program “Bedah

  Madrasah”. Lalu ada Program Kampung hasanah, yaitu Program penyediaan sarana dan prasarana pada desa atau kampung yang masih dalam kondisi tertinggal. Dalam hal Bidang Sosial dan Dakwah, BNI Syariah bekerjasama dengan Yayasan Hasanah dalam pemberian program tanggung jawab sosial. Hal tersebut berfokus pada pemberian dukungan kegiatan oleh da’I untuk berdakwah ke wilayah pedalaman dan berkerjasama dengan Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII). Di bidang sosial dan dakwah, Yayasan Hasanah Titik juga ikut serta dalam membantu saudara-saudara muslim yang sedang mengalami krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina. Program sosial dan dakwah yang berdampak luas dan langsung kepada kebutuhan dasar adalah Program One Day One Liter One Family

  Penerapan CSR lainnya, seperti Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan (K3) yaitu Serikat Pekerja yang berkerjasama dengan Bank BNI Syariah dalam menyalurkan fasilitas kegiatan yang berada diluar aktivitas kerja seperti mengadakan pengajian di kantor pusat maupun cabang, kegiatan olahraga baagi karyawan serta adanya program Hasanah

  

Rider Community yaitu komunitas dimana beranggotakan karyawan BNI Syariah yang

memiliki hobi bermotor dan juga memiliki kegiatan sosial.

  Adanya kegiatan senan khusus, pelaksanaan donor darah di kantor pusat maupun cabang, membentuk program pelatihan kebakaran di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang yang berkerjasama dengan kesatuan pemadam kebakaran setempat dan pelatihan penanggulangan bencana alam yang bekerja sama dengan Pusdiklat BNPB disetiap kantor cabang. Sedangkan untuk Bidang Tanggung Jawab terhadap Produk, BNI Syariah merancang dan menetapkan penyelesaian pengaduan sebagai salah satu kebijakan penting ke dalam Buku Pedoman Perusahaan yang menjadi pedoman seluruh karyawan dalam menangani Pengaduan Konsumen/Nasabah.

  Tabel 2 Keterkaitan CSR Bank BNI Syariah berdasarkan Shariah Enterprise Theory

  Bidang Kegiatan Shariah Enterprise

  Theory

  Pendidikan Bedah Madrasah dan Perpustakaan Ya Santri Khasanah Ya

  Ekonomi Mutiara Bangsa Berhasanah Ya BMT Maslahah Ya Kesehatan dan Layanan Kesehatan BNI Syariah Ya Lingkungan Kampung Hasanah Ya

  Program Tanggap Bencana Ya

  10 Ribu Sajadah Hasanah Ya dan Perlengkapan Sholat Ya

Ta’jil on The Road

  Paket Lebaran Guruku Ya Sosial dan

  Dakwah Bantuan Rutin (Proposal) Ya Qardh

  Ya Ya

  Da’i Pedalaman Bantuan Internasional Ya Program One Day One Liter One Family Ya Program Pengajian di Kantor Pusat maupun Ya di Kantor Cabang Program Pengajian dengan menggunakan Ya

Ketenagakerjaan, metode “Bilqis”

  Kesehatan dan Komunitas Hasanah Rider Community Ya

  Keselamatan Kegiatan donor darah rutin Ya

  Kerja (K3) Pengajian khusus karyawati BNI Syariah Ya Kegiatan olahraga Tenis Meja dan Tidak Bulutangkis

  Sumber: Peneliti (2017)

  Bank BNI Syariah melaporkan program CSRnya secara kualitatif pada Laporan CSR dimana terdapat dalam laporan tahunan (Annual Report) yang diperoleh dari website Bank BNI Syariah. Laporan CSR Bank BNI Syariah membuktikan bahwa memiliki sifat transparasi dan terbuka. Dari Tabel 4.2, bahwa kesesuaian program Corporate Social pada Bank BNI Syariah dari sudut pandang Shariah Enterprise Theory telah

  Responsibility

  tercapai sebanyak 95% dari keseluruhan kegiatan Corporate Social Responsibility selama tahun 2014. Sedangkan 5% kegiatan tidak sesuai dengan Konsep Shariah Enterprise Theory, yaitu pada kegiatan tertentu di Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

  

Perbandingan Penerapan Tanggung Jawab Sosial pada Bank Muamalat dan Bank BNI

Syariah

  Meskipun Bank muamalat dan Bank BNI Syariah merupakan bank yang berbasis syariah, namun dalam hal memprogram Corporate Social Responsibility mempunyai perbedaan dalam pembagian bidang maupun kegiatan yang telah dilaksanakan. Selain itu, Bank Muamalat dan Bank BNI Syariah memiliki perbedaan pada sumber dana yang dimiliki untuk melakukan program Corporate Social Responsibility.

  Tabel 3 Perbandingan Tanggung Jawab Sosial Bank Muamalat dan Bank BNI Syariah Perbedaan Bank Muamalat Bank BNI Syariah Sumber Dana Zakat Perusahaan, Zakat Sisa dana Zakat dari tahun

  Karyawan, Bunga Bank dan Denda 2012 dan zakat tahun 2013 Lingkungan Hidup Pendidikan Pengembangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat : 1.

  Bidang Pendidikan 2. Bidang Ekonomi

  Program CSR 3.

  Bidang Kemanusiaan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Kesehatan Dan Lingkungan Keselamatan Kerja (K3)

  Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

  Sumber: Peneliti (2017)

  Bank Muamalat yaitu pelopor bank syariah pertama kali di negara Indonesia. Hal ini tentunya memberikan pengalaman yang lebih lama dalam dunia perbankan syariah di Indonesia. Jika dilihat pada tabel diatas, perbedaan yang dimiliki Bank Muamalat yaitu sumber dana yang ada. Pada Bank Muamalat, sumber dana yang diperoleh berasal dari Zakat Perusahaan, Zakat Karyawan, Bunga Bank dan Denda. Sedangkan Program Corporate

  Bank Muamalat mempunyai kesamaan dengan Bank BNI Syariah,

  Social Responsibility

  namun dalam hal pembagian bidang memiliki perbedaan. Bank Muamalat memiliki 3 Aspek program, yaitu lingkungan hidup, Pengembangan Sosial dan Masyarakat dan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dalam aspek Pengembangan Sosial dan Masyarakat dan Ketenagakerjaan dibagi menjadi 3 bidang, yaitu bidang pendidikan, ekonomi dan kemanusiaan.

  Berbeda halnya dengan Bank BNI Syariah, Bank BNI Syariah merupakan ana perusahaan bank konvensional yang memiliki konsep syariah didalamnya. Jika dilihat pada tabel diatas, Bank BNI Syariah memiliki sumber dana yang berbeda dengan Bank Muamalat, yaitu Sisa dana Zakat dari tahun 2012 dan zakat tahun 2013. Namun dana yang terealisasi dalam anggaran sebesar 93% dana telah disalurkan untuk program CSR. Bank BNI Syariah memiliki 5 Aspek program, yaitu sosial dan dakwah, kesehatan dan lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

  Inti dari setiap program yang dilakukan sebenarnya mempunyai kesamaan dalam kegiatannya. Seperti pada pendidikan, Bank Muamalat dan BNI Syariah sama-sama terdapat program beasiswa dan pembangunan atau renovasi pada sekolah yang berbasis islam.

  SIMPULAN

  Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tanggung jawab sosial yaitu program yang memiliki keterikatan secara berkelanjutan dan memberikan hasil positif bagi perusahaan ataupun lingkungan sekitar. Pelaksanaan CSR tidah hanya memiliki sifat wajib, namun perusahaan juga harus mempunyai sifat kesadaran beribadah terhadap Allah serta memberikan hasil positif untuk stakeholder dalam kegiatan operasional di perusahaan.

  Penerapan CSR pada Bank Muamalat maupun Bank BNI Syariah yang merupakan Anak perusahaan Bank Konvensional hampir sama dalam melaksanakan berbagai macam program CSR yang dilakukan di Indonesia. Keduanya juga sama-sama memiliki program kegiatan di bidang sosial dan lingkungan Hidup. Jika dilihat dari segi kesejahteraan karyawan dengan Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Bank BNI Syariah memiliki kegiatan rutin yang sesuai dengan konsep Shariah Enterprise Theory. Namun terdapat perbedaan dalam sumber dana yang diperoleh dari Bank Muamalat dan Bank BNI Syariah. Bank BNI Syariah sumber dananya hanya berasal dari Zakat Perusahaan sedangkan Bank Muamalat memiliki sumber dana yang bervariasi, seperti Zakat Perusahaan BMI, Zakat Karyawan BMI, Bunga Bank Konvensional serta denda yang terkumpul dari Bank Muamalat.

  Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa sudut pandang Shariah Enterprise Theory yang telah diterapkan oleh Bank BNI Syariah lebih banyak daripada Bank Muamalat.

  Dalam penelitian ini, laporan Tanggung Jawab Sosial pada Bank Muamalat maupun Bank BNI Syariah memiliki persamaan yaitu disajikan dalam Laporan Tahunan (Annual Report) yang terdapat di website perusahaan dan pelaporannya dilakukan secara Naratif Deskriptif.

  Friedman, M. 1979. The Social Responsibility of Business Is to Increase Its Profit, The New York Times Magazine, September 13th. Hartono, Jogiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

  Pengalaman. Yogyakarta: BPFE Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), 305-360 Kartini, Dwi. 2009. Corporate Social Responsibility: Transformasi Konsep Sustainability

  Management dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: Refika Aditama Kusnasari, Sinta Devi. 2014. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang terdapat pada

  Perbankan Syariah dalam Prespektif Shariah Enterprise Theory (Studi kasus pada

  Bank BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah). Jurnal Telaah Akuntansi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

  Mansyur, Syuhada. 2011. Pelaporan Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah

  Dalam Perspektif Syariah Enterprise Theory (Studi Kasus Pada Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri. Disertasi. Makassar: Program Sarjana Universitas Hassanudin

  McWilliams, A. dan D. Siegel. 2001. Corporate Social Responsibility: A Theory of the Firm Perspective. Academy of Management Review, 26(1): 117 – 127.

  Meutia, Inten. 2010. Shariah Enterprise Theory sebagai Dasar Pengungkapan

  Tanggung Jawab Sosial untuk Bank Syariah. Disertasi . Malang: Program

  Pascasarjana Universitas Brawijaya Mulyanita, Sugesty. 2009. Pengaruh Biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap

  Kinerja Perusahaan Perbankan . Disertasi, Surabaya Program Sarjana Universitas Lampung.

  Saleh. 2008. An Empirical Examination of the Relationship between Corporate Social Responsibility Disclosure and Financial Performance in an Emerging Market.

  Malaysia: University of Malaya. Sembiring, Edi Rismanda. 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

  Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jurnal Telaah Akuntansi, Volume: 01 No. 01 Juni 2003, hal. 01-21. Sugandi, Rubianto. Kualitatif Deskriptif, (Online), diakses 29 Juni 2016).

Triyuwono, Iwan. Mengangkat ”sing liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah Syari’ah

  Simposium Nasional Akuntansi X Unhas, 26-28 Juli 2007. 1-21. Undang-Undang Republika Indonesia No 25 tahun 2007 Undang- Undang Republik Indonesia No 40 tahun 2007 Undang- Undang Republik Indonesia No 21 tahun 2008 Annual Report Bank Muamalat yang diunggah pada Annual Report Bank BNI Syariah yang diunggah pada www.bnisyariah.co.id