Perancangan Kampanye Budaya Mengkonsumsi Pangan Lokal.
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
PERANCANGAN KAMPANYE BUDAYA MENGKONSUMSI PANGAN LOKAL
Oleh Inke Wisely NRP 1064034
Seiring dengan semakin besarnya perkembangan pangan impor yang masuk ke Indonesia, jelas bahwa dampak dari masuknya pangan impor tersebut menyebabkan kerentanan terhadap pangan lokal serta mengancam kesejahteraan petani lokal. Salah satu penyebab suksesnya peningkatan jumlah pangan impor tersebut adalah anggapan masyarakat bahwa pangan impor memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pangan lokal.
Menurut Profesor Ahmad Sulaiman seorang pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor, memperbanyak konsumsi buah dan sayur-sayuran lokal sebenarnya dapat dijadikan upaya untuk mencegah penyakit-penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Masyarakat saat ini cenderung lebih menyukai pangan impor, termasuk buah dan sayuran. Membeli bahan pangan impor di supermarket bahkan sudah menjadi gaya hidup.
Untuk itu diperlukan sebuah kampanye yang mampu memberikan informasi secara tepat dan menarik mengenai keunggulan pangan lokal. Kampanye ini juga merancang sebuah mobile apps dimana melalui mobile apps ini masyarakat dapat mencari pangan lokal dan berinteraksi dengan petani atau produsen lokal secara langsung sehingga kedua belah pihak saling diuntungkan. Melalui kampanye ini diharapkan masyarakat mampu membudayakan konsumsi pangan lokal secara rutin.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
CAMPAIGN DESIGN OF LOCAL FOOD CONSUMPTION HABIT
By Inke Wisely NRP 1064034
Along with great increasing of import food that imported to Indonesia, it is clear that the impact will affect sustainability of local food and livelihood of local farmers. One cause factor in increasing import food is the publicperception that import food have better quality than local food.
According to Profesor Ahmad Sulaiman, a nutritionist from Institut Pertanian Bogor, to increase consumption of local fruits and vegetables can actually be used to prevent chronic illness and non contagious disease. People nowadays tend to prefer import food, including import fruits and vegetables.Buying import food ingredients at supermarket even has become a lifestyle.
For that reason, we need a campaign that capable to give information precisely and attractive about advantage of local food. This campaign also design a mobile apps whiches people can browse local food and interact with farmer so farmer and people will get advantages. Expectation of this campaign that people can cultivate consumption of local product regularly. Keywords: food, local, import, housewives, farmers
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv
KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN ABSTAKSI ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Teori Kampanye ... 6
2.2 Jenis Kampanye ... 7
2.3 Model Kampanye ... 8
2.4 Komunikasi Massa ... 9
2.5 Media... 10
2.6 Psikologi Dewasa Muda ... 10
2.7 Perilaku Kesehatan ... 11
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 12
3.1 Data dan Fakta... 12
3.1.1 Sumber Data ... 12
3.1.2 Program-program ... 14
3.1.3 Data Hasil Wawancara ... 17
3.1.4 Studi Pustaka terhadap Buku dan Internet ... 20
3.1.5 Kuesioner ... 25
3.1.6 Analisa terhadap Kuesioner dan Fakta ... 28
3.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis... 31
BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 33
4.1 Konsep Komunikasi ... 33
4.2 Konsep Kreatif ... 34
4.3 Konsep Media ... 35
4.3.1 Timeline ... 35
4.3.2 Pemilihan Media ... 36
4.3.3 Budgeting ... 38
4.4 Hasil Karya... 39
4.4.1 Logo Kampanye ... 39
4.4.2 Poster ... 41
4.4.3 Website ... 48
4.4.4 Aplikasi Gadget ... 48
4.4.5 Iklan Majalah ... 49
4.4.6 Baliho ... 49
4.4.7 Sosial Media ... 50
4.4.8 Flyer ... 50
4.4.9 Brosur ... 51
4.4.10 X-banner ... 51
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
4.4.12 Gimmick ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DATA PENULIS
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Slow Food Jakarta / Kemang ... 12
Gambar 3.2 Poster Terra Madre Day ... 14
Gambar 3.3 Workshop pembuatan tempe ... 15
Gambar 3.4 Poster Libur Berkebun ... 15
Gambar 3.5 Poster Pengenalan Slow Food ... 16
Gambar 3.6 Spanduk Seribu Taman Pangan... 16
Gambar 3.7 Poster Food Revolution Day Java ... 31
Gambar 3.8 Lomba menghias nasi tumpeng ... 31
Gambar 3.9 Belajar membuat es krim jamu... 32
Gambar 4.1 Logo ... 39
Gambar 4.2 Color guide dan typography ... 40
Gambar 4.3 Poster tahap awareness ... 41
Gambar 4.4 Poster tahap informing 1 ... 42
Gambar 4.5 Poster tahap informing 2 ... 43
Gambar 4.6 Poster tahap informing 3 ... 44
Gambar 4.7 Poster event ... 45
Gambar 4.8 Poster tahap reminding 1 ... 46
Gambar 4.9 Poster tahap reminding 2 ... 47
Gambar 4.10 Website ... 48
Gamber 4.11 Aplikasi Gadget ... 48
Gambar 4.12 Iklan Majalah... 49
Gambar 4.13 Baliho ... 49
Gambar 4.14 Sosial Media ... 50
Gambar 4.15 Flyer ... 50
Gambar 4.16 Brosur ... 51
Gambar 4.17 X-Banner ... 51
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.19 Nametag ... 52
Gambar 4.20 Gimmick gelas... 52
Gambar 4.21 Gimmick lap tangan ... 53
Gambar 4.22 Gimmick celemek ... 53
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keanekaragaman hayati sumber pangan Indonesia ... 21
Tabel 3.2 Kandungan zat gizi berbagai bahan pangan ... 22
Tabel 4.1 Tabel Timeline... 35
(9)
Universitas Kristen Maranatha | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Belakangan ini, pasar pangan di Indonesia semakin diminati oleh pemain global. Pangan impor terus menerus berkembang disebabkan karena peminat di Indonesia semakin banyak khususnya ibu rumah tangga. Salah satu yang menyebabkan suksesnya perkembangan pangan impor tersebut adalah dengan kualitas yang ditawarkan serta akses bagi konsumen agar semakin mudah mendapatkan berbagai macam pangan impor di pasaran khususnya di supermaket. Kualitas pangan impor yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan produk pangan lokal membuat masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga tertarik. Padahal belum tentu kualitas pangan impor lebih baik daripada pangan lokal.
Disamping itu, serbuan pangan impor semakin lama semakin besar mulai dari beras impor, kedelai impor, tepung terigu dan lainnya yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut tidak hanya mengancam petani lokal saja namun juga pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi karena makanan impor belum tentu sehat.
Kemunculan pangan impor tersebut tentu saja mulai mengancam keberadaan pangan lokal. Masyarakat perlahan-lahan akan mengalami ketergantungan terhadap pangan impor. Dalam keadaan tersebut, pangan lokal mulai ditinggalkan padahal pangan impor membutuhkan biaya yang lebih tinggi serta resiko kurang terjamin keamanannya.
Untuk mengatasi ketergantungan masyarakat akan makanan impor tersebut salah satu solusinya adalah memasyarakatkan kembali pangan lokal yang merupakan pangan yang berbahan alami. Selain itu kita juga dapat mengurangi masuknya pangan impor tersebut dengan tidak mengkonsumsinya.
Globalisasi makanan dapat menjadi fenomena yang mengancam kestabilan makanan lokal apabila tidak diantisipasi secara bijak. Indonesia juga memiliki segudang potensi yang kaya akan pangan lokal. Bahkan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki komoditas makanan yang melimpah ruah tidak hanya
(10)
Universitas Kristen Maranatha | 2
sebatas pangan yang mengandung karbohidrat saja melainkan sayur-sayuran, buah-buahan, rempah, herbal lokal bahkan hewan ternak dan perikanan. Di samping itu, Indonesia juga memiliki banyak kekayaan kuliner lokal yang unik dan menarik.
Banyak hal-hal positif yang kita dapatkan dalam mengkonsumsi pangan lokal, tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pangan impor dan membantu petani lokal tetapi kita juga dapat mengenal berbagai macam pangan lokal yang tidak biasa bahkan belum pernah mendengarnya.
Bertolak dari masuknya pangan impor yang masuk, munculah gerakan slow
food. Gerakan slow food bertujuan untuk kembali pada pangan alami dan lokal.
Pangan lokal yang merupakan hasil sendiri tentu lebih sehat dan alami dibandingkan yang dikonsumsi dari luar yang telah diangkut dari jarak jauh dan kurang terjamin keamanannya. Slow food didirikan untuk melawan pangan impor, budaya hidup modern yang mengakibatkan hilangnya tradisi pangan lokal, ketidakpedulian masyarakat terhadap apa yang mereka makan, dari mana asalnya, dan bagaimana pengaruh makanan yang kita makan terhadap lingkungan sekitar. Pembiasaan mengonsumsi pangan lokal harus dilakukan untuk menghindari terjadinya ketergantungan terhadap pangan impor yang semakin merajalela.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin melakukan kampanye membudayakan mengkonsumsi pangan lokal agar masyarakat sadar akan manfaat serta pentingnya pangan lokal yang kemudian dapat menjadi kebiasaan sehingga masyarakat tidak tergantung dengan pangan impor.
Maka dari itu untuk mensosialisasikan pangan lokal, perlu dirancang suatu konsep kampanye tentang pangan lokal yang didesain khusus secara menarik dan efisien agar pesan dari kampanye ini dapat tersampaikan kepada konsumen dengan baik melalui visualisasi pada media-media promosi yang komunikatif dan efektif sesuai dengan target market. Disinilah ilmu Desain Komunikasi Visual (DKV) diperlukan.
(11)
Universitas Kristen Maranatha | 3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Melihat latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, diteliti dan dipecahkan yaitu sebagai berikut.
a. Bagaimana mengkampanyekan budaya mengkonsumsi pangan lokal di masyarakat?
b. Bagaimana cara merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk memasyarakatkan budaya mengkonsumsi pangan lokal?
c. Bagaimana perancangan dan penentuan media-media promosi yang mendukung kampanye budaya mengkonsumsi pangan lokal?
Agar permasalahan lebih jelas dan terarah, berdasarkan permasalahan diatas penulis membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut:
a. Masyarakat menengah hingga menengah keatas yang memiliki waktu luang dan suka berinteraksi sosial dengan lingkungan luar
b. Batasan usia 25-40 tahun
c. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Bandung
1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah berikut ini akan dipaparkan secara garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut :
a. Mengkampanyekan budaya mengkonsumsi pangan lokal yang kurang populer pada masyarakat khususnya pada kaum ibu rumah tangga.
b. Melakukan perancangan kampanye yang menarik dan efektif untuk memasyarakatkan budaya mengkonsumsi pangan lokal pada masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga.
c. Melakukan perancangan dan penentuan media-media promosi yang mendukung kampanye budaya mengkonsumsi pangan lokal pada masyarakat khusunya kaum ibu rumah tangga.
(12)
Universitas Kristen Maranatha | 4 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah cara penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada narasumber serta responden. Sebelum melakukan wawancara, penulis menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber atau responden. Namun pertanyaan yang telah dipersiapkan bukan merupakan patokan yang kaku, namun dapat dikembangkan selama proses wawancara sesuai keperluan.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada orang lain yang berperan sebagai responden. Kuesioner yang diberikan bersifat semi terbuka dimana disetiap pertanyaan terdapat pilihan jawaban sehingga responden dapat lebih terarah dan dibatasi namun terdapat juga jawaban tambahan di luar jawaban yang disediakan.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data literatur yang didapatkan melalui buku dan internet yang berguna untuk menunjang penelitian. Pada studi pustaka, teori-teori yang relevan digunakan sebagai penunjang landasan pemikiran sebagai acuan dalam pemecahan masalah
(13)
Universitas Kristen Maranatha | 5 1.5 Skema Perancangan
(14)
Universitas Kristen Maranatha | 55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Mengkonsumsi pangan impor tidak hanya memiliki harga yang relatif lebih mahal, melainkan juga memiliki resiko terhadap kesehatan. Meningkatkan jumlah pangan impor yang masuk ke Indonesia menyebabkan masyarakat perlahan-lahan mulai mengalami ketergantungan terhadap pangan impor dan pangan lokal mulai semakin ditinggalkan.
Konsumsi pangan impor tersebut diakibatkan karena kurangnya informasi di masyarakat yang mendukung dan membantu mereka dalam memberikan kesadaran sehingga masyarakat khususnya ibu rumah tangga semakin menyukai pangan impor yang dianggap lebih berkualitas. Akibat dari keadaan tersebut, diperlukan sebuah wadah untuk memberikan informasi serta arahan kepada masyarakat untuk mencintai serta membudayakan mengkonsumsi pangan lokal yang memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan pangan impor. Dengan mengkonsumsi pangan lokal, tidak hanya ikut memperkaya preferensi keberagaman pangan lokal pada masyarakat, namun juga dapat meningkatkan kesejaterahan petani lokal serta perekonomian nasional.
Dari hasil wawancara, kuesioner, studi pustaka, analisis data dan masalah, serta finalisasi desain akhir, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dibutuhkan cara penyampaian yang tepat dan menarik untuk membentuk kesadaran terhadap masyarakat untuk mulai mengkonsumsi pangan lokal.
2. Banyak ibu rumah tangga yang masih mengkonsumsi pangan impor dan mengganggap pangan impor lebih berkualitas.
3. Konsep kreatif melalui poster, website dan aplikasi gadget merupakan media yang dapat membantu ibu rumah tangga untuk tertarik dan mendapatkan informasi yang jelas untuk mencari dan mendapatkan pangan lokal dengan mudah.
(15)
Universitas Kristen Maranatha | 56 5.2 Saran Penulis
Kampanye adalah media yang sangat efektif untuk mengajak serta mengubah pola pikir masyarakat modern saat ini. Kampanye yang efektif harus dibuat secara menarik dan berbeda sehingga akan lebih cepat dilihat dan mendapatkan perhatian yang lebih oleh target yang dituju dibandingkan kampanye yang biasa saja. Oleh karena itu, kampanye yang menarik dan kreatif sangat efektif untuk menarik minat masyarakat untuk membudayakan mengkonsumsi pangan lokal dalam kehidupan sehari-hari.
(16)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Djuardi,Anton.2009.Cassava Solusi Pemberagaman Kemandirian Pangan.Jakarta:Grasindo
Mappiare,Andi.1983.Psikologi Orang Dewasa.Surabaya:Usaha Nasional Surabaya
Rakhmad,Jalaluddin.1996.Psikologi Komunikasi.Remaja Rosdakarya
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media BestaBesuki
Suhud,Yuanita.2009.Solusi Pangan Indonesia.Jakarta:Solusi Bangsa Center
Ir. Purwono MS dan Ir. Heni Purnamawati, M.Sc.2007.Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.Jakarta:Penebar Swadaya
Pfau, Michael and Parrott, Roxanne. 1993. Persuasive Communication Campaigns. Canada: Pearson Education
Dalam www.Health.kompas.com Diakses pada 21 Februari 2014 pukul 14.45 WIB
Dalam www.tnol.co.id Diakses pada 23 Februari 2014 pukul 21.45 WIB
Dalam www.facebook.com/pages/Slow-Food-Jabodetabek-Jakarta-Indonesia Diakses pada 19 Februari 2014 pukul 20.05 WIB
Dalam www.facebook.com/pages/Slow-Food-Jakarta-Kemang Diakses pada 19 Februari 2014 pukul 21.30 WIB
Dalam www.facebook.com/SlowFoodYogyakarta Diakses pada 19 Februari 2014 pukul 22.45 WIB
(1)
Universitas Kristen Maranatha | 3
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Melihat latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, diteliti dan dipecahkan yaitu sebagai berikut.
a. Bagaimana mengkampanyekan budaya mengkonsumsi pangan lokal di
masyarakat?
b. Bagaimana cara merancang kampanye yang menarik dan efektif untuk
memasyarakatkan budaya mengkonsumsi pangan lokal?
c. Bagaimana perancangan dan penentuan media-media promosi yang
mendukung kampanye budaya mengkonsumsi pangan lokal?
Agar permasalahan lebih jelas dan terarah, berdasarkan permasalahan diatas penulis membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut:
a. Masyarakat menengah hingga menengah keatas yang memiliki waktu luang
dan suka berinteraksi sosial dengan lingkungan luar b. Batasan usia 25-40 tahun
c. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Bandung
1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah berikut ini akan dipaparkan secara garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut :
a. Mengkampanyekan budaya mengkonsumsi pangan lokal yang kurang populer
pada masyarakat khususnya pada kaum ibu rumah tangga.
b. Melakukan perancangan kampanye yang menarik dan efektif untuk
memasyarakatkan budaya mengkonsumsi pangan lokal pada masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga.
c. Melakukan perancangan dan penentuan media-media promosi yang
mendukung kampanye budaya mengkonsumsi pangan lokal pada masyarakat khusunya kaum ibu rumah tangga.
(2)
Universitas Kristen Maranatha | 4
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah cara penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada narasumber serta responden. Sebelum melakukan wawancara, penulis menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber atau responden. Namun pertanyaan yang telah dipersiapkan bukan merupakan patokan yang kaku, namun dapat dikembangkan selama proses wawancara sesuai keperluan.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada orang lain yang berperan sebagai responden. Kuesioner yang diberikan bersifat semi terbuka dimana disetiap pertanyaan terdapat pilihan jawaban sehingga responden dapat lebih terarah dan dibatasi namun terdapat juga jawaban tambahan di luar jawaban yang disediakan.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data-data literatur yang didapatkan melalui buku dan internet yang berguna untuk menunjang penelitian. Pada studi pustaka, teori-teori yang relevan digunakan sebagai penunjang landasan pemikiran sebagai acuan dalam pemecahan masalah
(3)
Universitas Kristen Maranatha | 5 1.5 Skema Perancangan
(4)
Universitas Kristen Maranatha | 55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Mengkonsumsi pangan impor tidak hanya memiliki harga yang relatif lebih mahal, melainkan juga memiliki resiko terhadap kesehatan. Meningkatkan jumlah pangan impor yang masuk ke Indonesia menyebabkan masyarakat perlahan-lahan mulai mengalami ketergantungan terhadap pangan impor dan pangan lokal mulai semakin ditinggalkan.
Konsumsi pangan impor tersebut diakibatkan karena kurangnya informasi di masyarakat yang mendukung dan membantu mereka dalam memberikan kesadaran sehingga masyarakat khususnya ibu rumah tangga semakin menyukai pangan impor yang dianggap lebih berkualitas. Akibat dari keadaan tersebut, diperlukan sebuah wadah untuk memberikan informasi serta arahan kepada masyarakat untuk mencintai serta membudayakan mengkonsumsi pangan lokal yang memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan pangan impor. Dengan mengkonsumsi pangan lokal, tidak hanya ikut memperkaya preferensi keberagaman pangan lokal pada masyarakat, namun juga dapat meningkatkan kesejaterahan petani lokal serta perekonomian nasional.
Dari hasil wawancara, kuesioner, studi pustaka, analisis data dan masalah, serta finalisasi desain akhir, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dibutuhkan cara penyampaian yang tepat dan menarik untuk membentuk kesadaran terhadap masyarakat untuk mulai mengkonsumsi pangan lokal.
2. Banyak ibu rumah tangga yang masih mengkonsumsi pangan impor dan mengganggap pangan impor lebih berkualitas.
3. Konsep kreatif melalui poster, website dan aplikasi gadget merupakan media yang dapat membantu ibu rumah tangga untuk tertarik dan mendapatkan informasi yang jelas untuk mencari dan mendapatkan pangan lokal dengan mudah.
(5)
Universitas Kristen Maranatha | 56
5.2 Saran Penulis
Kampanye adalah media yang sangat efektif untuk mengajak serta mengubah pola pikir masyarakat modern saat ini. Kampanye yang efektif harus dibuat secara menarik dan berbeda sehingga akan lebih cepat dilihat dan mendapatkan perhatian yang lebih oleh target yang dituju dibandingkan kampanye yang biasa saja. Oleh karena itu, kampanye yang menarik dan kreatif sangat efektif untuk menarik minat masyarakat untuk membudayakan mengkonsumsi pangan lokal dalam kehidupan sehari-hari.
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Djuardi,Anton.2009.Cassava Solusi Pemberagaman Kemandirian
Pangan.Jakarta:Grasindo
Mappiare,Andi.1983.Psikologi Orang Dewasa.Surabaya:Usaha Nasional Surabaya Rakhmad,Jalaluddin.1996.Psikologi Komunikasi.Remaja Rosdakarya
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media BestaBesuki
Suhud,Yuanita.2009.Solusi Pangan Indonesia.Jakarta:Solusi Bangsa Center
Ir. Purwono MS dan Ir. Heni Purnamawati, M.Sc.2007.Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.Jakarta:Penebar Swadaya
Pfau, Michael and Parrott, Roxanne. 1993. Persuasive Communication Campaigns. Canada: Pearson Education
Dalam www.Health.kompas.com Diakses pada 21 Februari 2014 pukul 14.45 WIB Dalam www.tnol.co.id Diakses pada 23 Februari 2014 pukul 21.45 WIB
Dalam www.facebook.com/pages/Slow-Food-Jabodetabek-Jakarta-Indonesia
Diakses pada 19 Februari 2014 pukul 20.05 WIB
Dalam www.facebook.com/pages/Slow-Food-Jakarta-Kemang Diakses pada 19 Februari 2014 pukul 21.30 WIB
Dalam www.facebook.com/SlowFoodYogyakarta Diakses pada 19 Februari 2014 pukul 22.45 WIB