Efektivitas Larutan Sechium eduLe Sw. (Labu Siam) Sebagai Pemecah Kalsium Oksalat Secara In Vitro.

(1)

ABSTRAK

Batu ginjal merupakan suatu penyakit saluran kemih yang sering dijumpai, tetapi obat untuk mengatasinya sampai saat ini belum ada yang memadai. Oleh karena itu, penderita inencari berbagai pengobatan alternatif diantaranya dengan Tumbuhan Obat Asli Indonesia, seperti labu siam (Sechium edule Sw.).

Tuj uan penelitian ini adalah untuk inengetahui efektifitas Sechium edule Sw. (labu siam) dalam menghancurkan kristal kalsium oksalat.

Metode : penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium secara in vitrow. Kristal kalsium oksalat dimasukkan ke dalam labu siam yang terdapat di dalam tabung reaksi dan dinilai derajat kehancurannya serta derajat keasamannya. Data ini kemudian dianalisis dengan inenggunakan ANAVA.

Hasil : Sechium edule Sw. (labu siam) dapat menghancurkan kristal kalsium oksalat.

Kesimpulan : Sechium edule Sw. (labu siam) dapat menghancurkan kristal kalsium oksalat secara i n vitro.


(2)

ABSTRACT


(3)

DAFTAR

ISI

..

ii iii ...

PERSETUJUAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1 . 1 . Latar Belakang 1.2. Identifikasi Masalah 1.3, Maksud dan Tuj uan 1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Akademis 1.4.2. Kegunaan Praktis 1 .5. Kerangka Pemikiran

1.5.1. Kerangka Pemikiran 1.5.2. Premis-premis 1.5.3. Hipotesis 1.6. Metodologi 1.7. Lokasi dan Waktu

1.7.1. Lokasi Penelitian 1.7.2. Waktu Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat Asli Indonesia

iv

V

vi ... V l l l

xi xii ... XIII xiv 3 4 5 6 ... V l l l


(4)

ix

2.2. Labu Siain (Sechium edule Sw.)

2.2. I . Taksonomi dan Morfologi Labu Siain (Sechium edule SW.)

2.2.2. Jenis atau Varietas Labu Siain (Sechium edule SW.)

2.2.3. Kegunaan Labu Siam Siain (Sechium edule SW.)

2.3. Kontrol Peinbanding

2.3.1 . Koinposisi Kontrol Peinbanding 2.3.2. Sifat-Sifat Kontrol Pembanding 2.4. Kalsiuin Oksalat

2.5. Ginjal

2.5.1. Anatomi Ginjal 2.5.2. Fisiologi Ginjal

2.5.3. Penyakit Batu Ginjal (Urolithiasis)

2.5.3.1. Insiden dan Epidemiologi Penyakit Batu Ginjal

2.5.3.2. Koinposisi dan Peinbentukan Batu Ginjal

2.5.3.3. Gainbaran Klinik Penyakit Batu Ginjal

2.5.3.4. Diagnosis Penyakit Batu Ginjal 2.5.3.5. Diagnosis Banding Penyakit Batu

Gi nj a1

2.5.3.6. Penyulit Penyakit Batu Ginjal 2.5.3.7. Pengobatan Konvensional Penyakit

Batu Ginjal 6 7 9 10 11 13 15 16 17 18 19 19 21 21 22


(5)

X

2.5.3.8. Pengobatan Batu Ginjal dengan Menggunakan Tanainan Obat BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bahan dan Alat 3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian 3.2.2. Prosedur Kerja

3.2.2.1. Perbuatan Kristal Kalsium Oksalat 3.2.2.2. Percobaan Pada Keloinpok Perlakuan 3.2.3. Metode Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pengainatan Keadaan Larutan 4.1.2. Pengukuran pH

4.1.3. Pengainatan kehancuran Kristal Kalsiuin Oksaiat

4.2 Peinbahasan 4.3. Uji Hipotesis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesiinpulan

5.1.1. Kesiinpulan Umum 5.1.2. Kesiinpulan Tambahan 5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

23 24 24 25 26 26 27 27 28 29 31 35 36 36 36 37 38 52


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Gizi dalam Tiap 100 g. Buah dan Daun (Pucuk) Labu Siam Segar

Tabel 4.1. Keadaan Larutan pada Pennulaan dan Akhir Penelitian pada Masing- Masing Kelompok Perlakuan

Tabel 4.2. Perubahan pH pada Pennulaan dan Akhir Penelitian pada Masing- Masing Kelompok Perlakuan

Tabel 4.3. Keadaan Kehancuran dan Lama Waktu Kehancuran Kristal Kalsiuin Oksalat Pada Masing-Masing Kelompok Perlakuan

Tabel 4.4. Perbedaan Hasil Kehancuran Kristal Kalsium Oksalat pada Ketujuh Keloinpok Perlakuan

Tabel 4.5. Perbedaan Hasil Waktu Kehancuran Kristal Kalsiuin Oksalat pada Ketujuh Kelornpok Perlakuan


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Gainbar 2.2. Kristal Kalsium Oksalat Gainbar 2.3.

Gambar 2.4. ESWL

Labu Siam (Sechium edule Sw.)

Anatomi Ginjal dan Saluran Keinih Manusia


(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1. Rata-rata Perubahan pH pada Permulaan dan Akhir Penelitian pada Masing-inasing Kelompok Perlakuan.

Diagram 4.2. Rata-rata Kehancuran Kristal Kalsium Oksalat pada Masing- inasing Kelompok Perlakuan.

...


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lainpiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5 Lampiran 6 Lainpiran 7 Lainpiran 8

Tabel Hasil Percobaan

Tabel Pengukuran Berat Labu Siam dan Jumlah Air Perasan Labu Siam

Analisis Data Kelarutan Kristal Kalsium Oksalat dengan Menggunakan ANAVA

Analisis Data Waktu Kelarutan Kristal Kalsium Oksalat dengan Menggunakan ANAV A

Gambar Lithotripsy

Gambar Macam-Macam Batu Ginjal dan Komposisi Kimianya Gambar Sechium edule Sw. (Chayote/Labu Siain)

Metode Penarikan Sainpel


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1 . 1 . LATAR BELAKANG

Batu ginjal merupakan suatu penyakit saluran keinih yang sering dijuinpai. Di Amerika Utara dilaporkan lebih dari 5% penduduk inerupakan penderita penyakit batu ginjal. Abad 16 hingga abad 18 tercatat insidensi tertinggi penderita batu ginjal di berbagai negara di Eropa. Berbeda dengan Eropa, di negara sedang berkeinbang penyakit batu ginjal inasih sering diteinukan hingga saat ini, misalnya di Indonesia? Thailand, India, Kamboja, dan Mesir. Berdasarkan perbandingan penyakit batu ginjal di berbagai negara dapat disimpulkan bahwa di negara yang sedang berkeinbang terdapat lebih banyak penyakit batu ginjal pada saluran kemih bagian bawah, terutama terdapat di kalangan anak-anak. Di negara berkembang terdapat insidensi batu ginjal yang relatif rendah. baik batu ginjal pada saluran keinih bagian bawah inaupun batu ginjal pada saluran kemih bagian atas. Di negara yang telah berkeinbang terdapat banyak batu ginjal pada saluran kemih bagian atas, terutama pada kalangan orang dewasa. Pada suku bangsa tertentu, penyakit batu saluran keinih sangat jarang ditemukan, misalnya suku bangsa Bantu di Afrika Selatan. Dengan bertainbah majunya teknik diagnosis dan terapi. insidensi penyakit batu ginjal ineningkat lebih dari 60% di seluruh dunia dalain waktu 25 tahun terakhir ini (de Jong dan Sjamsuhidayat. 1997).

Komposisi batu ginjal yang dapat ditemukan adalah jenis : (1) urat, (2) asain urat, (3) kalsium oksalat, (4) fosfat, ( 5 ) sistin, dan (6) xantin.

Batu kalsium oksalat terdapat pada 75% kasus penyakit batu ginjal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh berbagai faktor inisalnya : dehidrasi, gastroenteritis, immobilisasi lama. kelainan biokimiawi, dan obat-obatan (asetolzolamida, antasida, suplemen protein, triamteren, vitamin C, dan vitamin D) (de Jong dan Sjamsuhidayat, 1997).


(11)

2

Pengobatan konvensionai penyakit batu ginjal adaiah dengan jaian: (1 pembedahan, (2) pemberian obat-obatan diuretik, (3) pengobatan simptomatik dengan pemberian simpatolitik, (4) pemberian bikarbonas natrikus, ( 5 ) penurunan kadar asam urat dengan pemberian aiopurinoi, (6) soiutin G, ( 7 ) obat hemiasidrin, dan (8) gelombang kejut (ESWL=Extracorporeal Shock Wave Lithotrispy) (Wim de jong Sjamsuhidayat, 1 997).

Nainun demikian, cara konvensional tersebut ineinerlukan biaya yang relatif mahal. Hal inilah yang mengakibatkan penderita penyakit batu ginjai untuk mencari aiternatif pengobatan untuk mengatasi penyakit batu ginjai. Pengobatan alternatif tersebut dengan menggunakan tanainan obat asii Indonesia. Adapun tanaman obat yang digunakan sebagai obat penyakit batu ginjai antara lain adalah

: (1 j labu siam, ) tempuyung, (3) kejibeiing, (4) sirgunggu, (5) rumput laut hijau, (6) aipukat, (7) petai cina, (8) kumis kucing, (9) aren: (10) aiang-aiang,

( i i j nenas, dan ( i 2 j keiapa muda (Asia Maya, 200 i )

Beberapa orang menggunakan air perasan iabu siam untuk mengobati penyakit batu ginjai dan memperoleh hasii yang baik dengan hancurnya batu ginjai yang keluar bersama urine. Oleh karena itu efektivitas Sechium edule Sw.

(labu siam) sebagai penghancur batu ginjai periu diteiiti secara iiiniah, dan periu diteliti pula konsentrasi Sechium edule Sw. (labu siam) yang paling efektif untuk

menghancurkan kristai kaisium oksalat (Manuputty, 200 i j .

1.2. IDENTIFlKASI MASALAH

Identifikasi dan perumusan inasalah peneiitian ini adalah sebagai berikut :

1.2. 1 Apakah Sechium edule Sw. (iabu siam) dapat menghancurkan kristal kaisiuin oksaiat?

i .3. MAKSUD DAN TUJUAN

1 .3.1. Untuk mengetahui efektifitas Sechium edule Sw. (labu siamj inenghancurkan kristal kaisium oksaiat.


(12)

1.4. KEGUNAAN PENELITTAN

1.4.1. Kegunaan Akadeinis :

Pengeinbangan ilinu pengetahuan yaitu inemperluas cakrawala ilmu farniakologi obat ash Indonesia, khususnya farmakologi tuinbuhan obat labu siain (Sechium edule Sw.) untuk inengatasi penyakit batu ginjal secara rasional.

1.4.2. Kegunaan Praktis :

Pengembangan di bidang pelayanan kesehatan dengan mempelajari obat alternatif Sechium edule Sw. (labu siam) yang lebih murah bila dibandingkan dengan obat-obat inodern sekarang sebagai penghancur batu ginjal.

1.5. KERANGKA PEMlKIRAN

1 .5.1. Kerangka peinikiran :

Sechium edule Sw. (labu siain) inerupakan salah satu dari tanaman obat asli Indonesia yang memiliki kandungan kalium yang tinggi. Selain itu Sechium edule Sw. (labu siain) juga memiliki kandungan air vang sangat besar dalam buahnya. Hal inilah yang inenyebabkan hancurnya kristal kalsium oksalat, yang mana proses penghancuran kristal kalsium oksalat ineinbutuhkan kadar kalium yang tinggi. Kristal kalsium oksalat juga dapat dihancurkan dengan penurunan pH, sifat inipun juga terdapat dalain Sechium edule Sw. (labu siain )

1.5.2. Premis-premis :

1. Batu kalsium oksalat terdapat pada 75% kasus penyakit batu ginjal. (de Jong dan Sjainsuhidayat, 1997)

2. Kalsiuin oksalat merupakan batu yang sering terdapat dalam penyakit batu ginjal. (de Jong dan Sjainsuhidayat, 1997)


(13)

4

3. Digunakannya air perasan labu siam dalain inengobati penyaki batu ginjal dan memperoleh hasil yang baik. (Manuputty, 200 1 )

4. Sechium edule Sw. (labu siam) mengandung kadar kalium yang tinggi. (Rukmana, 1998)

5. Sechiunz edule Sw. (labu siam) mengandung air yang cukup banyak. (Rukmana, 199 8)

6. Kadar kalium yang tinggi dapat menghancurkan kalsium oksalat. (de Jong, 1997)

1.5.3. Hipotesis :

1.5.3. I .Sechium edule Sw. (labu siain) dapat menghancurkan kristal kalsium oksalat secara in vitro.

I .6.METODOLOGI

Penelitian bersifat eksperimental yang dilakukan secara in vitro. Penelitian dibagi menjadi tujuh kelompok dengan n=5, yaitu ( 1 ) kelompok kontrol negatif diberi aquadest, (2) kelompok kontrol positif diberi asam khlorida, (3) kelompok kontrol pembanding, (4) keloinpok yang diberi Sechium edule Sw. (labu siam) 10 ml, ( 5 ) keloinpok yang diberi Sechiunz edule Sw. (labu siain) 20 inl, (6) keloinpok yang diberi Sechium edule Sw. (labu siam) 30 ml, dan (7) kelompok yang diberi Sechium edule Sw. (labu siam) 40 ml.

Semua keloinpok tersebut diberi perlakuan sama dengan menambah kristal kalsium oksalat ke dalam masing-masing tabung reaksi. Penilaian dilihat dengan melihat kehancuran kristal kalsium oksalat di dalam tabung reaksi tersebut.

Analisis statistik yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dengan program “Sigma stat ”.


(14)

Pebruari Minggu ke-

Maret Minggu ke-

5

1.7. LOKASI DAN WAKTU

1.7.1. Lokasi penelitian :

Penelitian dilakukan di Laboratorium farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.7.2. Waktu penelitian :

Bulan

Kegiatan Mei

Minggu ke- April

Minggu ke-

1 2 3 3 4 1

Menen t ukan j udul dan peinbimbing. Kuliah

penulisan. t'

d

d

Penul i san skripsi, Bimbingan penul i san. Penel i tian laboratori um. Sidang

Karya Tulis Ilmiah dimulai dengan inenentukan judul pada bulan Pebruari. Penelitian dilakukan pada akhir April dan pada awal Mei. Karya Tulis Iliniah diharapkan dapat selesai pada bulan Mei.


(15)

BAB V

KESIMPULAN

DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

5.1.1. KESIMPULAN UMUM

Berdasarkan hasi l penelitian maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

Sechium edule Sw. (labu siam) dapat menghancurkan kalsium oksalat secara in

vitro.

5.1.2. KESIMPULAN

TAMBAHAN

Peningkatan konsentrasi Sechium edule Sw. (labu siain) dapat mengurangi endapan kristal kalsi um oksalat.

5.2. SARAN

Penelitian ini inerupakan penelitian pendahuluan uji efektivitas Sechium

edule. Sw. (labu siam) yang perlu dilanjutkan dengan uji efektivitas secara in vivo,

uji toksiksitas, dan uji klinik. Agar penggunaannya sebagai obat alternatif dapat lebih mantap lagi.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ade lwan Setiawan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi. Budidaya dan Pengaturan Panen. Jakarta : Penebar Swadaya. halainan : 35-37.

Azrul Azwar, Joedo Prihartono. 1987. Metedologi Penelitian Kedokteran dun Kesehatan Masyarakat. Edisi Pertama. halaman : 5 1 .

Depkes. RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. halaman : 179.

Direktorat Gizi Depkes. RI. 198 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan Jakarta :

Bharatara Karya Aksara. halaman : 33.

Glenn, James F. 199 1. Urologic Surgery. Ed.4. Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers. page : 278-280.

Karakata. 1995. Sirkumsisi. Hipokrates. halainan : 11 8-1 19

Khairul Amri 12 Maret 1995. "Menanam Labu Siam untuk Sayuran dan Obat Turun Panas”. dalain : Suara Karya.halaman : IV.

Merk and Co lnc 1970 An Encyclopedia of Chemicals and Drugs page : 2033 Morris, P. .J. 1994. Kidney Transplantation. Ed.4. Philadelphia : W. B. Saunders.

page : 186-191.

Partington 1957. A Textbook Of Inorganic Chemistry. Millan and Co. Ltd. page :

Pinus Lingga 1994 Resep-Resep Obat radisional. Cetakan IX Jakarta Penebar Swadaya halainan 35

Rahmat Rukmana. 1998. Budidaya Labu Siam. Kanisius. halaman : 2-3 1

Rahmat Rukmana. 27 Agustus 1986. "Labu Siam Sayuran Buah dan Peneduh Pekarangan". dalam : Suara Karya. halaman : IV.

Rous. 1987. Stone Disease : Diagnosis & Management page : 93. Sastroamidjojo, S. 1997. Obat Asli Indonesia. Balai Pustaka. halaman :38.

Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 1997. Buku-Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku Kedokteran IGC. halaman : 1024- 1047.

Yudo Sudarto. 1993. Budidaya Waluh. Yogyakarta : Kanisius. halaman 10-14


(1)

2

Pengobatan konvensionai penyakit batu ginjal adaiah dengan jaian: (1 pembedahan, (2) pemberian obat-obatan diuretik, (3) pengobatan simptomatik dengan pemberian simpatolitik, (4) pemberian bikarbonas natrikus, ( 5 ) penurunan kadar asam urat dengan pemberian aiopurinoi, (6) soiutin G, ( 7 ) obat hemiasidrin, dan (8) gelombang kejut (ESWL=Extracorporeal Shock Wave Lithotrispy) (Wim de jong Sjamsuhidayat, 1 997).

Nainun demikian, cara konvensional tersebut ineinerlukan biaya yang relatif mahal. Hal inilah yang mengakibatkan penderita penyakit batu ginjai untuk mencari aiternatif pengobatan untuk mengatasi penyakit batu ginjai. Pengobatan alternatif tersebut dengan menggunakan tanainan obat asii Indonesia. Adapun tanaman obat yang digunakan sebagai obat penyakit batu ginjai antara lain adalah : (1 j labu siam, ) tempuyung, (3) kejibeiing, (4) sirgunggu, (5) rumput laut hijau, (6) aipukat, (7) petai cina, (8) kumis kucing, (9) aren: (10) aiang-aiang, ( i i j nenas, dan ( i 2 j keiapa muda (Asia Maya, 200 i )

Beberapa orang menggunakan air perasan iabu siam untuk mengobati penyakit batu ginjai dan memperoleh hasii yang baik dengan hancurnya batu ginjai yang keluar bersama urine. Oleh karena itu efektivitas Sechium edule Sw. (labu siam) sebagai penghancur batu ginjai periu diteiiti secara iiiniah, dan periu diteliti pula konsentrasi Sechium edule Sw. (labu siam) yang paling efektif untuk menghancurkan kristai kaisium oksalat (Manuputty, 200 i j .

1.2. IDENTIFlKASI MASALAH

Identifikasi dan perumusan inasalah peneiitian ini adalah sebagai berikut : 1.2. 1 Apakah Sechium edule Sw. (iabu siam) dapat menghancurkan kristal

kaisiuin oksaiat?

i .3. MAKSUD DAN TUJUAN

1 .3.1. Untuk mengetahui efektifitas Sechium edule Sw. (labu siamj inenghancurkan kristal kaisium oksaiat.


(2)

1.4. KEGUNAAN PENELITTAN

1.4.1. Kegunaan Akadeinis :

Pengeinbangan ilinu pengetahuan yaitu inemperluas cakrawala ilmu farniakologi obat ash Indonesia, khususnya farmakologi tuinbuhan obat labu siain (Sechium edule Sw.) untuk inengatasi penyakit batu ginjal secara rasional.

1.4.2. Kegunaan Praktis :

Pengembangan di bidang pelayanan kesehatan dengan mempelajari obat alternatif Sechium edule Sw. (labu siam) yang lebih murah bila dibandingkan dengan obat-obat inodern sekarang sebagai penghancur batu ginjal.

1.5. KERANGKA PEMlKIRAN

1 .5.1. Kerangka peinikiran :

Sechium edule Sw. (labu siain) inerupakan salah satu dari tanaman obat asli Indonesia yang memiliki kandungan kalium yang tinggi. Selain itu Sechium edule Sw. (labu siain) juga memiliki kandungan air vang sangat besar dalam buahnya. Hal inilah yang inenyebabkan hancurnya kristal kalsium oksalat, yang mana proses penghancuran kristal kalsium oksalat ineinbutuhkan kadar kalium yang tinggi. Kristal kalsium oksalat juga dapat dihancurkan dengan penurunan pH, sifat inipun juga terdapat dalain Sechium edule Sw. (labu siain )

1.5.2. Premis-premis :

1. Batu kalsium oksalat terdapat pada 75% kasus penyakit batu ginjal. (de Jong dan Sjainsuhidayat, 1997)

2. Kalsiuin oksalat merupakan batu yang sering terdapat dalam penyakit batu ginjal. (de Jong dan Sjainsuhidayat, 1997)


(3)

4

3. Digunakannya air perasan labu siam dalain inengobati penyaki batu ginjal dan memperoleh hasil yang baik. (Manuputty, 200 1 )

4. Sechium edule Sw. (labu siam) mengandung kadar kalium yang tinggi. (Rukmana, 1998)

5. Sechiunz edule Sw. (labu siam) mengandung air yang cukup banyak. (Rukmana, 199 8)

6. Kadar kalium yang tinggi dapat menghancurkan kalsium oksalat. (de Jong, 1997)

1.5.3. Hipotesis :

1.5.3. I .Sechium edule Sw. (labu siain) dapat menghancurkan kristal kalsium oksalat secara in vitro.

I .6.METODOLOGI

Penelitian bersifat eksperimental yang dilakukan secara in vitro. Penelitian dibagi menjadi tujuh kelompok dengan n=5, yaitu ( 1 ) kelompok kontrol negatif diberi aquadest, (2) kelompok kontrol positif diberi asam khlorida, (3) kelompok kontrol pembanding, (4) keloinpok yang diberi Sechium edule Sw. (labu siam) 10 ml, ( 5 ) keloinpok yang diberi Sechiunz edule Sw. (labu siain) 20 inl, (6) keloinpok yang diberi Sechium edule Sw. (labu siam) 30 ml, dan (7) kelompok yang diberi Sechium edule Sw. (labu siam) 40 ml.

Semua keloinpok tersebut diberi perlakuan sama dengan menambah kristal kalsium oksalat ke dalam masing-masing tabung reaksi. Penilaian dilihat dengan melihat kehancuran kristal kalsium oksalat di dalam tabung reaksi tersebut.

Analisis statistik yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dengan program “Sigma stat ”.


(4)

Pebruari Minggu ke-

Maret Minggu ke-

5

1.7. LOKASI DAN WAKTU

1.7.1. Lokasi penelitian :

Penelitian dilakukan di Laboratorium farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.7.2. Waktu penelitian :

Bulan

Kegiatan Mei

Minggu ke- April

Minggu ke-

1 2 3 3 4 1

Menen t ukan j udul dan peinbimbing. Kuliah

penulisan. t'

d

d

Penul i san skripsi, Bimbingan penul i san. Penel i tian laboratori um. Sidang

Karya Tulis Ilmiah dimulai dengan inenentukan judul pada bulan Pebruari. Penelitian dilakukan pada akhir April dan pada awal Mei. Karya Tulis Iliniah diharapkan dapat selesai pada bulan Mei.


(5)

BAB V

KESIMPULAN

DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

5.1.1. KESIMPULAN UMUM

Berdasarkan hasi l penelitian maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Sechium edule Sw. (labu siam) dapat menghancurkan kalsium oksalat secara in

vitro.

5.1.2. KESIMPULAN

TAMBAHAN

Peningkatan konsentrasi Sechium edule Sw. (labu siain) dapat mengurangi endapan kristal kalsi um oksalat.

5.2. SARAN

Penelitian ini inerupakan penelitian pendahuluan uji efektivitas Sechium edule. Sw. (labu siam) yang perlu dilanjutkan dengan uji efektivitas secara in vivo,

uji toksiksitas, dan uji klinik. Agar penggunaannya sebagai obat alternatif dapat lebih mantap lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ade lwan Setiawan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi. Budidaya dan Pengaturan

Panen. Jakarta : Penebar Swadaya. halainan : 35-37.

Azrul Azwar, Joedo Prihartono. 1987. Metedologi Penelitian Kedokteran dun

Kesehatan Masyarakat. Edisi Pertama. halaman : 5 1 .

Depkes. RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. halaman : 179.

Direktorat Gizi Depkes. RI. 198 1. Daftar Komposisi Bahan Makanan Jakarta : Bharatara Karya Aksara. halaman : 33.

Glenn, James F. 199 1. Urologic Surgery. Ed.4. Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers. page : 278-280.

Karakata. 1995. Sirkumsisi. Hipokrates. halainan : 11 8-1 19

Khairul Amri 12 Maret 1995. "Menanam Labu Siam untuk Sayuran dan Obat Turun Panas”. dalain : Suara Karya.halaman : IV.

Merk and Co lnc 1970 An Encyclopedia of Chemicals and Drugs page : 2033 Morris, P. .J. 1994. Kidney Transplantation. Ed.4. Philadelphia : W. B. Saunders.

page : 186-191.

Partington 1957. A Textbook Of Inorganic Chemistry. Millan and Co. Ltd. page :

Pinus Lingga 1994 Resep-Resep Obat radisional. Cetakan IX Jakarta Penebar Swadaya halainan 35

Rahmat Rukmana. 1998. Budidaya Labu Siam. Kanisius. halaman : 2-3 1

Rahmat Rukmana. 27 Agustus 1986. "Labu Siam Sayuran Buah dan Peneduh Pekarangan". dalam : Suara Karya. halaman : IV.

Rous. 1987. Stone Disease : Diagnosis & Management page : 93. Sastroamidjojo, S. 1997. Obat Asli Indonesia. Balai Pustaka. halaman :38.

Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 1997. Buku-Ajar Ilmu Bedah. Penerbit Buku Kedokteran IGC. halaman : 1024- 1047.

Yudo Sudarto. 1993. Budidaya Waluh. Yogyakarta : Kanisius. halaman 10-14