ALAT PERAGA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

ALAT PERAGA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Alat Peraga dan Media
Alat pelajaran tidak akan berfungsi tanpa kehadiran guru. Alat peraga adalah
perangkat untuk memvisualisasikan suatu konsep tertentu, misalnya gamelan, wayang, chart,
gambar, foto labuhan, grebeg, bekakak, janthilan, dsb baik berwujud gambar atau benda yang
sesungguhnya. Dalam praktek dilapangan seringkali kita temukan istilah lain yang serupa
atau mungkin berkonotasi yang sama yaitu “alat peraga” dan “alat bantu belajar” . dari ketiga
pengertian

para

ahli

bersikap

dengan

membedakannya,

namun


ada

pula

yang

menggunakannya dengan interpretasi yang sama.
Jika kita perhatikan sekilas memang seolah adalah sesuatu yang sama, namun ada
baiknya kita simak pendapat Drs. Basyirudin Usman, M.Pd dan Prof. Dr. H. Asnawir (2002)
“....perbedaan antar media dengan alat peraga terletak pada fungsi, bukan substansinya saja.
Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu.
Hal tersebut dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari
seluruh kegiatan belajar”. Jika melihat hal tersebut maka media memiliki tugas sebagaimana
guru menjadi sumber belajar bagi siswa. Jadi media merupakan sumber belajar yang bukan
manusia. Dengan demikian media memiliki peran utama dalam keberhasilan pendidikan
sedang alat bantu hanya menjadi perantara dalam memudahkan penyampaian informasi.
Ada perbedaan antara alat pelajaran, alat peraga, dan media pelajaran.
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara tau pengantar. Media bukan

hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat
memperoleh pengetahuan.
Rossi dan Breidle (1966), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi,
buku, koran, majalah, dan sebagainya. Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat
menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali
akan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari. Media pembelajaran dapat
menghubungkan kembali antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep
yang akan dipelajari.

Media pembelajarn IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh guru. IPA
untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama medi yang
dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam
penggunaan media ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dari
memfasilitasi media itu. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar
dari peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi materi pelajaran.
Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran
meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alatalat yang megantar pesanseperti Over Head Projector, radio, televisi, dan sebagainya.
Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang
terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang

terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik , diagram,
dan lain sebagainya.
B. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti berikut:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau
direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat
digunakan manakala diperlukan.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau Objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap
materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
4. Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut:
Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Dalam kondisi tersebut, media dapat berfungsi
untuk;
a. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas.
b. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kcil yang sulit dilihat oleh mata

telanjang, seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri, dan sebagainya.
c. Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat shingga dapat dilihat dalam waktu
yang lebih cepat.
d. Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat.
e. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks.
f. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga.
Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi lngsung antara peserta dengan
lingkungan.

Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.
Keenam, media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan
baik.
Ketujuh, media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret
sampai yang abstrak.
C. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya.

1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam;
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki
unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dihantar saja, tidak mengandung unsur suara,.
Yang termasuk dalam media ini adalah film slide, foto, transpaansi, lukisan, gambar, dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
c. Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung
unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara,
dan lain-lain.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide,
film, video, dan lain sebagainya.
3. Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya, media dapat dibagi ke dalam;
a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya.
Media ini memerlukan alat proyeksi seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide
projector untuk memproyeksikan film slide, Over Head Projector (OHP) untuk
memproyeksikan transparansi.
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.
D. Contoh Media Pembelajaran IPA SD

1. Benda-benda konkrit (nyata)
Contoh medianya adalah rangkaian listrik, makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, pesawat
sederhana.
2. Lingkungan alam
Dengan media lingkungan alam, metode yang digunakan adalah metoda karya wisata.
3. Kit IPA
Alat-alat laboratorium yang dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau
dikerjakan sendiri oleh siswa sendiri.
4. Charta, slide film, dan film
Chart dan slide film dapat memebantu guru dalam membelajarkan siswa tentang benda atau
makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat membantu siswa untuk

mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang pasir, hutan hujan
basah, tundra, laut, dan sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan sekitar siswa.
5. Film animasi
Film animasi tentang peredaran darah atau proses pencernaan makanan dapat lebih dipahami.
6. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-paru yang
dapat dioperasikan.
7. Torso

Torso adalah model potongan tubuh manusia.
8. Globe
Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Globe sering digunakan untuk membantu siswa
dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
9. Infocus dan reflector
Infocus digunakan untuk memperbesar gambar dari transparan atau buku, dan menjadi
kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.
10. Komputer
Komputer yang dihubungkan dengan kabel telepon dapat digunakan oleh para siswa untuk
mencari informasi melalui jaringan networking atau internet.
11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop digunakan untuk mengamati objek-objek yang tidak teramati dengan mata
telanjang. Sedangkan kaca pembesar untuk melihat benda yang kurang jelas dengan mata
telanjang.
E. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media dan Pemeliharaan Media
1. Prinsip pemilihan media
a. Pemilihan media sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Apakah tujuan bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap media memiliki
karakteristik tertentu, yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam pemakainnya.
b. Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas

Artinya pemilihan media bukan didasarkan kesenangan guru atau sekadar selingan dan
hiburan, melainkan harus menjadi integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa.
c. Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
d. Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru.
e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia.
Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat
dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari access, cost, technology,
interactivity, organization, dan novelty.
a. Access
Kemudahan akses dan media yang kita butuhkan tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan
murid.
b. Cost

Biaya juga dipertimbangkan, semakin banyak yang menggunakan maka unit cost dari sebuah
media akan semakin menurun.
c. Technology
Teknologi tersedia, jaringan listrik, dan mudah digunakan akan menjadi pertimbangan
pemilihan media.
d. Interactivity

Media yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
e. Organization
Dukungan organisasi misalnya dari kepala sekolah dan proses pengorganisasiannya.
f. Novelty
Kebaruan dari media yang dipilih juga menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru
biasanya lebih baik dan lebih menarik.
2. Pemeliharaan media IPA SD
Pemeliharaan penting untuk dilakukan karena dengan memelihara media pembelajaran dapat
menjaga media pembelajaran itu berada pada kondisi aslinya. Beberapa saran dalam
a.

memelihara media pembelajaran antara lain:
Tempatkan media pembelajaran seperti semula misalnya masukkan mikroskop pada

wadahnya, peralatan IPA pada tempatnya.
b. Perbaiki sendiri bila ada kerusakan kecil, bila kerusakan agak berat mungkin perlu direparasi
oleh ahlinya.
c. Simpanlah harta dengan baik.
d. Lepaskanlah batu baterai dan lampu dari kedudukannya setelah digunakan, kemudian simpan
ditempat yang terpisah.

e. Jangan satukan magnet dengan benda-benda lainnya, karena sifat kemagnetannya dapat
hilang.
f. Tempatkan media pembelajaran pada lemari agar tidak dikotori debu atau terpapar cahaya
matahari.
g. Model dan torso dapat ditutup dengan penutup plastik.

Sumber:
Herry Hernawan, Asep. 2007. Media Pembelajarn Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.
Ibrahim, R. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Widodo, Ari, dkk. 2007. Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.