PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Planning For Learning Based Of Instruction (Ptk Pada Siswa Kelas Vii Smp N 2 Sawit Tahun Ajaran 2011/2

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI
PLANNING FOR LEARNING BASED OF INSTRUCTION
(PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Sawit Tahun Ajaran 2011/2012)
NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:
LUFVIANA LIKKU TRIMINTARUM
A 410 080 096

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

il.ffi
ftr
zl0z


IInf

JUI

lj

t2'uusrrems

tuo)'n 'esu(tpn6

IpnB rO

pd'IA['7I\11
TS 'W

]ord

puals


lps8mue$es

'g

sro'7

'N'arg 'I

: rfn8ue; uBAreC usmsns

prak

rqnueureur qetet

"""il'oe"'\Nf ' g[
rfn8ue4 us/rreq uedep

1p

ue{qet(qp usq

JeEBuq uPe4

uqusqqredlp qelel

96iimirv
: qolo unsnsrp uup

uqdwsrodp EueI

QtozttlgS uemfv uruIuJ rI&Bs z N dllls dlnls IIA sBIe) e lsls eped xrd)

NOruJntrtSNI.{O
OflSVg

,I/JN{WT

AO.{

ONINNYI{ ICUIYUIS NYDNflO YTIYIAIflIYIAI


NvuV'fY"IUSNHd I,iMTVO V/IISN TIWUIONYI^IDT NYIYXCNINfld

NYI{VSfl3N[d

PENINGKATAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PLANNING FOR LEARNING
BASED OF INSTRUCTION
(PTK Pada Siswa Kelas VII E SMP N 2 Sawit Tahun Ajaran 2011/ 2012
Oleh
Lufviana Likku Trimintarum1, N Setyaningsih2, dan Slamet HW3
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, Lovefie_pratomo@ymail.com
2

Staf Pengajar UMS Surakarta, ningsetya@yahoo.com
3

Staf Pengajar UMS Surakarta


ABSTRACT

The research objective of this class action is to increase student
independence in learning mathematics with strategies planning for learning based
of instruction. The subjects of this study were junior high school students in grade
VII E N 2 Palm totaling 23 students, while the object of this study is the increased
independence of students. Data were collected through observation, field notes,
and documentation. To ensure the validity of the data used triangulation
techniques. Descriptive data analysis techniques with qualitative, interactive
analysis of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results
of this study showed an increased independence of students who can be seen from
the increasing independence of student indicators: (a) study the material itself,
before the act of 8.68% and 65.21% after the action (b) ask the teacher and the
teacher answered questions, before the action 21.73% and 73.91% after the action
(c) students respond as a group presentation, before the act of 13.04% and 65.21%
after the action. Conclusion This study is based planning of instruction for
learning to increase student independence in learning mathematics.
Key words: planning for learning based of instruction, student independence,
learning mathematics


PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat
tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan
rohani,

kepribadian

yang

mantap

dan

mandiri

serta

tanggung


jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah
telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika, baik melalui
peningkatan kualitas guru matematika melalui penataran-penataran, maupun
peningkatan prestasi belajar siswa melalui peningkatan standar minimal nilai
Ujian Nasional untuk kelulusan pada mata pelajaran matematika.
Proses belajar mengajar merupakan bagian yang tidak terlepas dari
pendidikan. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan efektif
diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pihak, khususnya guru. Di
dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan pada siswa-siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda, ada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang dan ada pula yang berkemampuan rendah. Keanekaragaman kemampuan
siswa yang ada sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penguasaan materi
pelajaran yang diajarkan guru dikelas.
Pelajaran matematika di anggap mata pelajaran yang sulit sehingga cenderung
kurang diminati dan dihindari oleh sebagian siswa. Dalam matematika
mengajarkan untuk dapat berpikir lagi, rasional kritik, cermat,efisien dan efektif.
Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan guna menyosong era persaingan besar.

Oleh karena itu, kreativitas seorang guru dalam mengajar matematika menjadi
faktor penting agar matematika menjadi mata pelajaran yang menyenangkan dan
menarik didalam kelas. Kreativitas bukanlah suatu bakat, tetapi bisa dipelajari dan
harus dilatih.
Dalam belajar matematika membutuhkan ketelitian, ketekunan serta
kesabaran baik dalam memahami suatu konsep maupun dalam pemecahan
masalah yang ada. Ketelitian, ketekunan maupun kesabaran merupakan

kemampuan atau potensi diri yang ada pada masing-masing pribadi siswa.
Masing-masing kemampuan tersebut merupakan salah satu bentuk integritasi
kemandirian siswa, sehingga siswa yang satu dengan siswa yang lainnya berbeda.
Kemandirian dalam belajar agaknya belum dimiliki oleh banyak siswa.
Kemandirian disini adalah belajar mandiri. Kemandirian siswa dapat ditingkatkan
dengan berbagai pendekatan dengan strategi. Dari hasil Observasi di SMP N 2
Sawit menunjukkan kemandirian siswa yang rendah dalam proses pembelajaran.
Rendahnya kemandirian siswa dapat dilihat antara lain: 1) terdapat 2 siswa
(8,68%) mempelajari materi yang dipelajari dengan sendiri, 2) terdapat 5 siswa
(21,73%) bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan guru, 3) terdapat 3
siswa (13,04%) dapat menaggapi saat presentasi kelompok.
Rendahnya kemandirian siswa dalam pembelajaran dipengaruhi beberapa

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian siswa dapat digolongkan
dua macam, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam yaitu
faktor kematangan usia, jenis kelamin dan intelegensi. Faktor dari luar yaitu
kebudayaan, keluarga, sistem pendidikan di sekolah, sistem kehidupan
masyarakat. Namun Rendahnya kemandirian siswa SMP N 2 Sawit dipengaruhi
oleh

proses

pembelajaran

yang

kurang

menarik,

siswa

masih


takut

mengemukakan pendapat karena takut salah, dan kurang kompak saat bekerja
sama dalam berdiskusi sebab tingginya sifat individu.
Strategi yang mempermudah siswa untuk mempelajari matematika secara
efektif adalah planning for learning based of instruction. Dalam strategi tersebut
dibuat perencanaan instruction (intruksi) dengan tujuan yang berorientasi pada
perilaku (behaviour), tujuan behaviour menfokuskan perhatian setiap orang, baik
para guru ataupun para siswa, terhadap apa yang sesungguhnya dilakukan para
siswa ketika mereka sedang belajar dan apa yang sesungguhnya dilakukan para
guru ketika sedang mengajar.
Dengan planning for learning based of instruction diharapkan ada
peningkatan yang signifikan. Guru sebagai mitra peneliti sangat mendukung
dalam upaya pencapaian kondisi tersebut. Dengan strategi pembelajaran planning
for learning based of instruction dianggap dapat meningkatkan siswa mempelajari

materi sendiri, bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan guru , dan
menanggapi saat presentasi kelompok, ini sesuai tujuan pembelajaran matematika.
Persoalannya sekarang adalah: Apakah ada peningkatan kemandirian siswa dalam

pembelajaran matematika dengan strategi planning for learning based of
instuction di SMP N 2 Sawit?
Memperhatikan uraian di atas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika setelah
dilakukan pembelajaran dengan strategi planning for learning based of instruction
pada SMP N 2 Sawit kelas VII E.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas bercirikan perbaikan terus
menerus terhadap praktek-praktek pembelajaran sehingga peneliti merasa proses
pembelajaran mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Penelitian ini dilakukan
secara kolaboratif antara guru matematika dan peneliti di sekolah. Kegiatan
perencanaan awal dimulai dari melakukan studi pendahuluan. Pada kegiatan ini
juga mendiskusikan cara melakukan tindakan pembelajaran dan bagaimana
melakukan pengamatannya. Penelitian tindakan merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang dimulai dari: 1) perencanaan,2) pelaksanaan, 3) observasi, 4)
refleksi, dan 5) evaluasi.
Perencanaan dan penyusunan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan
adalah mengidentifikasi masalah dan siswa yang diharapkan dapat digunakan
untuk merumuskan masalah siswa terutama berhubungan dengan kemandirian
siswa selama pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan berdasarkan pada
perencanaan. Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan peneliti.
Pengamatan berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan, kejadiankejadian penting selama proses tindakan berlangsung yang belum termuat dalam
pedoman observasi dibuat pada catatan observasi lapangan. Selanjutnya, dari
perencanaan yang ada menerapkan strategi pembelajaran planning for learning

based of instruction. Oleh karena itu, rencana tindakan harus tentatif dan
sementara, fleksible, dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada.
Refleksi dilaksanakan peneliti bersama guru matematika. Kegiatan ini
berdiskusi untuk memberi makna, menerangkan dan menyimpulkan hasil tindakan
yang telah dilakukan. Berdasarkan kesimpulan pada kegiatan refleksi ini suatu
perencanaan untuk siklus berikutnya dibuat atau tindakan penelitian dipandang
cukup.
Sedangkan untuk mengetahui efektifitas strategi pembelajaran yang
digunakan, peneliti ini menggunakan : 1) metode observasi untuk mendapatkan
gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mateamatika siswa di kelas, 2)
catatan lapangan digunakan untuk mencatat semua temuan selama pembelajaran,
bentuk temuan ini berupa kemandirian siswa dan permasalahan lain yang dihadapi
selama pembelajaran, 4) dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah
dan identitas siswa kelas VIIE, serta foto proses tindakan penelitian di SMP N 2
Sawit berlangsung. Selanjutnya strategi pembelajaran planning for learning based
of instruction yang telah dikembangkan, kemudian diaplikasikan pada
pembelajaran persegi panjang dan persegi pada siswa kelas VII E SMP N 2 Sawit
dengan melibatkan guru mata pelajaran matematika.
Analisis hasil ditekankan pada siswa mempelajari materi sendiri, bertanya
kepada guru dan menjawab pertanyaan guru, dan menanggapi saat presentasi
kelompok. Analisis hasil juga akan didukung dengan analisis deskriptif kualitatif
tentang pendapat guru terhadap strategi planning for learning based of instruction
yang diujicobakan pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan strategi planning for learning based of instruction mendapat
tanggapan positif dari guru, hal ini terbukti dari adanya peningkatan indikatorindikator kemandirian siswa pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat dituliskan pada tabel 1
berikut ini:

Tabel 1
Kemandirian Siswa Kelas VIIE SMP N 2 Sawit
Sebelum dan sesudah penelitian

No

Aspek yang diamati

1.

Sesudah peneltian

penelitian Putaran I

Putaran II

Putaran III

Siswa mempelajari 2 siswa

4 siswa

10 siswa

15 siswa

materi sendiri

(17,39%)

(43,47%)

(65,21%)

8 siswa

14 siswa

17 siswa

(21,73%)

(34,78%)

(60,86%)

(73,91%)

3 siswa

6 siswa

11 siswa

15 siswa

(13,04%)

(26,08%)

(47,82%)

(65,21%)

Siswa
kepada

2.

Sebelum

(8,69%)

bertanya
guru

dan 5 siswa

menjawab
pertanyaan guru
Siswa

3.

menanggapi

dapat
saat

presentasi kelompok

Gambar dibawah ini menunjukkan grafik peningkatan kemandirian siswa
dalam pembelajaran matematika sebelum dan sesudah penelitian sebagai berikut:

18

siswa
mempelajari
materi sendiri

16

b
n
y
a
k
s
i
s
w
a

14
12
bertanya
kepada guru
dan menjawab
pertanyaan
guru

10
8
6
4

siswa dapat
menanggapi
saat presentasi
kelompok

2
0
sebelum tindakanputaran I

putaran II

putaran III

Gambar 1 Peningkatan Kemandirian Siswa
Hasil penelitian dari 23 siswa dalam pembelajaran persegi panjang dan
persegi menunjukkan bahwa semua indikator kemandirian siswa mengalami
peningkatan. Hal ini terbukti dari gambar 1, indikator mempelajari materi sendiri,
indikator siswa bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan guru, dan
indikator siswa menanggapi saat presentasi kelompok.
Pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran
suasana interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Hal ini
terjadi karena siswa termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Strategi planning
for learning based of instrution ini merupakan kegiatan siswa sepenuhnya,
sehingga guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Penerapan strategi
planning for learning based of instruction dalam pembelajaran matematika siswa
dituntut untuk selalu aktif untuk menggali konsep-konsep materi dari dalam diri
mereka dan memahaminya. Dalam upaya menggali apa yang mereka pelajari
siswa melakukan diskusi kelompok. Siswa bekerjasama dengan anggota
kelompoknya

untuk

memecahkan

permaslahan.

Selanjutnya

siswa

mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas. Kemudian kelompok
lain menanggapi presentasi kelompok yang sedang presentasi tersebut. Sehingga
siswa akan lebih memperdalam pehaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Proses pembelajaran tersebut di atas dilaksanakan sampai dengan putaran ke tiga.
Kemandirian siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa secara tepat agar
siswa mempunyai keterlibatan yang tinggi pada saat pembelajaran. Melalui
presentasi kelompok, siswa mampu memahami penjelasan yang diberikan oleh
temannya yang dikuatkan klarifikasi dan tambahan seperlunya dari guru
metematika sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Penelitian tindakan kelas telah dilakukan dengan penerapan strategi planning
for learning based of instruction dalam pembelajaran matematika di kelas VII E
SMP N 2 Sawit, diperoleh bahwa hasil kemandirian siswa mengalami meningkat.

Dari penelitian ini mendukung pendapat Kristi Mally (2009) dalam
penelitiannya dengan strategi planning for learning based of instruction
menyimpulkan bahwa para guru harus mempertahankan misi mereka yang
profesional dan harus menerima kenyataan bahwa siswa dalam belajar tidak hanya
keinginannya tetapi berkaitan dengan guru dalam mengajar sering kehilangan
fokus dalam mengajar dan melupakan apa yang harus dilakukan oleh siswa dan
strategi ini guru bertindak sebagai pemandu dalam proses pembelajaran. Sehingga
penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran planning for learning based of
instruction atau PFL merupakan solusi guru sebagai perencana pembelajaran dan
mengarahkan siswa dalam kegiatan untuk meningkatkan fokus pelajaran dan
meningkatkan keselarasan dalam proses pembelajaran.
Yan Ping Xin (2005) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa kelompok
siswa SBI atau Scame based instruction hasilnya lebih efektif dari pada GSI atau
General Strategy Instruction. Hal ini terlihat pada postest, pemeliharaan, tindak
lanjut dan generalisasi test. Kelompok SBI menggunakan skema diagram untuk
memecahkan masalah dan menggunakan berfikir tingkat tinggi seperti
mengidentifikasi jenis masalah dan menerapkan pengetahuan untuk memecahkan
masalah. Kelompok GSI menekankan permasalahan dan mencari strategi
pemecahan pemahaman masalah, namun siswa tidak berfikir tinggi. Dari
pernyataan Yan Ping Xin mendukung penerapan sistem pembelajaran instruksi.
Dimana siswa harus berfikir tinggi untuk mencari solusi permasalahan yang
mereka pelajari dengan baik menggunakan mengidentifikasi jenis masalah
ataupun menerapkan pemahaman siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dari penelitian Irma Nur Azizah (2011,64) menyimpulkan bahwa
kemandirian siswa adalah belajar mandiri, siswa diharapkan tidak bergantung
pada orang lain dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan setiap
menghadapi permasalahan matematika. Dari pendapat tersebut mendukung
penelitian tindakan yang dilakukan peneliti yang menuntut siswa untuk tidak
bergantung kepada siswa lain dan cara siswa menghadapi proses pembelajaran
dengan rasa tanggung jawab dan disiplin. Kemandirian siswa dalam penelitian ini

meliputi tiga aspek, yaitu :siswa mempelajari materi sendiri, siswa bertanya
kepada guru dan menjawab pertanyaan guru, dan siswa dapat menanggapi saat
presentasi kelompok. Dalam setiap putaran kemndirian siswa mengalami
peningkatan. Meningkatnya kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika
tidak lepas dari peran strategi pembelajaran planning for learning based of
instruction. Pelaksanaan pembelajaran yang semula monoton berangsur mulai
terlihat kegiatan yang berbeda dari biasanya.
Berdasarkan uraian diatas bahwa penggunaan strategi pembelajaran planning
for learning based of instruction dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan kemandirian siswa di kelas. Dengan demikian data penelitian
tersebut mendukung diterimanya hipotesis bahwa ada peningkatan kemandirian
siswa dalam pembelajaran matematika dengan strategi planning for learning
based of intruction.
KESIMPULAN
Penerapan strategi planning for learning based of instruction dalam
pembalajaran matematika pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi
mampu meningkatkan kemandirian siswa. Peningkatan kemandirian siswa
ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan selama tiga putaran. Selain
itu, peningkatan kemandirian siswa juga didukung oleh pendapat dari guru kelas
yang terlibat dalam penelitian.
Pembelajaran dengan menerapkan strategi planning for learning based of
instruction memiliki peran utama dalam kaitanya dengan usaha peningkatan
kemandirian siswa dalam bpembelajaran matematika. Dalam usaha peningkatan
kemandirian siswa ini, ada baiknya mengembangkan kraetifitasan guru. Hal ini
dapat dilakukan melalui kerja kolaboratif guru dengan dengan peneliti untu
mengatasi masalah-masalah pembelajaran matematika yang selalu dihadapi di
kelas.

Faktor siswa yang ikut mendukung peningkatan kemandirian siswa antara
lain adalah siswa mempelajari materi sendiri, bertanya kepada guru dan menjawab
pertanyaan guru, dan menanggapi saat presenrtasi kelompok.
Model pembelajaran ini memerlukan motivasi kepada siswa dan pendekatan
siswa sehingga terjadi interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa. Serta siswa berperan penting dalam pembelajaran matematika karena
model pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif ini
dalam usaha peningkatan kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika
melalui penerapan strategi pembelajaran planning for learning based of
instruction, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1.

Terhadap guru matematika
a.

Guru matematika hendaknya harus menerapkan proses pembelajaran
yang lebih menarik dengan harapan siswa tidak bosan selama
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

b.

Guru hendaknya menggunakan strategi planning for learning based of
instruction atau strategi-strategi lain yang dapat meningkatkan
kemandirian siswa.

c.

Guru matematika diharapkan lebih peka dalam mengetahui kemampuan
siswa terhadap penguasaan materi pembelajarankarena dapat dijadikan
catatan penting bagi guru untuk melakukan perbaikan dalam proses
mengajar.

2.

Bagi siswa
a.

Setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru
agar proses belajar mengajar terasa nyaman dan menyenangkan.

b.

Siswa hendaknya selalu bersikap aktif dan bersemangat dalam setiap
proses pembelajaran.

c.

Siswa hendaaknya senantiasa menumbuhkan rasa percaya diri dan
melatih

keberanian

dalam

berbicara,

baik

dalam

bertanya

mengemukakan ide maupun memberi tanggapan.
3.

Bagi peneliti berikutnya
a.

Kepada peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian pada
jenjang pendidikan yang lain dengan memperluas faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi kemandirian siswa.

b.

Kepada peneliti berikutnya hendaknya mengadakan penelitian lebih
lanjut mengenai penggunaan strategi planning for learning based of
instruction pokok bahasan lain dalam pembelajaran matematika.

c.

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini masih banyak
kekurangan, maka sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang
serupa tetapi dengan materi dan strategi yang berbeda. Hal ini perlu
dilakukan agar proses pembelajaran matematika di sekolah di masa
mendatang menjadi leih baik dan bermutu sehingga menghasilkan
lulusan yang handal.

DAFTAR PUSTAKA
Azizah,Irma Nur. 2011. Peningkatan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Dengan Strategi Make-A Match. Skripsi. Surakarta: UMS
(tidak diterbitkan)
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Benson,2008. Kemandirian Belajar.
http://dhesiana.wordpress.com/2009/01/16/kemandirian-dalambelajar/diunduh 2 Maret 2012
(Colley, Kabba E. 2005. Project-Based Science Instruction: Teaching Science for
Understanding.

Radical

pedagogy:

http://radicalpedagogy.icaap.org/content/issue7_2/colley.html

Hamalik. Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
http://dhesiana.wordpress.com/2009/01/16/kemandirian-dalambelajar/diunduh 2 Maret 2012
Kristi, Mally. 2009. Planning for Learning: A Simplified Method for StudentBased Instruction. Journal Physical Education, Recreation & Dance:
http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-10493773/Planning-forlearning-a-simplified.html
Moleong ,Lexy.2008.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mujiman, Haris. 2008. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep Dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
O’Bannon B.2002. Planning For Instruction. Inovatif Tecnology Center:
http://slate.it.utk.edu/~bobannon
Purwati. 2006. ”Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Matematika

Pokok

Bahasan

Pecahan

Melalui

Pendekatan

Humanistik”. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Diterbitkan).
Seifert, Kelvin.2008. Manajemen Pembelajaran & Instruksi Pendidikan.
Yogyakarta: IRCiS
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sutama. 2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Surakarta: CV. Citra Mandiri Utama
Uno, Hamzah B.2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara

Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Yan Ping Xin. 2005. Effects Of Mathematical Word Problem-Solving Instruction
on Middle School Students With Learning Problem. The Journal of
Special

Education:

http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/search/detailmini.jsp?_nfpb=t
rue&_&ERICExtSearch_SearchValue_0=EJ722297&ERICExtSearch
_SearchType_0=no&accno=EJ722297

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Analisis Kesalahan Morfologi Dalam Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas Vii Semester 2 Di Mtsn Tangerang Ii Pamulang Tahun Ajaran 2012/2013

0 8 253

Perbandingan Kemampuan Menulis Puisi Antara Siswa Boarding School Dan Siswa Sekolah Umum (Studi Kasus Di Kelas Vii Smp Khadijah Islamic School Jakarta Selatan Dan Siswa Kelas Vii Mts Cendekia Muslim Bogor) Tahun Pelajaran 2013-2014

2 9 89

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Peningkatan Menulis Teks Berita Dengan Media Rekaman Wawancara Pada Siswa Kelas Vii Smp Islamiyah Sawangan Depok

0 4 229

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Teknik The Power Of Two Terhadap Kemampuan Memberikan Tanggapan Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al-Syukro Ciputat Tahun Ajaran 2012/2013

0 20 140

Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Model Experiential Learning (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 8 271

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Jalaksana

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 4 SDN 1 Tegalrejo Semester 2 Tahun 2017/2018

0 0 15