METODOLOGI PENELITIAN sosial pokok bahasan (13)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk
menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembang sumber daya
manusia. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan
sistem pendidikan yang berkualitas. Sebagai upaya untuk memenuhi
tuntutan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang handal, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dan
salah satunya adalah meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
Guru sebagai tenaga pendidik sangat menentukan keberhasilan
pendidikan, karena guru terlibat langsung di dalamnya dan juga
bertanggung jawab akan tugas kependidikannya. Seluruh aktivitas yang
dijalankan guru harus diperuntukan bagi kepentingan anak didiknya, yaitu
dalam rangka menumbuh kembangkan segenap potensi ke arah maksimal.
Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar
adalah guru, yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang
pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Salah satu masalah

yang dihadapi dunia pendidikan adalah menumbuhkan kreativitas guru.
Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan
penting dalam peningkatan mutu hasil belajar siswanya.
Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu
produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang
merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal
yang sudah ada. Bila hal ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang
bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benarbenar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan

1

2

modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk
baru.
Dalam hal ini, kreativitas guru yang dimaksud adalah guru yang
berkualitas dan mampu memanfaatkan situasi secara maksimal. Salah
satunya adalah guru yang selalu ingin berbuat lebih banyak bagi muridmuridnya serta guru yang rela berkorban demi meningkatkan mutu
pendidikan. Selain itu, guru juga mampu untuk menciptakan suasana
belajar yang kondusif, model pembelajaran yang tidak membosankan serta

dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.
Sarana dan prasarana yang memadai merupakan salah satu
penunjang guru dalam mengembangkan kreativitas yang dimilikinya.
Sehingga guru dengan leluasa dapat memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada sebagai alat bantu dalam memberikan bahan ajar di depan kelas.
Selain itu, dampak dari perkembangan teknologi dalam era globalisasi ini
mengakibatkan siswa dapat mengetahui informasi dan ilmu pengetahuan
yang cepat dan luas. Hal ini merupakan tantangan bagi guru untuk lebih
kreatif dalam menghadapi masalah ini. Kurangnya pengetahuan guru
dalam teknologi informasi menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam
upaya

meningkatkan

kreativitas

guru.

Guru


diharapkan

dapat

meningkatkan pengetahuannya dalam bidang pencarian informasi serta
kemampuannya setiap saat agar tidak ketinggalan informasi.
Tingkat kesejahteraan yang masih kurang memaksa guru untuk
mencari pendapatan tambahan di luar tugas mereka sebagai seorang guru.
Hal ini akan mempengaruhi kreativitas mereka dalam menjalankan tugas
sebagai guru. Adanya keinginan guru untuk selalu menyelesaikan
pekerjaan dengan segera dan meluangkan waktu untuk mencoba hal yang
baru merupakan indikator kreativitas guru yang disebut dengan motivasi.
Motivasi yang dimiliki ini bisa datang dari dalam diri sendiri (intrinsik)
dan dari luar diri (ekstrinsik) seperti penghargaan, lingkungan pekerjaan
yang kondusif serta dukungan dari teman. Ini berarti semakin tinggi
motivasi guru dalam bekerja, semakin tinggi pula tingkat kreativitasnya.

3

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa rendahnya kreativitas guru di SMA Negeri 30
Jakarta diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu minimnya sarana
dan prasarana pendidikan, hal ini dapat menyebabkan terbatasnya
kreativitas yang dihasilkan oleh guru. Selain itu kurangnya pengetahuan
teknologi informasi juga merupakan masalah yang signifikan, dapat dilihat
dari masih banyak guru yang “gaptek” atau gagal iptek, sehingga guru
tidak bisa berinovasi lebih lanjut karena pengetahuan yang masih minim.
Serta motivasi kerja yang masih rendah, terlihat dari kurangnya aktivitas
guru di sekolah dalam membantu siswa baik dalam proses belajar maupun
perkembangan psikologi siswa, selain itu guru berada di sekolah pada saat
mengajar, serta sering terlambat memasuki kelas.
Faktor-faktor tersebut merupakan indikator penting yang ikut
mempengaruhi kreativitas guru dalam melaksanakan tugas. Mengingat
tingkat kreativitas guru dalam tugas merupakan salah satu masalah yang
sangat menentukan pencapaian keberhasilan peningkatan mutu pendidikan
maka dilakukan pengkajian lebih mendalam.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
dikemukakan bahwa kurangnya kreativitas guru juga disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut.

1. Sarana dan prasarana pendidikan yang masih minim dan juga belum
dimanfaatkan dengan maksimal
2. Pengetahuan teknologi informasi guru yang masih kurang sebagai
bahan ajar di kelas
3. Motivasi kerja guru yang masih rendah dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya di sekolah
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas ternyata masalah kreativitas guru
memiliki penyebab yang sangat banyak. Oleh karena itu, pembatasan
masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak

4

menyimpang dari sasaran pokok penelitian. “Hubungan antara motivasi
kerja dengan kreativitas guru di SMA Negeri 30 Jakarta”.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam
penelitian ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan
dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus
penelitian, memunculkan pertanyaan di benak peneliti yaitu, Apakah ada

hubungan antara motivasi kerja dengan kreativitas guru di SMA
Negeri 30 Jakarta?
E. Kegunaan Penelitian
Hasil pnelitian ini mempunyai beberapa kegunaan, antara lain
adalah:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan baru bagi peneliti khususnya pada hubungan antara motivasi
kerja dan kreativitas guru di sekolah.
2. Bagi Tempat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pihak-pihak sekolah khususnya para guru dalam upaya membantu
meningkatkan kreativitas guru di sekolah.
3. Bagi Pembaca/Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
tambahan pengetahuan bagi pembaca atau bagi peneliti selanjutnya
yang mengadakan penelitian terhadap motivasi kerja dengan
kreativitas guru.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada masyarakat terlebih kepada guru pengajar agar lebih
termotivasi lagi dalam bekerja dan mengajar sehingga bisa
menciptakan kreativitas-kreativitas yang lain guna meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.