PENGARUH MUTU LAYANAN GURU DAN BIAYA PRIBADI TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SMP SWASTA SE-KOTA TASIKMALAYA.

(1)

PENGARUH MUTU LAYANAN GURU DAN BIAYA PRIBADI TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SMP SWASTA

SE-KOTA TASIKMALAYA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh

Ai Hilyatul Halimah, S.Pd 1101680

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Pengaruh Mutu Layanan Guru dan

Biaya Pribadi Terhadap Kepuasan

Siswa Pada SMP Swasta

Se-Kota Tasikmalaya

Oleh

Ai Hilyatul Halimah

S.Pd, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasajarna Prodi

Administrasi Pendidikan

© Ai Hilyatul Halimah, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Munir, M.IT. NIP. 19660325 200112 1 001

Pembimbing II

Dr. H. Endang Herawan, M.Pd NIP. 19600810 198603 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud. Ph.D NIP. 19530612 198103 1 003


(4)

PENGARUH MUTU LAYANAN GURU DAN BIAYA PRIBADI TERHADAP KEPUASAN SISWA PADA SMP SWASTA

SE-KOTA TASIKMALAYA Ai Hilyatul Halimah, S.Pd (1101680)

ABSTRAK

Kepuasan siswa merupakan target akhir dari sebuah proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yang ditandai sikap siswa yang memperlihatkan rasa senang karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterima. Pada hakikatnya, penelitian ini mengkaji tentang besaran pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya, maka dari itu siswa sebagai objek penelitiannya yang merasakan langsung kondisi dari kepuasan tersebut. Tujuan penelitian adalah mengetahui besaran pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis deskriptif dengan korelasional dan regresi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa mutu layanan guru pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori sangat tinggi, biaya pribadi pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori tinggi, kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori tinggi, serta terdapat pengaruh dari mutu layanan guru terhadap kepuasan siswa dalam kategori sedang dan terdapat pengaruh dari biaya pribadi terhadap kepuasan siswa dalam kategori rendah. Kemudian pengaruh dari mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa dalam kategori sedang.

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa hal yang perlu direkomendasikan dalam upaya mencapai kepuasan siswa. Mutu layanan guru yang selalu cepat tanggap dalam menangani siswa harus dipertahankan dan ditingkatkan, Biaya pribadi disesuaikan dengan kebutuhan siswa khususnya pada sekolah berasrama (boarding school) untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kepuasan siswa merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi lembaga pendidikan, karena keberhasilan lembaga persekolahan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan dari pelanggannya.


(5)

ABSTRACT

Student satisfaction is the ultimate target of a process of teaching and learning activities, which characterized the attitude of students who show a sense of pleasure because of the suitability between what is expected and required by the accepted reality. In essence, this research examines the amount of influence between quality of service of teachers in junior high and personal cost of private school in Tasikmalaya, therefore the student as an object of research that directly sense the conditions of satisfaction. The purpose of research is knowing the amount of influence the quality of service of teachers and the personal cost to the satisfaction of the students.

The method used in this study is a quantitative approach through a survey with a descriptive correlational analysis and regression. Data taken by using the questionnaire. The population in this study are students of private junior high school in Tasikmalaya. Samples taken from this study using the Proportionate Stratified Random Sampling technique.

As a results of this study found that the quality of service of teachers in the Private Junior high School entire Tasikmalaya are very high category, personal cost is high catagory, students satisfaction are the high category, and there are significant of the quality of service of teachers to student satisfaction in the medium category, and there is the influence of the personal cost to the satisfaction of the students in the low category. Then the effect of teacher quality service and personal expenses for student satisfaction in the medium category.

Based on these results, a few things need to be recommended in order to achieve student satisfaction. Teacher quality service that is always responsive in dealing with students should be maintained and enhanced, personalized fee appropriated to the needs of students, especially at boarding school (boarding school) to fulfill the daily needs. Student satisfaction must be concerned for educational institutions, because of the success of institutional schooling can be viewed from the one point of view and the level of satisfaction of its customers.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN………...

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian………...

E. Struktur Organisasi Tesis………

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka………... 1. Kepuasan dalam Konteks Administrasi Pendidikan ... 2. Kepuasan Siswa………...

a. Pengertian Kepuasan Siswa………

b. Dimensi Kepuasan Siswa………

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Siswa………... d. Penyebab Timbulnya Ketidakpuasan Siswa………... e. Harapan Siswa sebagai Pelanggan Pendidikan terhadap

Sekolah………

i ii iii iv vi viii x xi

1 5 8 9 9

11 11 14 14 17 17 19 20


(7)

3. Mutu Layanan Guru………...

a. Pengertian Mutu Layanan Guru………...

b. Dimensi Mutu Layanan Guru………...

c. Manfaat Mutu Layanan………..

d. Peranan Guru dalam Pelayanan Peserta Didik………...

4. Biaya Pribadi………... a. Konsep Biaya………...

b. Pengeluaran Siswa SMP……….

c. Dimensi Biaya Pribadi………... d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya……….……….

e. Manajemen Sosial Sekolah………

B. Kerangka Pemikiran………... C. Hipotesis Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian... 1. Lokasi Penelitian………...

2. Populasi dan Sampel Penelitian………...

a. Populasi Penelitian………...

b. Sampel Penelitian………... B. Desain Penelitian... C. Metode Penelitian... D. Definisi Operasional……... E. Instrumen Penelitian………... F. Proses Pengembangan Instrumen... 1. Uji Coba Angket... 2. Uji Validitas Instrumen... 3. Uji Reliabilitas Instrumen………... G. Teknik Pengumpulan Data...

a. Menentukan Alat Pengumpulan Data... b. Menyusun Alat Pengumpulan Data...

22 22 24 26 26 30 30 33 34 34 35 36 39 40 40 40 40 41 45 46 47 48 49 49 50 53 55 55 56


(8)

H. Analisis Data... a. Analisis Data Deskriptif... b. Uji Persyaratan Analisis ... c. Menguji Hipotesis Penelitian…...

d. Alat Bantu………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Data Hasil Penelitian ... 1. Analisis data deskriptif... 2. Uji Persyaratan Analisis...

a. Uji Normalitas………... b. Uji Linieritas………... c. Pengujian Hipotesis Penelitian………... d. Interpretasi Hasil Analisis... B. Pembahasan Hasil Penelitian…………...

1. Kepuasan Siswa Pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya... 2. Mutu Layanan Guru Pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya... 3. Biaya Pribadi Pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya... 4. Pengaruh Mutu Layanan Guru Terhadap Kepuasan Siswa Pada SMP

Swasta Se-Kota Tasikmalaya………... 5. Pengaruh Biaya Pribadi Terhadap Kepuasan Siswa Pada SMP

Swasta Se-Kota Tasikmalaya………... 6. Pengaruh Mutu Layanan Guru dan Biaya Pribadi Terhadap Kepuasan

Siswa Pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya……… BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan... B. Rekomendasi………...

DAFTAR PUSTAKA……….. LAMPIRAN-LAMPIRAN………... 57 57 57 59 64 65 65 70 70 71 72 81 83 84 85 88 90 92 93 95 95 98 101


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Persentase Kenaikan Jumlah Siswa SMP Swasta Kota Tasikmalaya 3

2.1 Manfaat Mutu Layanan……… 26

3.1 Populasi Penelitian………… ………... 40

3.2 Sampel Penelitian...……….. 42

3.3 Sampel Penelitian Per Kelas……….……… 44

3.4 Kisi-kisi Instrumen………...………… 48

3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y……….…………... 51

3.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X1……….. 52

3.7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X2………... 53

3.8 Skala Likert……….. 56

3.9 Kriteria dan penafsiran ……… 57

3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r……….. 58

4.1 Skor Rata-rata Variabel Kepusan Siswa (Y) ……….. 65

4.2 Skor Rata-rata Variabel Mutu Layanan Guru (X1)……….. 67

4.3 Skor Rata-rata Variabel Biaya Pendidikan (X2)……….. 69

4.4 Hasil Uji Nomalitas …….…………..………. 71

4.5 Uji Linieritas X1terhadap Y …….……….. 71

4.6 Uji Linieritas X2terhadap Y ……… 72

4.7 Korelasi Antar Variabel…...………. 73

4.8 Koefisien Persamaan Regresi X1 terhadap Y…………...……… 75

4.9 Korelasi Antar Variabel……….……... 76

4.10 Koefisien Persamaan Regresi X2terhadap Y…………...……… 78

4.11 Korelasi Antar Variabel……….……... 79

4.12 Gambaran Model Regresi antara Variabel X1 dan X2 terhadap Y… 80

4.13 ANOVA Regresi Variabel X1 dan X2 terhadap Y…………..…….. 80

4.14 Koefisien Persamaan Regresi X1 dan X2 terhadap Y……….... 81


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Siswa………... 6

2.1 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ………... 13

2.2 Pengaruh harapan terhadap kepuasan……….. 20

2.3 Kerangka Pemikiran………. 38

3.1 Hubungan antar Variabel Penelitian……… 46

4.1 Struktur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y……… 82

4.2 Analisis Data Variabel Y………. 84

4.3 Analisis Data Variabel X1………... 86


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Kisi-kisi instrument penelitian dan angket………. 102

2 Hasil Uji Coba Angket……… 108

3 Hasil Pengolahan data……… ……… 120

4 Daftar Tabel………..…….. 195

5 Korespondensi………. 206


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah menengah pertama merupakan jenjang pendidikan yang berada pada kategori pendidikan dasar. Sekolah menengah pertama ini sebagai pondasi untuk menanamkan semangat anak-anak bangsa untuk mengenyam pendidikan agar menjadi insan yang lebih mulia dalam mengarungi kehidupan yang semakin maju dan berkembang. Dimana dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 17 tentang pendidikan dasar ayat (1) dan (2) berbunyi: (1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. (2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Dalam hal ini, sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memerlukan pengelolaan yang baik, untuk mencapai mutu pendidikan yang berkualitas dan pada prosesnya akan menciptakan pola pengelolaan secara efektif dan efisien. Maka dari itu, administrasi pendidikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien diharapkan dapat mewujudkannya. Konsep manajemen peserta didik disini yang menjadi bahan kajian untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam mencapai kepuasan siswa, karena didalam manajemen peserta didik ini terdapat pelayanan-pelayanan yang seyogianya dilaksanakan oleh para pemangku pendidikan, terutama guru sebagai sentral yang secara aktif menghadiri situasi kelas secara kontinu.

Partisipasi guru dalam pelayanan peserta didik sudah merupakan kewajiban dan tanggung jawab guru secara formal. Pelayanan peserta didik perlu penanganan secara serius, karena peserta didik adalah warga sekolah yang


(13)

kualitasnya/lulusannya. Fokus pelayanan peserta didik dari guru bersumber dari kebutuhan peserta didik setiap saat mereka memperoleh pelajaran, baik berupa teori yang ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Sa’ud (2008:85) keberhasilan lembaga persekolahan dapat dilihat

dari sudut dan tingkat kepuasan dari pelanggannya, yaitu pelanggan sekolah yang dikategorikan pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Hal ini memberikan arti bahwa ukuran sebuah keberhasilan sekolah dapat dilihat dari layanan yang diberikannya. Apakah layanan yang diberikan itu berada pada taraf yang sama atau sesuai dengan harapan pelanggan atau bahkan melebihi, seperti apa yang diharapkan oleh pelanggannya. Selain itu, Alma (2008:13) mengemukakan bahwa apabila kita melihat lembaga pendidikan dari kacamata sebuah corporate, maka lembaga pendidikan ini adalah suatu organisasi produksi yang menghasilkan jasa pendidikan yang dibeli oleh para konsumen. Maka dari itu, lembaga pendidikan ini seyogianya memperhatikan kepuasan dari pelanggan itu sendiri yaitu peserta didik/ siswa, kinerja lembaga dan mutu layanan dari lembaga tersebut. Sedangkan Sopiatin (2010:33) mengemukakan bahwa kepuasan siswa adalah suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterimanya.

Pada prosesnya, sebab-sebab timbulnya ketidak puasan menurut Sopiatin (2010:34) diantaranya adalah (1) tidak sesuainya antara harapan siswa dengan kenyataan yang dialaminya, (2) layanan pendidikan yang diterima siswa tidak memuaskan, (3) perilaku personil sekolah yang kurang menyenangkan, (4) suasana dan kondisi fisik bangunan dan lingkungan sekolah yang tidak menunjang untuk belajar, (5) kegiatan ekstrakulikuler sekolah yang tidak menarik, (6) prestasi siswa yang rendah.

Fakta di lapangan menurut surat kabar tribunnews Tasikmalaya. Sejumlah SMP Negeri di Kota Tasikmalaya tampaknya kurang diminati. "Masih banyak SMP Negeri yang kekurangan siswa pada PPDB tahun ajaran sekarang ini. Kami beri waktu sepanjang masih memenuhi daya tampung itu sesuai petunjuk teknis PPDB," kata Dani, Senin (24/6/2013). Salah satu penyebab kurangnya minat


(14)

meneruskan pendidikan di kedelapan SMP Negeri tersebut, diduga karena faktor keinginan para orang tua ingin menyekolahkan anaknya di sekolah favorit yaitu kebanyakan ke SMP Swasta yang menawarkan lebih bagus dari segi pelayanannya. Jumlah lulusan SD/MI di Kota Tasikmalaya mencapai 11.522 murid. Dengan melihat banyaknya lulusan SD/MI ini, diharapkan semua lulusan itu meneruskan sekolah ke SMP Negeri maupun swasta. Sehingga tidak ada lagi SMP sederajat yang kekurangan siswa. Persentase jumlah siswa SMP swasta dari tahun ke tahun meningkat, mencapai 20%.

Adapun data dari pusat statistik pendidikan tahun 2012, untuk melihat persentase kenaikan jumlah siswa pada SMP Swasta Kota Tasikmalaya, sebagai berikut:

Tabel 1.1

Persentase kenaikan jumlah siswa SMP Swasta Kota Tasikmalaya

No Nama Sekolah

Jumlah Siswa

Per Tahun Persentase kenaikan

2011 2012

1 SMP Islam Bahrul Ulum Awipari 170 233 2.86% 2 SMP Terpadu Riyadlul Ulum

Wadda'wah 306 815 7.13%

3 SMP Plus Bustanul Ulum 60 81 1.00%

3 SMP PUI Kawalu 320 350 4.95%

4 SMP Islam Cisumur 145 166 2.28%

5 SMP Yos Sudarso 163 108 2.17%

6 SMP YPI Al-Huda 168 170 2.53%

7 SMP Plus Pesantren Amanah 353 419 5.62%

8 SMP Nurul Iman 155 120 2.15%

9 SMP Islam Mabdaul Ulum 147 97 1.95%

10 SMP Nasrul Haq 50 95 0.97%

11 SMP PUI Cinehel 164 112 2.20%

12 SMP Yayasan Islam Tasikmalaya 310 393 5.06%

13 SMP Al-Muttaqin 392 503 6.43%

14 SMP BPK Penabur 189 211 2.94%

15 SMP Galunggung 52 61 0.82%

16 SMP Bethel 30 33 0.46%

17 SMP Pasundan 220 230 3.35%

18 SMP Muhammadiyah 313 324 4.75%


(15)

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Per Tahun

Persentase kenaikan

20 SMP Ibnu Siena 83 46 1.06%

21 SMP Al-Mujahid 103 110 1.58%

22 SMP Al-Amin 270 292 4.16%

23 SMP Islahul Ummah 50 83 0.91%

24 SMP Gunung Jembar 34 69 0.68%

25 SMP TQ As-Sunnah 301 439 5.20%

26 SMP Al-Urwatul Wustha 24 32 0.40%

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwasannya jumlah siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya setiap tahun meningkat.

Selain itu, dalam biaya pribadi menurut hasil penelitian Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang Depdiknas (2004) menemukan, besaran biaya satuan pendidikan keseluruhan di SD sebagian besar (73,53%) menjadi beban orangtua. Demikian pula biaya satuan pendidikan keseluruhan SMP (70,88%) masih menjadi tanggungan orangtua siswa. Sementara persentase yang ditanggung pemerintah lebih kecil. Tingginya biaya pendidikan yang ditanggung orangtua disebabkan banyaknya komponen biaya pendidikan yang menjadi beban orangtua, seperti biaya transportasi bagi siswa, biaya pembelian seragam. Alokasi anggaran pendidikan dari pemerintah lebih banyak dialokasikan untuk komponen biaya penunjang, yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana, seperti gaji guru, pengembangan fisik sekolah, pengadaan buku pelajaran.

Fenomena pendidikan yang menyedot biaya begitu besar dari masyarakat ini sering kita jumpai saat pendaftaran siswa baru (PSB) di tiap awal tahun pelajaran. Orangtua siswa pun dibuat meradang mengenai biaya yang harus ditanggung dalam menyekolahkan anaknya. Memang harus diakui pemerintah tak lepas tangan membiayai pendidikan. Untuk pendidikan khusus siswa SD-SMP, Pemerintah telah menggulirkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk meringankan beban masyarakat miskin. Namun demikian, besaran dana BOS tetaplah terbatas. Apalagi jika berbicara dana BOS khusus buku yang masih minim untuk membeli satu buku pelajaran berkualitas.


(16)

Menurut Zammuto et al. (2008) dikatakan bahwa: “As a result, if an organization regularly provides service at a level that exceeds customer expectations, the service will be evaluated as high quality. In contrast, if an organization fails to meet customer expectations, the service will be judge as poor

quality.” Artinya jika sebuah organisasi teratur menyediakan layanan pada tingkat yang melebihi harapan pelanggan, layanan ini akan dievaluasi sebagai kualitas tinggi. Sebaliknya, jika suatu organisasi gagal memenuhi harapan pelanggan, layanan ini akan menjadi hakim sebagai kualitas yang buruk.

Selain itu, menurut Lewis and Booms (1983) menyatakan bahwa “ Service quality is a measure of how well the service level delivered matches customer expectations. Delivering quality service means conforming to customer

expectations on a consistent basis.” Artinya kualitas layanan adalah ukuran dari seberapa baik tingkat layanan yang disampaikan sesuai harapan pelanggan. Memberikan layanan berkualitas berarti sesuai dengan harapan pelanggan secara konsisten.

Adapun penelitian terdahulu yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini, yaitu Popi Sopiatin (2008) hasil penelitiannya secara menyeluruh yang tidak berdasarkan variable control adalah kompetensi guru, fasilitas sekolah, dan kegiatan ekstrakulikuler secara individu maupun bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap mutu proses belajar mengajar berpengaruh signifikan terhadap kepuasan siswa. Edi Ruhendi (2010) hasil penelitiannya bahwa kegiatan perbaikan berkelanjutan dan kepemimpinan mutu berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa, dan besarnya kepuasan siswa berdampak terhadap prestasi siswa. Berdasarkan paparan di atas bahwa mutu layanan guru dan biaya pribadi memiliki peranan penting dalam kepuasan siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti secara ilmiah tentang “Pengaruh Mutu Layanan Guru dan Biaya Pribadi Terhadap Kepuasan Siswa Pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa menurut BC College and Institute Student Outcomes Survey (2003) sebagai berikut:


(17)

Gambar 1.1

Relationship between dimensions of educational experience and satisfaction

Berdasarkan gambar di atas, hubungan antara dimensi pengalaman pendidikan dan kepuasan dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Curriculum (kurikulum)

Meliputi 1) curriculum content (isi kurikulum); 2) organization of course content (kumpulan kurikulum); 3) courses cover relevant topics (penyampaian pembelajaran dengan topic yang sesuai); 4) courses up to date (materi yang disampaikan mengikuti perkembangan zaman); 5) courses cover standars used in fileld (pembelajaran disampaikan dengan standar yang ada).

2) Teaching (pola mengajar)

Meliputi, 1) Quality of instruction (Kualitas intruksi); 2) Avaibility of instructors outside class (ketersediaan guru bertemu di luar kelas); 3) Opportunities for class discussions (kesempatan untuk diskusi); 4) Opportunities for class presentations (kesempatan untuk presentasi); 5) Test of papers assigned (tugas yang sesuai dengan materi).

3) Analytical skill (kemampuan menganalisa)

Meliputi, 1) Analyze, think critically, solve problems (kemampuan menganalisa, berfikir kritis, dan dapat menyelesaikan masalah); 2) Combine ideas into new information (Mengkombinasikan ide terhadap informasi baru);

Student

Satisfaction

curriculum

Teaching

Analytical skills

Communication skills Social skills

Personal growth Quality service


(18)

3) Find and use information (menemukan dan mempergunakan informasi); 4)

Learn on one’s own (belajar dari pihak lain)

4) Communication skills (kemampuan berkomunikasi)

Meliputi, 1) Speak effectively (berbicara secara efektif); 2) Write clearly and concisely (menulis jelas dan singkat); 3) read and comprehend material (membaca materi secara menyeluruh).

5) Social skill (kemampuan social)

Meliputi, 1) Work effectively with others (bekerja secara efektif dengan pihak lain); 2) Develop Supportive relationships (Membangun saling mendukung satu sama lain).

6) Personal growth (pertumbuhan diri)

Meliputi, 1) Understand oneself and abilities (mengerti dan memahami kemampuan yang dimiliki); 2) Develop values and ethical standards (Membangun nilai dan standar etika); 3) Aware of culture on philosophies (memahami budaya dan filosofi).

7) Service quality (mutu layanan)

Merupakan layanan yang diberikan kepada siswa untuk mencapai kepuasan, karena mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.

8) Cost (biaya)

Merupakan sejumlah nilai uang yang dibelanjakan atau jasa pelayanan yang dibebankan pada siswa.

Berdasarkan teori di atas, faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa sangat kompleks sekali, adapun dalam penelitian ini saya akan mengambil dua faktor untuk dijadikan sebagai variabel, yaitu mutu layanan (service quality) dan biaya (cost). Dikarenakan mutu layanan ini yang dikhususkan pada mutu layanan guru sebagai sentral yang secara aktif berhubungan langsung dengan siswa, dan biaya (cost) sebagai biaya yang harus dikeluarkan oleh siswa dalam rangka menerima berbagai pelayanan di sekolah.


(19)

Rumusan masalah merupakan gambaran umum dijadikan tentang ruang lingkup atau pembahasan bidang kajian dalam penelitian, sehingga akhirnya masalah yang akan diteliti tampak jelas.

Adapun pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengenai pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa, dari pokok permasalahan tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya? 2. Bagaimana mutu layanan guru pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya? 3. Bagaimana biaya pribadi pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya?

4. Berapa besar pengaruh mutu layanan guru terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya?

5. Berapa besar pengaruh biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya?

6. Berapa besar pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis 1. Kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.

2. Mutu layanan guru pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya. 3. Biaya pribadi pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.

4. Besarnya pengaruh mutu layanan guru terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya

5. Besarnya pengaruh biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya


(20)

6. Besarnya pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu bagi peneliti maupun bagi semua pihak pengembang ilmu pengetahuan. Secara terperinci kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritik

Secara teoritik penelitian ini dapat mengembangkan serta memperkaya ilmu administrasi pendidikan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi praktisi pendidikan.

b. Memberikan informasi mengenai pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa.

c. Memberikan masukan kepada Sekolah Menengah Pertama khususnya SMP Swasta untuk terus meningkatkan kepuasaan siswa.

7. Struktur Organisasi Tesis

Untuk memahami alur pikir dalam penulisan tesis ini, maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebgai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, penelitian identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.

Bab II berisi kajian pustaka, kemudian kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.


(21)

Bab III berisi metode penelitian, yang terdiri dari lokasi dan populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan, yang terdiri dari pemaparan data dan pembahasan data penelitian.

Bab V berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa. Adapun lembaga yang dijadikan sebagai lokasi dalam penelitian ini adalah SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Penentuan populasi penelitian

Dalam suatu penelitian akan dihadapkan kepada sumber data yang akan dapat memberikan data yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:90) mengemukakan bahwa;

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan dari penjelasan di atas maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang ada di SMP Swasta Se- Kota Tasikmalaya.

Jumlah SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya seluruhnya adalah 32 sekolah. Namun dalam penelitian ini populasi dibatasi pada sekolah yang sudah mempunyai lulusan, karena yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa diantaranya adalah mutu lulusan. Adapun tabel jumlah sekolah beserta jumlah siswa pada SMP Swasta se-Kota Tasikmalaya, yang bersumber dari dinas pendidikan kota Tasikmlaya, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

NO Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa

VII VIII IX

1 SMP Islam Bahrul Ulum Awipari 99 66 68 233 2 SMP Terpadu Riyadlul Ulum

Wadda'wah

389 260 166 815


(23)

NO Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa VII VIII IX

4 SMP Islam Cisumur 58 48 60 166

5 SMP YPI Al-Huda 65 46 59 170

6 SMP Plus Pesantren Amanah 169 139 111 419

7 SMP Nurul Iman 56 26 38 120

8 SMP Islam Mabdaul Ulum 37 39 21 97

9 SMP Nasrul Haq 30 30 35 95

10 SMP PUI Cinehel 41 29 42 112

11 SMP Yayasan Islam Tasikmalaya 150 105 138 393

12 SMP Al-Muttaqin 198 167 138 503

13 SMP BPK Penabur 88 71 52 211

14 SMP Galunggung 17 26 18 61

15 SMP Bethel 7 11 15 33

16 SMP Pasundan 55 73 102 230

17 SMP Yos Sudarso 35 23 50 108

18 SMP Muhammadiyah 120 96 108 324

19 SMP PUI Cicurug Tasikmalaya 20 20 30 70

20 SMP Ibnu Siena 6 20 20 46

21 SMP Al-Mujahid 43 36 31 110

22 SMP Al-Amin 156 87 49 292

23 SMP Islahul Ummah 33 29 21 83

24 SMP Gunung Jembar 24 24 21 69

25 SMP TQ As-Sunnah 156 139 144 439

26 SMP Al-Urwatul Wustha 15 10 7 32

Total 5581

Sumber: Lap. Bulanan Per November Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Tahun 2012

b. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah melakukan penelitian, peneliti memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif). Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono: (2009: 91) bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”.

Arikunto yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005:98) mengemukakan

bahwa : „Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.‟ Dikarenakan populasi dalam penelitian ini populasi berstrata proporsional dan sifatnya heterogen, maka


(24)

dilakukan penarikan sampel dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi. Adapun rumus yang digunakannya adalah:

Langkah pertama adalah mengetahui populasi adalah 5581 siswa, seperti pada table I. Kemudian menentukan tingkat presisi yaitu sebesar 5 %.

Adapun jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

NO Wilayah penyebaran

Populasi Proporsi

Proporsi Tiap

Kategori Sampel

1 SMP Islam Bahrul Ulum Awipari

233/5581 233/5581 x 373= 15,57

16

2 SMP Terpadu Riyadlul Ulum Wadda'wah

815/5581 815/5581 x 373= 54,47

54

3 SMP PUI Kawalu 350/5581 350/5581 x 373= 23,39

23

4 SMP Islam Cisumur 166/5581 166/5581 x 373= 11,09

11

5 SMP YPI Al-Huda 170/5581 170/5581 x 373= 11,36

11

6 SMP Plus Pesantren 419/5581 419/5581 x 373= 28

Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan (5%)


(25)

NO Wilayah penyebaran

Populasi Proporsi

Proporsi Tiap

Kategori Sampel

Amanah 28,00

7 SMP Nurul Iman 120/5581 120/5581 x 373= 8,02 8 8 SMP Islam Mabdaul

Ulum

97/5581 97/5581 x 373= 6,48

6 9 SMP Nasrul Haq 95/5581 95/5581 x 373= 6,35 6 10 SMP PUI Cinehel 112/5581 112/5581 x 373= 7,49 7 11 SMP Yayasan Islam

Tasikmalaya

393/5581 393/5581 x 373=

26,27 26

12 SMP Al-Muttaqin 503/5581 503/5581 x 373=

33,62 34

13 SMP BPK Penabur 211/5581 211/5581 x 373=

14,10 14

14 SMP Galunggung 61/5581 61/5581 x 373= 4,08 4 15 SMP Bethel 33/5581 33/5581 x 373= 2,21 2 16 SMP Pasundan 230/5581 230/5581 x 373=

15,37 15

17 SMP Yos Sudarso 108/5581 108/5581 x 373= 7,21 7 18 SMP Muhammadiyah 324/5581 324/5581 x 373=

21,65 22

19 SMP PUI Cicurug Tasikmalaya

70/5581 70/5581 x 373= 4,68

5 20 SMP Ibnu Siena 46/5581 46/5581 x 373= 3,07 3 21 SMP Al-Mujahid 110/5581 110/5581 x 373= 7,35 7 22 SMP Al-Amin 292/5581 292/5581 x 373=

19,52 20

23 SMP Islahul Ummah 83/5581 83/5581 x 373= 5,55 6 24 SMP Gunung Jembar 69/5581 69/5581 x 373= 4,61 5 25 SMP TQ As-Sunnah 439/5581 439/5581 x 373=

29,34 29

26 SMP Al-Urwatul Wustha

32/5581 32/5581 x 373=

2,14 2

Total 373

Berdasarkan tabel di atas, sampel penelitian berjumlah 373 orang yang dibagi kepada 26 sekolah. Jumlah sampel setiap sekolah pun berbeda, disesuaikan dengan jumlah murid yang ada di setiap sekolah. pembagian ini berdasarkan perhitungan sesuai dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling.


(26)

Tabel 3.3

Sampel Penelitian Per Kelas

NO Nama Sekolah Kelas Jumlah

Sampel

VII VIII IX

1 SMP Islam

Bahrul Ulum Awipari

99/233 x 16 = 6,62 = 7

66/233 x 16 = 4,41= 4

68/233 x 16 = 4,54 = 5

16

2 SMP Terpadu Riyadlul Ulum Wadda'wah

389/815 x 54 = 26

260/815 x 54 = 17,38 = 17

166/815 x 54 = 11,09 = 11

54

3 SMP PUI Kawalu 110/350 x 23 = 7,35 = 7

123/350 x 23 = 8,22 = 8

117/350 x 23 = 7,82 = 8

23

4 SMP Islam

Cisumur

58/166 x 11 = 3,88 = 4

48/166 x 11 = 3,21 = 3

60/166 x 11 = 4,01 = 4

11

5 SMP YPI Al-Huda

65/170 x 11 = 4,34 = 4

46/170 x 11 = 3,07 = 3

59/170 x 11 = 3,94 = 4

11

6 SMP Plus

Pesantren Amanah

169/419 x 28 = 11,29 = 11

139/419 x 28 = 9,29 = 9

111/419 x 28 = 7,42 = 7

28

7 SMP Nurul Iman 56/120 x 8 = 3,74 = 4

26/120 x 8 = 1,74= 2

38/120 x 8 = 2,54= 2

8

8 SMP Islam

Mabdaul Ulum

37/97 x 6 = 2,47 = 2

39/97 x 6 = 2,61= 3

21/97 x 6 = 1,40= 1

6

9 SMP Nasrul Haq 30/95 x 6 = 2,01 = 2

30/95 x 6 = 2,01= 2

35/95 x 6 = 2,34 = 2

6

10 SMP PUI Cinehel 41/112 x 7 = 2,74=3

29/112 x 7 = 1,94 = 2

42/112 x 7 = 2,81=3

7

11 SMP Yayasan Islam

Tasikmalaya

150/393 x 26 = 10,03= 10

105/393 x 26 = 7,02= 7

138/393 x 26 = 9,22= 9

26

12 SMP Al-Muttaqin 198/503 x 34 = 13,23 = 13

167/503 x 34 = 11,16= 11

138/503 x 34 = 9,22=9

34

13 SMP BPK

Penabur

88/211 x 14 = 5,88 = 6

71/211 x 14 =4,75= 5

52/211 x 14 = 3,48 = 3

14

14 SMP Galunggung 17/61 x 4 = 1,14= 1

26/61 x 4 = 1,74 = 2

18/61 x 4 = 1,20 = 1

4

15 SMP Bethel 7/33 x 2 = 0,47 = 0

11/33 x 2 = 0,74 = 1

15/33 x 2 = 1,00 = 1

2

16 SMP Pasundan 55/230 x 15 = 3,68 = 3

73/230 x 15 = 4,88=5

102/230 x 15 =6,82=7

15

17 SMP Yos

Sudarso

35/108 x 7 =2,26= 2

23/108 x 7 = 1,49= 2

50/108 x 7 = 3,24= 3

7

18 SMP

Muhammadiyah

120/324 x 22 = 8,02 = 8

96/324 x 22 = 6,42= 7

108/324 x 22 =7,22=7


(27)

NO Nama Sekolah Kelas Jumlah Sampel

VII VIII IX

19 SMP PUI

Cicurug Tasikmalaya

20/70 x 5 = 1,34= 1

20/70 x 5 = 1,34= 2

30/70 x 5 = 2,01 = 2

5

20 SMP Ibnu Siena 6/46 x 3 = 0,40=1

20/46 x 3 = 1,34= 1

20/46 x 3 = 1,34= 1

3

21 SMP Al-Mujahid 43/110 x 7 = 2,87=3

36/110 x 7 = 2,41= 2

31/110 x 7 = 2,07 = 2

7

22 SMP Al-Amin 156/292 x 20 = 10,43= 10

87/292 x 20 = 5,81=6

49/292 x 20 = 3,27= 4

20

23 SMP Islahul Ummah

33/83 x 6 = 2,21= 2

29/83 x 6 = 1,94 = 2

21/83 x 6 = 1,40 = 2

6

24 SMP Gunung Jembar

24/69 x 5 = 1,60 = 2

24/69 x 5 = 1,60= 2

21/69 x 5 = 1,40= 1

5

25 SMP TQ As-Sunnah

156/439 x 29 = 10,43= 10

139/439 x 29 = 9,29 = 9

144/439 x 29 = 9,62= 10

29

26 SMP Al-Urwatul Wustha

15/32 x 2 = 1,00= 1

10/32 x 2 = 0,67= 1

7/32 x 2 = 0,47= 0

2

Berdasarkan tabel di atas, sampel penelitian berjumlah 373 orang yang dibagi kepada 26 sekolah. dihitung kembali berdasarkan jumlah siswa setiap kelasnya, agar penyebaran angket sama rata, antara kelas VII, VIII, IX tentunya dengan melihat jumlah siswa per kelas.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan gambaran mengenai pendugaan pengujian hipotesis serta untuk mengetahui apakah ada atau tidak hubungan antara variabel mutu layanan guru dan biaya pribadi yang mempengaruhi kepuasan siswa. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu mutu layanan guru (X1), dan biaya pendidikan (X2), sedangkan

variabel terikat adalah kepuasan siswa (Y). Hubungan antar variabel tersebut dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini:


(28)

Gambar 3.1

Hubungan antar variabel penelitian

Keterangan :

X1 : mutu layanan guru

X2 : biaya pendidikan

Y : kepuasan siswa

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul sehingga diperoleh makna yang sebenarnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003:1) “Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. “

Metode penelitian ini menggunakan metode survey dan tingkat eksplanasi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi untuk mencari pola hubungan fungsional antara beberapa variabel. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai dependen (variabel Y) bila variabel independen (variabel X) diubah.

1. Metode Survey

Metode penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

Mutu Layanan Guru (X1)

Biaya Pribadi (X2)

Kepuasan Siswa (Y)


(29)

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis. (Sugiyono, 2003:7).

2. Tingkat Eksplanasi Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain. (Sugiyono, 2003:11).

3. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap variable yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik. Menurut Sugiyono (2003: 14) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

D. Definisi Operasional

1. Kepuasan Siswa (Y)

Kepuasan siswa dalam penelitian ini adalah merupakan suatu sikap siswa yang memperlihatkan rasa senang karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterima di sekolahnya, meliputi: perasaan senang, share positive information, dan tidak complain/ tidak mengeluh pada SMP Swasta se-Kota Tasikmalaya. 2. Mutu Layanan Guru (X1)

Tingkat keunggulan guru yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan siswa meliputi Tangibles (berwujud), Reliability (keandalan), Responsivenees (daya tanggap), Assurance (kepastian) dan Empathy (empati) pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.

3. Biaya Pribadi (X2)

Merupakan biaya yang dikeluarkan sendiri oleh siswa untuk membeli perlengkapan dalam melaksanakan proses pendidikannya meliputi biaya


(30)

sekolah per siswa dan biaya peralatan dan perlengkapan sekolah pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Akdon dan Hadi (2005:138). Jadi, instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti dalam memperoleh data mengenai masalah yang diteliti.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen

No Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

No Item

1 Kepuasan Siswa (Y)

1.1. Senang 1.1.1. Setiap anak menerima pelajaran dari guru dengan rasa suka cita tanpa tegang dan stress.

1

1.1.2. Setiap anak menerima mutu layanan guru

2

1.1.3. Setiap anak menerima mutu layanan akademik

3

1.1.4. Setiap anak bangga atas sekolah dimana ia bersekolah

4

1.2.Share Positive Information

1.2.1. Mengatakan hal-hal yang positif kepada pihak lain

5-7

1.2.2. Merekomendasikan ke pihak yang lain

8

1.3.Tidak komplain 1.3.1. Setiap anak tidak ada keluhan yang berarti dalam proses pembelajaran

9-12

1.3.2. Keluarga peserta didik setia untuk memasukan kembali anggota keluarganya untuk sekolah tersebut yang dirasakan puas.

13

2

Mutu Layanan Guru (X2)

2.1. Tangibles 2.1.1. Terdapat bangunan, kebersihan lingkungan, taman, laboratorium, perpustakaan dan fasilitas-fasilitas sekolah


(31)

No Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

No Item

2.2.Reliability 2.2.1. Guru memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang dijanjikan dan konsisten

4

2.2.2. Sekolah mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan siswa

5

2.3.Responsivenees 2.3.1. Kesediaan guru untuk mendengar keluhan siswa yang berhubungan masalah belajar mengajar maupun masalah pribadi.

6-11

2.4. Assurance 2.4.1. Kemampuan guru untuk menimbulkan keyakinan terhadap janji sekolah terhadap siswa.

2.4.2. Kemampuan guru untuk menimbulkan kepercayaan terhadap janji sekolah terhadap siswa

12-17

2.5. Empathy 2.5.1. Pemahaman guru terhadap kebutuhan siswa dan berupaya ke arah pencapaiannya

18-20

3

Biaya Pribadi

(X2)

5.1.Biaya sekolah per siswa

5.1.1. Biaya Pendaftaran 1

5.1.2. SPP 2-6

5.1.3. Uang saku 7-9

5.2.Biaya peralatan dan perlengkapan sekolah

5.2.1. Seragam sekolah 10-13

5.2.2. Buku dan alat tulis 14-15

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji coba angket

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba ini dimaksudkan untuk mempengaruhi kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada item-item angket. Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung


(32)

disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun.

Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan kepada 10 responden yang tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu siswa-siswi SMP. Responden untuk uji coba instrumen ditetapkan dengan pertimbangan bahwa ke-10 siswa-siswi tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subject penelitian.

2. Uji validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Validitas digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah instrument yang dipakai untuk mengukur suatu atribut sungguh-sungguh mengukur atribut yang dimaksud. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:137)

bahwa: “Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”

Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan analisis item untuk uji coba validitas, karena lebih akurat dan dapat diketahui tiap butir item yang tidak valid atau tidak. Adapun rumus yang dipergunakan dalam pengujian validitas instrument ini, adalah rumus yang ditetapkan oleh Pearson yang dikenal dengan korelasi Product Moment sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah responden

∑XY = jumlah perkalian X dan Y

∑X = jumlah skor tiap butir

∑Y = jumlah skor total

∑X2

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑Y2

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan


(33)

2

1 2

r n r

t

hitung

  

Distribusi (t table) untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel : berarti valid

Jika t hitung < t tabel : berarti tidak valid

a) Data Uji Coba Validitas Variabel Y (Kepuasan Siswa)

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y (Kepuasan Siswa)

Item X Y X2 Y2 XY r hitung t hitung t tabel Kesimpulan

1 49 589 2401 346921 28861 0,68 2,63 1,86 Valid 2 48 589 2304 346921 28272 0,88 5,29 1,86 Valid 3 45 589 2025 346921 26505 0,65 2,42 1,86 Valid 4 48 589 2304 346921 28272 0,55 1,86 1,86 Tidak Valid

(direvisi) 5 45 589 2025 346921 26505 0,93 7,10 1,86 Valid 6 45 589 2025 346921 26505 0,93 7,10 1,86 Valid 7 45 589 2025 346921 26505 0,61 2,18 1,86 Valid 8 46 589 2116 346921 27094 0,71 2,87 1,86 Valid 9 46 589 2116 346921 27094 0,86 9,35 1,86 Valid 10 42 589 1764 346921 24738 0,56 1,90 1,86 Valid 11 42 589 1764 346921 24738 0,54 2,15 1,86 Valid 12 44 589 1936 346921 25916 0,66 2,49 1,86 Valid 13 44 589 1936 346921 25916 0,57 1,96 1,86 Valid

Dari hasil tabel diatas, uji coba instrumen penelitian variabel Y diperoleh kesimpulan bahwa 12 item dinyatakan valid. Sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 1 item yaitu pada item 4 dilakukan revisi bahasa menjadi:

“Apakah anda bangga dengan prestasi sekolah yang anda tempati?”

b) Data Uji Coba Validitas Variabel X1 (Mutu Layanan Guru)


(34)

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X1 (Mutu Layanan Guru)

Item X Y X2 Y2 XY r hitung t hitung t tabel Kesimpulan

1 39 832 1521 692224 32448 0,89 5,48 1,86 Valid 2 39 832 1521 692224 32448 0,86 9,35 1,86 Valid 3 26 832 676 692224 21632 0,02 0,06 1,86 Tidak Valid

(dibuang) 4 36 832 1296 692224 29952 0,83 4,18 1,86 Valid 5 38 832 1444 692224 31616 0,92 6,84 1,86 Valid 6 40 832 1600 692224 33280 0,91 6,27 1,86 Valid 7 36 832 1296 692224 29952 0,79 3,59 1,86 Valid 8 38 832 1444 692224 31616 0,83 4,18 1,86 Valid 9 35 832 1225 692224 29120 0,72 2,94 1,86 Valid 10 38 832 1444 692224 31616 0,83 4,18 1,86 Valid 11 38 832 1444 692224 31616 0,79 3,59 1,86 Valid 12 22 832 484 692224 18304 0,12 0,34 1,86 Tidak Valid

(dibuang) 13 39 832 1521 692224 32448 0,89 5,48 1,86 Valid 14 37 832 1369 692224 30784 0,86 9,35 1,86 Valid 15 38 832 1444 692224 31616 0,97 11,42 1,86 Valid 16 38 832 1444 692224 31616 0,92 6,84 1,86 Valid 17 39 832 1521 692224 32448 0,89 5,48 1,86 Valid 18 41 832 1681 692224 34112 0,82 4,07 1,86 Valid 19 38 832 1444 692224 31616 0,97 11,42 1,86 Valid 20 20 832 400 692224 16640 0,26 0,76 1,86 Tidak Valid

(dibuang) 21 41 832 1681 692224 34112 0,82 4,07 1,86 Valid 22 38 832 1444 692224 31616 0,97 11,42 1,86 Valid 23 38 832 1444 692224 31616 0,87 5,13 1,86 Valid

Dari hasil tabel diatas, uji coba instrumen penelitian variabel X2 diperoleh

kesimpulan bahwa 20 item dinyatakan valid. Sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 3 item yaitu pada item 3, 12, 20 dibuang.

c) Data Uji Coba Validitas Variabel X2 (Biaya Pribadi)


(35)

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X2 (Biaya Pribadi)

Item X Y X2 Y2 XY r hitung t hitung t tabel Kesimpulan

1 45 610 2025 372100 27450 0,92 6,50 1,86 Valid 2 42 610 1764 372100 25620 0,93 7,10 1,86 Valid 3 39 610 1521 372100 23790 0,82 4,07 1,86 Valid 4 41 610 1681 372100 25010 0,43 1,34 1,86 Tidak Valid

(direvisi) 5 38 610 1444 372100 23180 0,64 2,35 1,86 Valid 6 36 610 1296 372100 21960 0,27 0,79 1,86 Tidak Valid

(direvisi) 7 38 610 1444 372100 23180 0,65 2,42 1,86 Valid 8 44 610 1936 372100 26840 0,89 12,00 1,86 Valid 9 43 610 1849 372100 26230 0,86 9,35 1,86 Valid 10 43 610 1849 372100 26230 0,77 3,41 1,86 Valid 11 34 610 1156 372100 20740 0,46 1,47 1,86 Tidak Valid

(direvisi) 12 44 610 1936 372100 26840 0,96 34,00 1,86 Valid 13 45 610 2025 372100 27450 0,88 5,29 1,86 Valid 14 44 610 1936 372100 26840 0,76 5,11 1,86 Valid 15 34 610 1156 372100 20740 0,87 5,13 1,86 Valid

Dari hasil tabel diatas, uji coba instrumen penelitian variabel X2 diperoleh

kesimpulan bahwa 12 item dinyatakan valid. Sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 3 item yaitu pada item 4, 6 dan 11 dilakukan revisi bahasa menjadi:

Item 4 : “Apakah penyajian UKK diselenggarakan oleh sekolah setiap tahun?” Item 6 : “Apakah di sekolah terdapat kegiatan praktikum untuk mata pelajaran

tertentu?”

Item 11 : “Apakah anda membeli pakaian seragam sekolah setiap tahun?

3. Uji reliabilitas instrumen

Instumen yang reliabel merupakan instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan tetap menghasilkan data yang sama. Hal ini mengandung pengertian bahwa instumen tersebut dapat dipercaya atau data yang dihasilkan harus memiliki tingkat kepercayaan yang


(36)

tinggi. Suharsimi Arikunto (1998:142) menjelaskan bahwa “Reliabilitas menunjuk

pada pengertian bahwa instumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instumen tersebut sudah baik.”

Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan reliabilitas instumen dengan menggunakan metode belah dua (Split Half Method).

(a) Mengelompokkan skor item bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan mengelompokkan skor item genap sebagai belahan kedua.

(b) Menghitung korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Spearman dengan rumus:

Sebelumnya mencari rb dengan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut:

   

2

 

2

2

 

2

 

Y Y

n X X

n

Y X XY

N

r

xy

Distribusi (t table) untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2). Kaidah keputusan: Jika r hitung > r tabel : berarti valid

Jika r hitung < r tabel : berarti tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a) Reliabilitas variabel Y (Kepuasan siswa)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung sebesar 0,943. Kemudian

dikonsultasikan dengan nilai pada tabel rtabel Product Moment dimana dk =

(n-2) = 10- 2 = 8 pada taraf 5% (0,05) sebesar 0,707. Hal ini berarti angket tersebut adalah reliabel, karena rhitung > rtabel.

b) Reliabilitas variabel X2 (Mutu Layanan Guru)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung sebesar 0,970. Kemudian

dikonsultasikan dengan nilai pada tabel rtabel Product Moment dimana dk =

(n-2) = 10- 2 = 8 pada taraf 5% (0,05) sebesar 0,707. Hal ini berarti angket tersebut adalah reliabel, karena rhitung > rtabel.


(37)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung sebesar 0,921. Kemudian

dikonsultasikan dengan nilai pada tabel rtabel Product Moment dimana dk =

(n-2) = 10- 2 = 8 pada taraf 5% (0,05) sebesar 0,707. Hal ini berarti angket tersebut adalah reliabel, karena rhitung > rtabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan dua alat pengumpul data berupa dokumentasi dan angket atau kuesioner. Secara lebih rinci akan dijelaskan satu persatu dibawah ini :

1. Menentukan alat pengumpulan data a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian (Akdon dan Hadi, 2005:137).

Pengumpulan data melalui dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang penting dari data-data yang diperoleh dari tempat penelitian. Disatu sisi studi dokumentasi ini untuk memperkuat temuan-temuan dilapangan atau tempat penelitian yang dapat dijadikan sebagai referensi tambahan.

b. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).

Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang diteliti, dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan ole peneliti dengan jujur.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban responden dapat dijaga kerahasisannya. Akdon dan Sahlan Hadi (2005:132), mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu


(38)

jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan

tanda silang (X) atau tanda checklist (√).

Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda checklist pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat responden itu sendiri.

2. Menyusun alat pengumpul data

Untuk mempermudah penyusunan angket sebagai alat pengumpul data, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menetapkan indikator-indikator dari setiap variable penelitian yang dianggap penting untuk dinyatakan pada responden, berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan.

b) Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variable penelitian.

c) Membuat daftar pertanyaan dari setiap variable dengan disertai alternative jawabannya dan petunjuk cara menjawabnya agar tidak dapat kekeliruan dalam menjawab.

d) Menetapkan criteria penskoran untuk setiap alternative jawaban yaitu seperti pada table 4

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert.

Tabel 3.8 Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1

H. Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata


(39)

yang diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:

Keterangan:

= skor rata-rata yang dicari

X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban)

N = jumlah responden

Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 5 kriteria dan penafsiran seperti dibawah ini:

Tabel 3.9 Kriteria dan Penafsiran

Rentang Nilai Pilihan Jawaban Kriteria

4,01 – 5,00 Selalu Sangat tinggi

3,01 – 4,00 Sering Tinggi

2,01 – 3,00 Kadang-kadang Cukup

1,01 – 2,00 Pernah Rendah

0,01 – 1,00 Tidak pernah Sangat rendah

2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Hasil pengujian terhadap normalitas distribusi data akan berpengaruh pada teknik statistik yang digunakan. Untuk mengetahui dan menentukan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas distribusi data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Keterangan:

k

i e e o

f f f

1

2 2


(40)

2

 = chi kuadrat yang dicari fo = frekuensi yang diobservasi

fe = frekuensi yang diharapkan

Berikut adalah langkah-langkah dalam perhitungan uji normalitas distribusi data:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti mean, simpangan baku, dan chi kuadrat.

2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5) dan batas atas skor kanan interval kanan ditambah 0,5)

3) Mencari z-score untuk batas kelas

̅

Keterangan:

xi = Skor batas kelas distribusi

x

= Rata-rata untuk distribusi

S = Simpangan baku untuk distribusi

4) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas 0-Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambahkan luas 0-Z yang berlainan

5) Mencari fe diperoleh dengan cara mengalikan tiap kelas interval dengan n

6) Mencari fo diperoleh dengan cara mengalikan tiap kelas interval pada tabel

distribusi frekuensi

7) Mencari 2 dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan

8) Menentukan keberartian chi kuadrat, caranya yaitu dengan membandingkan nilai 2

hitung dengan 2tabel . Apabila 2hitung lebih besar dari 2tabel (2hitung <

2

 tabel), maka distribusi data dinyatakan tidak normal, dan sebaliknya apabila

2

 hitung lebih kecil dari 2tabel (2hitung >2tabel), maka distribusi data tersebut

normal. Berdasarkan tabel Chi-kuadrat pada taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasannya (dk-2).


(41)

Uji linieritas ini untuk mengetahui apakah distribusi data variabel independent berhubungan secara linier dengan distribusi data variabel dependen. Pengujian untuk mengetahui linieritas data dalam kegiatan penelitian ini dilakukan dengan uji anova.

3. Menguji Hipotesis Penelitian a. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variable Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi (r). Adapun analisis korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment (PPM) sebagai berikut:

Keterangan :

r

xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

N = Jumlah responden

Σx = Jumlah skor item

Σy = Jumlah skor total

Σxy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

Σx2 = Jumlah kuadrat skor item

Σy2 = Jumlah kuadrat skor total

Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila r = -1 artinya korelasi negative sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sebagai berikut.

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Kolerasi Nilai r

Nilai Koefisien Kriteria

0,80 – 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat


(42)

0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah 1) Uji Koefisien Determinasi

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Koefisien Korelasi

2) Uji Signifikan

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y, maka

hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikan dengan rumus: Dimana:

t hitung = Nilai t

r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel

3) Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi dimaksud untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel penelitian. Dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Y= nilai taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi a = konstanta apabila harga X= 0

b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X


(43)

X = Harga variabel X

b. Analisis Korelasi Ganda

Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarmya hubungan antara dua variabel bebas X atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Dalam kata lain digunakan untuk mengetahui hubungan antara X1 dan X2 terhadap variabel Y digunakan rumus korelasi ganda sebagai

berikut ( Akdon 2004: 119):

Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien korelasi, menurut Sugiyono (2010: 231) sebagai berikut:

1) Uji Koefisien Determinasi

Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Koefisien Korelasi

2) Uji Signifikansi

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari Fhitung

kemudian dibandingkan dengan Ftabel.

Untuk menghitung signifikansi korelasi ganda menggunakan rumus: KP = r2 x 100%


(44)

(Riduwan, 2010: 140)

Dimana: R = Nilai Koefisien Korelasi Ganda K = Jumalah Variabel bebas

n = Jumlah Sampel Fhitung = Nilai F yang dihitung

Kaidah pengujian signifikansi

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan

Fhitung≥ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan

3) Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda adalah penegmbangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. (Akdon dan Hadi, 2005:205)

Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis dua variabel peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2) dengan satu variabel terikat.

Persamaan regresi ganda dirumuskan:

2 2 1

1

X

b

X

b

a

Y

Langkah-langkah menjawab regresi ganda: (1) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat (2) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistic

(3) Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistic (4) Hitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a dengan rumus:

 

 



  

2

2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 . .

  

x

x

x

x

x

x

x

x

x

y y


(45)

 

 



  

2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 . .

  

x

x

x

x

x

x

x

x

x

y y

b                  

n n n Y

a

b

1

x

1

b

2

x

2

(5) Mnecari korelasi ganda dengan rumus:

y

x

b

x

b

x

x

y y y

R 1 2 1 1 22 2

(6) Mencari nilai kontribusi korelasi ganda dengan rumus:

R 1 2y

2.100%

KP

x

x

(7) Menguji signnifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan

rumus:

2

2 1 . 1 R m m n Fhitung

R

   

Dimana:

n = jumlah responden m = jumlah variabel bebas Kaidah pengujian signifikansi:

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan

Fhitung≥ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan: α = 0,01 atau α = 0,05

Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus:

Ftabel = F {(1-α)(dk pembilang=m), (dk penyebut= n-m-1)}

4. Alat Bantu

Untuk membantu analisis data, kegiatan penghitungan statistik menggunakan program SPSS (Statistical Package of Social Science) 17.0. sehingga dapat diperoleh perhitungan statistik deskriptif seperti mean, kemudian perhitungan regresi dan korelasi untuk membantu dalam proses analisis.


(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Bertitik tolak dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya meliputi indikator senang, share positive information dan tidak complain atau mengeluh berada pada kategori tinggi. 2. Mutu layanan guru pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya termasuk ke

dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa indikator Tangibles, Reliability, Responsivenees, Assurance dan Empathy pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya berada pada kategori sangat tinggi.

3. Biaya pribadi pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa indikator biaya pribadi dari biaya sekolah per siswa, dan biaya peralatan dan perlengkapan sekolah pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya berada pada kategori tinggi.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara mutu layanan guru terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori sedang.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori rendah.

6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori sedang.

B. Rekomendasi

Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya yang terdiri dari mutu layanan guru dan biaya


(47)

pribadi mempunyai pengaruh yang signifikan. Hasil dari setiap faktor tersebut akan berpengaruh terhadap kesuksesan dari setiap lembaga pendidikan untuk memenuhi kepuasan siswa nya. Adapun yang perlu dibenahi pada setiap faktor yang ada yaitu:

1. Mutu layanan guru, dalam hal ini guru merupakan ujung tombak dari proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah. Maka dari itu sangat kuat sekali dalam mencapai kepuasan siswa, dimana layanan guru dalam pembelajaran harus mampu menanggapi keluhan-keluahan yang dialami oleh siswa, mampu membuat nyaman siswa, membuat senang dalam proses pembelajaran. Karena pada dasarnya faktor inilah yang sangat dominan dalam mencapai kepuasan siswa.

Dari hasil penelitian ini yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah pada dimensi kepastian (assurance) dimana kemampuan guru untuk menimbulkan keyakinan terhadap janji sekolah kepada siswa dengan cara memaksimalkan segala potensi yang ada pada diri seorang guru untuk mendidik dan membimbing siswa serta memfasilitasi siswa ketika membutuhkan bantuan. Selain itu, dimensi daya tanggap (Responsivenees) yaitu kesediaan guru untuk mendengar keluhan siswa yang berhubungan masalah belajar mengajar maupun masalah pribadi dengan cara memberikan tanggapan setiap kali siswa ada masalah dan berusaha untuk mencarikan jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya baik dalam masalah proses belajar mengajar atau masalah pribadi lainnya.

2. Biaya pribadi dalam hal ini disarankan agar lembaga pendidikan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, pasalnya penelitian ini lebih dominan pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya yang berbasis boarding school jadi untuk biaya pendidikan lebih besar diarahkan pada biaya kehidupan di asrama karena kalau keperluan sekolah sama halnya dengan sekolah umum lainnya yaitu mendapatkan dana BOS dari pemerintah.maka biaya pendidikan khususnya biaya pribadi dalam hal ini tidak menjadi hal yang dominan dalam mencapai kepuasan siswa.


(48)

Dari hasil penelitian ini, hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah pada dimensi biaya peralatan dan perlengkapan bagi siswa, dengan cara bagi sekolah siswa yang berasrama memfasilitasi sarana yang menjual seragam dan perlengkapan alat tulis di dekat asrama, agar para siswa tidak keluar asrama. 3. Kepuasan siswa merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi lembaga

pendidikan, karena keberhasilan lembaga persekolahan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan dari pelanggannya.

Dari hasil penelitian ini, hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah pada indikator mutu layanan akademik, dengan salah satu cara setiap siswa dilayani dengan ramah ketika bertemu dengan staf TU, karena hal inilah yang menjadi keluhan siswa pada penelitian ini.

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat meneliti dan memperdalam kembali permasalahan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa yang masih banyak belum terungkap dalam penelitian ini. Karena dilihat dari hasil penelitian ini terdapat faktor luar yang lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor-faktor yang sudah diteliti.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Alma, Buchari dan Hurriyati, R. (2008). Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Alma, Buchari. (2003). Pemasaran Strategic Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

College, BC. (2003). Understanding Student Satisfaction. [Online]. Tersedia: http//admin.selkirk.bc.ca/research/documents/issue_satisfaction%5BI%5 D.pdf. [30 Januari 2013]

Fattah, Nanang (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Hamalik, Oemar .(2003). Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hendry. (2010). Populasi dan Sampel. [Online]. Tersedia: http://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/ [30 Januari 2013]

Idochi Anwar, Moch .(2004). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan: Teori, Konsep dan Isu. Bandung: Alfabeta.

Imron, Ali .(2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Ilias, et all. (2008). “Service Quality and Student Satisfaction: A Case Study at Private Higher Education Institutions.” Jurnal International Business Research. 1. (3)

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Bandung: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba.

Mulyasa, E. (2004:80). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Bertitik tolak dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya meliputi indikator senang, share positive information dan tidak complain atau mengeluh berada pada kategori tinggi. 2. Mutu layanan guru pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya termasuk ke

dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa indikator Tangibles, Reliability, Responsivenees, Assurance dan Empathy pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya berada pada kategori sangat tinggi.

3. Biaya pribadi pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya termasuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa indikator biaya pribadi dari biaya sekolah per siswa, dan biaya peralatan dan perlengkapan sekolah pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya berada pada kategori tinggi.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara mutu layanan guru terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori sedang.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori rendah.

6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara mutu layanan guru dan biaya pribadi terhadap kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya dalam kategori sedang.

B. Rekomendasi

Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya yang terdiri dari mutu layanan guru dan biaya


(2)

pribadi mempunyai pengaruh yang signifikan. Hasil dari setiap faktor tersebut akan berpengaruh terhadap kesuksesan dari setiap lembaga pendidikan untuk memenuhi kepuasan siswa nya. Adapun yang perlu dibenahi pada setiap faktor yang ada yaitu:

1. Mutu layanan guru, dalam hal ini guru merupakan ujung tombak dari proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah. Maka dari itu sangat kuat sekali dalam mencapai kepuasan siswa, dimana layanan guru dalam pembelajaran harus mampu menanggapi keluhan-keluahan yang dialami oleh siswa, mampu membuat nyaman siswa, membuat senang dalam proses pembelajaran. Karena pada dasarnya faktor inilah yang sangat dominan dalam mencapai kepuasan siswa.

Dari hasil penelitian ini yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah pada dimensi kepastian (assurance) dimana kemampuan guru untuk menimbulkan keyakinan terhadap janji sekolah kepada siswa dengan cara memaksimalkan segala potensi yang ada pada diri seorang guru untuk mendidik dan membimbing siswa serta memfasilitasi siswa ketika membutuhkan bantuan. Selain itu, dimensi daya tanggap (Responsivenees) yaitu kesediaan guru untuk mendengar keluhan siswa yang berhubungan masalah belajar mengajar maupun masalah pribadi dengan cara memberikan tanggapan setiap kali siswa ada masalah dan berusaha untuk mencarikan jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya baik dalam masalah proses belajar mengajar atau masalah pribadi lainnya.

2. Biaya pribadi dalam hal ini disarankan agar lembaga pendidikan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, pasalnya penelitian ini lebih dominan pada SMP Swasta Se-Kota Tasikmalaya yang berbasis boarding school jadi untuk biaya pendidikan lebih besar diarahkan pada biaya kehidupan di asrama karena kalau keperluan sekolah sama halnya dengan sekolah umum lainnya yaitu mendapatkan dana BOS dari pemerintah.maka biaya pendidikan khususnya biaya pribadi dalam hal ini tidak menjadi hal yang dominan dalam mencapai kepuasan siswa.


(3)

Dari hasil penelitian ini, hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah pada dimensi biaya peralatan dan perlengkapan bagi siswa, dengan cara bagi sekolah siswa yang berasrama memfasilitasi sarana yang menjual seragam dan perlengkapan alat tulis di dekat asrama, agar para siswa tidak keluar asrama. 3. Kepuasan siswa merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi lembaga

pendidikan, karena keberhasilan lembaga persekolahan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan dari pelanggannya.

Dari hasil penelitian ini, hal yang perlu diperhatikan dan dibenahi adalah pada indikator mutu layanan akademik, dengan salah satu cara setiap siswa dilayani dengan ramah ketika bertemu dengan staf TU, karena hal inilah yang menjadi keluhan siswa pada penelitian ini.

Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat meneliti dan memperdalam kembali permasalahan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa yang masih banyak belum terungkap dalam penelitian ini. Karena dilihat dari hasil penelitian ini terdapat faktor luar yang lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor-faktor yang sudah diteliti.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Alma, Buchari dan Hurriyati, R. (2008). Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Alma, Buchari. (2003). Pemasaran Strategic Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

College, BC. (2003). Understanding Student Satisfaction. [Online]. Tersedia: http//admin.selkirk.bc.ca/research/documents/issue_satisfaction%5BI%5 D.pdf. [30 Januari 2013]

Fattah, Nanang (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Hamalik, Oemar .(2003). Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hendry. (2010). Populasi dan Sampel. [Online]. Tersedia: http://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/ [30 Januari 2013]

Idochi Anwar, Moch .(2004). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan: Teori, Konsep dan Isu. Bandung: Alfabeta.

Imron, Ali .(2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Ilias, et all. (2008). “Service Quality and Student Satisfaction: A Case Study at Private Higher Education Institutions.” Jurnal International Business Research. 1. (3)

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Bandung: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba.

Mulyasa, E. (2004:80). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya


(5)

Mulyono. (2010). Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Mulyono, MA. (2008) Manajemen Admistrasi dan Organisasi Pendidikan.

Ar-Ruzz Media: Yogyakarta.

Muzakiyah. (2011). “Analisis Pelayanan Pada Bagian Tata Usaha Berdasarkan Tingkat Kepuasan Mahasiswa.” Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 10. (1). Nasution, M.N .(2004). Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahmania. (2006). “Pemberdayaan Modal Sosial Dalam Manajemen Pembiayaan Sekolah.” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. 1 .(3).

Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: Gramedia. Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Sallis, Edward. (2011). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: IRCISoD.

Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, Dadang. (2010). Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Supriadi, Dedi. (2010). Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sururi dan Nugraha. (2007). Belajar SPSS For Windows Untuk Mengelola Data Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi.

Sa’ud, Syaefudin Udin (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tim dosen Adimistrasi Pendidikan. ( 2007). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan.


(6)

Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasi. (2001). Total Quality Management. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi

Tjiptono, Fandy. (2004). Prinsip - Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Penerbit Andi

Yuliarmi, Ni Nyoman .(2007). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota Denpasar. Bluetin Studi Ekonomi. 12. (1).