PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ENERGI BUNYI : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 4 Cibodas Kelas IV Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabu
102/s/PGSD-Reg/8/Juli/2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ENERGI BUNYI
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 4 Cibodas Kelas IV Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Tia Rianti Rahmawati 1003464
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN
SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ENERGI BUNYI
Oleh
Tia Rianti Rahmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tia Rianti Rahmawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
vi Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR GRAFIK ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN ...
A.Latar Belakang Masalah ... B.Rumusan Masalah ... C.Tujuan Penelitian ... D.Manfaat Hasil Penelitian ... E. Hipotesis Tindakan ... F. Definisi Operasional ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...
A.Model Pembelajaran Children Learning in Science ... 1. Definisi Model Pembelajaran Children Learning in Science ... 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Children Learning in
Science ...
3. Karakteristik Model Pembelajaran Children Learning in Science 4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Children
Learning in Science ...
B.Materi Pelajaran IPA di Sekolah Dasar ... i ii iii iv vi viii ix x xi xii 1 1 5 5 6 6 7 9 9 9 9 13 13 14
(5)
vii Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
1. Pengertian IPA ... 2. Tujuan Pendidikan IPA di SD ...,,... 3. Ruang Lingkup Pendidikan IPA di SD ... 1) Materi Ajar IPA di Kelas IV SD ... 2) Materi Energi Bunyi di Kelas IV SD ... C.Pemahaman Konsep ...
1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 2. Indikator Pemahaman Konsep ... D.Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science
(CLIS) dalam Pembelajaran Energi Bunyi ... E. Penelitian yang Relevan ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...
A.Metode Penelitian ... B.Model Penelitian ... C.Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian ... D.Prosedur Penelitian ... E. Instrumen Penelitian ... F. Pengolahan Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
A.Deskripsi Hasil Penelitian ... B.Pembahasan ...
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...
A.Simpulan ... B.Rekomendasi ...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 14 18 19 19 23 27 27 29 32 34 36 36 37 38 39 43 44 48 48 93 99 99 100 102 105
(6)
viii Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
RIWAYAT HIDUP PENELITI ... 199
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK/KD IPA di Kelas IV Semester 1 ... Tabel 2.2 SK/KD IPA di Kelas IV Semester 2 ... Tabel 2.3 Kategori dan Proses Kognitif Pemahaman ... Tabel 2.4 Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science
(CLIS) dalam Pembelajaran Energi Bunyi ... Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Siswa pada Prasiklus dan
Siklus I ... Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Siswa Persiklus ...
21 22 30
32
61 86
(7)
ix Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat-alat Musik sebagai Sumber Bunyi ... Gambar 2.2 Memetik Gitar ... Gambar 2.3 Menguji Rambatan Melalui Benang ... Gambar 2.4 Bunyi Merambat Melalui Air ... Gambar 2.5 Bunyi Petir Menunjukkan Rambatan Bunyi Melalui Udara ... Gambar 2.6 Bunyi Dihantarkan oleh Benda Padat, Cair, dan Gas ...
24 25 25 26 27 27
(8)
x Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR GRAFIK
Diagram 4.1 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) Siklus I (Aktivitas Siswa) ...
Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa dari Prasiklus ke Siklus I ... Diagram 4.3 Persentase Kelulusan Siswa pada Prasiklus dan Siklus I ... Diagram 4.4 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) Siklus II (Aktivitas Siswa) ...
Diagram 4.5 Peningkatan Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... Diagram 4.6 Persentase Kelulusan Siswa pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ...
60
65 65
85
89
(9)
xi Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Struktur Umum Model Pembelajaran Children Learning in Science .. Bagan 2.2 Peta Konsep Materi Energi Bunyi ... Bagan 3.1 Alur PTK Rancangan Kemmis dan McTaggart ...
10 23 37
(10)
xii Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A (Perangkat Pembelajaran)
A.1 Perangkat Pembelajaran Siklus I
1. RPP Siklus I ... 2. LKS Siklus I ... A.2 Perangkat Pembelajaran Siklus II
1. RPP Siklus II ... 2. LKS Siklus II ...
Lampiran B (Instrumen Penelitian)
B.1 Instrumen Tes
1. Kisi-kisi Penyebaran Soal Siklus I ... 2. Kisi-kisi Evaluasi Siklus I ... 3. Soal Evaluasi Siklus I ... 4. Rubrik Penskoran Siklus I ... 5. Kisi-kisi Penyebaran Soal Siklus II ... 6. Kisi-kisi Evaluasi Siklus II ... 7. Soal Evaluasi Siklus II ... 8. Rubrik Penskoran Siklus II ... B.2 Pedoman Observasi
1. Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ... 2. Pedoman Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ... 3. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 4. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...
Lampiran C (Hasil Penelitian)
C.1 Skor Hasil Tes
1. Hasil Tes Pemahaman Konsep Prasiklus ... 2. Hasil Tes Pemahaman Konsep Siklus I ...
105 113 115 123 125 126 127 128 130 131 132 133 135 138 141 143 145 146
(11)
xiii Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
3. Hasil Tes Pemahaman Konsep Siklus II ... 4. Distribusi Perolehan Skor Siswa ...
C.2 Hasil Observasi
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ... 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ... 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 5. Matriks Pelaksanaan Model Pembelajaran CLIS Siklus I ... 6. Matriks Pelaksanaan Model Pembelajaran CLIS Siklus II ...
Lampiran D (Dokumen Penelitian)
D.1 Foto Penelitian ... D.2 Hasil Kerja Siswa ... D.3 Surat Izin Penelitian ...
147 148
151 154 157 161 165 171
176 180 190
(12)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN
SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ENERGI BUNYI (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 4 Cibodas Kelas IV Semester 2 Tahun
Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Tia Rianti Rahmawati NIM. 1003464
Kata Kunci: Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS), Pemahaman Konsep.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi ajar, yang faktor penyebab utamanya adalah pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS), dimana model pembelajaran CLIS berpusat pada siswa (student centered), melalui aktivitas hands on/minds on, dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran
Children Learning in Science (CLIS). Penelitian tersebut dilaksanakan di SDN 4
Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terhadap siswa kelas IV. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data diperoleh melalui tes pemahaman konsep dan melalui observasi serta studi dokumentasi. Hasil tes pemahaman konsep diolah secara kuantitatif, sedangkan observasi dan studi dokumentasi diolah secara deskriptif kualitatif kemudian disimpulkan. Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh temuan bahwa model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi energi bunyi. Berdasarkan hasil analisis peningkatan pemahaman konsep siswa dari prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 44,44% dengan rata-rata nilai sebesar 68,59, dan dari siklus I ke siklus II sebesar 29,63% dengan rata-rata nilai sebesar 85,30. Selain itu, kegiatan pembelajaran menjadi berpusat kepada siswa (student centered) dimana siswa terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Saran penulis yaitu bagi guru dan peneliti lain yang berkepentingan agar dapat mengaplikasikan model pembelajaran CLIS pada pokok bahasan atau mata pelajaran lain selain mengenai energi bunyi dan mata pelajaran IPA.
(13)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
ABSTRACT
APPLICATION OF CHILDREN LEARNING IN SCIENCE MODEL TO IMPROVE STUDENT’S UNDERSTANDING CONCEPT IN SCIENCE
LEARNING ABOUT ENERGY OF SOUND
(Classroom Action Research at SDN 4 Cibodas Class IV Semester 2 2013/2014 Academic Year at District Lembang West Bandung Regency)
Tia Rianti Rahmawati NIM. 1003464
Keywords: Children Learning in Science (CLIS), Understanding Concept.
This research is motivated by the low level of student’s understanding concept of teaching materials, which are the main causes of teacher-centered learning. To overcome this, researcher try to apply the Children Learning in Science (CLIS) model, where the model is student-centered, through the activity of a hands-on/minds-on, and use the environment as a learning resource. Therefore, the purpose of this research is to describe the planning, execution, and results of an increase in student’s understanding concepts by applying Children Learning in Science (CLIS) model to science learning materials about energy of sound. The study was conducted in SDN 4 Cibodas District Lembang West Bandung Regency to fourth grade students. The research method used was Classroom Action Research. Data collection techniques acquired through test of understanding concepts and through observation and documentation study. Test of understanding concept was analyzed quantitatively, while the observation and study documentation processed by qualitative descriptive later concluded. From the results of these studies had findings that CLIS learning model can enhance student’s understanding concept to the material of energy of sound. Based on the analysis of student’s increased understanding concept prasiklus to the first cycle increased by 44.44% with an average value of 68.59, and from cycle I to cycle II of 29.63% with an average value of 85.30. In addition, the activity became student-centered learning where students are actively involved in each learning activity. The author suggestions for teachers and other interested researchers in order to apply the learning model CLIS on the subject or other subjects than the energy of sound and science subjects.
(14)
1
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah studi mengenai alam sekitar, dalam hal ini berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Penguasaan konsep-konsep ilmiah IPA merupakan landasan untuk melakukan proses penemuan yang nantinya akan memunculkan konsep-konsep baru dalam diri siswa. Dahar (1996: 79)
menyatakan bahwa “belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep-konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi.”
Di sekolah dasar IPA bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan. Berdasarkan tujuan di atas, maka idealnya proses belajar mengajar IPA di SD tidak terlalu bersifat teoritik/verbalistik, namun lebih mengutamakan pada aktivitas yang bersifat hands on/minds on experience, yaitu kegiatan dimana siswa diberikan kesempatan untuk ikut terlibat langsung dalam proses menemukan atau membangun pengetahuannya sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap siswa kelas IV semester 2 di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil observasi tersebut, peneliti mendapatkan fakta bahwa tingkat pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA masih tergolong rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala sebagai berikut: 1) 74,07% siswa masih mengalami kesulitan pada saat
(15)
2
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
mengerjakan soal latihan yang diberikan. Contohnya dari soal pemahaman
seperti: “Apa yang dapat kalian simpulkan tentang sifat energi panas dari percobaan tersebut?”, dari skor tertinggi 4, lima siswa mendapatkan skor 2 dan 25 siswa hanya mendapatkan skor 1 (total subyek penelitian adalah 27 siswa); dan 2) siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat pembelajaran berlangsung, seperti siswa tidak dapat memberikan contoh peristiwa yang berkenaan dengan sifat energi panas, selain contoh yang diberikan oleh guru.
Faktor yang menyebabkan munculnya gejala-gejala tersebut antara lain: a) pada saat pembelajaran berlangsung guru cenderung menguasai kelas dan hanya menggunakan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran cenderung hanya terjadi satu arah (teacher centered); b) guru terlalu cepat menjelaskan materi pada saat pembelajaran berlangsung; c) guru tidak mengembalikan hasil penilaian tes formatif, sehingga siswa tidak tahu dimana letak kesalahannya pada saat mengerjakan soal-soal tes formatif tersebut; dan d) pada saat menggunakan media pembelajaran siswa tidak dilibatkan secara fisik. Dari keempat faktor penyebab terjadinya gejala-gejala di atas, penyebab utamanya adalah pembelajaran yang bersifat teacher centered walaupun pada kenyataannya siswa memiliki antusiasme belajar yang cukup tinggi.
Dalam usaha meningkatkan kualitas pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA, maka dikembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari Piaget. Pandangan ini berpendapat bahwa dalam proses belajar anak membangun pengetahuannya sendiri dan memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (Dahar, 1989: 160). Oleh karena itu, setiap siswa akan membawa konsepsi awal mereka yang diperoleh selama berinteraksi dengan lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat beberapa hal yang perlu ditekankan dalam konstruktivisme, yaitu; 1) peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna; 2) pentingnya membuat kaitan antar gagasan oleh siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan; dan 3) mengkaitkan gagasan siswa dengan informasi baru di kelas.
(16)
3
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Dikenal beberapa model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme, yaitu model siklus belajar (learning cycle model), model pembelajaran generatif (generative learning model), model pembelajaran interaktif (interactive learning model), model CLIS (children learning in
science), dan model strategi pembelajaran kooperatif atau CLS (cooperative learning strategies). Masing-masing model tersebut memiliki kekhasan
tersendiri, tetapi semuanya mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Kekhasan model-model tersebut tampak pada tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Namun, setelah peneliti melakukan analisis terhadap model-model pembelajaran yang telah disebutkan di atas, maka model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi energi bunyi adalah model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS). Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) dengan kerangka berpikir untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam kegiatan pengamatan dan percobaan dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Peneliti memilih model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) karena model pembelajaran tersebut mampu mendorong siswa untuk: a) memunculkan gagasan; b) membiasakan siswa untuk belajar mandiri dalam memecahkan suatu masalah; c) menciptakan kreatifitas siswa untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas yang lebih nyaman dan kreatif, terjadi kerjasama sesama siswa, dan siswa terlibat langsung dalam melakukan kegiatan; d) menciptakan belajar yang lebih bermakna karena timbulnya kebanggaan siswa menemukan sendiri konsep ilmiah yang dipelajari; dan e) guru akan lebih efektif mengajar karena dapat menciptakan suasana belajar yang aktif.
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dikembangkan oleh kelompok Children Learning in Science di Inggris yang
(17)
4
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
dipimpin oleh Driver (1988). Driver menerapkan model CLIS untuk membangkitkan pemahaman konsep siswa usia 12-14 tahun terhadap materi energi, struktur zat, dan nutrisi tanaman. Driver (dalam Adey, 1989: 83)
menyatakan bahwa „reaksi siswa cukup baik terhadap lingkungan belajar yang terbuka. Selain itu, partisipasi siswa lebih aktif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar lebih mudah diterapkan di lapangan atau di sekolah.‟
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) terdiri dari sederetan tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan siswa dalam mempelajari konsep-konsep. Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) terdiri atas lima tahapan, yaitu: 1) tahap orientasi (orientation); 2) tahap pemunculan gagasan (elicitation of ideas); 3) tahap penyusunan ulang gagasan (restrukturing of ideas); 4) tahap penerapan gagasan (application of
ideas); serta 5) tahap pemantapan gagasan (review change in ideas).
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) merupakan model pembelajaran yang didesain untuk membentuk pengetahuan (konsep) ke dalam memori siswa agar konsep tersebut dapat bertahan lama, karena model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) memuat sederetan tahap-tahap kegiatan siswa dalam mempelajari konsep yang diajarkan. Oleh karena itu, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengajukan judul:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN
SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ENERGI BUNYI (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 4 Cibodas Kelas IV Semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).
(18)
5
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA meteri energi bunyi di kelas IV
SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaimanakah pelaksanaan model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi di kelas IV
SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
3. Bagaimanakah hasil peningkatan pemahaman konsep siswa kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terhadap materi energi bunyi setelah diterapkan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS)?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, secara spesifik tujuan PTK ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA meteri energi bunyi
di kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi
di kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
3. Untuk mendeskripsikan hasil pemahaman konsep siswa kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terhadap materi energi bunyi setelah diterapkan model pembelajaran Children Learning in
(19)
6
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil PTK ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa
Melalui model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi, aktivitas belajar siswa akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga memungkinkan dirinya untuk memahami materi lebih dalam dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
2. Guru
Hasil PTK ini dapat menambah wawasan serta memperkaya alternatif pilihan model pembelajaran sehingga guru dapat memilih atau mengkombinasikan dengan model lain untuk kepentingan peningkatan kualitas proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Peneliti
a. Bagi peneliti sendiri, dapat memperoleh ilmu dan pengalaman baru dalam keterampilan belajar mengajar di sekolah, khususnya pada pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan penerapan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS).
b. Bagi peneliti lain, hasil PTK ini dapat menjadi bahan refleksi untuk melakukan PTK lebih lanjut pada setting kelas, lokasi, waktu, dan subyek yang berbeda, sehingga keajegan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) dapat dibuktikan secara empiris.
E. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: “Jika model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) diterapkan dalam mata pelajaran IPA materi energi bunyi, maka pemahaman konsep siswa kelas IV SDN 4 Cibodas akan meningkat.”
(20)
7
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu model pembelajaran
Children Learning in Science (CLIS) sebagai variabel bebas dan pemahaman
konsep sebagai variabel terikat. Untuk mengarahkan peneliti dalam pengambilan data, maka diperlukan adanya batasan operasional dalam penelitian, yang meliputi:
1. Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)
Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) adalah kerangka berpikir untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dalam kegiatan pengamatan dan percobaan dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), melalui tahapan-tahapan: a) orientasi: guru memusatkan perhatian siswa melalui kegiatan tanya jawab; b) pemunculan gagasan: siswa melakukan pengamatan atau percobaan; c) penyusunan ulang gagasan: siswa diberikan LKS dan melakukan kegiatan belajar dalam kelompok sambil berdiskusi dan bertukar gagasan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan masalah yang ada di LKS dari hasil pengamatan atau percobaannya; d) penerapan gagasan: guru bersama siswa melakukan pengamatan atau percobaan pada fenomena alam yang lebih kompleks; dan e) pemantapan gagasan: siswa menyimpulkan hasil diskusinya dengan menggunakan kalimat sendiri.
2. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci dengan menggunakan kata-kata sendiri, mampu menyatakan ulang suatu konsep, mampu mengklasifikasikan suatu objek, dan mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih dipahami. Kriteria pemahaman konsep dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Dalam penelitian ini, indikator pemahaman konsep yang akan
(21)
8
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
diukur adalah menjelaskan (explaining), memberikan contoh (exemplifying), dan inferensi (inferring) atau menyimpulkan.
3. Pembelajaran IPA Materi Energi Bunyi
Pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam sekitar, yang dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan proses penemuan. Pembelajaran IPA materi energi bunyi di kelas IV semester 2 tahun ajaran 2013/2014 adalah pembelajaran yang mempelajari sumber energi bunyi serta perambatan bunyi melalui benda padat, cair, dan gas yang terdapat pada Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari; Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
(22)
36
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat menjadi PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas (Ekawarna, 2009). Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk merubah perilaku mengajar guru, perilaku siswa di kelas, dan peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran. Menurut Dave Ebbutt (1985) dalam Hopkins yang diterjemahkan oleh Achmad Fawarid
(2011: 88) bahwa „penelitian tindakan merupakan studi sistematis yang
dilaksanakan oleh sekelompok partisipan untuk meningkatkan praktik pendidikan dengan tindakan-tindakan praktis mereka sendiri dan refleksi mereka terhadap pengaruh dari tindakan itu sendiri.‟
Peneliti mengambil metode ini karena peneliti mendapatkan masalah di kelas tempat peneliti mengajar. Masalah yang terjadi adalah hasil tes pemahaman konsep siswa kelas IV SDN 4 Cibodas pada mata pelajaran IPA masih sangat rendah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah diuaraikan para ahli bahwa tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan praktik pendidikan ke arah yang lebih baik. Menurut Suhardjono (2012: 61) tujuan penelitian tindakan kelas secara terperinci adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
(23)
37
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Dari tujuan penelitian tindakan kelas di atas semakin memantapkan peneliti untuk menggunakan metode penelitian ini, serta diharapkan dapat memberikan perbaikan dan meningkatkan pemahaman konsep siswa dan proses belajar mengajar di dalam kelas.
B. Model Penelitian
Model PTK yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam
Rafi′udin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus
spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK rancangan Kemmis dan McTaggart:
Bagan 3.1 Alur PTK Rancangan Kemmis dan McTaggart
Tahapan-tahapan yang tedapat pada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart, diantaranya:
(24)
38
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas, tahapan yang pertama kali dilakukan adalah menyusun perencanaan. Pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus mempersiapkan beberapa hal diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, media pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan atau menerapkan perencanaan yang telah dibuat, peneliti harus mentaati apa yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Observasi
Tahap observasi dilakukan oleh pengamat atau observer. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Pada tahap observasi, observer akan mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung serta mengetahui dampak yang dihasilkan dari proses pelaksanaan pembelajaran.
4. Refleksi
Tahapan refleksi ini adalah tahapan dimana kita dapat mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Apabila proses siklus sudah selesai maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan kegiatan.
C. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
(25)
39
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tiga bulan mulai dari tahap persiapan pada bulan April 2014 sampai dengan tahap pengiriman laporan akhir pada bulan Juni 2014. Sedangkan tempat pelaksanaan penelitian ditetapkan di SDN 4 Cibodas sesuai dengan jadwal pelajaran, dan sesuai dengan kesepakatan dengan tim peneliti, wali kelas, dan kepala sekolah.
3. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Banyaknya siswa kelas IV di SDN 4 Cibodas pada saat ini sebanyak 31 orang, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan sembilan siswa perempuan. Namun, pada saat pengumpulan data awal jumlah siswa yang hadir sejumlah 27 orang (terdiri dari 18 siswa laki-laki dan sembilan siswa perempuan). Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengambil ke-27 siswa tersebut sebagai subyek penelitian. Hal ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan pemahaman konsep siswa pada setiap siklusnya dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS). Kapasitas tempat duduk terdiri atas 20 meja dan 20 tempat duduk/kursi. Tingkat kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, sedang, dan beberapa orang siswa di atas rata-rata.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur PTK ini didesain untuk dua siklus, dimana tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Rencana tindakan pada masing-masing siklus dalam PTK ini dibagi dalam empat tahap tindakan penelitian, yaitu: 1) perencanaan; 2) implementasi tindakan; 3) observasi dan evaluasi; serta 4) analisis dan refleksi. Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.
(26)
40
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
a. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)
1. Permintaan izin kepada Kepala SDN 4 Cibodas.
2. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai situasi dan kondisi SDN 4 Cibodas secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.
3. Identifikasi permasalahan, dimulai dari:
a. Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, model-model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan pembelajaran IPA di kelas IV.
b. Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS).
d. Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan sebagai berikut:
Siklus I
1. Tahap Perencanaan (Planning). Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari: a) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); b) menetapkan materi bahan ajar. Banyaknya bahan ajar yang harus disusun adalah untuk empat kali pertemuan; c) menyusun skenario pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS); d) membuat Lembar Kerja Siswa (LKS); e) mempersiapkan media pembelajaran; dan f) menyusun alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui respon dan pemahaman konsep siswa kelas IV SDN 4 Cibodas.
(27)
41
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
2. Tahap Implementasi Tindakan (Acting). Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul PTK ini adalah menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS), dimana skenario kerja tindakan meliputi:
a. Tahap orientasi, guru memusatkan perhatian siswa dengan menanyakan tentang fenomena alam yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari, yang ada kaitannya dengan konsep yang akan dipelajari. Tujuan kegiatan ini untuk menghadapkan situasi konflik pemikiran siswa terhadap gejala-gejala alam dan hubungannya dengan konsep IPA.
b. Tahap pemunculan gagasan, siswa dihadapkan pada permasalahan yang mengandung teka-teki, siswa diminta untuk melakukan pengamatan atau percobaan dengan mengikuti petunjuk LKS yang telah dirancang dalam bentuk kegiatan secara individu.
c. Tahap penyusunan ulang gagasan, siswa diberikan LKS dan melakukan kegiatan belajar dalam kelompok sambil berdiskusi dan bertukar gagasan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan masalah yang ada di LKS dari hasil pengamatan atau percobaannya, sehingga siswa dapat menemukan sendiri jawaban permasalahan yang ada di LKS sesuai dengan konsep-konsep ilmiah yang diinginkan dalam mempelajari konsep IPA. Selanjutnya guru menjelaskan konsep-konsep ilmiah tentang konsep-konsep yang sedang dipelajari. Tujuannya untuk meyakinkan siswa bahwa konsep yang ditemukan siswa melalui pengamatan atau percobaan pada saat mengisi LKS akan lebih sempurna, jika konsep yang dijelaskan guru sesuai dengan yang ditemukan dan disimpulkan oleh siswa. Dalam hal ini siswa akan termotivasi dengan belajar sendiri dapat menemukan konsep yang ilmiah. Dengan demikian siswa bangga akan hasil temuannya sendiri, sehingga menjadikan belajar lebih bermakna.
d. Tahap penerapan gagasan, yaitu guru bersama siswa melakukan pengamatan atau percobaan pada fenomena alam yang lebih
(28)
42
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
kompleks tetapi ada keterkaitan dengan konsep yang sedang dipelajari sehingga pengetahuan siswa menjadi bertambah dan berkembang melalui kegiatan yang berbentuk eksplorasi dan
discovery.
e. Tahap pemantapan gagasan, yaitu siswa dengan dibimbing oleh guru menyimpulkan tentang keseluruhan materi yang telah dipelajari. Setelah itu, siswa mengerjakan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap konsep materi yang telah dipelajari.
3. Tahap Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation). Pada tahap ini peneliti dibantu oleh rekan observer akan melakukan pengamatan terhadap proses belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Reaksi dan tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran akan dicatat oleh peneliti dan rekan observer. Reaksi tersebut dapat berupa: a) situasi selama proses pembelajaran berlangsung; b) keaktifan siswa; c) sikap siswa pada saat melakukan diskusi dan tanya jawab; d) pemanfaatan media; e) kemampuan siswa pada saat mempresentasikan hasil diskusi; f) kemampuan siswa pada saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru; dan g) kemampuan siswa pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Tahap Analisis dan Refleksi (Analysis and Reflecting). Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya.
Siklus II
Siklus II merupakan tahapan kedua hasil dari refleksi pada siklus pertama. Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan (planning), tahap implementasi tindakan (acting), tahap observasi dan evaluasi (observation
and evaluation), serta tahap analisis dan refleksi (analysis and reflecting).
1. Tahap Perencanaan (Planning). Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
(29)
43
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
2. Tahap Implementasi Tindakan (Acting). Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
3. Tahap Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation). Peneliti (guru) dan rekan observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas penerapan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS). 4. Tahap Analisis dan Refleksi (Analysis and Reflecting). Peneliti
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi.
E. Instrumen Penelitian
Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu:
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Teknik tes
Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dengan menggunakan butir-butir soal/instrumen soal yang mengukur pemahaman konsep siswa sesuai dengan mata pelajaran/ materi yang diteliti.
(30)
44
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
b. Observasi atau pengamatan
Menurut Nana Sudjana (2012: 85) menjelaskan bahwa “observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati
oleh pengamat”. Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati
gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.
c. Studi dokumentasi
Teknik ini merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji dan menafsirkan fokus permasalahan dalam penelitian. Studi dokumentasi dapat berbentuk foto, video, maupun rekaman.
F. Pengolahan Data
Mengacu pada rumusan masalah, terdapat tiga data yang diolah dalam penelitian ini, yaitu: 1) perencanaan pembelajaran; 2) pelaksanaan pembelajaran; dan 3) hasil pembelajaran. Adapun ketiga data tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Data pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari lembar observasi dan studi dokumentasi. Hasil observasi tersebut kemudian diolah mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Seleksi dan reduksi data
Mereduksi data adalah merangkum data berdasarkan hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting serta membuang hal-hal yang dianggap tidak penting. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah dalam pengolahan.
(31)
45
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
2. Klasifikasi data
Setelah data direduksi, selanjutnya data diklasifikasikan. Klasifikasi data dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasikan dan tersusun dengan baik dengan cara mengelompokkan data yang termasuk hasil tes, lembar observasi, dan studi dokumentasi.
3. Deskripsi data
Deskripsi data memberikan gambaran tentang data hasil penelitian.
4. Interpretasi data
Interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola-pola dalam data yang ditemukan dalam sebuah penelitian.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman konsep siswa mengenai pembelajaran IPA materi energi bunyi. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penskoran hasil tes
Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu:
Penilaian akhir =
x 100
2. Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus (Sudjana, 2012: 109):
R =
Keterangan:
R = nilai rata-rata
Σ� = jumlah semua nilai siswa
(32)
46
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
3. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas IV dengan rumus:
P =
x 100%
Keterangan :
P = persentase siswa yang lulus
ΣP = jumlah siswa yang lulus
ΣN = jumlah seluruh siswa
4. Menghitung persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS), yaitu (Karlina, 2011: 51):
Keterlaksanaan =
x 100%
Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM yang telah ditentukan. Sedangkan secara klasikal jika sebanyak 60% - 79% siswa mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM, maka pembelajaran tuntas termasuk ke dalam kategori cukup, dan jika 80% - 100% siswa mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM, maka pembelajaran tuntas termasuk dalam kategori baik.
Pemahaman konsep merupakan salah satu bagian dari hasil belajar, sehingga untuk menentukan tuntas tidaknya siswa memahami sebuah
konsep adalah seperti yang diuraikan Aqib (2009: 41), “... dikatakan
berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika siswa mampu menyelesaikan paragraf dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal
(33)
47
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar minimal 75%.
(34)
99
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini berkaitan dengan tiga hal yang menjadi jawaban dari rumusan masalah, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan peningkatan pemahaman konsep siswa.
Perencanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) di kelas IV SDN 4 Cibodas disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang meliputi identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, karakter siswa yang diharapkan, materi ajar, model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup), sumber belajar (media dan sumber pembelajaran), dan penilaian hasil belajar. Perencanaan pembelajaran pada setiap siklus mengalami perubahan-perubahan untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya, karena pada perencanaan ini siswa dituntut untuk memperoleh makna dari pembelajaran yang akan disampaikan serta siswa aktif dalam proses pembelajaran, perencanaan ini juga dijadikan acuan atau rambu-rambu selama penelitian berlangsung.
Pelaksanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) di kelas IV SDN 4 Cibodas berlangsung dengan cukup baik dan efektif walaupun terdapat sedikit kesulitan dalam proses pelaksanaannya. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa mulai mengerti makna dari materi yang disampaikan, siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan diskusi kelompok, siswa terlihat berani untuk maju ke depan mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru, kemudian siswa juga sudah mulai terbiasa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mereka mengerti.
(35)
100
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Hasil tes pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi setelah menerapkan model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS) di kelas IV SDN 4 Cibodas mengalami peningkatan. Hal
tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 64. Pada pra siklus persentase kelulusan sebesar 25,93%, pada siklus I sebesar 70,37%, dan pada siklus II sebesar 100%. Selain dari peningkatan persentase kelulusan peningkatan juga terlihat dari nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi, diantaranya pada siklus I sebesar 68,59 dan pada siklus II sebesar 85,30.
B.Rekomendasi
Dalam penerapan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi untuk meningkatan pemahaman konsep siswa di kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi guru
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) adalah: a) guru harus memberikan kejelasan dan arahan kepada siswa dalam melaksanakan kegiatan demonstrasi; b) guru harus konsisten dan tegas dalam memberikan aturan pada siswa, baik ketika mengkondisikan siswa maupun pembagian kelompok; c) guru harus menguasai kurikulum dan materi ajar agar dapat menyusun RPP sebaik mungkin; dan d) mempersiapkan dan menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2. Kepala Sekolah
Hal-hal yang harus diperhatikan Kepala Sekolah adalah: a) memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk berkreasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; b) memberikan kebebasan kepada
(36)
101
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
guru untuk menerapkan pendekatan, model, metode, ataupun hal lainnya yang sekiranya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan karakteristik materi ajar; c) mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru; dan d) menyediakan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hal-hal yang harus diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang akan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) adalah: a) memahami seluk beluk model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS); b) memahami kelebihan dan kekurangan dari model
pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) agar dapat menghindari kekurangan yang mungkin terjadi pada tindakan yang akan dilakukan; c) mengikuti dengan konsisten setiap tahap dari model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS); dan d) mencoba untuk menerapkan model
pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) pada pokok bahasan selanjutnya setelah energi bunyi.
(37)
102
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR PUSTAKA
Adey, P. (1989). Adolescent Development and School Science. England: International Journal of Science Education.
Adnan. (2012). Fungsi Mata Pelajaran IPA. (Online). Tersedia: http://laporanipa.wordpress.com/tag/fungsi-mata-pelajaran-ipa/ (22 Desember 2013)
Aqib, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyono, D. (2012). Pembelajaran Model Pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS). (Online). Tersedia: http://areknerut.wordpress.com/2012/11/16/model-pembelajaran-children-learning-in-science-clis/ (11 Maret 2014)
Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Delisle, R. (1997). How to Use Problem-Based Learning in the Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.
Depdiknas. (2003). IPA dan Pendidikan IPA. (Online). Tersedia: http://forumguruhebat.blogspot.com (5 Juli 2014)
Devi, P. K., dan Sri A. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE).
Driver, R. (1989). Changing Conceptions. London: Falmer Press. Ekawarna. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP. Press.
Herdian. (2010). Kemampuan Pemahaman Matematika. (Online). Tersedia:
http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/ (5 Juli 2014)
Hidayat, D. (2012). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. (Online). Tersedia: http://ndanbeibeck.wordpress.com/2012/03/01/pendidikan-ipa-di-sekolah-dasar/ (24 Desember 2013)
Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan ke-1. Terjemahan Achmad Fawarid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khadar, H. (2008). “Pengaruh Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS-Geografi.”
(38)
103
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Kistiono. (2009). PENYUSUNAN DAN ANALISIS TES PEMAHAMAN
(UNDERSTANDING) KONSEP FISIKA DASAR MAHASISWA CALON
GURU. (Online). Tersedia:
http://seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id.semnasmipa/f
iles/paper/Pend.%20jogja%20an%20Kistiono,%20Andi.S%20-%20Copy.docx (5 Juli 2014)
Kurniati, E. (2012). “Penerapan Model Children Learning in Science untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN
Dawuhansengon 02 Pasuruan.” Skripsi. PGSD UM: Tidak Diterbitkan. Pada, A. U. T. (2010). “Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in
Science untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SD
Muhammadiyah Condongcatur pada Konsep Bumi dan Alam Semesta.”
Skripsi. FKIP Unsyiah Darussalam: Tidak Diterbitkan.
Rafi’udin. (1997). Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah disajikan dalam Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif. Angkatan ke V tahun 1996/1997. Malang: IKIP.
Salwin, M. D. (1996). “Model Pembelajaran CLIS dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Memahami dan Mengembangkan Konsep Fisika.”
Tesis. PPS UPI: Tidak Diterbitkan.
Samatowa, U. (2010). PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Jakarta: Indeks.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Grup.
Sudjana, N. (2012). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suhardjono. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suhartanti, D. dan Susantiningsih. (2010). ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNTUK KELAS IV SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional (BSE).
Suhendar, E. (2010). Pemahaman Konsep. (Online). Tersedia: http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/pemahaman-konsep.html (5 Juli 2014) Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan
(39)
104
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Suyatna, A. (2009). “Model Pembelajaran Interaktif”. Bahan Ajar Pasca Sarjana Jurusan Teknologi Pendidikan. FKIP UNILA: Tidak Diterbitkan.
Syafrina, A. (2000). “Pengembangan Model CLIS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas 3 SD pada Konsep Hewan dan Benda”. Tesis. PPS UPI: Tidak diterbitkan.
Tytler, R. (1996). “Constructivism and Conseptual Change Views of Learning in Science.” Tesis. IMAPIPA PPS IKIP: Tidak Diterbitkan.
Wardhani, W. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.
Wijaya, N. (1997). “Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning in
Science) untuk Meningkatkan Konsepsi Siswa tentang Sumber Makanan
(1)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini berkaitan dengan tiga hal yang menjadi jawaban dari rumusan masalah, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan peningkatan pemahaman konsep siswa.
Perencanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) di kelas IV SDN 4 Cibodas disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang meliputi identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, karakter siswa yang diharapkan, materi ajar, model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup), sumber belajar (media dan sumber pembelajaran), dan penilaian hasil belajar. Perencanaan pembelajaran pada setiap siklus mengalami perubahan-perubahan untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya, karena pada perencanaan ini siswa dituntut untuk memperoleh makna dari pembelajaran yang akan disampaikan serta siswa aktif dalam proses pembelajaran, perencanaan ini juga dijadikan acuan atau rambu-rambu selama penelitian berlangsung.
Pelaksanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) di kelas IV SDN 4 Cibodas berlangsung dengan cukup baik dan efektif walaupun terdapat sedikit kesulitan dalam proses pelaksanaannya. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa mulai mengerti makna dari materi yang disampaikan, siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan diskusi kelompok, siswa terlihat berani untuk maju ke depan mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru, kemudian siswa juga sudah mulai terbiasa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mereka mengerti.
(2)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Hasil tes pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi setelah menerapkan model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS) di kelas IV SDN 4 Cibodas mengalami peningkatan. Hal
tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 64. Pada pra siklus persentase kelulusan sebesar 25,93%, pada siklus I sebesar 70,37%, dan pada siklus II sebesar 100%. Selain dari peningkatan persentase kelulusan peningkatan juga terlihat dari nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi, diantaranya pada siklus I sebesar 68,59 dan pada siklus II sebesar 85,30.
B.Rekomendasi
Dalam penerapan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi untuk meningkatan pemahaman konsep siswa di kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi guru
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) adalah: a) guru harus memberikan kejelasan dan arahan kepada siswa dalam melaksanakan kegiatan demonstrasi; b) guru harus konsisten dan tegas dalam memberikan aturan pada siswa, baik ketika mengkondisikan siswa maupun pembagian kelompok; c) guru harus menguasai kurikulum dan materi ajar agar dapat menyusun RPP sebaik mungkin; dan d) mempersiapkan dan menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2. Kepala Sekolah
Hal-hal yang harus diperhatikan Kepala Sekolah adalah: a) memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk berkreasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; b) memberikan kebebasan kepada
(3)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
guru untuk menerapkan pendekatan, model, metode, ataupun hal lainnya yang sekiranya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan karakteristik materi ajar; c) mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru; dan d) menyediakan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hal-hal yang harus diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang akan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) adalah: a) memahami seluk beluk model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS); b) memahami kelebihan dan kekurangan dari model
pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) agar dapat menghindari kekurangan yang mungkin terjadi pada tindakan yang akan dilakukan; c) mengikuti dengan konsisten setiap tahap dari model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS); dan d) mencoba untuk menerapkan model
pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) pada pokok bahasan selanjutnya setelah energi bunyi.
(4)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
DAFTAR PUSTAKA
Adey, P. (1989). Adolescent Development and School Science. England: International Journal of Science Education.
Adnan. (2012). Fungsi Mata Pelajaran IPA. (Online). Tersedia: http://laporanipa.wordpress.com/tag/fungsi-mata-pelajaran-ipa/ (22 Desember 2013)
Aqib, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyono, D. (2012). Pembelajaran Model Pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS). (Online). Tersedia:
http://areknerut.wordpress.com/2012/11/16/model-pembelajaran-children-learning-in-science-clis/ (11 Maret 2014)
Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Delisle, R. (1997). How to Use Problem-Based Learning in the Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.
Depdiknas. (2003). IPA dan Pendidikan IPA. (Online). Tersedia: http://forumguruhebat.blogspot.com (5 Juli 2014)
Devi, P. K., dan Sri A. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE).
Driver, R. (1989). Changing Conceptions. London: Falmer Press.
Ekawarna. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP. Press.
Herdian. (2010). Kemampuan Pemahaman Matematika. (Online). Tersedia:
http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/ (5 Juli 2014)
Hidayat, D. (2012). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. (Online). Tersedia: http://ndanbeibeck.wordpress.com/2012/03/01/pendidikan-ipa-di-sekolah-dasar/ (24 Desember 2013)
Hopkins, D. (2011). Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan ke-1. Terjemahan Achmad Fawarid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khadar, H. (2008). “Pengaruh Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS-Geografi.”
(5)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Kistiono. (2009). PENYUSUNAN DAN ANALISIS TES PEMAHAMAN
(UNDERSTANDING) KONSEP FISIKA DASAR MAHASISWA CALON
GURU. (Online). Tersedia:
http://seminar.uny.ac.id/semnasmipa/sites/seminar.uny.ac.id.semnasmipa/f
iles/paper/Pend.%20jogja%20an%20Kistiono,%20Andi.S%20-%20Copy.docx (5 Juli 2014)
Kurniati, E. (2012). “Penerapan Model Children Learning in Science untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN
Dawuhansengon 02 Pasuruan.” Skripsi. PGSD UM: Tidak Diterbitkan.
Pada, A. U. T. (2010). “Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SD
Muhammadiyah Condongcatur pada Konsep Bumi dan Alam Semesta.”
Skripsi. FKIP Unsyiah Darussalam: Tidak Diterbitkan.
Rafi’udin. (1997). Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah disajikan dalam Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif. Angkatan ke V tahun 1996/1997. Malang: IKIP.
Salwin, M. D. (1996). “Model Pembelajaran CLIS dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Memahami dan Mengembangkan Konsep Fisika.”
Tesis. PPS UPI: Tidak Diterbitkan.
Samatowa, U. (2010). PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Jakarta: Indeks.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Grup.
Sudjana, N. (2012). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suhardjono. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suhartanti, D. dan Susantiningsih. (2010). ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNTUK KELAS IV SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional (BSE).
Suhendar, E. (2010). Pemahaman Konsep. (Online). Tersedia: http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/pemahaman-konsep.html (5 Juli 2014)
Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan
(6)
Tia Rianti Rahmawati, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi
Suyatna, A. (2009). “Model Pembelajaran Interaktif”. Bahan Ajar Pasca Sarjana Jurusan Teknologi Pendidikan. FKIP UNILA: Tidak Diterbitkan.
Syafrina, A. (2000). “Pengembangan Model CLIS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas 3 SD pada Konsep Hewan dan Benda”. Tesis. PPS UPI: Tidak diterbitkan.
Tytler, R. (1996). “Constructivism and Conseptual Change Views of Learning in Science.” Tesis. IMAPIPA PPS IKIP: Tidak Diterbitkan.
Wardhani, W. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.
Wijaya, N. (1997). “Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning in
Science) untuk Meningkatkan Konsepsi Siswa tentang Sumber Makanan