Perbandingan Luaran Dan Komplikasi Operasi Histerektomi Radikal Perlaparoskopi Dengan Histerektomi Radikal Perlaparotomi Pada Karsinoma Serviks Uteri Stadium Awal.
P ro s id in g K o n g re s O b s te tri d a n
G in e k o lo g i In d o n e s ia X V I B a n d u n g
BUKU I
E d ito r: tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tono Djuwantono
Wiryawan Permadi
Dian Tjahyadi
Yudi Mulyana Hidayat
Hartanto Bayuaji
Anita Deborah Anwar
P e rs a tu a n O b s te tri d a n G in e k o lo g i In d o n e s ia
(P O G I)
2015
P ro s id in g K o n g re s O b s te tri d a n
G in e k o lo g i
In d o n e s ia X V I B a n d u n g
BUKU I
P e n e rb it: tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad
RSUPDr. Hasan Sadikin Bandung - Bekerja sama dengan POG!
JI. Pasteur No. 38 Bandung - 40161
Telp: 022-2032530, 022-2034953-55,
Pes.3240 Fax 022-2039086
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit
P e n a ta Is i:
David Halim, Edwin Kurniawan, Yanni Melliandari
Achmad
D e s ig n C o v e r:
Tono Djuwantono,
Wiryawan
Permadi, Stanislaus Adiwibowo
Widjanarko
CopyrightPONMLKJIHGFEDCBA
© 2015 LKJIHGFEDCBA
IS B N 9 7 8 -6 0 2 -7 3 0 1 2 -0 -7
S a n k s i P e la n g g a ra n
Undang
1.
- Undang
Pasal 72
No 19 Tahun
2 0 0 2 te n ta n g
H a k C ip ta
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbutan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2.
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
P E R B A N D IN G A N
O PERASI
LUARAN
H IS T E R E K T O M I
PERLAPARO SK O PI
R A D IK A L
DAN
S E R V IK S
R A D IK A L
DENGAN
PERLAPAROTOM I
K O M P L IK A S I
H IS T E R E K T O M I
PADA
K A R S IN O M A
A W A L tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
U T E R I S T A D IU M
Sofie Rifayani KrisnadiZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Yudi Mulyana Hidayat, Supriadi Gandamihardja,
P e n d a h u lu a n
Karsinoma serviks uteri merupakan
kanker kedua terbanyak
duniaPONMLKJIHGFEDCBA
4 6 6 .0 0 0
kasus baru pertahun
Serikat tahun
2009
menyebabkan
lebih
kematian
1 0 /1 0 0 .0 0 0
berkembanq.'
tersering
datang
wanita
pada stadium
kesintasan
stadium
dari
11%
hidup
yang
Sadikin tahun
yang datang
serviks uteri
negara
maju
dan
wanita per-tahun
2 5 - 4 0 /1 0 0 .0 0 0
negara
total
2
kanker
sangat
rendah
Data laporan
,3
rata-rata
2 0 1 2 -2 0 1 3
berada pada stadium
ginekologi
di
karena
tahunan
dan sebagian besar
sebagian
32%
angka
dengan
angka
besar
datang
ginekologi
penderita
70%
kontribusi
Indonesia,
poli onkologi
menunjukkan
sedang
keganasan ginekologi
lanjut. Karsin'bma serviks uteri memberikan
5 tahun
kasus dan
1 l.2 7 0
di
4 0 /1 0 0 .0 0 0
karsinoma serviks uteri merupakan
angka
lanjut.
[bu. Di Amerika
kasus. Kematian akibat kanker serviks insidensi kurang
di
Di Indonesia
kematian
2 3 l.0 0 0
kasus baru karsinoma
4 .0 7 0
dengan insidensi
kejadian
68%
ditemukan
dengan
pada wanita di seluruh
pada
RS. Hasan
kanker serviks uteri
awal (stadium IA-IIA) , sedangkan
stadium
lanjut
(stadium IIB-IVB).
Beberapa faktor
kali, jumlah
pasangan
penggunaan
kontrasepsi
meliputi
stadium
kedalaman
histopatologi
invasi.
klinik,
Kemoterapi
pasangan,
oral, dan riwayat
pembesaran
Diagnosis
pilihan
serviks uteri adalah
hidup/berganti
utama
kelenjar
servik
servik
sebagai terapi
330
koitus
seksual,
bening,
uteri
uteri
umur
Sedangkan
getah
terapi tergantung
karsinoma
diberikan
perilaku
merokok.
karsinoma
dan penatalaksanaan
saat ini terapi
kemoterapi.
risiko karsinoma
berdasarkan
dari stadium
adalah
tambahanA
paritas,
faktor
ukuran
pertama
lama
prognostik
tumor
dan
pemeriksaan
penyakit. Sampai
operasi,
(a d ju va n ),
radiasi
dan
n e o a d ju va n
Perbandingan
dengan
atauA c o n c o m
Luaran dan Kompiikasi
Histerektomi
Terapi operasi
ita n t
awal adalah : stadium
Operasi Histerektomi
Radikai Periaparotomi
IAl:
pada Karsinoma
dilakukan
pada
Konisasi, stadium
I 331
Radikai Periaparoskopi
Serviks Uteri Stadium
karsinoma
Awai
serviks uteri stadium
IA2: Radikal Histerektomi,
stadium
IB-
IlA: Radikal Histerektorni.l+'
Pada wanita
terkadang
muda
dengan
harus kehilangan
dapat
melakukan
masih
bisa mempunyai
radikal
tr a c h e le c to m y
ditegakkan
pada
karsinoma
fungsi reproduksi,
konservasi
fungsi
Bila diagnosis
yang
stadium
sehingga
terbaik
karsinoma
sudah
uteri
awal
tetapi pada stadium IAl-2,
reproduksi
anak dan operasi
wanita
serviks
cukup
wanita
untuk
anak
tersebut
tersebut
servik uteri stadium
mempunyai
IB1 masih
muda
kondisi
IA2-IIA
adalah
IA2-IlA
pilihannya
telah
adalah
radikal histerektomi.
Pertanyaannya
terbaik
untuk
histerektomi
belum
pilihan
wan ita tersebut?
radikal
ginekologi
optimal
perlaparoskopi
penelitian
Apakah
radikal
histerektomi
histerektomi
perlaparoskopi
di Indonesia,
dalam
peneliti
bertujuan
yang
terjadi
hiterektomi
radikal perlaparotomi,
sakit
begitu
radikal
yang
mana yang
perabdominal
atau
prosedur operasi laparoskopi
sakit di Indonesia
histerektomi
perbandingan
radikal
radikal
dan
dengan
acuan klinisi dan rumah
pilihan
operasi
awal dan akhirnya
dalam kasus onkologi
luaran
perlaparoskopi
dapat menjadi
memberikan
serviks uteri stadium
pada ahli bedah
lain khususnya di Asia Tenggara. Dalam
histerektomi
dalam
populer
operasi
melakukan
sehingga
di Indonesia
karsinoma
tindakan
untuk
antara
begitu
pula rumah sakit-rumah
negara-negara
komplikasi
sakit-rumah
belum
memfasilitasi
dibandingkan
ini
penderita
operasi
radikal perlaparoskopi?
Histerektomi
onkologi
adalah
ginekologi
pada
wanita
akan meningkatkan
di Indonesia.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
M e to d e
Metode
penelitian
banding
terhadap
yang
digunakan
23 kasus karsinoma
histerektomi
perlaparoskopi
histerektomi
radikal
Hasan Sadikin
Poeradiredja
dan
adalah
ca se
c o n tr o l s tu d y
serviks uteri yang dilakukan
dan 46 kasus karsinoma
perlaparotomi
RS. Jejaring
dan RS. Sariningsih
oleh
dan melakukan
peneliti
Pendidikan
operasi
uji
radikal
serviks uteri yang dilakukan
selama periode
FK Unpad
20l2-2013
(RS. Santosa,
Bandung).LKJIHGFEDCBA
di RS.
RSB. Emma
I
332
Kongres Obstetri
Jumlah
yang
kasus total
dioperasi
histerektomi
dan Ginekologi
oleh
peneliti
diambil
sebanyak
dan
66
2012-2013
108
kasus karsinoma
kasus, terdiri
kasus
dari penderita
HAl, pada saat operasi tidak' ditemukan
kelenjar getah bening
(KOGI) XVI 2015
selama periode
perlaparoskopi
Sampel penelitian
Indonesia
radikal
karsinoma
dari
serviks uteri
42
kasus radikal
histerektomi
perlaparotomi.
servik uteri stadium
penyebaran
ke parametrium,
pelvik dan data variabel penelitian
IA2-IB1-
pembesaran
diAm e d i c a l
record
perlaparotomi
sejak
tercatat
pasien.
Peneliti
tahun
2007
penelitian
telah
dan
melakukan
histerektomi
diambil
operasi
histeterektomi
radikal
perlaparoskopi
tahun 2012, setelah peneliti
tahun dalam tehnik operasi laparoskopi
radikal
sejak tahun
mempunyai
2009.
pengalaman
Sampel
selama tiga
radikal histerektomi.
Data variabel meliputi:
•
Luaran
(Intra
& Pasca Operasi)
operasi yang dibutuhkan,
•
Luaran
komplikasi:
urinarius, gangguan
: Jumlah
perdarahan
selama
radikalitas operasi, lama tinggal
Kejadiaan
infeksi,
saluran cerna/trauma
gangguan
operasi,
waktu
di rumah sakit.
berkemih/trauma
traktus
GI Tract, fistula genital sampai dengan
tiga bulan pasca operasi.
•
Luaran penggunaan
obat-obatan
dan alat habis pakai selama operasi dan selama
perawatan di rumah sakit.
Data variabel
operasi diambil
dari
m e d ic a l
luaran dan data pemakaian
dari
record
m e d ic a l
record
obat dan alat habis pakai di kamar
rawat inap, data komplikasi
sebagian
diambil
rawat jalan pasen di RS. Hasan Sadikin dan RS. Jejaring.
Analisa statistik
menggunakan
program
untuk mencari hasil uji beda yang ditentukan
SPSS dengan
uji statistik
chi square
dengan nilai kemaknaan pi
0.00
0.28
No dif
(n ila i p )
I
3 3 4 tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Dari tabel 2 diatas terlihat
secara statistik
mobilisasi
maupun
klinik
(KOGI) XVI 2015
bahwa didapatkan
(p=O.OO) yakni;
dini dan lama perawatan
dirumah
dan radikalitas operasi tidak didapatkan
T a b e l 3 . K o m p lik a s i
4 variabel yang signifikan
panjang
insisi, jumlah
sakit. Sedangkan
perdarahan,
lama
o p e ra s:
perbedaan yang signifikan.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S e la m a d a n P a s c a O p e ra s i
A b d o m in a l
untuk
RHT
R a d ik a l H T
L a p a ro s k o p i
RHT
U jiS ta tis tik
n=46
n=23
(n ila ip )
6
0
0 .0 0
2
2
P
0
0
Ne diff
Fistula genital
2
2
P > 0 ,0 5
Problem
0
0
No diff
Merbiditas
infeksi"
baik
(Wound dehiscence)
Trauma Traktus (Jrif:l~nus
>
0 .0 5
(bladder atoni)
. Trauma TraktusDigestivus
A n e s te s l
Pada tabel
pada
kejadian
dehiscence")
komplikasi
variabel
pada
selama dan pasca operasi
morbiditas
infeksi
bekas luka operasi,
(terjadi
sedangkan
tampak
terdapat
perbedaan
infeksi
sekunder
"wound
komplikasi
lain tidak
berbeda
bermakna.
T a b e l 4 . D a ta p e n g g u n a a n
o b a t,
:..~ a s iF ~
Analgetika
-
Transfusi darah
Kasa steril
-
Benang bedah
tra n s fu s i d a ra h d a n a la t h a b is p a k a i
..:•
•
Laparotomi
•
taparoskepi
•
l.aparotorni
4&
•
l.aparoskopi
23
•
•
Laparotemi
t.a p a r o s k e p i
'8
..•
Laparotomi
40
Laparoskopi
2S
•
Laparotomi
46
9 .6 5
•
LaparoskopiA
.n.
2 .1 3
-
0 .0 0
21
0 .2 8
0 .0 0
0 .0 0
Perbandingan
dengan
G ra fik 1 .
Luaran dan Komplikasi
Histerektomi
Operasi Histerektomi
Radikal Perlaparotomi
P e rb a n d in g a n
penggunaan
o b a t, tra n s fu s i
I 335
Radikal Perlaparoskopi
Serviks Uteri Stadium AwalZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
pada Karsinoma
d a ra h
d a n a la t h a b is p a k a i
s e la m a o p e ra s i d a n p e ra w a ta n
400
350
I,
1
1
300
250
\
1
200
,A
\
1
\
1
1
150
100
\
\
l
\
50
o
-
, ,
,
-
-_.
LAPAROTOMI
-
LAPAROSKOPI
+---~--T---~--.-------.-~~~~~'~--,
Dari tabel dan grafik pemakaian obat dan alat habis pakai di atas terlihat
4 varia bel signifikan
(p=O.OO) yaitu; pemakaian
antibiotika,
analgetika,
kasa steril dan benang bedah pada pasien yang menggunakan
secara signifikan
nilainya lebih rendah dibandingkan
ada
pengguanaan
metoda
laparoskopi
dengan metoda laparotomi.
Pem bahasan
Penelitian
tentang
dan histerektomi
perbandingan
radikal
perlaparoskopi
servik uteri selama periode
histerektomi
radikal
luaran operasi histerektomi
telah dilakukan
tahun 2012-2013,
dan
23
kasus
terdiri
radikal perlaparotomi
pada 69 kasus karsinoma
dari 46 kasus dengan
dengan
operasi
histerektomi
operasi
radikal
perlaparoskopi.
Data
Ginekologi
penderita
Rumah
ditemukan jumlah
kanker
Sakit
penderita
serviks
Hasan
dari
Sadikin
laporan
selama
tahunan
2
tahun
di
Poli
(tahun
Onkologi
2012-2013)
baru kanker serviks 698 kasus, dengan sebaran stadium
penyakit
saat datang
ke rumah sakit pada stadium
awal
stadium
lanjut IIB-IVB 482 kasus (68,2%). Data tersebut
IA-IIA
216 kasus (31,8%),
menggambarkan
kanker serviks sebagian besar datang ke rumah sakit terlambat
penderita
sudah pad a stadium
I Kongres
336
lanjut,
Obstetri
artinya
(31,8%)
S ta d iu m
Kriteria
dan Ginekologi
modalitas
Indonesia
operasi
(KOGI) XVI 2015
histerektomi
radikal
dapat
dilakukan
pada
216
kasus karsinoma servik uteri.LKJIHGFEDCBA
K lin ik
FIGO untuk
stadium
kanker
serviks uteri
didasarkan
pada temuan
klinis.
Klasifikasi FIGO pada kanker serviks uteri dalah sebagai berikut:"
•
S ta d iu m
o
I: Karsinoma serviks terbatas pada rahim.
Tahap
IA1: Karsinoma
stroma dengan
invasif
kedalaman
didiagnosis
hanya
dengan
mikroskop.
Invasi
3 mm atau kurang dan 7 mm atau kurang dalam
dimensi horisontal.
o
Tahap IA2: Invasi kedalaman
mm. Penyebaran horisontal
o
mikroskopis
lebih dari 3 mm dan kurang dari 5
7 mm atau kurang.
Tahap IB1: Lesi terlihat jelas dan diameter
memiliki
kedalaman
kurang dari 4 em. Lesi mikroskopis
invasi lebih dari 5 mm atau seeara horizontal
tersebar
lebih dari 7 mm.
o
•
Tahap IB2: Lesi terlihat jelas dan diameter
Il: Karsinoma
S ta d iu m
serviks menyebar
lebih dari 4 em.
ke luar rahim tetapi
tidak
ke dinding
pelvik atau sepertiga bagian bawah vagina.
o
Stadium
IIA:
Karsinoma
serviks
menyebar
ke bawah
vagina
namun
tidak
melebihi dua pertiga dari panjang vagina.
o
Tahap IIB: Karsinoma
dinding
•
serviks meluas ke parametrium
tetapi
tidak
sampai ke
pelvik.
S ta d iu m
DI: Karsinoma
serviks meluas
ke dinding
sepertiga
distal vagina, atau menyebabkan
pelvik
hidronefrosis
dan/atau
melibatkan
atau tidak berfungsinya
ginjal.
o
o
Tahap
IlIA:
Karsinoma
pelvik.
Stadium
serviks
S ta d iu m
IIIB: karsinoma
IV A :
melampaui
•
melibatkan
tanpa ekstensi ke dinding
menyebabkan
•
serviks
S ta d iu m
hidronefrosis
Tumor
IV B :
metastasis jauh.
ke dinding
atau tidak berfungsinya
menginvasi
pelvik sejati.
meluas
sepertiga
kandung
kemih
bagian
samping
bawah
panggul
vagina
atau
ginjal.
atau mukosa
rektal dan/atau
Perbandingan
dengan
Modalitas
mengangkat
standar
Okabayashi
histerektomi
primer
telah
(mengangkat
di serviks
dikembangkan
Untuk
serviks,
dilakukan
sehingga
dan membuat
operasi
yang
operasi
penderita
histerektomi
keterbatasan
mengurangi
radikal
Disisi
histerektomi
yang didapatkan,
mahal, keterampilan
yang
kelemahan
pelvik
bilateral,
Dengan
diperluas
laparoskopi
misalnya;
diperlukan
yang eukup
2-3
dan komplikasi
yang terjadi
yang terjadi
histerektomi
mempunyai
fasilitas
dilakukan
perlu alternatif
dengan
operasi
em diatas
persetujuan
dan komplikasi
operasi
dan tim
supaya mendapatkan
demikian
yakni;
perlaparotomi
abdomen
memutuskan
kelemahan
pembedah
oleh Querleu,
radikal
(intra peritoneal)
perlaparotomi
lain
oleh
bilateral)."
untuk
perlaparotomi.>
susuai
dimodifikasi
limfadenektomi
insisi mediana
beberapa
yakni
histerektomi
sayatan pada dinding
merasa berat
radikal
baik untuk
perlaparoskopi.
atau
menimbulkan
histerektomi
lebih
eukup
Cherney
radikal
vagina,
akses kedalam rongga abdomen
(Insisi Mylard,
untuk
tipe Piper lIor atau Querleu type C2
operasi
melakukan
(1911),
Awal
operasi
penyebarannya,
Weirtheim
standar
1/3-1/2
tindakan
ekspose yang baik dengan
umbilikus),
tempat
Ernest
salfingoovarektomi
melakukan
memerlukan
lebar
dan
I 337
Radikal Perlaparoskopi
Serviks Uteri Stadium
adalah suatu tindakan
radikal tipe Ill/histerektorni
uterus,
kadang-kadang
pada Karsinoma
radikal
(1921) dan disempurnakan
yakni; histerektomi
Operasi Histerektomi
Radikal Perlaparotomi
operasi
tumor
yang
Luaran dan Komplikasi
Histerektomi
pada
radikal
keterbatasan-
alat laparoskopi
yang
lain
yang
baik, seleksi pasien
yang lebih ketat.6.7
Pada penelitian
histerektomi
ini bertujuan
radikal perlaparoskopi
penelitian
selama
perbedaan
yang eukup bermakna
histerektomi
perlaparotomi
1.
untuk
P a n ja n g
periode
radikal
mengetahui
perbandingan
dengan histerektomi
tahun
2012-2013
perlaparoskopi
radikal perlaparotomi.
yang
baik seeara statistik
dengan
luaran operasi
telah
dilakukan
maupun
operasi
Pada
didapatkan
klinik antara operasi
histerektomi
radikal
dari luaran; antara lain:ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
in s is i (a k s e s in tra a b d o m in a l),
perlaparotomi
dibutuhkan
mediana, modifikasi
insisi yang
pfanenstie/
intraabdomen
yang
adekuat,
membutuhkan
(rata-rata
incission) dan
visualisasi
insisi pada operasi histerektomi
eukup
(rata 18,13 em) (insisi
atau my/arcI) untuk
pada histerektomi
2,5 em) (untuk
intra
panjang
abdominal
mendapatkan
radikal
pemasangan
sangat
radikal
perlaparoskopi
trokar
adekuat
atau
ekspose
hanya
troeart port
dengan
bantuan
338
I Kongres
Obstetri
pembesaran
dan Ginekologi
objek
Indonesia
dari kameraA ( t h e l e s c o p e
operasi intra abdominal
tidak
perlaparoskopi
prosedur
dengan
artinya
prosedur
berbeda
histerektomi
2.
N y e ri
la m a
disebabkan
oleh
Keluhan
berdasarkan
a ccess
Mobilisasi
atau
dini
perlaparoskopi
pada
yang
berturut
Frumovit
tentang
perhitungan
penelitian
nyeri,
dkk
operasi
lebih
dinding
p ts n e n s tie t
lama
abdominal
ini tidak
perawatan
lama
insisi
lebih banyak
bermakna
(p=O.OO).
didapatkan
variabel
perawatan
penggunaan
tehnik
dan
limfadenektomi
dilakukan
avaskuler
transiluminasi
perdarahan
operasi
untuk
energi
karena perdarahan
dengan
(m e d ia n a ,
dan
Pada
trokar
operasi
dan selalu
la te r a l/p a r a m e d ia n )
intrabadominal
bipolarjmonopolar
akan mengganggu
demikian
m o d i ft k a s i
pada saat prosedur
memasangi
perdarahan
berasal
yang memperdarahi
bilateral.
u m b ilic a l
dan jika terjadi
berlangsung,
perabdominal
intraabdominal
( p e r i / i n fr a
dengan
insisi
pelvik
(4,5 vs 9,7),
.6 ,7 - 1 6
operasi
pad a saat dilakukan
segeradiatasi
menghentikan
operasi
histerektomi
Rustum
darah (arteri/vena)
perdarahan
yang
pada
operasi
(2 vs 5), Abu
pada prosedur
pembuluh
insisi abdomen
daerah
laparoskopi
prosedur
panjang
berdasarkan
dibandingkan
ditambah
radikal
perlaparoskopi
dengan
dari insisi
turut; 1.6 vs 3.6 dan 3.3 vs 5.6, sesuai dengan penelitian
beberapa
m yle r d ;
histerektomi
mencari
mulai
analgetika
statistik
tetapi
dan
singkat
perdarahan
p e rd a ra h a n ,
terpotongnya
daerah
nyeri pasca
untuk ekspose intra abdominal
Zakashanky K dkk (3,8 vs 5,6) dan Steed H dkk (1 vs 5)
dari
m in im a l
nyeri pasca operasi
abdominal
ini penggunaan
kualitas
pasca
perlaparotomi
J u m la h
sehingga
6 ,7 - 1 2
pasca operasi.PONMLKJIHGFEDCBA
analgetika
3.
sama
bukan
surgery
lain disebabkan
hak abdomen
dengan
pasca operasi
derajat
pada dinding
pada penelitian
vs 3,6 ampul)
nyeri
intraabdominal
perlaparoskopi,
dan kemungkinan
yang lebih luas dan efek tarikan
yang adekuat, terbukti
operasi
trauma
pada cutis, fascia dan otot
(6,8 ampul
m in im a l
dengan
perlaparoskopi
Pada operasi perabdominal
p e ra w a ta n .
lebih besar dibandingkan
terutama
perabdominal
radikal
perlaparotomi
prosedur
ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s u r g e r y .5 ,6 - 1 2
p a s c a o p e ra s i
operasi
operasi
histerektomi
disebut
Tindakan
m a g n i fi c a t i o n ) .
diantara
radikal
lebih tepat operasi laparoskopi
in va s ive
(KOGI) XVI 2015
jumlah
pada
untuk
visualisasi saat
perdarahan
pada
Perbandingan
dengan
Luaran dan Komplikasi
Histerektomi
prosedur
histerektomi
radikal
prosedur
perlaparotomi
350,0
prosedur
Operasi Histerektomi
Radikal Perlaparotomi
pada Karsinoma
perlaparoskopi
vs
operasi perlaparoskopi
635,8
Radi al Pe aoaros
lebih
sedikit
(p=O.OO). Bukti
sebelumnya
(p
G in e k o lo g i In d o n e s ia X V I B a n d u n g
BUKU I
E d ito r: tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tono Djuwantono
Wiryawan Permadi
Dian Tjahyadi
Yudi Mulyana Hidayat
Hartanto Bayuaji
Anita Deborah Anwar
P e rs a tu a n O b s te tri d a n G in e k o lo g i In d o n e s ia
(P O G I)
2015
P ro s id in g K o n g re s O b s te tri d a n
G in e k o lo g i
In d o n e s ia X V I B a n d u n g
BUKU I
P e n e rb it: tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad
RSUPDr. Hasan Sadikin Bandung - Bekerja sama dengan POG!
JI. Pasteur No. 38 Bandung - 40161
Telp: 022-2032530, 022-2034953-55,
Pes.3240 Fax 022-2039086
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit
P e n a ta Is i:
David Halim, Edwin Kurniawan, Yanni Melliandari
Achmad
D e s ig n C o v e r:
Tono Djuwantono,
Wiryawan
Permadi, Stanislaus Adiwibowo
Widjanarko
CopyrightPONMLKJIHGFEDCBA
© 2015 LKJIHGFEDCBA
IS B N 9 7 8 -6 0 2 -7 3 0 1 2 -0 -7
S a n k s i P e la n g g a ra n
Undang
1.
- Undang
Pasal 72
No 19 Tahun
2 0 0 2 te n ta n g
H a k C ip ta
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbutan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2.
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
P E R B A N D IN G A N
O PERASI
LUARAN
H IS T E R E K T O M I
PERLAPARO SK O PI
R A D IK A L
DAN
S E R V IK S
R A D IK A L
DENGAN
PERLAPAROTOM I
K O M P L IK A S I
H IS T E R E K T O M I
PADA
K A R S IN O M A
A W A L tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
U T E R I S T A D IU M
Sofie Rifayani KrisnadiZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Yudi Mulyana Hidayat, Supriadi Gandamihardja,
P e n d a h u lu a n
Karsinoma serviks uteri merupakan
kanker kedua terbanyak
duniaPONMLKJIHGFEDCBA
4 6 6 .0 0 0
kasus baru pertahun
Serikat tahun
2009
menyebabkan
lebih
kematian
1 0 /1 0 0 .0 0 0
berkembanq.'
tersering
datang
wanita
pada stadium
kesintasan
stadium
dari
11%
hidup
yang
Sadikin tahun
yang datang
serviks uteri
negara
maju
dan
wanita per-tahun
2 5 - 4 0 /1 0 0 .0 0 0
negara
total
2
kanker
sangat
rendah
Data laporan
,3
rata-rata
2 0 1 2 -2 0 1 3
berada pada stadium
ginekologi
di
karena
tahunan
dan sebagian besar
sebagian
32%
angka
dengan
angka
besar
datang
ginekologi
penderita
70%
kontribusi
Indonesia,
poli onkologi
menunjukkan
sedang
keganasan ginekologi
lanjut. Karsin'bma serviks uteri memberikan
5 tahun
kasus dan
1 l.2 7 0
di
4 0 /1 0 0 .0 0 0
karsinoma serviks uteri merupakan
angka
lanjut.
[bu. Di Amerika
kasus. Kematian akibat kanker serviks insidensi kurang
di
Di Indonesia
kematian
2 3 l.0 0 0
kasus baru karsinoma
4 .0 7 0
dengan insidensi
kejadian
68%
ditemukan
dengan
pada wanita di seluruh
pada
RS. Hasan
kanker serviks uteri
awal (stadium IA-IIA) , sedangkan
stadium
lanjut
(stadium IIB-IVB).
Beberapa faktor
kali, jumlah
pasangan
penggunaan
kontrasepsi
meliputi
stadium
kedalaman
histopatologi
invasi.
klinik,
Kemoterapi
pasangan,
oral, dan riwayat
pembesaran
Diagnosis
pilihan
serviks uteri adalah
hidup/berganti
utama
kelenjar
servik
servik
sebagai terapi
330
koitus
seksual,
bening,
uteri
uteri
umur
Sedangkan
getah
terapi tergantung
karsinoma
diberikan
perilaku
merokok.
karsinoma
dan penatalaksanaan
saat ini terapi
kemoterapi.
risiko karsinoma
berdasarkan
dari stadium
adalah
tambahanA
paritas,
faktor
ukuran
pertama
lama
prognostik
tumor
dan
pemeriksaan
penyakit. Sampai
operasi,
(a d ju va n ),
radiasi
dan
n e o a d ju va n
Perbandingan
dengan
atauA c o n c o m
Luaran dan Kompiikasi
Histerektomi
Terapi operasi
ita n t
awal adalah : stadium
Operasi Histerektomi
Radikai Periaparotomi
IAl:
pada Karsinoma
dilakukan
pada
Konisasi, stadium
I 331
Radikai Periaparoskopi
Serviks Uteri Stadium
karsinoma
Awai
serviks uteri stadium
IA2: Radikal Histerektomi,
stadium
IB-
IlA: Radikal Histerektorni.l+'
Pada wanita
terkadang
muda
dengan
harus kehilangan
dapat
melakukan
masih
bisa mempunyai
radikal
tr a c h e le c to m y
ditegakkan
pada
karsinoma
fungsi reproduksi,
konservasi
fungsi
Bila diagnosis
yang
stadium
sehingga
terbaik
karsinoma
sudah
uteri
awal
tetapi pada stadium IAl-2,
reproduksi
anak dan operasi
wanita
serviks
cukup
wanita
untuk
anak
tersebut
tersebut
servik uteri stadium
mempunyai
IB1 masih
muda
kondisi
IA2-IIA
adalah
IA2-IlA
pilihannya
telah
adalah
radikal histerektomi.
Pertanyaannya
terbaik
untuk
histerektomi
belum
pilihan
wan ita tersebut?
radikal
ginekologi
optimal
perlaparoskopi
penelitian
Apakah
radikal
histerektomi
histerektomi
perlaparoskopi
di Indonesia,
dalam
peneliti
bertujuan
yang
terjadi
hiterektomi
radikal perlaparotomi,
sakit
begitu
radikal
yang
mana yang
perabdominal
atau
prosedur operasi laparoskopi
sakit di Indonesia
histerektomi
perbandingan
radikal
radikal
dan
dengan
acuan klinisi dan rumah
pilihan
operasi
awal dan akhirnya
dalam kasus onkologi
luaran
perlaparoskopi
dapat menjadi
memberikan
serviks uteri stadium
pada ahli bedah
lain khususnya di Asia Tenggara. Dalam
histerektomi
dalam
populer
operasi
melakukan
sehingga
di Indonesia
karsinoma
tindakan
untuk
antara
begitu
pula rumah sakit-rumah
negara-negara
komplikasi
sakit-rumah
belum
memfasilitasi
dibandingkan
ini
penderita
operasi
radikal perlaparoskopi?
Histerektomi
onkologi
adalah
ginekologi
pada
wanita
akan meningkatkan
di Indonesia.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
M e to d e
Metode
penelitian
banding
terhadap
yang
digunakan
23 kasus karsinoma
histerektomi
perlaparoskopi
histerektomi
radikal
Hasan Sadikin
Poeradiredja
dan
adalah
ca se
c o n tr o l s tu d y
serviks uteri yang dilakukan
dan 46 kasus karsinoma
perlaparotomi
RS. Jejaring
dan RS. Sariningsih
oleh
dan melakukan
peneliti
Pendidikan
operasi
uji
radikal
serviks uteri yang dilakukan
selama periode
FK Unpad
20l2-2013
(RS. Santosa,
Bandung).LKJIHGFEDCBA
di RS.
RSB. Emma
I
332
Kongres Obstetri
Jumlah
yang
kasus total
dioperasi
histerektomi
dan Ginekologi
oleh
peneliti
diambil
sebanyak
dan
66
2012-2013
108
kasus karsinoma
kasus, terdiri
kasus
dari penderita
HAl, pada saat operasi tidak' ditemukan
kelenjar getah bening
(KOGI) XVI 2015
selama periode
perlaparoskopi
Sampel penelitian
Indonesia
radikal
karsinoma
dari
serviks uteri
42
kasus radikal
histerektomi
perlaparotomi.
servik uteri stadium
penyebaran
ke parametrium,
pelvik dan data variabel penelitian
IA2-IB1-
pembesaran
diAm e d i c a l
record
perlaparotomi
sejak
tercatat
pasien.
Peneliti
tahun
2007
penelitian
telah
dan
melakukan
histerektomi
diambil
operasi
histeterektomi
radikal
perlaparoskopi
tahun 2012, setelah peneliti
tahun dalam tehnik operasi laparoskopi
radikal
sejak tahun
mempunyai
2009.
pengalaman
Sampel
selama tiga
radikal histerektomi.
Data variabel meliputi:
•
Luaran
(Intra
& Pasca Operasi)
operasi yang dibutuhkan,
•
Luaran
komplikasi:
urinarius, gangguan
: Jumlah
perdarahan
selama
radikalitas operasi, lama tinggal
Kejadiaan
infeksi,
saluran cerna/trauma
gangguan
operasi,
waktu
di rumah sakit.
berkemih/trauma
traktus
GI Tract, fistula genital sampai dengan
tiga bulan pasca operasi.
•
Luaran penggunaan
obat-obatan
dan alat habis pakai selama operasi dan selama
perawatan di rumah sakit.
Data variabel
operasi diambil
dari
m e d ic a l
luaran dan data pemakaian
dari
record
m e d ic a l
record
obat dan alat habis pakai di kamar
rawat inap, data komplikasi
sebagian
diambil
rawat jalan pasen di RS. Hasan Sadikin dan RS. Jejaring.
Analisa statistik
menggunakan
program
untuk mencari hasil uji beda yang ditentukan
SPSS dengan
uji statistik
chi square
dengan nilai kemaknaan pi
0.00
0.28
No dif
(n ila i p )
I
3 3 4 tsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Dari tabel 2 diatas terlihat
secara statistik
mobilisasi
maupun
klinik
(KOGI) XVI 2015
bahwa didapatkan
(p=O.OO) yakni;
dini dan lama perawatan
dirumah
dan radikalitas operasi tidak didapatkan
T a b e l 3 . K o m p lik a s i
4 variabel yang signifikan
panjang
insisi, jumlah
sakit. Sedangkan
perdarahan,
lama
o p e ra s:
perbedaan yang signifikan.ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S e la m a d a n P a s c a O p e ra s i
A b d o m in a l
untuk
RHT
R a d ik a l H T
L a p a ro s k o p i
RHT
U jiS ta tis tik
n=46
n=23
(n ila ip )
6
0
0 .0 0
2
2
P
0
0
Ne diff
Fistula genital
2
2
P > 0 ,0 5
Problem
0
0
No diff
Merbiditas
infeksi"
baik
(Wound dehiscence)
Trauma Traktus (Jrif:l~nus
>
0 .0 5
(bladder atoni)
. Trauma TraktusDigestivus
A n e s te s l
Pada tabel
pada
kejadian
dehiscence")
komplikasi
variabel
pada
selama dan pasca operasi
morbiditas
infeksi
bekas luka operasi,
(terjadi
sedangkan
tampak
terdapat
perbedaan
infeksi
sekunder
"wound
komplikasi
lain tidak
berbeda
bermakna.
T a b e l 4 . D a ta p e n g g u n a a n
o b a t,
:..~ a s iF ~
Analgetika
-
Transfusi darah
Kasa steril
-
Benang bedah
tra n s fu s i d a ra h d a n a la t h a b is p a k a i
..:•
•
Laparotomi
•
taparoskepi
•
l.aparotorni
4&
•
l.aparoskopi
23
•
•
Laparotemi
t.a p a r o s k e p i
'8
..•
Laparotomi
40
Laparoskopi
2S
•
Laparotomi
46
9 .6 5
•
LaparoskopiA
.n.
2 .1 3
-
0 .0 0
21
0 .2 8
0 .0 0
0 .0 0
Perbandingan
dengan
G ra fik 1 .
Luaran dan Komplikasi
Histerektomi
Operasi Histerektomi
Radikal Perlaparotomi
P e rb a n d in g a n
penggunaan
o b a t, tra n s fu s i
I 335
Radikal Perlaparoskopi
Serviks Uteri Stadium AwalZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
pada Karsinoma
d a ra h
d a n a la t h a b is p a k a i
s e la m a o p e ra s i d a n p e ra w a ta n
400
350
I,
1
1
300
250
\
1
200
,A
\
1
\
1
1
150
100
\
\
l
\
50
o
-
, ,
,
-
-_.
LAPAROTOMI
-
LAPAROSKOPI
+---~--T---~--.-------.-~~~~~'~--,
Dari tabel dan grafik pemakaian obat dan alat habis pakai di atas terlihat
4 varia bel signifikan
(p=O.OO) yaitu; pemakaian
antibiotika,
analgetika,
kasa steril dan benang bedah pada pasien yang menggunakan
secara signifikan
nilainya lebih rendah dibandingkan
ada
pengguanaan
metoda
laparoskopi
dengan metoda laparotomi.
Pem bahasan
Penelitian
tentang
dan histerektomi
perbandingan
radikal
perlaparoskopi
servik uteri selama periode
histerektomi
radikal
luaran operasi histerektomi
telah dilakukan
tahun 2012-2013,
dan
23
kasus
terdiri
radikal perlaparotomi
pada 69 kasus karsinoma
dari 46 kasus dengan
dengan
operasi
histerektomi
operasi
radikal
perlaparoskopi.
Data
Ginekologi
penderita
Rumah
ditemukan jumlah
kanker
Sakit
penderita
serviks
Hasan
dari
Sadikin
laporan
selama
tahunan
2
tahun
di
Poli
(tahun
Onkologi
2012-2013)
baru kanker serviks 698 kasus, dengan sebaran stadium
penyakit
saat datang
ke rumah sakit pada stadium
awal
stadium
lanjut IIB-IVB 482 kasus (68,2%). Data tersebut
IA-IIA
216 kasus (31,8%),
menggambarkan
kanker serviks sebagian besar datang ke rumah sakit terlambat
penderita
sudah pad a stadium
I Kongres
336
lanjut,
Obstetri
artinya
(31,8%)
S ta d iu m
Kriteria
dan Ginekologi
modalitas
Indonesia
operasi
(KOGI) XVI 2015
histerektomi
radikal
dapat
dilakukan
pada
216
kasus karsinoma servik uteri.LKJIHGFEDCBA
K lin ik
FIGO untuk
stadium
kanker
serviks uteri
didasarkan
pada temuan
klinis.
Klasifikasi FIGO pada kanker serviks uteri dalah sebagai berikut:"
•
S ta d iu m
o
I: Karsinoma serviks terbatas pada rahim.
Tahap
IA1: Karsinoma
stroma dengan
invasif
kedalaman
didiagnosis
hanya
dengan
mikroskop.
Invasi
3 mm atau kurang dan 7 mm atau kurang dalam
dimensi horisontal.
o
Tahap IA2: Invasi kedalaman
mm. Penyebaran horisontal
o
mikroskopis
lebih dari 3 mm dan kurang dari 5
7 mm atau kurang.
Tahap IB1: Lesi terlihat jelas dan diameter
memiliki
kedalaman
kurang dari 4 em. Lesi mikroskopis
invasi lebih dari 5 mm atau seeara horizontal
tersebar
lebih dari 7 mm.
o
•
Tahap IB2: Lesi terlihat jelas dan diameter
Il: Karsinoma
S ta d iu m
serviks menyebar
lebih dari 4 em.
ke luar rahim tetapi
tidak
ke dinding
pelvik atau sepertiga bagian bawah vagina.
o
Stadium
IIA:
Karsinoma
serviks
menyebar
ke bawah
vagina
namun
tidak
melebihi dua pertiga dari panjang vagina.
o
Tahap IIB: Karsinoma
dinding
•
serviks meluas ke parametrium
tetapi
tidak
sampai ke
pelvik.
S ta d iu m
DI: Karsinoma
serviks meluas
ke dinding
sepertiga
distal vagina, atau menyebabkan
pelvik
hidronefrosis
dan/atau
melibatkan
atau tidak berfungsinya
ginjal.
o
o
Tahap
IlIA:
Karsinoma
pelvik.
Stadium
serviks
S ta d iu m
IIIB: karsinoma
IV A :
melampaui
•
melibatkan
tanpa ekstensi ke dinding
menyebabkan
•
serviks
S ta d iu m
hidronefrosis
Tumor
IV B :
metastasis jauh.
ke dinding
atau tidak berfungsinya
menginvasi
pelvik sejati.
meluas
sepertiga
kandung
kemih
bagian
samping
bawah
panggul
vagina
atau
ginjal.
atau mukosa
rektal dan/atau
Perbandingan
dengan
Modalitas
mengangkat
standar
Okabayashi
histerektomi
primer
telah
(mengangkat
di serviks
dikembangkan
Untuk
serviks,
dilakukan
sehingga
dan membuat
operasi
yang
operasi
penderita
histerektomi
keterbatasan
mengurangi
radikal
Disisi
histerektomi
yang didapatkan,
mahal, keterampilan
yang
kelemahan
pelvik
bilateral,
Dengan
diperluas
laparoskopi
misalnya;
diperlukan
yang eukup
2-3
dan komplikasi
yang terjadi
yang terjadi
histerektomi
mempunyai
fasilitas
dilakukan
perlu alternatif
dengan
operasi
em diatas
persetujuan
dan komplikasi
operasi
dan tim
supaya mendapatkan
demikian
yakni;
perlaparotomi
abdomen
memutuskan
kelemahan
pembedah
oleh Querleu,
radikal
(intra peritoneal)
perlaparotomi
lain
oleh
bilateral)."
untuk
perlaparotomi.>
susuai
dimodifikasi
limfadenektomi
insisi mediana
beberapa
yakni
histerektomi
sayatan pada dinding
merasa berat
radikal
baik untuk
perlaparoskopi.
atau
menimbulkan
histerektomi
lebih
eukup
Cherney
radikal
vagina,
akses kedalam rongga abdomen
(Insisi Mylard,
untuk
tipe Piper lIor atau Querleu type C2
operasi
melakukan
(1911),
Awal
operasi
penyebarannya,
Weirtheim
standar
1/3-1/2
tindakan
ekspose yang baik dengan
umbilikus),
tempat
Ernest
salfingoovarektomi
melakukan
memerlukan
lebar
dan
I 337
Radikal Perlaparoskopi
Serviks Uteri Stadium
adalah suatu tindakan
radikal tipe Ill/histerektorni
uterus,
kadang-kadang
pada Karsinoma
radikal
(1921) dan disempurnakan
yakni; histerektomi
Operasi Histerektomi
Radikal Perlaparotomi
operasi
tumor
yang
Luaran dan Komplikasi
Histerektomi
pada
radikal
keterbatasan-
alat laparoskopi
yang
lain
yang
baik, seleksi pasien
yang lebih ketat.6.7
Pada penelitian
histerektomi
ini bertujuan
radikal perlaparoskopi
penelitian
selama
perbedaan
yang eukup bermakna
histerektomi
perlaparotomi
1.
untuk
P a n ja n g
periode
radikal
mengetahui
perbandingan
dengan histerektomi
tahun
2012-2013
perlaparoskopi
radikal perlaparotomi.
yang
baik seeara statistik
dengan
luaran operasi
telah
dilakukan
maupun
operasi
Pada
didapatkan
klinik antara operasi
histerektomi
radikal
dari luaran; antara lain:ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
in s is i (a k s e s in tra a b d o m in a l),
perlaparotomi
dibutuhkan
mediana, modifikasi
insisi yang
pfanenstie/
intraabdomen
yang
adekuat,
membutuhkan
(rata-rata
incission) dan
visualisasi
insisi pada operasi histerektomi
eukup
(rata 18,13 em) (insisi
atau my/arcI) untuk
pada histerektomi
2,5 em) (untuk
intra
panjang
abdominal
mendapatkan
radikal
pemasangan
sangat
radikal
perlaparoskopi
trokar
adekuat
atau
ekspose
hanya
troeart port
dengan
bantuan
338
I Kongres
Obstetri
pembesaran
dan Ginekologi
objek
Indonesia
dari kameraA ( t h e l e s c o p e
operasi intra abdominal
tidak
perlaparoskopi
prosedur
dengan
artinya
prosedur
berbeda
histerektomi
2.
N y e ri
la m a
disebabkan
oleh
Keluhan
berdasarkan
a ccess
Mobilisasi
atau
dini
perlaparoskopi
pada
yang
berturut
Frumovit
tentang
perhitungan
penelitian
nyeri,
dkk
operasi
lebih
dinding
p ts n e n s tie t
lama
abdominal
ini tidak
perawatan
lama
insisi
lebih banyak
bermakna
(p=O.OO).
didapatkan
variabel
perawatan
penggunaan
tehnik
dan
limfadenektomi
dilakukan
avaskuler
transiluminasi
perdarahan
operasi
untuk
energi
karena perdarahan
dengan
(m e d ia n a ,
dan
Pada
trokar
operasi
dan selalu
la te r a l/p a r a m e d ia n )
intrabadominal
bipolarjmonopolar
akan mengganggu
demikian
m o d i ft k a s i
pada saat prosedur
memasangi
perdarahan
berasal
yang memperdarahi
bilateral.
u m b ilic a l
dan jika terjadi
berlangsung,
perabdominal
intraabdominal
( p e r i / i n fr a
dengan
insisi
pelvik
(4,5 vs 9,7),
.6 ,7 - 1 6
operasi
pad a saat dilakukan
segeradiatasi
menghentikan
operasi
histerektomi
Rustum
darah (arteri/vena)
perdarahan
yang
pada
operasi
(2 vs 5), Abu
pada prosedur
pembuluh
insisi abdomen
daerah
laparoskopi
prosedur
panjang
berdasarkan
dibandingkan
ditambah
radikal
perlaparoskopi
dengan
dari insisi
turut; 1.6 vs 3.6 dan 3.3 vs 5.6, sesuai dengan penelitian
beberapa
m yle r d ;
histerektomi
mencari
mulai
analgetika
statistik
tetapi
dan
singkat
perdarahan
p e rd a ra h a n ,
terpotongnya
daerah
nyeri pasca
untuk ekspose intra abdominal
Zakashanky K dkk (3,8 vs 5,6) dan Steed H dkk (1 vs 5)
dari
m in im a l
nyeri pasca operasi
abdominal
ini penggunaan
kualitas
pasca
perlaparotomi
J u m la h
sehingga
6 ,7 - 1 2
pasca operasi.PONMLKJIHGFEDCBA
analgetika
3.
sama
bukan
surgery
lain disebabkan
hak abdomen
dengan
pasca operasi
derajat
pada dinding
pada penelitian
vs 3,6 ampul)
nyeri
intraabdominal
perlaparoskopi,
dan kemungkinan
yang lebih luas dan efek tarikan
yang adekuat, terbukti
operasi
trauma
pada cutis, fascia dan otot
(6,8 ampul
m in im a l
dengan
perlaparoskopi
Pada operasi perabdominal
p e ra w a ta n .
lebih besar dibandingkan
terutama
perabdominal
radikal
perlaparotomi
prosedur
ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
s u r g e r y .5 ,6 - 1 2
p a s c a o p e ra s i
operasi
operasi
histerektomi
disebut
Tindakan
m a g n i fi c a t i o n ) .
diantara
radikal
lebih tepat operasi laparoskopi
in va s ive
(KOGI) XVI 2015
jumlah
pada
untuk
visualisasi saat
perdarahan
pada
Perbandingan
dengan
Luaran dan Komplikasi
Histerektomi
prosedur
histerektomi
radikal
prosedur
perlaparotomi
350,0
prosedur
Operasi Histerektomi
Radikal Perlaparotomi
pada Karsinoma
perlaparoskopi
vs
operasi perlaparoskopi
635,8
Radi al Pe aoaros
lebih
sedikit
(p=O.OO). Bukti
sebelumnya
(p