ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA.

(1)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh: Yulfitri 0906990

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Oleh Yulfitri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Yulfitri 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YULFITRI

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I:

Dr. Mery Dahlia Hutabarat, M.Pd. NIP. 195208311980032001

Pembimbing II:

Dra. Lersianna H. Saragih, M.Pd NIP. 195212091982032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI

Drs. Amir, M.Pd. NIP. 196111101985031005


(4)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yulfitri. 2013. Analisis Perubahan Ajektiva Menjadi Nomina. Bandung, Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia.

Nomina merupakan kelas kata dalam bahasa Jerman yang dapat terbentuk dari kelas kata lain misalnya dari ajektiva. Dalam pembentukan nomina melalui Ableitung diperlukan sufiks atau akhiran. Pada penelitian ini dianalisis perubahan ajektiva menjadi nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam surat kabar Presse und Sprache. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi ajektiva yang dapat diubah ke dalam bentuk nomina yang berakhiran -heit dan -keit. 2) Mendeskripsikan perubahan bentuk dari ajektiva menjadi nomina yang berakhiran -heit dan –keit. 3) Menganalisis fungsi nomina yang berakhiran -heit dan -keit pada kalimat dalam artikel yang diteliti. Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan metode deskriptif analitik dan Teori Gramatika Dependensi (TGD). Data yang dianalisis diambil dari surat kabar Presse und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013. Di dalam surat kabar tersebut ditemukan 26 nomina terbagi dalam 12 nomina berakhiran -heit dan 14 nomina berakhiran –keit. Berasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) nomina berakhiran –heit terbentuk dari ajektiva dengan satu suku kata yaitu fremd, gleich, mehr, wahr dan krank. Nomina yang berakhiran –keit terbentuk dari ajektiva turunan yang berakhiran –ig, -sam dan –lich. 2) perubahan ajektiva menjadi nomina dengan penambahan sufiks –heit dan –keit membuat perubahan makna kata. 3) Setelah dilakukan analisis fungsi, ditemukan nomina berakhiran heit dan –keit yang berfungsi sebagai unsur Ergänzung lebih produktif dari pada nomina yang berfungsi sebagai unsur Agaben. Nomina berakhiran –heit dan –keit dalam kalimat yang dianalisis memiliki fungsi sebagai Akkusativergänzung (15 nomina), Präpositivergänzung (11 nomina), Subjektergänzung (10 nomina), Dativergänzung (1 nomina), Lokalangaben (1 nomina), Modifikativangaben (1 nomina) dan Kausalangaben (1 nomina). Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini saran untuk penelitian selanjutnya mengenai perubahan ajektiva menjadi nomina agar mengambil sumber data dan tema yang berbeda. Pembelajar bahasa Jerman hendaknya lebih memahami unsur-unsur pembentuk kalimat, sehingga dapat mengidentifikasi fungsi unsur-unsur tersebut. Dengan demikian pembelajar dapat lebih memahami isi suatu teks.


(5)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Yulfitri. 2013. Analyse der Nominalisierung des Adjektivs. Bandung, Skripsi: eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.

Im Deutschen ist Nomen eine Wortklasse, die man aus anderen Wortklassen bilden kann, z.B aus Adjektiven. Bei der Nominalisierung durch Ableitung braucht man dazu in diesem Fall Suffixe. In dieser Untersuchung wurde die Nominalisierung des Adjektivs analysiert, die mit dem Suffix –heit und –keit zusammengesetzt worden sind. Die Ziele dieser Untersuchung sind: 1) um Adjektive, die man zu einem Nomen mit dem Suffix –heit und –keit umformen kann, zu identifizieren; 2) um die im ersten Ziel genannten Nomen zu beschreiben; 3) um die Funktion der gefundenen Nomen mit dem Suffix –heit dan –keit zu analysieren. Zum Erreichen dieser Ziele wurden die qualitativ-deskriptive Methode und die Dependenz-Grammatik verwendet. Die Daten wurden der Zeitung Presse und Sprache entnommen, die im November 2012 und Februar 2013 erschienen sind. Darin findet man 26 Nomen. 12 Nomen von denen haben das Suffix –heit und 14 Nomen das Suffix –keit. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen folgendes: 1. Nomen mit dem Suffix –heit sind meisten aus einsilbigen Adjektiven gebildet, nämlich fremd, gleich, mehr, wahr und krank. Nomen mit dem Suffix –keit werden aus Adjektiven mit Endung –ig, -sam und –lich gebildet. 2) Nominalisierung der Adjektive mit dem Suffix –heit und –keit kann die Bedeutung der Adjektive verändern. 3) Nach der Funktionsanalyse kommen am meisten Nomen mit dem Suffix –heit und –keit als Ergänzung vor, nämlich Akkusativergänzung (15 Nomen), Präpositivergänzung (11 Nomen), Subjektergänzung (10 Nomen) und Dativergänzung (ein Nomen). Nur drei Nomen haben die Funktion als Angaben, die Lokalangaben (ein Nomen), Modifikativangaben (ein Nomen) und Kausalangaben (ein Nomen) sind. Aus den Untersuchungsergebnissen scheint es wichtig, folgende Vorschläge zu schreiben. Es wäre besser, wenn die nächste Untersuchung über Nominalisierung des Adjektivs die Daten aus anderen Quellen und mit anderem Thema analysiert. Vielleicht könnte man mehr Nomen aus Adjektive finden. Die Deutschstudierenden sollten die Funktion der Satzelemente im Satz verstehen, sodass sie den Unterschied zwischen ihnen erkennen können. Damit könnten sie den Inhalt eines Textes besser verstehen.


(6)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM POHON ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Ajektiva ... 8

1. Definisi Ajektiva... 9

2. Karakteristik Ajektiva ... 10

3. Klasifikasi Ajektiva ... 13

B. Nomina... 16

1. Definisi dan Ciri-Ciri Nomina ... 16

2. Kategori Nomina ... 19

C. Pembentukan Kata (Wortbildung) ... 26

1. Ableitung ... 26

2. Komposition ... 34


(7)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Ergänzungen ... 35

2. Angaben ... 37

3. Teori Gramatika Dependensi... 39

E. Kerangka Berpikir ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Metode Penelitian ... 42

B. Objek Penelitian ... 43

C. Sumber Data ... 43

D. Teknik Penelitian ... 44

E. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Deskripsi Data ... 46

1. Bentuk Ajektiva yang Dapat Diubah ke Nomina yang Berakhiran –heit dan -keit ... 47

B. Analisis Data ... 50

1. Analisis Perubahan Bentuk dari Ajektiva Menjadi Nomina Berakhiran –heit dan -keit ... 50

2. Analisis Fungsi Nomina Berakhiran –heit dan –keit dalam Kalimat ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(8)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Adj. : Adjektiv Aloc : Lokalangabe

Amod : Modadivikativangabe Aneg : Negativangabe Atemp : Temporalangabe Eakk : Akkusativergänzung Edat : Dativergänzung Edir : Direktivergänzung Eprp : Präpositionalergänzung Esit : Situativergänzung Konj. : Konjunktion „konjungsi‟ Lk : Laki-laki

Sub : Subjek

TGD : Teori Gramatika Dependensi V : Verb „verba‟

Vm : Verba Bantu Modal u.a. : unter anderem „...‟ : Terjemahan “...” : Kutipan

: Garis yang menunjukkan keeratan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain (dalam bagan pohon).

: Garis yang menunjukkan ketidakeratan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain (dalam bagan pohon).


(9)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL

2.1 Bentuk artikel nomina berdasarkan kasus ... 20 2.2 Aturan pembentukan nomina bentuk jamak menurut Reimann ... 23 2.3 Perbedaan fungsi kalimat menurut Meibauer, Dürscheid dan Engel ... 37 4.1 Nomina dengan akhiran –heit yang berasal dari ajektiva ... 48 4.2 Nomina dengan akhiran –keit yang berasal dari ajektiva ... 49


(10)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM POHON

No. Diagram

Pohon

Judul Diagram Pohon Hal 1. Analisis fungsi nomina Zuckerkrankheit dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 53 2. Analisis fungsi nomina Bekanntheit dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 54 3. Analisis fungsi nomina Sicherheit dalam kalimat

berdasarkan TGD ...

55 4. Analisis fungsi nomina Fremdheitsgefühl dalam

kalimat berdasarkan TGD ... 56 5. Analisis fungsi nomina Fremdheit dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 56 6. Analisis fungsi nomina Vertrautheit dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 57 7. Analisis fungsi nomina Gleichheit dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 58 8. Analisis fungsi nomina Gemeinsamkeiten dalam

kalimat berdasarkan TGD ... 58 9. Analisis fungsi nomina Tätigkeit dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 59 12. Analisis fungsi nomina Fähigkeiten dalam kalimat

berdasarkan TGD ... 60


(11)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Fungsi Data Nomina Berakhiran –heit dan –keit Dalam Kalimat ... 67 2. Data Nomina Berakhiran –keit dan –heit Dalam Surat Kabar

Presse und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013 ... 70 3. Data Nomina Berakhiran –heit dan –keit Dalam Bentuk


(12)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Seseorang yang mempelajari suatu bahasa secara tidak langsung dia juga mempelajari aturan tata bahasa itu agar dapat memahami makna serta informasi yang ada dalam teks atau wacana lisan bahasa yang dipelajarinya. Begitu pula orang yang mempelajari bahasa Jerman. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang memiliki aturan tata bahasa yang rumit bagi kebanyakan pembelajar.

Permasalahan yang sering dihadapi pembelajar bahasa Jerman ialah tentang tata bahasa (Grammatik). Salah satu unsur Grammatik dalam bahasa Jerman disebut dengan kelas kata. Bahasa Jerman memiliki 10 kelas kata, yaitu: Verb, Substantiv, Adjektiv, Pronomen, Artikel, Adverb, Partikel, Präposition, Konjunktiv, dan Interjektion (Kürschner, 2004). Nomina dalam bahasa Jerman dapat terbentuk dari kelas kata lain, misalnya dari kata sifat atau ajektiva. Dalam pembentukan nomina yang berasal dari ajektiva diperlukan sufiks atau akhiran. Pada buku ajar Studio d B1 halaman 176, ditemukan kata benda atau nomina berakhiran -keit yang dibentuk dari ajektiva seperti:

die Mehrsprachigkeit yang terbentuk dari ajektiva mehrsprachig die Unabhängigkeit yang terbentuk dari ajektiva unabhängig die Möglichkeit yang terbentuk dari ajektiva möglich


(13)

2

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selain nomina yang berakhiran –keit, ditemukan juga nomina yang berakhiran heit seperti:

die Sicherheit yang terbentuk dari ajektiva sicher die Krankheityang terbentuk dari ajektiva krank die Gesundheit yang terbentuk dari ajektiva gesund

Nomina yang berakhiran –heit dan keit ini memiliki ciri khas. Ciri khas tersebut dapat terlihat dari contoh di atas setiap nomina yang berakhiran –heit dan keit selalu berjenis feminin dan mempunyai kata sandang (Artikel) die. Selain dalam buku ajar, juga ditemukan nomina yang berakhiran –heit dan –keit dalam beberapa teks pada artikel koran berbahasa Jerman. Hampir semua kata-kata tersebut terbentuk dari perubahan ajektiva menjadi nomina. Nomina dengan akhiran –heit dan –keit ditemukan dalam bentuk nomina komposita seperti Fremdheitsgefühl, Zuckerkrankheit.

Perubahan ajektiva menjadi nomina seperti contoh di atas memberikan makna dan fungsi yang berbeda dalam kalimat, begitu juga cara penulisannya. Hal ini merupakan salah satu kesulitan pembelajar untuk membedakan apakah kata tersebut termasuk jenis kata ajektiva atau nomina, khususnya dalam keterampilan menulis.

(1) Ich bin krank. saya adalah sakit. ‘Saya sakit’.


(14)

3

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kalimat di atas kata krank sebagai ajektiva yang berfungsi predikatif dan menerangkan tentang keadaan ich yang berfungsi sebagai subjek. Pembelajar sering melakukan kesalahan dalam menentukan apakah kata tersebut masih sebagai ajektiva atau telah berubah menjadi nomina. Seperti contoh di bawah ini:

(2) *Seit gestern leide ich unter krank. sejak kemarin menderita saya di bawah sakit. ‘Sejak kemarin saya menderita sakit’.

Contoh kalimat (2) tidak berterima karena terdapat kesalahan pada kata krank. Berdasarkan aturan tata bahasa yang benar verba leiden berkolerasi dengan präposisi unter dan präposisi harus berkolerasi nomina. Dengan demikian nomina yang tepat adalah Krankheit. Dalam hal ini kata krank bukan lagi sebagai ajektiva melainkan berubah dari ajektiva krank menjadi nomina dengan penambahan akhiran –keit yakni Krankheit. Sehingga penulisan kalimat yang benar, yaitu:

(3) Seit gestern leide ich unter Krankheit. sejak kemarin menderita saya di bawah penyakit.

‘Sejak kemarin saya menderita penyakit’.

Selain itu kesalahan yang sering dilakukan oleh pembelajar ialah menentukan akhiran yang tepat untuk perubahan ajektiva menjadi nomina.

(4) *Viele ältere Menschen leiden unter einsamheit banyak lebih tua orang-orang menderita di bawah kesepian und krankheit.

dan penyakit.

‘Banyak orang tua menderita kesepian dan penyakit’.


(15)

4

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh kalimat (4) tidak berterima karena terdapat dua kesalahan, yaitu akhiran yang digunakan dan penulisan nomina yang harus diawali huruf kapital. Ajektiva einsam apabila berubah menjadi nomina maka akhiran yang tepat ialah –keit sehingga menjadi Einsamkeit. Kesalahan kedua ialah cara penulisan nomina. Semua nomina dalam bahasa Jerman selalu ditulis dengan menggunakan huruf kapital di awal kata baik nomina tersebut terletak di awal, di tengah ataupun di akhir suatu kalimat. Oleh karena itu, penulisan yang benar untuk nomina di atas ialah Einsamkeit dan Krankheit. Jadi penulisan kalimat yang benar ialah sebagai berikut:

(5) Viele ältere Menschen leiden unter Einsamkeit

banyak lebih tua orang-orang menderita di bawah kesepian und Krankheit.

dan penyakit.

‘Banyak orang tua menderita kesepian dan penyakit’

Memang tidak dapat sangkal bahwa kalimat (4) dapat dianggap benar apabila kalimat itu diucapkan dengan cepat (kalimat lisan). Dengan demikian tidak terlihat kesalahan penulisan nomina yang ditulis dengan huruf kecil. Begitu juga kesalahan penempatan –heit dan –keit tersamar dalam ucapan cepat atau kalimat lisan. Kesalahan-kesalahan ini hanya jelas dalam kalimat tertulis.

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, terlihat kesulitan pembelajar untuk membedakan pembentukan nomina dari ajektiva khususnya dalam penggunaan akhiran yang tepat antara –heit dan -keit. Sepanjang pengetahuan penulis, pembahasan mengenai perubahan ajektiva menjadi nomina


(16)

5

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini belum pernah diteliti sebelumnya, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut dengan judul “Analisis Perubahan Ajektiva Menjadi Nomina”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan nomina dalam bahasa Jerman?

2. Apa saja akhiran yang terdapat pada nomina bahasa Jerman yang berasal dari kelas kata lain?

3. Bagaimana cara pembentukan nomina dalam bahasa Jerman? 4. Terbentuk dari jenis kelas kata apa saja nomina bahasa Jerman?

5. Bagaimana perubahan bentuk ajektiva menjadi nomina yang berakhiran -heit dan -keit dalam bahasa Jerman?

6. Apa fungsi ajektiva yang berubah menjadi nomina yang bersufiks -heit dan -keit dalam kalimat bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini terfokus dan tidak meluas, serta mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan pemahaman tata bahasa yang dimiliki penulis, maka penelitian ini dibatasi hanya pada perubahan ajektiva menjadi


(17)

6

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nomina yang berakhiran –heit dan –keit dalam berbagai artikel di surat kabar Presse und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Ajektiva apa saja yang dapat diubah ke dalam bentuk nomina yang berakhiran -heit dan -keit?

2. Bagaimana perubahan bentuk dari ajektiva menjadi nomina yang berakhiran -heit dan –keit?

3. Apa fungsi nomina yang berakhiran -heit dan -keit pada kalimat dalam artikel yang diteliti?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk dapat menjawab rumusan masalah yang dipaparkan di atas. Tujuan penelitian ini adalah

1. mengidentifikasi ajektiva yang dapat diubah ke dalam bentuk nomina yang berakhiran -heit dan -keit.


(18)

7

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. mendeskripsikan perubahan bentuk dari ajektiva menjadi nomina yang berakhiran -heit dan –keit.

3. menganalisis fungsi nomina yang berakhiran -heit dan -keit pada kalimat dalam artikel yang diteliti.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik untuk peneliti sendiri juga orang lain yang ingin belajar bahasa Jerman. Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat membantu mahasiswa ataupun pembelajar lainnya untuk meningkatkan penguasaaan tata bahasa Jerman khususnya dalam pembentukan nomina yang berakhiran –heit dan -keit. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi ataupun pembanding untuk penelitian yang serupa.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis, yakni dapat memberikan masukan yang berharga terutama dalam variabel yang dibahas dalam penelitian


(19)

8

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini, yaitu tentang ajektiva apa saja yang dapat diubah menjadi nomina yang berakhiran –heit dan –keit.


(20)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif fokusnya pada penunjukkan makna, deskripsi, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali dilukiskan dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka (Mahsun, 2007: 257). Dengan kata lain, hasil penelitian kualitatif bersifat deskriptif yang menggambarkan situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Melalui metode ini, penulis melakukan beberapa langkah penelitian yaitu perumusan masalah, mengumpulkan dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengidentifikasi secara jelas bentuk adjektiva apa saja yang dapat diubah ke nomina yang berakhiran -heit dan –keit, mendeskripsikan perubahan bentuk dari adjektiva menjadi nomina yang berakhiran -heit dan –keit serta menganalisis fungsi nomina yang berakhiran -heit dan -keit pada kalimat dalam artikel yang diteliti.


(21)

43

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah nomina yang berakhiran –keit dan –heit pada kalimat dalam artikel yang terdapat pada surat kabar Presse Und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam surat kabar Presse Und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013. Surat kabar Presse Und Sprache merupakan salah satu surat kabar pembelajaran bahasa Jerman yang diterbitkan oleh penerbit Carl Ed. Schünemann KG di Bremen. Surat kabar ini terdiri dari 12 halaman yang berisi artikel tentang lingkungan, kultur, ekonomi, teknologi serta memberikan wawasan penting mengenai kehidupan di Jerman. Surat kabar ini dapat digunakan pembelajar untuk belajar bahasa Jerman karena kalimat dalam artikel menggunakan Deustch als Fremdsprache ‘bahasa Jerman sebagai bahasa asing’ dan setiap teks artikel dilengkapi glosarium untuk menerangkan kosakata yang dianggap susah. Selain itu, dalam surat kabar ini terdapat Übungen zu Leseverstehen ‘latihan untuk memahami teks’. Oleh karena itu penulis memilih surat kabar Presse Und Sprache sebagai majalah pembelajaran, sesuai untuk para pembelajar bahasa Jerman.


(22)

44

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan tahap awal dalam penelitian ini. Dalam hal ini penulis mempelajari artikel yang terdapat dalam koran Presse Und Sprache untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Pengumpulan Data

Langkah-langkah dalam mengumpulkan data ini adalah mencari dan mengumpulkan objek yang akan diteliti pada artikel dalam koran berbahasa Jerman. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat pada artikel di surat kabar Presse Und Sprache.

3. Pengolahan Data

Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terbentuk dari adjektiva.

4. Kesimpulan

Tahap terakhir adalah kesimpulan, pada tahap ini penulis menyimpulkan hasil dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya.


(23)

45

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis berdasarkan teori Gramatika Dependensi (TGD). Lucien Tesnière merupakan pakar linguistik Perancis yang mengembangkan teori ini kemudian dikembangkan di Jerman oleh Engel. Penulis menggunakan teori Engel (2009) yang menyebut istilah Ergänzung untuk menunjukkan fungsi nomina dalam kalimat.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data: 1. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung nomina berakhiran –heit dan –keit. 2. Mengumpulkan nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat sumber

data.

3. Menganalisis pembentukan nomina berakhiran –heit dan –keit yang berasal dari ajektiva dan menganalisis fungsi nomina berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam kalimat.


(24)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis perubahan ajektiva menjadi nomina berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam surat kabar Presse Und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013, secara keseluruhan ditemukan 40 nomina berakhiran –heit dan –keit. Akan tetapi dari 40 nomina tersebut terdapat beberapa nomina yang digunakan berulang-ulang. Jadi hanya terdapat 26 nomina yang berakhiran –heit dan –keit dalam 34 kalimat. Nomina yang berakhiran –heit berjumlah 12 dan yang berakhiran –keit berjumlah 14. Terdapat tiga nomina berakhiran –heit yang digunakan berulang-ulang (Beliebtheit, Gleichheit dan Mehrheit). Terdapat tiga nomina yang berakhiran –keit yang berulang-ulang digunakan (Möglichkeiten, Tätigkeit dan Wirksamkeit).

Berdasarkan hasil penelitian data mengenai perubahan ajektiva menjadi nomina yang berakhiran –heit dan –keit, dapat disimpulkan bahwa nomina yang berakhiran –keit secara umum terbentuk dari ajektiva dengan satu suku kata seperti fremd, gleich, krank, mehr, wahr dan krank. Sedangkan nomina yang berakhiran –keit terbentuk dari ajektiva turunan yang berakhiran ig, sam dan -lich.

Berdasarkan analisis fungsi, ditemukan bahwa nomina yang berakhiran heit dan –keit dalam kalimat berfungsi sebagai unsur Ergänzung dan Angaben. Nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai unsur Ergänzung


(25)

63

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemukan lebih produktif dari pada nomina yang berfungsi sebagai unsur Angaben yakni 37 nomina berfungsi sebagai Ergänzung dan hanya tiga nomina yang berfungsi sebagai Angaben.

Berdasarkan hasil analisis fungsi dari 34 kalimat, ditemukan 15 nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai Akkusativergänzung. Pada posisi terbanyak kedua ditemukan 11 nomina yang berfungsi sebagai Präpositivergänzung. Kemudian posisi terbanyak ketiga yaitu 10 nomina berfungsi sebagai subjek dan hanya satu nomina yang berfungsi sebagai Dativergänzung. Nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai unsur Angaben hanya ditemukan tiga nomina. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran I.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami perubahan ajektiva menjadi nomina, khususnya nomina yang berakhiran –heit dan –keit, sebaiknya pembelajar bahasa Jerman lebih memahami bentuk ajektiva apa saja yang dapat diubah kedalam bentuk nomina yang berakhiran –heit dan -keit serta memahami fungsi nomina dalam kalimat, sehingga dapat membedakan fungsi kata yang tepat dipakai dalam sebuah kalimat.

Disarankan agar penelitian mengenai perubahan kelas kata dari ajektiva menjadi nomina dapat diteliti lebih lanjut dengan sufik yang lain seperti ler, -ling, -ner, -nis, -schaft, -sel, -tum, -ung ataupun dengan sumber data yang berbeda.


(26)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Busch, Albert. Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik 2. Auflage. Tübingen: Gunter Narr Verlag.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Cyffka, Andreas. Haverkamp, Susanne. (2007). PONS Kompaktwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Eisenberg et al. (2009). Duden- Die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag.

Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: IUDICIUM Verlag GmbH.

Fandrych, Christian. (2010). Die Grammatik: Deutsch für die Grundstüfe. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Funk, Hermann et al. (2008). studio d A1 Deutsch als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.

Handajanto, Lusien. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan.

Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (1996). Deutsche Grammatik. München: Verlag Enzyklopädie.

Hendra, Dani. (2008). Fehleranalyse bei Der Adjektivdeklination. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI: Tidak diterbitkan.

Hutabarat, Mery. (2009). Frasa Verba Tipe Funktionsverbgefüge dan Frasa Verba Tipe Fraseoleksemis dalam Bahasa Jerman Bidang Ekonomi. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung: tidak diterbitkan.

Kröner, Ludwig. (2008). Deutsche Grammatik im Überblick. Stuttgart: Ernst Klett GmbH.


(27)

65

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompendium. Tübingen: UTB für Wissenschaft.

Mahsun, M.S. (2007). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Meibauer, Jörg. (2007). Einführung in die germanistische Linguistik 2. Auflage. Stuttgart: Metzler Verlag.

Musan, Renate. (2009). Satzgliedanalyse. Heidelberg: Universitätsverlag Winter. Presse und Sprache. November 2012 & Februari 2013. Bremen: Bremer

Tageszeitungen AG.

Reimann, Monika. (2011). Grundstufen_Grammatik. Heuber: München.

Röhe, Klaus. (2008). PONS Band 4 Zweifelsfrei Deutsch Wortbildung & Wortbedeutung. Stuttgart : Ernst Klett Sprachen GmbH.

Röhe, Klaus. Balcik, Ines. (2011). PONS Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart : Ernst Klett Sprachen GmbH.

Steinbach. (2009). Wortbildung Grammatik der deutschen Gegeartssprache. [Online].Tersedia:http://www.staff.uni-mainz.de/steinbac/Lehre/Grammatik/

Wortbildung.pdf. [21 November 2012].

Bensch, Norbert. Stetter, Michael. (2013). Wortarten [Online]. Tersedia: http://www.mein.deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=175. [9 Oktober 2013].


(1)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Penelitian

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan tahap awal dalam penelitian ini. Dalam hal ini penulis mempelajari artikel yang terdapat dalam koran Presse Und Sprache untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Pengumpulan Data

Langkah-langkah dalam mengumpulkan data ini adalah mencari dan mengumpulkan objek yang akan diteliti pada artikel dalam koran berbahasa Jerman. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat pada artikel di surat kabar Presse Und Sprache.

3. Pengolahan Data

Proses yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terbentuk dari adjektiva.

4. Kesimpulan

Tahap terakhir adalah kesimpulan, pada tahap ini penulis menyimpulkan hasil dari analisis yang telah dilakukan sebelumnya.


(2)

45

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis berdasarkan teori Gramatika Dependensi (TGD). Lucien Tesnière merupakan pakar linguistik Perancis yang mengembangkan teori ini kemudian dikembangkan di Jerman oleh Engel. Penulis menggunakan teori Engel (2009) yang menyebut istilah

Ergänzung untuk menunjukkan fungsi nomina dalam kalimat.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data: 1. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung nomina berakhiran –heit dan –keit. 2. Mengumpulkan nomina yang berakhiran –heit dan –keit yang terdapat sumber

data.

3. Menganalisis pembentukan nomina berakhiran –heit dan –keit yang berasal dari ajektiva dan menganalisis fungsi nomina berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam kalimat.


(3)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis perubahan ajektiva menjadi nomina berakhiran –heit dan –keit yang terdapat dalam surat kabar Presse Und Sprache edisi November 2012 dan Februari 2013, secara keseluruhan ditemukan 40 nomina berakhiran –heit dan –keit. Akan tetapi dari 40 nomina tersebut terdapat beberapa nomina yang digunakan berulang-ulang. Jadi hanya terdapat 26 nomina yang berakhiran –heit dan –keit dalam 34 kalimat. Nomina yang berakhiran –heit berjumlah 12 dan yang berakhiran –keit berjumlah 14. Terdapat tiga nomina berakhiran –heit yang digunakan berulang-ulang (Beliebtheit, Gleichheit dan

Mehrheit). Terdapat tiga nomina yang berakhiran –keit yang berulang-ulang

digunakan (Möglichkeiten, Tätigkeit dan Wirksamkeit).

Berdasarkan hasil penelitian data mengenai perubahan ajektiva menjadi nomina yang berakhiran –heit dan –keit, dapat disimpulkan bahwa nomina yang berakhiran –keit secara umum terbentuk dari ajektiva dengan satu suku kata seperti fremd, gleich, krank, mehr, wahr dan krank. Sedangkan nomina yang berakhiran –keit terbentuk dari ajektiva turunan yang berakhiran –ig, -sam dan -lich.

Berdasarkan analisis fungsi, ditemukan bahwa nomina yang berakhiran heit dan –keit dalam kalimat berfungsi sebagai unsur Ergänzung dan Angaben. Nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai unsur Ergänzung


(4)

63

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemukan lebih produktif dari pada nomina yang berfungsi sebagai unsur

Angaben yakni 37 nomina berfungsi sebagai Ergänzung dan hanya tiga nomina

yang berfungsi sebagai Angaben.

Berdasarkan hasil analisis fungsi dari 34 kalimat, ditemukan 15 nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai Akkusativergänzung. Pada posisi terbanyak kedua ditemukan 11 nomina yang berfungsi sebagai

Präpositivergänzung. Kemudian posisi terbanyak ketiga yaitu 10 nomina

berfungsi sebagai subjek dan hanya satu nomina yang berfungsi sebagai

Dativergänzung. Nomina berakhiran –heit dan –keit yang berfungsi sebagai unsur

Angaben hanya ditemukan tiga nomina.Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran I.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami perubahan ajektiva menjadi nomina, khususnya nomina yang berakhiran –heit dan –keit, sebaiknya pembelajar bahasa Jerman lebih memahami bentuk ajektiva apa saja yang dapat diubah kedalam bentuk nomina yang berakhiran –heit dan -keit serta memahami fungsi nomina dalam kalimat, sehingga dapat membedakan fungsi kata yang tepat dipakai dalam sebuah kalimat.

Disarankan agar penelitian mengenai perubahan kelas kata dari ajektiva menjadi nomina dapat diteliti lebih lanjut dengan sufik yang lain seperti ler,

-ling, -ner, -nis, -schaft, -sel, -tum, -ung ataupun dengan sumber data yang


(5)

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Busch, Albert. Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik 2. Auflage. Tübingen: Gunter Narr Verlag.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Cyffka, Andreas. Haverkamp, Susanne. (2007). PONS Kompaktwörterbuch

Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Eisenberg et al. (2009). Duden- Die Grammatik. Mannheim: Dudenverlag.

Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: IUDICIUM Verlag GmbH.

Fandrych, Christian. (2010). Die Grammatik: Deutsch für die Grundstüfe. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Funk, Hermann et al. (2008). studio d A1 Deutsch als Fremdsprache. Jakarta: Katalis.

Handajanto, Lusien. (2011). PONS Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: PT Katalis Mitra Plaosan.

Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (1996). Deutsche Grammatik. München: Verlag Enzyklopädie.

Hendra, Dani. (2008). Fehleranalyse bei Der Adjektivdeklination. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI: Tidak diterbitkan.

Hutabarat, Mery. (2009). Frasa Verba Tipe Funktionsverbgefüge dan Frasa

Verba Tipe Fraseoleksemis dalam Bahasa Jerman Bidang Ekonomi.

Disertasi pada ProgramPascasarjana Universitas Padjajaran Bandung: tidak diterbitkan.

Kröner, Ludwig. (2008). Deutsche Grammatik im Überblick. Stuttgart: Ernst Klett GmbH.


(6)

65

Yulfitri, 2014

ANALISIS PERUBAHAN AJEKTIVA MENJADI NOMINA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompendium. Tübingen: UTB für Wissenschaft.

Mahsun, M.S. (2007). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Meibauer, Jörg. (2007). Einführung in die germanistische Linguistik 2. Auflage. Stuttgart: Metzler Verlag.

Musan, Renate. (2009). Satzgliedanalyse. Heidelberg: Universitätsverlag Winter.

Presse und Sprache. November 2012 & Februari 2013. Bremen: Bremer

Tageszeitungen AG.

Reimann, Monika. (2011). Grundstufen_Grammatik. Heuber: München.

Röhe, Klaus. (2008). PONS Band 4 Zweifelsfrei Deutsch Wortbildung &

Wortbedeutung. Stuttgart : Ernst Klett Sprachen GmbH.

Röhe, Klaus. Balcik, Ines. (2011). PONS Deutsche Grammatik und

Rechtschreibung. Stuttgart : Ernst Klett Sprachen GmbH.

Steinbach. (2009). Wortbildung Grammatik der deutschen Gegeartssprache. [Online].Tersedia:http://www.staff.uni-mainz.de/steinbac/Lehre/Grammatik/ Wortbildung.pdf. [21 November 2012].

Bensch, Norbert. Stetter, Michael. (2013). Wortarten [Online]. Tersedia: http://www.mein.deutschbuch.de/lernen.php?menu_id=175. [9 Oktober 2013].