ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA UTARA.

tif0

G;YinJ~

L

E.R?USTP
. ~ N i ~1!:-f

t lri:A~

)

!-

3 3 8,

7

sd


ANALISIS PENGARUH PEI\IBANGUNAN INFRASTR'&:TUR
T~ ~ RJ 1 ADP
PERT-UMBilliAN EKONOMI
l~RO\'INS
SUMATE&t\ l lT ARA

f)fajulctm Guna Memenuhi Salah So ~u S.wmu:
Untuk .Menepaoleh GeJ,-u· M f-:sgi.ster Sabt.'J
Pro
grt~m
Studi J!mu E'klmom i

Oieh:
LONTUNG S. Sfl'
NI

:tol ~

: 0821


U .f!
8 8 630

Q

R

A J~

35:~

r ···-·- -- ·

PROG RAM PAS C A,.SA RJANi\.
UNIVERSITAS NEG ERI MEDi '-N
IVIEDAN
2011

TESIS
ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

TERHADAPPERTUMBUHANEKONOMI
PROVINSI SUMATERA UTARA

Disusun dan diajukan oleh :

L ONTUNG SABUNGAN SITUMORANG
NIM. 0821 886 30053
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
pada 02 Maret 2011 dan dinyatakan telah memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister sains
Program Studi Ilmu Ekonomi

Medan, 07 Maret 2011

Menyetujui :
Tim Pembimbing,
Pembimbing I

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
TESIS MAGISTER SAINS


NO.

1.

T.TANGAN

NAMA

D~JoniMaur

ng

(Pembimbing I)

2.

>

Dr. Arwansyah. M.Si

(Pembimbing II)

Dr. Dede Ruslan. M.Si.
(Penguji)

4.

Dr. H. Muhammad Yusuf. M.Si.
(Penguji)

5.

Prof. Dr. Sahyar, M.M.• M.S.
(Penguji)

Nama
Nim
Prodi
Tanggal Sidang


: Lontung Sabungan Situmorang
: 0821 886 30053
: Ilmu Ekonomi
:02 Maret 2011

KATAPENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis yang beJjudul "Analisis Pengaruh Pembangunan
In:frastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Sumatera Utara" yang

merupakan saJah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Sains pada Program
Studi llmu Ekonomi, Program Pasca SaJjana Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Penulisan Tesis ini bertujuan untuk menyusun model dan menganalisis
pengaruh faktor-faktor produksi yang diwakili infrastruktur jalan, listrik, air bersih
dan saluran irigasi dan mengetahui jenis infrastruktur yang memberikan elastisitas
terbesar


terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara dengan

harapan

dapat

pembangunan

berguna

untuk

infrastruktur

memberikan

terhadap

gambaran


pertumbuhan

umum

ekonomi

kontribusi

dan

sebagai

sumbangan pemikiran dan tarnbahan informasi bagi para pengambil kebijakan
dalam merumuskan model pembangunan infrastruktur dan sektor prioritas, baik
bagi pemerintah maupun kalangan dunia swasta melakukan investasi infrastruktur
di Propinsi Sumatera Utara

Dalarn kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Pro{ Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana

UNIMED.

3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. selaku ketua Prodi Ilmu Ekonomi, Ibu Riza
Indriani, SE selaku sekretaris dan Adi selaku staf Prodi Ilmu Ekonomi.
4. Bapak Dr. Jonni Manurung selaku Pembimbing I (Pertama) dan Bapak

Dr.Arwansyah, M.Si. selaku Pembimbing ll (Kedua) yang dengan sabar

vi

memberikan araban, bimbingan, dan motivasi serta meluangkan waktunya
;.

kepada penulis hingga terselesainya penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si., dan Prof. Dr. Sahyar, M .M. MS selaku
narasumber dan sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan
masukan yang sangat berharga bagi penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

penulis menempuh pendidikan di Program Pascasarjana UNIMED.
7. Istriku Tersayang Kasmi Sipayung dan anak-anaku Sangaviery Loucas
Situmorang, Verenita Silvia Situmorang dan Violin Mutiaratih Situmorang
yang selalu setia mendampingi.
lbWJda tersayang Christina Sigiro, Bapak Ibu Mertua Tulang J.SipaYWJg,
Nantulang B. Br. Purba, dan seluruh keluarga besar Sipayung di Saribudolok,
Kakanda R.Veronika, Adik~au

Parulian, Petrus, Darwanto, Josep, dan

Benjamin beserta seluruh keluarga tercinta,

Pa'Tua Girsang dan keluarga,

Pa'uda Saragih dan keluarga telah memberikan bantuan, dorongan, semangat
dan selaJu mendoakan saya agar dapat menyelesaikan tesis ini.
KepaJa BPS RI Bapak Dr. Rusman Heriawan, Kepala BPS Provinsi Sumatera
Utara Bapa!c Drs. Alimuddin Sidabalok, MBA, Kepala BPS Kabupaten
SirnaJWlgun Drs. Kompani Sembiring, KepaJa BPS Kabupaten Deliserdang
lr.Hulman Siagian, M.M. selaku atasan saya yang telah mengijinkan saya

mengambil Program Pascasarjana serta rekan-rekan di BPS Provinsi Sumatera
Utara khususnya BPS Kabupaten Simalungun.
10. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa/i Prodi Ilmu Ekonomi UNIMED Angkatan
XIV, yang telah memberikan persahabatan, bantuan bantuan yang tak ternilai
harganya selama penulis mengambil Program Pascasarjana, terlebih Kak

vii

Ratnauli Naibaho, Bapak Gregorius Banjarnahor, K.ijo Sinaga dengan
transportasinya, Adri Sihotang, Ratjen Sirnanjuntak dengan penginapannya,
Pak Mahmud, Bang Rizaldi Saragih, Fauziah Husna Ointing

yang totalitas

mendorong saya.
Hendaknya semua kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis
menjadi amal kebajikan. Akhirnya, penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh
dari kesempurnaan, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
pemerintah dan masyarakat.

-z
?

a3

viii

ABSTRACT

LONTUNG SABUNGAN SITUMORANG. Analisys Influence of Infrastructure
Development on Economic Growth of North Sumatra Province. Tesis. Medan:
Postgraduate School of The State University ofMedan, March 201 J.
This aims of this study to determine the effect of infrastructure development which
represented road infrastructure, electricity, clean water and irrigation channels on
the economic growth of North Sumatra provmce and type of infrastructure that
provide the greatest elasticity. With the development model Cobb-Douglass
production function were analyzed using fixed effect model. The results indicate
that development of road infrastructure, electricity, clean water and irrigation
canals have a significant positive influence on economic growth of North Sumatra
Province. Effect of infrastructure development on economic growth is not elastic
(inelastically) and showed the presence of diminishing returns for the entire
infrastructure. Effect of major infrastructure development is the electrical
infrastructure (0.17) and the largest increase in economic growth due to changes in
infrast ructure development is the city of Medan, which is 8.95 percent, while the
smallest is 7.38 percent of Central Tapanuli regency

Key Word : Economic Growth, Infrastructure, Long Road, Electricity, Water,
Irrigation Channels.

-z

?

This aims of this study to determine the effect of infrastructure development which

m

v

ABSTRAK

LONTUNG SABUNGAN SITUMORANG. Analisis Pengaruh Pembangunan
lnfrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara.
Tesis. Medan: Program Pasca srujana Universitas Negeri Medan, Maret 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembangunan infrastruktur
yang diwakili infrastruktur jalan, listrik, air bersih dan saluran irigasi terhadap
pertumbuhan ekonorni Provinsi Sumatera Utara dan jenis infrastruktur yang
memberikan elastisitas terbesar. Dengan model pengembangan fungsi produksi
Cobb-Douglass dianalisis menggunakan model efek tetap. Diperoleh hasil bahwa
pembangunan infrastruktur jalan, listrik, air bersih dan saluran irigasi memiliki
pengaruh positifyang signifi kan terhadap pertumbuhan ekonorni Propinsi Sumatera
Utara. Pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi tidak
elastis (inelastic) dan menunjukan adanya diminishing return untuk seluruh
infrastruktur. Pengaruh pembangunan infrastruktur terbesar adalah infrastruktur
listrik (0,77) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi terbesar akibat perubahan
pembangunan infrastruktur adalah Kota Medan yaitu 8,95 persen, sedangkan
terkecil adalah Kabupaten Tapanuli Tengah 7,38 persen.

Kata Kunci

Pertwnbuhan Ekonomi, lnfrastruktur, Panjang Jalan, Listrik, Air
Bersih, Saluran Irigasi.

>

IV

;.

DAFTARISI
ABSTRAK .......... ........................................................... ........ .... ................ ....
ABSTRACT ....... .................................... ......................................... ... .............
KATA PENGANT AR ... ..... ..................... ...... ............................ .................. ....
DAFTAR 181................................................. .......... ......... .. ... .. ............ . ........ ....
DAFT AR TABEL ................... .............................. ................ ............. ........ .....
DAFT AR GAMBAR ..................................... ................................... ..............
DAFT AR LAMPIRAN ................................. ........... ....................... ...............

iv
v

vi
ix
xi
xii
xiii

BABI

1
10
II

11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 . Pertumbuhan Ekonomi ............................................................
2.1 .1 . Teori Pertumbuhan Harrod-Domar ..........................................
2 .1.2. Teori Neoklasik .. ....... .... ... ...... ... .. ... ..... ... ..... ..... .. ... ...... .... ..•......
2.1.3. Teori Pertumbuhan Barn (new growth theory) ........................
2.1.4. Produk Domestik Regional Bruto ...........................................
2.2. Infrastruktur ....•........................................................................
2.2.1. Defenisi lnfrastruktur .............................................................
2.2.2. Sumber-sumber Pembiayaan Infrastruktur .............................
2.3.
Infrastruktur Jalan dan Pertumbuhan Ekonorni.......................
2.4.
lnfrastruktur Listrik dan Pertumbuhan Ekonomi ....................
2.5.
lnfrastruktur Air Bersih dan Pertumbuhan Ekonomi ..............
2.6.
lnfrastruktur Saluran lrigasi dan Pertumbuhan Ekonomi ............
2. 7.
lnfrastruktur dan Pertumbuhan ekonomi .....................................
2.8.
Kerangka Konseptual ............................................................
2.9.
Hipotesis .................................................................................
BAB Ill METODE PENELITIAN
3 .1.
Ruang Lingkup Penelitian .............................. .............. ...........
3 .2.
Jenis dan Sumber .................... ........................ .............. ...........
3.3.
Model Analisis ......................................................................
3 .4.
V ariabel Operasional .. ..... .... . ... . ........... ... .. .. .... .... .... .... . ... ... .... .
3.5.
Metode Analisis ......................................................................
3.5.1. Analisis Deskriptif...................................................................
3.5.2. Analisis Data Panel ................................................................
Uji Ekonometrika dan Uji Hipotesa........................................
3.6.
3 .6.1. Uji Kolinearitas Berganda/ Multikolinearitas ........................
3.6.2. Uji Normalitas ........................................................................
3.6.3. Uji Autokore1asi ......................................................................
3.6.4. Uji Tingkat Kepercayaan (Uji Signifikansi) ..........................

ix

13

14
18
21
23

25
26

31
32
34
35
36

39
50
51

52
53
53
56
57
57
57
65
66
69
69
71

DAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
4.1.1.
4.1.2.
4.1.3.

Hasil Penelitian ......................................................................
PanjangJalan...........................................................................
Produksi Listrik Yang Disalurkan...........................................
Produksi Air Bersih Yang Disalurkan........................... ..........
4.1.4. Luas Saluran lrigasi ................................................................
4.2.
Pembahasan Penelitian ...........................................................
4.2.1 . Pemilihan Model .....................................................................

75
76
77
78

79
80
80

4.4.2. Pembahasan Uji Ekonometrika ..............................................

83

4.2.3.
4.2.4.
4.2.5.
4.2.6.
4.2.7.
4.2.8.
4.2.9.

85
87
91
92
92
94

Pembahasan Uji Tingkat Kepercayaan (Uji Signifikansi) .....
Pembahasan Model Analisis Efek Tetap.................................
Infrastruktur Jalan ..................................................................
lnfrastruktur Listrik ............................ .....................................
Infrastruktur Air Bersih ..........................................................
lnfrastruktur Saluran lrigasi ....................................................
Infrastruktur Jalan, Listrik, Air Bersih dan Salumn lrigasi
Terhadap Perturnbuhan Ekonomi ...........................................

95

DAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan..............................................................................
5.2.
Saran .......................................................................................

96
97

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
LAMPI RAN ...................................................................................................
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................

98
100
121

>

X

;.

DAFTAR TABEL

Tabell.l

Tabel 1.2

Tabel 1.3

Perkembangan Panjang Jalan, Energi Listrik Yang Diproduksi,
Jumlah Air Bersib Yang Disalurkan dan Luas Laban Irigasi Di
Propinsi Swnatera Utara Tahun ......... ..........................................

6

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Statusnya Di
Propinsi Sumatera Utara Tahun 2008 (KmJO/o) ............................

7

Panjang Jalan Menurut Kondisi dan Statusnya Di Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 (Km/%) .. .................................. .......

8

Tabel3 .1

Kaidah Keputusan Durbin Watson Test................................. .......

71

Tabel4.2

Hasil Uji Model Efek Acak .................................. ........................

83

Tabel4.3

Nilai VIF Dari Korelasi Varia bel-Variabel Bebas ........................

84

Tabel 4.4

Kondisi Infrastruktur Jalan, Listrik, Air Bersih dan Saluran lrigasi
Menurut Kabupaten Kota yang Memiliki lntersep Terbesar dan
Yang Terkecil di Provinsi Swnatera Utara Tahun 2008 ..............
89

Tabel 4.5

Hasil Uji ParsiaJ (Uji-t) Koefisien lnfrastruktur Jalan ..................

91

Tabel 4.6.

Hasil Uji Parsial (Uji-t) Koefisien lnfrastruktur Listrik....... .........

92

Tabel4.7.

Hasil Uji ParsiaJ (Uji-t) Koefisien lnfrastruktur Air Bersih..........

93

Tabel4.7.

Hasil Uji Parsial (Uji-t) Koefisien lnfrastruktur Saluran lrigasi ...

94

xi

DAFTAR GAMBAR
."

Gambar 1.1

Grafik Kontribusi PDRB atas Dasar Barga Berlaku dan Rasio
Luas Wilayah Provinsi Swnatera Utara Menurut Kabupatenl
Kota Tahun 2008 ...... .............................................. ...............

9

Gambar 2.1

Pertumbuhan Output Ekonomi Regional ......... .......................

19

Gambar 2.2

Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ......

41

Gambar 2.3

Kerangka Konseptual ................................. ......... ........... ........

51

Gambar 3.1 .

Prosedur Pengujian Kesesuaian Model ..................................

62

Gambar 4.1.

Grafik Kontribusi Panjang Jalan dan Rasionya Terhadap Luas
Wilayah dan JurnJah Penduduk Kabupaten!Kota Tahun 2008

77

Grafik Produksi Listrik, Pertumbuhan dan Rasionya Terhadap
Jurnlah Penduduk Provinsi Surnatera Utara Tahun 2004-2008

78

Grafik Produksi Air Bersih dan Rasionya Terhadap Jurnlah
Penduduk Kabupaten!Kota Tahun 2008 ................................

79

Grafik Luas Lahan sawah Irigasi dan Rasionya Terhadap Luas
Wilayah Kabupaten!Kota Tahun 2008Prosedur......................

80

Gambar 4.2.

Gambar 4.3.

Gambar 4.4.

-z
?

93

xii

DAFI'AR LAMPIRAN
:
Lampiran 1
Tabel J.
Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten/ Kota Di
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 .................................. ..
Lampiran 2
Tabel 2.

100

Jurnlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2004-2008 ..........................................

101

Produk Domestik Regional Bruto Menurut Harga Konstan
dan Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2004-2008 (Rp mil yard) ............................................ ..

102

Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2004-2008 (Km) ..................................... ...........

103

Lampiran S
Tabel5.
Produksi, Laju Pertumbuhan Listrik dan Rasio Terhadap 1000
Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2008 .....

104

Lampiran6
Produksi Air Bersih Yang disalurkan Menurut Kabupaten/
Tabel 6.
Kota Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2008 (M3) ....

105

Lampiran 7
Tabel7.
Luas Laban Sawah lrigasi Menurut Kabupaten/Kota Di
Provinsi Surnatera Utara Tahun 2004-2008 (Ha) ................... .

106

Lampiran 3
Tabel3.

Lampiran 4
Tabel4.

Lampiran 8
Tabel 8.

Distribusi PDRB, Panjang Jalan, Produksi Air Bersih, Laban
. Sawah dan Penduduk Beririgasi Menurut Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun2008 ................................

107

Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Menurut Harga
Konstan dan Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2004-2008 (000) ............................................... .

108

Lampiran 10
Tabel 10.
Rasio PanjangJalan Terhadap Luas W ilayah Kabupaten/ Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2008 .......................

109

Lampiran 9
Tabel9.

xiii

Lampiran ll
Tabel 11.
Rasio Luas Laban Sawah lrigasi Terhadap Luas Wilayah
Kabupaten!Kota Di Provinsi Swnatera Utara Tahun 2004-

2008 ......................................................................... ..... ......... ..

110

Lampiran 12
Tabell2.
Rasio Panjang Jalan Menurut Kabupaten!Kota Di Provinsi
Sumatera Utara Per 100 Penduduk Tahun 2004-2008 ..........

Ill

Lampiran 13
Tabell3.
Rasio Produksi Air Bersih Menurut Kabupaten!Kota Di
Provinsi Sumatera Utara Per 100 Penduduk Tahun 2004-2008

112

Lampiran 14.
Hasil Regresi Model Efek Tetap/ Fixed Effect Model .......................... .........

113

Lampiran 15.
Hasil Regresi Model Efek Acak/ Random Effect Model ...... .............. .... .. ......

114

Lampiran 16.
Hasil Uji Hausman

115

Lampiran 17.
Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................ .

116

Lampiran 18.
Hasil Uji Normal .......................................................................... .................. .

117

Lamp iran 19.
Model Estimasi ............................................................................................. ..

19

xiv

.

BABI
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator mengukur
keberhasilan pembangunan.

Untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang

optimum dapat ditempuh dengan berbagai upaya baik jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui
pembangunan dan perbaikan infrastruktur.
Hasil penelitian berbagai sumber menyatakan pembangunan infrastruktur
memiliki peranan positif terhadap perturnbuhan ekonomi, dalam jangka pendek
pembangunan infrastruktur menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi. Dalam
jangka menengah dan panjang infrastruktur akan mendulrung peningkatan
efisiensi dan produktivitas sektor-sektor terkait. Infrastruktur dapat menjadi
jawaban bagi wilayah yang ingin mendorong pertumbuhan ekonorni.
lnfrastruktur, yang sering disebut pula prasarana dan sarana fisik,
disamping memiliki keterkaitan dengan proses pertumbuhan ekonomi, juga
terhadap tingkat kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki kelengkapan sistem
infrastruktur dan berfungsi lebih baik akan memiliki tingkat kesejahteraan sosial
dan kualitas

lingkungan serta perturnbuhan ekonorni

yang

lebih baik

dibandingkan dengan wilayah lainnya yang keberadaan infrastruktur yang kurang
lengkap maupun kurang berfungsi dengan baik dan sebaliknya mengakibatkan
problem sosial dan lingkungan.

2

Pembangunan infrastruktur mempunyai peran vital dalam mendukung
ekonomi,

sosial-budaya,

kesatuan

dan

persatuan

yang

mengikat

dan

menghubungkan antar daerah, mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti
pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lain-lain sehingga
ketersediaan

infrastruktur

dapat

membantu

penanggulangan

kemiskinan,

meningkatkan kualitas hidup, mendukung tumbuhnya pusat ekonomi dan
meningkatkan mobilitas barang dan jasa serta menurunkan biaya aktivitas investor
dalam dan luar negeri.
Dalam konteks ekonomi, infrastruktur merupakan modal sosial masyarakat

(social overhead capital) atau kunci bagi perkembangan ekonomi (basic
determinant) yaitu barang-barang modal esensial sebagai tempat bergantung bagi
perkembangan ekonomi dan merupakan prasyarat agar berbagai aktivitas
masyarakat dapat berlangsung. Infrastruktur merupakan katalisator diantara proses
produksi, pasar dan konsumsi akhir. Keberadaan infrastruktur memberikan
gambaran tentang kemampuan berproduksi masyarakat dan tingkat kesejahteraan
masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai
apabila tidak adit ketersediaan infrastruktur yang memadai.
Ketersediaan infrastruktur yang dibutuhkan ragamnya dipengaruhi oleh
karakteristik geografis suatu wilayah, hal ini telah dibuktikan oleh Munnell (1990)
terhadap 4 wilayah Amerika Serikat (Northeast, North Central, South dan West).
Munnell menunjukkan adanya hubungan antara kondisi wilayah dengan output.
Di Northeast yang mempunyai tenaga ketja dengan pendidikan yang tinggi,
koefisien tenaga ketjanya tinggi sedangkan koefisien modal publik dan swastanya
rendah. Ini mengindikasikan rasio modal/tenaga ketja yang rendah. Investasi yang

3

lebih besar pada infrastruktur cenderung menghasilkan output dan pertumbuhan
tenaga keija yang lebih besar.

Artinya setiap daerah memiliki kebutuhan

infrastruktur dasar yang berbeda, sehingga infrastruktur saluran irigasi diharapkan
lebih mendesak dibutuhkan di wilayah kabupaten yang kontribusi PDRB
terbesarnya dari sektor pertanian.
Menurut Setiadi (2006) dan Amrulloh (2006), setiap jenis infrastruktur
secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap perturnbuhan ouput
perekonomian daerah dan masing-masing memberikan kontribusi yang berbeda.
Panggabean (2008) menarnbahkan kontribusi tersebut juga berbeda-beda untuk
pertumbuhan

masing-masing sektor dan wilayah.

Hasil

penelitiaannya

menunjukan jenis infrastrutur telepon dan jalan merupakan kontributor terbesar
untuk perturnbuhan ouput pertanian dan non pertanian.
Keberadaan infrastruktur, telah terbukti berperan sebagai instrumen bagi
pengurangan

kemiskinan, pembuka daerah terisolasi, dan

mempersempit

kesenjangan antar wilayah narnun kebijakan pembangunan infrastrukstur yang
lebih didasarkan pada orientasi ouput berupa pertumbuhan ekonomi dibandingkan
dengan pemerataan pendapatanjusteru dapat menimbulkan kesenjangan. Sibarani
(2002) yang mengatakan bahwa pengaruh kebijakan pembangunan infrastruktur
yang terpusat di pulau jawa dan Indonesia Bagian Barat menimbulkan disparitas
pendapatan perkapita dimasing-masing daerah di Indonesia.terutarna di pulau
jawa dan luar jawa.
Indikasi disparitas terebut dapat terlihat dari Pulau Jawa yang luas
wilayahnya hanya 7% dari luas wilayah Indonesia memiliki nilai investasi dan

4

produksi lebih dari 50% dari total investasi di Indonesia yang mengakibatkan
total ouput di Pulau Jawa mencapai 60% dari total ouput Indonesia (BPS, 2008).
Pada pelaksanaannya pembangunan infrastuktur, perawatannya maupun
rehabilitasi sebagai peningkatan kapasitas menghadapi kendala baik internal
maupun ekstemal. Kualitas sumber daya manusia, managemen dan jumlah biaya
yang sangat besar sementara kemampuan anggaran pemerintah baik di pusat
maupun di daerah sangat terbatas merupakan sebahagian dari kendala internal
sementara lemahnya tingkat kepedulian masyarakat, bencana alam, sulitnya
pembebasan tanah merupakan sebahagian kendala ekstemal pembangunan
infrastruktur. Sebagai contoh kasus adalah pembangunan infrastruktur yang

terancam gaga! di Kota Medan dikarenakan terganjal oleh faktor pembebasan
tanah dimana dana sebesar Rp2, 14 triliun yang dialokasikan untuk pengembangan

infrastruktur hanya bisa dimanfaatkan sekitar 70%, karena sisanya terb~g

untuk

mengurus pembebasan tanah masyarakat. (Haris, 2008).
Untuk itu peran pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat
secara terkoordinasi perlu terns didorong sehingga pembangunan infrastrutur
bersinergi dan tidak terkendala.
Peranan pemerintah sebagai fasilitator salah satunya adalah telah
diselenggarakannya
menghasilkan

Indonesian

Infrastructure

kebijakan-kebijakan

antara

lain

Summit di
road

map

Jakarta,

yang

pembangunan

infrastruktur 5 tahun ke depan yang mencakup infrastruktur transportasi, jalan,
pengairan,

air

minum

dan

sanitasi,

telematika,

ketenagalistrikan,

dan

pengangkutan minyak dan gas bumi. Penguatan berbagai kerangka regulasi yang
terkait dengan pembangunan infrastruktur, antara lain dengan ditetapkannya

5

Peraturan Presiden No. 42 tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan
Penyediaan lnfrastruktur dan kebijakan untuk infrastruktur yang menghasilkan
commercial goods diarahkan untuk dibangun oleh pihak swasta.

Sebagai koordinator pemerintah pusat dan pemerintah daerah

dalarn

agenda bersama antara lain memprioritaskan peningkatan pembangunan proyek
infrastruktur di seluruh Indonesia untuk mengatasi gelombang pengangguran,
seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dermaga, energi, perhubungan dan perumahan.
(Panggabean, 2008).
Pada kenyataannya keberadaan sebahagian infrastruktur di Sumatera Utara
belwn menngalami pertumbuhan yang berarti. Penarnbahan panjang jalan pada 5
tahun terakhir masib dibawah 3 persen. Pada tahun 2008

panjang jalan di

Sumatera Utara 37.280,47 km naik 1,77 persen dibanding tahun sebelumnya.
(36.633,31 km).
Infrastruktur listrik yang mengalarni peningkatan produksi setiap tahunnya
belwn marnpu membutuhi kebutuhan permintaan energi Iistrik di Surnatera Utara.
Jumlah Iistrik yang di salurkan ke Sumatera Utara pada tahun 2008 mencapai
6.469,15 GWH, walaupun mengalarni kenaikan 9,49 persen dibanding tahun 2007
dengan jumlah listrik yang disalurkan sebesar 5.908, 60 GWH narnun masih
mengalarni kekurangan sehingga: listrik sering mengalami pemadarnan secara
bergilir dan mendadak diberbagai daerah sehingga masih dibutuhkannya
penambahan pembangunan infrastruktur listrik untuk peningkatan kapasitas.
Air bersih pada kondisi 5 tahun terakhir mengalarni peningkatan produksi

dari 166.378.078 M3 ditahun 2004 naik menjadi 180.464 M3 pada tahun 2007 dan

6

183.426.247 M3 ditahun 2008 atau mengalami pertwnbuhan rata rata 2,56 persen
setiap tahunnya.
Infrastruktur saluran irigasi turun drastis pada tahun 2005 dari 288.563 ha
di tahun 2004 menjadi 275.261 ha (-4,61 %) kemudian merangkak naik kembali
setiap tahunnya, namun luas laban sawah beririgasi tersebut

masih dibawah

kondisi tahun 2004. Keadaan ini mengidentifikasikan adanya faktor kerusakan
saluran irigasi atau faktor kurangnya pasokan sumber air sementara pembangunan

dan perbaikan yang dilaksanakan belum maksimal.

Tabel 1.1 : Perkembangan Panjang Jalan, Energi Listrik Yang Diproduksi,
Jumlah Air Bersih Yang Disalurkan dan Luas Laban l rigasi Di
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2008
No.
!I~

I

2

3

Jenis
lnfrastruktur/
PDRB
(2}
Panjang Jalan
(Km)
Listrik yang
Diproduksi
dan Disalurkan
(GWH)
Air Bersih
Yang
Disalurkan

2004
(3~

2005

2006

2007

2008

(4}

(5}

(6)

(7!

33.610,55

34.093,97

34.093,97

36.633,31

37.280,47

5.288,44

5.475,33

5.617,04

5.908,60

6.469,15

166.378.078

167.037.175

175.659.762

180.463.964

183.426.247

288.563

275.261

277.514

278.778

283.627

7.131,41

7.350,09

7.477,54

7.816,13

8. 144,04

(MJ)

4

5

Luas laban
sawah lrigasi
(ba.)
PDRB Per
Kapita
~RpO
!

Sumber Data : BPS, Hasil Olahan

lnfrastruktur jalan walapun mengalami pertwnbuhan setiap tahunnya namun
kondisi yang telah beraspal baru 53,13 persen atau sama dengan 19.807,46 km dari

7

37.280,47 km total panjangjalan di Sumatera Utara dimana 5,63 persen merupakan
panjangjalan nasional dan 7,38 persen panjangjalan propinsi seperti terlihat pada
tabell.2.

Tabell.l : Panjang Jalan Mennrut Jenis Permn.kaan dan Statnsnya Di
Provinsi Snmatera Utara Tabun 2008 (Km/%)
Jenis Permnkaan

-

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

Jumlah

(2)

(3)

(4)

(5)

(1)

Km

Diaspal

)

%

Km

Kerikil

%
Km

Tanah

%

Km

Tidak Dirinci

%

Km

Jumlah

%

19.807,46

2.025,88

2.656,52

(96,56)

(96,52)

(46,64)

(53, 13)

59,00

79,24

6.871,04

7.009,28

15.1 25,06

(2,81)

(2,88)

(21,19)

(18,80)

13,20

16,65

8.923,12

8.952,97

(0,63)

(0,60)

(27,52)

(24,02)

-

1.510,76

1.510,76

(4,66)

{4,05)

2.098,08

2.752,41

32.429,98

37.280,47

(100,00)

(100,00)

(100,00)

(100,00)

-

Sumber Data : BPS, Hasil Olahan

Bila diteliti lebih lanjut menurut kodisinya maka jalan yang memiliki
kondisi baik

lianya 31,54 persen atau 11.757,54 km sementara jalan yang

kondisinya sedang persentasenya 25,50 persen atau 9.506,86 km dan 37,67 persen
atau sama dengan 14.044,74 mengalami kondisi rusak dan rusak berat. Menurut
statusnya maka persentase terbesar kerusakan jalan adalah pada jalan nasional
yang mencapai 46,64 persen dari 2.098,08 km panjangnya. Lebih jelasnya dapat
terlihat pada tabel 1.3 berikut :

8

Tabell.3 : Panjang Jalan Menurut Kondisi dan Statusnya Di
Sumatera Utara Tahun 2008 (Km/%)
Kondisi Jalan

Nasional

Provinsi

(2)

(3)

(I)

Baik

~

Sedang
Rusak

~

Rusak Berat
Tidak Dirinci
Jumlah

Kab/Kota

Provinsi

Jumlah

(4)

(5}

Km

419,17

825,72

10.512,65

11.757,54

%

(19,98)

(30,00)

(32,42)

(31,54)

Km

700,34

1.182,99

7.623,53

9.506,86

%

(33,38)

(42,98)

(23, 5)

(25,50)

Km

559,89

355,61

7.402,60

8.318,10

%

(26,69)

(12,92)

(22,83)

(22,31)

Km

418,68

388,09

4.919,86

5.726,63

%

(19,96)

(14,/0)

Km
%

Km
%

(15,17)

(15,36)

-

1.971,33

1.971,33

(6,08)

(5,29)

2.098,08

2.752,41

32.429,98

37.280,47

(100,00)

(100,00)

(100,00)

(100, 00)

-

Sumber Data : BPS, Hasil Olaban

Disisi lain perkembangan pertwnbuhan pendapatan perkapita mengalami
fluktuasi dimana pada tahun 2006 mengalami perlambatan dibanding tahun 2005,
yang kemudian -kembali mengalami percepatan di tahun 2007 dan kemudian
melambat kembali di tahun 2008 walaupun secara absolut pendapatan perkapita
tersebut mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu dari 7,13 juta rupiah pada
tahun 2004 naik menjadi 7,35 juta rupiah di tahun 2005

sel

~

utnya

menjadi 7,47

juta rupiah di tahun 2006 kemudian menjadi 7,82 juta rupiah ditahun 2007 dan
ditahun 2008 menjadi 8,1 juta rupiah per kapita per tahunnya..
Bila

ditelusuri

menurut

rasio

luas

wilayah

kontribusi

PDRB

kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara temyata 30,82% kontribusi Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) disumbangkan oleh Kota Medan yang

9

.memiliki luas hanya 0,37% dari luas Provinsi Sumatera Utara atau dapat juga
dinyatakan bahwa 65,41% dari total PDRB Sumatera Utara merupakan kontribusi
hanya dari 5 kabupaten!kota. yaitu kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Labuhan
Batu, Langkat dan Batu Bara yang totalluasnya hanya 17,41% dari luas Provinsi
Sumatera Utara, sementara sisanya merupakan kontibusi 24 Kabupaten!kota
lainnya yang masing masing memberikan kontribusi kurang dari 5 persen bahkan
beberapa Kabupaten!Kota kontribusinya tidak mencapai 1%.
Berdasarkan grafik 1.1 terlihat rasio luas wilayah berbanding terbalik
terhadap kontribusi PDRB dan daerah kota memiliki kontribusi yang lebih besar
dibanding rasio luas wilayahnya sementara daerah kabupaten sebaliknya kecuali
Kabupaten Deliserdang, Serdangbedagai dan Batubara kenyataan ini menunjukan
adanya produktifitas yang lebih tinggi di daerah kota di banding kabupaten dan
menjadi suatu pertanyaan apakah dikarenakan daerah kota yang memiliki
infrastruktur lebih baik dibanding kabupaten.

B PDRB
3 01~

• Luas Wilayah

-~

-~

201~-

~r-

0

Ii ii ii

...

i Ii fI i
!

ii

ifj
i

-~

"

1

Sumber Data : BPS, Hasil Olahan

Gambar 1.1 : Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Rasio
Luas Wilayah Provinsi Sumatera Utara Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2008

10

Berdasarkan Jatar belakang tersebut antara lain rendahnya kualitas dan
kuantitas

keberadaan

infrastruktur,

beragamnya

elastisitas

setiap

jenis

infrastruktur, berbedanya kebutuhan infrastruktur dasar yang mendesak antar
daerah sehingga membutuhkan perencanaan skala prioritas yang berbeda,
sementara terbatasnya anggaran, dilain pihak pembangunan infrastruktur itu
sendiri berpotensi juga mengakibatkan ketimpangan ouput antar kabupaten/ kota
maka penting mengkaj i "Ana/isis Pengaruh Pembangunan lnfrastuktur Terhadap

Pertumbuhan Elwnomi Regional di Provinsi Sumatera Utara "

1.2. Rumusan Masalah
Pembangunan infrastruktur yang dikelola secara efisien berpotensi
meningkatkan output perekonomian dan biaya pembangunan infrastruktur yang
sangat besar merupakan salah satu kendala dapat disikapi dengan meningkatkan
peranan sektor swasta, untuk itu dibutuhkan iklim tata pemerintahan yang baik

(good governance) yang menjamin transparansi, akuntabilitas, keadilan dan
persaingan sehat, dan disisi lain perlu adanya suatu model yang dapat memberikan
arab dugaan terhadap pembangunan infrastruktur sehingga mampu meminimalisir
kendala-kendala lain seperti lemahnya perencanaan, kuantitas yang belum
mencukupi dan kualitas yang rendah
Selaras dengan latar belakang dan untuk mengetahui arab dugaan terhadap
pembangunan infrastruktur tersebut, maka penelitian ini didasarkan pada rumusan
masalah sebagai berikut :

11

·"
1. Bagaimanakah

pengaruh

pembangunan

infrastruktur

yang

diwakili

infrastruktur jalan, lisuik, air bersih dan saluran irigasi terhadap pertumbuhan
ekonomi Provinsi Sumatera Utara?

2. Jenis infrastruktur mana yang memberikan elastisitas terbesar

terhadap

pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini

bertujuan untuk:
I . Menyusun model dan menganalisis pengaruh pembangunan infrastruktur yang
diwakili infrastruktur jalan, listrik, air bersih dan saluran irigasi terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.

-

Mengetahui jenis infrastruktur yang memberikan elastisitas terbesar . terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan tersebut, manfaat yang diharapkan dari basil
penelitian ini adalah:
l.

Memberikan gambaran umum pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan tambahan informasi bagi _para pengambil
kebijakan dalam merumuskan model pembangunan infrastruktur dan sektor
prioritas di Provinsi Sumatera Utara baik pemerintah maupun kalangan dunia
swasta melakukan investasi infrastruktur di Sumatera Utara.

12

3. Sebagai tambahan infonnasi teoritis dan empiris bagi penelitian selanjutnya
menganalisis pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.
4. Sebagai wadah bagi penulis dalam mengimplementasikan ilmu Ekonomi yang
diperoleh selama perkuliahan di Program Pasca Srujana Universitas Negeri

Medan.

z

?

m

..

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
I . Hasil pengolahan yang di lakukan menunjukkan bahwa infrastruktur ekonomi
seperti jalan. listrik, air bersih dan saluran irigasi memiliki hubungan statistik:
signifikan baik secara parsial maupun simultan memberikan pengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Sumatera Utara

Pengaruh dari

infrastruktur tersebut berbeda tergantung kepada jenis infrastrukturnya,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa basil analisis yang didapatkan
menunjang hlpotesa yang diajukan pada awal tesis yaitu bahwa infrastruktur
ekonomi seperti jalan, listrik, air bersih dan saluran irigasi signifikan
memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Infrastruktur yang paling besar memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Propinsi Sumatera Utara adalah listrik hal ini sesuai dengan
kenyataan sehari-hari dimana aktivitas ekonomi sangat tergantung pada
infrastruktur ini.
Nilai elastistas setiap variabel bebas masing-masing kurang dari satu artinya
lnfrastruktur jalan, listrik, air bersih dan saluran irigasi mempunyai sifat

elastisitas yang tidak elastis (inelastic) terhadap pertumbuhan ekonomi
sehingga perubahan stok keempat variabel infrastruktur dalam jumlah besar

akan mengubah pertumbuhan ekonomi dalam jumlah yang lebih kecil dan
keempat variabel infrastruktur tersebut menunjukkan adanya diminishing

return untuk setiap input.

96

97

4. Peningkatan pertwnbuhan ekonomi tertinggi bila dilakukan penambahan stok
infrastrktur adalah di Kota Medan dengan intersep 8,95 persen selanjutnya
Kabupaten Asahan 8,62 persen dan yang terkecil adalah Kabupaten Tapanuli
Tengah hanya 7,38 persen.

5.1. Saran

I. Dengan melihat hasil pembahasan di atas menunjukkan bahwa semua
infrastruktur ekonomi tersebut berpengaruh positif terhadap produktifitas
sehingga perlu lebih meningkatkan pembangunan infrastruktur.
2. lnfrastruktur listrik lebih dominan dalam mendukung pertwnbuhan ekonomi
suatu daerah, oleh sebab itu pemeritah perlu lebih memprioritaskan
pembangunan infrastruktur ini dibandingkan dengan infrastruktur lainnya.
3. Adanya keterbatasan waktu dan sumber data dalam penelitian ini, sehingga
dalam penelitian selanjutnya jumlah variabel bebas dapat ditambah dengan
kondisi daerah terakhir.
4. Pemekaran wilayah bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi demi
kesejahteraan rakyat sehingga diharapkan data-data daerah pemekaran dapat
disajikan beberapa tahun terakhir sesuai dengan kondisi pemekaran sehingga
dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.