Putusan No.21 Pdt.G 2018 PA

  

P U T U S A N

  Nomor 21/Pdt.G/2018/PA.Kras DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai gugat yang diajukan oleh: PENGGUGAT, tempat/tanggal lahir Kediri (JATIM), 15 Mei 1993, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Karyawan Swasta (Cheker Office/

  Internal Audit Office), tempat tinggal di Btn. Wahyu Subagan Permai, Blok L No. 1 Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, dalam hal ini memberikan kuasa insidentil kepada Ulin Nikmah Asmawati binti H. Fadlan, umur 47 tahun, pekerjaan pedagang, pendidikan SLTP, beralamat di Btn. Wahyu Subagan Permai, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, berdasarkan surat kuasa insedentil tanggal 3 Oktober 2018, sebagai Penggugat; melawan

  TERGUGAT, tempat/tanggal lahir Banyuwangi, 18 Februari 1977, agama Islam, pendidikan SMKI Jogjakarta, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal Perum Pesona Palem Raya Blok K No 5, Kelurahan Kalangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, sebagai Tergugat;

  Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di persidangan ;

  DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 1 Oktober 2018 telah mengajukan gugatan cerai yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem dengan register nomor 21/Pdt.G/2018/PA.Kras dengan dalil-dalil sebagai berikut :

  1. Bahwa pada tanggal 02 Februari 2015, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor 09/02/II/2015, tanggal 02 Februari 2015;

  2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Tergugat di Banyuwangi, Desa Krajan 02/01, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi selama 6 bulan kemudian pindah ke rumah Tergugat di Perum Pesona Palem Raya Blok K No 5, Kelurahan Kalangrejo, Kecamatan Banyuwangi , Kabupaten Banyuwangi selama 6 bulan, dan sebagai tempat kediaman bersama terakhir;

  3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak;

  4. Bahwa sejak bulan April 2016 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan :

  1. Bahwa kurang diketahuinya keuangan tergugat oleh penggugat;

  2. Bahwa selama menikah hanya 4x memberikan uang bulanan @1.500.000;

  3. Bahwa penggugat merasa kurang dihargai dalam hal memberikan pendapat untuk masalah rumah tangga;

  5. Bahwa dengan hal tersebut diatas antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah Tergugat tinggal di Perum Pesona Palem Raya Blok K No 5, Kelurahan Kalangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, sedangkan Penggugat pulang kerumah Orang Tua di Btn. Wahyu Subagan Permai, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem;

  6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit diwujudkan lagi; dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan norma Agama maka perceraian merupakan jalan terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan Penggugat dengan Tergugat;

  7. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dinasehati oleh Keluarga sebanyak dua kali namun tidak berhasil;

  8. Bahwa Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua

  Pengadilan Agama Karangasem cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer :

  1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

  2. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughra dari Tergugat kepada Penggugat;

  3. Membebankan biaya dalam perkara ini sesuai hukum; Subsider : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

  Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat datang menghadap di muka sidang, selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

  Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah menempuh proses mediasi dengan mediator Yuniati Faizah, S.Ag.,S.H.,M.SI., namun mediasi tidak dapat di laksanakan karena para pihak tidak hadir pada hari dan tanggal mediasi yang telah ditetapkan sebagaimana Laporan Hasil Mediator tanggal 28 Nopember 2018;

  Bahwa kemudian pada persidangan berikutnya Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya meskipun pada persidangan sebelumnya Tergugat telah diperintahkan untuk hadir dan Tergugat juga telah dipanggil secara resmi dan patut sebagaimana relaas panggilan Nomor 21/Pdt.G/2018/PA Kras tanggal 15 Oktober 2018 dan 4 Desember 2018 yang dibacakan di dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa ketidakhadirannya didasarkan pada suatu alasan yang sah yang dibenarkan oleh hukum ; Bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa :

  A. Surat

  • Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor 09/02/II/2015 tanggal 2 Februari 2015, telah dinasegelen serta sesuai dengan aslinya, bukti P;

  B. Saksi :

  1. SAKSI I, tempat tanggal lahir Bondowoso 1 Januari 1974, agama Islam, pekerjaan pedagang, bertempat tinggal di Jalan Pesagi, Lingkungan Pebukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

  Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi

  • adalah ayah tiri dari Penggugat;

  Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal dan

  • berumah tangga di Kabupaten Banyuwangi;

  Bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum dikarunia

  • anak;

  Bahwa pada bulan April 2016 Penggugat diantar oleh Tergugat pulang

  • ke Karangasem untuk merawat ibunya atau isteri saksi karena mengalami kecelakaan, sedangkan Tergugat keesokan harinya pulang ke Banyuwangi karena alasan pekerjaan;

  Bahwa sejak merawat ibunya di Karangasem, Penggugat tidak mau

  • kembali ke Banyuwangi dan setiap kali ditanya Penggugat tidak mau menjawab;

  Bahwa Tergugat pernah 2 kali datang ke karangasem untuk

  • menjemput Penggugat namun Penggugat tidak mau;

  Bahwa pada saat berada di Karangasem untuk menjemput

  • Penggugat, Tergugat tidak mau tidur di rumah saksi namun memilih tidur dirumah adik saksi;

  Bahwa pada kedatangan Tergugat yang kedua sekitar bulan

  • November 2016, Tergugat mengatakan kepada saksi dan keluarga bahwa Tergugat sudah tidak kuat lagi menghadapi Penggugat dan menyerahkan kembali Penggugat kepada Keluarga dan sejak saat itu Tergugat sudah tidak pernah lagi ke Karangasem;

  Bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat berselisih

  • dan bertengkar;

  Bahwa keluarga pernah menasehati Penggugat dan Tergugat namun

  • tidak berhasil;

  2. SAKSI II Hadi Santoso, tempat tanggal lahir Kediri 9 Mei 1989, agama Islam, pekerjaan mengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Btn.

  Wahyu Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

  Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena saksi kakak

  • kandung Penggugat;

  Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di

  • Banyuwangi dan selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak;

  Bahwa pada bulan April 2016 Penggugat dan Tergugat ke

  • Karangasem untuk menjenguk ibu yang mengalami kecelakaan, selanjutnya Tergugat langsung pulang ke Banyuwangi karena alasan pekerjaan sedangkan Penggugat tetap tinggal di Karangasem bahkan tidak mau balik lagi ke Banyuwangi;

  Bahwa beberapa bulan kemudian Tergugat pernah datang 2 kali ke

  • Karangasem untuk menjemput Penggugat kembali ke Banyuwangi namun Penggugat tidak mau dan akhirnya Tergugat dihadapan
keluarga dan juga saksi sendiri mengatakan ”saya serahkan Penggugat kepada keluarga”;

  Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab Penggugat dan Tergugat

  • pisah tempat tinggal, saksi juga tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat berselisih dan bertengkar;

  Bahwa keluarga pernah menasehati Penggugat dan Tergugat namun

  • tidak berhasil;

  Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Penggugat tidak mengajukan pertanyaan apapun dan tidak membantahnya; Bahwa kemudian Penggugat menyampaikan kesimpulan tetap akan bercerai dengan Tergugat; Selanjutnya untuk singkatnya uraian putusan ini, maka semua hal yang termuat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

  PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa, maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas; Menimbang Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar

  Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat secara maksimal sesuai dengan ketentuan Pasal 82 Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 jo

  pasal 31 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh upaya mediasi sebagaimana dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi dengan mediator Yuniati Faizah, S.Ag.,S.H.,M.SI., namun mediasi tidak dapat di laksanakan karena para pihak tidak hadir pada hari dan tanggal mediasi yang telah ditetapkan, sebagaimana Laporan Hasil Mediator tanggal 28 Nopember 2018;

  Menimbang, bahwa dari posita gugatan Penggugat dapat disimpulkan alasan Penggugat mengajukan gugat cerai pada pokoknya bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus sejak bulan April 2016 dan mengakibatkan Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai dengan sekarang dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali;

  Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak dapat didengar jawabannya karena Tergugat tidak pernah datang lagi menghadap di persidangan meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut dan tidak terbukti tidak datangnya tersebut disebabkan oleh suatu alasan yang sah, maka berdasarkan Pasal 151 RBg. Jo Pasal 81 Rv. perkara ini dapat diperiksa dan diputus diluar hadirnya Tergugat (contradiktoir);

  Menimbang, bahwa oleh karena gugatan cerai Penggugat didasarkan pada alasan perselisihan dan pertengkaran maka sebagaimana ketentuan

  Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam bahwa perceraian baru dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi Pengadilan mengenai sebab perselisihan dan pertengkaran itu dan setelah mendengar keterangan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu;

  Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memerintahkan kepada Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya, untuk itu Penggugat telah mengajukan bukti tertulis (P) dan dua orang saksi yang bernama SAKSI I (saksi 1) dan SAKSI II Hadi Santoso (saksi 2);

  Menimbang, bahwa bukti P (fotokopi kutipan akta nikah) yang menjelaskan mengenai Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan yang tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem, Majelis Hakim menilai sebagai akta autentik karena dibuat oleh pejabat umum yang berwenang sehingga secara formil dan materiil dapat diterima sebagai alat bukti serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;

  Menimbang, bahwa kedua saksi Penggugat tersebut, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 dan 5 R.Bg;

  Menimbang, bahwa saksi 1 dan saksi 2 Penggugat menerangkan yang pada pokoknya bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tinggal dan berumahtangga di Banyuwangi dan pada bulan April 2016 Penggugat pulang ke Karangasem untuk merawat ibunya yang kecelakaan namun kemudian Penggugat tidak mau kembali tinggal bersama dengan Tergugat di Banyuwangi. Saksi juga mengetahui Tergugat telah menjemput Penggugat untuk pulang ke Banyuwangi namun Penggugat tidak mau yang akhirnya Tergugat menyerahkan kembali Penggugat kepada keluarganya karena sudah tidak tahan dengan Penggugat. Sedangkan mengenai penyebab pisah tempat tinggal tersebut saksi tidak mengetahui, saksi juga tidak pernah melihat ataupun mendengar Penggugat dan Tergugat berselisih dan bertengkar. Para saksi mengetahui keduanya telah nasehati oleh keluarga namun tidak berhasil;

  Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi 1 dan saksi 2 mengenai Penggugat dan Tergugat yang telah pisah tempat tinggal sejak bulan April 2016 serta adanya upaya damai yang dilakukan oleh keluarga merupakan fakta yang dilihat sendiri dan bersesuaian satu dengan yang lain maka keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg dan Pasal 309 R.Bg sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

  Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P dan keterangan para saksi, terbukti fakta kejadian sebagai berikut:

  1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat merupakan pasangan suami isteri yang menikah pada tanggal 2 Februari 2015 dan belum dikaruniai anak;

  2. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak bulan April 2016 sampai dengan sekarang;

  3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah diupayakan damai namun tidak berhasil; Menimbang bahwa meskipun Majelis Hakim tidak mendapati adanya fakta perselisihan dan pertengkaran karena kedua saksi Penggugat tidak pernah melihat maupun mendengar Penggugat dan Tergugat berselisih dan bertengkar namun fakta Penggugat tidak lagi tinggal bersama dengan Tergugat di Kabupaten Banyuwangi sejak bulan April 2016, dapat dijadikan sebagai bukti tidak langsung (indirect evidence) atau persangkaan tentang rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang tidak harmonis lagi disebabkan perselisihan dan pertengkaran, Majelis Hakim juga menilai bahwa tidak mungkin seorang suami istri pisah rumah jika tidak ada beberapa persoalan yang mengakibatkan perselisihan dan pertengkaran, masing-masing tidak menjalankan kewajiban dan mendapatkan haknya karena keduanya pisah tempat tinggal tanpa adanya alasan yang dibenarkan, selain itu perselisihan dan pertengkaran suami isteri tidak selalu diketahui orang lain, seringkali orang lain hanya mengetahui beberapa kali dalam kurun waktu yang lama, dan seringkali pula orang hanya mengetahui perpisahan tempat tinggal sebagaimana yang terjadi dalam perkara

  a quo;

  Menimbang, bahwa terhadap fakta perdamaian oleh keluarga Penggugat menunjukkan indikasi tentang adanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat, jika keduanya rukun dalam berumah tangga tentu tidak akan ada upaya perdamaian dan upaya tersebut juga tidak berhasil merukunkan Penggugat dan Tergugat;

  Menimbang, bahwa penilaian Majelis Hakim ini merupakan persangkaan hakim (rechtelijke vermoeden) dan didasarkan atas pasal 310 R.Bg serta kaidah hukum yang terdapat pada Yurisprudensi MARI Nomor : 1354 K/Pdt/2000, tanggal 08 September 2003 bahwa perpisahan tempat tinggal dan tidak saling memperdulikan antara Penggugat dan Tergugat sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk rukun dalam rumah tangga;

  Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut:

  1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah;

  2. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus dan tidak harapan untuk hidup rukun kembali dalam rumah tangga;

  Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat telah terbukti rumah tangga Penggugat dan Tergugat pecah, tidak ada lagi rasa saling mencintai, hak dan kewajiban masing-masing telah terabaikan serta tidak ada harapan untuk rukun dalam rumah tangga, oleh karena itu terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar yang menjadi penyebab keduanya bertengkar dan berselisih, serta majelis hakim berkesimpulan tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang yang sakinah, mawaddah dan rohmah sangat sulit diwujudkan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia 1991 serta tidak memenuhi norma hukum Islam yang terkandung dalam Al-quran surat ar-Rum ayat 21;

  ًﺔ َﻣْﺣ َر َو ًةﱠد َوﱠﻣ مُﻛَﻧْﯾَﺑ َلَﻌَﺟ َو ﺎَﮭْﯾَﻟِإ آوُﻧُﻛْﺳَﺗِّﻟ ﺎًﺟا َو ْزَأ ْمُﻛِﺳُﻔﻧَأ ْنِّﻣ مُﻛَﻟ َﻖَﻠَﺧ ْنَأ ِﮫِﺗﺎَﯾآ ْنِﻣ َو

  Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

  

menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih

dan sayang.

  Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat beralasan hukum dan sesuai pula dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka gugatan Penggugat yang pada petitumnya mohon dikabulkan sebagaimana petitum angka 1 dapat dikabulkan;

  Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini adalah talak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu macam dari talak ba’in shughra sebagaimana ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, maka berdasarkan petitum point 2 majelis hakim akan menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat;

  Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009, Panitera diperintahkan untuk menyampaikan satu helai salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, namun berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 1 Tahun 2017 huruf C. Rumusan Hukum Kamar Agama point 3, perintah penyampaian salinan putusan tersebut tidak perlu dicantumkan dalam amar putusan oleh karena itu ditiadakan;

  Menimbang bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat;

  Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI

  1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

  2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (Mustamin bin Sajimah) terhadap Penggugat (Nur Halimah binti Abdul Hamid);

  3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 419.500,00 ( empat ratus sembilan belas ribu lima ratus rupiah).

  Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 12 Desember 2018 Masehi bertepatan

  YUNIATI FAIZAH,

  dengan tanggal 4 Rabiul Tsani 1440 Hijriyah, oleh kami

  

S.Ag.,S.H.,M.S.I. , sebagai Ketua Majelis, Abdurrahman, S.Ag. dan Nurul Laily,

  S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Ramli, S.H., sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Penggugat diluar hadirnya Tergugat.

  Hakim Anggota, Ketua Majelis, Abdurrahman, S.Ag. YUNIATI FAIZAH, S.Ag.,S.H.,M.S.I.

  Hakim Anggota, Nurul Laily, S.Ag.

  Panitera Pengganti, Ramli, S.H.

  Perincian Biaya Perkara : 1.

  Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan : Rp . 328.500,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Meterai : Rp. 6.000,-

  J u m l a h : Rp. 419.500,- (empat ratus sembilan belas ribu rupiah)