Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Visual Merchandising terhadap Pembelian Impulsif (Survei pada Konsumen Mustika Ratu di Toserba Yogya Kepatihan Bandung).

(1)

ABSTRAK

Pembelian Impulsif menjadi kebiasaan pembelian dalam masyarakat modern di Indonesia. Hal tersebut memicu pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia yang mengakibatkan meningkatnya persaingan antar perusahaan ritel tersebut. Perusahaan ritel dituntut mampu untuk menangkap pembelian impulsif dengan atribut ekstrinsik di dalam toko sebagai sinyal kualitas yang dimiliki dari produknya untuk menarik pengunjung. Atribut ekstrinsik tersebut adalah desain kemasan produk dan Visual

Merchandising. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara desain

kemasan dan Visual Merchandising terhadap pembelian impulsif.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Mustika Ratu di Toserba Yogya Kepatihan Bandung. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 31 butir pernyataan, maka jumlah sampel sebesar 155 responden. Pengujian dilakukan dengan LISREL 8.7 menggunakan metode Structural Equation Model (SEM). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Desain Kemasan dan Visual Merchandising memiliki pengaruh sebesar 70% sedangkan 30% dipengaruhi faktor lain.


(2)

ABSTRACT

Impulsive buying is a buying behavior of modern people in Indonesia. It stimulates the growth of retail business in Indonesia, causes the increase of competition between retail companies. Retail companies are required to catch impulsive buying by extrinsic attributes in store as product quality signals to attract the store visitors. The extrinsic attributes are product packaging design and visual merchandising. The purpose of this research was to examine the relationship between product packaging design and visual merchandising to impulsive buying.

Population in this research are Mustika Ratu Cosmetic’s consumers at Yogya Department Store Kepatihan Bandung. Data acquisition is using questionnaire consisting of 31 items of statement, so the number of sample is 155 respondents. Tests conducted by LISREL 8.7 using Structural Equation Model (SEM). The results showed that Packaging Design and Visual Merchandising influence on Impulsive Buying by 70%.


(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 7

1.6 Sistematika Penulisan Tesis ... ... 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 9

2.1 Kemasan ... 9

2.1.1 Definisi Kemasan ... 9

2.1.2 Desain Kemasan ... 11

2.1.3 Dimensi Desain Kemasan ... 11

2.2 Visual Merchandising ... 14

2.2.1 Dimensi Visual Merchandising ... 17

2.3 Pembelian Impulsif ... 21

2.4 Kosmetik dan Perilaku Konsumen terhadap Kosmetik ... 23

2.5 Riset Terdahulu ... 27

BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 31


(4)

3.3 Hipotesis Penelitian ... 33

BAB IV METODE PENELITIAN ... 35

4.1 Objek Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel... 35

4.1.1 Populasi dan Sampel ... 35

4.1.2 Jenis dan Sumber Data ... 36

4.1.3 Metode Pengumpulan Data ... 36

4.2 Metode Penelitian ... 38

4.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 37

4.2.2 Teknik Analisis Data ... 36

4.2.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas... 36

4.2.2.2 Proses Analisis Data ... 40

4.2.2.3 Structure Equation Modelling (SEM) ... 41

4.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

5.1.1 Uji Validitas ... 48

5.1.2 Uji Reliabilitas ... 52

5.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 53

5.2.1 Warna (X1) ... 54

5.2.2 Struktur Fisik (X2) ... 56

5.2.3 Tipografi (X3) ... 58

5.2.4 Gambar (X4) ... 60

5.2.5 Interior Display (Y1) ... 62

5.2.6 Warna (Y2) ... 65

5.2.7 Pencahayaan (Y3) ... 67


(5)

5.2.9 Spontan (Z1) ... 71

5.2.10 Hedonis (Z2) ... 74

5.3 Analisis SEM ... 76

5.3.1 Goodness of Fit Model ... 78

5.3.3.1 Absolute Fit ... 78

5.3.3.2 Incremental Fit ... 79

5.3.3.3 Parsimonious FIt ... 80

5.3.2 Pengujian Hipotesis ... 81

5.4 Implikasi Manajerial ... 84

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

6.1 Kesimpulan ... 88

6.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pertumbuhan Penjualan Produk Kosmetik Lokal dan Impor tahun

2011, dan tahun 2012 di Indonesia... 2

Tabel 2.1 Definisi Kemasan ... 9

Tabel 2.2 Definisi Visual Merchandising ... 14

Tabel 2.3 Definisi Pembelian Impulsif... 21

Tabel 2.4 Riset Terdahulu ... 27

Tabel 3.2 Oprasional Variabel... 41

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Warna (X1) ... 49

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Struktur Fisik (X2)... 49

Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Tipografi (X3) ... 50

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Gambar (X4) ... 50

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Interior Display (Y1) ... 50

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Warna (Y2) ... 51

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Pencahayaan (Y3) ... 51

Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Gambar Promosi (Y4) ... 51

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Spontan (Z1) ... 52

Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas Sub-Variabel Hedonis (Z2) ... 52

Tabel 5.11 Hasil uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian... 53

Tabel 5.12 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada variabel Warna (X1)……… 54

Tabel 5.13 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan variabel Warna (X1)……… 55


(7)

Tabel 5.14 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada variabel Stuktur fisik (X2)………...………… 56 Tabel 5.15 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan variabel Stuktur fisik (X2)…………..……… 58 Tabel 5.16 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada variabel

Tipografi (X3)……… 58 Tabel 5.17 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan variabel

Tipografi (X3)……… 60 Tabel 5.18 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada variabel

Gambar (X4)…..……….………...………… 61 Tabel 5.19 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan Variabel

Gambar (X4)………..……… 62 Tabel 5.20 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada variabel

Interior Display (Y1)…..………...………… 63

Tabel 5.21 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan variabel

Interior Display (Y1)...……..……… 64

Tabel 5.22 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada variabel

Warna (Y2)……… 65 Tabel 5.23 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan Variabel

Warna (Y2)……… 66 Tabel 5.24 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada Variabel Pencahayaan (Y3)…..………...………… 67 Tabel 5.25 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan Variabel Pencahayaan (Y3).……… 68 Tabel 5.26 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada Variabel


(8)

Tabel 5.27 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan Variabel

Gambar Promosi (Y4)…..……… 71

Tabel 5.28 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada Variabel Spontan (Z1)…………...………...………… 72

Tabel 5.29 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan Variabel Spontan (Z1)……..……… 73

Tabel 5.30 Skor Jawaban Responden terhadap item-item pernyataan pada Variabel Hedonis (Z2)…………...………...………… 74

Tabel 5.31 Sebaran Jawaban Responden tentang Item-item Pernyataan Variabel Hedonis (Z2)……..……… 75

Tabel 5.32 Tabel pembuktian Validitas dengan AVE……….. 77

Tabel 5.33 Tabel pembuktian Reliabilitas…………..……….. 77

Tabel 5.34 Hasil Uji Goodness Fit………...…..……….. 81

Tabel 5.35 Persamaan Struktural…...…………...…..……….. 81


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rerangka Pemikiran ... 31

Gambar 3.2 Model Penelitian ... 33

Gambar 5.1 Nilai t Statistik Model Struktural ... 82


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Perilaku konsumtif kini menjadi kebiasaan bagi masyarakat perkotaan. Konsumen cenderung membeli barang bukan berdasarkan kebutuhan namun karena keinginan. Hal itu dibuktikan dengan munculnya tren pembelian impulsif yaitu pembelian yang tidak direncana dan hanya berdasar pada hasrat untuk memenuhi kepuasan psikologis, dimana 80% pembelian oleh konsuman dilakukan secara impulsif (Abraham; Smith dalam Cahyorini & Rusfian, 2011:12). Pembelian impulsif menjadi kebiasaan yang rutin di dalam masyarakat, termasuk di Indonesia. Survey oleh Nielsen (2009) menunjukan bahwa 85% konsumen dalam ritel modern di Indonesia cenderung melakukan pembelian impulsif saat berbelanja.

Munculnya tren pembelian impulsif memicu pula bertumbuhnya banyak produk dalam ritel di Indonesia. Peritel mendapatkan peluang untuk memperkenalkan produk-produk barunya melalui tren pembelian impulsif (Nielsen, 2004). Dengan banyaknya produk dalam ritel, konsumen memiliki banyak pilihan saat ingin mengkonsumsi produk. Hal tersebut membuat persaingan di dunia bisnis semakin ketat, masing-masing produk berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen.

Begitu pula dalam dunia kosmetik, dimana kosmetik adalah salah satu jenis produk ritel yang diminati oleh konsumen karena kebutuhan akan kecantikan menjadi penting bagi manusia saat ini. Menurut hasil penelitian oleh DuPont Inc.


(11)

(Assael, 2001:152) produk perawatan dan kecantikan, 61% dilakukan dengan tidak terencana. Selain itu, konsumen produk kosmetik didominasi oleh wanita dimana wanita cenderung memilih produk berdasar alasan emosional dibandingkan fungsi dari produk itu sendiri (Tinne, 2010:70). Kollat & Willet dalam Vidhya & Tamizhjyothi (2014:89) juga menyatakan bahwa wanita cenderung lebih sering melakukan pembelian impulsif dibandingkan dengan pria, Berdasar pernyataan-pernyataan tersebut disimpulkan bahwa kosmetik adalah satu jenis produk yang berpotensi dibeli dengan pembelian impulsif. Dalam penelitian ini brand kosmetik yang digunakan adalah Mustika Ratu.

Mustika Ratu adalah brand kosmetik lokal yang mengusung citra produk berbahan alami yang sudah berdiri sejak 1970 dan sudah mengekspor barangnya ke beberapa negara. Karena sudah berdiri sejak lama, Mustika Ratu sudah memiliki brand awarness yang baik di benak konsumen Indonesia. Namun saat ini persaingan dalam dunia kosmetik semakin ketat dengan bermunculannya kosmetik impor yang secara visual lebih menarik perhatian konsumen, sehingga minat konsumen bergeser ke kosmetik impor. Hal itu terbukti dengan meningkatnya pertumbuhan kosmetik impor di tahun 2012.

Tabel 1.1 Data Pertumbuhan Penjualan Produk Kosmetik Lokal dan Impor tahun

2011, dan tahun 2012 di Indonesia (dalam triliun rupiah)

Tahun Kosmetik Lokal Kosmetik Impor

2011 8,5 1,87


(12)

Berdasarkan data tersebut, penjualan kosmetik lokal tahun 2012 mencapai Rp. 9,76 triliun, meningkat 14% dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 8,5 triliun, sedangkan penjualan kosmetik impor pada tahun 2012 mencapai Rp. 2, 44 triliun atau meningkat 30% dari tahun 2011 yang mencapai Rp. 1,87 triliun. Tentunya persaingan ini berpengaruh juga terhadap brand lokal seperti Mustika Ratu.

Untuk mengatasi persaingan tersebut dibutuhkan instrumen yang dapat menangkap pembelian impulsif, yang merupakan jenis pembelian yang sering terjadi dalam ritel saat ini (Survey Nielsen, 2007). Ketika konsumen memilih diantara banyak produk yang bersaing, konsumen bergantung pada isyarat sebagai atribut ekstrinsik (brand, harga, kemasan, dll.) sebagai sinyal dari kualitas yang dimiliki produk tersebut (Goncalves, 2008:3) Selain itu menurut Shimp dalam Cahyorini & Rusfian (2011: 11) 60-70% keputusan pembelian produk dengan

brand dilakukan di dalam toko. Untuk itu, perusahaan perlu memanfaatkan

kesempatan tersebut dengan melakukan komunikasi pemasaran di dalam toko ritel (in-store marketing).

Salah satu atribut ekstrinsik produk yang dapat menangkap pembelian impulsif adalah desain kemasan, karena kemasan mungkin satu-satunya komunikasi antara produk dan konsumen terakhir dalam ritel (Gonzalez et al., 2007; 63). Selain itu kemasan juga menanamkan nilai unik untuk produk (Underwood, Klein & Burke, 2001; Silayoi & Speece, 2004, dalam Deliya & Parmar, 2012: 49), bekerja sebagai alat diferensiasi dan membantu konsumen untuk memilih produk tersebut diantara begitu banyak pilihan produk dalam satu kategori. Kemasan mampu menjadi alat promosi penjualan dan stimulator dari pembelian impulsif (Abdalkrim & Al-Hrezat, 2013:70). Kemasan dianggap


(13)

sebagai bagian strategi produk (Kotler & Keller, 2004:436) yang mampu mengkomunikasikan brand image suatu produk dan perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk menarik perhatian konsumen.

Kemasan dapat mengkomunikasikan brand yang melalui desainnya, dimana desain kemasan berfungsi sebagai sarana estetika untuk berkomunikasi dengan orang yang melihatnya serta mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik dan menarik (Klimchuck & Krasovec, 2007: 33). Berdasarkan pernyataan tersebut, desain kemasan produk Mustika Ratu adalah instrumen yang perlu diteliti sebagai stimuli dalam pembelian impulsif.

Selain desain kemasan salah satu atribut produk yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif adalah visual merchandising, karena pengaruh stimuli di dalam toko seperti display, posisi rak menjadi lebih penting untuk pembelian tidak direncana daripada untuk keputusan pembelian terencana (Assael, 2001:153). Visual merchandising adalah presentasi dari sebuah toko dalam menarik perhatian pembeli potensial dan memotivasi mereka untuk memberi (Diamond & Diamond, 2007:5). Visual merchandising adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran dalam toko (in-store marketing) selain desain kemasan. Mengingat keputusan pembelian dalam pembelian impulsif terjadi saat konsumen berada di toko (Kollet & Willet, (1967); Kollat, (1966); Ballenger et al, (1978) dalam Bhatti & Latif, 2013:2), visual merchandising dapat menjadi stimulus yang tepat dalam mempengaruhi keputusan pembelian tersebut. Visual merchandising yang baik juga dapat meningkatkan efek dari desain kemasan produk untuk menarik konsumen, dimana visual merchandising menentukan bagaimana


(14)

konsumen ritel, dimana ritel merupakan tempat terjadinya aktifitas pembelian impulsif oleh konsumen.

Memaksimalkan tampilan desain kemasan dan visual merchandising dalam retail merupakan salah satu strategi yang banyak digunakan brand kosmetik impor untuk menarik perhatian konsumen. Seperti yang kita tahu bahwa informasi yang oleh indra manusia sebagian besar, yaitu 80% informasi diterima melalui visual.

Berdasarkan eksplorasi diatas menjadi alasan yang tepat untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Desain Kemasan produk dan Visual Merchandising gerai Mustika Ratu terhadap Pembelian Impulsif konsumennya di Bandung, khususnya di Toserba Yogya Kepatihan di Kota Bandung. Toserba Yogya Kepatihan dipilih sebagai tempat melakukan penelitian karena Toserba Yogya Kepatihan merupakan cabang Toserba Yogya yang memiliki penjualan terbaik untuk kategori Beauty & Fashion di Jawa Barat.

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas. pokok permasalahan yang akan menjadi rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Sejauhmana pengaruh desain kemasan dalam pembelian impulsif? 2. Sejauhmana pengaruh visual merchandising dalam pembelian impulsif?


(15)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengetahui :

1. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh desain kemasan dalam pembelian impulsif.

2. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh visual merchandising dalam pembelian impulsif.

1.4. Manfaat Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, antara lain:

1.4.1 Para Praktisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi atau bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan kosmetik di Indonesia dalam mengambil kebijakan tentang desain kemasan dan visual merchandising di masa mendatang. Bagi para desainer grafis, dalam mengambil kebijakan tentang penyampaian pesan produk melalui desain kemasan dan bagi para desainer interior, dalam mengambil kebijakan tentang penyampaian image produk melalui


(16)

1.4.2 Para Peneliti lain/ akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh desain kemasan dan

visual merchandising, khususnya untuk produk kosmetik terhadap pembelian

impulsif di Bandung, juga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu atau teori baru mengenai manajemen pemasaran, teori desain kemasan maupun teori visual

merchandising.

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Toserba Yogya Kepatihan yang berada di kota Bandung yang menyediakan gerai Mustika Ratu. Tempat tersebut dapat dijadikan tempat pengambilan sampel yang efektif karena Toserba Yogya Kepatihan adalah cabang yang memiliki penjualan terbaik untuk kategori beauty & fashion dan terletak di daerah tempat tinggal target market Mustika Ratu. Kegiatan penelitian akan dilakukan kurang lebih 12 bulan, yang meliputi studi pustaka, pembuatan dan penyebaran kuesioner, analisis hasil penelitian, pembuatan laporan penelitian, dan penarikan kesimpulan dan saran.

1.6 Sistematika Penulisan Tesis

Tesis ini terdiri dari enam bab, yang sebelumnya diawali oleh Kata Pengantar dan Abstrak. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembagian bab beserta isinya:


(17)

 Bab I: Pendahuluan

Berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tesis

 Bab II: Tinjauan Kepustakaan

Berisi kajian atas penelitian-penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya mengenai desain kemasan dan visual merchandising serta pembelian impulsif

 Bab III: Rerangka Konseptual, Model dan Hipotesis Penelitian

Berisi penjelasan mengenai dimensi desain kemasan dan visual

merchandising serta pembelian impulsif  Bab IV: Metode Penelitian

Berisi penjelasan mengenai prosedur penelitian, administrasi survey,

sample penelitian, alat ukur penelitian, operasionalisasi variabel-variabel

model penelitian dan metode analisis

 Bab V: Pembahasan Hasil Penelitian

Berisi Pembahasan atas hasil dari penelusuran untuk menguji semua hipotesis penelitian dan implikasi manajerial dari penelitian

 Bab VI: Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, selain itu juga terdapat kekurangan dan kelemahan penelitian beserta saran untuk penelitian mendatang. Dan pada bagian akhir diberikan Daftar Kepustakaan dan Lampiran. Daftar kepustakaan berisi daftar sumber-sumber yang dikutip dan dijadikan referensi dalam penelitian, sedangkan lampiran berisi kuesioner penelitian


(18)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain Kemasan Mustika Ratu sudah dianggap cukup baik bagi konsumennya dan bepengaruh dalam pembelian impulsif konsumennya. Namun berdasar hasil survey, 89.7% menyatakan warna desain kemasan Mustika Ratu tidak lebih menonjol dibandingkan dengan desain kemasan brand lain.

2. Visual Merchandising gerai Mustika Ratu tidak berpengaruh dalam pembelian

impulsif konsumennya. Dari hasil survey keempat sub variabel yang dipaparkan pada bagian analisis deskriptif dan implikasi manajerial, responden cenderung menganggap kinerja visual merchandising gerai Mustika Ratu masih belum maksimal.

3. Dari hasil survey, perilaku sebagian besar responden cenderung melakukan pembelian secara impulsif. Pembelian dilakukan secara spontan dan hedonis. Hal tersebut menunjukan bahwa pola pembelian saat ini cenderung tidak terencana dan bersifat untuk bersenang-senang.

6.2 Saran

Setelah mengamati dan mempelajari hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan yang mungkin berguna bagi perusahaan yang bergerak di bidang ritel kosmetik, dunia akademis, yaitu:


(19)

1. Perusahaan ritel kosmetik diharapkan mampu memaksimalkan desain kemasan produknya dan visual merchandising gerainya sehingga dapat menangkap pembelian impusif, yang merupakan gaya pembelian masyarakat saat ini. Perubahan desain kemasan produk dan visual merchandising gerai dalam jangka waktu tertentu diperlukan untuk produk ritel kosmetik agar sesuai dengan selera pasar dan dapat terus mengimpulsif calon konsumen, karena akan terus bermunculan brand baru lokal maupun impor yang mungkin saja lebih visualnya lebih sesuai dengan selera pasar yang tentunya akan menjadi pesaing bagi perusahaan tersebut.

2. Dalam penelitian ini, variabel visual merchandising tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan pada beberapa penelitian terdahulu visual merchandising berpengaruh secara signifikan. Diharapkan peneliti lain dapat meneliti lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya fenomena tersebut, apakah pengaruh demografi maupun psikografi konsumen, juga bisa meneliti jenis pembelian lain yang mungkin dipengaruhi oleh desain kemasan dan visual merchandising. Sehingga tercipta pengembangan model penelitian yang baru yang dapat menjadi input bagi dunia akademis.

3. Diharapkan peneliti lain bersedia meneliti pada objek lain, sehingga hasil yang didapat mengenai Desain Kemasan, Visual Merchandising dan pembelian impusif dapat diterapkan pada objek yang lain.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdalkrim, Gaafar M. & Ra’id S. l-Hrezat, 2013. “The Role of Packaging on

Consumer’s Preception of Product Quality at the Point of PurchaseEuropean Journal of Business and Management, Vol.5 No. 4, pp. 69-82

Assael, Henry, 2001. Consumer Behaviour & Marketing Action, Thomson Learning, Thomson Asia Pte Ltd, Singapore.

Banerjee, Sonali & Sunetra Saha, 2012. “Impulse Buying Behaviour in Retail Stores-Triggering The SensesAsia Pasific Journal of Marketing & Management Review, Vol.1 No.2

Bhatti, Khurram L. & Seemab Latif, 2013. “The Impact of Visual Merchandising on Consumer Impulse Buying Behaviour” Proceedings of forth Asia-Pasific

Business Research Conference, Singapore.

Cahyorini, Astri & Effy Zalfiana Rusfian, 2011. “The Effect of Packaging on Impulsive Buying” Journal of Administrative Science & Organization, Vol.18 No.1, pp. 11-21

Deliya, Mitul M. & Bhavesh J. Parmar, 2012. “Role of packaging on Consumer

Buying Behaviour – Patan District Global Journal of Management and

Business Research, Vol. 12, Issue 10, Version 1.0, pp. 49-67

Diamond, Jay & Ellen Diamond, 2007. The Visual Merchandising Concept in a

Contemporary Environment, Fourth Edition. Pearson Education, Prentice

Hall, Inc.

Dong, Jenn Yang; Kuang Chuan Huang & Xuanxioqing Feng, 2011. “A Study of

the Factors that Affect the Impulsive Cosmetics Buying of Female Consumer

in Kaohsiung” International Journal of Business and Social Science, Vol. 2 No 24, pp. 275-282


(21)

Gajanayake, Ridmi, 2011. “The Impact of Selected Visual Merchandising

Techniques on Patronage Intentions in Supermarkets” Proceeding of second

International Confrence on Business and Economic Research, ICBER,

pp.1130-1154

Goncalves, Ricardo Pires, 2008. “Consumer Behaviour: Product Characteristics and Quality Preception” MPRA Paper No. 11142

Hair, Joseph F; William C. Black, Barry J. Babin, Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, 2006. Multivariate Data Analysis. Pearson Education, Inc. New Jersey.

Hubrechts, Laurent & Beyhan Koktruk, 2012. “Effect of Visual Merchandising on Young Consumer’s Impulse Buying Behaviour” Halmstad University, Sweden.

Jain, Vinamra; Ashok Sharma, Pradeep Narwal, 2012. “Impact of Visual

Merchandising on Consumer Behaviour towards Women’s Apparel”

International Journal of Research in Management, Issue 2, Vol. 5, pp. 106-117.

Karimi, Parisa; Omid Mahdieh & Mahmud Rahmani, 2013. “ The Study of Relationship between Packaging Elements & Purchase Behaviour:

Consumer of Food, Cosmetics and Health Product” Interdisciplinary

Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 5 No.3, pp. 281-295.

Kandai, Sujata Bhawna Agrawal & Anju Gulla, 2012. “Visual Merchandising as

an Antecedent to Impulse Buying; An Indian Perspective” International

Journal of Business and Management Studies, pp. 267-277

Kerfoot, Shona; Barry Davies & Philippa Ward, 2003. “Visual Merchandising

and The Creation of Discernible Retail Brands” International Journal of Retail & Distribution Management. Vol.31 No. 3, pp. 143-152


(22)

Klimchuck, Marianne Rosner & Sandra A. Krasovec, 2006. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, 2003. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation

and Control, 9th Edition. Prentice Hall International, Northwestern University, New Jersey.

Ksenia, Polyakova, 2013. “Packaging Design as a Marketing Tool and Desire to Purchase” Saimaa University of Applied Science.

Latan, Hengky, 2012. Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Program Lisrel 8.80. Bandung: Alfabeta.

Law, Derry; Christina Wong & Joanne Yip, 2012. “How Does Visual Merchandising Affect Consumer Affective Response? European Journal of

Marketing. Vol. 46 No. 1/8, pp. 112-133.

Liu, Yinuo, 2011. “How Packaging Design of Cosmetics Affect Female

Consumers’ Purchasing Behaviour?” Acarda, International Business. Meenakumari, S, 2013. “Role of Visual Merchandise in Retailing of Supermarket

in Chennai Asia Pasific Journal of Marketing & Management Review.

Vol.2, No.9, September, ISSN: 2319-2836, pp. 120-127.

Mishra, Hari Govind & Deepak Jain (2012) “Impact of Packaging in Consumer

Dcision Making Process of Namkeen Products” Journal of Marketing &

Communication. Vol. 7, Issue 3, pp. 48-63.

Noor, Juliansyah (2014) Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Peter, J. Paul. Jerry C. Olson (2014) Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. McGraw-Hill Education. Jakarta: Salemba Empat.

Price, Albert E. (2010) “How Brand Name and Packaging Quality Affect the


(23)

Schiffman, Leon G. Leslie Lazar Kanuk (2007) Consumer Behaviour. Pearson Prentice Hall, America.

Silayoi, Pinya & Mark Speece (2004). ‘Packaging and Purchase Decisions (An

Exploratory Study on Impact of Involment Level and Time Pressure)’ British Food Journal. Vol 106, No. 8, p.607-628.

Sunyoto, Danang (2013) Teori, Kuesioner & Analisis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutiono, Rudy J, 2009. Visual Merchandising Attraction. Jakarta: Gramedia. Taniredja, Tukiran & Hidayati Mustafidah (2014) Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Tinne, Wahida Shahan (2010) ‘Impulse Purchasing: A Literatur Overview. ASA University’ Vol.4, No.2, pp. 66-73

Tranggono, Retno Iswari & Fatma Latifah, 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia.

Wijayanto, Setyo Hari, 2008. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winter, Ruth. 2009. A Consumer’ Dictionary of Cosmetic Ingredients. Seventh Edition. Harmony.

http://kemenperin.go.id/artikel/12958/Menperin:-Industri-Kosmetik-dan-Jamu-Nasional-Masih-Prospektif

http://www.ift.co.id/posts/penjualan-dua-emiten-kosmetik-lokal-turun http://kosmetik.mustikaratu.com/produks/tren-warna-color-trend.html


(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain Kemasan Mustika Ratu sudah dianggap cukup baik bagi konsumennya dan bepengaruh dalam pembelian impulsif konsumennya. Namun berdasar hasil survey, 89.7% menyatakan warna desain kemasan Mustika Ratu tidak lebih menonjol dibandingkan dengan desain kemasan brand lain.

2. Visual Merchandising gerai Mustika Ratu tidak berpengaruh dalam pembelian

impulsif konsumennya. Dari hasil survey keempat sub variabel yang dipaparkan pada bagian analisis deskriptif dan implikasi manajerial, responden cenderung menganggap kinerja visual merchandising gerai Mustika Ratu masih belum maksimal.

3. Dari hasil survey, perilaku sebagian besar responden cenderung melakukan pembelian secara impulsif. Pembelian dilakukan secara spontan dan hedonis. Hal tersebut menunjukan bahwa pola pembelian saat ini cenderung tidak terencana dan bersifat untuk bersenang-senang.


(2)

1. Perusahaan ritel kosmetik diharapkan mampu memaksimalkan desain kemasan produknya dan visual merchandising gerainya sehingga dapat menangkap pembelian impusif, yang merupakan gaya pembelian masyarakat saat ini. Perubahan desain kemasan produk dan visual merchandising gerai dalam jangka waktu tertentu diperlukan untuk produk ritel kosmetik agar sesuai dengan selera pasar dan dapat terus mengimpulsif calon konsumen, karena akan terus bermunculan brand baru lokal maupun impor yang mungkin saja lebih visualnya lebih sesuai dengan selera pasar yang tentunya akan menjadi pesaing bagi perusahaan tersebut.

2. Dalam penelitian ini, variabel visual merchandising tidak berpengaruh secara signifikan, sedangkan pada beberapa penelitian terdahulu visual merchandising berpengaruh secara signifikan. Diharapkan peneliti lain dapat meneliti lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya fenomena tersebut, apakah pengaruh demografi maupun psikografi konsumen, juga bisa meneliti jenis pembelian lain yang mungkin dipengaruhi oleh desain kemasan dan visual merchandising. Sehingga tercipta pengembangan model penelitian yang baru yang dapat menjadi input bagi dunia akademis.

3. Diharapkan peneliti lain bersedia meneliti pada objek lain, sehingga hasil yang didapat mengenai Desain Kemasan, Visual Merchandising dan pembelian impusif dapat diterapkan pada objek yang lain.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdalkrim, Gaafar M. & Ra’id S. l-Hrezat, 2013. “The Role of Packaging on

Consumer’s Preception of Product Quality at the Point of Purchase

European Journal of Business and Management, Vol.5 No. 4, pp. 69-82

Assael, Henry, 2001. Consumer Behaviour & Marketing Action, Thomson Learning, Thomson Asia Pte Ltd, Singapore.

Banerjee, Sonali & Sunetra Saha, 2012. “Impulse Buying Behaviour in Retail Stores-Triggering The SensesAsia Pasific Journal of Marketing & Management Review, Vol.1 No.2

Bhatti, Khurram L. & Seemab Latif, 2013. “The Impact of Visual Merchandising on Consumer Impulse Buying Behaviour” Proceedings of forth Asia-Pasific

Business Research Conference, Singapore.

Cahyorini, Astri & Effy Zalfiana Rusfian, 2011. “The Effect of Packaging on Impulsive Buying” Journal of Administrative Science & Organization, Vol.18 No.1, pp. 11-21

Deliya, Mitul M. & Bhavesh J. Parmar, 2012. “Role of packaging on Consumer Buying Behaviour – Patan District Global Journal of Management and

Business Research, Vol. 12, Issue 10, Version 1.0, pp. 49-67

Diamond, Jay & Ellen Diamond, 2007. The Visual Merchandising Concept in a

Contemporary Environment, Fourth Edition. Pearson Education, Prentice


(4)

Gajanayake, Ridmi, 2011. “The Impact of Selected Visual Merchandising Techniques on Patronage Intentions in Supermarkets Proceeding of second

International Confrence on Business and Economic Research, ICBER,

pp.1130-1154

Goncalves, Ricardo Pires, 2008. “Consumer Behaviour: Product Characteristics and Quality Preception” MPRA Paper No. 11142

Hair, Joseph F; William C. Black, Barry J. Babin, Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, 2006. Multivariate Data Analysis. Pearson Education, Inc. New Jersey.

Hubrechts, Laurent & Beyhan Koktruk, 2012. “Effect of Visual Merchandising on

Young Consumer’s Impulse Buying Behaviour” Halmstad University,

Sweden.

Jain, Vinamra; Ashok Sharma, Pradeep Narwal, 2012. “Impact of Visual Merchandising on Consumer Behaviour towards Women’s Apparel” International Journal of Research in Management, Issue 2, Vol. 5, pp. 106-117.

Karimi, Parisa; Omid Mahdieh & Mahmud Rahmani, 2013. “ The Study of Relationship between Packaging Elements & Purchase Behaviour:

Consumer of Food, Cosmetics and Health Product” Interdisciplinary

Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 5 No.3, pp. 281-295.

Kandai, Sujata Bhawna Agrawal & Anju Gulla, 2012. “Visual Merchandising as an Antecedent to Impulse Buying; An Indian Perspective International

Journal of Business and Management Studies, pp. 267-277

Kerfoot, Shona; Barry Davies & Philippa Ward, 2003. “Visual Merchandising and The Creation of Discernible Retail Brands” International Journal of Retail & Distribution Management. Vol.31 No. 3, pp. 143-152


(5)

Klimchuck, Marianne Rosner & Sandra A. Krasovec, 2006. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, 2003. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation

and Control, 9th Edition. Prentice Hall International, Northwestern University, New Jersey.

Ksenia, Polyakova, 2013. “Packaging Design as a Marketing Tool and Desire to Purchase” Saimaa University of Applied Science.

Latan, Hengky, 2012. Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Program Lisrel 8.80. Bandung: Alfabeta.

Law, Derry; Christina Wong & Joanne Yip, 2012. “How Does Visual Merchandising Affect Consumer Affective Response? European Journal of

Marketing. Vol. 46 No. 1/8, pp. 112-133.

Liu, Yinuo, 2011. “How Packaging Design of Cosmetics Affect Female

Consumers’ Purchasing Behaviour?” Acarda, International Business.

Meenakumari, S, 2013. “Role of Visual Merchandise in Retailing of Supermarket in Chennai Asia Pasific Journal of Marketing & Management Review.

Vol.2, No.9, September, ISSN: 2319-2836, pp. 120-127.

Mishra, Hari Govind & Deepak Jain (2012) “Impact of Packaging in Consumer Dcision Making Process of Namkeen Products” Journal of Marketing &

Communication. Vol. 7, Issue 3, pp. 48-63.

Noor, Juliansyah (2014) Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta: Grasindo.


(6)

Schiffman, Leon G. Leslie Lazar Kanuk (2007) Consumer Behaviour. Pearson Prentice Hall, America.

Silayoi, Pinya & Mark Speece (2004). ‘Packaging and Purchase Decisions (An

Exploratory Study on Impact of Involment Level and Time Pressure)’ British Food Journal. Vol 106, No. 8, p.607-628.

Sunyoto, Danang (2013) Teori, Kuesioner & Analisis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutiono, Rudy J, 2009. Visual Merchandising Attraction. Jakarta: Gramedia. Taniredja, Tukiran & Hidayati Mustafidah (2014) Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Tinne, Wahida Shahan (2010) ‘Impulse Purchasing: A Literatur Overview. ASA University’ Vol.4, No.2, pp. 66-73

Tranggono, Retno Iswari & Fatma Latifah, 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia.

Wijayanto, Setyo Hari, 2008. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winter, Ruth. 2009. A Consumer’ Dictionary of Cosmetic Ingredients. Seventh Edition. Harmony.

http://kemenperin.go.id/artikel/12958/Menperin:-Industri-Kosmetik-dan-Jamu-Nasional-Masih-Prospektif

http://www.ift.co.id/posts/penjualan-dua-emiten-kosmetik-lokal-turun http://kosmetik.mustikaratu.com/produks/tren-warna-color-trend.html