MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK DAN LAGU : Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A PAUD Bani Shaleh Kecamatan Sukasari Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK

MELALUI AKTIVITAS GERAK DAN LAGU

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A PAUD Bani Shaleh Kecamatan Sukasari Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pndidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Kasalapiah

1009912

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015


(2)

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK

MELALUI AKTIVITAS GERAK DAN LAGU

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A PAUD Bani Shaleh Kecamatan Sukasari Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh Kasalapiah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

© Kasalapiah

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK DAN LAGU

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A PAUD Bani Shaleh Tahun Pelajaran 2014/2015)

Kasalapiah 1009912

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan pembelajaran dikelas. Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya kepercayaan diri bagi anak, baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat. Kurangnya percaya diri akan menghambat pembentukan kepribadian dan potensi anak akan menjadi terkubur dan tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya karena sifat kepercayaan dari merupakan salah satu dasar anak untuk dimasa yang akan datang. Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah mendapatkan kegiatan aktivitas gerak dan lagu, menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari kemampuan kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh tahun ajaran 2014/2015. Peningkatan rata-rata kepercayaan diri pada kelompok A PAUD Bani Shaleh tahun ajaran 2014/2015 dari sebelum pelaksanaan siklus adalah sebesar 20%, dan sesudah dilakukan percobaan atau pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 60%, dan dilakukan lagi percobaan siklus yang kedua maka dihasilkan peningkatan kepercayaan diri menjadi 90%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa “menggunakan kegiatan aktivitas gerak dan lagu dapat meningkatkan kepercayaan diri anak kelompok A PAUD Bani Shaleh tahun ajaran 2014/2015”. Saran yang dapat peneliti sampaikan, hendaknya guru mampu memberikan pembelajaran dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, diantaranya mampu memberikan kegiatan yang bermakna bagi anak, sehingga perilaku anak agar menjadi perilaku yang baik yang penuh dengan kepercayaan diri. Saran yang dapat peneliti sampaikan, hendaknya guru mampu memberikan pembelajaran dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, diantaranya mampu memberikan kegiatan yang bermakna bagi anak, sehingga perilaku anak agar menjadi perilaku yang baik yang penuh dengan kepercayaan diri.


(6)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

IMPROVING CHILDREN CONFIDENCE THROUGH MOTION AND SONG ACTIVITY

(Classroom Action Research in A group PAUD Bani Shaleh School Year 2014/2015)

Kasalapiah 1009912

ABSTRACT

This research used classroom action research (CAR) that the research done for repair or improve of learning in class. Background of this research is important of children confidence, like in surrounding of school or society. Less in confidence will inhibit forming of personality and child potential will not develop optimally because the confidence is one of based children future. According to analysis result of the data after treatment of motion and song activity, showed positive and significant improve of confidence in PAUD Bani Shaleh school year 2014/2015. Average of improving in A group PAUD Bani Shaleh school year 2014/2015 before treatment is 20%, and after treatment of cycle I improve become 60%, and after cycle II become 90%. Because of that, can be conclude that “using motion and song activity can improve confidence of children in A group PAUD Bani Shaleh school year 2014/2015”. Suggestion from researcher, that teacher able gives learning and activity appropriate with children needed, which affective of children become nice and full of confidence, teacher able to give learning appropriate with children needed, which is able to give meaning activity and become kind and full confidence for children.


(7)

i

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Manfaat penelitian... 6

E. Asumsi penelitian... 7

F. Definisi operasioal ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Konsep kepercayaan diri ... 9

1. Pengertian percaya diri ... 9

2. Tumbuhkan rasa percaya diri anak ... 10

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ... 12

4. Karakteristik individu yang percaya diri ... 13

5. Karakteristik individu yang kurang percaya diri ... 14

6. Perkembangan rasa percaya diri ... 15

7. Memupuk rasa percaya diri ... 17

8. Jenis kepercayaan diri ... 18

9. Aspek-aspek kepercayaan diri ... 19

B. Konsep gerak ... 20

1. Pengertian gerak ... 20

2. Kemampuan gerak dasar ... 21

3. Manfaat dan tujuan latihan ritmis ... 22

C. Konsep lagu ... 24

1. Pengertian lagu ... 24

2. Manfaat bernyanyi ... 25


(8)

ii

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4. Penelitan relevan terdahulu ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode penelitian ... 28

B. Lokasi dan subjek penelitian ... 29

1. Lokasi penelitian ... 29

2. Subjek penelitian ... 29

C. Desain penelitian ... 29

1. Perencanaan ... 29

2. Pelaksanaan tindakan ... 30

3. Pengamatan atau observasi ... 31

4. Refleksi ... 32

D. Teknik pengumpulan data dan instumen penelitian... 34

1. Teknik pengumpulan data ... 34

2. Instrumen penelitian ... 34

E. Teknik analisis data ... 38

1. Reduksi data ... 38

2. Display data ... 39

3. Verifikasi ... 39

4. Mencari persentase ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil penelitian ... 41

1. Deskripsi kondisi objektif kepercayaan diri anak sebelum diterapkan aktivitas gerak dan lagu ... 41

2. Deskripsi penerapan aktivitas gerak dan lagu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak ... 45

3. Peningkatan kepercayaan diri anak sesudah diterapkan aktivitas gerak dan lagu ... 57

B. Pembahasan ... 60

1. Deskripsi kondisi objektif kepercayaan diri anak sebelum diterapkan aktivitas gerak dan lagu ... 60

2. Deskripsi penerapan aktivitas gerak dan lagu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak ... 61

3. Peningkatan kepercayaan diri anak sesudah diterapkan aktivitas gerak dan lagu ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64


(9)

iii

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi instrumen ... 35

3.2 Pedoman onservasi kepercayaan diri anak ... 36

3.3 Pedoman obsevasi pembelajaran ... 37

3.4 Kriteria deskripsi presentase ... 40

4.1 Hasil obsevasi pra siklus ... 42

4.2 Data observasi pra siklus ... 44

4.3 Hasil setelah tindakan siklus I ... 48

4.4 Data kemampuan setelah tindakan siklus I ... 50

4.5 Hasil setelah tindakan siklus II ... 54

4.6 Data kemampuan setelah tindakan siklus II ... 55


(10)

iv

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR GRAFIK

Gambar Halaman

4.1Diagram gambar indikator sebelum pelaksanaan tindakan ... 43

4.2Diagram gambar anak sebelum pelaksanaan siklus ... 45

4.3Diagram gambar indikator setelah dilakukannya siklus I ... 49

4.4Diagram gambar anak setelah dilakukannya siklus I ... 51

4.5Diagram gambar indikator setelah dilakukanya siklus II ... 55

4.6Diagram gambar anak setelah dilakukan siklus II ... 56


(11)

1

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan usia dini memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan anak karena merupakan pondasi dasar dalam kepribadian anak. Anak yang berusia 5-6 tahun memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Masa ini merupakan masa dasar pertama dalam mengembangkan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan potensi anak sejak usia dini.Pada dasarnya pendidikan anak usia dini menitik beratkan pada peletakan dasar kebeberapa arah, meliputi pertumbuhan pada perkembangan fisik, kecerdasan, dan sosial emosional. Pada perkembangan sosial emosional anak erat kaitannya dengan perilaku anak. Semakin bertambahnya usia anak bertambah pula aneka perilaku anak yang ditujukan, salah satunya yaitu perilaku rasa kepercayaan diri anak. Usia 4-6 tahun merupakan masa penting untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, karena rasa kepercayaan diri anak perlu ditamankan sejak dini. Hal ini sangat penting sebagai dasar anak untuk dimasa yang akan datang.

Kurang menghargai diri sendiri, dalam satu atau beberapa perwujudannya kurang kepercayaan diri, tidak punya identitas diri, tidak memiliki konsep diri, randah diri, atau menistakan diri sering menjerumuskan anak-anak ke dalam jurang depresi, stres, kemarahan atau rasa cemas(John M, 2002 : 114)

Rasa kepercayaan diri pada anak perlu ditanamkan sejak anak berusia dini. Hasan (2012 : 164) sangat penting menanamkan rasa kepercayaan diri pada anak sejak dini sebagai dasar anak untuk menerobos suatu peluang dan berani mangambil resiko dimasa yang akan datang. Mulyadi (2010 : 230) menjelaskan bahwa anak yang memiliki rasa kepercayaan diri tinggi, bisa diartikan ia memiliki perangkat yang lebih lengkap ketika menghadapi situasi yang sulit dan berani meminta bantuan jika mereka memerlukannya.

Dampak rendahnya rasa kepercayaan diri juga dijelaskan oleh Hasan (2012 : 167) bahwa Kurangnya rasa kepercayaan diri dapat menjadi masalah jika sifat ini


(12)

2

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

berkelanjutan, yaitu memyebabkan potensi anak menjadi tekubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Misalnya, anak yang mmempunyai suara bagus dan berbakat bernyanyi merasa malu untuk mengasah bakatnya dengan les vokal, dan mengikuti kejuaraan, maka suara indahnya akan tersimpan sia-sia dan tidak bertambah indah.

Berdasarkan hal tersebut begitu pentingnya pembelajaran gerak dan lagu bagi anak usia dini dalam melatih ketajaman pendengaran dan daya konsentrasi anak terutama pada aspek kecerdasan emosional, kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik, motorik kasar, dan motorik halus, untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan mengolah, mengontrol gerakan tubuh, meningkatkan keterampilan serta cara hidup sehat sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.

Kegiatan gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia dini. Pembelajaran gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak sekaligus menyentuh perkembangan bahasa, kepekaan akan irama musik, perkembangan motorik, rasa kepercayaan diri, serta keberanian mengambil resiko. Karena itu perlu adanya suatu kegiatan yang dapat melatih para pendidik anak usia dini dalam memberikan perangsangan pada anak melalui gerak dan lagu. ada mereka dengan memamerkan gerak-gerak non keseharian, antara lain, dengan spontanitas lenggak-lenggoknya seiring dengan keteraturan "musik" yang kita lantunkan. Atau bila seorang anak mendapatkan barang yang menjadi idaman dan impiannya sepanjang hari, maka seiring dengan diraihnya impian barang tersebut, si anak pasti akan menari-nari.

Gallahue (Samsudin, 2008) menyatakan bahwa untuk mengembangkan pola-pola gerak anak sebaiknya dilakukan melalui aktivitas-aktivitas menari, permainan, olahraga, dan senam, aktivitas-aktivitas tersebut masuk dalam wilayah pendidikan jasmani.Berdasarkan pendapat tersebut gerak dan lagu merupakan salah satu kegiatan yang cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran motorik, karena gerak dan lagu


(13)

3

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

merupakan aktivitas yang menuntut anak untuk bergerak seperti halnya kegiatan senam maupun olah raga.

Anak usia dini belajar melalui pengalaman langsung. Melalui lagu anak akan memperoleh pengalaman secara langsung. Dengan kegiatan gerak dan lagu yang dinyanyikan secara langsung tanpa menggunakan kaset atau CD serta gerak yang dilakukan mengikuti lagu yang dinyanyikan akan memberikan sebuah pengetahuan baru untuk anak. Kegiatan gerak dan lagu akan memberikan pengalaman langsung kepada anak mengenai gerak sehingga dapat menambah pengalaman gerak anak. Melalui pengalaman itulah yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Selain itu pada anak usia dini merasa senang mengulang-ulang sesuatu kegiatan keterampilan melalui latihan-latihan tertentu, sampai ia benar-benar menguasainya. Sehingga kegiatan gerak dan lagu cocok digunakan sebagai pilihan kegiatan untuk anak. Hal ini karena lagu merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari anak sehingga apabila dilakukan pengulangan anak tidak mudah merasa bosan.

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui pusat kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock). Pemberian stimulus pada anak usia dini pada aspek fisik motorik juga dapat mempengaruhi aspek-aspek perkemangan yang lainnya, agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik dan anak tidak mengalami kekurangan stimulasi.

Kegiatan gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia dini. Pembelajaran gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak sekaligus menyentuh perkembangan bahasa, kepekaan akan irama musik, perkembangan motorik, rasa kepercayaan diri, serta keberanian mengambil resiko. Karena itu perlu adanya suatu kegiatan yang dapat melatih para pendidik anak usia dini dalam memberikan perangsangan pada anak melalui gerak dan lagu. ada mereka dengan memamerkan gerak-gerak non keseharian, antara lain, dengan spontanitas lenggak-lenggoknya seiring dengan keteraturan "musik" yang kita lantunkan. Atau bila seorang anak mendapatkan barang yang menjadi idaman dan impiannya sepanjang hari, maka seiring dengan


(14)

4

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

diraihnya impian barang tersebut, si anak pasti akan menari-nari. Dengan alasan tersebut begitu pentingnya pembelajaran gerak dan lagu bagi anak usia dini dalam melatih ketajaman pendengaran dan daya konsentrasi anak terutama pada aspek kecerdasan emosional, kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik. Motorik kasar, dan motorik halus, untuk meningkatkan / mengembangkan kemampuan mengolah, mengontrol gerakan tubuh, meningkatkan keterampilan serta cara hidup sehat sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. Fakta permasalahan yang terjadi berdasarkan pengamatan kepada PAUD Bani Saleh dan berdasarkan hasil observasi adalah sebagai berikut: (a) Anak terlihat pasif apabila disuruh untuk maju atau bertanya. (b) Anak pemalu ketika berhadapan dengan orang lain bahkan dengan gurunya sendiri, (c) Sikap optimis anak kurang, terlihat ketika tidak dapat menyelesaikan sebuah tugas. (d) Anak kurang berantusias dalam mengikuti kegiatan, terlihat saat anak sulit diatur untuk berbaris yang rapi. (e) Gerak dan lagu anak masih sangat kaku dan sulit untuk menghafal dikarenakan kurangnya tanggung jawab saat mengikuti latihan, terlihat saat anak banyak yang tidak masuk dalam kegitan baris-berbaris. (f) Ekspresi anak ketika aktivitas gerak dan lagu masih kurang dikarenakan anak tidak yakin akan kemampuannya, terlihat anak selalu meniru dan melihat gerakan temannya.

Bahwa dengan gerak dan lagu atau nyanyian adalah salah satu cara yang paling efektif dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak dalam lingkungan keluarganya, sebab nyanyian merupakan salah satu perwujudan dari bentuk pernyataan atau pesan yang memiliki kekuatan menggerakkan hati, wawasan, keindahan,dan cita rasa estetika hingga dapat membantu anak menumbuh kembangkan segi emosionalnya. Anak bisa mengekspresikan dan meluapkan emosinya, dapat menyerap, menarik dan mengundang rasa senang, santai, kaguam dan haru. Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut, maka penanganannya harus dilakukan sedini mungkin, dimana anak perlu dibantu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetiknya yang diharapkan dengan cara pembelajaran gerak dan lagu yang dilakukan bersama-sama guru dan anak yang dapat membantu perkembangan otak, perkembangan indra, perkembangan kemampuan bahasa, dan kemampuan sosial anak usia dini (hingga 6 tahun).


(15)

5

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran gerak dan lagu ini akan membantu anak untuk melibatkan aspek motorik, intelektual dan emosi anak dalam sebuah kegiatan bersama. Musik itu bersifat fisik, Anak-anak bergoyang, bertepuk tangan, menari, atau menghentakkan kaki mengikuti musik, yang melatih mereka mengontrol tubuh mereka.Bahkan menyanyi itu kegiatan fisik yang menuntut kemampuan mengontrol otot, pita suara dan pernafasan.

Harapan peniliti menemukan banyak anak yang kurang kepercayaan diri / tidak memiliki rasa kepercayaan diri, pemalu jika berhadapan dengan orang lain maupun dengan gurunya sendiri. Anak terlihat kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, misalnya dalam melakukan tanya jawab banyak anak yang hanya diam saja dan anak malu jika disuruh untuk maju kedepan atau sebagai contoh untuk teman-temannya. Sifat atau perilaku kurang kepercayaan diri ini dapat menjadi masalah jika sifat ini berkelanjutan, yaitu menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan secara optimal.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana kondisi objektif kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh sebelum diterapkan aktivitas gerak dan lagu ?

2. Bagaimana penerapan aktivitas gerak dan lagu dalam meningkatkan kepercayaan diri anak di PAUD Bani Shaleh ?

3. Bagaimana kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh setelah diterapkannya aktivitas gerak dan lagu ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui kondisi objektif kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh sebelum diterapkannya aktivitas gerak dan lagu.

2. Untuk mengetahui kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh pada saat dilakukannya aktivitas gerak dan lagu.

3. Untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh setelah diterapkannya aktivitas gerak dan lagu.


(16)

6

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pendidikan anak mengenai aktivitas gerak dan lagu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini.

2. Manfaat praktis a. Bagi Anak

Hasil penelitian ini dapat membantu anak dalam mengembangkan kepercayaan diri dan lebih bisa mengenal bermacam-macam gerakan dalam bernyanyi. b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat mengetahui perilaku anak khususnya kepercayaan diri pada anak didiknya.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola sekolah untuk memperbaiki kepercayaan diri anak.

E. Asumsi

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan penelitian ini berasumsi sebagai berikut :

1. Menurut para ahli bahwa perkembangan konsep diri yang positif akan membantu anak memiliki kepercayaan diri yang baik. Konsep diri tidak hanya mempengaruhi prilaku anak di bidang akademis, tetapi juga sosial dan fisik. Konsep diri anak berkembang dari hasil interaksi dengan lingkungan dimana tempat anak pertama kali berinteraksi adalah keluarga atau pengganti orang tua, karena pada orang tualah anak berharap kebutuhan-kebutuhannya dipenuhi, interksi dengan orang tua ini memberikan dasar untuk konsep diri anak (Kanisius, 2006 : 26).

2. Gerak menjadi hal yang sangat kreatif bila dipadukan dengan musik yang diinterpretasikan anak menurut caranya masing-masing. Akan tetapi sebelum anak mampu melakukan gerak yang ekspresif ini, terlebih dahulu ia harus menguasai variasi-variasi dari gerakan tubuhnya. Dengan belajar melalui gerakan, maka anak dapat belajar tentang dirinya dan dunianya. Piaget, 1976 (Mutiah, 2010)


(17)

7

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

F. Definisi Oprasional.

1. Kepercayaan diri yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada standar perkembangan anak (Rahayu ,2013) yang menjelaskan bahwa indikator anak yang memiliki rasa kepercayaan diri tinggi dapat dilihat dari perilaku anak sebagai

berikut”a) berani bertanya dan menjawab; b) berani mengemukakan pendapat ;c)

mampu mengambil keputusan; dan d) dapat berkerja secara mandiri.

2. Pembelajaran gerak dan lagu adalah bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang sangat berhubungan erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf. Sehingga cara belajar yang baik bagi anak adalah melalui lagu dan gerakannya. Untuk itu pembelajaran melalui gerak dan lagu yang dilakukan sambil bermain akan membantu anak untuk lebih mengembangkan kecerdasannya tidak hanya pada aspek pengembangan seni, bahasa dan fisiknya saja tetapi juga pada pengembangan emosional dan kognitif anak. Frigyes Sandor (Widhianawati : 2011)


(18)

26

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini mengguanakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses kegiatan pembelajaran, serta mengatasi permasalahan kepercayaan diri anak dilapangan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawab seorang guru. Menurut Wiriaatmadja (2008), secara ringkas peneliti tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru daoat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencontohkan suatu ide ataupun gagasan perbaikan dalam suatu kegiatan pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Menurut Stephen kemmis (Hopkins:2000) action research adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, saat memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan. Selain itu menurut Syamsudin dan Damaianti (2009:193), PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Maksudnya kita bisa melakukan penelitian ini secara sendiri, tetapi akan berkolaborasi dan berpartisipasi dengan sejawat atau guru kelas, kepala sekolah yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya melaksanakan PTK itu.

Fokus penelitian ini adalah meningkatkan kepercayaan diri anak melalui aktivitas gerak dan lagu sehingga diharapkan minat anak dapat mengikuti kegiatan meningkat. Pertimbangan menggunakan PTK dalam penelitian ini salah satunya adalah karena permasalahan yang terjadi bersifat situasional dan kontekstual dan bertujuan untuk menentukan tindakan guna memecahkan masalah yang tengah dihadapi.

B. Lokasi dan subjek penelitian 1. Lokasi penelitian


(19)

27

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Bani Shaleh yang beralamat di Jl. Ajudan Jenderal KPAD No. 271 Kec. Sukasari. Hal ini dilakukan karena saat ini guru tengah mendapat masalah di dalam kelas yakni kurangnya rasa kepercayaan diri anak terhadap kegiatan yang dilakukan, anak masih merasa malu ketika diminta untuk mercerita, bermain dengan teman, dll. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelompok A.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A PAUD Bani Shaleh. Semua anak berjumlah 10 orang yang terdiri atas 4 anak laki-laki, dan 6 anak perempuan. Pertimbangan peneliti mengambil subjek penelitian tersebut karena anak kelompok A PAUD Bani Shaleh masih kurang kepercayaan diri dan masih malu dalam melakukan kegiatan.

C. Desain penelitian a) Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. (Arikunto S, 2009 :17)

1. Kegiatan siklus I

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I, peneliti menyusun suatu rencana kegiatan yang akan diberikan kepada ana-anak sesuai dengan masalah dan kelemahan yang ditemukan dalam meningkatkan kepercayaan diri anak melalui aktivitas gerak dan lagu


(20)

28

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Apabila belum tercapainya aktifitas anak yang maksimal pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti menyususn suatu rencana kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II yang akan diberikan kepeda anak sesuai dengan masalah dan kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I dalam meningkatkan kepercayaan diri anak melalui aktivitas gerak dan lagu.

Dalam pelaksanaan PTK peneliti melakukan persiapan untuk melaksanakan perbaikan melalui siklus II mulai dari perencanaan sampai dengan refleksi.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, dalam pembutan pelaksanaan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalan tahap ke 2 ini pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara saksama agar sinkron dengan maksud semula.

Oleh karena itu, bentuk isi laporannya harus sudah lengkap menggambarkan semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai penyelesaian. (Arikunto S, 2009 :18)

Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas A di PAUD Bani Shaleh yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Dalam pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah merancang teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran sekaligus bertindak sebagai guru. Peneliti bekerja sama dengan guru dalam melaksanakan tindakan, agar peneliti dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Sehingga apa yang terjadi tujuan dari penelitian ini tercapai dan dapat menghasilkan peningkatan prestasi belajar yang lebih baik.

c) Pengamatan atau Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan belajar berlangsung. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan, hambatan yang dialami selama kegiatan


(21)

29

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar berlangsung. Hasil dari penelitian tersebut akan memberi pengaruh pada tindakan selanjutnya. Cacatan peneliti akan menghasilkan suatu bahan untuk mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna memperbaiki kegiatan selanjutnya. (Arikunto S, 2009 :19) Untuk mengumpulkan informasi atau data dalam penelitian ini maka penulis menggunakan instrument penilaian perkembangan anak yaitu melalui pengamatan (obsevasi). Setelah kedua siklus dilakukan, peneliti juga akan melaksanakan penilaian. Hasil yang didapat dalam pembelajaran siklus I pada pertemuan 1 sampai 2 akan dimasukan kedalam instrument penilaian. Pada perbaikan pembelajran siklus II kegiatan perbaikan dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pertemuan 1 sampai 2. Untuk mengetahui hasil dari perbaikan pembelajaran penulis melakukan pengamatan atau obsevasi untuk pengumpulan data yang menggunakan lember instrument yang diisi dengan tanda checklist. Pada lembar observasi guru menyediakan penilaian dalam kategori baik (B), cukup (C), kurang (K). Baik (B) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan pembelajaran tanpa bantuan guru, cukup (C) apabila anak mampu melakukan semua kegiatan pembelajaran , namun masih memerlukan bantuan guru, kurang (K) apabila anak belum mampu melakukan kegiatan pembelajaran dan masih memerlukan bimbingan dari guru. Setiap kategori memiliki nilai masing-masing yaitu B=3, C=2, K=1. Setelah semua nilai dimasukkan untuk menentukan hasil akhir kemampuan anak dilihat dari pencapaian pada skor akhir. Skor 10-16= kurang, skor 17-23= cukup, skor 24-30= baik.

d) Refleksi

Interprestasi (pemaknaan) hasil observasi menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disuusn langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan . (Arikunto S, 2009:20).

Pada dasarnya tahap refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interprestasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari kegitan observasi. Data yang telahterkumpul harus secepatnya dianalisis dan diinterprestasi (diberi makna) sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Interprestasi (pemaknaan) hasil observasi menjadi dasar untuk melakukan evaluasi


(22)

30

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sehingga dapat disuusn langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan . (Arikunto S, 2009 :20).

Ada beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang Berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. (Arikunto S, 2009 :16)

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan


(23)

31

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber : Arikunto, 2009

D. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, sedangkan alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui perkembangan pecaya diri anak.

a. Observasi adalah suatu cara yang mengadakan penelitian dengan jalan menggunakan alat indera secara langsung dan sistematis (Nurkencana: 1986). Teknik ini untuk menggali data mengenai kenyataan-kenyataan praktis yang berlangsung dilokasi penelitian. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah prilaku siswa dan guru dalam mengimplementasikan perencanaan, pelaksaan dan refleksi setiap siklus yang meliputi membuka pembelajaran, sikap terhadap anak, kemampuan menggunakan media, dan menutup pembelajaran.

Sedangkan yang diamati dari perilaku anak adalah keingintahuan yang besar terhadap kegiatan yang akan, sedang dan telah dilakukan, menunjukkan keterlibatan secara aktif terhadap kegiatan dari awal sampai akhir dan dapat

?


(24)

32

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menjawab dan atau memberi tanggapan terhadap pertanyaan guru seputar kegiatan yang telah di lakukan.

b. Dokumentasi

Sesuatu yang bisa menggambarkan suatu kejadian bisa dengan foto-foto atau video

2. Instrumen penelitian

tentang kepercayaan diri anak-anak kelompok A di PAUD Bani Shaleh.

Definisi dari kepercayaan diri anak mengacu berdasarkan Standar Perkembangan Anak TK (Rahayu, 2013) yang mengatakan bahwa indikator anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi dapat dilihat dari perilaku anak diantaranya 1) berani bertanya dan menjawab; 2) berani mengemukakan pendapat; 3) mampu mengambil keputusan; dan 4) dapat berkerja secara mandiri. Secara rinci dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen

Aspek Indikator pernyataan No Teknik

pengumpulan data

Alat yang digunakan Kepercay

aan diri anak

Berani bertanya dan menjawab

a. Anak mampu mengikuti mengajukan pertanyaan tanpa rasa malu kepada guru maupun temannya.

1 Observasi Pedoman observasi

b. Anak menunjukkan ekspresi tidak takut ketika bertanya

2

c. Anak menjawab pertanyaan yang diajukan

3

d. Anak menunjukkan ekspresi tidak takut ketika menjawab pertanyaan

4

Berani

mengemukakan pendapat

a. Anak berinisiatif menceritakan

pengalamannya kepada guru maupun temannya

5

b. Anak mengajukan

pendapat tanpa rasa malu 6 c. Anak mampu

menunjukkan dan


(25)

33

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(Indarti Ari Wulandari. 2014)

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya, peneliti kemudian membuat instrumen penelitian yang teridir dari pernyataan yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Jeni instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale.

Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut : Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kepercayaan Diri Anak Paud Bani Shaleh Nama anak :

Hari/tanggal : Kelompok :

NO KEMAMPUAN ANAK SKOR

B C K

1 Mampu mengajukan pertanyaan tanpa rasa malu kepada guru maupun temannya.

2 Berani menunjukakan ekspresi tidak takut 3 Berani menjawab pertanyaan yang diajukan

menceritakan benda maupun hasil karyanya didepan teman-temannya dan guru

Mampu mengambil keputusan

a. Anak mampu maju ke depan tanpa paksa

8

b. Anak mampu memilih kegiatan sendiri

9 Dapat bekerja

secara mandiri

a. Anak mampu mengerjakan tugas sendiri


(26)

34

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

4 Berani menunjukan ekspresi tidak takut ketika menjawab pertanyaan

5 Mampu menceritakan pengalamannya kepada guru maupun temannya

6 Berani mengajukan pendapat tanpa rasa malu 7 Mampu menunjukan dan menceritakan benda yang

dilihatnya

8 Berani maju kedepan tanpa dipaksa 9 Mampu memilih kegiatan sendiri 10 Mampu mengerjakan tugas sendiri

Keterangan B (Baik) :

C (Cukup) :

K (Kurang):

Anak mampu melakukan tanpa bantuan guru

Anak mampu melakukan namun masih memerlukan sedikit bantuan guru

Anak belum mampu melakukan dan masih perlu bimbingan guru

Tabel 3.3

PEDOMAN OBSERVASI PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK DAN LAGU

Hari, Tanggal : Tema/Sub Tema :


(27)

35

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN DESKRIPSI HASIL

OBSERVASI 1 Kegiatan awal

1. Guru mengkondisikan anak untuk memulai kegiatan

2. Guru melakukan apersepsi

3. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 4. Guru bercakap-cakap dengan anak tentang

binatang serangga 5. Bermain tepuk serangga 2 Kegiatan inti

1. Guru memperdengarkan lagu dengan menggunakan laptop

2. Guru meminta anak untuk bernyanyi bersama

3. Guru meminta anak untuk yang berani untuk tampil kedepan untuk bernyanyi 4. Guru memberikan contoh menarikan lagu 5. Guru memberikan motivasi

6. Guru meminta anak untuk menirukan gerakan tarian

7. Guru meminta anak bergantian untuk tampil kedepan

3 Penutup

1. Guru melakukan tanya jawab dengan anak tentang kegiatan satu hari ini

2. Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menggungkapkan atau

menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilaksanakan

3. Bernyanyi lagu sebelum pulang

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam pelaksanaan penelitian kualitatif telah dilakukan sejak pengumpulan informasi, maka sejak itulah analisis terhadap data yang ditemukan dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan kesimpulan, (Sugiyono, 2008:337)


(28)

36

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Merudksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.

2. Display data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dalam penelitian ini display data menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000;62) distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya datayang masuk kedalam tiap kelas. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

4. Mencari Persentase

Mencari persentase dengan rumus :

Keterangan :

P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah anak P= _f X100%


(29)

37

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kriteria Deskriptif Presentase

Kriteria Skor perolehan Penafsiran

Baik 24-30 Perkembangan kemampuan

Kepercayaan diri anak baik

Cukup 17-23 Perkembangan kemampuan

Kepercayaan diri anak cukup

Kurang 10-16 Perkembangan kemampuan

Kepercayaan diri anak kurang

Dari tabel diatas, rasa kepercayaan diri anak di PAUD Bani Saleh menggunakan ketentuan sebagai berikut :

a. B (Baik) : Rasa kepercayaan diri anak sudah meningkat b. C (Cukup) : Rasa kepercayaan diri anak cukup meningkat c. K (Kurang) : Rasa kepercayaan diri anak kurang


(30)

58

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kurangnya kepercayaan diri pada anak dapat menjadi masalah jika sifat ini berkelanjutan, yaitu menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya, berdasarkan hal tersebut begitu pentingnya pembelajaran gerak dan lagu bagi anak usia dini dalam meningkatkan kepercayaan diri dan melatih ketajaman pendengaran, daya konsentrasi anak terutama pada aspek kecerdasan emosional, kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik, motorik kasar, dan motorik halus, untuk meningkatkan / mengembangkan kemampuan mengolah, mengontrol gerakan tubuh, meningkatkan keterampilan serta cara hidup sehat sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pra siklus ada beberapa anak yang ditemani orang tuanya dan anak masih terlihat malu dengan teman-teman yang baru dan ada anak yang belum berani untuk tampil kedepan kelas. Dan berdasarkan hasil observasi selama empat hari gambaran bahwa kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh belum memuaskan. Hal ini dilihat dari kemampuan anak melalui data yang diambil sebanyak 7 orang anak yang termasuk kategori kurang, 1 orang anak yang termasuk kategori cukup, dan 2 orang anak yang termasuk kategori baik.

Deskripsi penerapan aktivitas gerak dan lagu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh berdasarkan permasalahan yang didapat peneliti melakukan perencanaan, pelaksanaan, refleksi dari setiap siklus yang dilakukan. Untuk siklus I hasil pencapaian anak masih belum terlaksana secara maksimal hal tersebut terlihat pada saat anak melakukan kegiatan masih kurang fokus dan kurangnya antusias anak. Untuk siklus II hasil pencapaian anak PAUD Bani Shaleh mengalami peningkatan yang cukup baik. Dan penelitian sudah cukup memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian kelas ini.


(31)

59

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Terlihat dari hasil dalam peningkatan perkembangan kegiatan penelitian, yaitu pada tahap observasi awal 20% yang meningkat pada siklus I yaitu 60% dan meningkat kembali pada siklus II sebesar 90% dengan hasil tersebut maka siklus III tidak diperlukan. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sejalan dengan hipotesis penelitian yang berbunyi bahwa. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak melalui Aktivitas gerak dan lagu pada Kelompok A PAUD Bani Shaleh dapat diterima keberadaannya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang diajukan oleh penulis sebagai berikut:

1. Bagi guru, hendaknya guru lebih memperhatikan perilaku atau sosial emosional anak. Khususnya perilaku kepercayaan diri, sifat atau perilaku kurang kepercayaan diri ini dapat menjadi masalah jika sifat ini berkelanjutan, yaitu menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Apabila sifat kepercayaan diri anak dapat optimal dengan baik maka sifat ini akan menjadi bekal positif dimasa yang akan datang. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, anak harus telibat langsung dan diasah mentalnya dengan menampilkan hasil karyanya didepan orang lain dan anak harus sering diberi motivasi atau pujian pada usaha dan kerja kerasnya, selalu tanggapi keluhan anak secara serius.

2. Bagi sekolah, hendaknya dari pihak sekolah memberikan dukungan bagi terlaksananya kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi anak. Dengan memberikan kegiatan secara langsung, dan memfasilitasi anak dengan media pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan anak.

3. Bagi peneliti, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun acuan sebagai dasar penelitian berikutnya yang ada kaitannya dengan peningkatan kepercayaan diri anak.


(32)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Fatimah, Enung. 2009. Psikologi Perkembangan, Perkembangan Peserta Didik. Bandung : CV. Pustaka Setia.

Ghufron, M.Nur dan S, Rini Risnawita. 2012. Teori-Teori Psikologi. Jakarta : ArRuzz Media.

Hasan, M (2012) Pendidikan Anak Usia Dini. Edisi : 9 yogyakarta : Diva Press

Hidayat, Heri. (2003). Aktivitas Mengajar Anak TK. Bandung : Katarsis. Hopkins (2000) Action Research. Bandung : Angkasa

Ikapi . 2006. Konsep Diri Positif, Menumbuhkan Prestasi Anak. Yogykarta: Kanisius

Inge Pudjiastuti Adywibowo (2010) Memperkuat Kepercayan Diri Anak Melelui

Percakapan.Referensial. Referensial. Jurnal [Online] Tersedia di :

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%2037-49%20Memperkuat%20Kepercan%20

Diri%20Anak.pdf [24 nov 2014]

John M dan Ortiz,Ph.D. 2002. Nurturing Your Child With Music.jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Jamalus. (1975). Musik II. Bandung : Masa Baru.

Mulyadi. M.M (2010) Merancang Masa Depan Si Buah Hati Edisi : 1 Bandung : How Press

Mutiah, Diana (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Nurkencana wayan (1980) Metodologi Penelitian. Surabaya : Nasional Poetra. (2007). Manfaat Barnyanyi Bagi Anak. Jakarta : Rineka Cipta.


(33)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Rahayu, A. Y (2013). Anak Usia TK. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan

Bercerita. Jakarta: Indeks

Samsudin. (2008).Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak Kanak. Jakarta: Litera.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana prenada media group

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.

Sholehudin, M. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI

Syamsudin dan Vismaia S. (2009). Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tadjudin. (1984). Manfaat Bernyanyi Bagi Anak Usia TK. Bandung: Rosda Karya.

Wirriaatmadja, Rochiati (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Widhhianawati (2011) Pengeruh Pembelajaran Gerak Dan Lagu Dalam Meningkatkan

Kecerdasan Musikal Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini. Referensial. Jurnal

[online] tersedia di http://jurnal.upi.edu/file/22-.pdf Diakses Tanggal 24 November 2014


(1)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Merudksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.

2. Display data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dalam penelitian ini display data menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000;62) distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya datayang masuk kedalam tiap kelas. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

4. Mencari Persentase

Mencari persentase dengan rumus :

Keterangan :

P : Presentase F : Frekuensi

N : Jumlah anak P= _f X100%


(2)

37

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kriteria Deskriptif Presentase

Kriteria Skor perolehan Penafsiran

Baik 24-30 Perkembangan kemampuan

Kepercayaan diri anak baik

Cukup 17-23 Perkembangan kemampuan

Kepercayaan diri anak cukup

Kurang 10-16 Perkembangan kemampuan

Kepercayaan diri anak kurang

Dari tabel diatas, rasa kepercayaan diri anak di PAUD Bani Saleh menggunakan ketentuan sebagai berikut :

a. B (Baik) : Rasa kepercayaan diri anak sudah meningkat b. C (Cukup) : Rasa kepercayaan diri anak cukup meningkat c. K (Kurang) : Rasa kepercayaan diri anak kurang


(3)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kurangnya kepercayaan diri pada anak dapat menjadi masalah jika sifat ini berkelanjutan, yaitu menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya, berdasarkan hal tersebut begitu pentingnya pembelajaran gerak dan lagu bagi anak usia dini dalam meningkatkan kepercayaan diri dan melatih ketajaman pendengaran, daya konsentrasi anak terutama pada aspek kecerdasan emosional, kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik, motorik kasar, dan motorik halus, untuk meningkatkan / mengembangkan kemampuan mengolah, mengontrol gerakan tubuh, meningkatkan keterampilan serta cara hidup sehat sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pra siklus ada beberapa anak yang ditemani orang tuanya dan anak masih terlihat malu dengan teman-teman yang baru dan ada anak yang belum berani untuk tampil kedepan kelas. Dan berdasarkan hasil observasi selama empat hari gambaran bahwa kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh belum memuaskan. Hal ini dilihat dari kemampuan anak melalui data yang diambil sebanyak 7 orang anak yang termasuk kategori kurang, 1 orang anak yang termasuk kategori cukup, dan 2 orang anak yang termasuk kategori baik.

Deskripsi penerapan aktivitas gerak dan lagu untuk meningkatkan kepercayaan diri anak PAUD Bani Shaleh berdasarkan permasalahan yang didapat peneliti melakukan perencanaan, pelaksanaan, refleksi dari setiap siklus yang dilakukan. Untuk siklus I hasil pencapaian anak masih belum terlaksana secara maksimal hal tersebut terlihat pada saat anak melakukan kegiatan masih kurang fokus dan kurangnya antusias anak. Untuk siklus II hasil pencapaian anak PAUD Bani Shaleh mengalami peningkatan yang cukup baik. Dan penelitian sudah cukup memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian kelas ini.


(4)

59

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Terlihat dari hasil dalam peningkatan perkembangan kegiatan penelitian, yaitu pada tahap observasi awal 20% yang meningkat pada siklus I yaitu 60% dan meningkat kembali pada siklus II sebesar 90% dengan hasil tersebut maka siklus III tidak diperlukan. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sejalan dengan hipotesis penelitian yang berbunyi bahwa. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak melalui Aktivitas gerak dan lagu pada Kelompok A PAUD Bani Shaleh dapat diterima keberadaannya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang diajukan

oleh penulis sebagai berikut:

1. Bagi guru, hendaknya guru lebih memperhatikan perilaku atau sosial emosional anak. Khususnya perilaku kepercayaan diri, sifat atau perilaku kurang kepercayaan diri ini dapat menjadi masalah jika sifat ini berkelanjutan, yaitu menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Apabila sifat kepercayaan diri anak dapat optimal dengan baik maka sifat ini akan menjadi bekal positif dimasa yang akan datang. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, anak harus telibat langsung dan diasah mentalnya dengan menampilkan hasil karyanya didepan orang lain dan anak harus sering diberi motivasi atau pujian pada usaha dan kerja kerasnya, selalu tanggapi keluhan anak secara serius.

2. Bagi sekolah, hendaknya dari pihak sekolah memberikan dukungan bagi terlaksananya kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi anak. Dengan memberikan kegiatan secara langsung, dan memfasilitasi anak dengan media pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan anak.

3. Bagi peneliti, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun acuan sebagai dasar penelitian berikutnya yang ada kaitannya dengan peningkatan kepercayaan diri anak.


(5)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Fatimah, Enung. 2009. Psikologi Perkembangan, Perkembangan Peserta Didik.

Bandung : CV. Pustaka Setia.

Ghufron, M.Nur dan S, Rini Risnawita. 2012. Teori-Teori Psikologi. Jakarta : ArRuzz

Media.

Hasan, M (2012) Pendidikan Anak Usia Dini. Edisi : 9 yogyakarta : Diva Press

Hidayat, Heri. (2003). Aktivitas Mengajar Anak TK. Bandung : Katarsis.

Hopkins (2000) Action Research. Bandung : Angkasa

Ikapi . 2006. Konsep Diri Positif, Menumbuhkan Prestasi Anak. Yogykarta: Kanisius

Inge Pudjiastuti Adywibowo (2010) Memperkuat Kepercayan Diri Anak Melelui

Percakapan.Referensial. Referensial. Jurnal [Online] Tersedia di :

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%2037-49%20Memperkuat%20Kepercan%20 Diri%20Anak.pdf [24 nov 2014]

John M dan Ortiz,Ph.D. 2002. Nurturing Your Child With Music.jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Jamalus. (1975). Musik II. Bandung : Masa Baru.

Mulyadi. M.M (2010) Merancang Masa Depan Si Buah Hati Edisi : 1 Bandung : How Press

Mutiah, Diana (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Nurkencana wayan (1980) Metodologi Penelitian. Surabaya : Nasional


(6)

Kasalapiah, 2015

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI AKTIVITAS GERAK D AN LAGU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Rahayu, A. Y (2013). Anak Usia TK. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan

Bercerita. Jakarta: Indeks

Samsudin. (2008).Pembelajaran Motorik Di Taman Kanak Kanak. Jakarta: Litera.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana prenada media group

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.

Sholehudin, M. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI

Syamsudin dan Vismaia S. (2009). Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Tadjudin. (1984). Manfaat Bernyanyi Bagi Anak Usia TK. Bandung: Rosda Karya.

Wirriaatmadja, Rochiati (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Widhhianawati (2011) Pengeruh Pembelajaran Gerak Dan Lagu Dalam Meningkatkan

Kecerdasan Musikal Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini. Referensial. Jurnal

[online] tersedia di http://jurnal.upi.edu/file/22-.pdf Diakses Tanggal 24 November 2014