Kajian Antropologi Terhadap Dinamika Sos

ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI KESEHATAN
( Kajian Antropologi Terhadap
Dinamika Sosial Budaya Kesehatan )

OLEH :

Nama : Rosdiana H.Ramli
NIM : K111 14 001

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

A. Studi Kebudayaan dan Kesehatan
Budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam berbagai aspek kehidupan
manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur
keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal tersebut
tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat tersebut.

Menurut, solita sarwono (1993), antropologi kesehatan sebagai studi
pengaruh unusur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit
dan kesehatan. Definisi yang dibuat solita ini masih sangat sempit karena antropologi
sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat dan pengaruh unsur
budaya saja. Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti koentjaraningrat
mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial,
budaya (1984;76). Pengertian antropologi kesehatan yang diajukan foster/anderson
merupakan konsep yang tepat karena termakutub dalam pengertian ilmu antropologi
seperti disampaikan koentjaraningrat di atas.
Menurut foster/anderson, antropologi kesehatan mengkaji masalah-masalah
kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub
sosial budaya.
Pokok perhatian kutub biologi :
 pertumbuhan dan perkembangan manusia
 peranan penyakit dalam evolusi manusia
 paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
 sistem medis tradisional (etnomedisin)
 masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
 tingkah laku sakit

 hubungan antara dokter pasien
 dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada
masyarakat tradisional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antropologi kesehatan adalah
disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari
tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya
disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit
pada manusia (foster/anderson, 1986; 1-3).
Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi
 Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkahlakunya, dengan
penyakitnya dan cara-cara dimana tingkahlakunya dan penyakitnya
mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya selalu melalui proses umpanbalik.
 Pendekatan ekologis merupakan dasar bagi studi tentang masalahmasalah
epidemiologi, cara-cara dimana tingkahlaku individu dan kelompok menentukan
derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi
yang berbeda-beda.





paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba
studi untuk mengetahui penyakit manusia purba dari fosil-fosil ini, pada
umumnya hanya pada penyakit-penyakit yang menunjukkan buktinya seperti
pada tulang-tulang yang dapat diidentifikasi

Kajian sosial budaya dalam kesehatan terdiri dari
 Etnomedisin
Cabang dari etnobotani atau antropologi kesehatan yang mempelajari
pengobatan tradisional, tidak hanya yang berhubungan dengan sumber-sumber
tertulis (contohnya pengobatan tradisional cina, ayurveda) tetapi terutama
pengetahuan dan praktek yang secara oral diturunkan selama beberapa abad. Dalam
ilmu pengetahuan, etnomedisin pada umumnya ditandai dengan pendekatan
antropologi yang kuat atau pendekatan biomedikal yang kuat, terutama dalam
program penemuan obat.
 Petugas kesehatan dan profesionalitas
Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan yang bersifat lintas
budaya, lebih cepat menemukan masalah daripada mereka yang bekerja dalam
kebudayaan sendiri, dan khususnya mereka yang terlibat dalam klinik pengobatan
melihat bahwa kesehatan dan penyakit bukan merupakan gejala biologik saja,
melainkan juga gejala sosial-budaya

 Tingkah laku sakit
Adalah bagaimana seseorang merasakan sakit, menginterpretasi dan bertindak
dalam merespon situasi sakit atau symptom medis.
 Hubungan antar petugas dan pasien
Meliputi tenaga profesional di bidang kesehatan kesehatan baik dalam praktek
kesehatan modern maupun praktek kesehatan tradisional dan pengobatan alternatif.
Serta interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien termasuk pola dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pola itu sendiri agar dapat terpecahkan problem kesehatan
masyarakat.
 Dinamika pelayanan kesehatan barat (modern) terhadap masyarakat tradisional
Seperti yang telah kita lihat bahwa penyembuhan penyakit biasanya bukan
sekedar orang yang terampil dalam cara-cara menangani gejala-gejala. Torrey
percaya bahwa lepas dari pembuktian tentang kemampuan penyembuh dalam
masyarakat non barat yang sifatnya agak menggelikan,”hampir di sepakati untuk
menyatakan bahwa para dukun sihir mendapatkan hasil pengobatan sama dengan para
psikeater”(torrey 1972:102).
B. Universalitas Konsep Kesehatan
Banyak ahli
filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lainlain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep
sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit

merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia

beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
UU no.23,1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa: kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakanbagian integral kesehatan.
Untuk kalangan atas, kesehatan adalah suatu “kebutuhan” yang utama. Mereka
menganggap bahwa pentingnya kesehatan yang baik serta pelayanan kesehatan yang
modern dan berkualitas serta tenaga medis yang ahli dan profesional. Untuk kalangan
bawah, bentuk pengobatan yang diberikan biasanya hanya berdasarkan anggapan
mereka sendiri tentang bagaimana penyakit itu timbul. Kalau mereka anggap penyakit
itu disebabkan oleh hal-hal yang supernatural atau magis, maka digunakan
pengobatan secara tradisional. Pengobatan modern dipilih bila mereka duga
penyebabnya faktor alamiah. Ini dapat merupakan sumber konflik bagi tenaga
kesehatan, bila ternyata pengobatan yang mereka pilih berlawanan dengan pemikiran
secara medis.
Sehat bukan kebutuhan, tetapi keadaan yang tidak mengganggu aktifitas mata
pencaharian (tanpa ukukran produktif), tidak menggunggu interaksi sosial sederhana

(keseharian) dalam keluarga, masyarakat, dan cenderung mengabaikan kualitas
interaksi
C. Faktor Sosial-Budaya yang Mempengaruhi Konseptualisasi Kesehatan
1. Faktor sosial
 Jenis kelamin
Jenis kelamin cukup berpengaruh dalam konseptualisasi kesehatan. Karena
baik pria maupun wanita pasti memiliki konsep masing-masing serta pandangan yang
berbeda mengenai kesehatan itu sendiri. Serta hal tersebut ditentukan oleh tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan terhadap diri mereka sendiri
 Umur
Kebanyakan remaja atau orang dewasa cenderung menggunakan layanan
kesehatan modern karena dianggap lebih instant dalam hal penyembuhan. Berbeda
dengan beberapa orang tua atau orang-orang yang lanjut usia, mereka lebih percaya
kepada pengobatan-pengobatan tradisional. Hal ini dikarenakan pengobatan
tradisional lebih praktis dan tidak terlalu ribet.
2. Faktor budaya
 Etnis
Dalam masyarakat, setiap manusia memilki kebiasaan dan konsep yang
berbeda-beda mengenai kesehatan.
 Budaya

Adapun salah satu memeriksakan secara dini kesehatan anggota keluarga
belum tampak. Hal ini terlihat dari banyaknya klien yang datang ke pelayanan

kesehatan untuk memeriksakan keadaan kesehatan sebagai tindakan kuratif belum
didukung sepenuhnya oleh upaya promotif dan preventif
Konsep gender
Konsep gender menjadi persoalan yang menimbulkan pro dan kontra baik di kalangan
Masyarakat, akademisi, maupun pemerintahan sejak dahulu dan bahkan sampai sekarang.
Pada umumnya sebagian masyarakat merasa terancam dan terusik pada saat mendengar
kata
‟gender‟. Berdasarkan diskusi dengan berbagai kalangan, keengganan masyarakat untuk
Menerima konsep gender disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Konsep gender berasal dari negara-negara barat, sehingga sebagian masyarakat
Menganggap bahwa gender merupakan propaganda nilai-nilai barat yang sengaja
Disebarkan untuk merubah tatanan masyarakat khususnya di timur.
2. Konsep gender merupakan gerakan yang membahayakan karena dapat
Memutarbalikkan ajaran agama dan budaya, karena konsep gender berlawanan dengan
Kodrati manusia.
3. Konsep gender berasal dari adanya kemarahan dan kefrustrasian kaum perempuan
Untuk menuntut haknya sehingga menyamai kedudukan laki-laki. Hal ini dikarenakan

Kaum perempuan merasa dirampas haknya oleh kaum laki-laki. Di indonesia tidak ada
Masalah gender karena negara sudah menjamin seluruh warga negara untuk
Mempunyai hak yang sama sesuai dengan yang tercantum pada uud 1945.
4. Adanya mind-set yang sangat kaku dan konservatif di sebagian masyarakat, yaitu
Mind set tentang pembagian peran antara laki-laki dan perempuan adalah sudah
Ditakdirkan dan tidak perlu untuk dirubah (misalnya kodrati perempuan adalah
Mengasuh anak, kodrati laki-laki mencari nafkah). Namun mind-set ini sepertinya
Masih terus berlaku meskipun mengabaikan fakta bahwa semakin banyak perempuan
Indonesia menjadi tenaga kerja wanita (tkw) ke luar negeri dan mengambil alih
Tugas suami sebagai pencari nafkah utama.
D. Etnomedisin Dalam sistem medis non barat
Pengetahuan masyarakat terhadap fenomena penyakit dan pengobatan
system non barat dengan pandangan para ahli.
Laudel f snow (dalam henderson, 1981:83 – 85) mengatakan bahwa fenomena
penyakit di masyarakat dibagi atas 2 (dua) hal, yaitu:
1. Natural illnesses (penyakit – penyakit alamiah). Penyakit alamiah ini dibagi atas 2
yaitu:
A. Penyakit yang disebabkan serangan unsur (agents) alami seperti hujan
B. Penyakit yang disebabkan kiriman tuhan atau hukuman tuhan atas dosa manusia.
Penyakit ini tidak dapat disembukan oleh obat – obatan modern


2. Unnatural illnesses
Adalah Penyakit – penyakit yang disebabkan faktor alamiah dan penyakit
yang disebabkan setan (demon) dan iblis (evil) sama – sama tidak dapat disembuhkan
dngan obat – obatan modern. Akan tetapi jika iblis atau setan yang berperan, maka
penyakit dianggap tidak ilmiah.
Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh dua faktor.
Pertama penyakit yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa, lelembut, makhluk
halus, manusia, dansebagainya. Pandangan ini disebut pandangan personalistik.
Penyakit juga dapat disebabkan karena terganggunya keseimbangan tubuh karena
unsur-unsurtetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya. Kajian tentang ini
disebut kajian natural atau nonsupranatural.
Etnomedisin yang berkenaan dengan konsep kausalitas, menemukan bahwa
hanya ada sedikit sekali kerangka kognitif pada masyarakat non barat yang penting
untuk “ menjelaskan “tentang adanya penyakit ( desease ), ditemukan bahwa suatu
bagian atas dua telah cukup untuk membedakan kategori kategori besar, atau
system system . Usul kami ( foster dan anderson ) adalah menyebut pembagian atas
dua itu dengan istilah istilah personalistik dan naturalistic
1. Sistem-sistem medis personalistik
Adalah suatu sistem dimana penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari

suatu agen yang aktif, yang berupa mahluk supranatural (mahluk gaib, atau dewa),
mahluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun mahluk
manusia (tukang sihir). Orang sakit adalah korbannya, objek dari agresi atau hukuman
yang ditujukan khusus kepadanya untuk alasan – alasan yang khusus menyangkut
dirinya saja.
2. Sistem-sistem medis naturalistik.
Adalah penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik yang bukan
pribadi. Sistem naturalistik mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi
karena unsur-unsur yang tetap didalam tubuh seperti panas, dingin,cairan tubuh (humor
atau dosha) yin dan yang ,berada dalam keadaan yang seimbang menurut usia, dan
kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkuan sosialnya. Apabila
keseimbangan ini terganggu,maka hasilnya adalah timbulnya penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.scribd.com/doc/53550131/BUDAYA-KESEHATAN diakses tanggal 8

september 2014
2. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/04/budaya-kesehatan.html diakses tanggal 8

september 2014

3. rikiflameducations.blogspot.com diakses tanggal 8 september 2014
4. id.scribd.com diakses tanggal 8 september 2014
5. http://shandrarizal.blogspot.com /2011/01/ sistem-medis-dalam-kacamata-sosial.html.
diakses tanggal 8 september 2014.