Kewajiban yang Timbul dari Perubahan Ala

Kewajiban yang Timbul dari Perubahan Alamat Perusahaan dan Dasar Hukumnya

Dengan perubahan alamat suatu perusahaan maka terdapat beberapa kewajiban yang harus
dipenuhi oleh suatu perusahaan di antaranya adalah:
1. Perubahan Surat Izin Usaha Perdagangan ("SIUP")
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 46/M-Dag/Per/9/2009
jo. No. 36/M-Dag/Per/9/2007 Tahun 2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan
("Permendag 46/2009"):

Perubahan Perusahaan adalah perubahan data perusahaan yang meliputi perubahan nama
perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor perusahaan, nama pemilik/penanggung jawab,
modal dan kekayaan bersih, kelembagaan, kegiatan usaha, dan barang/jasa dagangan utama
(Pasal 1 ayat [5])

Setiap terjadi perubahan data perusahaan mewajibkan Pemilik, Pengurus atau Penanggung
jawab Perusahaan Perdagangan mengajukan Surat Permohonan Surat Izin Usaha
Perdagangan ("SP-SIUP") perubahan dengan menggunakan formulir:

-

Lampiran I Permendag 46/2009 (SP SIUP); dan melampirkan


-

Lampiran II (Dokumen Permendag 46/2009 persyaratan permohonan SIUP Baru,
pendaftaran ulang, pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan, perubahan, pengganti yang
hilang atau rusak, dan contoh surat pernyataan)

Kemudian Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima SP-SIUP, Pejabat
Penerbit SIUP menerbitkan SIUP perubahan dengan menggunakan formulir sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III (Formulir SIUP Kecil/Menengah /Besar) (Pasal 14).
Dalam Lampiran II Permendag 46/2009 syarat-syarat yang diperlukan dalam melaporkan
perubahan data perseroan:
1. Surat Permohonan SIUP (Lampiran I Permendag 46/2009);

2. SIUP Asli;
3. Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas);
4. Data pendukung perubahan;
5. Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3×4 cm (2 lembar).

2. Kewajiban dibidang Perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak ("NPWP")


Bahwa berdasarkan Peraturan Dirjen Pajak No. Per-62/PJ/2010 jo. Per-41/PJ/2009 jo.
Per-44/Pj/2008 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
(WP) dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), Perubahan Data dan
Pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak ("PerDirjen Pajak
62/2010").

Perubahan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat usaha keluar
wilayah kerja KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar tidak termasuk dari definisi Perubahan
Data WP atau PKP (Pasal 1 Butir 15 PerDirjen Pajak), selanjutnya untuk permohonan
perubahan data untuk WP pindah dan/atau PKP pindah disampaikan ke KPP/KP4/KP2KP
tempat WP terdaftar untuk memberitahukan dan memohon perubahan data (Pasal 1 Butir 19
PerDirjen Pajak). Pemindahan WP atau PKP diartikan sebagai memindahkan administrasi
perpajakan Wajib Pajak dan/atau PKP dari tata usaha KPP lama ke tata usaha KPP baru,
karena alasan pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha
(Pasal 1 Butir 16 PerDirjen Pajak 62/2010).

Bahwa mengenai perubahan alamat wajib pajak (perseroan) tidak terikat kepada domisili
perusahaan sebagaimana ditentukan di dalam Anggaran Dasar, dalam hal wajib pajak
(perseroan) melakukan perpindahan alamat yang menjadi perhatian adalah mengenai wilayah

Kantor Pelayanan Pajak ("KPP"). Apabila perubahan alamat mengakibatkan perubahan KPP
maka wajib pajak yang bersangkutan harus mengajukan permohonan perpindahan KPP
kepada KPP lama dan KPP baru dan mengenai tata cara pelaporan dan pemindahan tersebut
diatur dalam Pasal 5 dan Pasal 6 PerDirjen Pajak 62/2010.

3. Perubahan Surat Keterangan Domisili Perusahaan ("SKDP")

Bahwa mengenai SKDP, sampai dengan saat ini tidak ada peraturan khusus yang mengatur
mengenai hal ini, untuk wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta peraturan yang bisa
dijadikan dasar mengenai hal ini terdapat dalam Peraturan Daerah DKI No. 1 Tahun 2006
tentang Retribusi Daerah ("Perda DKI 1/2006"), walaupun tidak secara tegas menyatakan
SKD, namun SKD dapat digolongkan pada perizinan yang berhubungan dengan Retribusi
daerah, peraturan lainnya adalah Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 506 Tahun 1989 tentang Pedoman Penyelengaraan Pelayanan
Masyarakat Dikantor Lurah DKI Jakarta ("KepGub 505/1989").

Berbeda yang telah jelaskan di atas bahwa pada dasarnya kedudukan perusahaan adalah suatu
domisili perusahaan. Berbeda dengan hal tersebut bahwa walaupun SKDP (Surat Keterangan
Domisili Perusahaan) disebutkan sebagai surat keterangan Domisili, pada kenyataannya
adalah suatu surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan mengenai alamat suatu

perusahaan.

Dokumen yang diperlukan untuk melakukan pengurusan SKDP ini sebagaimana terdapat di
dalam KepGub 505/1989 yaitu:
1. surat pengantar RT dan RW;
2. KTP pemilik;
3. Akta Notaris pendirian perusahaan;

Sedangkan Surat Keterangan Domisili ("SKD"), yang berhubungan dengan kewajiban
perpajakan digunakan dalam kaitannya dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
("P3B"). SKD digunakan untuk membuktikan bahwa Wajib Pajak tertentu adalah subjek
pajak dalam negeri (residence) dari suatu Negara tertentu yang menandatangani P3B. Dengan
demikian, SKD tersebut harus diterbitkan oleh Negara di mana seseorang atau badan
terdaftar sebagai Wajib Pajak dalam negeri. Sementara itu, negara lain yang merupakan
negara sumber penghasilan akan mengenakan tarif sesuai P3B jika orang atau badan tersebut
dapat menunjukkan SKD dari negara mitra P3B-nya. SKD bagi Wajib Pajak Dalam Negeri
diatur dengan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-35/PJ/2010 tentang Surat Keterangan
Domisili Bagi Subjek Pajak Dalam Negeri Indonesia Dalam Rangka Penerapan Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda.
4. Surat Tanda Daftar Perusahaan ("TDP")


Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan
ketentuan Undang-undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat halhal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan (Pasal 1 huruf a UU No. 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 37/MDag/Per/9/2007 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan
("Permendag 37/2007")

Setiap perusahaan yang melakukan perubahan terhadap data yang didaftarkan wajib
melaporkan perubahan data kepada KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat dengan
mengisi formulir pendaftaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.A sampai dengan
II.F Peraturan Menteri ini dan melampirkan dokumen sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VI Peraturan Menteri ini.

1). Kewajiban melaporkan perubahan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh:
a.

PT paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal persetujuan perubahan atau bukti

penerimaan pemberitahuan perubahan dari Menteri yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang peraturan perundang-undangan; atau

b.

Koperasi, CV, Firma, perorangan, dan BUL paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung
sejak tanggal perubahan (Pasal 10 Permen 37/2007 ayat [1] dan ayat [2])

Selanjutnya dalam Pasal 11 Permendag 37/2007 disebutkan bahwa perubahan alamat
perusahaan dapat mengakibatkan penggantian TDP, masa berlaku TDP pengganti adalah
sampai dengan masa berlaku TDP diubah/diganti. TDP pengganti akan diterbitkan oleh
Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan (KPP) paling lambat 3 hari terhitung sejak
permohonan perubahan diterima secara benar dan lengkap.

Lampiran VI Permendag 37/2007:

Dokumen persyaratan perubahan daftar perusahaan untuk masing-masing bentuk usaha
adalah sebagai berikut :
1. Asli dan fotokopi persetujuan perubahan atau bukti penerimaan pemberitahuan
2. perubahan dari Menteri Hukum dan HAM;dan

3. TDP asli.
dalam hal perubahan alamat dan tidak mengubah domisili tidak diwajibkan untuk melakukan
perubahan anggaran dasar sehingga persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
tidak diperlukan

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Aplikasi penentu hukum halal haram makanan dari jenis hewan berbasis WEB

48 291 143

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62