Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earnings Per Share, dan Price Earning Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan yang Bergerak dalam Sektor Pertambangan pada Tahun 2007-2010.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Financial ratio analysis through the company's financial statements can be used to explain firm’s performance. Corporate performance is reflected through share price on the stock. The mining sector is one sector that has a large market capitalization with a high level of liquidity. This study aims to determine the effect of the company's financial ratios to the price of shares in companies engaged in the mining sector. Financial ratios used in this study are the Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, and Price Earning Ratio. The data used in this study are secondary and internal data. The research was carried out quantitatively using multiple linear regression model. The results showed Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, Price Earning Ratio and the simultaneous effect on stock prices. Partially, Return on Assets and Price Earning Ratio positive effect on stock prices. The most dominant variable affecting the mining company's stock price is the Return on Assets.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Analisis rasio keuangan melalui laporan keuangan perusahaan dapat digunakan untuk menerangkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tersebut tercermin lewat harga saham di bursa. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dengan tingkat likuiditas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan yang bergerak dalam sector pertambangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder dan internal. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Secara parsial, Return on Assets dan Price Earning Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham. Adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi harga saham perusahaan sektor pertambangan adalah Return on Assets.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Batasan Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Inverstasi ... 10

2.1.2. Jenis Investasi ... 13

2.1.3. Instrumen Pasar Modal ... 14

2.1.4. Jenis-Jenis Saham ... 17

2.1.5. Nilai Saham ... 20

2.1.6. Harga Saham ... 21

2.1.7. Pendekatan Penilaian Analisis Harga Saham ... 22

2.1.8. Analisis Laporan Keuangan ... 24

2.2. Penelitian Terdahulu ... 29

2.3. Kerangka Pemikiran... 31

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34

3.2. Profil Perusahaan ... 35

3.3. Definisi Operasional Variabel ... 37

3.4. Jenis Penelitian ... 38

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 39

3.6. Metode Penelitian ... 39

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.8. Metode Analisis Data ... 40

3.8.1. Pengujian Asumsi Klasik... 40


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.8.1.2. Uji Normalitas ... 41

3.8.1.3. Uji Autokorelasi ... 42

3.8.1.4. Uji Multikolinearitas... 42

3.8.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 43

3.8.2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 48

4.1.1. Uji Asumsi Klasik ... 49

4.1.1.1. Uji Outliers... 49

4.1.1.2. Uji Normalitas ... 51

4.1.1.3. Uji Autokorelasi ... 52

4.1.1.4. Uji Multikolinearitas ... 53

4.1.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 54

4.1.2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 55

4.1.2.1. Persamaan Regresi ... 55

4.1.2.2. Hipotesa Penelitian ... 57

4.1.2.3. Koefisien Determinasi Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ... 59

4.2 Pembahasan ... 61

4.2.1. Pengaruh Secara Simultan DER, ROE, ROA, EPS, dan PER terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan ... 61


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.2.2. Pengaruh Secara Parsial DER, ROE, ROA,

EPS, dan PER terhadap Harga Saham

Perusahaan Sektor Pertambangan ... 61

4.2.3. Variabel yang Paling Dominan Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan .... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 70

Lampiran A Financial Statement 2007-2010 ... 70

Lampiran B Hasil Uji Statistik ... 78

Lampiran C Tabel χ 2 (Chi-Square) ... 84


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Rasio Keuangan yang Digunakan dalam Penelitian ... 31

Tabel 3.1. Tabel Operasional Variabel ... 38

Tabel 4.1. Statistika Deskriptif... 48

Tabel 4.2. Hasil Uji Outliers ... 50

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 51

Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test ... 52

Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas... 53

Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser Test ... 54

Tabel 4.7. Hasil Koefisien Analisis Regresi Linear Berganda ... 56

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Regresi Linear Berganda ... 58

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Regresi Linear Berganda... 58

Tabel 4.10. Besarnya Pengaruh Secara Simultan... 59


(9)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahaan-perusahaan yang didirikan berdasarkan profit oriented, kegiatan

utama perusahaannya bertujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan. Selain itu, tujuan perusahaan lainnya adalah meningkatkan nilai perusahaan di mata masyarakat umum dan para investor, baik investor asing maupun investor domestik, khususnya dalam hal harga saham. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai sekarang

(present value) dari aliran kas suatu perusahaan yang akan diterima pada masa yang

akan datang (Arsyad, 1988). Nilai perusahaan juga dapat ditingkatkan dengan meningkatnya laba perusahaan. Dalam rangka meningkatkan perolehan laba perusahaan, perusahaan sendiri perlu meningkatkan kinerjanya. Indikator yang biasa digunakan dan dianggap cukup akurat dalam menilai kinerja suatu perusahaan adalah analisis laporan keuangan. Selain itu, nilai perusahaan juga meningkat di mata masyarakat umum dan investor bila harga saham perusahaan semakin baik atau semakin tinggi. Semakin tinggi harga saham perusahaan semakin tinggi juga kepercayaan masyarakat untuk memiliki saham tersebut, dan semakin tinggi kepercayaan masyarakat akan menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan akan saham tersebut. Meningkatnya permintaan akan saham tersebut menyebabkan semakin banyaknya jumlah pemegang saham tersebut.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha Pemegang saham dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan melalui laporan keuangan atau informasi-informasi yang tersedia baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Besar kecilnya permintaan pemegang saham tergantung pada informasi yang diterima oleh investor. Analisis perkembangan kinerja perusahaan diperoleh melalui analisis data-data keuangan yang tersusun dalam laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan menentukan estimasi dan prediksi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Gibson dan Boyer, 1998). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil–hasil perhitungan proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu yang mendukung pengambilan keputusan (Dian, 2005). Ada tiga jenis laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan (Prihadi, 2010). Jenis pertama adalah laporan neraca yang menggambarkan posisi keuangan berupa asset, utang dan modal pada satu saat. Jenis yang kedua adalah laporan laba-rugi yang menggambarkan kinerja yang tercermin dari laba, yaitu selisih pendapatan dan biaya selama satu periode. Sedangkan jenis ketiga yaitu laporan arus kas, merupakan laporan yang menggambarkan bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dalam satu periode.

Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan mencakup berbagai aspek profitabilitas, likuiditas, tingkat risiko dan tingkat kesehatan perusahaan. Menurut Ang (1997), tingkat profitabilitas perusahaan biasanya diukur melalui rasio keuangan yaitu NPM (Net Profit Margin), EPS (Earnings Per Share), ROA (Return on Asset),


(11)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha Menurut Ang (1997), rasio keuangan dapat dikelompokan menjadi lima macam rasio. Rasio yang pertama adalah rasio likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar relatif terhadap hutang lancar. Kedua, rasio solvabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban jangka panjang. Ketiga, rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Keempat, rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya. Dan yang kelima adalah rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar saham relatif terhadap nilai bukunya.

Penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan perhitungan rasio keuangan memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihan dari pengukuran perhitungan dengan menggunakan rasio keuangan adalah kemudahan dalam perhitungan selama data

histories tersedia, sedangkan kelemahannya adalah pengukuran kinerja dan prestasi

manajemen berdasarkan metode dan pedoman rasio keuangan akuntansi yang tidak memberikan indikator sebenarnya tentang keberhasilan manajemen (Yanti, 2009). Selain itu, kelemahan perhitungan rasio keuangan adalah mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak (Hariyanto, 2009). Rasio yang biasa digunakan untuk menghitung besarnya laba, besarnya return pemegang saham maupun untuk menilai kinerja adalah DER (Debt Equity Ratio), ROA (Return on Asset), ROE

(Return on Equity), EPS (Earning per Share), dan PER (Price Earning Ratio).

Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja


(12)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha

leverage perusahaan dapat menggunakan DER (Debt To Equity Ratio). DER

digunakan untuk mengukur batasan dimana perusahaan didanai oleh hutangnya.

ROE (Return On Equity) adalah merupakan salah satu indikator penting yang

sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan

sebelum melakukan investasi.

Selain dengan menggunakan ROE, tingkat profitabilitas perusahaan juga

dapat diukur menggunakan ROA (Return On Assets) dan EPS (Earnings Per Share).

ROA dapat digunakan untuk mengukur hasil yang dapat diperoleh perusahaan melalui penggunaan aset yang dimilikinya.

EPS (Earnings Per Share) merupakan alat analisis profitabilitas perusahaan

yang menggunakan konsep laba konvensional. Menurut Gibson (1996) Earnings Per

Share adalah rasio yang menunjukan pendapatan yang diperoleh setiap lembar

saham. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan

dividen, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati

saham yang memiliki Earnings per Share tinggi dibandingkan saham yang memiliki

Earnings per Share rendah. Earnings per Share yang rendah cenderung membuat

harga saham turun.

Sedangkan untuk pengukuran rasio pasar perusahaan dapat digunakan PER (Price Earning Ratio). PER menerangkan perbandingan harga pasar saham dari

setiap lembar saham terhadap EPS (Purnomo, 1998). PER mengindikasikan derajat kepercayaan investor terhadap emiten (Gitman, 2006). Apabila investor saham tersebut berpikir optimis pada saham tersebut tentu akan meningkatkan harga saham.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha Sekarang ini, pasar modal Indonesia sedang dilanda keterpurukan yang menyebabkan indeks saham BEI menurun. Sejak 1997 pada saat krisis moneter, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dan mencapai recovery dalam waktu

yang lama.

Dalam menanggapi krisis ekonomi di Amerika dan Eropa ini, para investor di

Indonesia, baik investor asing maupun investor domestik, merasakan adanya

keraguan dan kekhawatiran bahwa pasar modal Indonesia akan ikut terguncang dengan adanya krisis ekonomi di kedua benua tersebut, sehingga para investor di

Indonesia cenderung tidak berani untuk mengambil risiko dalam menanamkan modal mereka di pasar modal Indonesia. Selain para investor, masyarakat umum juga

merasa tidak tertarik untuk membeli saham dan menanamkan modal mereka. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi di Amerika dan Eropa. Masyarakat umum juga cenderung bertindak hati-hati seperti para investor asing

maupun domestik (Suryanto, 2011).

Perusahaan sektor pertambangan di Indonesia juga merasakan kekhawatiran akibat keterpurukan pasar modal Indonesia saat ini. Dampak keterpurukan pasar modal Indonesia tersebut bagi perusahaan adalah terjadinya penurunan yang signifikan baik dari sisi harga saham maupun dari sisi jumlah permintaan dan minat pemegang saham. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang potensial dalam bidang pertambangan. Selain itu, sektor pertambangan juga memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Bisnis, investasi di sektor pertambangan meningkat dalam enam tahun terakhir. Setelah terpuruk hanya US$547 juta tahun 2002, investasi tambang meningkat menjadi US$1,35 miliar pada tahun 2007 dan meningkat menjadi US$1,55 miliar pada 2008


(14)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha (Bambang dan Tri, 2009). Jika dibandingkan dengan sekarang, harga saham sektor pertambangan mengalami penurunan bahkan mencapai angka 15% (Dwiatmojo, 2010).

Namun, pasar modal Indonesia masih merupakan salah satu wadah investasi yang mampu memberikan keuntungan lebih bagi para pemegang saham dibandingkan dengan menabung uang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari hasil penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat apakah perusahaan tersebut mampu bertahan dan tetap eksis dalam melakukan kegiatan perusahaannya dan mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai harga sahamnya di pasar modal Indonesia dan BEI.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, EARNINGS PER

SHARE, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP HARGA SAHAM

PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM SEKTOR PERTAMBANGAN PADA TAHUN 2007-2010”.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh simultan Debt to Equity Ratio, Return on

Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio


(15)

BAB I PENDAHULUAN

7 Universitas Kristen Maranatha 2. Apakah terdapat pengaruh parsial Debt to Equity Ratio, Return on Equity,

Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap

harga saham?

3. Variabel manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on

Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap

harga saham perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan antara Debt to

Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan

Price Earning Ratio terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruh

simultan tersebut.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh parsial Debt to Equity Ratio,

Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning

Ratio terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruh parsial tersebut.

3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

8 Universitas Kristen Maranatha

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pihak-pihak berikut ini:

1. Bagi peneliti

Manfaat yang ingin didapatkan bagi peneliti sendiri yaitu menambah wawasan, pengetahuan, dan keahlian mengenai analisis rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap harga saham.

2. Bagi perusahaan

Manfaat yang ingin diberikan bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan adalah untuk memberikan gambaran kondisi kinerja keuangan perusahaan sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja perusahaannya.

3. Bagi pemegang saham

Manfaat yang ingin diberikan bagi para pemegang saham, baik masyarakat umum maupun investor asing dan domestik, adalah untuk menginformasikan kondisi kesehatan perusahaan yang mereka miliki sahamnya. Dengan demikian, para pemegang saham dapat menentukan langkah yang akan mereka ambil berdasarkan pertimbangan pemegang saham masing-masing.

4. Bagi calon investor

Manfaat yang ingin diberikan bagi calon investor, baik investor asing maupun investor domestik, adalah untuk memberikan informasi mengenai


(17)

BAB I PENDAHULUAN

9 Universitas Kristen Maranatha kondisi kesehatan perusahaan dan harga saham perusahaan yang diminati. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian saham, apakah membeli atau tidak membeli.

5. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis

Manfaat yang ingin diberikan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis mengenai analisis rasio keuangan dan harga saham adalah sebagai sumber informasi tambahan atau bahan pembanding dengan penelitian yang dijalankannya.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh analisis rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan pada sektor pertambangan untuk periode tahun 2007 sampai 2010. Namun, rasio keuangan yang digunakan sebagai indikator perhitungan tingkat kesehatan perusahaan yang digunakan pada penelitian ini hanya 5 (tiga) macam rasio, yaitu DER (Debt to Equity Ratio), ROE (Return On Equity), ROA (Return On

Assets), EPS (Earnings per Share), dan PER (Price Earning Ratio).

Batasan lain dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor tambang yang diukur tingkat kesehatannya. Perusahaan sektor tambang yang digunakan pada penelitian hanya perusahaan-perusahaan pertambangan besar yang sudah go public

dan terdaftar dalam LQ-45 pada BEI. Kemudian periode waktu yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut hanya periode 4 (empat) tahun sebelum tahun penelitian ini dilaksanakan, yaitu tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per

Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan yang bergerak

dalam sektor pertambangan tahun 2007 - 2010, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh simultan antara Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan sebesar 51,38%. Sedangkan sisanya sebesar 48,62% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan

Price Earning Ratio.

2. Terdapat pengaruh parsial antara Return on Assets dan Price Earning

Ratio terhadap harga saham masing-masing sebesar 43,82% dan 8,64%.

Sedangkan variabel Debt to Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning

per Share tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

68 Universitas Kristen Maranatha 3. Variabel Return on Assets berpengaruh sebesar 43,82% dan merupakan

variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan.

5.2. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitiannya kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun pengetahuan yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan atau emiten

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel yang berpengaruh paling besar terhadap harga saham adalah Return on Assets, maka perusahaan disarankan untuk memperhatikan nilai Return on Assets-nya dengan cara meningkatkan efektivitas manajemen dalam mengelola investasi perusahaan serta dalam melaksanakan keseluruhan operasional perusahaan. Dengan demikian, nilai

Return on Assets perusahaan tidak mengalami penurunan yang dapat

menyebabkan harga sahamnya pun ikut turun. 2. Bagi investor

Investor dapat menggunakan model regresi dalam penelitian ini untuk dapat memprediksi harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan untuk periode yang akan datang. Hal tersebut didukung dengan melihat besarnya pengaruh secara simultan atau bersamaan antar variabel independen terhadap harga saham yang dinilai cukup besar yaitu sebesar 51,38% sehingga dapat mengakomodir variabel yang berpengaruh terhadap


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

69 Universitas Kristen Maranatha harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa Return on Assets

merupakan variabel paling dominan yang mempengaruhi harga saham. Disarankan bagi para investor baik yang baru atau sudah lama untuk memperhatikan pergerakan dari Return on Assets perusahaan dari waktu ke waktu sehingga dapat dapat memutuskan waktu dan tindakan yang tepat dalam melakukan investasi pada sektor pertambangan, khususnya pada saham perusahaan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Energi Mega Persada Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini terbatas hanya pada 8 perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan dan hanya menganalisis 5 jenis rasio untuk periode 4 tahun saja, yaitu tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. Seperti yang kita ketahui, jumlah perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan masih banyak diluar sampel penelitian ini dan terus bertambah jumlahnya, misalnya PT Pertamina Tbk, dan lain-lain. Selain itu, rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan masih banyak selain yang digunakan pada penelitian ini, seperti Dividend Payout Ratio, Dividend per Share, Book

Value per Share, Receivable Turn Over, Net Profit Margin, dan sebagainya.

Saran peneliti bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama atau serupa baik dari rasio yang digunakan atau sektor yang diteliti adalah menambah jumlah sampel penelitian, baik jumlah perusahaan


(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

70 Universitas Kristen Maranatha maupun periode penelitian. Selain itu, peneliti lain pun dapat menambahkan atau mengganti rasio-rasio yang digunakan agar didapatkan hasil yang lebih baik guna menambah wawasan dan menutup keterbatasan pada penelitian ini.


(22)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Jakarta.

Gitman, Lawrence J. 2006. Principle of Managerial Finance. Eleventh Edition. Boston: Pearson Addison-Wesley.

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Hair, Jr., J. F., Anderson, R. E., Tatham, R. L., & Black, W. C. 2006. Multivariate Data Analysis. 6th Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Hariyanto, Agus & Aryayoga Rangga. (2009). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Pasar Efisiensi Secara Keputusan. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.

Horne, James &Wachowicz. (2007). Fundamentals of Financial Management 12th Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Koetin. E.A. (1996). Analisis Pasar Modal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Meriewaty, Dian & Setyani Yuli Astuti. (2005). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang Terdaftar di BEJ. Universitas Kristen Duta Wacana.

Prihadi, Toto. (2010). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PPM. Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi

Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992-1996). Manajemen Usahawan No. 12 Th.XXVII: 33-38.

Reilly F.K. & Brown. K.C. (2000). Investment Analysis and Portfolio Management 6th Edition. Orlando: The Dryden Press.


(23)

69 Universitas Kristen Maranatha

Rusdin. (2006). Pasar Modal Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung:

Penerbit Alfabeta C.V.

Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Bussiness: A Skill-Building Approach, Fourth Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Supranto, J. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Solimun, MS. 2004. Pemodelan Statistika: Structural Equal Modelling (SEM) Aplikasi Amos, Pekanbaru: Diklatpada Universitas.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kanisius.

Usman, Marzuki, dkk. (1997). ABC Pasar Modal Indonesia. LPPI dan ISEI, Jakarta. Van Horne, James C. And John M. Wachowicz. Jr. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Edisi Kesembilan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat (Alih bahasa: Heru Sutojo).

Widagdo, Bambang & Suryani, Tri. (2009). Kinerja Beberapa Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Malang.

www.idx.com

www.antaranews.com www.duniainvestasi.com


(1)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan tahun 2007 - 2010, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh simultan antara Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan sebesar 51,38%. Sedangkan sisanya sebesar 48,62% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio.

2. Terdapat pengaruh parsial antara Return on Assets dan Price Earning Ratio terhadap harga saham masing-masing sebesar 43,82% dan 8,64%. Sedangkan variabel Debt to Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning per Share tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan.


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

68 Universitas Kristen Maranatha 3. Variabel Return on Assets berpengaruh sebesar 43,82% dan merupakan

variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan.

5.2. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitiannya kepada pihak-pihak lain agar dapat dijadikan masukan maupun pengetahuan yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan atau emiten

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel yang berpengaruh paling besar terhadap harga saham adalah Return on Assets, maka perusahaan disarankan untuk memperhatikan nilai Return on Assets-nya dengan cara meningkatkan efektivitas manajemen dalam mengelola investasi perusahaan serta dalam melaksanakan keseluruhan operasional perusahaan. Dengan demikian, nilai

Return on Assets perusahaan tidak mengalami penurunan yang dapat menyebabkan harga sahamnya pun ikut turun.

2. Bagi investor

Investor dapat menggunakan model regresi dalam penelitian ini untuk dapat memprediksi harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan untuk periode yang akan datang. Hal tersebut didukung dengan melihat besarnya pengaruh secara simultan atau bersamaan antar variabel independen terhadap harga saham yang dinilai cukup besar yaitu sebesar 51,38% sehingga dapat mengakomodir variabel yang berpengaruh terhadap


(3)

69 Universitas Kristen Maranatha harga saham perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hasil bahwa Return on Assets

merupakan variabel paling dominan yang mempengaruhi harga saham. Disarankan bagi para investor baik yang baru atau sudah lama untuk memperhatikan pergerakan dari Return on Assets perusahaan dari waktu ke waktu sehingga dapat dapat memutuskan waktu dan tindakan yang tepat dalam melakukan investasi pada sektor pertambangan, khususnya pada saham perusahaan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Energi Mega Persada Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini terbatas hanya pada 8 perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan dan hanya menganalisis 5 jenis rasio untuk periode 4 tahun saja, yaitu tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. Seperti yang kita ketahui, jumlah perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan masih banyak diluar sampel penelitian ini dan terus bertambah jumlahnya, misalnya PT Pertamina Tbk, dan lain-lain. Selain itu, rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan masih banyak selain yang digunakan pada penelitian ini, seperti Dividend Payout Ratio, Dividend per Share, Book Value per Share, Receivable Turn Over, Net Profit Margin, dan sebagainya. Saran peneliti bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama atau serupa baik dari rasio yang digunakan atau sektor yang diteliti adalah menambah jumlah sampel penelitian, baik jumlah perusahaan


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

70 Universitas Kristen Maranatha maupun periode penelitian. Selain itu, peneliti lain pun dapat menambahkan atau mengganti rasio-rasio yang digunakan agar didapatkan hasil yang lebih baik guna menambah wawasan dan menutup keterbatasan pada penelitian ini.


(5)

68 Universitas Kristen Maranatha Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Jakarta.

Gitman, Lawrence J. 2006. Principle of Managerial Finance. Eleventh Edition. Boston: Pearson Addison-Wesley.

Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Hair, Jr., J. F., Anderson, R. E., Tatham, R. L., & Black, W. C. 2006. Multivariate Data Analysis. 6th Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Hariyanto, Agus & Aryayoga Rangga. (2009). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Pasar Efisiensi Secara Keputusan. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama.

Horne, James &Wachowicz. (2007). Fundamentals of Financial Management 12th Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Koetin. E.A. (1996). Analisis Pasar Modal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Meriewaty, Dian & Setyani Yuli Astuti. (2005). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang Terdaftar di BEJ. Universitas Kristen Duta Wacana.

Prihadi, Toto. (2010). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PPM.

Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992-1996).

Manajemen Usahawan No. 12 Th.XXVII: 33-38.

Reilly F.K. & Brown. K.C. (2000). Investment Analysis and Portfolio Management 6th Edition. Orlando: The Dryden Press.


(6)

69 Universitas Kristen Maranatha Rusdin. (2006). Pasar Modal Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung:

Penerbit Alfabeta C.V.

Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sekaran, U. 2003. Research Methods for Bussiness: A Skill-Building Approach, Fourth Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Riset Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Supranto, J. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Solimun, MS. 2004. Pemodelan Statistika: Structural Equal Modelling (SEM) Aplikasi Amos, Pekanbaru: Diklatpada Universitas.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kanisius.

Usman, Marzuki, dkk. (1997). ABC Pasar Modal Indonesia. LPPI dan ISEI, Jakarta.

Van Horne, James C. And John M. Wachowicz. Jr. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat (Alih bahasa: Heru Sutojo).

Widagdo, Bambang & Suryani, Tri. (2009). Kinerja Beberapa Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Malang.

www.idx.com

www.antaranews.com www.duniainvestasi.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Analisis pengaruh return on equty (roe) debet equity ratio (der) price earning ratio (per) Eraning growth ratio(Egr) dan return on assets (roa) terhadap financial leverage : studi empiris pada perusahaan manufaktur di rei

1 56 115

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham

0 3 16