PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP FOURSPEED PARLOR ATAS KERUGIAN YANG TIMBUL DARI PERJANJIAN SEWA MENYEWA YANG BERAKHIR KARENA KLAIM PIHAK KETIGA DIHUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP FOURSPEED PARLOR ATAS
KERUGIAN YANG TIMBUL DARI PERJANJIAN SEWA MENYEWA
YANG BERAKHIR KARENA KLAIM PIHAK KETIGA DIHUBUNGKAN
DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Frascilia Larasinta
110110100237
Perjanjian sewa menyewa antara Tio selaku pihak yang
menyewakan dan Fourspeed Parlor selaku pihak penyewa menimbulkan
kerugian dikarenakan adanya klaim dari pihak ketiga yaitu PT KAI yang
mengklaim bahwa tanah beserta bangunan tersebut merupakan aset milik
PT KAI. Hal ini terjadi karena Tio selaku pihak yang menyewakan telah
melakukan suatu perbuatan melawan hukum yaitu tidak memberitahukan
dan menginformasikan dengan benar mengenai alas hak atau status
tanah dari rumah yang disewakan tersebut kepada Fourspeed Parlor.
Penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan untuk
membahas bagaimanakah perlindungan hukum kepada Fourspeed Parlor
sebagai pihak penyewa dengan adanya klaim pihak ketiga terhadap
rumah yang disewa dan tindakan hukum apakah yang dapat dilakukan
oleh Fourspeed Parlor selaku pihak penyewa yang dirugikan atas tindakan
tersebut.

Berdasarkan
dokumen-dokumen
yang
diperiksa
dalam
memorandum hukum ini, hasil analisis dari perjanjian sewa menyewa
antara Fourspeed Parlor dan Tio ialah Fourspeed Parlor mengalami
kerugian akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tio.
Fourspeed Parlor berhak mendapat perlindungan hukum baik secara
materiil maupun immateriil. Fourspeed Parlor dapat mengajukan tuntutan
melalui litigasi maupun non-litigasi, tetapi antara Fourspeed Parlor dan Tio
disepakati untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara
musyawarah. Oleh karena itu, Fourspeed Parlor sebagai penyewa yang
beritikad baik berhak mendapat perlindungan hukum yaitu dapat menuntut
ganti kerugian berupa pengembalian uang sewa. Hasil kesepakatan dan
putusan musyawarah tersebut seharusnya dicantumkan dalam sebuah
perjanjian yang dibuat secara tertulis agar lebih memberikan kepastian
hukum bagi para pihak.
 


iv