EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP.

(1)

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

oleh :

Eva Fauziah Nurohmah 1009074

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

EVA FAUZIAH NUROHMAH

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP. 196807031992032001

Pembimbing II

Drs. Dedi Sasmita, M. Si. NIP. 196506151998031001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Fisika

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP. 196807031992032001


(3)

Efektivitas Pendekatan Saintifik

dalam Meningkatkan Hasil dan

Motivasi Belajar Siswa SMP

Oleh

Eva Fauziah Nurohmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Eva Fauziah Nurohmah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

(5)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Eva Fauziah Nurohmah 1009074

Pembimbing 1 : Dr. Ida Kaniawati, M. Si Pembimbing 2 : Drs. Dedi Sasmita, M. Si Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

Berdasarkan hasil studi pendahuluan berupa observasi, ditemukan permasalahan berupa proses pembelajaran yang kurang memfasilitasi kemampuan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Pendekatan saintifik dengan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi sangat sesuai digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan pada studi pendahuluan. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil dan motivasi belajar serta meningkatkan tiap aspek ranah kognitif. Hanya terdapatnya kelas eksperimen tanpa ada kelas kontrol menjadikan penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-experimental design. Desain penelitian One-Group Pretest-Posttest yang dilengkapi observasi dilakukan terhadap satu kelas VIII-H dengan 32 siswa. Pengumpulan data berupa tes hasil belajar dan hasil angket motivasi Physics Motivation Questionnaire (PMQ). dianalisis menggunakan effect size untuk mendapatkan nilai efektivitas penggunaan pendekatan saintifik. Hasil pengolahan data dan analisisnya menunjukan bahwa pendekatan saintifik mempunyai efektivitas tinggi dalam meningkatkan hasil belajar dengan nilai effect size 3,73 , dan dalam meningkatkan tiap aspek kognitif siswa pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerapan (C3) dengan nilai effect size secara berturut-turut 3,28, 1,10 dan 6,75 namun memiliki efektivitas yang rendah dalam meningkatkan setiap komponen motivasi menurut PMQ.


(6)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF SCIENTIFIC APPROACH IN ENHANCING JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ SCORES AND LEARNING

MOTIVATION

Eva FauziahNurohmah 1009074

Supervisor: Dr. Ida Kaniawati, M. Si Co-supervisor: Drs. DediSasmita, M. Si

Physics Education Department, Faculty of science and mathematics, Indonesia University of Education

Based on the former observation, a problem is discovered which is the lacking in facilitating the observing, questioning, reasoning, experimenting and communicating ability inthe learning process, which results in the students’ low scores. A scientific approach with steps of learning that comprisesobserving, questioning, reasoning, experimenting and communicating activities is really suitable to be utilized to overcome the aforementioned issue. For that reason, this study is aimed at discovering the effectiveness of the scientific approach in enhancing the students’ score and learning motivation as well as enhancing every aspect in cognitive domain. The study uses pre -experimental design as it only has an -experimental class without involving the control one. The study is designed as One-Group Pretest-Posttest with observation conducted in VIII-H class consisting of 32 students. The data are collected from the result of multiple choice questions and Physics Motivation Questionnaire (PMQ). The data are analyzed using effect size to obtain the effectiveness of scientific approach. The result of data processing and analysis shows that the scientific approach has a high effectiveness in improving the students’ result with the mark effect size of 3,73, and in improving every cognitive aspect of students in: knowledge level (C1), understanding (C2) and implementation (C3) with the effect size mark collectively of 3, 28, 1,10, and 6,75. Although, based on PMQ, scientific approach has lower effectiveness in improving every motivational component aspect.


(7)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. BAB I ... Error! Bookmark not defined. Pendahuluan ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. F. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK, HASIL BELAJAR DAN

MOTIVASI BELAJAR... Error! Bookmark not defined. A. Efektivitas... Error! Bookmark not defined. B. Pendekatan Saintifik... Error! Bookmark not defined. C. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. D. Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. E. Penelitian Terdahulu yang Relevan... Error! Bookmark not defined. BAB III... Error! Bookmark not defined. Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. A. Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. TEMUAN DAN PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined.

A. Efektivitas Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Error! Bookmark not defined.

B. Efektivitas Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Tiap Aspek Kognitif Siswa ... Error! Bookmark not defined. C. Efektivitas Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa... Error! Bookmark not defined. D. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik

Error! Bookmark not defined.

BAB V ... Error! Bookmark not defined. SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Simpulan... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pertanyaan yang Menggambarkan Tingkatan Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1. Bentuk One-Group Pretest – Posttest Design ..Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2. Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi .. Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5. Kategori Effect Size ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Interpretasi Keterlaksanaan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Effect Size ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Effect Size pada Tiap Aspek Ranah Kognitif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Keterlaksanaan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2. Hierarki Taksonomi Bloom ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3. Kata Kerja Operasional untuk Ranah Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Diagram peningkatan motivasi belajar siswa ...Error! Bookmark not defined.


(11)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian

TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) merupakan sebuah studi internasional yang dikoordinasikan oleh negara-negara IEA (The International Association for the Evaluation of Educational Achievement) mengenai hasil matematik dan sains siswa SMP, yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak tahun 1995. Pada tahun 1999, Indonesia ikut berpartisipasi dalam studi ini. Pada evaluasi hasil sains, tahun 1999 skor internasional untuk TIMSS ini adalah 488. Indonesia dengan skor 435 menempati peringkat ke-32 dari 38 negara. Skor internasional turun menjadi 474 pada tahun 2003. Indonesia pun turun menjadi peringkat 37 dari 46 negara. Pada tahun 2007, skor internasional naik menjadi 500, sedangkan skor Indonesia hanya 427 yang menjadikannya berada pada peringkat 35 dari 49 negara (Kemdikbud, 2011). Dari data tersebut menunjukkan adanya penurunan skor prestasi sains siswa Indonesia di tingkat dunia.

Dalam observasi yang dilakukan saat studi pendahuluan di salah satu sekolah menengah pertama di kota Bandung, ditemukan beberapa hal diantaranya adalah terlihat ada beberapa siswa yang mengantuk dan mengobrol saat pembelajaran berlangsung. Selain itu kurangnya minat siswa untuk bertanya menyebabkan tidak adanya siswa yang bertanya hingga pembelajaran berakhir. Siswa kurang dapat mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam percobaan dan kurang dapat mengkomunikasikan hasil temuannya. Dengan kegiatan siswa yang seperti itu, diperoleh data hasil ulangan harian siswa pada salah satu materi tertentu menunjukkan nilai rata-rata 62,79, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi tersebut sebesar 76.

Pada salah satu prinsip pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan guru yang telah disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Permendikbud 2013 adalah pembelajaran yang biasanya menggunakan


(12)

2

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pendekatan tekstual sebisa mungkin diubah menjadi pendekatan ilmiah (scientific approach). Dalam isi lampiran Permendikbud tahun 2013 (Fauziah, dkk., 2013) menyebutkan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada pendekatan ini lebih ditonjolkan pada dimensi mengamati, menanya, menalar, mencoba/mencipta dan menyajikan/mengkomunikasikan (Lazim, 2013). Dalam pendekatan saintifik, pertama-tama siswa dilatih kemampuan mengamatinya melalui pengamatan terhadap fenomena sekitar yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Pengamatan haruslah menarik dan dapat menimbulkan minat bertanya siswa. Informasi yang diperoleh dari kegiatan mengamati dan menanya kemudian diasosiasi melalui kegiatan menalar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih kemampuan berpikir induktif siswa (Kemendikbud, 2013). Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menyatakan bahwa dalam pembelajaran IPA (termasuk di dalamnya pembelajaran Fisika) harus menekankan pada pemberian pengamalam belajar secara langsung supaya pembelajaran lebih bermakna salah satunya melalui kegiatan mencoba. Dengan demikian penggunaan pendekatan saintifik dapat dijadikan salah satu solusi dalam memfasilitasi kemampuan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi.

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013 mengenai Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menjelaskan bahwa;

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”

Pada dasarnya, motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang, baik secara sadar atau tidak, untuk mencapai suatu tujuan (Abin Syamsuddin, 2007, hlm. 37). Abin (2007) menambahkan bahwa motivasi ada yang bersifat intrinsik (datang dari diri sendiri) dan ekstrinsik (datang dari lingkungan). Motivasi ekstrinsik dapat timbul dari lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.


(13)

3

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penjabaran di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan saintifik dengan judul “Efektifitas Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran yang kurang memotivasi siswa dan kurang dapat memfasilitasi kemampuan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.

Masalah dalam penelitian ini dibatasi supaya lebih jelas dan terfokus dalam pelaksanaannya. Batasan masalahnya adalah penggunaan tahapan pendekatan saintifik yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi (Kemendikbud, 2013). Selain itu, hasil belajar yang akan diteliti terbatas pada penguasaan ranah kognitif pada jenjang pengetahuan hafalan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3) pada pokok bahasan yang bersangkutan (Arikunto, 2012, hlm. 131). Hal ini disesuaikan dengan kompetensi dasar dari materi yang akan dipelajari. Begitu juga dengan motivasi belajar yang terbatas pada komponen motivasi belajar dari dalam diri atau motivasi intrinsik (M1), motivasi belajar dari luar atau motivasi ekstrinsik (M2), relevansi belajar Fisika dengan cita-cita (M3), tekad untuk belajar Fisika (M4), serta kepercayaan diri dalam belajar Fisika (M5)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan masalah

penelitian yang dirangkum dalam permasalahan umum, yaitu “Bagaimana

efektivitas penggunaan pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa?” Selain itu, disusun pula pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas pendekatan saintifik dalam meingkatkan hasil belajar siswa?


(14)

4

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar pada tiap aspek kognitif siswa?

3. Bagaimana efektivitas pendekatan saintifik dalam meingkatkan motivasi belajar siswa?

4. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui seberapa besar efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mengetahui seberapa besar efektivitas pendekatan saintifik dalam mengingkatkan hasil belajar siswa pada tiap aspek kognitif.

3. Mengetahui seberapa besar efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

4. Mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada orang lain selain peneliti. Manfaat penelitian yang diharapkan adalah penggunaan pendekatan saintifik dapat dijadikan pendekatan pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I yang berisi hal-hal mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II yang merupakan kajian pustaka mengenai pendekatan saintifik, hasil belajar dan motivasi belajar. Selain itu pada Bab II terdapat kajian mengenai penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti. Bab III yang isinya


(15)

5

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

bersifat prosedural mengenai penelitian yang didalamnya terdapat pendekatan penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV yang merupakan penjabaran dan pembahasan hasil analisis data dan analisis temuan. Bab V berisi simpulan yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.


(16)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 21

BAB III

Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini hanya terdapat kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol, sehingga penelitian ini termasuk jenis pre-experimental design (Sugiyono, 2008:109).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest – Posttest Design dengan satu macam perlakuan (X). perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan saintifik dala pembelajaran. Terdapat satu kelas dalam penelitian ini dimana sebelum diberikan perlakuan, sampel dituntut untuk mengerjakan pretest hasil belajar dan angket motivasi (O1). Begitu pula setelah diberikan perlakuan, sampel diberikan soal tes yang sama posttest hasil belajar dan angket motivasi(O2). Bentuk desainnya seperti ditunjukkan Tabel 3.

Tabel 3.1. Bentuk One-Group Pretest – Posttest Design Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

Sugiyono (2008) Dalam pelaksanaan desain penelitian ini dibantu lembar observasi untuk

melihat keterlaksanaan perlakuan dengan Nonparticipant Observation design dimana observer tidak terlibat dalam penelitian dan hanya sebagai pengamat independen.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, populasinya adalah siswa kelas VIII pada salah satu SMP di kota Bandung dengan sampel satu kelas yang terdiri dari 32 siswa kelas VIII-H.

D. Definisi Operasional 1. Pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pendekatan ilmiah yang dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi (Kemendikbud, 2013). Untuk


(17)

22

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengukur keterlaksanaan pendekatan saintifik maka digunakanlah lembar observasi yang dilakukan oleh dua orang observer.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya yang diukur dengan tes sehingga menghasilkan data nilai tes. Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan tes pilihan ganda untuk mengetahui ketercapaian ranah kognitif siswa. Tidak semua ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom akan diukur tetapi terbatas pada jenjang pengetahuan hafalan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3) sesuai dengan tuntutan dari kompetensi dasar pada materi yang akan diajarkan yaitu mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan penyelidikan tentang keuntungan mekanik pada pesawat sederhana. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan 20 soal tes pilihan ganda.

3. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Hamzah, 2013, hlm. 3). Motivasi belajar terbatas pada komponen motivasi belajar dari dalam diri atau motivasi intrinsik (M1), motivasi belajar dari luar atau motivasi ekstrinsik (M2), relevansi belajar Fisika dengan cita-cita (M3), tekad untuk belajar Fisika (M4), serta kepercayaan diri dalam belajar Fisika (M5). Peningkatan motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan Physics Motivation Questionaire (PMQ) dari Glynn dan Koballa (dalam Taasoobshirazi, 2007).

E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

Penelitian tidak serta merta dilakukan begitu saja namun dilakukan secara bertahap. Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebagai berikut:


(18)

23

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1) Melakukan studi literatur untuk menguatkan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.

2) Mengkaji Silabus Fisika SMP dengan tujuan untuk menentukan materi Fisika yang akan menjadi bahan dalam penelitian.

3) Membuat perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan saintifik memalui model pembelajaran berbasis masalah, Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan disertai bimbingan dari dosen. 4) Membuat instrumen penelitian berupa angket motivasi belajar, soal tes untuk

mengukur hasil belajar siswa dan lembar observasi.

5) Melakukan judgement soal tes dengan dosen ahli untuk kemudian soal tersebut diujicobakan kepada siswa yang memiliki kondisi yang sama dengan sampel penelitian.

6) Menentukan validitas, reliabilitas dan daya pembeda soal tes tersebut. 7) Merevisi soal tes

2. Tahap Pelaksanaan

1) Membagikan Physics Motivation Questionnaire (PMQ) kepada sampel penelitian untuk mengetahui motivasi awal siswa sebelum diberikan perlakuan.

2) Memberikan tes awal (pretest) kepada sampel penelitian.

3) Melaksanakan pembelajaran Fisika dengan menggunakan pendekatan saintifik pada sampel penelitian.

4) Melakukan observasi mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran.

5) Memberikan tes akhir (posttest) yang soalnya sama dengan tes awal (pretest ) pada sampel penelitian dan membagikan kembali angket motivasi belajar. 3. Tahap Penyelesaian

1) Mengolah data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa.

2) Menganalisis data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)

3) Mengolah data hasil pengisian Physics Motivation Questionnaire (PMQ) 4) Menganalisis apakah pendekatan saintifik efektif digunakan untuk


(19)

24

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

5) Menarik kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pada hasil pengolahan data yang menjawab rumusan masalah penelitian.

6) Melakukan evaluasi terhadap kekurangan dan hambatan yang ditemui selama proses penelitian sehingga dapat dijadikan perbaikan untuk penelitian selanjutnya.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur peningkatan dalam hasil belajar dan mengetahui profil motivasi belajar siswa, maka dibuat 3 jenis instrumen penelitian, yaitu

1) Tes Pilihan Gada

Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada aspek kogniti siswa adalah tes objektif pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal. Tes diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pemberian treatment. Tes yang diinginkan adalah tes yang dapat mengukur aspek kognitif siswa pada tahap pengetahuan hafalan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3) pada pokok bahasan yang bersangkutan.

Soal pilihan ganda ini dibuat peneliti dengan merujuk pada beberapa referensi disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator kompetensi. Sebelum diujikan kepada siswa, soal di judgement oleh dosen ahli untuk mendapatkan masukan dan saran perbaikan. Kemudian dilakukan uji coba soal kepada siswa yang sudah pernah mendapatkan materi yang bersangkutan. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, daya pembeda, validitas butir soal dan reliabilitas sehingga dapat diketahui soal mana saja yang perlu diperbaiki.

Teknik yang digunakan untuk menganalisis hasil uji instrumen tersebut diantaranya adalah:

a. Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah

Suharsimi Arikunto (2012: 228) Keterangan:


(20)

25

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu D = Daya pembeda

BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar JA = Jumlah peserta kelompok atas

JB = Jumlah pesertta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.2. Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali

Suharsimi Arikunto (2012: 232) b. Tingkat Kesukaran

Dalam pembuatan soal harus memperhatikan tingkat kesukarannya. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah. Menurut Arikunto, bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran yang menunjukkan taraf kesukaraan soal tersebut.

Untuk menghitung indeks kesukaran, digunakanlah rumus sebagai berikut,

Suharsimi Arikunto (2012: 224) dengan P = indeks kesukaran; B = banyak siswa yang menjawab soal dengan benar; dan JS = jumlah seluruh siswa peserta tes. Setelah diketahui besar indeks kesukarannya, maka data tersebut diklasifikasikan sebagaimana table di bawah ini,

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang


(21)

26

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 0,71 – 1,00 Mudah

Suharsimi Arikunto (2012: 225)

c. Validitas Butir Soal

Selanjutnya adalah menentukan validitas butir soal. Untuk mendapatkan validitas butir soal, maka pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Suharsimi Arikunto (2012: 93) Keterangan:

= koefisien korelasi biserial

= rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya

= rerata skor total

= standar deviasi dari skor total proporsi = proporsi siswa yang menjawab benar

= proporsi siswa yang menajwab salah

Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi (ST)

0,60 – 0,80 Tinggi (T)

0,40 – 0,60 Cukup (C)

0,20 – 0,40 Rendah (R)

0,00 – 0,20 Sangat Rendah (SR)

Suharsimi Arikunto (2012: 89) d. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diujikan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2012:104). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan reliabilitas suatu soal. Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan menggunakan metode belah dua pembelahan ganjil-genap. Setelah menghitung dengan rumus korelasi product moment akan diperoleh nilai


(22)

27

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

reliabilitas separo tes. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman-Brown, sebagaimana berikut,

Suharsimi Arikunto (2012: 107) Keterangan:

= koefisien reliabilitas seluruh tes

⁄ ⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Hasil analisis instrument pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran. 2) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan pembelajaran itu sendiri. Jenis observasi yang akan dilakukan adalah observasi terstruktur dimana observasi telah dirancang dengan sistematis, mengenai objek observasi, kapan dan dimana pelaksanaan observasi (Sugiyono, 2008:205). Dalam penelitian ini observer tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamati.

Lembar observasi ini berisikan kegiatan guru dan siswa yang disesuaikan dengan RPP. Untuk keterlaksanaan kegiatan oleh guru, observer hanya perlu memberikan tanda checklist pada kolom yang sesuai. Sedangkan untuk mengetahui keterlaksaan kegiatan siswa, observer diminta untuk menghitung jumlah siswa yang ikut aktif pada tiap tahap pembelajaran. Hasil lembar observasi ini kemudian dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif. Sugiyono (2008) mengatakan bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atay generalisasi”

3) Physics Motivation Questionnaire (PMQ)

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar Fisika siswa dalam penelitian yaitu sebuah angket atau kuisioner bernama Physics Motivation Questionare (PMQ) yang merupakan adaptasi dari Science Motivation Questionare (SMQ) untuk mengukur motivasi siswa dalam belajar sains.


(23)

28

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Instrumen ini dikembangkan oleh Glynn dan Koballa sekitar tahun 2006, dengan jumlah 30 pernyataan yang menilai 6 komponen motivasi, yaitu motivasi belajar dari dalam diri atau motivasi intrinsik (M1), motivasi belajar dari luar atau motivasi ekstrinsik (M2), relevansi belajar Fisika dengan cita-cita (M3), tekad untuk belajar Fisika (M4), kepercayaan diri dalam belajar Fisika (M5), serta kekhawatiran yang dirasa dalam perolehan nilai Fisika (M6).

Temuan sebelumnya (Glynn & Koballa, 2006) menunjukkan bahwa PMQ valid dalam hal korelasi positif dengan nilai ilmu pengetahuan mahasiswa, keputusan untuk memilih sains, minat dalam berkarir dengan sains, dan jumlah program studi ilmu pengetahuan yang diambil. Wawancara dengan siswa dalam penelitian sebelumnya menggunakan skala ini lebih lanjut mendukung validitas PMQ (Glynn, Taasoobshirazi, & Brickman).

G. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, terdapat dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari pengisian lembar observasi oleh beberapa observer. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari skor siswa dalam mengisi tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk tes kognitif dan angket motivasi Physics Motivational Questionnaire (PMQ). Data ini sangat berguna untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil dan motivasi belajar siswa. H. Teknik Pengolahan Data

1. Analisis Nilai Akhir

Untuk mendapatkan nilai akhir dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Analisis Physics Motivation Questionnaire (PMQ)

Physics Motivation Questionnaire (PMQ) terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Dalam menganalisisnya menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2008: 134). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diberi skor sebagai berikut:

 5 untuk jawaban Selalu,  4 untuk jawaban Sering,  3 untuk jawaban Kadang-kadang,


(24)

29

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu  2 untuk jawaban Jarang, dan

 1 untuk jawaban Tidak pernah

3. Analisis Efektifitas Pembelajaran

Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran dikaitkan dengan ketercapaian indikator pembelajaran. Indikator pembelajaran tersebut kemudian dijadikan rujukan dalam membuat instrumen tes pilihan ganda sehingga ketercapaian siswa dapat terukur. Kemudian untuk menghitung besarnya efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa dilakukan perhitungan dengan menggunakan effect size. Hal tersebut sejalan dengan pengertian effect size sebagaimana dipublikasikan Departement for Education and Child Development Government of South Australia dalam Literacy Secretariat menyatakan bahwa In an educational setting, effect size is one way to

measure the effectiveness of a particular intervention.” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (Online), intervensi adalah campur tangan. Dalam dunia pendidikan, strategi intervensi dikembangkan melalui suasana interaksi belajar dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mencapai suatu tujuan dengan menerapkan suatu kegiatan yang terstruktur (Adipurnomo, 2012).

Dari kalimat di atas, dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengukur efektivitas suatu treatment terntentu dengan menggunakan effect size. Dalam jurnalnya, Carl J. Dunst dkk menyebutkan hal yang sama bahwa effect size merupakan cara paling baik untuk mengukur kekuatan hubungan antara suatu treatmen dengan hasilnya.

Ada banyak rumus yang dapat digunakan untuk menghitung effect size yang dapat disesuaikan dengan kegunaannya. Karena dalam penelitian ini dilakukan treatment pada satu kelas, maka digunakanlah rumus single-participant research design studies.

Adapaun cara untuk mendapatkan nilai effect size yaitu dengan menghitung hasil pretest dan posttest, kemudian menghitung korelasi antara pretest dan posttest. Dalam penelitian ini nilai pretest dan posttest diperoleh dari nilai hasil belajar siswa. Menurut Sigurdsson dkk (dalam Carl J. Dunst dkk, 2004, hlm 6),


(25)

30

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

jika korelasi antara pretest dan posttest hasil perhitungannya kecil, maka untuk mendapatkan nilai effect size digunakanlah rumus di bawah ini.

dengan adalah skor rata-rata posttest, adalah skor rata-rata pretest, adalah standar deviasi pretest, adalah standar deviasi posttest, dan √ adalah standar deviasi yang dikelompokkan.

Dalam jurnal yang sama, Swanson dan Sachse-Lee (2000) mengatakan bahwa ada beberapa single-participant research design studies yang memiliki nilai korelasi yang besar, sehingga Dunlap dkk (1996) merumuskan perhitungan effect size untuk data yang meiliki korelasi yang besar sebagai berikut:

( √ )

dengan adalah skor rata-rata posttest, adalah skor rata-rata pretest, adalah standar deviasi yang dikelompokkan dari dua data tersebut (cara menghitungnya sama seperti pada persamaan sebelumnya) dan r adalah koefisien korelasi.

Untuk selanjutnya nilai effect size diinterpretasikan ke dalam kategori seperti yang ditunjukkan table di bawah ini:

Tabel 3.5. Kategori Effect Size Interval Kategori

0,0 – 0,1 Tidak berpengaruh (negligible effect) 0,2 – 0,4 Kecil (small effect)

0,5 – 0,7 Sedang (medium effect)

≤ 0,8 Besar (large effect)

Cohen (dalam Dennis, 2012, hlm 4) 4. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan

Saintifik

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saitifik dapat diamati dengan bantuan lembar observasi yang berisikan kegiatan guru dan kegiatan siswa. Lembar observasi tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan persentase keterlaksanaannya dengan cara:


(26)

31

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Jumlah kegiatan guru ataupun siswa dapat dihitung dari jumlah checklist pada kolom kegiatan yang terlaksana. Selanjutnya persentase ini diinterpretasikan berdasarkan tabel di bawah ini.

Tabel 3.6 Interpretasi Keterlaksanaan

% Keterlaksanaan Interpretasi

Di bawah 0 Tidak satupun kegiatan terlaksana Antara 0-24 Sebagian kecil kegiatan terlaksana Antara 25-49 Hampir setengah kegiatan terlaksana

50 Setengah kegiatan terlaksana Antara 51-74 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75-99 Hampir seluruh kegiatan terlaksana 100 Seluruh kegiatan terlaksana


(27)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pembahasan,diperoleh 3 kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendekatan saintifik mempunyai efektivitas yang tinggi dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMP. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai effect size sebesar 3,73 yang masuk dalam kategori besar.

2. Dalam meningkatkan tiap aspek kognitif siswa pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) danpenerapan (C3) pendekatan saintifik mendapatkan nilai effect size secara berturut-turut 3,28, 1,10 dan 6,75 yang termasuk dalam kategori besar.

3. Peningkatan seluruh komponen motivasi yang terbilang rendah menjadikan penggunaan pendekatan saintifik memiliki efektivitas yang rendah dalam meningkatkan motivasi belajar dengan nilai effect size 0,31. Namun untuk setiap komponen motivasi itu sendiri mempunyai nilai efektivitas yang berbeda. Untuk komponen motivasi eksternal (M2) mempunyai efektivitas sedang, motivasi instrinsik (M1), tekad untuk mempelajari Fisika (M4) dan kepercayaan diri dalam mempelajari Fisika (M5) ketiganya mempunyai efektivitas kecil. Sedangkan untuk komponen motivasi berupa relevansi belajar Fisika dengan cita-cita (M3) pendekatan saintifik tidak berpengaruh atau tidak efektif.

4. Hasil pengolahan data lembar observasi pada pertemuan pertama menunjukkan persenta sesebesar 84,8% sedangkan pada pertemuan kedua sebesar 81,6%. Persentase keduanya yang berada di atas 75% menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran hampir seluruhnya terlaksana.


(28)

41

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 41

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah dianalisis, dikemukakan beberapa saran penelitian yang masih harus atau bisa dilakukan oleh peneliti selanjutnya, di antaranya adalah:

1. Penelitian ini hanya berfokus pada peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa, sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti pula mengenai peningkatan hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotorik setelah diterapkan pendekatan saintifik.

2. Peningkatan yang rendah menjadikan pendekatan saintifik memiliki efektivitas yang rendah pula dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji kembali mengenai efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.


(29)

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 42

DAFTAR PUSTAKA

Adipurnomo, Haryono. (2012). Strategi Intervensi dalam Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa di Sekolah. [Online]. Diakses dari http://haryonoadipurnomo.wordpress.com/2012/01/11/strategi- intervensi-nilai- intervensi-nilai-pendidikan-karakter-bangsa-di-sekolah/

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ariknto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakae=rta: Bumi Aksara.

Baroh, Chasniatul. (2010) Efektivitas Metode Simulasi dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Pembahasan Peluang di Kelas IX-A MTs Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo. (Tesis).UIN Sunan Ampel Surabaya. Denis, D. J. (2012). Understanding Cohen’s d. [Online]. Diakses dari

http://www.statpt.com/applied_gen/cohen_d.pdf.

Departement for Education and Child Development Government of South Australia. (2012). Understanding, using and calculating effect size. Adelaide: DECD.

Dunts, C. J.,Hamby, D. W., &Trivette, C. M. (2004). Guidelines for Calculating Effect Size for Practice-Based Research Syntheses. Centroscope. 3.(1.) Fauziah, Resti dkk. (2013). Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi

Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal INVOTEC. IX( 9),hlm. 165-178. Hamzah, Haji. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kamus versi online/daring (dalam jaringan [Online]. Diakses dari http://kbbi.web.id/prestasi.


(30)

43

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

43 Kementrian Pendidikan Nasional RI. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendiknas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2014). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs KELAS VII. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2011). Survey Internasional TIMSS [Online]. Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss. Diakses 23 Januari 2014.

Koswara, T. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivismee dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan Fisika.

Lazim, M. (2013). Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 [Online]. Diakses dari http://p4tksb-jogja.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:penerapa


(31)

44

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

44 Machin, Achmad. (2012). Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi pada Pembelajaran Materi Tumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII), 3(1), hlm. 28-35.

Mangunwijaya VII, Forum. (2013). Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Mulyasa, E. (2009). Me4njadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Panggabean, Luhut. (2001). Statistika Dasar. Bandung. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Parsaoran, S. (2010). Hand-out Taxonomy of Educational Objectives. Bandung Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Satria, Ahmad. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Halim Jaya. Siyamta. (2013). Makalah Ranah Kognitif dalam Pembelajaran. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Sonia, Gina. (2014). Penerapan Scientific Approach pada Pembelajaran Fisika di SMP. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan Fisika.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV ALFABETA.

Syamsuddin, Abin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Taasoobshirazi, Gita. (2007). Gender differences in physics: A focus on motivation. Journal of Physics Teacher Education Online. 4, (3), 7-12. Tirta Made, D. (2014). Motivasi dan Hasil Belajar Pembelajaran Bahasa


(32)

45

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

45 Negeri 2 Semarapura Tahun Ajaran 2014/2015. (Tesis). Universitasn Pendidikan Ganesha: Singaraja.

Uno. B, Hamzah. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Widya Ayu, Rakasiwi. (2012). Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tata Hidang Siswa Kelas X Jurusan Jasa Boga di SMK Negeri 4 Yogyakarta.(Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pembahasan,diperoleh 3 kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendekatan saintifik mempunyai efektivitas yang tinggi dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMP. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai effect size

sebesar 3,73 yang masuk dalam kategori besar.

2. Dalam meningkatkan tiap aspek kognitif siswa pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) danpenerapan (C3) pendekatan saintifik mendapatkan nilai effect size secara berturut-turut 3,28, 1,10 dan 6,75 yang termasuk dalam kategori besar.

3. Peningkatan seluruh komponen motivasi yang terbilang rendah menjadikan penggunaan pendekatan saintifik memiliki efektivitas yang rendah dalam meningkatkan motivasi belajar dengan nilai effect size 0,31. Namun untuk setiap komponen motivasi itu sendiri mempunyai nilai efektivitas yang berbeda. Untuk komponen motivasi eksternal (M2) mempunyai efektivitas sedang, motivasi instrinsik (M1), tekad untuk mempelajari Fisika (M4) dan kepercayaan diri dalam mempelajari Fisika (M5) ketiganya mempunyai efektivitas kecil. Sedangkan untuk komponen motivasi berupa relevansi belajar Fisika dengan cita-cita (M3) pendekatan saintifik tidak berpengaruh atau tidak efektif.

4. Hasil pengolahan data lembar observasi pada pertemuan pertama menunjukkan persenta sesebesar 84,8% sedangkan pada pertemuan kedua sebesar 81,6%. Persentase keduanya yang berada di atas 75% menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran hampir seluruhnya terlaksana.


(2)

41

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTI VASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

41 B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah dianalisis, dikemukakan beberapa saran penelitian yang masih harus atau bisa dilakukan oleh peneliti selanjutnya, di antaranya adalah:

1. Penelitian ini hanya berfokus pada peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa, sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti pula mengenai peningkatan hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotorik setelah diterapkan pendekatan saintifik.

2. Peningkatan yang rendah menjadikan pendekatan saintifik memiliki efektivitas yang rendah pula dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji kembali mengenai efektivitas pendekatan saintifik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adipurnomo, Haryono. (2012). Strategi Intervensi dalam Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa di Sekolah. [Online]. Diakses dari http://haryonoadipurnomo.wordpress.com/2012/01/11/strategi- intervensi-nilai- intervensi-nilai-pendidikan-karakter-bangsa-di-sekolah/

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ariknto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakae=rta: Bumi Aksara.

Baroh, Chasniatul. (2010) Efektivitas Metode Simulasi dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Pembahasan Peluang di Kelas IX-A MTs Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo. (Tesis).UIN Sunan Ampel Surabaya. Denis, D. J. (2012). Understanding Cohen’s d. [Online]. Diakses dari

http://www.statpt.com/applied_gen/cohen_d.pdf.

Departement for Education and Child Development Government of South Australia. (2012). Understanding, using and calculating effect size.

Adelaide: DECD.

Dunts, C. J.,Hamby, D. W., &Trivette, C. M. (2004). Guidelines for Calculating Effect Size for Practice-Based Research Syntheses. Centroscope. 3.(1.)

Fauziah, Resti dkk. (2013). Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal INVOTEC. IX( 9),hlm. 165-178.

Hamzah, Haji. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kamus versi online/daring (dalam jaringan [Online]. Diakses dari http://kbbi.web.id/prestasi.


(4)

43

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

43 Kementrian Pendidikan Nasional RI. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendiknas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2014). Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs KELAS VII. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2011). Survey Internasional TIMSS

[Online]. Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss. Diakses 23 Januari 2014.

Koswara, T. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivismee dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP.

(Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan Fisika.

Lazim, M. (2013). Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013 [Online]. Diakses dari http://p4tksb-jogja.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:penerapa


(5)

Machin, Achmad. (2012). Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi pada Pembelajaran Materi Tumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII), 3(1), hlm. 28-35.

Mangunwijaya VII, Forum. (2013). Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Mulyasa, E. (2009). Me4njadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Panggabean, Luhut. (2001). Statistika Dasar. Bandung. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Parsaoran, S. (2010). Hand-out Taxonomy of Educational Objectives. Bandung Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Satria, Ahmad. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Halim Jaya. Siyamta. (2013). Makalah Ranah Kognitif dalam Pembelajaran. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Sonia, Gina. (2014). Penerapan Scientific Approach pada Pembelajaran Fisika di SMP. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan Fisika.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV ALFABETA.

Syamsuddin, Abin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosadakarya.

Taasoobshirazi, Gita. (2007). Gender differences in physics: A focus on motivation. Journal of Physics Teacher Education Online. 4, (3), 7-12.

Tirta Made, D. (2014). Motivasi dan Hasil Belajar Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks dengan Pendekatan Saintifik pada Siswa SMA


(6)

45

Eva Fauziah Nurohmah, 2015

EFEKTIVITAS PEND EKATAN SAINTIFIK D ALAM MENINGKATKAN HASIL D AN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

45

Negeri 2 Semarapura Tahun Ajaran 2014/2015. (Tesis). Universitasn Pendidikan Ganesha: Singaraja.

Uno. B, Hamzah. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Widya Ayu, Rakasiwi. (2012). Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tata Hidang Siswa Kelas X Jurusan Jasa Boga di SMK Negeri 4 Yogyakarta.(Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.