Usulan Perancangan Sistem dan Prosedur Inspeksi (Studi Kasus Di PT.SIMNU, Bandung).
ABSTRAK
PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit sintetis. Kulit yang dihasilkan oleh perusahaan ini banyak dipakai oleh perusahaan tas, sofa, dan kursi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Selama ini perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis sehingga dalam memeriksa produk tidak sesuai dengan standarnya dan seringkali cara pemeriksaan berbeda-beda.
Untuk memulai penelitian ini, penulis mengumpulkan data – data yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara pengamatan dan wawancara. Adapun data yang dikumpulkan antara lain adalah proses pembuatan kulit sintetis, jenis – jenis cacat yang terjadi di perusahaan, dan daftar keluhan – keluhan konsumen.
Metode yang digunakan untuk pengolahan data dan analisis yaitu pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat, analisis FTA ( Fault Tree Analysis), Analisis Control Plandan kemudian memberikan usulan untuk perbaikan.
Dari hasil pengolahan data dan analisis didapat bahwa penyebab cacat disebabkan oleh operator yang lelah, suara bising dari mesin, kurangnya ventilasi, bau obat yang menyengat, umur pakai lampu rusak, tempat penyimpanan kotor, belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis. Maka dari itu usulan atas penyebab cacat tersebut adalah, menambah lubang ventilasi, membersihkan tempat penyimpanan setelah selesai digunakan, menyediakan lampu cadangan dan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau dan melakukan penggantian atau rolling pekerjaan. Usulan-usulan lain yaitu usulan prosedur inspeksi dengan pendekatan ISO. Prosedur usulannya yaitu prosedur inspeksi bahan baku, prosedur penggunaan mesin, prosedur perawatan mesin, prosedur inspeksi barang jadi, membuat peta proses operasi usulan, dan mengusulkan untuk pembuatan departemen Quality Control dengan membuat struktur organisasi departemen Quality Control, job description dari unit – unit yang ada pada departemen Quality Controldan juga membuat prosedur inspeksiquality controlyang dimulai dari prosedur inspeksi kontrol supplier, kontrol material masuk, kontrol material bermasalah, kontrol pra-produksi, kontrol produksi massal, kontrol produksi akhir, kontrol produk bermasalah, menjamin produk, melakukan internal audit dan menangani keluhan pelanggan.
(2)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...ii
SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii
ABSTRAK...iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ...v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan... 1-3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas ... 2-1 2.1.1 Pengertian Kualitas... 2-1 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ... 2-2 2.1.3 Pentingnya Kualitas... 2-4 2.1.4 Dimensi Kualitas ... 2-7 2.1.5 Prinsip-prinsip manajemen Kualitas ... 2-7 2.1.6 Tahap Perencanaan Kualitas ... 2-8 2.1.7 Tahap Pengendalian ... 2-9 2.1.8 Tujuan Pengendalian Kualitas... 2-9 2.2 Fault Tree Analysis( FTA ) ... 2-10 2.2.1 Konsep Model FTA...2-10 2.2.2 Tujuan dari FTA...2-10
(3)
2.2.3 Tahap – tahap FTA...2-10 2.3 Rencana pengendalian (Control Plan) ... 2-12 2.4 Flowchart... 2-12 2.4.1 Tahapan Penyusunan Flowchart...2-12 2.5 International Standard Organization( ISO )...2-13 2.5.1 Langkah – Langkah Membangun dan Mengembangkan Sistem Manajemen
Kualitas...2-14 2.5.2 Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001 : 2000...2-16 2.5.3 Ruang Lingkup Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001...2-18 2.5.4 Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001...2-19 2.5.5 Varian ISO...2-20 2.6 Biaya Kualitas...2-21 2.7 Quality Control... 2-25 2.7.1 UnitQuality Control... 2-25 2.7.2 Pembagian AreaQuality Control... 2-26 2.7.3 Istilah – Istilah dalam Quality Control... 2-26
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1 3.2 Identifikasi Masalah ... 3-1 3.3 Pembatasan Masalah ... 3-1 3.4 Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian... 3-4 3.5 Tinjauan Pustaka ... 3-4 3.6 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-4 3.7 Kesimpulan dan Saran... 3-5 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Umum Perusahaan………...4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….………....4-1 4.1.2 Jam Kerja…...………....4-1 4.1.3 Struktur Organisasi...4-2 4.1.4Job Description...4-2
(4)
4.2 Proses Produksi Kulit Sintetis………....………….………...4-8 4.3 Jenis – jenis cacat yang terdapat dalam perusahaan SIMNU yangmemproduksi kulit sintetis….………...4-13 4.4 Keluhan Konsumen...4-17
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Pengklasifikasian keluhan konsumen………...…….……..5-1 5.2 AnalisisFault Tree Analysis...5-2 5.2.1 Analisis FTA Cacat Surface………..5-2 5.2.2 Analisis FTA Cacat Kempong………...5-4 5.2.3 Analisis FTA Cacat SC ( Bintik )………..5-5 5.2.4 Analisis FTA Cacat Tumbling………...5-6 5.2.5 Analisis FTA Cacat BC ( Kotor )………..5-7 5.2.6 Analisis FTA Cacat Lipatan………...5-8 5.2.7 Analisis FTA Cacat SC ( ngelupas / colekan )……….…5-8 5.2.8 Analisis FTA Cacat SC ( Belang )………5-9 5.2.9 Analisis FTA Cacat BC ( Lipatan )………...5-10 5.2.10 Analisis FTA Cacat MC……….5-11 5.2.11 Analisis FTA Cacat SC ( Garis )………5-12 5.2.12 Analisis FTA Cacat BC ( Lebar Kurang )……….5-14 5.3 AnalisisControl PlanAktual...5-15 5.4 Usulan Inspeksi Peta Proses Operasi...5-20 5.4.1 Peta Proses Operasi Usulan...5-20 5.5 Usulan Prosedur Inspeksi Proses...5-21 5.5.1 Prosedur Inspeksi Bahan Baku...5-22 5.5.2 Prosedur Penggunaan Mesin...5-23 5.5.3 Prosedur Perawatan Mesin...5-24 5.5.4 Prosedur Inspeksi Barang Jadi...5-25 5.6 Usulan Pembuatan Departemen Quality Control...5-26 5.6.1 Struktur Organisasi...5-26 5.6.2 Job Description...5-26
(5)
5.6.3 Usulan Prosedur Inspeksi Perusahaan………...5-28 5.6.4 Flowchart Usulan Prosedur Inspeksi Keseluruhan………...5-33 5.6.5 Flowchart Usulan Prosedur Inspeksi Per Bagian………...5-34 5.6.6 Penempatan BagianQuality Control………...5-40 5.6.7 Usulan Untuk Perusahaan...………...……5-43
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan...6-1 6.2 Saran………..……....6-2 DAFTAR PUSTAKA...xv LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
4.1 Tabel Jam Kerja Operator 4-2
4.2 Tabel Keluhan Konsumen 4-17
5.1 Keluhan Konsumen yang telah diklasifikasi 5-1
5.2 Control PlanAktual 5-15
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Simbol FTA 2-11
2.2 Simbol Flowchart 2-13
3.1 Metodologi Penelitian 3-2
4.1 Peta Proses Operasi 4-9
5.1 FTA Cacat Surface 5-3
5.2 FTA Cacat Kempong 5-4
5.3 FTA Cacat SC ( Bintik ) 5-5
5.4 FTA Cacat Tumbling 5-6
5.5 FTA Cacat BC Kotor 5-7
5.6 FTA Cacat Lipatan 5-8
5.7 FTA Cacat SC ( Lipatan / Colekan ) 5-9
5.8 FTA Cacat SC ( Belang ) 5-10
5.9 FTA Cacat BC ( Lipatan ) 5-11
5.10 FTA Cacat MC 5-12
5.11 FTA Cacat SC ( Garis ) 5-13
5.12 FTA Cacat BC ( Lebar Kurang ) 5-14
5.13 Peta Proses Operasi Usulan 5-20
5.14 Prosedur Inspeksi Bahan Baku 5-21
5.15 Prosedur Penggunaan Mesin 5-23
5.16 Prosedur Perawatan Mesin 5-24
5.17 Prosedur Inspeksi Barang Jadi 5-25
5.18 Struktur Organisasi Usulan DepartemenQuality Control 5-26
5.19 Prosedur KerjaQuality Control 5-28
5.20 Flowchart Usulan Prosedur Inspeksi Keseluruhan 5-33 5.21 Flowchart Usulan UnitIncoming Quality Control
(8)
5.22 Flowchart Usulan UnitIncoming Quality Control
( Kontrol Material Masuk ) 5-35
5.23 Flowchart Usulan UnitOutgoing Quality Control 5-36
5.24 Flowchart Usulan UnitAssurance Test 5-37
5.25 Flowchart UsulanLead Auditor 5-38
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:
1. Struktur Organisasi Perusahaan 2. Perintah Produksi
Lampiran 2:
1. Laporan Pemeriksaaan Material 2. Laporan Pemeriksaan Barang Jadi 3. Form Keluhan Pelanggan
4. Daftar Supplier Terpilih 5. Purchase Order
6. Laporan Penggunaan Mesin 7. Laporan Perawatan Mesin
(10)
LAMPIRAN 1
1. Struktur Organisasi Perusahaan(11)
Struktur Organisasi PT SIMNU Manajer DivisiProduksi Manajer DivisiPembelian Manajer DivisiMarketing Direktur Manajer DivisiGA&HRD Departemen Persiapan Produksi Departemen Proses Produksi Departemen
Engineering DepartemenSales
Departemen SalesOrder Processing(SOP)
DepartemenGA&
Personalia DepartemenHRD AssManajer DivisiProduksi Departemen PPIC Departemen Adm&gudang sparepart Departemen R&D Unit Gdg Obat Unit Mixing Unit R/P Unit BC Unit Rajut Unit Stenter AssManajer DivisiPembelian SubUnit Mixing1 SubUnit Mixing3 SubUnit Mixing2 SubUnit R/P1 SubUnit R/P3 SubUnit R/P2 SubUnit BC1 SubUnit BC3 SubUnit BC2 SubUnit Rajut1 SubUnit Rajut3 SubUnit Rajut2 SubUnit Stenter1 SubUnit Stenter3 SubUnit Stenter2 Unit CoatingA Unit CoatingB Unit FinishingA Unit FinishingB SubUnit Coating A1 SubUnit Coating A3 SubUnit Coating A2 SubUnit Coating B1 SubUnit Coating B3 SubUnit Coating B2 SubUnit Printing A1 SubUnit Printing A3 SubUnit Printing A2 SubUnit Printing Embossing TumbingB1 SubUnit Printing Embossing TumblingB3 SubUnit Printing Embossing TumblingB2 Unit Utility SubUnit Utility 3 SubUnit Utility 2 SubUnit Utility1 UnitMekanik Elektrik Kalibrasi Manajer Divisi Keuangan UnitAdm Keuangan Manajer Divisi Akunting DepartemenTax danAkunting UnitAdmTaxdan Akunting Unit Industrial Sales Unit Domestic Sales Unit Export Sales Unit Sampel Unit Administrasi SOP Unit Gudang Barangjadi Operator Wakil Operator Unit Umum Unit Reception Unit Personalia Adm Gudang Kitchen Security Driver OB Cleaning Service
(12)
PERINTAH PRODUKSI BARANG JADI
FRM.I.02
S I M N U NO P. PRODUKSI Tanggal
PU-PVC SYNTHETIC LEATHER
MANUFACTURER ARTIKEL
Qty
Order Mtr
NO CL Tebal Mm
COATING
No Nama Barang Standar/M Qty Pakai Qty Jadi KETERANGAN
1 BC 2 RP 3 SC 4 MC 5 AC 6 SRF 7 PRT 8 9
ROLLING
KETERANGAN
A B C TOTAL LOSS
(13)
LAMPIRAN 2
Lampiran 2:1. Laporan Pemeriksaaan Material 2. Laporan Pemeriksaan Barang Jadi
3. Form Keluhan Pelanggan 4. Daftar Supplier Terpilih
5. Purchase Order 6. Laporan Penggunaan Mesin
7. Laporan Perawatan Mesin
(14)
Laporan Pemeriksaan Material Tanggal :
Jenis barang Paper Kain Bahan Kimia
Skin Surface Printing Skin Lem
Tes Tarik Tes panas Tes Panas Tes kekentalan Tes warna Tes Kerekatan
Uji yang dilakukan
Penanggung jawab
(15)
Laporan Pemeriksaan Barang Jadi
Tanggal :
Jenis Artikel :
Quantity Order : meter
Tebal : mm
Cacat : meter
Status Pemeriksaan Material : OK
Reject
Mengetahui Pemeriksa
(16)
Form Keluhan Pelanggan
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
No tlp / hp :
Alamat :
Jenis produk :
Bermaksud untuk menyampaikan keluhan :
Besar harapan kami agar keluhan kami dapat segera ditindak lanjuti sesegera mungkin Bandung,
Pelanggan
( )
Tindak Lanjut dari Pihak PT SIMNU
Bandung,
Manajer Produksi Unit Tehnical Customer Service
(17)
Daftar Supplier Terpilih (Approved Supplier List)
Nama Perusahaan Contact Person Alamat No tlp & Fax Jenis Produk Penilaian Produk
(18)
Purchase Order
Order no Date
Pembeli Supplier :
No Kode Barang Keterangan Quantity Harga Disc Jumlah
(19)
Laporan Penggunaan Mesin Tanggal
1 Mesin Siap Mesin Tidak siap
2 Suhu sesuai Suhu tidak sesuai
3 waktu proses sesuai waktu Proses Tidak sesuai 4 Mesin telah dibersihkan Mesin Belum di Bersihkan
Pelaksana Pemeriksa
(20)
Perawatan Mesin
Tanggal Komponen yang diganti Keterangan
Engineering QC
(21)
Corrective Action Request / CAR ( Permintaan Tindakan Koreksi )
Unit Teraudit Audit Internal Ke
No. CAR
Tgl Audit Internal Uraian Ketidaksesuaian : ( bila perlu dilampiri hasil pemeriksaan )
Nama Auditor
Nama Auditee Tanda
Tangan
Tanda Tangan
Rencana tindak lanjut yang dilakukan
Target Waktu
Verifikasi :
Tanggal CAR ditutup
Tanda Tangan Auditor Internal
(22)
1-1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan berkembangnya perindustrian saat ini, setiap perusahaan banyak mengalami persaingan yang semakin ketat. Perusahaan yang mengalami persaingan adalah perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama, misalnya perusahaan manufaktur dengan perusahaan manufaktur yang lainnya.
Salah satu cara untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain adalah dengan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan. Seringkali dalam suatu perusahaan lebih mengutamakan tujuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kualitas produk terutama pada sistem pengendalian kualitasnya. Hal ini menyebabkan cacat yang terdapat dalam suatu produk tidak teridentifikasi penyebabnya sehingga pada saat produk tersebut sampai ke tangan konsumen, banyak konsumen yang tidak merasa puas sehingga menyampaikan keluhan pada perusahaan tersebut. Dan ketika ada keluhan yang masuk ke perusahaan, perusahaan tidak dapat mengatasi permasalahan dengan cepat. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik dalam memperoleh keuntungan dan juga nama baik dari perusahaan itu sendiri.
Penelitian ini dilakukan di PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara) yang berlokasi di jalan Dayeuh Kolot, Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit sintetis. Kulit yang dihasilkan oleh perusahaan ini juga banyak dipakai oleh perusahaan tas, sofa, dan kursi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Saat ini perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis sehingga dalam memeriksa produk tidak sesuai dengan standarnya dan seringkali cara pemeriksaan berbeda-beda.
(23)
BAB 1 PENDAHULUAN 1-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah melalui tahap observasi, banyaknya keluhan atas produk PT SIMNU diakibatkan oleh :
• Perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis. Saat ini
prosedur inpeksi yang ada secara lisan.
• Cacat yang terjadi tidak dianalisis penyebabnya sehingga ada
kemungkinan cacat itu terjadi berulang.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah dan lebih jelas diperlukan suatu pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah penyusunan prosedur inspeksi dan pembentukan departemenQuality Control( QC ) di PT. SIMNU
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diuraikan pokok permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini? 2. Bagaimana usulan sistem pengendalian kualitas di PT SIMNU untuk
mengurangi produk cacat?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: Mengetahui kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini Memberikan usulan sistem pengendalian kualitas di PT SIMNU untuk mengurangi produk cacat
1.6 Sistematika Penelitian
Dalam pembahasan secara keseluruhan, maka penyusunan laporan ini terdiri dari :
(24)
BAB 1 PENDAHULUAN 1-3
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang uraian secara teoritis yang akan digunakan oleh penulis sebagai landasan berpikir dalam melakukan penelitian dan memecahkan permasalahan yang terjadi.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang langkah-langkah sistematis yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian agar memperoleh hasil penelitian yang dapat memberikan penyelesaian terhadap masalah yang ada serta memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan dibuat dalam bentukflowchart.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Berisi tentang data – data yang berkaitan dengan data umum perusahaan dan data – data lain yang dibutuhkan dalam pengolahan data.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Berisi tentang pengolahan data yang dilakukan oleh penulis yang berhubungan dengan perbaikan kualitas dan juga analisis mengenai hasil dari pengolahan data.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan yang penulis peroleh setelah melakukan penelitian dan memberikan usulan bagi perusahaan mengenai perbaikan kualitas serta rencana pengendalian kualitas yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan.
(25)
6-1
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
• Kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini yaitu proses
pemeriksaan sudah ada, namun perusahaan ini belum mempunyai departemen yang khusus untuk menangani Quality Control dan belum memiliki prosedur inspeksi dalam bentuk tertulis.
• Usulan sistem pengendalian kualitas di untuk PT Sempurna Indah Multi
Nusantara ( SIMNU) mengurangi produk cacat yaitu Prosedur Inspeksi ( Proses ) adalah sebagai berikut : - Prosedur Inspeksi Bahan Baku
- Prosedur Penggunaan Mesin - Prosedur Perawatan Mesin - Prosedur Inspeksi Barang Jadi
Prosedur InspeksiQuality Controladalah sebagai berikut : - Melakukan KontrolSupplier
- Melakukan Kontrol Material Masuk - Melakukan Kontrol Material Bermasalah - Melakukan Kontrol Pra-produksi
- Melakukan Kontrol Produksi Massal - Melakukan Kontrol Produksi Akhir - Melakukan Kontrol Produk Bermasalah - Melakukan Jaminan Kontrol Produk - Melakukan Internal Audit
- Menangani Keluhan Pelanggan
6.2 Saran
• Dilihat dariFault Tree Analysis( FTA ) diusulkan sebagai berikut :
Untuk mengatasi suara bising dari mesin perusahaan diusulkan perusahaan menyediakan alat penutup telinga.
(26)
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha
Untuk mengatasi bau obat yang menyengat diusulkan perusahaan menyediakan alat penutup hidung ataumaskerkepada operator. Untuk mengatasi kurangnya ventilasi diusulkan perusahaan menambah lubang ventilasi.
Untuk mengatasi tempat penyimpanan yang kotor diusulkan agar tempat penyimpanan dibersihkan setiap selesai dipakai.
Untuk mengatasi lampu rusak dan umur pakai lampu sudah habis diusulkan perusahaan menyediakan lampu cadangan yang siap pakai, yang diletakkan di tempat yang mudah dijangkau.
Untuk mengatasi operator lelah atau jenuh diusulkan perusahaan melakukan penggantian ataurollingpekerjaan
(27)
1
1
Lydia adalah Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung
2
Christina adalah Dosen Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung
USULAN PERANCANGAN SISTEM DAN PROSEDUR INSPEKSI ( STUDI KASUS DI PT SIMNU,BANDUNG ) PROPOSAL OF DESIGN SYSTEM AND PROCEDURE INSPECTION ( CASE STUDY : PT SIMNU, BANDUNG )
Lydia1, Christina2
lychi_2003@yahoo.com , x_teena94@yahoo.com
Abstrak
PT SIMNU adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit sintetis. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
Metode yang digunakan untuk pengolahan data dan analisis yaitu pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat, analisis FTA (Fault Tree Analysis), Analisis Control Plan dan kemudian memberikan usulan untuk perbaikan.
Dari hasil pengolahan data dan analisis didapat bahwa penyebab cacat disebabkan oleh operator yang lelah, suara bising dari mesin, kurangnya ventilasi, bau obat yang menyengat, umur pakai lampu, dan tempat penyimpanan kotor. Cacat tersebut dapat terjadi karena perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis. Maka dari itu usulan atas penyebab cacat tersebut adalah menambah lubang ventilasi, membersihkan tempat penyimpanan setelah selesai digunakan, menyediakan lampu cadangan dan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, dan melakukan penggantian atau rolling pekerjaan. Usulan-usulan lain yaitu usulan prosedur inspeksi dengan pendekatan ISO.
(28)
2
Abstract
PT. SIMNU is a manufacturing company. This company produces synthetic leather. The problem in this company were a lot of consumer complains because there were unsatisfied consumer of the product quality.
The methods used in this research were consumer complain classification according to the defect type, Fault Tree Analysis, Control Plan Analysis, and then gave a proposal.
According to the result of this research, the causes of the product defect were operator’s fatigue, noises from machine, less ventilation, medicine’s bad smell, and dirty storage. The defects occured because the company didn’t write the inspection procedures. Therefore, some of the proposals to reduce the defect are adding some ventilation, cleaning the storage after being used, stocking the light and putting it in reachable area, and scheduling work shift. Another important proposal is making inspection procedures with ISO approximation.
Key Word : Inspection Procedure
1. Pendahuluan
PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara) yang berlokasi di jalan Dayeuh Kolot, Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit sintetis. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Saat ini perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis sehingga dalam memeriksa produk tidak sesuai dengan standarnya dan seringkali cara pemeriksaan berbeda-beda.
(29)
3
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Kualitas
Pengertian Kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal antara lain : ( 1,3 )
• Deming : Kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan
pelanggan sekarang dan di masa mendatang.
• Feigenbaum : Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik
produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture dan maintenance, dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
2.2Fault Tree Analysis( FTA )
Analisis Pohon Kesalahan /Fault Tree Analysis (FTA) adalah
pendekatan atas ke bawah. FTA menyediakan perwakilan grafik kejadian yang mungkin mengarah pada kegagalan.( 9, 513 )
2.2.1 Tahap - tahap FTA
Secara umum FTA mengikuti tahap-tahap berikut :
1. Tentukan kejadian paling atas kadang-kadang disebut kejadian utama. Ini adalah kondisi kegagalan dibawah studi.
2. Tetapkan batasan FTA.
3. Periksa sistem untuk mengerti bagaimana berbagai elemen berhubung pada satu dengan lainnya dan untuk kejadian paling atas.
4. Buat pohon kesalahan, mulai pada kejadian paling atas dan bekerja ke arah bawah.
(30)
4
5. Analisis pohon kesalahan untuk mengidentifikasi cara dalam menghilangkan kejadian yang mengarang kepada kegagalan.
6. Persiapkan rencana tindakan perbaikan untuk mencegah kegagalan dan rencana kemungkinan berkenaan dengan kegagalan saat mereka terjadi.
7. Implementasi rencana.
8. Kembali ke langkah 1 untuk desain baru
Beberapa simbol - simbol yang digunakan dalam pembuatan
pohon kesalahan yang dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
Sumber : Daftar Pustaka ( 9, 513 ) Gambar 1
(31)
5
2.3 Rencana Pengendalian (Control Plan)
Control Plan merupakan gambaran ringkasan atas tindakan
langkah-langkah perencanaan kualitas untuk suatu mengetahui
spesifikasi proses, produk atau jasa.
Tujuan Control Plan merencanakan daftar semua proses
parameter dan karakteristik desain yang dipertimbangkan penting bagi kepuasan pelanggan yang memerlukan tindakan spesifik perencanaan kualitas atau menjabarkan suatu tindakan dan reaksi yang diperlukan untuk memastikan proses tersebut diperbaiki di kontrol statistik seperti
yang disetujui antara pelanggan dansupplier. (10,60)
2.4Flow chart
Flow chart merupakan sebuah gambar sederhana dari sebuah
poses. Bukti dari keefektifan sebuah flow chart adalah begitu
mudahnya memahami sebuah proses melaluiflow chart. ( 13, 45)
2.4.1 Tahapan Penyusunan Flow Chart
Untuk dapat menerapkan flow chart dengan baik dapat
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Bentuk sebuah tim yang terdiri dari 3 - 8 orang yang mempunyai pengetahuan mendetil mengenai proses yang akan digambarkan. Kegagalan dalam mengikutkan orang-orang yang berpengetahuan dalam tim dapat menyebabkan pengembangan yang tidak akurat.
2. Buat judulflow chartdan diskusikan hasil yang diinginkan.
3. Tentukan point awal dan akhir dari proses sehingga
membentuk batas-batas proses.
4. Mengidentifikasikan semua aktifitas yang berhubungan dengan proses.
(32)
6
5. Susun aktifitas berdasarkan urutan yang terjadi dalam proses. 6. Mengerjakan seluruh proses dengan menggunakan seperangkat
simbol seperti didiskripsikan di atas hingga semua aktifitas dipetakan.
7. Memperoleh konsesus kelompok mengenai ketepatan dan
kelengkapanflow chart.
Simbol – simbol yang digunakan dalam flow chart adalah
sebagai berikut:
Sumber : Daftar Pustaka ( 13,46 ) Gambar 2
SimbolFlow Chart
2.5 International Standard Organization( ISO )
ISO ( International Organization for Standardization) adalah
organisasi standar sistem kualitas yang diakui secara internasional dan saat ini beranggotakan lebih 90 negara termasuk Indonesia. ( 13 , 143)
(33)
7
ISO 9000 adalah standar kualitas bertaraf internasional dalam
bidang manajemen sistem. ISO adalah singkatan dari “ International
Standards Organization “ yang efektif diterapkan pada tahun 2000 sebagai standar manajemen sistem resmi di Eropa. Konsep asli dari ISO 9000 sedikit banyak dimanfaatkan sebagai fundamental dari konsep – konsep aktivitas pengembangan dan peningkatan kualitas six sigma.
Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001 adalah sistem
manajemen kualitas untuk jaminan dalam hal : desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan. Sistem manajemen kualitas ini digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditentukan dijamin oleh pemasok dalam hal : desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan.
ISO 9001 : 2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001 : 2000 menetapkan persyaratan – persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk ( barang atau jasa ) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan – persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi. ( 4, 1 )
2.6 Quality Control
Quality Control bertugas untuk memastikan segala hal yang berhubungan dengan kualitas berjalan dengan sempurna. Sebagai salah
(34)
8
harus dilaksanakan secara tepat dan cermat. Sedikit saja kelalaian dalam proses ini, maka anda akan mendapatkan produk dengan kualitas di bawah standar. Bahkan mengingat pentingnya proses ini, tidak jarang perusahaan menempatkan banyak operator khusus untuk melakukan pemeriksaan. ( 8,1 )
2.6.1. Unit Quality Control
Unit yang terdapat dalam quality control biasanya dibagi menjadi 4 ( empat ) unit yaitu
1. UnitIncoming Quality Control
Unit ini bertanggung jawab terhadap kualitas material masuk dan kontrol supplier.
2. UnitOutgoing Quality Control
Unit ini bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
3. UnitAssurance Test
Unit ini bertanggung jawab terhadap kualitas jaminan produk
4. UnitTechnical Customer Service
Unit ini bertanggung jawab untuk menjawab dan melakukan analisis terhadap keluhan pelanggan.
3. Metodologi
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(35)
9
Sumber : Penulis , 2008 Gambar 3 Metodologi
4. Pengumpulan Data
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara ) yang berlokasi di Dayeuh Kolot, Bandung. Produk yang dihasilkan perusahaan ini yaitu kulit sintetis.
Pada waktu tahun 1991, perusahaan ini masih bekerja sama dengan perusahaan Korea dengan nama PT SEA IL MULTI
NUSANTARA. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1993,
perusahaan ini berdiri sendiri dengan investasi lokal 100 % dan
Mulai
Penelitian Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah Pengamatan awal untuk mengetahui sistem kualitas perusahaan saat ini dilakukan dengan cara : - Wawancara - Observasi
Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan
Menentukan batasan permasalahan yang akan diamati di perusahaan
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Menentukan perumusan masalah yang akan diteliti dan menetapkan tujuan penelitian
A
Tinjauan Pustaka
Pemahaman teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan di perusahaan dan menentukan metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah
Pengolahan Data dan Analisis
Kesimpulan dan Saran
Selesai A
- Pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat - AnalisisFault Tree Analysis(FTA) - AnalisisControl PlanAktual - Usulan Peta Proses Operasi - Usulan Prosedur Inspeksi ( Proses ) - Usulan Pembentukan Departemen
Quality Control
- Usulan Prosedur InspeksiQuality Control
(36)
10
namanya berubah menjadi PT SEMPURNAINDAH
MULTINUSANTARA. Pada tahun 1995, perusahaan ini membeli mesin baru sehingga perusahaan ini mempunyai 2 pabrik yaitu pabrik
lama memproduksi kulit dengan kualitas High dan pabrik baru
memproduksi kulit dengan kualitasLow.
4.2 Jenis cacat yang terdapat di PT SIMNU , yaitu
a. Cacat B/C : Cacat yang disebabkan oleh kain.
b. Cacat SC : Cacat yang disebabkan oleh cairan skin
c. Cacat MC : Cacat yang disebabkan oleh daging mengembang/
keras disebabkan karena ada kesalahan formula d. Cacat Lip : Cacat lipatan
e. Cacat Surf : Cacat surface
f. Kmp : Cacat Kempong / Kosong yang disebabkan karena kain
tidak tahan panas atau karena lipatan kain
g. Tumblg : Cacat tumbling, sebagian kusut dan sebagian tidak kusut karena proses tumbling tidak sempurna
5. Pengolahan Data dan Analisis
5.1 Pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat
Tahap ini dilakukan analisis dan mengklasifikasikan berdasarkan data jenis cacat dari perusahaan. Berikut ini adalah tabel pengklasifikasian keluhan berdasarkan jenis cacat :
(37)
11
Tabel 1
Pengklasifikasian Keluhan Berdasarkan Jenis Cacat
No Keluhan Konsumen Jenis Cacat
1
Barang yang diterima customer ada dua jenis, kilap dan buram, sehingga ada sebagian yang
minta kilap dan sebagian minta buram Cacat Surface
2 Surface tidak sesuai dengan permintaan Cacat Surface
3 Backing mudah terkelupas Cacat Kempong
4 Backing mudah terkelupas Cacat Kempong
5 Ada bintik biru di sepanjang rol Cacat SC ( Bintik )
6 BJ banyak luka terkelupas (pecah dan bintik).
Cacat Tumbling
7 Banyak luka terkelupas dan pecah pada
permukaan bahan. Cacat Tumbling
8 Kurang nempel antara kain dan skin Cacat Kempong
9 Napak / belang Cacat BC ( kotor )
10 Surface tidak standar (kurang kilap) Cacat Surface
11 Ada lipatan dan tidak bisa lurus kembali (BJ
sudah jadi jaket semua) Cacat Lip
12 Skin PU lecet bila digores kuku dan terkelupas
bila kotoran lem dihapus.
Cacat SC ( ngelupas / colekan)
13 BJ Mengkerut dan mengelupas
Cacat SC ( ngelupas / colekan
)
14 Warna terlalu muda dari standar Cacat SC ( belang )
15 Terlihat corak kain pada permukaan BJ
Cacat BC ( kotor )
16 Warna tidak sama dengan standar (terlalu kuning) Cacat SC ( Belang
)
17 Kain berkerut Cacat BC ( lipatan
)
18 Bintik-2 bolong Cacat MC
19 BC mengelupas setelah diberi lem Cacat Kempong
20 Cacat (garis SC)
Cacat SC (garis )
21
Produksi bulan Juli 07, kualitas lebih kaku dan permukaan lebih lengket dari sebelumnya (Juni
07)
Cacat Surface
(38)
12
Tabel 1
Pengklasifikasian Keluhan Berdasarkan Jenis Cacat ( Lanjutan )
No Keluhan Konsumen Jenis Cacat
23
BJ mengelupas (baru ketahuan saat proses pembuatan sofa bed) Hana 1404 produksi tgl 29
Sept 07 Hana 6220 produksi tgl 11 Juli 07 Cacat Kempong
24
Barang "luntur" setelah pemakaian + 6 bulan. (Print BC masih Carviero lama - start yang baru
mulai 15 Nov 06) Cacat SC (belang )
25 Cacat pada kain BC sehingga lebar artikel kurang
dari standar (berkurang 4 cm)
Cacat BC ( lebar kurang )
26 Kualitas surface berubah terhadap standar.
Semakin kesini hasilnya lebih dof. Cacat Surface
27 Prod tgl 27/2, warna menyimpang dr standar
yang di acc konsumen (terlalu tua) Cacat SC ( belang )
28 Kotor, napak bintik2 dari BC Cacat BC (kotor )
5.2 AnalisisFault Tree Analysis( FTA )
Tahap ini dilakukan analisis penyebab terjadinya cacat. Salah satu contoh analisis FTA yang terdapat dalam penelitian ini adalah
Gambar 4 FTA Cacat Tumbling
(39)
13
5.3 AnalisisControl PlanAktual
Tahap ini digunakan untuk mengetahui rencana pengendalian kualitas yang digunakan oleh perusahaan saat ini.
Gambar 5 Control Plan
5.4 Usulan Peta Proses Operasi
Tahap ini untuk memberikan usulan proses operasi yang baru,
dengan menggunakan Fault Tree Analysis dan Control Plan
Aktual yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas. Di bawah ini adalah gambar usulan peta proses operasi :
(40)
14
Gambar 6
Usulan Peta Proses Operasi 5.5 Usulan Prosedur Inspeksi ( Proses )
Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan prosedur inspeksi ( proses ) agar dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki sistem kualitas untuk meningkatkan kualitas produk.
5.6 Usulan Pembentukan DepartemenQuality Control
Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan organisasi untuk
bagianQuality Control ( QC ). Berikut ini adalah usulan struktur
(41)
15
Gambar 3
Usulan Struktur OrganisasiQuality Control
5.7 Usulan Prosedur InspeksiQuality Control
Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan prosedur inspeksi dengan pendekatan ISO agar dapat meningkatkan kualitas produk.
6 Kesimpulan
• Kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini yaitu
proses pemeriksaan sudah ada, namun perusahaan ini belum
mempunyai departemen yang khusus untuk menanganiQuality
Control dan belum memiliki prosedur inspeksi dalam bentuk tertulis.
• Usulan sistem pengendalian kualitas di untuk PT Sempurna
Indah Multi Nusantara ( SIMNU) mengurangi produk cacat yaitu
Prosedur Inspeksi ( Proses ) adalah sebagai berikut : Prosedur Inspeksi Bahan Baku, Prosedur Penggunaan Mesin, Prosedur Perawatan Mesin, dan Prosedur Inspeksi Barang Jadi
Prosedur InspeksiQuality Controladalah sebagai berikut :
Melakukan Kontrol Supplier, Kontrol Material Masuk,
Kontrol Material Bermasalah, Melakukan Kontrol Pra-produksi, Melakukan Kontrol Produksi Massal, Melakukan Kontrol Produksi Akhir, Melakukan Kontrol Produk
(42)
16
Bermasalah, Melakukan Jaminan Kontrol Produk,
Melakukan Internal Audit, dan Menangani Keluhan Pelanggan
7 Daftar Pustaka
1. Ariani, Dorothea Wahyu.; ”Manajemen Kualitas”,Universitas
Atma Jaya, Yogyakarta, 1999.
2. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Pengendalian Kualitas Statistik (
Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas ) ”,Andi, Yogyakarta, 2004.
3. Feigenbaum ,Vallin ,Armand.; “ Total Quality Control “,
Third Edition, Mc Graw – Hill Book Company,Newyork, 1986.
4. Gasperz, Vincent.;“ ISO 9001 : 2000 and Continual Quality
Improvement “, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2001
5. Hartono, Jogiyanto M.; “ Analisis dan desain Sistem
Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “, Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, 1999.
6. Hidayat, Anang.; “ Strategi Six Sigma “, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2007
7. Lam Siew Wah, dkk.;“ ISO 9000 In Construction “, McGraw
– Hill Book Co,Singapore,1994
8. Pramono, Wishnu Arief.; “Quality Control “, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2008.
9. Pyzdek, Thomas.; “The Six Sigma Handbook “, Salemba
Empat, Jakarta,2002.
10. Stamatis, D.H.;“ Failure Mode and Effect Analysis : FMEA
(43)
17
11. Tricker, Ray.;“ ISO 9001: 2000 For Small Businesses “, 2 nd,
Butterworth Heinemann, 2001.
12. Wilton, P.S.; “ The Quality System Development Handbook
with ISO 9002 “,Prentice Hall, Singapore, 1994.
13. Yamit, Zulian. ; “ Manajemen Kualitas “, CV.Adipura,
(44)
xv
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Manajemen Kualitas ”,Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta, 1999.
2. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Pengendalian Kualitas Statistik (
Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas ) ”,Andi,
Yogyakarta, 2004.
3. Feigenbaum ,Vallin ,Armand.; “ Total Quality Control “, Third Edition,
Mc Graw – Hill Book Company,Newyork, 1986.
4. Gasperz, Vincent.; “ ISO 9001 : 2000 and Continual Quality
Improvement “, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2001
5. Hartono, Jogiyanto M.; “ Analisis dan desain Sistem Informasi :
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “, Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, 1999.
6. Hidayat, Anang.; “ Strategi Six Sigma “, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2007
7. Lam Siew Wah, dkk.; “ ISO 9000 In Construction “, McGraw – Hill
Book Co,Singapore,1994
8. Pramono, Wishnu Arief.; “Quality Control“, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2008.
9. Pyzdek, Thomas.; “The Six Sigma Handbook “, Salemba Empat,
Jakarta,2002.
10. Stamatis, D.H.; “ Failure Mode and Effect Analysis : FMEA From
Theory to Execution, 2 nd, ASQC Quality Press, 2003.
11. Tricker, Ray.; “ ISO 9001: 2000 For Small Businesses “, 2 nd,
Butterworth Heinemann, 2001.
12. Wilton, P.S.; “ The Quality System Development Handbook with ISO
9002 “,Prentice Hall, Singapore, 1994.
(1)
13
5.3 AnalisisControl PlanAktual
Tahap ini digunakan untuk mengetahui rencana pengendalian kualitas yang digunakan oleh perusahaan saat ini.
Gambar 5 Control Plan
5.4 Usulan Peta Proses Operasi
Tahap ini untuk memberikan usulan proses operasi yang baru, dengan menggunakan Fault Tree Analysis dan Control Plan Aktual yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Di bawah ini adalah gambar usulan peta proses operasi :
(2)
Gambar 6
Usulan Peta Proses Operasi
5.5 Usulan Prosedur Inspeksi ( Proses )
Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan prosedur inspeksi ( proses ) agar dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki sistem kualitas untuk meningkatkan kualitas produk.
5.6 Usulan Pembentukan DepartemenQuality Control
Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan organisasi untuk bagianQuality Control ( QC ). Berikut ini adalah usulan struktur organisasi departemenQuality Control:
(3)
15
Gambar 3
Usulan Struktur OrganisasiQuality Control
5.7 Usulan Prosedur InspeksiQuality Control
Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan prosedur inspeksi dengan pendekatan ISO agar dapat meningkatkan kualitas produk.
6 Kesimpulan
• Kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini yaitu
proses pemeriksaan sudah ada, namun perusahaan ini belum mempunyai departemen yang khusus untuk menanganiQuality Control dan belum memiliki prosedur inspeksi dalam bentuk tertulis.
• Usulan sistem pengendalian kualitas di untuk PT Sempurna
Indah Multi Nusantara ( SIMNU) mengurangi produk cacat yaitu
Prosedur Inspeksi ( Proses ) adalah sebagai berikut : Prosedur Inspeksi Bahan Baku, Prosedur Penggunaan Mesin, Prosedur Perawatan Mesin, dan Prosedur Inspeksi Barang Jadi
Prosedur InspeksiQuality Controladalah sebagai berikut : Melakukan Kontrol Supplier, Kontrol Material Masuk, Kontrol Material Bermasalah, Melakukan Kontrol Pra-produksi, Melakukan Kontrol Produksi Massal, Melakukan Kontrol Produksi Akhir, Melakukan Kontrol Produk
(4)
7 Daftar Pustaka
1. Ariani, Dorothea Wahyu.; ”Manajemen Kualitas”,Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 1999.
2. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Pengendalian Kualitas Statistik ( Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas ) ”,Andi, Yogyakarta, 2004.
3. Feigenbaum ,Vallin ,Armand.; “ Total Quality Control “, Third Edition, Mc Graw – Hill Book Company,Newyork, 1986. 4. Gasperz, Vincent.;“ ISO 9001 : 2000 and Continual Quality
Improvement “, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2001 5. Hartono, Jogiyanto M.; “ Analisis dan desain Sistem
Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “, Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, 1999.
6. Hidayat, Anang.; “ Strategi Six Sigma “, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007
7. Lam Siew Wah, dkk.;“ ISO 9000 In Construction “, McGraw – Hill Book Co,Singapore,1994
8. Pramono, Wishnu Arief.; “Quality Control “, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.
9. Pyzdek, Thomas.; “The Six Sigma Handbook “, Salemba Empat, Jakarta,2002.
10. Stamatis, D.H.;“ Failure Mode and Effect Analysis : FMEA From Theory to Execution, 2 nd, ASQC Quality Press, 2003.
(5)
17
11. Tricker, Ray.;“ ISO 9001: 2000 For Small Businesses “, 2 nd, Butterworth Heinemann, 2001.
12. Wilton, P.S.; “ The Quality System Development Handbook with ISO 9002 “,Prentice Hall, Singapore, 1994.
13. Yamit, Zulian. ; “ Manajemen Kualitas “, CV.Adipura, Yogyakarta, 2004.
(6)
xv Yogyakarta, 2004.
3. Feigenbaum ,Vallin ,Armand.; “ Total Quality Control “, Third Edition, Mc Graw – Hill Book Company,Newyork, 1986.
4. Gasperz, Vincent.; “ ISO 9001 : 2000 and Continual Quality
Improvement “, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2001
5. Hartono, Jogiyanto M.; “ Analisis dan desain Sistem Informasi :
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “, Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, 1999.
6. Hidayat, Anang.; “ Strategi Six Sigma “, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2007
7. Lam Siew Wah, dkk.; “ ISO 9000 In Construction “, McGraw – Hill
Book Co,Singapore,1994
8. Pramono, Wishnu Arief.; “Quality Control“, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2008.
9. Pyzdek, Thomas.; “The Six Sigma Handbook “, Salemba Empat,
Jakarta,2002.
10. Stamatis, D.H.; “ Failure Mode and Effect Analysis : FMEA From
Theory to Execution, 2 nd, ASQC Quality Press, 2003.
11. Tricker, Ray.; “ ISO 9001: 2000 For Small Businesses “, 2 nd,
Butterworth Heinemann, 2001.
12. Wilton, P.S.; “ The Quality System Development Handbook with ISO
9002 “,Prentice Hall, Singapore, 1994.