ANALISIS NILAI NILAI PANCASILA DAN WAWAS

ANALISIS NILAI-NILAI PANCASILA DAN WAWASAN
NUSANTARA PADA FILM NAGABONAR JADI 2

MAKALAH

Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
Adhitira F R
145150400111067

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Analisa Nilai-Nilai Pancasila .................................................................................... 3
2.2 Analisa Wawasan Nusantara ..................................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 6
3.2 Saran ......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 7

i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional adalah nilai-nilai yang bersifat
tetap. Namun, pada penjabarannya, dilakukan secara dinamis dan kreatif yang sesuai
dengan kebutuhan perkembangan masyarakat indonesia. Diterima Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi nasional (pandangan hidup bangsa) membawa dampak

bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok, dan landasan fundamental bagi
setiap penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang hakikatnya
berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nila-nilai dasar Pancasila adalah nilai
ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan
indonesia, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Wawasan nusantara adalah sikap dan cara pandang warga negara Indonesia
yang didasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila. Dalam menjalankan wawasan
nusantara, diutamakan untuk memenuhi kesatuan wilayah dan menghargai perbedaan
yang ada untuk mencapai tujuan nasional. Indonesia adalah negara kepulauan yang
memiliki banyak daerah bahkan pulau yang masih belum berpenghuni. Banyaknya
suku bangsa dan kebudayaan yang berbeda membuat negara Indonesia kaya dengan
beragam asetnya. Perbedaan ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang luas dan
memiliki banyak keragaman.

Film Nagabonar Jadi 2 adalah salah satu film buatan anak bangsa yang
mengangkat nilai-nilai pancasila dan wawasan nusantara. Nagabonar Jadi 2
merupakan sekuel dari film Naga Bonar(1987). Film yang dirilis pada tanggal 29
Maret 2007 silam ini mendapat penghargaan sebagai Film terbaik dalam Festival


1

Film Indonesia 2007 dan Movie of the year dari Guardians e-Awards. Film yang
disutradarai oleh Deddy Mizwar ini juga juga menjadi film terlaris pada tahun 2007.

Alur cerita berputar tentang hubungan Nagabonar (Deddy Mizwar) dan
Bonaga (Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak muda metropolis. Bonaga,
seorang pengusaha sukses, mendapat proyek pembangunan resort dari perusahaan
Jepang. Namun, lahan yang diincar perusahaan Jepang tersebut adalah lahan
perkebunan sawit milik ayahnya, Nagabonar. Maka Bonaga pun memboyong
ayahnya ke Jakarta agar dia bisa membujuk Nagabonar menjual lahan tersebut.

Usaha

Bonaga

tak

berhasil.


Kekeraskepalaan

Nagabonar

untuk

mempertahankan lahan perkebunan (di mana di sana juga terdapat makam istri, Ibu
dan temannya si bengak Bujang) semakin menjadi-jadi ketika tahu calon pembeli
tanahnya adalah perusahaan Jepang (yang masih dianggapnya penjajah). Sementara
Nagabonar dan Bonaga berusaha untuk saling memahami cara pandang dan nilai-nilai
satu sama lain, tenggat waktu untuk Bonaga semakin mendekat. Namun, pada
akhirnya Bonaga membatalkan perjanjian tersebut, karena ia tahu ayahnya
sebenarnya berat untuk menyetujui hal tersebut, ia tidak mau membuat ayahnya sedih,
karena ia sangat menyayangi ayahnya.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa saja nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam film?
2. Apa saja nilai wawasan nusantara yang ada pada film?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam film.

2. Mengetahui nilai wawasan nusantara yang ada pada film.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisa Nilai-Nilai Pancasila
Di dalam film Nagabonar Jadi 2, banyak pesan moral baik yang terdapat pada
film tersebut. Misalnya pada adegan dimana Nagabonar dengan salah satu rekan
anaknya ingin membuat rancangan sebuah tempat peristirahatan (resort). Dalam
adegan ini, Nagabonar bersikeras mengusulkan adanya lapangan sepakbola di dalam
peristirahatan itu, sedangkan rekan Bonaga terus mengalihkan usulan dari Nagabonar.
Adegan ini secara implisit menyampaikan bahwa rasa nasionalisme tidak hanya dapat
diekspresikan melalui peperangan saja.
Lalu, adegan lainnya yakni pada saat Nagabonar bersenang-senang saat
bermain bola bersama anak=anak disekitar rumah Bonaga. Didalam adegan tersebut,
terlihat bahwa tidak ada batasan usia untuk tetap bersama melakukan sesuatu hal.
Suasana kebersamaan sangat terasa. Rasa kebersamaan ini tertuang pada sila ketiga
yang menyatakan bahwa Persatuan Indonesia harus dijunjung tinggi.
Kemudian adegan lainnya yakni pada saat Nagabonar untuk melihat patung

Soekarno. Dialog yang ia katakan yakni :
“… kalau kau hidup pada zaman itu (perang kemerdekaan 1945) dan hari ini
kau berdiri di depan mereka (Soekarno dan Moh. Hatta), walau Cuma patungnya,
jantun kau akan berdegup cepat. Tidak bisa tidak kau akan hormat kepada

mereka…bahkan seorang pencopet pun akan tergetar hatinya, berdegup jantungnya
mendengar suaranya…”.
Sesaat kemudian ia menaikkan tangannya dan memberikan hormat pada
patung Soekarno. Setelah itu ia melihat sekitarnya dan tak seorang pun mengikuti apa
yang ia lakukan. Bahkan seorang anak kecil digambarkan terlihat heran dan
menganggap aneh Nagabonar. Adegan ini sebenarnya adalah analogi kecil dari
sesuatu yang lebih besar, yaitu perbandingan kondisi nasionalisme dulu dan sekarang.

3

Nagabonar secara eksplisit mengatakan bahwa ia begitu menghargai pahlawan yang
telah berjuang untuk kepentingan bangsa. Di saat yang sama ekspresinya secara
implisit menyatakan keprihatinannya terhadap generasi muda saat ini yang mulai
melupakan jasa-jasa para pahlawan. Adegan anak kecil tadi dapat dianalogikan
dengan kondisi generasi penerus bangsa yang cenderung bersikap apatis terhadap

nilai-nilai nasionalisme.

Di adegan yang sama, Nagabonar melihat orang-orang disekelilingnya tidak
melakukan hal yang ia lakukan (hormat). Kemudian ia berdialog kembali :
“Jendraaal (Jendral Soedirman), turunkan tanganmu. Siapa yang kau hormati siang
dan malam itu? Apa karena mereka yang lalu lalang di depanmu memakai roda
empat, Jendral? Bah, tidak semua dari mereka pantas kau hormati, Jendral.

Turunkan Tanganmu!”
Pada saat itu Nagabonar memanjat patung itu dan berusaha menurunkan
tangan patung jenderal Sudirman. Adegan ini merupakan kritik besar bagi generasi
saat ini. Kalimat-kalimat nagabonar di atas seolah menyadarkan kita bahwa dulu para
pahlawan kita telah memberikan cinta, pengorbanan, serta penghormatan tertinggi
pada tanah air kita demi kelanjutan bangsa ini di tangan generasi penerusnya. Namun
yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Kebutuhan materi untuk kepentingan
individu dan golongan, yang dalam hal ini dianalogikan lewat mobil-mobil beroda
empat, telah mengalahkan paham nasionalisme yang mendahulukan kepentingan
bangsa di atas kepentingan lain. Inilah yang menjadi alasan banyaknya koruptor di
negeri kita. Mereka menomorsekiankan kepentingan bangsa atas nama materi. Hal ini
tentulah bertentangan dengan sila ke empat pancasila, kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Adegan selanjutnya adalah pecakapan antara Nagabonar dengan seorang supir
bajaj yang bernama Umar. Nagabonar menyampaikan kritikan kecilnya tentang

4

mengapa patung pahlawan saat ini kebanyakan berasal dari pulau Jawa. Adegan ini
sangat menarik dan memiliki fungsi besar untuk menyadarkan kita tentang salah satu
alasan besar terjadinya degradasi rasa nasionalisme, terutama bagi kita yang berada di
luar pulau Jawa. Tak dapat kita pungkiri bahwa gerakan-gerakan separatis yang
selama ini terjadi di Aceh, Maluku, Irian Jaya, serta di berbagai tempat lain dipicu
oleh ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah Indonesia yang masih bersikap tidak
adil. Ketidakadilan ini tercermin oleh tidak meratanya pembangunan dan pendidikan.
Hal ini sesuai dengan sila ketiga pancasila, persatuan Indonesia.

Didalam film ini, terdapat juga banyak nilai moral agama. Salah satunya yakni
adegan ketika Nagabonar meminta Umar untuk diajarkan membaca Al-quran. Hal ini
secara eksplisit menyatakan bahwa belajar agama tidaklah mengenal umur. Siapapun
dan berapapun umurnya memiliki hak yang sama untuk belajar. Kemudian, hal ini

juga sesuai dengan nilai pancasila sila pertama, ketuhanan yang maha Esa.

2.2 Analisa Wawasan Nusantara
Dalam film Nagabonar Jadi 2, konflik utama dari film ini yakni ketika
Nagabonar tidak mau menjual lahan kepala sawit miliknya. Terlebih lagi, setelah ia
mengetahui bahwa orang yang ingin membeli lahan tersebut adalah orang Jepang
yang pernah menjajah Indonesia selama 3 tahun. Film ini secara eksplisit menyatakan
bahwa masyarakat Indonesia harus tetap mengingat nilai sejarah penjajahan yang
pernah terjadi di Indonesia.

5

BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Film Nagabonar Jadi 2 merupakan film terbaik pada tahun 2007. Film yang
disutradarai oleh Deddy Mizwar ini mendapat penghargaan sebagai Film terbaik dalam
Festival Film Indonesia 2007 dan Movie of the year dari Guardians e-Awards

Banyak nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalam film ini. Mulai dari
nilai keagamaan, nilai persatuan, nilai sosial, dan lain sebagainya. Penyampaian

pesan-pesan moral pun dikemas dengan balutan komedi khas Indonesia. Sehingga
film ini tidak terkesan kaku. Kemudian, adegan senang, haru, dan konyol pun dapat
disatukan dengan baik pada film ini meskipun banyak kritik yang terdapat pada
adegan tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah mendukung pembuatan film seperti ini. Film yang
mengangkat nilai-nilai Pancasila dan wawasan nusantara saat ini sangat dibutuhkan.
Sebab melihat kondisi saat ini, kebanyakan generasi muda telah kehilangan
identitasnya sebagai pemuda Indonesia. Mereka lebih senang kepada film-film luar
negeri yang lebih banyak menampilkan adegan yang dapat merusak moral bangsa.
Oleh sebab itu, film berkualitas dan dapat mengangkat nilai-nilai Pancasila
dibutuhkan guna membentuk kepribadian masyarakat Indonesia yang memiliki nilai
moral pancasila dan berwawasan nusantara, terutama para generasi penerus bangsa.

6

DAFTAR PUSTAKA

DARING
Anonim. 2007. Nagabonar Jadi 2.

https://id.wikipedia.org/wiki/Nagabonar_Jadi_2.Diakses tanggal 1 Juni 2016.
Anonim. 2015. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa . http://www.artikelsiana.com/2015/03/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasarnegara-pandangan.html#. Diakses tanggal 1 Juni 2016.
Indriyanti, Wahyu Sri .2014. Analisis film naga bonar dan naga bonar jadi 2.
http://fleurssoleil.blogspot.co.id/2014/05/analisis-film-naga-bonar-dan-nagabonar.html . Diakses tanggal 1 Juni 2016.
Mangaraja, Pasti.2013.Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila .
https://pmangaraja.wordpress.com/pancasila-2/nilai-nilai-yang-terkandung-dalampancasila/. DIakses tanggal 1 Juni 2016.

7