Perancangan Interior Socialite Restaurant for Woman.

(1)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRACT

Talk about social life, of course we cant separating it with existence of socializing activities and word “socialite”. Socialite means a community especially woman that become participant in social activity and the people whom enjoyed socializing with their community. Woman need a place where they can socializing with each other or their communities. The Restaurant should be designed in accordance with not only the food that makes the consumers comfortable, but prioritizing comfortabillity consumers in case of the facilities and ambience that suitable with woman activites and characteristics.


(2)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR ISI

ABSTRACT

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Gagasan Perancangan... 2

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Manfaat Perancangan ... 3

1.6 Batasan Perancangan ... 3

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II RESTORAN 2.1 Pengertian Restoran ... 5

2.2 Sejarah Restoran... 6

2.3 Macam-macam tipe restoran ... 6

2.3.1 Cafe ... 6


(3)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

2.4 Klasifikasi Restoran ... 6

2.5 Sistem Pelayanan Restoran ... 7

2.5.1 Table Service ... 7

2.6 Kebutuhan Ruang Restoran... 9

2.7 Program Ruang Restoran Secara Umum... 10

2.7.1 Ruangan Depan ( Front Area )... 10

2.7.2 Ruangan Belakang ( Back Area ) ... 11

2.8 Pedoman Ruang dan Ukuran pada Dapur ... 12

2.9 Pedoman Peralatan pada Dapur ... 13

2.10 Pedoman Penentuan Fasilitas Toilet ... 16

2.11 Organisasi Ruang ... 16

2.12 Sirkulasi ... 17

2.13 Syarat-Syarat Perancangan Fisik Restoran ... 18

2.13.1 Unsur Pembentuk Ruang... 18

2.13.2 Unsur Pelengkap Pembentuk Ruang ... 19

2.14 Standar Ergonomi Restoran ... 21

2.15 Retail ... 24

2.16 Standar Ergonomi Retail ... 25

2.17 Studi Banding ... 26

2.17.1 The Valley ... 26


(4)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB III SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN

3.1 Deskripsi Proyek ... 33

3.2 Deskripsi Site ... 34

3.2.1Analisa Fungsi ... 35

3.2.2Analisa Site ... 35

3.2.3Analisa Bangunan ... 36

3.3 Studi User ... 41

3.4 Flow Activity ... 43

3.4.1 Aktifitas Karyawan ... 43

3.4.2 Aktifitas Pengunjung ... 44

3.5 Kebutuhan Ruang Restoran... 45

3.6 Kebutuhan Ruang Dapur ... 46

3.7 Tabel Kebutuhan Ruang ... 47

3.8 Zoning Blocking ... 49

3.9 Studi Image ... 55

BAB IV PERANCANGAN SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN 4.1 Penerapan Tema dan Konsep pada Desain ... 56

4.1.1 Tema Perancangan Interior Socialite Restaurant for Woman ... 56

4.2 Konsep Perancangan ... 57


(5)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

4.2.2 Konsep Warna ... 39

4.2.3 Konsep Material ... 59

4.2.4 Konsep Pencahayaan ... 60

4.2.5 Konsep Penghawaan ... 60

4.2.6 Konsep Sirkulasi ... 61

4.2.7 Konsep Ruang ... 61

4.2.8 Konsep Furniture ... 61

4.3 Perancangan Umum ... 62

4.3.1 Perancangan Lantai Dasar ... 63

4.3.2 Perancangan Lantai 1 ... 64

4.3.3 Perancangan Lantai 2 ... 65

4.4 Perancangan Khusus ... 66

4.4.1 Perancangan Khusus Area Lantai 1 ... 66

4.4.2 Perancangan Khusus Area Lantai 2 ... 85

BAB VSIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 91

5.2 Saran 91 DAFTAR PUSTAKA ... 93


(6)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Sistem Pelayanan Table Service... 8

Gambar 2.2 Bagan Urutan Kegiatan Pelayanan Makanan Sistem Table Service ... 8

Gambar 2.5 Tipe Penataan Dapur ... 14

Gambar 2.6 Distribusi Pusat Utilitas Peralatan Dapur ... 14

Gambar 2.7 Diagram Area Kerja Utama ... 15

Gambar 2.8 Konfigurasi Ruang Pencucian ... 15

Gambar 2.9 Layout dan Flowchart Dapur ... 16

Gambar 2.11 Lebar Minimal Suatu Area Makan ... 21

Gambar 2.12 Lebar Minimal Suatu Area Makan ... 21

Gambar 2.13 Jarak Bersih Minimal Area Makan ... 22

Gambar 2.14 Jarak Bersih Konter dan Lemari Kabinet ... 22

Gambar 2.15 Pusat Daerah Lemari Pendingin ... 23

Gambar 2.16 Pusat Daerah Cuci ... 24

Gambar 2.17 Etalase / Bidang Optimal ... 25

Gambar 2.18 Hubungan Display / Visual ... 25

Gambar 2.19 Konter Pembungkusan ... 26


(7)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar2.21 Area Kasir The Valley ... 27

Gambar 2.22 Dining Area Indoor ... 28

Gambar 2.23 Dining Area Indoor ... 28

Gambar 2.24 Jalur Sirkulasi Dapur ... 28

Gambar 2.25 Area Live Acoustic ... 28

Gambar 2.26 Area Makan pada Area Elevasi Lantai... 29

Gambar 2.27 Perlengkapan pada Area Makan... 29

Gambar 2.28 Area Makan Semi-Outdoor ... 29

Gambar 2.29 Area Makan Outdoor ... 29

Gambar 2.30 Area Makan Indoor ... 31

Gambar 2.31 Area Makan Indoor ... 31

Gambar 2.32 Area Makan Outdoor ... 31

Gambar 2.33 Area Makan OutdoorLantai 2 ... 31

Gambar 2.34 Area Makan OutdoorLantai 2 ... 32

Gambar 2.35 Area Makan OutdoorLantai 2 ... 32

Gambar 2.36 Area Belakang Resto ... 32

Gambar 2.37 Area Dapur ... 32

BAB III SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN Gambar 3.1 Façade Bangunan... 34

Gambar 3.2 Tampak Area Depan Bangunan dari Lantai 2 ... 34


(8)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 3.4 Site Lokasi Bangunan ... 34

Gambar 3.5 Logo 90 Gourmet ... 35

Gambar 3.6 Pintu Masuk Utama ... 37

Gambar 3.7 Jalur Sirkulasi Pengunjung ... 37

Gambar 3.8 Area Outdoor Café Orange Blossom ... 38

Gambar 3.9 Area Semi - Outdoor Café Orange Blossom ... 38

Gambar 3.10 Void pada Area Makan Azuma ... 38

Gambar 3.11 Area Makan Azuma ... 38

Gambar 3.12 Area Makan Azuma ... 39

Gambar 3.13 Area Taman ... 39

Gambar 3.14 Tangga Utama 1 ... 40

Gambar 3.15 Tangga Utama 2 ... 40

Gambar 3.16 Area Makan The Public ... 40

Gambar 3.17 Area Outdoor The Public ... 40

Gambar 3.18 Lorong menuju Area Makan Ajimaru ... 41

Gambar 3.19 Tampak Atas Area Azuma ... 41

Gambar 3.20 Flow Activity Karyawan Dapur ... 43

Gambar 3.21 Flow Activity Karyawan Utama Restoran ... 44

Gambar 3.22 Flow Activity Manajer Restoran ... 44

Gambar 3.23 Flow Activity Pengunjung ... 45

Gambar 3.26 Zoning Denah Lantai dasar ... 49


(9)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 3.28 Zoning Denah Lantai 2... 51

Gambar 3.29 Blocking Denah Lantai dasar ... 52

Gambar 3.30 Blocking Denah Lantai 1 ... 53

Gambar 3.31 Blocking Denah Lantai 2 ... 54

Gambar 3.32 Studi Image ... 55

BAB IV SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN Gambar 4.1 Skema Keyword konsep ... 57

Gambar 4.2 Konsep Bentuk Interaksi Sosial ... 58

Gambar 4.4 Jenis pencahayaan ... 60

Gambar 4.5 Konsep Penghawaan ... 61

Gambar 4.6 Perancangan Denah Lantai Dasar ... 63

Gambar 4.7 Perancangan Denah Lantai 1 ... 64

Gambar 4.8 Perancangan Denah Lantai 2 ... 65

Gambar 4.9 Denah Khusus Lantai 1 ... 66

Gambar 4.10 Denah Khusus Lantai 1 ... 67

Gambar 4.11 Tampak Potongan D-D’ ... 67

Gambar 4.12 Perspektif Area Kasir ... 68

Gambar 4.13 Perspektif Area Kasir ... 68

Gambar 4.14 Elemen Dinding Pada Koridor Area Kasir... 68

Gambar 4.15 Elemen Dinding Pada Koridor Area Kasir... 69


(10)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4.17 Perspektif Area Retail ... 70

Gambar 4.18 Perancangan Pola Lantai pada Denah Khusus ... 71

Gambar 4.19 Tampak Potongan A-A’ ... 72

Gambar 4.20 Perspektif Area Cluster ... 72

Gambar 4.21 Detail Interior Area Cluster ... 73

Gambar 4.22 Perancangan Denah Khusus Lantai 1 ... 73

Gambar 4.23 Perspektif Area Makan Cluster ... 74

Gambar 4.24 Perspektif Area Makan Cluster ... 74

Gambar 4.24 Perspektif Area Makan Cluster ... 74

Gambar 4.25 Konsep Furniture Sofa pada Restoran... 75

Gambar 4.26 Tampak Detail Sofa... 76

Gambar 4.27 Detail Rangka Kaki Sofa ... 76

Gambar 4.28 Konsep Furniture Dining Table ... 77

Gambar 4.29 Tampak Dining Table ... 78

Gambar 4.30 Detail Dining Table ... 78

Gambar 4.31 Konsep Bentuk Furniture Rak Buku ... 78

Gambar 4.32 Detail Pemasangan Rak Buku ... 79

Gambar 4.33 Perspektif Area Makan ... 79

Gambar 4.34 Tampak Potongan D-D’ ... 80

Gambar 4.35 Perspektif Detail Interior Elemen Dinding ... 80

Gambar 4.36 Detail Pemasangan Elemen Dinding ... 80


(11)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4.38 Tampak Potongan B-B’... 82

Gambar 4.39 Perspektif Detail Furniture Rak Bar ... 82

Gambar 4.39 Perspektif Detail Furniture Rak Bar ... 82

Gambar 4.40 Detail Konstruksi Rak Bar ... 83

Gambar 4.41 Perspektif Area Bar ... 83

Gambar 4.42 Perspektif Area Makan- Bar... 84

Gambar 4.43 Perspektif Detail Interior Ceiling Bar ... 84

Gambar 4.44 Detail Ceiling Area Bar ... 85

Gambar 4.45 Denah Khusus Lantai 2 ... 85

Gambar 4.46 Perspektif Koridor Lantai 2 ... 86

Gambar 4.47 Pola Lantai Denah Khusus Lantai 2 ... 87

Gambar 4.48 Tampak Potongan A-A’ ... 88

Gambar 4.49 Tampak Potongan B-B’... 88

Gambar 4.50 Perspektif Area Baca ... 89

Gambar 4.51 Perspektif Rak pada Ruang VIP ... 89

Gambar 4.52 Perspektif Area Vip ... 90


(12)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel 2.3 Pedoman Ukuran Dapur Berdasarkan Jumlah Kursi ... 12 Tabel 2.4 Ukuran Ruangan Dapur Berdasarkan Jumlah Kursi ... 13 Tabel 2.9 Penentuan Fasilitas Toilet ... 16

BAB III

Tabel 3.24 Kebutuhan Ruang Dapur ... 46 Tabel 3.25 Tabel Kebutuhan Ruang ... 48


(13)

1

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya zaman, jika kita membicarakan kehidupan sosial tentunya tidak lepas dengan adanya kegiatan bersosialisasi. Sosialisasi merupakan kegiatan atau proses dimana seseorang berinteraksi dengan orang lain atau sekelompok orang berinteraksi dengan kelompok lainnya . Jika berbicara mengenai kegiatan bersosialisasi pada saat ini tentu tidak lepas dengan kata “Socialite”. Socialite merupakan sekelompok orang ( wanita ) yang berpartisipasi dalam aktifitas sosial dan senang bersosialisasi dengan kelompoknya.

Sehingga dalam era globalisasi ini semakin terbuka lebar bagi setiap warga negara untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam bidang apapun terutama wanita. Jika dahulu wanita lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah, sedangkan lelaki yang lebih banyak beraktivitas di luar maka tidak sama halnya pada zaman ini. Wanita pun memiliki aktivitas yang tinggi di luar rumah, mulai dari sekedar memenuhi kebutuhan rumah tangga, sampai hal yang


(14)

2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA saat ini menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi kalangan wanita, yaitu bersosialisasi bersama rekan atau kerabat.

Dengan adanya peningkatan taraf hidup wanita terlebih dalam hal bersosialisasi maka wanita memerlukan sebuah wadah dimana mereka dapat dengan nyaman bersosialisasi, melakukan aktifitas dengan komunitasnya seperti halnya berkumpul, bahkan arisan sekalipun yang saat ini kian marak dilakukan oleh kumpulan-kumpulan wanita.

Oleh karena itu, bagaimana menciptakan sebuah restoran yang didesain khusus bagi wanita ini tidak hanya memberikan kepuasan cita rasa akan hidangan yang disantap dan kenyamanan akan pelayanannya saja, tapi juga memberikan fasilitas dan suasana yang sesuai dengan karakter wanita itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana merancang sebuah fasilitas restoran yang dipadukan dengan kebutuhan aktifitas wanita seperti bersosialisasi dan arisan ?

1.2.2 Bagaimana mengaplikasikan konsep “Socialite” dalam kebutuhan akan privatisasi serta lifestyle pada fasilitas restoran ?

1.3 GAGASAN PERANCANGAN

Perancangan yang akan diterapkan pada restoran ini akan menerapkan tema utamanya yaitu kebutuhan para wanita dalam bersosialisasi. Bahwa pada umumnya restoran di Bandung lebih banyak bersifat formal tanpa mengedepankan keakraban yang ingin diciptakan ketika sedang berinteraksi atau bahkan ketika makan sekalipun. Maka secara garis besar, ruangan akan bersifat feminine dan modern dengan konsep utama Socialite sehingga tetap mengedepankan konsep sebuah ruang dimana penggunanya dapat bersosialisasi sesama komunitasnya dengan nyaman, akrab.


(15)

3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Sedangkan secara fungsional, restoran ini terdiri dari area makan public dan area makan vip untuk pengunjung yang menginginkan ruangan yang lebih tertutup.

1.4 TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan pembahasan proposal penelitian ini adalah ;

1. Agar dapat merancang desain sesuai kebutuhan aktivitas wanita dalam hal bersosialisasi, arisan dengan menerapkan konsep ruang yang sesuai dengan karakteristik wanita serta aktivitas yang dilakukan.

2. Agar dapat menerapkan konsep Socialite pada fasilitas restoran dalam hal privatisasi dan lifestyle yang sesuai dengan kebutuhan wanita.

1.5 MANFAAT PERANCANGAN

Manfaat pembahasan proposal penelitian ini adalah ;

a. Bagi penulis, menambah wawasan dalam proses mendesain sebuah interior “Socialite Restaurant for Woman”.

b. Bagi lembaga, menambah perpustakaan pada FSRD Maranatha dan memberi masukan bagi lembaga mengenai proses desain yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan secara literatural pada proses desain interior di masa depan. c. Bagi masyarakat, diharapkan dunia desain interior dapat lebih dikenal luas lagi oleh

masyarakat.

1.6 BATASAN PERANCANGAN

Dalam proses mendesain ini, penulis memiliki batasan perancangan berupa dikhususkan mendesain area depan serta area belakang restoran. Area depan yang dimaksud yakni seperti area ruang tunggu, area restoran, retail, kasir, toilet. Sedangkan area belakang restoran yakni seperti kitchen, ruang istirahat karyawan, ruang logistik.


(16)

4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan/lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II INTERIOR RESTORAN

Dalam Bab II ini membahas tentang data umum mengenai restoran mulai dari pengertian, sejarah, literatur-literatur yang mencakup standar dalam perancangan sebuah restoran.

BAB III SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN

Dalam Bab III ini membahas mengenai deskripsi proyek, analisa bangunan yang digunakan, table kebutuhan ruang yang diperlukan dalam perancangan restoran.

BAB IV PERANCANGAN SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN

Dalam Bab IV ini membahas tentang informasi proyek, deskripsi mengenai desain yang sudah diaplikasikan dalam perancangan socialite restaurant for woman berdasarkan konsep dan tema.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab V ini membahas tentang simpulan dan saran dari hasil perancangan restoran yang didesain.


(17)

91

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Pada perancangan ini perancang menarik simpulan bagaimana membuat sebuah restoran yang tidak konvesional dengan menghadirkan target user yang spesifik yaitu wanita, tidak hanya mengutamakan desain yang menarik tetapi juga mengedepankan desain yang sesuai dengan kebutuhan serta karakter user. Dengan kebutuhan wanita akan bersosialisasi maka dengan perancangan yang selain secara fasilisitas untuk menjawab kebutuhan akan privatisasi serta lifestyle dengan disediakannya ruangan yang bersifat privat, tema dan konsep perancangan pun mengacu akan kegiatan bersosialisasi nya dimana dapat memberikan sebuah sarana bersosialisasi yang nyaman, privat, intim, dan eksklusif. Aspek selain fasilitas dalam hal kebutuhan akan privatisasi pun terdapat fasilitas yang sifatnya merupakan hal yang digemari bagi wanita yaitu fasilitas retail fashion sebagai hal yang digemari oleh wanita.

5.2 Saran

Diharapkan perancangan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi yang akan membuat restoran yan serupa ataupun restoran lainnya. Bagi yang membuat


(18)

92

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA rancangan yang serupa, diharapkan dapat merancang dengan konsep yang berbeda namun tetap seputar bagaimana cara memenuhi kebutuhan wanita dalam hal bersosialisasi. Semoga perancangan ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca mengenai kebutuhan wanita akan bersosialisasi.


(19)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Lawson, Fred. 1994. Restaurant Planning and Design. Cambridge : Cambridge University Press

Marsum, W.A . 1994. RestorandanSegalaPermasalahanya. Yogyakarta.Andi Offset

Neufert, Ernest. 1994. Architect Data. Great Britain :Crossby Lockwood & Son Ltd

Panero, Julius. 2003. DimensiManusiadanRuang.Jakarta :Erlangga

Soekresno, 2001.Manajemen Food and Beverage Service Hotel.Gramedia PustakaUtama : Jakarta

Katsigris, Costas. 2008. Design and Equipment for Restaurants and Foodservice: A Management View. Wiley

Akmal, Imelda. 2013. Contemporary Restaurant.Jakarta :Imaji


(1)

saat ini menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi kalangan wanita, yaitu bersosialisasi bersama rekan atau kerabat.

Dengan adanya peningkatan taraf hidup wanita terlebih dalam hal bersosialisasi maka wanita memerlukan sebuah wadah dimana mereka dapat dengan nyaman bersosialisasi, melakukan aktifitas dengan komunitasnya seperti halnya berkumpul, bahkan arisan sekalipun yang saat ini kian marak dilakukan oleh kumpulan-kumpulan wanita.

Oleh karena itu, bagaimana menciptakan sebuah restoran yang didesain khusus bagi wanita ini tidak hanya memberikan kepuasan cita rasa akan hidangan yang disantap dan kenyamanan akan pelayanannya saja, tapi juga memberikan fasilitas dan suasana yang sesuai dengan karakter wanita itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana merancang sebuah fasilitas restoran yang dipadukan dengan kebutuhan aktifitas wanita seperti bersosialisasi dan arisan ?

1.2.2 Bagaimana mengaplikasikan konsep “Socialite” dalam kebutuhan akan privatisasi serta lifestyle pada fasilitas restoran ?

1.3 GAGASAN PERANCANGAN

Perancangan yang akan diterapkan pada restoran ini akan menerapkan tema utamanya yaitu kebutuhan para wanita dalam bersosialisasi. Bahwa pada umumnya restoran di Bandung lebih banyak bersifat formal tanpa mengedepankan keakraban yang ingin diciptakan ketika sedang berinteraksi atau bahkan ketika makan sekalipun. Maka secara garis besar, ruangan akan bersifat feminine dan modern dengan konsep utama Socialite sehingga tetap mengedepankan konsep sebuah ruang dimana penggunanya dapat bersosialisasi sesama komunitasnya dengan nyaman, akrab.


(2)

3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Sedangkan secara fungsional, restoran ini terdiri dari area makan public dan area makan vip untuk pengunjung yang menginginkan ruangan yang lebih tertutup.

1.4 TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan pembahasan proposal penelitian ini adalah ;

1. Agar dapat merancang desain sesuai kebutuhan aktivitas wanita dalam hal bersosialisasi, arisan dengan menerapkan konsep ruang yang sesuai dengan karakteristik wanita serta aktivitas yang dilakukan.

2. Agar dapat menerapkan konsep Socialite pada fasilitas restoran dalam hal privatisasi dan lifestyle yang sesuai dengan kebutuhan wanita.

1.5 MANFAAT PERANCANGAN

Manfaat pembahasan proposal penelitian ini adalah ;

a. Bagi penulis, menambah wawasan dalam proses mendesain sebuah interior “Socialite Restaurant for Woman”.

b. Bagi lembaga, menambah perpustakaan pada FSRD Maranatha dan memberi masukan bagi lembaga mengenai proses desain yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangan secara literatural pada proses desain interior di masa depan. c. Bagi masyarakat, diharapkan dunia desain interior dapat lebih dikenal luas lagi oleh

masyarakat.

1.6 BATASAN PERANCANGAN

Dalam proses mendesain ini, penulis memiliki batasan perancangan berupa dikhususkan mendesain area depan serta area belakang restoran. Area depan yang dimaksud yakni seperti area ruang tunggu, area restoran, retail, kasir, toilet. Sedangkan area belakang restoran yakni seperti kitchen, ruang istirahat karyawan, ruang logistik.


(3)

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan/lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II INTERIOR RESTORAN

Dalam Bab II ini membahas tentang data umum mengenai restoran mulai dari pengertian, sejarah, literatur-literatur yang mencakup standar dalam perancangan sebuah restoran.

BAB III SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN

Dalam Bab III ini membahas mengenai deskripsi proyek, analisa bangunan yang digunakan, table kebutuhan ruang yang diperlukan dalam perancangan restoran.

BAB IV PERANCANGAN SOCIALITE RESTAURANT FOR WOMAN

Dalam Bab IV ini membahas tentang informasi proyek, deskripsi mengenai desain yang sudah diaplikasikan dalam perancangan socialite restaurant for woman berdasarkan konsep dan tema.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab V ini membahas tentang simpulan dan saran dari hasil perancangan restoran yang didesain.


(4)

91

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Pada perancangan ini perancang menarik simpulan bagaimana membuat sebuah restoran yang tidak konvesional dengan menghadirkan target user yang spesifik yaitu wanita, tidak hanya mengutamakan desain yang menarik tetapi juga mengedepankan desain yang sesuai dengan kebutuhan serta karakter user. Dengan kebutuhan wanita akan bersosialisasi maka dengan perancangan yang selain secara fasilisitas untuk menjawab kebutuhan akan privatisasi serta lifestyle dengan disediakannya ruangan yang bersifat privat, tema dan konsep perancangan pun mengacu akan kegiatan bersosialisasi nya dimana dapat memberikan sebuah sarana bersosialisasi yang nyaman, privat, intim, dan eksklusif. Aspek selain fasilitas dalam hal kebutuhan akan privatisasi pun terdapat fasilitas yang sifatnya merupakan hal yang digemari bagi wanita yaitu fasilitas retail fashion sebagai hal yang digemari oleh wanita.

5.2 Saran

Diharapkan perancangan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi yang akan membuat restoran yan serupa ataupun restoran lainnya. Bagi yang membuat


(5)

rancangan yang serupa, diharapkan dapat merancang dengan konsep yang berbeda namun tetap seputar bagaimana cara memenuhi kebutuhan wanita dalam hal bersosialisasi. Semoga perancangan ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca mengenai kebutuhan wanita akan bersosialisasi.


(6)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Lawson, Fred. 1994. Restaurant Planning and Design. Cambridge : Cambridge University Press

Marsum, W.A . 1994. RestorandanSegalaPermasalahanya. Yogyakarta.Andi Offset

Neufert, Ernest. 1994. Architect Data. Great Britain :Crossby Lockwood & Son Ltd

Panero, Julius. 2003. DimensiManusiadanRuang.Jakarta :Erlangga

Soekresno, 2001.Manajemen Food and Beverage Service Hotel.Gramedia PustakaUtama : Jakarta

Katsigris, Costas. 2008. Design and Equipment for Restaurants and Foodservice: A Management View. Wiley

Akmal, Imelda. 2013. Contemporary Restaurant.Jakarta :Imaji