PENGINDRAAN JAUH UNTUK KEHIDUPAN SEHARI

PENGINDRAAN JAUH
Oleh : Erza Hermawan
Zaman dahulu orang ingin pergi ke suatu tempat sangatlah bergantung pada peta, peta
menjadi salah satu teknologi yang berguna untuk seseorang mengetahui posisinya maupun
mencari tujuan baru di permukaan bumi. Tetapi itu tidak sama lagi dengan zaman sekarang,
zaman yang disebut zaman digital, tinggal sentuh dan ketik dengan beberapa jari, anda sudah
bisa langsung mengetahui lokasi yang anda pijak dan lokasi yang mau anda tuju. Tidak perlu
mencari azimuth, dan back azimuth untuk mengetahui kordinat posisi anda sekarang.
Pengindraan jauh merupakan pengindraan yang menggunakan benda jarak jauh untuk
mengetahui suatu obyek dipermukaan bumi, yang dituangkan dalam bentuk citra. Citra
merupakan hasil gambar yang ditangkap menggunakan pesawat udara yang berisi objek
permukaan bumi.
Citra yang dihasilkan sangat bervariasi tergantung penggunaannya dan cakupan luas
wilayah yang akan dipotret. Seiring perkembangan teknologi, kini siapa saja sudah bisa
mengakses citra dengan mudah, bisa melalui komputer, atau smartphone yang sekarang
beredar di masyarakat, ditambah lagi dukungan perusahaan raksasa Google, dengan aplikasi
Google Maps kini masyarakat sudah bisa melihat obyek yang ada dipermukaan bumi dengan
mudah.
Hasil objek yang ditangkap dibedakan menjadi dua jenis data, data manual dan data
digital. Perbedaannya hanya saja dalam penggunaan alat yang digunakan dalam membaca
hasil objek. Biasanya pembacaan data manual menggunakan stereoskop cermin 3D, dengan

alat ini kita bisa melihat citra dengan 3D, hal itu memudahkan kita membaca suatu ketinggian
dipermukaan bumi, sedangkan data digital hanya menggunakan software yang dipasang
dikomputer.
Dengan data yang sudah didapatkan, apakah data tersebut sudah memiliki tafsiran dan
petunjuk dari hasil objek yang didapat?, lalu bagaimana cara menafsirnya?. Dengan cara
menginterpretasinya seseorang bisa membaca citra. Interpretasi citra ada berbagai jenis,
tergantung apa yang ingin kita dapatkan dari citra tersebut, inilah beberapa jenis interpretasi
citra sebagai berikut :
1. Rona dan Warna digunakan untuk membaca perbedaan antara daratan dan lautan. Misalnya
lautan lebih terang dibandin daratan.
2. Bentuk digunakan untuk membaca suatu obyek dengan dasar bentuk, misalnya lapangan
bola berbentuk persegi panjang.
3. Ukuran digunakan untuk membaca jarak, luas, ketinggian, dan volume suatu obyek
permukaan bumi.
4. Tekstur digunakan untuk membaca suatu vegetasi, dibedakan dengan kasar dan halus suatu
obyek.

5. Pola digunakan untuk membaca pola aliran sungai yang berada pada permukaan bumi.
6. Bayangan digunakan untuk memperjelas suatu obyek yang ada dipermukaan bumi.
7. Situs digunakan untuk membaca suatu obyek yang memiliki sejarah di lokasi tersebut.

8. Asosiai digunakan untuk membaca keterkaitan obyek dengan obyek yang lain, misalnya
kereta api dengan relnya.
Dengan beberapa interpretasi citra yang digunakan seseorang akan lebih mudah
mengetahui obyek yang ada dipermukaan bumi, hanya dengan menggunakan citra. Oleh
karena itu citra digunakan untuk mempermudah berbagai bidang kehidupan, seperti bidang
militer, kependudukan, meteorologi dan klimatologi.