Insidensi Fibroadenoma Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005-2006.

(1)

iv ABSTRAK

Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005 – 2006

Siti Fitria Dewi, 2008. Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes.

Tumor jinak payudara sering terjadi pada wanita paling sering umur 20-35 tahun dan kejadiannya lebih tinggi dibanding tumor ganas payudara. Terdapat berbagai jenis tumor jinak pada payudara wanita, namun fibroadenoma merupakan tumor paling banyak ditemukan. Etiologi tumor jinak payudara belum diketahui secara pasti. Adanya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron diduga sebagai faktor utama timbulnya tumor jinak payudara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi tumor jinak payudara terutama fibroadenoma pada wanita menurut usia, lokasi, histopatologi, ukuran tumor, status perkawinan dan jumlah tumor di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif deskriptif untuk mengetahui insidensi fibroadenoma di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung selama periode 1 Januari – 31 Desember 2006.

Dari hasil penelitian diperoleh 144 kasus fibroadenoma payudara pada wanita. Paling banyak ditemukan pada usia di bawah 30 tahun (79,90%), yaitu pada kelompok usia 21 – 25 tahun (41,70 %), kelompok usia 16 – 20 tahun (25,70 %), kelompok usia 26 – 30 tahun (9,70%) dan kelompok usia 10 – 15 tahun (2,80 %). Lokasi yang tersering terdapat pada payudara kanan (44,50%), dan ditemukan kasus yang jarang sekali terjadi yaitu Giant Fibroadenoma (tidak diketahui lokasinya) (0,70%).


(2)

ABSTRACT

Incidenci of fibroadenoma at Immanuel Hospital Bandung during periode from 2005 – 2006

Siti Fitria Dewi, 2008. Tutor : Sri Nadya, J. Saanin.,dr,Mkes.

The benign tumor of the breast often happened at women very often age 20 – 35 years and its incidenci higher than breast cancer. There many kinds of benign tumors of the women breast, but fibroadenoma is benign tumor at most found. The imbalance of hormone estrogen and progesterone are suspected as the main factor of benign tumors of the breast.

The aim of the research is to find out the incidenci of benign tumors of the breast especially breast fibroadenoma of the considers to its age, location, histopathology, tumor measure, marriage status, and number of tumors in Department of Patology Anatomy at Immanuel Hospital, Bandung. The research was performed as descriptive-retrospective study to receive incidenci fibroadenoma in Department of Patology Anatomy at Immanuel Bandung during a periode from 1st Januari 2005 – 31st December 2006.

The result showed that breast fibroadenoma of the women were 144 cases. Most patient were found at the age under 30 years old (79,90 %), most found between the ages 21 and 25 years old (41,70 %), the ages 16 and 20 years old (25,70 %), the ages 26 and 30 years old (9,70 %)and the ages 10 and 15 years old (2,80 %). Most of these cases located at the right breast (44,50%), and also found the cases that rare happened, it’s the Giant Fibroadenoma (unknown location) (0,70%).


(3)

vi

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala rahmat dan karuniaNya. Karya Tulis ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kedokteran.

Karya Tulis ini dapat terwujud berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Sri Nadya J. Saanin, dr., Mkes, sebagai pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta terima kasih pula atas bimbingan, pengarahan, masukan, kesabaran, dan doa sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Keluargaku, Papa dan Mama, Abang, Anis dan Fahmi atas dorongan, doa, semangat, perhatian, dan bantuan yang diberikan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis ini.

3. Kepala Laboratorium dan segenap staf di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung, terima kasih untuk bantuan dan bimbingannya. 4. Indra Saputra, atas segala kasih, bantuan dan kesabarannya yang telah

diberikan kepada penulis selama saat-saat sulit.

5. Maria, Adhe, Indra, Ibu Eva dan Kiki yang telah membantu , memberikan dorongan dan semangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Pak Daryun, Pak Asep, Bu Yanti, terimakasih telah membantu dalam pengumpulan data selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua sahabat di Cibogo Atas no 26 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis.


(4)

Bagi semua pihak diatas sekali lagi penulis mengucapkan banyak terima kasih, karena tanpa bantuan mereka Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan pernah selesai. Kiranya Tuhan membalas kebaikan yang telah mereka berikan.

Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua pembaca Karya Tulis Ilmiah ini.

Bandung, Januari 2008


(5)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan... 2

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

1.5.Kerangka Pemikiran... 3

1.6.Metodologi Penelitian ... 4

1.7.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Payudara ... 5


(6)

2.1.1. Embriologi Payudara... 5

2.1.2. Perkembangan Kelenjar Payudara Pada Masa Neonatus.... 7

2.1.3. Perkembangan Kelenjar Payudara Pada Masa Pubertas ... 7

2.1.4. Perkembangan Kelenjar Payudara Selama Siklus Menstru asi ... 8

2.1.5. Perkembangan Kelenjar Payudara Selama Kehamilan dan Laktasi ... 10

2.1.6. Perkembangan Kelenjar Payudara Pada Masa Menopause ... 12

2.2. Anatomi dan Histologi ... 13

2.2.1. Anatomi Payudara... 13

2.2.2. Histologi Payudara ... 14

2.3. Aliran Darah Pada Payudara ... 16

2.4. Aliran Limfe Pada Payudara ... 17

2.5. Persarafan Pada Payudara ... 18

2.6. Klasifikasi Tumor Jinak Payudara ... 19

2.7. Fibroadenoma Payudara... 20

2.7.1. Definisi... 20

2.7.2. Etiologi... 21

2.7.3. Insidensi ... 22

2.7.4. Diagnostik ... 22

2.7.4.1. Anamnesis dan Pemeriksaan Klinis ... 22


(7)

x

2.7.4.3. Sitologi ... 25

2.7.5. Gambaran Morfologi... 26

2.7.6. Juvenile Fibroadenoma... 30

2.7.7. Hubungan Antara FAM dan Karsinoma ... 31

2.8. Different Diagnosa FAM dengan Penyakit Fibrokistik ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian... 35

3.2. Metode Penelitian ... 35

3.3. Prosedur Penelitian ... 36

3.4. Analisis Hasil Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 37

4.2. Pembahasan... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 44

5.2. Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 50


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Insidensi Fibroadenoma Payudara tiap tahun di bagian Patologi

Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung ... 37 Tabel 4.2. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan usia di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel

Bandung ... 38 Tabel 4.3. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan lokasi di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung ... 38 Tabel 4.4. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan gambaran histopatologi di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung... 39 Tabel 4.5. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan ukuran tumor di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit

Immanuel Bandung ... 39

Tabel 4.6. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan status marital penderita di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung... 40 Tabel 4.7. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan riwayat penyakit keluarga di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung... 40


(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Potongan Kelenjar Payudara dan Milk Line... 6

Gambar 2.2. Perubahan hormon pada siklus haid wanita ... 9

Gambar 2.3. Komponen-komponen lobulus Payudara ... 11

Gambar 2.4. Anatomi Payudara tampak depan dan samping ... 13

Gambar 2.5. Komponen Payudara terdiri dari glandula duktus, lobulus, jaringan penyambung dan lemak ... 15

Gambar 2.6. Tumor jinak Fibroadenoma dan Fibrokistik... 21

Gambar 2.7. Pemeriksaan klinis pada Payudara ... 24

Gambar 2.8. Mamografi ... 25

Gambar 2.9. Makroskopis Fibroadenoma... 27

Gambar 3.0. Mikroskopis Fibroadenoma... 28

Gambar 3.1. Bentuk histologi perikanalikuler dan intrakanalikuler ... 29


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Fibroadenoma tahun 2005... 50 Lampiran 2 Data Fibroadenoma tahun 2006... 67


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Tumor merupakan suatu kelainan yang paling penting di antara semua kelainan yang terdapat pada payudara. Sejumlah 25 % dari wanita yang memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit disebabkan karena mereka khawatir mengenai benjolan atau kelainan yang terdapat pada payudaranya. Jaringan payudara peka terhadap siklus hormon yang berhubungan dengan periode menstruasi, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Patologi tumor payudara dibagi dua yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang sering ditemukan, pada kelainan ini terjadi pertumbuhan jaringan ikat maupun kelenjar, yang banyak ditemukan pada wanita muda usia 10 – 30 tahun, tersering usia 20-an. (Alhadrami, 2007). Bulan Juli tahun 1989 – 2000 pekerja textil wanita di Shanghai, Cina, berjumlah 265.402 orang dan yang terkena fibroadenoma adalah 1507 orang dan paling banyak pada wanita usia dibawah 35 tahun sebesar 42,20 %. (Nelson, 2002). Sebenarnya suatu hal yang patut disayangkan, karena lesi atau benjolan tersebut terdapat pada suatu alat tubuh yang terletak pada permukaan tubuh, sehingga seharusnya mudah diketahui oleh si penderita sendiri atau dokter. Semua unsur payudara dapat berubah menjadi tumor, oleh karena itu sebaiknya mulailah untuk periksa payudara sendiri sehingga dapat diketahui lebih dini benjolan pada payudara. Adanya kekhawatiran benjolan pada payudara biasanya sering disalah artikan sebagai kanker. Sebagaimana diketahui bahwa tidak semua benjolan pada payudara bersifat ganas dan juga tidak semua benjolan harus mendapatkan tindakan bedah. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas. Karena itu dirasa perlu adanya pembahasan tentang fibroadenoma.(Rukmono, 1979 ; Alhadrami, 2007).


(12)

2

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian dilakukan terhadap kasus tumor jinak payudara yaitu insidensi fibroadenoma mammae yang terdapat di Rumah Sakit Immanuel periode 2005-2006.

1.2Identifikasi Masalah

1. Bagaimana insidensi fibroadenoma payudara berdasarkan usia. 2. Bagaimana insidensi fibroadenoma payudara berdasarkan lokasi.

3. Bagaimana insidensi fibroadenoma payudara berdasarkan histopatologi.

4. Bagaimana insidensi fibroadenoma berdasarkan ukuran tumor.

5. Bagaimana insidensi fibroadenoma berdasarkan status

perkawinan.

6. Bagaimana insidensi fibroadenoma berdasarkan jumlah tumor.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk :

Mendapatkan gambaran mengenai kasus fibroadenoma payudara yang didiagnosis di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2005 – 2006.

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi usia. 2. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi lokasi. 3. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi

histopatologi.

4. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi ukuran tumor.


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha

5. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi status perkawinan.

6. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi jumlah tumor.

1.4Manfaat Penelitian

Akademis :

Mendapatkan pengetahuan akan angka kejadian (insidensi) fibroadenoma payudara di Rumah Sakit Immanuel pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Praktis :

Untuk menambah wawasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha sebagai acuan penelitian selanjutnya, dan sampai ke masyarakat melalui media cetak atau elektronik.

1.5Kerangka Pemikiran

Berbagai jenis tumor jinak dapat terjadi pada payudara wanita. Tumor-tumor tersebut dapat berasal dari jaringan ikat, struktur epitel maupun dari jaringan lemak. Kelainan ini pada umumnya dapat diraba kadang-kadang disertai dengan rasa sakit, berbentuk benjolan atau massa. Diantara berbagai jenis tumor jinak payudara, fibroadenoma merupakan tumor jinak yang paling banyak ditemukan. Peningkatan aktifitas estrogen secara absolut atau relatif diperkirakan memainkan peranan dalam pertumbuhan fibroadenoma ini, dan juga kelainan yang mirip, yang tampak disertai perubahan fibrokistik (fibroadenosis). Fibroadenoma biasanya timbul pada prepubertas dan wanita muda, dengan puncak kejadian pada dekade ketiga. (Robbin, 2007).

Lokasi tumor jinak payudara dapat terjadi pada payudara kiri, payudara kanan maupun bilateral. Ukuran tumor umumnya 1 - 5 cm, 15 % penderita tumor ini mempunyai lesi multipel. Beberapa tumor jinak payudara


(14)

4

cenderung lebih banyak mengenai salah satu payudara. (De Jong, 2004). Menurut Onuigbo lokasi tumor pada payudara kanan lebih banyak daripada payudara kiri.

Berdasarkan keterangan di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian terhadap kasus fibroadenoma payudara di Rumah Sakit Immanuel Bandung guna mengetahui insidensi fibroadenoma payudara selama periode 1 Januari 2005 – 31 Desember 2006. Hasil penelitian ini akan dibandingkan dengan data dari penelitian-penelitian sebelumnya maupun dengan kepustakaan yang ada.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara retrospektif deskriptif terhadap kasus fibroadenoma payudara di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung dan bagian Medical Record Rumah Sakit Immanuel Bandung dari Mei - Desember 2007.


(15)

44 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap data sekunder yang pengambilannya dilakukan secara retrospektif dan dianalisa secara deskriftif pada kasus Fibroadenoma pada payudara wanita di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Imanuel Bandung selama 2 tahun (1 Januari 2005 – 31 Desember 2006) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Fibroadenoma payudara pada wanita paling sering terjadi pada wanita yang berusia 21 – 25 tahun.

2. Fibroadenoma payudara paling banyak ditemukan pada payudara kanan. 3. Fibroadenoma payudara berdasarkan gambaran histopatologi paling

banyak mempunyai gambaran kelenjar mammae bentuk perikanalikuler. 4. Fibroadenoma payudara berdasarkan ukuran tumor paling banyak pada

ukuran 2-5 cm.

5. Fibroadenoma payudara berdasarkan status perkawinan paling banyak penderita menikah.

6. Fibroadenoma payudara berdasarkan jumlah tumor penderita paling banyak jumlah tumor tunggal.

5.2 Saran

1. Peningkatan yang terjadi tahun 2005 – 2006 dari 144 kasus sebanyak 20,80 % merupakan acuan untuk diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

2. Rumah Sakit Immanuel Bandung selain tempat berobat merupakan tempat pendidikan oleh karena itu sebaiknya mempunyai data yang lengkap dari setiap pasien sehingga siapapun bisa meneliti jika data pasien lengkap.


(16)

45

3. Fibroadenoma dapat terjadi pada semua wanita dan kadang-kadang dapat timbul bersama-sama dengan keganasan pada payudara, maka dari itu bila menemukan suatu benjolan, lesi atau kelainan lain pada payudara harus segera diwaspadai dan memeriksakannya ke dokter ahli atau rumah sakit. 4. Wanita sebaiknya membiasakan diri untuk melakukan “periksa payudara

sendiri” sehingga bila ditemukan adanya suatu kelainan dapat dideteksi dan diobati lebih dini.

5. Pemberitahuan informasi dapat dilakukan melalui media cetak, media elektronik, penyuluhan, dan dapat juga saat melakukan arisan.


(17)

46 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bland, K.I., Beenken, W.S., Copeland III , E.M. 2005. The Breast. Dalam Schwartz, SpenserShires. Principle of Surgery. 8 Edition. New York : Mc Graw Hill Company. p. 463-466.

Cotran, R.S., Kumar, V. Robbins, S.L. 2007. Pathology Basic of Disease. 7th edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company. p. 788 – 802.

Coopeland III, E.M., M.D, Kirby I. Bland, M.D. Payudara. Dalam David C. Sabiston, Jr.,M.D. 1995, Sabiston Buku Ajar Bedah, Jakarta : EGC. p. 367-373.

De Velde, V.C.J.H., F.T. Bosman, D.J.Tb. Wagener.1999. Onkologi Edisi Kelima

Direvisi, Yogyakarta : Panitia Kanker RSUP Dr. Sardjito. p. 467.

De Jong, W, R. Sjamsuhidajat. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Jakarta : EGC. p. 387-402.

Elston, C.V. The Breast. 1991. Dalam RNM Mac Sween, K. Whaley (Eds). Muirs

Textbook of Pathology. 13th edition. London, Boston, Melbourne, Aucland :

Edward Arnold a Member of The Hudder Headline Group. p. 1038-1046. Fechner, Robert E. 1990. Breast Pathology : Benign Proliferation, Atypias, and Insitu

Carcinoma. Chicago : American Society of Clinical Pathologis. p. 2-9,29-36.

Fishback, L. J., 2002, Pathology, Philadelphia : Elsevier Mosby, p 217 – 220.

Gardner, B. 1995. Lump in Breast. Dalam Hirram C Palk, Jr Bernard Gardner H.H. Stone. Basic Surgery. 5th edition. St. Louis Missouri : Quality Medical Publishing. p. 467-473.

Goodson, M.D., III, H.W. 1983. Kelenjar Payudara. Dalam Schrock, R.T. Ilmu

Bedah. 7th Edition. Jakarta : EGC. p. 183-186.

Granger, N., 2007, Anatomy, Philadelphia : Elsevier Mosby, p 58.

Howard, D.J. Richard, Simons, L. Richard. 1995. Infectious of The Breast. Chapter 32. Dalam Schwartz, G. F. Surgical Infectious Disease. 3rd Edition. p. 713-714.


(18)

47

Haagensen, C.D, M.D. 1986. Disease of The Breast. 2nd Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. p. 20-25.

Hinddle, William H., 1999, Breast Care : A Clinical GuideBook for Womens Primary

Health Care Provider, NY. Springerverlag.

Iglehart, D.J., M.D. 2001. Disease of The Breast. Dalam Sabiston. Textbook of

Surgery. 16th Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. p. 555-570.

Junqueira, L.C. MD., Jose Carneiro, MD. 1982. Histologi Dasar (Basic Histology). Jakarta : EGC. p. 483-487.

Manning & Delp. 1991. Major Diagnosis Fisik. Edisi 9. Jakarta : EGC. p. 364-367. Osborn, M.P. 1991. Breast Development and Anatomy. Dalam Harris, J.R. dkk

(penyunting). Breast Disease. 2nd edisi. Philadelphia : J.B. Lippincot-Raven. p. 1-47.

Rosai, J. 1996. Achersman’s Surgical Pathology. 8th edition. St. Louis, Missouri : The CV Mosby Company. p. 1565-1588.

Seymour, I., Schwartz. 2000. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta : EGC. p. 227-230.

Steinberg, S. Stephen. 1989. Diagnostic Surgical Pathology Volume I. New York : Raven Press Ltd. p. 273-276.

Silverberg, G.S. 1997. The Breast. Dalam Principle and Practice of Surgical

Pathologyand Cytopathology. 3rd Edition. Livingstone Churchill. p. 575-615.

Sander, A.M., Dr. 2004. Atlas Berwarna Patologi Anatomi Jilid 2. Edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. p. 69-72.

Sabiston, D.C., Jr, M.D. 2004. Sabiston Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC. p. 364-384. Sadler, T.W., 1997, Embriologi Kedokteran Langman, EGC : Jakarta, p 371 – 373. Swartz, 1995, Buku Ajar Diagnostik Fisik, EGC : Jakarta, p 227 – 238.


(19)

48

Universitas Kristen Maranatha

Underwood, JCE. 1999. Mamma. Dalam Patologi Umum dan Sistemik. Edisi 2. Jakarta : EGC. p. 543-557.

Willms, L.J., 2003, Diagnosis Fisik, Evaluasi Diagnois & Fungsi di Bangsal, EGC : Jakarta, p 177 – 193.

http://www.uic.edu/depts/mcpt/curriculum/pdf/2004_breast.pdf. Pathology of The Breast. Weisenberg, E., MD., 2004, Chicago Medical School.

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082002/pus-3.html

http://www.frstprofessionals.com/pdf/breast.pdf. Barlett, E.E., PhD., Early Diagnosis

of BreastAbnormalities, Frontier Healthcare, Bedford Hills, New York.

http://www.mckinley.uiuc.edu/handouts/pdfs/breast_health.pdf. University of Illinois.

http://www.medscape.com/viewarticle/410464 Norman, 2000, Supernumery Breast

Tissue : Historical Perspectives and Clinical Features., Depatment of

Pathology and Laboratory Medicine, Emory University School of Medicine. http://www.healthline.com/adamcontent/fibroadenoma-breast

http://tjp.dergesi.org/pdf//xml/pdf-99.pdf Onuigbo, W., 2003, Breast Fibroadenoma

in Teenage Females., Afrika Barat.

http://www.emedicine.com/topic2944.htm Arca, M., MD., 2005, Disorders of The

Breast., Medical College of Wisconsin

http://www.emedicine.com/topic109.htm Roubidoux, A.M., MD., 2007, Breast

Fibroadenoma., University of Michigan Medical Center.

http://legasi.blogspot.com/2007/01/fibroadenoma-mammae.html

http://www.medscape.com/viewarticle/439369 Rosen P.P., MD. 2002, Practical Considerations in the pathologic Diagnosis of Needle Core Biopsies of

Breast, New York.

http://www.medscape.com/viewarticle/465449 Moyer P. MA., 2003, Cryotherapy

Shrinks Breast Fibroadenomas with Minimal Scarring, Chicago.

http://www.medscape.com/viewarticle/478940 Collins J. MD., Med., FCCP.,


(20)

49

http://www.medscape.com/viewarticle/548921 Howell, L., Dr., Breast Cancer

Module I : Breast Anatomy, Physiology, and Pathology.

http://www.medscape.com/viewarticle/559973 Harton, M.A., MD., 2007, P63

Immunocytochemistry Improves Accuracy of Diagnosis with Fine_Needle Aspiration of The Breast.


(1)

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap data sekunder yang pengambilannya dilakukan secara retrospektif dan dianalisa secara deskriftif pada kasus Fibroadenoma pada payudara wanita di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Imanuel Bandung selama 2 tahun (1 Januari 2005 – 31 Desember 2006) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Fibroadenoma payudara pada wanita paling sering terjadi pada wanita yang berusia 21 – 25 tahun.

2. Fibroadenoma payudara paling banyak ditemukan pada payudara kanan. 3. Fibroadenoma payudara berdasarkan gambaran histopatologi paling

banyak mempunyai gambaran kelenjar mammae bentuk perikanalikuler. 4. Fibroadenoma payudara berdasarkan ukuran tumor paling banyak pada

ukuran 2-5 cm.

5. Fibroadenoma payudara berdasarkan status perkawinan paling banyak penderita menikah.

6. Fibroadenoma payudara berdasarkan jumlah tumor penderita paling banyak jumlah tumor tunggal.

5.2 Saran

1. Peningkatan yang terjadi tahun 2005 – 2006 dari 144 kasus sebanyak 20,80 % merupakan acuan untuk diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

2. Rumah Sakit Immanuel Bandung selain tempat berobat merupakan tempat pendidikan oleh karena itu sebaiknya mempunyai data yang lengkap dari setiap pasien sehingga siapapun bisa meneliti jika data pasien lengkap.


(2)

45

3. Fibroadenoma dapat terjadi pada semua wanita dan kadang-kadang dapat timbul bersama-sama dengan keganasan pada payudara, maka dari itu bila menemukan suatu benjolan, lesi atau kelainan lain pada payudara harus segera diwaspadai dan memeriksakannya ke dokter ahli atau rumah sakit. 4. Wanita sebaiknya membiasakan diri untuk melakukan “periksa payudara

sendiri” sehingga bila ditemukan adanya suatu kelainan dapat dideteksi dan diobati lebih dini.

5. Pemberitahuan informasi dapat dilakukan melalui media cetak, media elektronik, penyuluhan, dan dapat juga saat melakukan arisan.


(3)

Bland, K.I., Beenken, W.S., Copeland III , E.M. 2005. The Breast. Dalam Schwartz, SpenserShires. Principle of Surgery. 8 Edition. New York : Mc Graw Hill Company. p. 463-466.

Cotran, R.S., Kumar, V. Robbins, S.L. 2007. Pathology Basic of Disease. 7th edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company. p. 788 – 802.

Coopeland III, E.M., M.D, Kirby I. Bland, M.D. Payudara. Dalam David C. Sabiston, Jr.,M.D. 1995, Sabiston Buku Ajar Bedah, Jakarta : EGC. p. 367-373.

De Velde, V.C.J.H., F.T. Bosman, D.J.Tb. Wagener.1999. Onkologi Edisi Kelima Direvisi, Yogyakarta : Panitia Kanker RSUP Dr. Sardjito. p. 467.

De Jong, W, R. Sjamsuhidajat. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Jakarta : EGC. p. 387-402.

Elston, C.V. The Breast. 1991. Dalam RNM Mac Sween, K. Whaley (Eds). Muirs Textbook of Pathology. 13th edition. London, Boston, Melbourne, Aucland : Edward Arnold a Member of The Hudder Headline Group. p. 1038-1046. Fechner, Robert E. 1990. Breast Pathology : Benign Proliferation, Atypias, and Insitu

Carcinoma. Chicago : American Society of Clinical Pathologis. p. 2-9,29-36. Fishback, L. J., 2002, Pathology, Philadelphia : Elsevier Mosby, p 217 – 220.

Gardner, B. 1995. Lump in Breast. Dalam Hirram C Palk, Jr Bernard Gardner H.H. Stone. Basic Surgery. 5th edition. St. Louis Missouri : Quality Medical Publishing. p. 467-473.

Goodson, M.D., III, H.W. 1983. Kelenjar Payudara. Dalam Schrock, R.T. Ilmu Bedah. 7th Edition. Jakarta : EGC. p. 183-186.

Granger, N., 2007, Anatomy, Philadelphia : Elsevier Mosby, p 58.

Howard, D.J. Richard, Simons, L. Richard. 1995. Infectious of The Breast. Chapter 32. Dalam Schwartz, G. F. Surgical Infectious Disease. 3rd Edition. p. 713-714.


(4)

47

Haagensen, C.D, M.D. 1986. Disease of The Breast. 2nd Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. p. 20-25.

Hinddle, William H., 1999, Breast Care : A Clinical GuideBook for Womens Primary Health Care Provider, NY. Springerverlag.

Iglehart, D.J., M.D. 2001. Disease of The Breast. Dalam Sabiston. Textbook of Surgery. 16th Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. p. 555-570. Junqueira, L.C. MD., Jose Carneiro, MD. 1982. Histologi Dasar (Basic Histology).

Jakarta : EGC. p. 483-487.

Manning & Delp. 1991. Major Diagnosis Fisik. Edisi 9. Jakarta : EGC. p. 364-367. Osborn, M.P. 1991. Breast Development and Anatomy. Dalam Harris, J.R. dkk

(penyunting). Breast Disease. 2nd edisi. Philadelphia : J.B. Lippincot-Raven. p. 1-47.

Rosai, J. 1996. Achersman’s Surgical Pathology. 8th edition. St. Louis, Missouri : The CV Mosby Company. p. 1565-1588.

Seymour, I., Schwartz. 2000. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta : EGC. p. 227-230.

Steinberg, S. Stephen. 1989. Diagnostic Surgical Pathology Volume I. New York : Raven Press Ltd. p. 273-276.

Silverberg, G.S. 1997. The Breast. Dalam Principle and Practice of Surgical Pathologyand Cytopathology. 3rd Edition. Livingstone Churchill. p. 575-615. Sander, A.M., Dr. 2004. Atlas Berwarna Patologi Anatomi Jilid 2. Edisi 1. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada. p. 69-72.

Sabiston, D.C., Jr, M.D. 2004. Sabiston Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC. p. 364-384. Sadler, T.W., 1997, Embriologi Kedokteran Langman, EGC : Jakarta, p 371 – 373. Swartz, 1995, Buku Ajar Diagnostik Fisik, EGC : Jakarta, p 227 – 238.


(5)

Underwood, JCE. 1999. Mamma. Dalam Patologi Umum dan Sistemik. Edisi 2. Jakarta : EGC. p. 543-557.

Willms, L.J., 2003, Diagnosis Fisik, Evaluasi Diagnois & Fungsi di Bangsal, EGC : Jakarta, p 177 – 193.

http://www.uic.edu/depts/mcpt/curriculum/pdf/2004_breast.pdf. Pathology of The Breast. Weisenberg, E., MD., 2004, Chicago Medical School.

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082002/pus-3.html

http://www.frstprofessionals.com/pdf/breast.pdf. Barlett, E.E., PhD., Early Diagnosis of BreastAbnormalities, Frontier Healthcare, Bedford Hills, New York. http://www.mckinley.uiuc.edu/handouts/pdfs/breast_health.pdf. University of Illinois. http://www.medscape.com/viewarticle/410464 Norman, 2000, Supernumery Breast Tissue : Historical Perspectives and Clinical Features., Depatment of Pathology and Laboratory Medicine, Emory University School of Medicine. http://www.healthline.com/adamcontent/fibroadenoma-breast

http://tjp.dergesi.org/pdf//xml/pdf-99.pdf Onuigbo, W., 2003, Breast Fibroadenoma in Teenage Females., Afrika Barat.

http://www.emedicine.com/topic2944.htm Arca, M., MD., 2005, Disorders of The Breast., Medical College of Wisconsin

http://www.emedicine.com/topic109.htm Roubidoux, A.M., MD., 2007, Breast Fibroadenoma., University of Michigan Medical Center.

http://legasi.blogspot.com/2007/01/fibroadenoma-mammae.html

http://www.medscape.com/viewarticle/439369 Rosen P.P., MD. 2002, Practical Considerations in the pathologic Diagnosis of Needle Core Biopsies of Breast, New York.

http://www.medscape.com/viewarticle/465449 Moyer P. MA., 2003, Cryotherapy Shrinks Breast Fibroadenomas with Minimal Scarring, Chicago.

http://www.medscape.com/viewarticle/478940 Collins J. MD., Med., FCCP., 2004, Womens Imaging. Are We There Yet?, Madison, Wisconsin.


(6)

49

http://www.medscape.com/viewarticle/548921 Howell, L., Dr., Breast Cancer Module I : Breast Anatomy, Physiology, and Pathology.

http://www.medscape.com/viewarticle/559973 Harton, M.A., MD., 2007, P63 Immunocytochemistry Improves Accuracy of Diagnosis with Fine_Needle Aspiration of The Breast.