PDF ini ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT POS INDONESIA ( PERSERO ) LAMONGAN | Handayani | JURNAL AKUNTANSI 1 SM

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR
KINERJA PERUSAHAAN PADA PT POS INDONESIA
( PERSERO ) LAMONGAN
Sutri Handayani
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
sutrihandayani99@gmail.com

ABSTRAK
Balanced scorecard (BSC) adalah salah satu alternatif pengukuran kinerja yang
bertujuan menggabungkan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Pengukuran ini
merupakan hasil dari suatu proses berdasarkan misi dan strategi dari suatu
perusahaan. Terdapat empat aspek yang diukur dalam balanced scorecard (BSC) yaitu
perspektif keuangan, perspektif pelanggan/konsumen, perspektif proses bisnis internal
serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah
kinerja perusahaan pada perspektif keuangan menghasilkan hasil kinerja ya ng buruk.
Dibandingkan dengan standar perusahaan, kinerjanya juga sama buruknya. Kinerja
PT. Pos Indonesia (Persero) Lamongan 62200 pada perspektif pelanggan menunjukan

hasil yang semakin baik. Pada perspektif proses bisnis internal menunjukan perbaikan
kinerja perusahaan yang semakin baik. . Berdasarkan pengukuran yang dilakukan,
peneliti menyimpulkan bahwa kinerja perusahaan pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan menunjukan hasil yang semakin baik.
Kata kunci: Penilaian Kinerja, Balanced Scorecard (BSC)

1.

Alokasi seluruh sumber daya bagi

PENDAHULUAN
Memasuki

pelaku

ekonomi

millennium
telah


ketiga,

mengalami

pertumbuhan

perusahaan

berkesinambungan,

secara

kebersamaan,

pergeseran yang lebih mengarah pada

kreativitas dan kerjasama, baik internal

bisnis yang akan membawa dampak


maupun eksternal perlu terus ditumbuh

positif

kembangkan

bagi

pengelolaan

perushaan.

Nuasa ini dapat dimanfaatkan untuk

demi

kejayaan

dan


kesehatan perusahaan.

meningkatkan kinerja perusahaan dimasa

PT Pos Indonesia ( Persero ) yang

masa mendatanng. Atmosfir lingkungan

bergerak dalam bidang jasa sangat

makro perusahaan, turut mempengaruhi

ditentukan oleh kinerja manusia dan

peluang

bisa

kinerja operasinya, sedangkan kinerja


ditangkap dan dikembangkan dengan

operasi sendiri terdiri atas struktur dan

kerja lebih keras dan lebih cerdas.

proses.

peluang

bisnis

yang

Struktur

sistem

dapat


dipresentasikan oleh jaringan ( Network )

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

589

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

dan pola hubungan antar node ( simpul ),

karyawannya

berdasarkan

sedangkan

standar,


criteria

proses

sistem

dapat

dipresentasikan sebagai sistem operasi

ini

sebagai

balanced scorecard

pengukuran

Pengertian


memanfaatkan
proses

perspektif keuangan dan

yang

telah

ditetapkan sebelumnya.

termasuk sistem pengendaliannya.
Penelitian

dan

sasaran,

balanced


scorecard

dilihat sebagai suatu alat manajemen
kinerja (performance management tool )
yang

dapat

membantu

perspektif bisnis internal perusahaan

menerapkan

agar

manajemen

Menurut Robert S. Kaplan dan David P


operasional keuangan PT. Pos Indonesia

Norton, 1996 balanced scorecard adalah

(Persero) lamongan. Karena, Manajemen

alat

operasional keuangan perusahaan akan

keseimbangan antara:

dapat

menguji

melandasi

strategi


strategi

organisasi

manajemen

menjadi

untuk

aksi.

menjaga

pengembangan

1.

Indikator focus dan non focus

perusahaan berjalan efektif atau tidak,

2.

Indikator kinerja lampau, masa

sehingga

perusahaan

melaksanakan

operasional

dalam
keuangan

dapat terukur dengan baik.

kini dan masa depan
3.

Indikator internal dan eksternal

4.

Indikator yang bersifat leading

Berdasarkan uraian latar belakang
diatas

maka

permasalahan

dalam

dan logging
Robert S Kaplan dan David P

penelitian ini adalah bagaimana kinerja

Norton

perusahaan PT. Pos Indonesia (persero)

balanced scorecard terdiri dari empat

Lamongan

perspektif, yaitu:

jika

menggunakan

diukur

analisis

dengan
Balanced

Scorecard?

(1996:38),

diagram

1. Perspektif keuangan
Keuangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk

secara

dilihat

dari

perusahaan

dapat

2

sudut

(dua)

mengetahui kinerja perusahaan PT. Pos

yaitu jangka pendek dan

Indonesia (persero) Lamongan dengan

panjang. Dalam Balanced scorecard

menggunakan Balanced Scorecard.

mempertimbangkan perspektif keuan

Menurut mulyadi ( 2001 : 415 ),
penilaian
secara

kinerja
periodik

organisasi,

590

bagian

adalah

penentuan

operasional
organisasi,

suatu
dan

jangka

gan karena ukuran keuangan yang
sangat penting dalam memberikan
ringkasan

konsekuensi

tindakan

ekonomis yang sudah diambil.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

2. Perspektif pelanggan

scorecard terdiri dari empat perspektif,

Dalam menyusun strategi ini
harus

menggunakan

kacamata

pelanggan

yang

menikmati

jasa

layanan.

Pada

perspektif

ini

perusahaan

diharuskan

melakukan

evaluasi

yaitu: Perspektif keuangan, Perspektif
pelanggan,

pertumbuhan.

mengenai

2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Penilaian kinerja dan tujuan
penilaian kinerja

penting

dalam

a.

Pengertian Kinerja

sasaran keuangan perusahaan.

Menurut mulyadi ( 2001 : 415 ),

3. Perspektif proses bisnis internal
Proses

merupakan

penilaian

rangkaian

secara

kinerja
periodik

adalah

penentuan

operasional

aktivitas untuk menghasilkan nilai

organisasi,

tambah bagi pelanggan. Terdapat dua

karyawannya

berdasarkan

macam proses dalam perusahaan,

standar,

criteria

yaitu proses produksi dan proses

ditetapkan sebelumnya.

bisnis.

bagian

dan

Berdasarkan

4. Perspektif

bisnis

internal, Perspektif pembelajaran dan

bagian ini merupakan salah satu
yang

proses

untuk

segment pasar yang akan dituju,

komponen

Perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan

suatu

organisasi,

sasaran,

yang

definisi

dan

telah

tersebut

diatas, kata kunci dari pada manajemen
kinerja, adalah:

Perspektif

dan

a.

Proses yang sistematik

pada

b.

Untuk memperbaiki kinerja

sumber daya khususnya sumber daya

c.

Melalui proses berkelanjutan dan

pertumbuhan

manusia

pembelajaran
ini

yang

berfokus

ada

di

dalam

perusahaan. Perspektif ini berurusan

berjangka panjang
d.

dengan pengembangan sumber daya
manusia,

agar

Meliputi penetapan sasaran kinerja
strategic

masing-masing

e.

Mengukur kinerja

menjadi karyawan yang kompeten

f.

Mengumpulkan,

yang akhirnya akan menghasilkan

menelaah,

kinerja yang prima bagi perusahaan.

kinerja

Robert S Kaplan dan David P Norton
(1996:38), secara diagram balanced

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

g.

menganalisis,

melaporkan

data

Menggunakannya untuk perbaikan
kinerja secara berkelanjutan

591

Volume II No. 3, Oktober 2017

b.

ISSN 2502 - 3764

Tujuan Penilaian Kinerja

d.

Balanced Scorecard (BSC)

Pengukuran

1)

Pengertian Balanced Scorecard

kinerja

merupakan

bagian penting dari proses pengendalian

(BSC)

manajemen, baik organisasi publik dan

Menurut Vincent gaspersz, 2002:

swasta,

namun

karena

sifat

dan

9, perkembangan tekhnologi informasi

karakteristiknya berbeda dengan sector

yang

swasta,

persaingan perusahaan dari industrial

penekanan

dan

orientasi

pengukuran kinerjanya terdapat.

sangat

cepat

telah

merubah

competition telah mengubah acuan yang
di capai untuk mengukur kinerjaa suatu

c.

Manfaat penilaian kinerja

perusahaan.

Penilaian

a.

kinerja

dimanfaatkan

untuk berbagai tujuan antara lain (

Scorecard

Yaitu kartu yang digunakan untuk

mulyadi & setyawan, 2000:245 ) yaitu:

mencatat score hasil mencatat seseorang

a.

organisasi

yang nantinya akan digunakan untuk

secara efektif dan efisien melalui

membandingkan dengan hasil kinerja

pemotivasian

yang sesungguhnya.

Merngelola

operasi

personel

secara

maksimum.
b.

b.

Membantu pengambilan keputusan
yang

bersangkutang

dengan

karyawan.
c.

oleh dua aspek yaitu : Keuangan dan non

pengembangan

keuangan, jangka pendek dan jangka

karyawan dan untuk meneydiakan

panjang, dan dari intern maupun ekstern.

dan

seleksi

dan

evaluasi

program pelatihan karyawan.

2)

Komponen-komponen Balanced

Menyediakan umpan baik bagi

Scorecard (BSC)

karyawan

Robert S Kaplan dan David P

baik mengenai atasan

mereka menilai mereka.
Meneydiakan suatu dasar
distribusi penghargaan.

592

bahwa kinerja personel atau karyawan

kebutuhan

kinerja

e.

Dimaksudkan untuk menunjukkan

diukur secara seimbang dan dipandang

Mengidentifikasi
pelatihan

d.

Balanced

Norton
bagi

(1996:38),

secara

diagram

balanced scorecard terdiri dari empat

perspektif, yaitu:

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 3, Oktober 2017

a.

ISSN 2502 - 3764

Perspektif keuangan

turnover,

Keuangan perusahaan dapat dilihat

receivable

dari

2

(dua)

sudut

yaitu jangka pendek dan

dapat

turnover

dan

sebagainya.

b.
manajeman

menggunakan

turnover,

jangka

panjang.
Pihak

inventory

perusahaan

beberapa

rasio

Perspektif pelanggan
Ada dua kelompok pengukuran

perspektif pelanggan, kelompok yang

keuangan sebagai tolok ukur menilai

pertama

kinerja

group, yang terdiri dari 5 (Lima) tolok

keuangan.

Menurut

Riyanto

disebut

core

measurement

(2001:330), rasio digolongkan menjadi 3

ukur yang saling terkait, yaitu:

(tiga) golongan ditinjau dari sumbernya

a)

Pangsa pasar (market-share) yaitu

atau darimana rasio tersebut dibuat,

mengukur seberapa besar proporsi

yaitu:

segment

1.

Rasio-rasio neraca (balanced sheet
ratio)

adalah

disusun

rasio-rasio

yang

Kemampuan
pelanggan
retention)

ratio,

current

kemampuan

ratio,

dikuasai

mempertahankan
lama

current

(customer

yaitu

tingkat

perusahaan

dalam

liabilities to total asset ratio,

mempertahankan

current asset to total asset ratio

dengan pelanggan-pelanggan lama.

Rasio-rasio

laba

c)
rugi

(income

hubungannya

Tingkat perolehan pelanggan baru
(customer

acquisition)

yaitu

statement ratio) adalah rasio yang

tingkat

disusun dari data yang berasal dari

dalam menarik pelanggan baru.

laporan laba rugi, misalnya gross

3.

b)

dari neraca, misalnya:
acid-test

yang

perusahaan.

dari data yang berasal

dan lain sebagainya.
2.

pasar

d)

kemampuan perusahaan

Tingkat kepuasan pelanggan (custo

profit margin, net operating ratio

mer satisfaction) yaitu mengukur

dan sebagainya.

tingkat

Rasio-rasio antar laporan (inter

terhadap pelayanan yang telah

statement rations) adalah rasio-

diberikan perusahaan.

rasio yang disusun dari data yang

e)

kepuasan

pelanggan

Tingkat profitabilitas pelanggan

berasal dari neraca dan data dari

(customer

profitability)

laporan laba rugi, misalnya, asset

mengukur

tingkat

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

yaitu

keuntungan

593

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

perusahaan atas suatu segment

karyawan. Ada tiga kategori utama yang

usaha tertentu.

sianalisis dan diukur dalam perspektif
ini, yaitu:

c.

Perspektif proses bisnis internal

a.

Kompetensi karyawan

Proses

b.

Daya dukung teknologi

c.

Budaya, motivasi.

aktivitas

merupakan

untuk

rangkaian

menghasilkan

nilai

tambah bagi pelanggan. Terdapat dua
macam proses dalam perusahaan, yaitu

3)

Peran

Sistem

Balanced

proses produksi dan proses bisnis. Proses

Scorecard (BSC)

produksi menghasilkan keluaran produk

Sistem Balanced Scorecard juga

atau jasa yang akan dijual kepada

berperan memperluas ukuran kinerja

konsumen

personel dalam tahap implementasi dan

sedangkan

proses

bisnis

memproduksi keluaran untuk tujuan

pemantauan

pengelolaan, seperti system perumusan

diantaranya:

(Umar,

2005:171),

strategi, system penyusunan rencana

1. Peran Perumusan Strategi

system, system

2. Peran Implementasi Strategi

penyusunan program,

atau system penyusunan anggaran.
4)
d.

Perspektif

pembelajaran

dan

Dalam

Balanced

proses

penyusu-

dan

nan, perusahaan lebih membentuk suatu

pertumbuhan ini berfokus pada sumber

tim khusus atau dengan menggunakan

daya khususnya sumber daya manusia

jasa konsultan, proses itu antara lain

yang

adalah :

ada

Perspektif

di
ini

pembelajaran

Penyusunan

Scorecard (BSC)

pertumbuhan
Perspektif

Proses

dalam

perusahaan.

berurusan

dengan

pengembangan sumber daya manusia,

1.

Tahap Persiapan
a. Mengkomunikasikan

manfaat

agar masing-masing menjadi karyawan

balanced scorecard

yang kompeten yang akhirnya akan

b. Mengklarifikasi konsep

menghasilkan kinerja yang prima bagi

c. Mempersiapkan

tim

inti

perusahaan. Oleh karena itu sasaran

penyusunan balanced scorecard

strategis harus mereflesikan strategi

d. Merancang proses pengumpulan

dalam pelatihan dan pengembangan

594

data.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 3, Oktober 2017

2.

Tahap

ISSN 2502 - 3764

Penentuan

dan

berkontribusi

Pengembangan

terhadap

kesuksesan organisasi. Tanpa

a. Mendapatkan gambaran mengenai

hubungan

ini,

cara dan ukuran penilaian kinerja

individu dan departemen depart

b. Menganalisis keterkaitan antara

emen dapat mengoptimalkan ki

ukuran kinerja tersebut dengan

nerja local mereka, tetapi tidak

strategi perusahaan.

berkontribusi untuk mencapai
sasaran strategi.

3.

Tahap Implementasi

3. Balanced scorecard berfokus

Mengkonfirmasikan

balanced

pada upaya-upaya perubahan,

scorecard sebagai sistem manajemen

jika sasaran dan ukuran yang

yang menerjemahkan strategi keopera-

benar dapat diidentifikasikan,

sional kepada seluruh karyawan.

implementasi yang sukses akan
tercapai, jika tidak investasi dan

5)

Keunggulan

Dan

inisiatif akan sia-sia.

Kelemahan

Balanced Scorecard (BSC)
Sistem pengukuran

kinerja

berdasarkan

balanced

memiliki

keunggulan-keunggulan

tertentu

scorecard

dibandingkan

pengukuran

3.

dengan

tradisional,

hal

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah

penelitian

deskriptif

(descriptive

research). Penelitian deskriptif adalah

ini

suatu metode dalam meneliti status

disebabkan antara lain (Kaplan dan

sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Norton, 1996:147-148), diantaranya:

set kondisi, suatu system pemikiran

1. Balanced

scorecard

ataupun suatu peristiwa pada masa

menggambarkan visi organisasi

sekarang. Metodelogi penelitian yang

masa

digunakan penulis adalah

depan

keseluruhan

organisasi.

deskriptif kualitatif dengan pendekatan

2. Balanced

scorecard

menciptakan
strategi

yang

mengijinkan
melihat

metode

suatu
utuh,

model
yang

karyawannya

bagaimana

studi

kasus

gambaran

karena

manajemen

memberikan
kinerja

PT.

Pos Indonesia (Persero) Lamongan dari
aspek keuangan dan non keuangan.

mereka

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

595

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

Teknik sampling dalam penelitian

sampling

sebanyak

100

konsumen

ini menggunakan Purposive Sampling

sedangkan pengambilan sampel terhadap

yang termasuk dalam Nonprobability

kepuasan karyawan PT Pos Indonesian

Sampling

yaitu

kondisi

keuangan

perusahaan, jumlah jasa/produk yang

(Persero) secara acak sebanyak 41
karyawan.

ditawarkan, proses layanan jasa / produk
dan hal lain yang berhubungan dengan
perusahaan

serta

karyawan

yang

4.

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
Setelah

bersangkutan, untuk mengukur tingkat

melakukan

perhitungan

kinerja karyawan. PT.POS INDONESIA

serta analisa terhadap seluruh indikator

LAMONGAN

Jl.

disetiap perspektif balanced scorecard

Kabupaten

diatas, maka penulis akan menyajikan

Kisarmidi

(PERSERO)

MS

No.1

Lamongan. Hal ini dikarenakan pada

hasil

tahun 2014 merupakan tahun terbaru

keseluruhan pada tabel dibawah ini

pembuatan laporan keuangan dan pada

sehingga dapat mengetahui secara detail

tahun itu PT Pos Indonesia (persero)

akan kinerja setiap indikator yang

Lamongan mengalami perkembangan

digunakan sebagai tolok ukur kinerja

yang

pesat.

peningkatan

Ini

terhadap

perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero)

keuangan

dan

Lamongan tersebut.

Pengambilan
kepuasan

secara

dari

proses pelayanan jasa / produk yang
meningkat.

perusahaan

dilihat

bisa

kondisi

kinerja

sampel

konsumen

/

Adapun
keseluruhan
metode

hasil

kinerja

dengan

balanced

secara

menggunakan

scorecard

pada

pelanggan PT Pos Indonesia (Persero)

perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero)

Lamongan

Lamongan

sebagai

responden

adalah sebagai berikut:

menggunakan metode acak atau random

596

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

Tabel 1. Hasil Kinerja Perusahaan Secara Keseluruhan PT. POS Indonesia (Persero)
Lamongan Januari-Maret 2014
No

Indikator

1
2
3

ROI
ROE
BOPO

4
5
6

Pemerolehan
Retensi
Komplain

7
8
9

SCE
Yield Rate
Process Time

10
Retensi
11
Training
12
Absenteeism
Sumber: Data diolah

Bulan
Rata-rata
Pebruari
Maret
Perspektif Keuangan
3,03%
3,88%
17,10%
5,98%
3,19%
4,08%
18,08%
16,36%
89,39%
120,21%
170,27%
126,62%
Perspektif Pelanggan
25,17%
16,86%
20,41%
20,81%
74,83%
83,14%
75,59%
77,85%
0,0736%
0,1220%
0,0742%
0,0899%
Perspektif Proses Bisnis Internal
31,5%
33%
31,8%
32,43%
44,76%
44,58%
48,08%
45,81%
43,84%
45,71%
47,96%
45,84%
Perspektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran
0%
0%
0%
0%
5,26%
2,63%
2,44%
3,44%
1,56%
1,56%
2,5%
1,87%
Januari

Keterangan
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
KurangBaik
Cukup

Melihat hasil perolehan return of

3,19% dan pada bulan Pebruari turun

investment (ROI) diatas menunjukkan

menjadi sebesar (4,08%) serta pada

bahwa kinerja perusahaan dari bulan ke

bulan maret kembali turun menjadi

bulan semakin menurun. Hal ini dapat

sebesar (18,08%). . Dilihat dari rata-rata

dilihat semakin menurunnya hasil yang

perusahaan, kinerja pada beban dan

diperoleh. Pada bulan Januari sebesar

pendapatan operasional (BOPO) ini

3,03% dan pada bulan Pebruari turun

cukup bagus dikarenakan rata-rata untuk

menjadi sebesar (3,88%) serta pada

rasio ini sebesar 126,62% sehingga

bulan

angka tersebut berada diatas angka yang

Maret

kembali

turun menjadi

(17,10%). Dibandingkan dengan rata-

diperoleh

rata perusahaan sebesar(5,98%) maka

Pebruari2014. Hasil perolehan pada

kinerja perusahaan untuk rasio ini adalah

perspektif keuangan perusahaan kurang

kurang baik. Untuk indikator return on

baik. Pada rasio ROI dan ROE hasil

equity (ROE) dari bulan Januari-Maret

prosentase dari bulan ke bulan semakin

2014 ini mengalami hasil yang menurun.

naik namun untuk rasio BOPO hasil

Hal ini disebabkan hasil yang diperoleh

tersebut adalah kurang baik dikarenakan

disetiap bulannya mengalami hasil yang

nilai dari rasio BOPO meningkat dari

selalu turun. Pada bulan Januari sebesar

bulan ke bulan.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

pada

bulan

Januari

dan

597

Volume II No. 3, Oktober 2017

Untuk

memperoleh

ISSN 2502 - 3764

pelanggan,

maret

perusahaan

bisa

mengatasi

Kantor Pos Lamongan 62200 kinerjanya

permasalahan tersebut dan hal ini bisa

cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari hasil

dilihat

perolehan prosentase dari bulan ke

dibandingkan

bulan. Untuk bulan Januari hasil yang

perusahaan yakni sebesar 0,0899%.

dari

hasil

perolehan

dengan

dan

rata-rata

diperoleh sebesar 25,17% dan untuk

Untuk mengukur tingkat kepuasan

bulan Pebruari menurun sebesar 16,86%

pelanggan perlu dilakukan uji kuwalitas

serta

sedikit

data yang diperoleh dari kuisioner

mengalami kenaikan sebesar 20,41%.

kepuasan pelanggan yang meliputi uji

Dari hasil rata-rata yang diperoleh yakni

validitas

sebesar 20,81% maka kinerja untuk

masing-masing indikator terhadap total

memperoleh pelanggan adalah cukup

skor

baik

menunjukkan hasil yang signifikan, dan

pada

bulan

Maret

Untuk perspektif pelanggan, dalam

dan

konstruk

reliabilitas.

dari

Korelasi

setiap

variabel

menunjukkan bahwa r hitung > r tabel,

mempertahankan pelanggannya kinerja

sehingga

perusahaan adalah baik. Hal ini dapat

semua item pertanyaan dinyatakan valid.

dilihat dari hasil yang diperoleh dari

Hasil

tahun ke tahun adalah stabil dan jika

menunjukkan bahwa semua variabel

dibandingkan

mempunyai koefisien Alpha yang cukup

dengan

perusahaan

maka

baiknya.

Untuk

rata-rata

kinerjanya

sama

indikatorjumlah

dapat

uji

disimpulkan

reliabilitas

bahwa

tersebut

tinggi yaitu diatas 0,60, sehingga dapat
dikatakan

semua

konsep

pengukur

pelanggan yang complain hasil yang

masing-masing variabel dari kesioner

diperoleh cukup stabil. Bulan Januari

adalah

angka yang diperoleh sebesar 0,0736%

digunakan sebagai alat ukur.

reliabel

dan pada bulan Pebruari meningkat

Untuk

menjadi sebesar 0,1220% serta pada

efectiveness

bulan

perspektif

maret

mengalami

penurunan

sehingga

indikator
(SCE),
proses

layak

service

cycle

indikator

pada

bisnis

internal

menjadi sebesar 0,07242%. Terjadinya

menghasilkan kinerja yang cukup baik.

peningkatan jumlah complain pelanggan

Terlihat adanya hasil yang meningkat

terhadap pelayanan pada bulan Pebruari

meskipun pada bulan Maret

merupakan hal yang segera diselesaikan

namun tidak mempengaruhi kinerja

dan dicari solusinya sehingga pada bulan

secara keseluruhan. Pada bulan Januari

598

turun

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

hasil yang dicapai sebesar 32,5%. Pada

pembelajaran

bulan Pebruari naik sebesar 33% dan

indikator yang digunakan adalah cukup

pada bulan Maret kembali turun menjadi

baik. Dalam mempertahankan karyawan,

sebesar 31,8% . Dengan melihat hasil

kinerja perusahaan ini cukup baik dan

yang diperoleh, menunjukkan bahwa

hasil yang sama dalam hal absensi

kinerja perusahaan dari bulan ke bulan

karyawan.

bisa dikatakan baik. Pada bulan Januari

mempertahankan

perusahaan hanya bisa menghasilkan

perusahaan

44,76% dan angka tersebut berada

karyawan yang tetap / stabil pada 3

dibawah standar yang bernilai sebesar

bulan terakhir.Pada bulan januari sampai

45,81% yang artinya kinerja perusahaan

maret tingkat retensi karyawan sebesar

masih

0% , Hasil tersebut merupakan upaya

belum

optimal.

Pada

bulan

maka

kinerja

Untuk

untuk

indikator

karyawan

tersebut,

mempunyai

selanjutnya yakni pada bulan Pebruari

positif

dan

perusahaan secara keseluruhan adalah

Maret,

meningkatkan
prosentase

perusahaan
kinerjanya

yang

diperoleh

dapat
sehingga
menjadi

baik/

perusahaan

jumlah

stabil.

pelatihan

sehingga

kinerja

Untuk

memberikan

terhadap

karyawan,

sebesar 44,58% dan 48,08%. Melihat

perusahaan ini menghasilkan kinerja

hasil yang diperoleh, pada bulan januari

yang baik sehingga hal ini dapat

sebesar 43,84% dan meningkat pada

membantu

bulan selanjutnya yakni pada bulan

memperbaiki kinerja yang kurang baik

Pebruari sebesar 45,71% dan meningkat

dimasa yang akan datang.

perusahaan

dalam

lagi pada bulan maret menjadi sebesar
47,96%. Dengan hasil perolehan ini
maka kinerja perusahaan adalah baik.

5.

PENUTUP

5.1

Simpulan

Pada perspektif proses bisnis internal,
hasil yang diraih secara keseluruhan
adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari
hasil yang diperoleh oleh perusahaan
disetiap tahunnya serta dilihat dari ratarata perusahaan. Untuk perspektif yang
terakhir dari Balanced Scorecard yakni
perspektif

pertumbuhan

serta

Kesimpulan dari penelitian ini
bahwasannya kinerja perusahaan PT. Pos
Indonesia

(Persero)

Lamongan
menggunakan

yang
alat

Kantor

Pos

diukur

dengan

ukur

kinerja

perusahaan yakni menggunakan metode
balanced scorecard (BSC) dengan 4

(empat) perspektif diantaranya perspektif

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

599

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

pelanggan,

pelanggan merasa puas. Untuk SCE itu

perspektif proses bisnis internal serta

sendiri, hasil yang diperoleh adalah

perspektif

dan

cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pertumbuhan yang terdiri dari beberapa

yang diperoleh dari bulan ke bulan dan

indikator didalamnya menghasilkan hasil

dibandingkan

pencapaian yang cukup baik.

perusahaan.

keuangan,

perspektif

pembelajaran

Kinerja

perspektif

baik. Dibandingkan dengan rata-rata
perusahaan,kinerjanya juga sama kurang
baiknya. Untuk ROI dan ROE, hasilnya
semakin turun dari bulan ke bulan
sehingga membuat pihak perusahaan
bekerja lebih keras untuk memperbaiki
kinerjanya. Untuk BOPO itu sendiri,

Pada perspektif pelanggan terjadi
peningkatan

jumlah

perspektif
dan

pertumbuhanmenunjukan
semakin

hasil

baik.Peningkatan

yang
jumlah

karyawan yang mengikuti pelatihan dan
pengembangan

berdampak

terhadap

peningkatan kinerja karyawan, kepuasan
serta

produktivitas

kerja

karyawan

sehingga hal tersebut akan berdampak
terhadap

perusahaan

dimasa yang akan datang.

pelanggan

perusahaandari bulan ke bulan. Proses
inovasi

pada

rata-rata

pembelajaran

menguntungkan

kinerjanya kurang baik

dengan

Berdasarkan

keuangan

menghasilkan hasil kinerja yangkurang

juga

meningkatkan

5.2

Saran
Berdasarkan

kepuasan

kesimpulan

yang

pelanggan serta dalam mempertahankan

telah diuraikan diatas, maka dapat

pelanggannya,

dikemukakan saran-saran yaitu :

berusaha

perusahaan
maksimal.

telah
Peneliti

1.

Kinerja

perspektif

keuangan

kinerja

adalah kinerja yang paling kurang

Perusahaan pada perspektif pelanggan

baik jika dibandingkan dengan 3

menunjukan hasil yang semakin baik.

(tiga) perspektif lainnya. Hal ini

menyimpulkan

bahwa

bisnis

menjadi perhatian lebih bagi pihak

internalmenunjukkan perbaikan kinerja

perusahaan untuk segera mungkin

pada perusahaan yang semakin baik.

mpemperbaiki kinerjanya.

Pada

perspektif

proses

Dalam peningkatan hasil serta kecepatan

2.

Perusahaan sebaiknya melakukan

waktu memproses pekerjaan semakin

perbaikan

dalam

perspektif

meningkat

karyawan.

Pada

indikator

600

sehingga

membuat

para

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 3, Oktober 2017

ISSN 2502 - 3764

absenteeism tersebut menunjukkan

Pelipat

kinerja yang cukup baik namun

Perusahaan,

jika

Cetakan ke-2, Yogyakarta: Aditya

kinerja

tersebut

ditingkatkan

maka

akan

baik

lebih

lebih

perusahaan
dalam

memperhatikan

hal

kinerja

Untuk

Kinerja

Edisi

ke-1,

Media
Sugiono.

2006.

Metode

Penelitian

Administasi Dilengkapi Dengan
Metode R&D . Alfabeta: Bandung.

karyawannya.
3.

Ganda,

penelitian

selanjutnya

pertanyaan pada kuisioner untuk

Umar, Haryono. 2006. Strategic Control.
Universitas Trisakti, Jakarta.

pelanggan ditambah.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan . BPFE,

Yogyakarta.
Gasperz, Vincent, 2002, Production
Planning ang Inventory Control :
Berdasarkan Pendekatan Sistem
Terintegrasi MRP II dan JIT
Menuju
Manufakturing 21, Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kaplan, Robert S and David P Norton,
1996.

Balanced

Menerapkan

Scorecard

Strategi

:

Menjadi

Aksi, Erlangga : Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen
Konsep, Manfaat dan Rekayasa .

Salemba Empat: Jakarta.
Mulyadi

dan

Sistem

Johny

Setiawan,2000,

Perencanaan

dan

Pengendalian Manajemen: Sistem

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

601

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25