PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN NENGKELAN KABUPATEN BANDUNG.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN NENGKELAN KABUPATEN BANDUNG

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ELIZA DWI APRIANI NIM 0902897

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Penggunaan Media Gambar Tunggal

Materi Membaca Permulaan Untuk

Meningkatkan Kemampuan Belajar

Siswa Kelas II SDN Nengkelan

Oleh Eliza Dwi Apriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Eliza Dwi Apriani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR

SISWA KELAS II SDN NENGKELAN

Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung

Oleh Eliza Dwi Apriani

NIM. 0902897

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Hj. Pupun Nuryani, M.Pd NIP 196205221986032003

Pembimbing II

Tatat Hartati, M.Ed, Ph.D NIP. 195303121979032002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Nana Djumhana, M. Pd NIP. 19590508 198403 1 002


(4)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TUNGGAL MATERI MEMBACA PERMULAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR

SISWA KELAS II SDN NENGKELAN Oleh

Eliza Dwi Apriani NIM. 0902897

ABSTRAK

Buku adalah gudangnya ilmu dan merupakan jendela dunia. Dengan adanya buku kita dapat mencari informasi serta berbagai pengetahuan dengan cara membaca. Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus diajarkan. Realitanya, pembelajaran membaca seringkali dianggap sepele baik oleh guru maupun siswa seperti kelihatan mudah, tetapi pada kenyataannya mengajarkan anak membaca sangat sulit dan tidak bisa langsung diajarkan membaca begitu saja karena harus melalui proses atau tahap-tahap. Selain hal tersebut banyak juga faktor yang menyebabkan anak merasa kesulitan dalam membaca baik itu faktor dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern) seperti kurangnya media yang digunakan oleh guru pada saat mengajarkan membaca sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar membaca, hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian ini.Dengan penggunaan media gambar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca nyaring siswa kelas II SDN Nengkelan karena dengan media gambar siswa jadi termotivasi dan dapat mengilustrasikan sesuatu yang bersifat abstrak menjadi konkrit dan jelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis & McTaggart (Trianto, 2011:31) yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian dimana tiap siklus difokuskan pada materi tentang membaca nyaring dengan menggunakan media gambar .Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca nyaring. Hal ini terbukti dari perolehan hasil belajar siswa yang terus meningkat. Dari 25 orang siswa hasil tes pendahuluan hanya mencapa 36% sedangkan yang diharapkan 68% dari seluruh siswa yang mencapai KKM (65) . Pada siklus 1 hasil belajar siswa baru mencapai 64% , pada siklus ke 2 mengalami peningkatan menjadi 84%, dan siklus ke 3 hasil belajar siswa mencapai 99% Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa media gambar yang dilaksanakan ketika pembelajaran membaca nyaring di kelas II SDN Nengkelan Kecamatan Ciwidey TahunPelajaran 2012/2013 terbukti efektif. Sehingga media ini dapat dijadikan salah satu alternatif bagi setiap guru dalam menyampaikan materi pelajaran membaca nyaring kepada siswa.


(5)

SINGLE USE MEDIA IMAGES OF THE BEGINNING OF READING ABILITY TO IMPROVE STUDENT LEARNING CLASS II SDN

NENGKELAN by

Eliza Dwi Apriani NIM . 0902897

ABSTRACT

The book is a storehouse of knowledge and a window to the world . With the book we can find information as well as a variety of knowledge through reading . Reading is one of the four language skills are very important and should be taught . In reality , learning to read is often considered trivial by both teachers and students as it look easy , but in fact very difficult to teach children to read and can not be directly taught to read simply because it has to go through the process or stages . In addition to the many factors that cause a child to feel difficulty in reading either the factor of the ( internal ) or outside ( external ) such as lack of media used by teachers when teaching reading to make students less motivated to learn to read , this is what prompted the authors to conduct research ini.Dengan use of media images is expected to enhance students' skills in reading loud Nengkelan Elementary School second grade because the students are motivated media images and can illustrate something that is abstract into concrete and clear . The method used in this study is action research ( PTK ) , using the model of action research Kemmis & McTaggart ( Trianto , 2011:31 ) which consists of four phases : planning , implementation , observation and reflection . These four stages are carried out in three cycles in which each cycle research is focused on the matter of reading aloud to use media images . Results showed that the use of media images can improve students' skills in reading aloud. This is evident from the acquisition of student learning outcomes continues to increase . Of the 25 students only preliminary test results mencapa expected 36 % while 68 % of all students who achieve KKM ( 65 ) . In cycle 1 new student learning outcomes reached 64 % , the 2nd cycle increased to 84 % , and 3 cycles of student learning outcomes to achieve 99 % Thus the authors can conclude that media images are carried out when learning to read loud in class II SDN Nengkelan Subdistrict Ciwidey TahunPelajaran 2012/2013 proved to be effective . So that this medium can be used as an alternative for every teacher in delivering course material to the students read a loud .


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL (Terlampir di bab IV) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

1.1 Rumusan Masalah ...3

1.2 Tujuan Penelitian ...4

1.3 Manfaat dan Hasil Penelitian ... ... 5

1.4 Hipotesis Tindakan...6

1.5 Definisi Operasional...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Gambar Dalam Pembelajaran...8

2.2 MembacaPermulaan...18

2.3 Membaca Nyaring Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia... 24

2.4 Kriteria atau Penilaian Membaca ... ... 32

2.5 Konsep Hasil Belajar... ... 34


(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode...39

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...40

3.3 Subjek Penelitian...41

3.4 Prosedur Penelitian...41

3.5 Instrumen Penelitian...42

3.6 Analisis dan Interpretasi Data...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Sekolah dan Data Awal ... ...45

4.2 Hasil Penelitian ...46

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 64

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan………...………... 68

5.2 Rekomendasi …….……….... ... 69

DAFTAR PUSTAKA ...71

LAMPIRAN-LAMPIRAN...73 RIWAYAT HIDUP


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat sub aspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak dan mendengarkan.

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang harus dilatihkan oleh guru kepada siswa. Hal tersebut harus terus dilatihkan karena sangat penting dan harus dikuasai oleh siswa. Untuk melatih keterampilan tersebut guru harus kreatif dan lebih peka terhadap perubahan yang terus menerus terjadi sampai saat ini.

Membaca sebagai bagian pembelajaran bahasa. Meskipun dewasa ini ada puluhan teknik pengajaran bahasa dilontarkan dan dikenalkan oleh pakar pendidikan dan pengajaran bahasa, tampaknya elemen dasar pendidikan bahasa secara tradisional tetap tidak dapat dibuang begitu saja. Elemen dasar seperti mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan seringkali juga menerjemahkan, tetap menjadi bagian tidak terpisahkan dalam teknik pengajaran bahasa yang mana saja. Salah satu aspek elemen dasar kegiatan pembelajaran bahasa, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan membaca, yaitu aspek mekanis kegiatan dan kemampuan membaca.


(9)

Kemampuan membaca anak berbeda-beda ada yang cepat dan ada yang lambat. Hal tersebut disebabkan karena cara mengajar guru, metode dan media yang digunakan masih kurang. Misalnya dalam metode dan media yang digunakan guru masih konvensional misalnya metode yang digunakan hanya ceramah dan ceramah. Selain ceramah, guru juga hanya melakukan tanya jawab dan itupun siswa sulit untuk menjawab pertanyaan. Kemudian dari penggunaan media juga masih kurang dan tidak kreatif sehingga membuat siswa jenuh dan malas belajar.

Di SDN Nengkelan khususnya di kelas II, 56% hasil belajar sebagian besar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran membaca masih di bawah KKM yaitu 65. Hal tersebut sebagai akibat dari cara mengajar guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang masih konvensional. Hasil belajar dilihat dari nilai ulangan tengah semester, tes-tes harian dan juga dari tanya jawab yang diajukan kepada siswa selama kegiatan observasi, sekitar 80% siswa mengalami kesulitan dalam membaca sedangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa diwajibkan memiliki empat keterampilan yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Berikut daftar nilai ulangan tengah semester siswa kelas II SDN Nengkelan pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dari data nilai di atas dapat dilihat 72% dari siswa kelas II SDN Nengkelan belum mencapai KKM, maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media gambar tunggal dalam materi membaca nyaring di kelas II SDN Nengkelan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(10)

Pembelajaran Bahasa Indonesia sekarang ini kebanyakannya tidak menarik perhatian siswa dan kurang variatif karena kegiatan pembelajarannya hanya berpusat pada guru (teacher centered) dan siswa tidak diberi kesempatan untuk berpendapat tentang apa yang diketahuinya. Pada intinya siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran. Sikap otoriter guru terhadap siswa tersebut membuat siswa tidak memahami materi dan segan untuk bertanya padahal jika dilihat anak-anaknya cukup aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya masih ada siswa yang belum bisa membaca dan hal ini perlu mendapat perhatian karena akan berpengaruh di jenjang selanjutnya. Salah satu upaya agar anak terlibat dalam pembelajaran perlu adanya media. Media yang digunakannya yaitu media gambar tunggal

Berdasarkan pertimbangan di atas, penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian sebagai bahan skripsi dengan judul “Penggunaan Media Gambar Tunggal Materi Membaca Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Kelas II SD Nengkelan ( Penelitian Tindakan Kelas di SDN Nengkelan Kelas II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana kemampuan siswa membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesa materi membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat dengan menggunakan media gambar tunggal di kelas II SDN Nengkelan. Program ini dikembangkan berdasarkan gambaran objektif yang diperoleh dari


(11)

pengumpulan data dari siswa sampel secara langsung beserta kajian teoretik yang mendalam tentang penggunaan media gambar tunggal dari berbagai sumber yang relevan. Dengan demikian permasalahan utama dalam penelitian ini adalah

“bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar tunggal?”.Untuk menjawab masalah itu, penulis jabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal? 2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca

permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal? 3) Bagaimanakah kemampuan belajar membaca siswa dalam membaca

permulaan (15-20 kalimat) pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media gambar tunggal?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan sebagaimana yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal?


(12)

2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca permulaan (15-20 kalimat) dengan menggunakan media gambar tunggal?

3) Untuk mengetahui kemampuan belajar membaca siswa dalam membaca permulaan (15-20 kalimat) pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar tunggal?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam dua kerangka berikut.

1.4.1 Manfaat teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.

1.4.2 Manfaat praktis:

a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian dapat menumbuhkan keaktifan & interaksi saat pembelajaran serta dapat memberikan motivasi belajar sehingga tidak mudah jenuh atau bosan dengan penggunaan media yang hanya itu-itu saja sehingga siswa menjadi malas belajar.

b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan mengenai penggunaan media khususnya media gambar tunggal agar anak


(13)

menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk lebih giat belajar membaca dan tidak membosankan.

c. Bagi kepala sekolah, diharapakan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam menerapkan kebijakan mengenai penggunaan media gambar tunggal sehingga dapat diterapkan oleh guru

d. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran mengenai penggunaan media gambar tunggal untuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.

e. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan wawasan baru mengenai penggunaan media gambar tunggal dan implementasinya dalam pembalajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. 1.5 Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini penulis memiliki beberapa hipotesis yang diajukan, yaitu:

1. Penggunaan media gambar tunggal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan belajar

1.6 Definisi Operasional

Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing variabel yang dijadikan kata kunci penelitian ini sebagai berikut.

1.6.1 Media Gambar

Media gambar merupakan media atau alat bantu dua dimensi yang dapat membantu menarik perhatian dan kreativitas siswa dan dapat mengilustrasikan


(14)

sesuatu yang bersifat abstrak menjadi konkrit dan jelas. Sehingga anak tidak merasa bosan atau jenuh dalam belajar.

Dengan media gambar kejadian atau hal apapun yang terjadi di negara lain bisa ditelaah dan disentuh siswa yang berada di sekolah hanya dengan melihat gambar sebagai media pembelajaran.

Penulis menggunakan media gambar tunggal untuk penelitian di kelas II SDN Nengkelan. Gambar yang digunakan disini adalah gambar tentang lingkungan sekitar

1.6.2 Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang. (Dawson [et al] 1963 :215-216)

Maksud dari membaca nyaring disini adalah membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat di kelas II SDN Nengkelan.

1.6.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku setelah mengalami proses pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar merupakan perubahan atau peningkatan nilai post test siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam meteri membaca nyaring di kelas II SDN Nengkelan tahun ajaran 2012/2013


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode

Agar penelitian ini berhasil dengan baik diperlukan data penunjang yang valid. Untuk memperoleh data yang valid tentu harus digunakan metode dan teknik tertentu yang baik pula.

Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun model PTK yang akan peneliti adopsi pada penelitian ini adalah Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & McTaggart. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK Model Kemmis & Mc Taggart:


(16)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Peneliti melakukan kegiatan penelitian di SDN Nengkelan yang berlokasi di Kp. Babakan Sukajadi Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

SIKLUS I

SIKLUS III SIKLUS II

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan Pelaksanaan

Refleksi


(17)

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama ± 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei.

3.3 Subjek Penelitian

Sasaran penelitian pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Nengkelan yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas II terhadap materi membaca nyaring teks dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat dengan menggunakan media gambar tunggal . Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal.

Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

Siklus 1

a. Perencanaan (planing)

Dalam perencanaan ini peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai tahap awal sebelum melakukan pelaksanaan kegiatan penelitian. RPP yang dibuat oleh peneliti yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca nyaring teks dengan menggunakan media gambar.


(18)

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya .Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar mengajar yang mengarah pada proses perbaikan suatu perencanaan dan siap melakukan perubahan sesuai apa yang terjadi di lapangan.

c. Pengamatan (observation)

Observasi terhadap dampak tindakan dilakukan secara berkelanjutan dengan berbagai cara dan dilakukan secara terus menerus oleh guru kelas yang mengamati pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa serta serta lembar observasi afektif, kognitif dan psikomotor yang telah dipersiapkan peneliti.

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan siswa, guru dan teman sejawat serta dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Hasil dari diskusi yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan siklus berikutnya.

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan peneliti dengan berdasarkan pada refleksi terhadap siklus 1 dan II.

3.5 Instrumen Penelitian a. Lembar Post Test

Lembar post test merupakan instrumen yang berisi sekumpulan pertanyaan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai membaca.


(19)

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan pedoman bagi siswa untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca nyaring dengan menggunakan gambar.

c. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya kegiatan yang diamati. 3.6 Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari data hasil observasi terhadap siswa serta keterlaksanaan penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang akan diuraikan secara deskrptif

2. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan LKS untuk melihat seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa. Tahap-tahap dalam menganalisis data kuantitatif adalah:

a) Penskoran terhadap membaca siswa

b) Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus:

R = ∑x Keterangan : R = nilai rata-rata

∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa


(20)

c) Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 65 (KKM) d) Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus:

e) Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan menggunakan tabel:

Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif Kategori Interpretasi

90-100 Sangat Tinggi

75-89,99 Tinggi

55-74,99 Cukup

30-54,00 Rendah

0 Sangat Rendah

( Luhut P. Pangabean, 1989:32 dalam skripsi Nita Rismawati, 2008:38) P - ∑f x 100% Keterangan : P = ketuntasan belajar

∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa

∑ N = Jumlah siswa


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian penulis menemukan temuan-temuan baru di lapangan tentang “Penggunan Media Gambar Tunggal Materi Membaca Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Kelas II SDN Nengkelan”dan dari hasil penelitian serta temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. perencanaan yang dirancang dan dipersiapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca nyaring. Perencanaan tersebut sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Standar kompetensi dan kompetensi dasar disusun sesuai dengan jenjang kelas untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat tercapai. Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) , indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu yang diperlukan, metode pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi (penilaian hasil belajar) dan sumber bahan.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam membaca nyaring menggunakan media gambar tunggal penulis melakukannya dalam tiga siklus yang dalam setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan tahapan yaitu perencanaan,


(22)

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam kegiatan pembelajarannya terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup).

3. Hasil kemampuan membaca nyaring dengan menggunakan media gambar tunggal dapat dikatakan berhasil . Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 34%, pada siklus II meningkat menjadi 84% , dan pada siklus ke III lebih meningkat lagi menjadi 99% hampir mencapai 100%. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah memenuhi standar ketuntasan belajar.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi semua pihak seperti kepala sekolah, guru, dan untuk pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran harus dirancang dan dipersiapkan oleh guru dengan sebaik mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan. Rencana yang dibuat harus sesuai dengan aturan kurikulum .Rencana pelaksanaan yang penulis rancang yaitu tentang pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca.

2. Hasil dari Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan media gambar tunggal hendaknya disosialisasikan kepada guru sekolah dasar agar


(23)

menjadi acuan atau pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa indonesia dan untuk meningkatkan kinerja guru supaya menjadi guru yang lebih profesional sesuai dengan bidangnya.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan tentang penerapan media gambar tunggal dalam pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam membaca nyaring.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, S dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Cahyani, I. Dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah

Dasar. Bandung : UPI Press

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Farida, Rahim Dr. (2007).Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

(http://www.cantiknyailmu-co.cc/2001/01/membaca-dan-berbagai-aspeknya [November 2011]).

(http://romiariyanto.blog-spot.com/2011/05/meningkatkan-kemampuan-membaca.html [November 2011]).

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan.


(25)

Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya

Muchlisoh. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Universitas Terbuka

Muliastuti, Liliana. & Euis Sulastri, 2009: 9 dalam www.saujana.sg

Resmini, N dkk. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press

Riyana, C.(2008). Media Pembelajaran. Bandung: Kurtekpend UPI

Romiariyanto. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca. [Online]. Tersedia:

Sadiman, A dkk. (2010). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supriyadi, (1995). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Universitas Terbuka

Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta.Universitas Terbuka.


(1)

c) Menginterpretasi nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai ≥ 65 (KKM) d) Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus:

e) Menginterpretasi presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan menggunakan tabel:

Tabel 1.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Aspek Kognitif

Kategori Interpretasi

90-100 Sangat Tinggi

75-89,99 Tinggi

55-74,99 Cukup

30-54,00 Rendah

0 Sangat Rendah

( Luhut P. Pangabean, 1989:32 dalam skripsi Nita Rismawati, 2008:38)

P - ∑f x 100% Keterangan : P = ketuntasan belajar

∑N ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑ N = Jumlah siswa


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian penulis menemukan temuan-temuan baru di

lapangan tentang “Penggunan Media Gambar Tunggal Materi Membaca

Permulaan Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Kelas II SDN Nengkelan”dan dari hasil penelitian serta temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. perencanaan yang dirancang dan dipersiapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca nyaring. Perencanaan tersebut sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Standar kompetensi dan kompetensi dasar disusun sesuai dengan jenjang kelas untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat tercapai. Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang di dalamnya terdapat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) , indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu yang diperlukan, metode pembelajaran, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi (penilaian hasil belajar) dan sumber bahan.

2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam membaca nyaring menggunakan

media gambar tunggal penulis melakukannya dalam tiga siklus yang dalam setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan tahapan yaitu perencanaan,


(3)

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam kegiatan pembelajarannya terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup).

3. Hasil kemampuan membaca nyaring dengan menggunakan media gambar

tunggal dapat dikatakan berhasil . Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 34%, pada siklus II meningkat menjadi 84% , dan pada siklus ke III lebih meningkat lagi menjadi 99% hampir mencapai 100%. Hasil tersebut dikatakan berhasil karena sudah memenuhi standar ketuntasan belajar.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan agar Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi semua pihak seperti kepala sekolah, guru, dan untuk pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran harus dirancang dan dipersiapkan oleh guru dengan sebaik mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan. Rencana yang dibuat harus sesuai dengan aturan kurikulum .Rencana pelaksanaan yang penulis rancang yaitu tentang pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam membaca.

2. Hasil dari Penelitan Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan media gambar tunggal hendaknya disosialisasikan kepada guru sekolah dasar agar


(4)

menjadi acuan atau pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa indonesia dan untuk meningkatkan kinerja guru supaya menjadi guru yang lebih profesional sesuai dengan bidangnya.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan tentang penerapan media gambar tunggal dalam pembelajaran bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam membaca nyaring.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, S dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Cahyani, I. Dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung : UPI Press

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Farida, Rahim Dr. (2007).Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

(http://www.cantiknyailmu-co.cc/2001/01/membaca-dan-berbagai-aspeknya [November 2011]).

(http://romiariyanto.blog-spot.com/2011/05/meningkatkan-kemampuan-membaca.html [November 2011]).

Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan.


(6)

Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya

Muchlisoh. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Universitas Terbuka

Muliastuti, Liliana. & Euis Sulastri, 2009: 9 dalam www.saujana.sg

Resmini, N dkk. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press

Riyana, C.(2008). Media Pembelajaran. Bandung: Kurtekpend UPI

Romiariyanto. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca. [Online]. Tersedia: Sadiman, A dkk. (2010). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyadi, (1995). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Universitas Terbuka

Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta.Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Yahya Pondok Gede Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016

2 6 104

PENERAPAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN Penerapan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SD Negeri 01 Pulosari Kebakkramat Tahun 201

0 6 12

PENERAPAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN Penerapan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SD Negeri 01 Pulosari Kebakkramat Tahun 201

0 2 16

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas di TK ABA III Sumberlawang Sragen 2011).

0 0 13

PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA BATU LONCATAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS II SDN KENARI KECAMATAN KESEMEN KOTA SERANG.

0 2 38

Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Kota Bandung.

0 2 13

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA PADA MATERI IPA SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 29

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Cilumber Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014.

1 2 33

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MEMBACA Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Minat Belajar Membaca Permulaan Pada Anak TK Kelompok B (PTK di TK Pertiwi Nanggulan II Cawas, Klaten, Tahun Ajaran 2011/2012).

0 7 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU HURUF DI KELAS SATU SDN TRESNABUDI I

0 3 8