Kampanye Gaya Hidup Sehat Tanpa Mengkonsumsi Jajanan Berbahaya.

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Maraknya jajanan yang beredar di depan sekolah merupakan sesuatu yang tidak asing lagi . Para penjual jajananpun semakin kreatif namun sayangnya kreatif kea rah yang buruk, mereka dengan sengaja mencampurkan bahan bahan kimia untuk membuat jajanan mereka semakin laku dan awet. Tanpa kita sadari generasi di bawah kita mengkonsumsi jajanan tersebut, dan kitapun tidak tahu betapa berbahayanya efek dari jajanan tersebut.

Oleh karena itu pada tugas akhir ini penulis akan memberikan sebuah solusi bagai mana cara mengatasi bahaya dari jajan sembarangan yang dikemas dalam sebuah kampanye yaitu Kampanye gaya hidup sehat tanpa mengkonsumsi jajanan berbahaya.


(2)

iii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

PRAKATA ………..………..……….…….i

ABSTRAK ………….………..………...………….……..ii

DAFTAR ISI………...………...iii

DAFTAR TABEL……….vii DAFTAR GAMBAR……….…...viii DAFTAR ISTILAH………....xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah……….…....1

1.2Permasalahan dan Ruanglingkup………...……2

1.2.1 Identifikasi Masalah………..……….……….…..…2

1.2.2 Rumusan Masalah………..…………..….…2

1.3Tujuan Perancangan………...…3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….4

1.5Skema Perancangan………..….…5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Kampanye Sosial……….…….….6

2.1.1 Teknik Kampanye………...7

2.1.2 Perencanaan Kampanye………...………8

2.2.2 Faktor Penunjang Keberhasilan Kampanye…………...…….…....…9


(3)

iv Universitas Kristen Maranatha

2.3.2 Perencanaan Kampanye………..………...….11

2.4 Definisi Persuasi………...……..……….…13

2.5 Definisi Khalayak………...……….13

2.6 Definisi Media Massa………..14

2.7 Definisi Desain Grafis………...………..….15

2.8 Desain Komunikasi Visual ………..…....15

2.9 Desain Grafis………15

2.9.1 Layout……….………16

2.9.2 Warna………..16

2.9.3 Gradasi………19

2.9.4 Fotografi………..………19

2.9.5 Ilustrasi…..……….19

2.9.6 Jenis Media………...………..20

2.9.6.1 Media Massa Tradisional………...20

2.9.6.2 Media Massa Modern……….20

2.10 Media………...21

2.10.1 Poster ………..21

2.10.2 Brosur………..21

2.10.3 Penyuluhan ……….21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………..23


(4)

v Universitas Kristen Maranatha

3.1.2 Macam Macam Bahan Kimia Berbahaya ………29

3.1.2.1 Formalin………...29

3.1.2.1.1 Kegunaan Formalin ……….30

3.1.2.1.2 Bahaya Formalin ………..31

3.1.2.1.3 Formalin dalam makanan …………...…………..33

3.1.2.2 Boraks………..35

3.1.2.2.1 Kegunaan boraks………..36

3.1.2.2.2 Bahaya Boraks ……….36

3.1.2.2.3 Boraks Pada Makanan ……….37 3.1.2.3 Rhodamin B ………39

3.1.2.3.1 Kegunaan Rhodamin B ………40

3.1.2.3.2 Bahaya Bagi Kesehatan ………...……40

3.1.2.3.3 Rhodamin B Pada Makanan …..………..41

3.1.3 Data dan Permasalahan ………...………...42

3.1.4 Quesioner ……….………..46

3.1.5 Tinjauan Karya Sejenis ………..58

3.1.6 Segmentasi Pasar……… …………..………..59

BAB VI PEMECAHAN MASALAH 1.1Konsep Komunikasi ………..……..62

1.1.1 Tahapan Kampanye………..62

4.2.1 Konsep Verbal ……….……….64

4.2.2 Konsep Visual ………..65


(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Media………69

4.3.3 Budgeting ………90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………....…91

5.2 Kata Penutup………...92

5.3 Saran ………..92


(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pertanyaan Satu Kuesioner ... 47

Tabel 3.2. Pertanyaan dua Kuesioner ... 48

Tabel 3.3. Pertanyaan dua Kuesioner ... 49

Tabel 3.4. Pertanyaan dua Kuesioner ... 50

Tabel 3.5. Pertanyaan dua Kuesioner ... 51

Tabel 3.6. Pertanyaan dua Kuesioner ... 51

Tabel 3.7. Pertanyaan dua Kuesioner ... 52

Tabel 3.8. Pertanyaan dua Kuesioner ... 53

Tabel 3.9. Pertanyaan dua Kuesioner ... 53

Tabel 3.10. Pertanyaan dua Kuesioner ... 54

Tabel 3.11. Pertanyaan dua Kuesioner ... 54

Tabel 3.12. Pertanyaan dua Kuesioner ... 55

Tabel 3.13. Pertanyaan dua Kuesioner ... 56

Tabel 3.14. Pertanyaan dua Kuesioner ... 56

Tabel 3.15. Pertanyaan dua Kuesioner ... 56


(7)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

gambar 3.1a Logo Depkes ... 23

gambar 3.1b. Logo WHO ... 25

gambar 3.1c. Formalin ... 29

gambar 3.2. Pengawet mayat ... 30

gambar 3.3. Ayam Formalin ... 32

gambar 3.4. tahu formalin ... 33

gambar 3.5. baso formalin ... 34

gambar 3.6. Boraks ... 34

gambar 3.7. Boraks detergen... 35

gambar 3.9. mie boraks ... 39

gambar 3.10. kerupuk boraks ... 40

gambar 3.11. pewarna tekstil ... 40

gambar 3.12. makanan menggunakan pewarna ... 41

gambar 3.13. 13 kampanye “ Ayo Peduli Jajanan Sehat ... 41


(8)

ix Universitas Kristen Maranatha

gambar 4.3a. poster awareness 1 ... 69

gambar 4.3b.. poster awareness 2 ... 70

gambar 4.3c. poster inform 1 ... 71

gambar 4.3d.. poster inform 2 ... 73

gambar 4.3e. poster inform 3 ... 74

gambar 4.3f.. poster reminding ... 75

gambar 4.3g. website home ... 77

gambar 4.3h.. website tentang cermat ... 78

gambar 4.3i. website program ... 78

gambar 4.3j.. website program ... 79

gambar 4.3k. website poster... 79

gambar 4.3l.. website poster 2 ... 79

gambar 4.3m. website acara ... 80

gambar 4.3n. website acara 2 ... 80

gambar 4.3o. website bergabung ... 81

gambar 4.3p. x banner ... 82


(9)

x Universitas Kristen Maranatha

gambar 4.3r. ambience 1 ... 84

gambar 4.3s. ambience 2 ... 85

gambar 4.3t. ambience 2b ... 85

gambar 4.3u. gimmick ... 86

gambar 4.3v. reminding ... 87

gambar 4.3w. artikel majalah ... 88


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 Latar Belakang

Jajanan anak semakin variatif, dan menarik di pasaran., para produsen jajanan rumahan dengan kreatif menawarkan jajanan yang terlihat enak, murah, dan mengenyangkan untuk anak anak. Jajanan yang ditawari pun semakin kreatif, dan murah. Hampir di depan semua sekolah baik swasta maupun negri terdapat para pedagang yang menjual jajanan

Namun ironisnya sebenarnya dibalik dari jajanan yang terlihat menarik , dan rasa yang unik itu terdapat zat zat yang berbahaya di dalamnya. Hal ini terjadi karena tidak adanya kepedulian dari penjual jajanan tersebut akan kesehatan konsumen yang mengkonsumsi jajanan tersebut, dan hampir semua konsumen jajanan tersebut adalah anak anak. Selain itu banyak sekalli fakta yang diberitakan di media cetak maupun televisi akibat dari penyalahgunaan bahan-bahan makanan berbahaya ini. Mulai dari penggunaan pewarna pakaian sampai formalin.

Jajanan tersebut ternyata banyak ditemui terutama di sekolah. Biasanya makanan atau minuman yang ditawarkan dikemas sedemikian rupa untuk menarik minat anak-anak. Biasanya dikemas dengan bantuk yang lucu-lucu dengan warna yang mencolok.. Anak anak pun tidak dapat disalahkan karena dengan bebas dapat memilih jajanan yang dipenuhi dengan zat zat berbahaya dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua dan pihak sekolah.

Anak anak tidak tahu proses pembuatan makanan tersebut, dan bahan yang berbahaya yang terkandung di dalamannya , misalnya banyak sekali pedagang yang menawarkan jajanan yang menggunakan pewarna tekstil kepada anak anak tanpa memperhatikan kesehatan anak dan kandungan apa yang terdapat dalam makanan tersebut, para pedagang yang tidak bertanggung jawab memasukkan zat pewarna


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha tekstil pada makanan anak anak tanpa memperhatikan efek apa yang akan diderita anak tersebut kelak. Beberapa zat di dalamnya sangat berbahaya untuk kesehatan anak - anak di masa pertumbuhan dan masa depan sang anak.

Untuk menangani masalah kesehatan , dan asupan gizi harus ada kerjasama, dan tanggung jawab antara anak anak ,dengan orang tua, dan pemerintah.. Alangkah baiknya orang tua mengawasi, memberi informasi kepada anak, dan memberikan contoh yang baik kepada anak anak untuk tidak jajan sembarangan. Kesehatan adalah harta yang tidak ternilai, Anak anak adalag masa depan bangsa , karena itu harus dipertahankan kesehatannya.

Masalah kesehatan di Indonesia seharusnya adalah tanggung jawab pemerintah di bidang kesehatan, Seharusnya mereka lebih ketat dalam memilah produk produk yang membahayakan untuk di jual di pasar atau supermarket. Sangat banyak kasus kelalaian pemerintah dalam mengontrol produk yang dijual dipasar apakah memiliki zat zat bahaya yang terkandung di dalamnya yang membahayakan kesehatan masyarakat terutama anak anak. Kaerena tinggat kesehatan adalah salah satu tanggung jawab pemerintah yang harus didukung oleh masyarakat .

Penulis melihat masalah tentang bahaya jajanan sebagai tugas karena penulis merasa masalah gaya hidup mengkonsumsi jajajnan berbahaya terutama untuk anak anak adalah masalah yang sekarang sedang di hadapi oleh orang tua muda di jaman ini, mereka kurang memperhatikan pentingnya nilai kesehatan, dan berharganya kesehatan anak dalam masa pertumbuhan. Juga karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang adanya masalah kesehatan, maka dari itu penulis berpikir perlu adanya usaha sendiri untuk menyingkapi masalah ini. Penulis berpendapat bahwa bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dapat menjadi sarana untuk mensosialisasikan tentang pentingnya masalah jajanan kepada masyarakatsual, baik dalam visual (cetak) maupun dalam verbal (iklan radio).


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, berikut ini akan dirumuskan persoalan pokok yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana mensosialisasikan, dan memberikan informasi tentang bahaya

dalam jajanan ?

2. Bagaimana mengemas kampanye ini agar informasi yang mudah dicerna

anak anak dan orang tua?

Ruang lingkup yang akan dikerjakan adalah perancangan kampanye untuk anak anak sekolah dasar , dan guru guru sekolah negeri dan swasta, berdomisili di kota besar khususnya Bandung. Karena jajanan di kota besar kerap tidak terkontrol kebersihannya.

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan pokok pokok persoalan yang telah dirumuskan di atas. Berikut ini akan dikemukakan garis besar yang diperoleh setelah masalah diteliti

1. Meningkatkan kesadaran pada masyarakat khususnya anak anak bahwa

jajanan yang mengandung zat berbahaya melalui kampanye

2. Membuat masyarakat menghidupi pola hidup sehat

3. Meningkatkan tingkat kesehatan anak

1.4 Manfaat Perancangan

Kampanye hidup sehat tanpa mengkonsumsi jajanan tidak sehat ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai aspek :


(13)

4 Universitas Kristen Maranatha

a. Membantu pemerintah untuk menaikkan tingkat kesehatan anak anak di

Indonesia

b. Menghimbau orang tua dan anak anak untuk menjaga kesehatan

c. Mengedukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat

1.5 Sumber dan tekik pengumpulan data

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui : a. Studi Literatur, sebagai acuan teori dan ilmu yang berasal dari buku, artikel majalan atau Koran dan internet yang relevan dan berkaitan dengan masalah jajanan tidak sehat.

b. Wawancara, untuk mengumpulkan data-data yang lebih akurat kepada

pihak pihak yang berhubungan dengan topik, seperti wwancara dengan guru, anak anak, dan seseorang yang sering jajan jajanan yang tidak sehat

c. Obeservasi langsung di pusat jajanan .

d. Kuesioner, teknik pengumpulan data yang dilakuan dengan cara memberi

pertanyaan tertulis dan terstruktur kepada responden untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan.


(14)

5 Universitas Kristen Maranatha


(15)

91 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan kampanye ”Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan

berbahaya” sebagai langkah penanggulangan menurun-nya tingkat kesehatan Indonesia,

setiap data harus lengkap dan jelas seperti wawancara kepada para ahli dan para pihak yang turut berkecimpung dalam bidang Kesehatan. Target kampanye yang dimana anak anak masih sulit untuk merubah pola pikirnya namun dengan pendekatan apa yang disukainya melalui illustrasi yang lucu dan kreatif, dan adanya kerjasama dari sekolah dan orang tua, informasi mengenai kampanye ini akan mudah masuk kedalam lingkungan mereka. Dalam perancangan kampanye diperlukan pula pemilihan media yang tepat, media yang dekat dengan lingkungan target audience sehinga pesan yang ingin disampaikan akan lebih tepat sasaran dan cepat tersampaikan.

Pembuatan kampanye yang bertujuan mengingkatkan nilai kesehatan terutama anak anak ini memiliki kesulitan, faktor kesulitan itu yaitu :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan.

2. Sifat pesimis masyarakat yang berfikir bahwa kampanye ini sulit dilakukan di Indonesia karena masih kurang ketatnya hukum, dan peraturan di Indonesia.

3. Keterbatasan kerjasama antara orangtua dan anak, karena kesibukan orang tua.

Maka dapat disimpulkan bahwa kampanye ”Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi

jajanan berbahaya” sebagai langkah peningkatan tingkat kesehatan di Bandung ini

membutuhkan waktu yang berkelanjutan untuk benar-benar dapat menanamkan paradigma yang baru pada masyarakat.


(16)

92 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Kata Penutup

Diharapkan dengan dibuatnya kampanye ” Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan

berbahaya” sebagai langkah penanggulangan Penurunan tingkat kesehatan di kota Bandung, dan sebagai gaya hidup yang baru yang dapat menjawab permasalahan yang terjadi dengan semakin banyaknya anak – anak yang sadar akan berharganya kesehatan mereka.Akhir kata, penulis berharap agar karya dan laporan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

5.3 Saran Penulis

Berdasarkan perencanaan karya tugas akhir, maka penuliss memberikan saran sebagai berikut:

- Keberhasilan kampanye “Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan berbahaya”

menjadi tanggung jawab diri sendiri, lingkungan dan seluruh pihak agar gerakan ini tidak putus sampai disatu masa saja. Juga diperlukannya ada kerjasama antara anak anak dengan orang tua agar kampanye ini lebih mudah dijalani sebagai gaya hidup saat ini. - Tetap optimis berpartisipasi dalam kampanye, dan menyadari hal kecil seperti kesehatan, karena sesungguhnya kesehatan merupakan hal yang tidak ternilai harganya. - Saran penulis untuk Desain Komunikasi Visual FSRD maranatha agar sebaiknya adanya penilaian yang objektif, dan kerjasama antar dosen yang lebih baik lagi agar terciptanya generasi generasi yang kompeten di Indonesia ini.


(17)

93 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994. http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=17834

http://www.facebook.com/groups/305406598593/

http://www.biojanna.com/sembilan-zat-kimia-berbahaya-dalam-makanan-jajanan-yang-kita-konsumsi.html

http://lifestyle.okezone.com/read/2011/03/21/195/436970/waspadai-zat-kimia-pada-jajanan

http://www.harianbhirawa.co.id/konflik/34493-jajanan-sekolah-mengandung-bahan-kimia-berbahaya

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/559-mobil-laboratorim-keliling-awasi-jajanan-di-sekolah.html


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, berikut ini akan dirumuskan persoalan pokok yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana mensosialisasikan, dan memberikan informasi tentang bahaya dalam jajanan ?

2. Bagaimana mengemas kampanye ini agar informasi yang mudah dicerna anak anak dan orang tua?

Ruang lingkup yang akan dikerjakan adalah perancangan kampanye untuk anak anak sekolah dasar , dan guru guru sekolah negeri dan swasta, berdomisili di kota besar khususnya Bandung. Karena jajanan di kota besar kerap tidak terkontrol kebersihannya.

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan pokok pokok persoalan yang telah dirumuskan di atas. Berikut ini akan dikemukakan garis besar yang diperoleh setelah masalah diteliti

1. Meningkatkan kesadaran pada masyarakat khususnya anak anak bahwa jajanan yang mengandung zat berbahaya melalui kampanye

2. Membuat masyarakat menghidupi pola hidup sehat 3. Meningkatkan tingkat kesehatan anak

1.4 Manfaat Perancangan

Kampanye hidup sehat tanpa mengkonsumsi jajanan tidak sehat ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai aspek :


(2)

4 Universitas Kristen Maranatha a. Membantu pemerintah untuk menaikkan tingkat kesehatan anak anak di Indonesia

b. Menghimbau orang tua dan anak anak untuk menjaga kesehatan c. Mengedukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat

1.5 Sumber dan tekik pengumpulan data

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui : a. Studi Literatur, sebagai acuan teori dan ilmu yang berasal dari buku, artikel majalan atau Koran dan internet yang relevan dan berkaitan dengan masalah jajanan tidak sehat.

b. Wawancara, untuk mengumpulkan data-data yang lebih akurat kepada pihak pihak yang berhubungan dengan topik, seperti wwancara dengan guru, anak anak, dan seseorang yang sering jajan jajanan yang tidak sehat

c. Obeservasi langsung di pusat jajanan .

d. Kuesioner, teknik pengumpulan data yang dilakuan dengan cara memberi pertanyaan tertulis dan terstruktur kepada responden untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan.


(3)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema perancangan


(4)

91 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan kampanye ”Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan

berbahaya” sebagai langkah penanggulangan menurun-nya tingkat kesehatan Indonesia,

setiap data harus lengkap dan jelas seperti wawancara kepada para ahli dan para pihak yang turut berkecimpung dalam bidang Kesehatan. Target kampanye yang dimana anak anak masih sulit untuk merubah pola pikirnya namun dengan pendekatan apa yang disukainya melalui illustrasi yang lucu dan kreatif, dan adanya kerjasama dari sekolah dan orang tua, informasi mengenai kampanye ini akan mudah masuk kedalam lingkungan mereka. Dalam perancangan kampanye diperlukan pula pemilihan media yang tepat, media yang dekat dengan lingkungan target audience sehinga pesan yang ingin disampaikan akan lebih tepat sasaran dan cepat tersampaikan.

Pembuatan kampanye yang bertujuan mengingkatkan nilai kesehatan terutama anak anak ini memiliki kesulitan, faktor kesulitan itu yaitu :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan.

2. Sifat pesimis masyarakat yang berfikir bahwa kampanye ini sulit dilakukan di Indonesia karena masih kurang ketatnya hukum, dan peraturan di Indonesia.

3. Keterbatasan kerjasama antara orangtua dan anak, karena kesibukan orang tua. Maka dapat disimpulkan bahwa kampanye ”Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan berbahaya” sebagai langkah peningkatan tingkat kesehatan di Bandung ini membutuhkan waktu yang berkelanjutan untuk benar-benar dapat menanamkan paradigma yang baru pada masyarakat.


(5)

92 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Kata Penutup

Diharapkan dengan dibuatnya kampanye ” Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan

berbahaya” sebagai langkah penanggulangan Penurunan tingkat kesehatan di kota Bandung, dan sebagai gaya hidup yang baru yang dapat menjawab permasalahan yang terjadi dengan semakin banyaknya anak – anak yang sadar akan berharganya kesehatan mereka.Akhir kata, penulis berharap agar karya dan laporan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

5.3 Saran Penulis

Berdasarkan perencanaan karya tugas akhir, maka penuliss memberikan saran sebagai berikut:

- Keberhasilan kampanye “Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan berbahaya” menjadi tanggung jawab diri sendiri, lingkungan dan seluruh pihak agar gerakan ini tidak putus sampai disatu masa saja. Juga diperlukannya ada kerjasama antara anak anak dengan orang tua agar kampanye ini lebih mudah dijalani sebagai gaya hidup saat ini. - Tetap optimis berpartisipasi dalam kampanye, dan menyadari hal kecil seperti kesehatan, karena sesungguhnya kesehatan merupakan hal yang tidak ternilai harganya. - Saran penulis untuk Desain Komunikasi Visual FSRD maranatha agar sebaiknya adanya penilaian yang objektif, dan kerjasama antar dosen yang lebih baik lagi agar terciptanya generasi generasi yang kompeten di Indonesia ini.


(6)

93 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994. http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=17834

http://www.facebook.com/groups/305406598593/

http://www.biojanna.com/sembilan-zat-kimia-berbahaya-dalam-makanan-jajanan-yang-kita-konsumsi.html

http://lifestyle.okezone.com/read/2011/03/21/195/436970/waspadai-zat-kimia-pada-jajanan

http://www.harianbhirawa.co.id/konflik/34493-jajanan-sekolah-mengandung-bahan-kimia-berbahaya

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/559-mobil-laboratorim-keliling-awasi-jajanan-di-sekolah.html