PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA : Studi Deskriptif terhadap Buruh Pabrik Perempuan di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang.

(1)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM

KEHIDUPAN KELUARGA

(Studi Deskriptif terhadap Buruh Pabrik Perempuan di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh Nuni Wahyuni

NIM 1104232

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM

KEHIDUPAN KELUARGA

(Studi Deskriptif terhadap Buruh Pabrik Perempuan di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang)

oleh

Nuni Wahyuni NIM 1104232

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

©Nuni Wahyuni 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang


(3)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(4)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA


(5)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA


(6)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

(Studi Deskriptif Terhadap Buruh Pabrik Perempuan di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang)

Nuni Wahyuni NIM 1104232

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh pabrik seiring dengan perkembangan industri di Kecamatan Kalijati. Kondisi tersebut menyebabkan ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik memiliki berbagai peranan yang harus dipenuhi. Peran-peran tersebut seringkali berbenturan. Agar stabilitas keluarga dapat terjaga, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik dalam memenuhi peranannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penyesuaian, faktor pendorong dan dampak penyesuaian peranan buruh pabrik perempuan sebagai istri dan ibu di dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan observasi. Temuan penelitian ini adalah: (1) Ibu menyesuaikan peranannya dengan cara membagi waktu dalam memenuhi peranannya dan membagi tanggung jawab yang dimilikinya di ranah domestik dengan orang lain baik itu suami, anak, orang tua, mertua, saudara, atau pun orang yang dia bayar. (2) Faktor yang mendorong penyesuaian peranan yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan dalam keluarga antara lain tuntutan ekonomi, tuntutan suami dan anak yang tetap membutuhkan peran istri dan ibu, serta nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat di Kecamatan Kalijati yang mengkonstruksi peran perempuan sebagai istri dan ibu. (3) Dampak positif penyesuaian peranan ibu dalam keluarga adalah, meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga, memperluas lingkungan sosial ibu, meningkatkan kerjasama antara suami dan istri, serta anak lebih mandiri. Sedangkan dampak negatifnya adalah, tumpang tindihnya peranan dalam keluarga, keintiman keluarga berkurang, dan anak lebih bebas sehingga tidak ada yang mengontrol pergaulannya.

Kata Kunci:


(7)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

ROLE ADAPTATION OF WORKING MOTHER IN FAMILY (Descriptive Study Of Women In Labor In Kecamatan Kalijati Kabupaten

Subang)

Nuni Wahyuni NIM 1104232

ABSTRACT

This study is based on a lot of housewives who work as a labor because the growth industry in Kecamatan Kalijati. This condition affects housewives who work have another roles to play at the different time. Sometimes those roles are confused them. In stabilizing family to keep it safe and sound, all member of family shall get used to the things that the mother do as a labor, a mother and a wife. The purpose of this study is to figure out how the family fits in the new condition, motive force of housewives in playing a role as a labor, a mother, and a wife in family at the different time. This study is qualitative approach with descriptive method. Data is collected through interview and observation. The result of this study shows that (1) the mother divides her time and responsibility to play role she has in domestic area with everyone including father, child, parents, parents in law, brothers and sisters, maid. (2) motive force of roleadaption which is played by housewives who work as a labor in family is; economic motive, husband and child who need attention froma wife and a mother, also the values which are internalized by

social construction that contributes to gender perspective of woman’s role in

Kecamatan Kalijati. (3) positive impact of role adaptation in familly is to increase economic condition of family, to expand social life of a mother, to improve cooperation between husband and wife, also the child is becoming independent. The negative impact is confusing their role in family, less emotional intimacy and the child is becoming free so that no one can control their development.

Keyword :


(8)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Secara Teoritis ... 8

2. Secara Praktis ... 8

3. Segi Kebijakan ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Penyesuaian dan Peranan... 10

1. Penyesuaian Peranan ... 10

2. Peran Perempuan ... 14

3. Penyesuaian Peranan dalam Keluarga ... 25

4. Penyesuaian dengan Lingkungan Sosial ... 27

B. Keluarga ... 30

1. Pengertian Keluarga ... 30

2. Ciri dan Fungsi Keluarga ... 32

3. Pembagian Peran dalam Keluarga ... 35

4. Faktor Pendorong Penyesuaian Peranan Ibu Bekerja di dalam Keluarga ... 37

5. Dampak Penyelesaian konflik Peran Ibu Bekerja di dalam Keluarga... ... 38


(9)

viii

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

C. Pandangan Struktural Fungsional Mengenai Peranan Perempuan

dalam Keluarga ... 39

1. Struktural Fungsional ... 39

2. Pandangan Struktural Fungsional Mengenai Keluarga ... 45

3. Pembagian Peran Secara Seksual ... 47

D. Penelitian Terdahulu ... 50

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 57

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 59

1. Partisipan ... 59

2. Tempat Penelitian ... 62

C. Teknik Pengumpulan Data ... 62

D. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 66

E. Prosedur Pengumpulan Data ... 67

F. Analisis Data ... 69

1. Data Reduction/Reduksi Data ... 70

2. Data Display/Penyajian Data ... 71

3. Conclution Drawing Verification ... 71

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 72

1. Kondisi Geografis ... 72

2. Kondisi Demografis ... 74

3. Kondisi Sosial Masyarakat ... 75

4. Perkembangan Pabrik di Kecamatan Kalijati ... 75

B. Temuan Penelitian... 77

1. Profil Partisipan Penelitian ... 77

2. Penyesuaian Buruh Pabrik Perempuan dalam Memenuhi Peranan di Keluarga ... 91

3. Faktor-Faktor Pendorong Buruh Pabrik Perempuan dalam Penyesuaian Peran di Keluarga ... 105

4. Dampak Penyelesaian Konflik Peran Buruh Pabrik Perempuan dalam Keluarga ... 111


(10)

ix

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

1. Penyesuaian Buruh Pabrik Perempuan dalam Memenuhi

Peranan di Keluarga ... 116 2. Faktor-Faktor Pendorong Buruh Pabrik Perempuan dalam

Penyesuaian Peran di Keluarga ... 125 3. Dampak Penyelesaian Konflik Peran Buruh Pabrik Perempuan dalam

Keluarga ... 130 4. Analisis Teori Struktural Fungsional (AGIL) ... 136 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 138 B. Rekomendasi ... 139 DAFTAR PUSTAKA ... 142 LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...


(11)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Lapangan Kerja yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Subang Tahun 2008-2012

... 1 Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 63 Tabel 4.1 Jumlah Desa, Dusun, RW dan RT di Kecamatan Kalijati

Kabupaten Subang ... 73 Tabel 4.2 Profil Partisipan Penelitian... ... 78 Tabel 4.3 Peranan Ibu dalam Kehidupan Keluarga di Kecamatan

Kalijati... .. 94 Tabel 4.4 Penyesuaian Buruh Pabrik Perempuan dalam Memenuhi

Peranan di Keluarga... 104 Tabel 4.5 Faktor Pendorong Buruh Pabrik Perempuan dalam

Menyesuaikan Peranan di Keluarga... 110 Tabel 4.6 Dampak Penyesuaian Peran Buruh Pabrik Perempuan


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tiga Elemen Situasi Sosial... 59

Gambar 3.2 Komponen dalam Analisis Data (Flow Model)... 69

Gambar 3.3 Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1994)... 70

Gambar 3.4 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data... 68


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian... Lampiran 2 Surat Keputusan Pembimbing... Lampiran 3 Lembar Bimbingan Penulisan Skripsi... Lampiran 4 Instrumen Penelitian... Lampiran 5 Hasil Wawancara... Lampiran 6 Display Data... Lampiran 7 Dokumentasi ...


(14)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat yang sedang gencar melakukan pembangunan industri. Tertulis dalam Peraturan Daerah Kabupaten Subang No. 2 Tahun 2004, Kabupaten Subang telah menyediakan sebelas ribu hektar lahan nonteknis yang tersebar di beberapa kecamatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan industri. Melalui peraturan daerah tersebut, maka dimulailah pembangunan pabrik-pabrik di beberapa daerah yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri.

Perkembangan industri di Kabupaten Subang juga dibuktikan oleh data yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang. Berikut tabel jumlah lowongan kerja Kabupaten Subang hingga tahun 2012.

Tabel 1.1. Jumlah Lowongan Kerja yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Subang Tahun 2008-2012

Lapangan Usaha Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian - - - - -

2. Pertambangan - - - - -

3. Industri 2.300 2.553 6.588 880 7.119

4. Bangunan/Konstruksi - - - - 30

5. Listrik, Uap, Gas dan Air - - - - -

6. Perdagangan - - - - 3

7. Angkutan - - - - -

8. Jasa-jasa 1.414 1.019 477 4.177 66

9. Keuangan dan lainnya - - - - 80

Jumlah 3.714 3.572 7.065 5.057 7.238

Sumber: Bappeda Kabupaten Subang Tahun 2013

Dari tabel di atas, dapat diketahui lapangan usaha yang berkembang dan memberikan banyak peluang kerja bagi masyarakat Subang adalah lapangan usaha di sektor industri. Padahal, sebelum pembangunan industri di wilayah Kabupaten Subang berkembang, sebagian besar penduduk Kabupaten Subang bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Perubahan sektor ekonomi di Kabupaten Subang kemudian mempengaruhi kehidupan sosial di masyarakat dan menyebabkan beberapa perubahan pada peranan individu dalam pranata sosial. Salah satu perubahan peranan individu dalam pranata sosial yang terjadi di Kabupaten


(15)

2

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Subang adalah dengan terjadinya perubahan peranan pada perempuan dalam kehidupan keluarga. Sebelum terjadi pembangunan industri di Kabupaten Subang, sebagian besar perempuan hanya bekerja di ranah domestik dengan melakukan berbagai tugas rumah tangga. Namun, setelah terjadi pembangunan industri, perempuan ikut terlibat dalam aktivitas ekonomi di ranah publik dengan bekerja di pabrik untuk mendapatkan uang. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans, Ade Rusmana dalam berita online Pikiran Rakyat (diakses pada tanggal 25 Desember 2014, tersedia di: http://www.pikiran-rakyat.com/node/218187) menyebutkan

Tenaga Kerja perempuan hingga kini masih mendominasi sejumlah lapangan kerja di Kabupaten Subang. Dari 7.595 pekerja yang masuk pada tahun 2012, hampir 90% diantaranya adalah perempuan... Dominasi pekerja perempuan di Subang, menurut Ade terjadi karena hingga kini sejumlah perusahaan masih banyak yang membuka lapangan pekerjaan untuk mereka... Di setiap perusahaan Garment, perbandingan antara pekerja perempuan dan pria itu 80:20 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa ada pergeseran peranan yang dimiliki oleh perempuan, khususnya bagi perempuan yang telah berkeluarga dengan bekerja di pabrik. Padahal, umumnya perempuan senantiasa identik dengan ranah domestik dimana wilayah kerja perempuan hanyalah dapur, sumur dan kasur. Cara pandang yang mengidentikkan perempuan dengan ranah domestik dapat dilihat dari pendapat Ratih (dalam Prasetyowati, 2010, hlm. 13) yang menyebutkan

Begitu perempuan masuk dalam lembaga perkawinan, maka deretan pekerjaan yang berjudul melahirkan, mengurus anak, suami dan rumah tangga sudah menanti. Umumnya tanpa disadari baik oleh istri maupun suami, tugas-tugas tersebut akan mengikat badan, hati pikiran dan perempuan ke rumah sejak ia bangun pagi hingga malam hari. Kadangkala karena desakan kebutuhan ekonomi memang istri diperbolehkan bekerja di luar rumah. Tapi ini tidak membebaskannya dari kewajiban yang utama. Semua berlangsung teratur dengan asumsi beginilah seharusnya kehidupan berkeluarga yang normal dan alamiah.

Dari pendapat Ratih di atas, dapat kita garis bawahi bahwa gambaran konstruksi peran perempuan di tengah masyarakat adalah orang yang dapat mengayomi suami, mengurus anak dan mampu mengelola kehidupan rumah tangga. Pendapat Ratih di atas, secara tidak langsung menunjukkan bahwa perempuan ideal adalah perempuan yang mampu untuk mengurusi kebutuhan


(16)

3

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

rumah tangganya. Sekalipun perempuan tersebut memiliki pekerjaan di luar rumah, tapi untuk menjadi “perempuan ideal” tetap harus mampu mengurus segala pernak-pernik kehidupan keluarga. Deretan tugas rumah tangga seperti mengurus anak, mengurus kebutuhan suami, mengurus rumah, dan tugas mengurus kebutuhan keluarga lainnya dianggap sebagai tanggung jawab utama seorang perempuan. Padahal, ketika perempuan bekerja di ranah publik, khususnya dengan bekerja sebagai buruh pabrik, dia akan memiliki tanggung jawab lain yang seringkali berbenturan dengan tanggung jawab yang dia miliki di ranah domestik.

Perubahan peranan pada perempuan dengan bekerja di luar rumah telah memberikan pengaruh yang besar bagi lembaga keluarga. Lembaga keluarga adalah unit lembaga terkecil dalam masyarakat. Sebagai unit lembaga terkecil dalam masyarakat, lembaga keluarga akan berhubungan dengan lembaga-lembaga masyarakat lainnya seperti ekonomi, pendidikan, politik dan sebagainya. Hubungan lembaga keluarga dengan lembaga sosial lain menunjukkan bahwa lembaga keluarga merupakan ujung tanduk maju atau tidaknya suatu masyarakat. Rusaknya lembaga keluarga dapat menyebabkan kerusakan pada lembaga-lembaga lain di masyarakat.

Pandangan struktural fungsional menyebutkan dalam sebuah institusi yang ada di masyarakat, idealnya diisi oleh individu-individu dengan peranan berbeda satu dan lainnya. Perbedaan peran tersebut, tidak untuk memenuhi kepentingan individu yang bersangkutan, melainkan untuk mencapai tujuan institusi sebagai suatu kesatuan. Dalam pandangan struktural fungsional, stabilitas merupakan asumsi utama karena menentukan sejauhmana institusi tersebut dapat bertahan. Begitupun dalam institusi keluarga, pembagian peranan dalam keluarga merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan stabilitas keluarga sebagai institusi.

Salah satu aspek penting dari perspektif struktural fungsional, bahwa setiap keluarga yang sehat memiliki pembagian peranan bagi anggotanya dengan jelas. Parsons dan Bales (dalam Puspitawati, 2009 hlm. 5) menyebutkan mengenai pandangan struktural fungsional pada struktur keluarga yang dapat disimpulkan bahwa sebuah struktur keluarga membentuk kemampuannya untuk berfungsi


(17)

4

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

secara efektif. Selanjutnya, mereka menambahkan bahwa sebuah keluarga inti terdiri dari seorang laki-laki yang bertindak sebagai pencari nafkah dan perempuan sebagai ibu rumah tangga. Ketika setiap anggota tidak mampu menjalankan peran dan memenuhi fungsinya, maka stabilitas atau keseimbangan lembaga keluarga akan rusak yang mengakibatkan keluarga tersebut akan hancur.

Lembaga keluarga akan bertahan jika setiap anggota keluarga dapat memenuhi fungsi keluarga. Fungsi keluarga tersebut, memberikan tanggung jawab pada individu dengan memenuhi peranannya masing-masing. Peranan seseorang dalam keluarga, menentukan tanggung jawab dan hak seseorang di dalam keluarga. Ketika setiap anggota keluarga mampu berperan untuk memenuhi fungsinya dalam keluarga, maka stabilitas lembaga keluarga akan terjaga. Namun, jika salah satu anggota keluarga tidak mampu memerankan peranannya dengan baik, maka stabilitas keluarga tersebut akan terganggu dan bahkan akan terjadi perpecahan dalam keluarga dengan dampak terburuknya yaitu perceraian.

Penjelasan pandangan struktural fungsional mengenai keluarga tersebut memunculkan pertanyaan mengenai stabilitas keluarga dimana seorang istri atau ibu tidak hanya memiliki peranan di dalam rumah tangga tetapi dia juga memiliki peranan dalam aktivitas ekonomi dengan bekerja di ranah publik. Hasil penelitian Abdul Ghani dan Roshan Ara (dalam Halida, 2013 hlm. 51) menyebutkan bahwa

Masalah terbesar dari pegawai perempuan timbul dari tuntutan-tuntutan yang berbeda antara keluarga dan pekerjan. Termasuk dalam hal ini adalah ambiguitas dan ketidakpastian peran dalam dualisme-karier yang menambah tekanan bagi suami dan isteri untuk menyesuaikan dengan kewajiban rumah tangga. Wanita yang bekerja memilki konflik yang lebih besar dalam mengurus rumah tangga daripada ibu rumah tangga biasa. Hal ini jelas karena tuntutan yang dialami oleh wanita karier lebih besar daripada seorang ibu rumah tangga biasa.

Ketika seorang istri atau ibu memutuskan untuk bekerja, ada resiko yang harus mereka hadapi khususnya berkaitan dengan berkurangnya waktu yang mereka miliki untuk keluarga. Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik tentu seringkali menghadapi dilema terkait dengan peran yang dia miliki dalam keluarga dan pekerjaannya. Di satu sisi, dia memiliki peranan penting untuk mendidik anak-anak serta menjaga keutuhan keluarga dengan menjalankan peranannya dalam keluarga. Namun, di sisi lain, mereka juga memiliki tanggung


(18)

5

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

jawab terhadap pekerjaannya. Terlebih lagi dengan banyaknya tuntutan berbeda yang dihadapi oleh ibu buruh pabrik terkait peranannya di keluarga dengan peranannya di tempat kerja. Pembagian waktu dan tugasnya di ranah domestik dan di pabrik terkadang memberikan dilema tersendiri bagi para ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik. Perlu ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh ibu ketika dia memutuskan untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga.

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan peranan ibu dalam keluarga khususnya bagi ibu yang tidak hanya memiliki peranan di ranah domestik tetapi juga memiliki peranan di ranah publik. Skripsi Muhammad Ridwan dengan judul “Peran Ganda Perempuan dalam Keluarga Sebagai Buruh Pabrik dan Ibu Rumah Tangga di Desa Berbek Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo” merupakan salah satu penelitian yang telah terlebih dahulu membahas mengenai peranan ibu bekerja di dalam keluarga. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa peran istri yang bekerja sebagai buruh pabrik dalam keluarga hampir tidak berubah. Istri selain bekerja sebagai buruh pabrik juga harus mengontrol pekerjaan rumah tangga. Kesulitan yang dihadapi adalah tidak seimbangnya waktu antara di rumah dan di tempat kerja. Kesibukan di tempat kerja seringkali menyita waktu para ibu sehingga mereka sulit untuk menyempatkan waktu untuk keluarga. Penelitian selanjutnya, adalah penelitian Ken Widyatwati dan Mahfuz. Penelitian ini dilakukan terhadap 150 Pegawai Negeri Sipil wanita yang sudah menikah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Hasil analisis menunjukan bahwa hampir seluruh suami responden (95%) mendukung karir istri mereka dengan berbagai alasan. Ketika istri dihadapkan dengan pertanyaan antara memilih keluarga atau karier 72% responden menyebutkan lebih memilih keluarga.

Penelitian-penelitian terdahulu di atas dapat menunjukkan adanya perhatian dari kalangan akademik terkait dengan peranan ibu dalam keluarga, khususnya bagi perempuan yang bekerja di ranah publik. Meski demikian, kebanyakan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui konflik peran yang dialami sang ibu dan dampak-dampak dari konflik peran yang dialaminya. Belum banyak penelitan yang membahas mengenai usaha-usaha perempuan untuk mempertahankan keluarganya yaitu dengan berbagai penyesuaian yang dia


(19)

6

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

lakukan baik itu cara penyesuaian, faktor pendorong hingga dampak dari penyesuaian peranan ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik khususnya ibu buruh pabrik yang ada di Kabupaten Subang.

Kecamatan Kalijati merupakan salah satu wilayah industri. Hal ini telah diputuskan oleh pemerintah Kabupaten Subang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Subang No. 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang Pasal 67 a yang menyebutkan bahwa “zona industri dikembangkan di Kecamatan Pabuaran, Cipeundeuy, Kalijati, Purwadadi, Cibogo, Pagaden dan Cipunagara.” Keputusan daerah tersebut menyebabkan dibangunnya beberapa pabrik di wilayah Kecamatan Kalijati guna memenuhi kebutuhan industri.

Pabrik-pabrik tersebut, khususnya pabrik garmen dan textile telah memfasilitasi ibu atau istri untuk bekerja sebagai buruh pabrik. Bahkan sebagian besar tenaga kerja di pabrik garmen adalah perempuan sebagaimana disebutkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans, Ade Rusmana yang dilaporkan oleh berita online Pikiran Rakyat (diakses pada tanggal 25 Desember 2014, tersedia di: http://www.pikiran-rakyat.com/node/218187) “Tenaga Kerja perempuan hingga kini masih mendominasi sejumlah lapangan kerja di Kabupaten Subang. Dari 7.595 pekerja yang masuk pada tahun 2012, hampir 90% diantaranya adalah perempuan... Di setiap perusahaan Garment, perbandingan antara pekerja perempuan dan pria itu 80:20 persen”.

Laporan Kepala Disnakertrans Kabupaten Subang tersebut menunjukkan bahwa banyak perempuan termasuk yang telah berkeluarga yang memutuskan untuk bekerja di pabrik-pabrik. Akibatnya, ibu atau istri yang memutuskan untuk bekerja di pabrik dapat menghadapi konflik peran. Apabila konflik peran yang dialami oleh ibu tersebut tidak dapat diatasi, maka dampak terburuk yang akan dialami oleh keluarga ibu tersebut adalah perceraian.

Meski perubahan peran pada keluarga ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik dapat menyebabkan perceraian, sebagian keluarga ibu buruh pabrik di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, tetap berusaha mempertahankan stabilitas keluarganya. Ibu pada keluarga tersebut, berusaha agar tetap bisa menjalankan kedua peranannya baik di keluarga maupun di tempat kerja. Untuk mengetahui


(20)

7

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

bagaimana keluarga tersebut mampu mempertahankan stabilitasnya, akan menjadi sebuah hal yang menarik dalam mengkaji berbagai cara penyesuaian yang dilakukan seorang ibu atau istri dalam memenuhi peranannya di keluarga, faktor pendorongnya, serta dampak dari penyesuaian peran yang dia lakukan. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana ibu atau istri yang bekerja sebagai buruh pabrik dalam memenuhi peranannya, perlu ada kajian mendalam mengenai hal tersebut. Berkenaan dengan ketertarikan peneliti pada hal tersebut, maka peneliti mengambil topik “Penyesuaian Peranan Ibu Bekerja dalam Kehidupan Keluarga

(Studi Deskriptif terhadap Buruh Pabrik Perempuan di Kecamatan Kalijati

Kabupaten Subang)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu: “Bagaimanakah penyesuaian yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan agar dapat memenuhi peran-perannya dalam keluarga?”

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara penyesuaian yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan dalam memenuhi peranannya dalam keluarga?

2. Faktor-faktor apa yang mendorong buruh pabrik perempuan dalam melakukan penyesuaian peranannya di dalam keluarga?

3. Bagaimana dampak penyesuaian peran yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan terhadap keluarganya?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penyesuaian yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan agar dapat memenuhi peran-perannya dalam keluarga.

Secara khusus, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menggambarkan cara penyesuaian yang dilakukan oleh buruh pabrik


(21)

8

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong buruh pabrik perempuan dalam melakukan penyesuaian peranannya di dalam keluarga.

3. Menganalisis dampak penyesuaian peran yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan terhadap keluarganya.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoretis

Secara teoretis manfaat dari penelitian ini adalah dapat memperluas wawasan serta bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang sosiologi pada umumnya, khususnya sosiologi keluarga dan gender yang berhubungan dengan peranan perempuan dalam keluarga pada masyarakat industri.

2. Secara Praktis

a. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai proses penyesuaian peranan perempuan dalam keluarga pada masyarakat industri.

b. Memberikan sumbangsih pemikiran bagi masyarakat dalam upaya penyesuaian yang dapat dilakukan dalam menghadapi perubahan sosial. c. Untuk Prodi Pendidikan Sosiologi, memberikan sumbangsih bahan

bacaan dalam perkuliahan mahasiswa, khususnya pada mata kuliah Sosiologi Keluarga dan Gender.

3. Segi Kebijakan

a. Memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah terutama pemerintahan di daerah industri tentang kondisi masyarakat guna menentukan kebijakan yang tepat dalam menangani permasalahan sosial yang ada khususnya yang terkait dengan keluarga ibu buruh pabrik.

b. Memberikan sumbangan pada kementrian perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan dalam memilih kebijakan yang tepat khususnya bagi buruh pabrik perempuan dan anaknya agar tidak terjadi ketimpangan gender serta dapat terpenuhinya hak yang harus didapatkan oleh anak dalam keluarga.


(22)

9

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

E. Struktur Organisasi Skripsi

Agar skripsi ini dapat mudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan, skripsi ini disajikan ke dalam lima bab yang disusun berdasarkan struktur penulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi. BAB II : Kajian pustaka. Pada bab ini diuraikan sumber-sumber

pustaka yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis yaitu mengenai penyesuaian peranan perempuan dalam keluarga.

BAB III : Metode penelitian. Pada bab ini penulis mengarahkan pembaca untuk mengetahui rancangan alur penelitian. Bab ini berisi desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, serta analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai penyesuaian peranan ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik dalam keluarga.

BAB IV : Temuan dan pembahasan. Dalam bab ini, melalui pendekatan kualitatif, penulis menganalisis hasil temuan data tentang bentuk penyesuaian diri ibu buruh pabrik dalam memenuhi peranannya di keluarga, hal-hal yang melatarbelakangi penyesuaian, faktor-faktor pendorong penyesuaian serta dampak dari penyesuaian yang dilakukan ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik.

BAB V : Simpulan dan saran. Dalam bab ini penulis berusaha memberikan simpulan dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(23)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Perhatian penelitian ini adalah tentang berbagai cara yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan dalam menyesuaikan diri untuk merespon perubahan peranan dalam keluarga yang mengakibatkan konflik peran antara peran di keluarga dan di tempat kerja. Selain itu, peneliti juga berusaha untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong buruh pabrik perempuan dalam melakukan penyesuaian peranannya serta menganalisis dampak penyesuaian peran yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan pada keluarganya. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan pemahaman mengenai kompleksitas sebab-akibat dari interaksi. Peranan yang diberikan kepada setiap orang terkait erat dengan interaksi yang telah, sedang dan akan dia lakukan. Peranan yang dimiliki oleh seseorang akan berimplikasi pada aktivitas, tindakan dan perilaku seseorang di lingkungan sosialnya. Untuk memahami aktivitas, tindakan dan perilaku secara komprehensif maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai penyesuaian peranan ibu bekerja dalam keluarga ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007, hlm. 6).

Desain penelitian dalam penelitian ini bersifat umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian. Sifat fleksibel dalam penelitian ini disebabkan karena penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis. Sugiyono (2013, hlm.15) menyebutkan

Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


(24)

58

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi obyek secara alamiah. Sugiyono (2013, hlm. 15) menjelaskan

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purpossive dan

snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Pada penelitian ini, dengan menjadikan rumusan masalah penelitian sebagai acuan, pertamakali peneliti mengidentifikasi peran yang harus dilakukan oleh ibu dalam keluarga dan peran yang harus dilakukan di pabrik. Kemudian, peneliti menganalisis peran yang saling berbenturan yang mengakibatkan terjadinya konflik peran. Selanjutnya, peneliti menggali informasi mengenai cara-cara penyesuaian yang dilakukan oleh ibu tersebut serta faktor pendorong yang mengharuskan ibu melakukan penyesuaian. Setelah itu, peneliti mengkaji dampak dari penyesuaian yang dilakukan oleh ibu pada dirinya maupun pada keluarga.

Untuk mendapatkan data guna menjawab permasalahan seperti yang dikemukakan di atas, peneliti memerlukan berbagai sumber data dan berbagai teknik pengumpulan data. Data yang didapatkan, dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data yang dilakukan secara simultan sampai data yang diperoleh pasti atau jenuh. Sebagaimana Sugiyono (2010, hlm. 2) menjelaskan.

Untuk mendapatkan data yang pasti maka diperlukan berbagai sumber data dan berbagai teknik pengumpulan data. Dua sumber data yang memberikan data yang berbeda, maka data tersebut belum pasti. Bila data yang diperoleh masih diragukan, dan belum memperoleh kepastian, maka penelitian masih harus terus dilanjutkan. Jadi pengumpulan data dengan teknik trianguulasi adalah pengumpulan data yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data secara simultan, sehingga dapat diperoleh data yang pasti.

Data yang telah dikumpulkan dijadikan oleh peneliti sebagai sumber

informasi deskriptif. Sugiyono (2010, hlm. 18) menyebutkan bahwa “Informasi

deskriptif adalah gambaran lengkap tentang keadaan obyek yang diteliti. Setelah data lapangan terkumpul, baik data primer maupun data sekunder, data tersebut kemudian diklasifikasikan menurut topik-topik yang dibahas dan dianalisis secara deskriptif (deskriptif analysis). Untuk menganalisis data penelitian ini, peneliti


(25)

59

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 91) yaitu: 1) reduksi data, 2) display data, 3) pengambilan kesimpulan dan verifikasi.

Dengan demikian, setelah peneliti melakukan pengumpulan berbagai data dan informasi di lapangan yang terkait dengan penyesuaian peranan pada ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik, kemudian, peneliti melakukan analisis data secara deskriptif melalui model interaktif dari Miles dan Huberman, yaitu dengan reduksi data, kemudian display data. Lalu, pengambilan kesimpulan dan verifikasi.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan Penelitian

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu. Situasi sosial menurut Spradley (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 49) „terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat/place, pelaku/actors, dan aktivitas/activity yang

berinteraksi secara sinergis‟. Artinya, pada penelitian kualitatif tidak dikenal

istilah populasi tetapi yang ada adalah situasi sosial dimana terdapat interaksi sinergis antara tempat, pelaku dan aktivitas. Berikut gambar sinergi ketiga elemen situasi sosial:

Gambar 3.1 Tiga Elemen Situasi Sosial

Actor/orang Activity/

Aktivitas

Place/tempat

Social Situation

Sumber: Sugiyono (2010, hlm.21)

Adapun partisipan dalam penelitian ini merupakan pihak yang telah dipilih oleh peneliti atas pertimbangan kebutuhan penelitian. Pada penelitian kuantitaif disebutkan istilah responden atau pun sampel penelitian.


(26)

60

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif tidak disebut responden melainkan sebagai nara sumber, partisipan bahkan guru dalam penelitian. Hal

ini sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa “Sampel

dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian”.

Partisipan penelitian adalah pihak-pihak yang peneliti jadikan sebagai sumber informasi. Untuk penentuan pihak yang menjadi partisipan dalam penelitian ini, peneliti tentukan melalui sampel bertujuan atau teknik

purposive sampling. Sampel bertujuan dimaksudkan untuk mengetahui

permasalahan secara langsung dari informan yang terlibat dalam situasi sosial yang akan diteliti. Dari Satori dan Komariah (2009, hlm. 52) dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian kualitatif, penentuan sampel akan tepat ketika dilakukan berdasarkan pada tujuan atau masalah penelitian yang menggunakan pertimbangan-pertimbangan dari seorang peneliti dalam rangka memperoleh ketepatan dan kecukupan informasi yang sesuai dengan tujuan atau masalah yang dikaji. Begitupun dengan pendapat Sugiyono (2010, hlm. 52) yang menyebutkan bahwa

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tersebut.

Adapun kriteria yang harus dimiliki oleh subjek penelitian kualitatif sebagaimana disebutkan oleh Faisal (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 303) diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mereka yang tergolong masih berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang sedang diteliti.

b. Mereka yang memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

c. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan hasil “kemasannya” sendiri.


(27)

61

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

d. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan guru atau semacam narasumber.

Jadi, dalam penelitian kualitatif, peneliti harus menentukan informan atau sumber data yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian sehingga peneliti dapat mendapatkan jawaban dari masalah penelitian.

Selain menggunakan teknik purposive sampling, dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan tenik snowball sampling. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 54)

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang

pada awalnya jumlahnya sedikit lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar.

Perolehan informasi akan menentukan banyaknya partisipan dalam penelitian. Penentuan partisipan dianggap telah memadai ketika data yang didapatkan sudah mencapai titik jenuh. Nasution (1992, hlm. 32) menyebutkan

Untuk memperoleh informasi sampai dicapai taraf “redundancy

ketentuan atau kejenuhan artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang dianggap berarti.

Maksudnya, data atau informasi yang diperoleh memiliki kesamaan setelah dilakukan penelitian terhadap beberapa informan yang berbeda.

Penggabungan antara purposive sampling dan snowball sampling ini dilakukan sebagaimana dijelaskan oleh Lincoln dan Guba (dalam Sugiyono,

2010, hlm. 54) bahwa „ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu 1) emergent

sampling design/sementara 2) serial selection of sample units/menggelinding

seperti bola salju (snow ball) 3) Continuous adjustment or ‘focusing’ of the

sample/disesuaikan dengan kebutuhan 4) Selection to the point of

redundancy/dipilih sampai jenuh‟.

Dari penjelasan di atas, maka peneliti telah menentukan partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik yang ada di


(28)

62

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Kecamatan Kalijati. Sedangkan sumber informasi lainnya dapat berasal dari suami dan anak dari ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik, anggota keluarga lainnya, dan tokoh masyarakat.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang karena didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu:

a. Tenaga Kerja perempuan di tahun 2012 mendominasi sejumlah lapangan kerja di Kabupaten Subang. Dari 7.595 pekerja yang masuk pada tahun 2012, hampir 90% diantaranya adalah perempuan. Selain itu, disetiap perusahaan Garmen, perbandingan antara pekerja perempuan dan pria sebesar 80:20 persen.

b. Kecamatan Kalijati merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Subang yang menurut Peraturan Daerah Kabupaten Subang No. 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang Pasal 67 a merupakan zona pengembangan industri.

c. Kecamatan Kalijati yang berdekatan dengan kecamatan pengembangan industri lainnya seperti Dawuan, Purwadadi dan Cipeundeuy menyebabkan semakin banyak perempuan yang bekerja di pabrik.

d. Terdapat sejumlah pabrik di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang yang memberikan lapangan pekerjaan bagi perempuan, khususnya pabrik garmen.

e. Sebagian perempuan yang bekerja di Pabrik di Kecamatan Kalijati telah berkeluarga dan mempunyai suami serta anak.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan merupakan berbagai cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat membantu menjawab atau memecahkan masalah penelitian.

Terdapat beberapa teknik yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data. Teknik-teknik tersebut memiliki fungsi berbeda dan digunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin didapatkan serta keadaan subjek penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana


(29)

penyesuaian-63

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

penyesuaian yang dilakuan oleh ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, dalam memenuhi peranannya sebagai ibu dan istri dikeluarga. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.

Pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan

Data

Aspek yang diteliti Sumber Data

Observasi/Pengamatan  Kondisi masyarakat  Kondisi keluarga  Aktivitas Ibu

 Masyarakat

Kecamatan Kalijati  Keluarga Buruh

Pabrik

 Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik

Wawancara  Cara penyesuaian

peran

 Faktor Pendorong penyesuaian peran  Dampak penyesuaian

peran

 Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik

 Suami  Anak

 Tokoh masyarakat Studi Dokumentasi  Aktivitas ibu yang

bekerja sebagai buruh pabrik

 Profil dan kondis masyaraat

 Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik

 Pegawai di kantor Kecamatan Kalijati Studi Kepustakaan  Konsep penyesuaian

peranan

 Konsep Ibu yang bekerja

Buku, jurnal, artikel, dokumen, publikasi departemen, koran, internet

Sumber: diolah oleh peneliti tahun 2015

1. Observasi/Pengamatan

Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Nazir (1988, hlm. 65) menyebutkan bahwa “metode survei (observasi)

adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik


(30)

64

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun

suatu daerah”.

Pada awal penelitian, peneliti mendatangi tempat penelitian yaitu Kecamatan Kalijati, untuk mengetahui situasi sosial ditempat penelitian secara jelas. Di satu sisi, pada beberapa sumber data, peneliti melakukan observasi secara tersamar dengan menyembunyikan maksud peneliti untuk melakukan penelitian. Namun, pada beberapa sumber data yang lain, peneliti menggunakan obervasi terus terang. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat menggali informasi dari sumber data dengan lebih dalam. Sugiyono (2010, hlm. 66) menyebutkan

Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak diijinkan untuk melakukan observasi.

Adapun manfaat observasi menurut Patton (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 313) manfaat dari observasi adalah sebagai berikut:

a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery

c. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam

lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.

d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.


(31)

65

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan situasi sosial yang diteliti.

2. Wawancara

Moleong (2000, hlm. 150) menjelaskan bahwa “wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Wawancara dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat menggali lebih dalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi yang terjadi dimana hal tersebut tidak bisa dilakukan melalui teknik observasi.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan dua teknik wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tertruktur menurut Sugiyono (2010, hlm. 73)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

Sedangkan pengertian wawancara tidak terstruktur menurut Sugiyono (2010,

hlm. 74) adalah “...wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumulan datanya”.

Wawancara terstruktur peneliti gunakan kepada para partisipan yang menjadi subjek penelitian. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara peneliti siapkan untuk dijawab oleh para partisipan sehingga didapatkan data yang jelas yang dapat menjawab rumusan masalah penelitian. Sedangkan wawancara tidak terstruktur peneliti gunakan pada saat penelitian pendahuluan, wawancara dengan tokoh masyarakat, dengan tetangga dari subjek penelitian, atau pun digunakan untuk memperdalam data mengenai subjek dan objek yang diteliti.


(32)

66

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

3. Studi Dokumentasi

Menurut Danial (2009, hlm. 79) “Studi dokumentasi adalah

mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dsb”. Dokumen-dokumen tersebut peneliti dapatkan dari berbagai sumber baik lembaga pemerintahan, tokoh masyarakat, lembaga masyarakat lainnya atau pun diperoleh dari hasil dokumentasi peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi merupakan studi pelengkap dari penggunaan teknik observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

4. Studi Literatur

Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku maupun hasil penelitian yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pokok bahasan dengan objek penelitian yang berkenaan dengan penyesuaian peran, keluarga, ibu bekerja, serta teori-teori yang mendukungnya. Hal ini merujuk pendapat Kartono (1996, hlm. 33) yang mengemukakan bahwa :

Studi literatur adalah teknik penelitian yang dapat berupa informasi-informasi data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang di dapat dari buku-buku, majalah, naskah-naskah, kisah sejarah, dokumentasi-dokumentasi, dan lain-lain.

Sehingga dengan studi literatur ini digunakan untuk memperoleh data empiris yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

D. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Setiap penelitian memerlukan alat yang dapat mempermudah penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut, penyusunan alat pengumpul data pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Penyusunan Kisi-kisi Penelitian

Penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang dijabarkan ke dalam pertanyaan agar memudahkan alat mengumpulkan data.

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah observasi/pengamatan dan wawancara kepada keluarga yang ibunya bekerja sebagai buruh pabrik.


(33)

67

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Penggunaan teknik observasi/pengamatan dilakukan untuk melihat keadaan di lapangan secara dekat dan langsung.

3. Penyusunan Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, perlu disusun pedoman wawancara yang bertujuan untuk mempermudah penulis melakukan wawancara dengan adanya patokan pertanyaan yang masih bisa bertambah sewaktu-waktu sehingga wawancara yang dilakukan terarah. Adapun pedoman wawancara merupakan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden mengenai penelitian yang dilakukan.

E. Prosedur Pengumpul Data

Setiap penelitian memerlukan adanya suatu alat pengumpul data yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data/informasi yang valid dengan alat yang tepat dan akurat. Penelitian ini menggunakan teknik observasi/pengamatan dan wawancara sebagai alat pengumpul data yang utama selain studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Untuk pengumpulan data sendiri diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan mencakup: studi pendahuluan, pembuatan proposal dan lain-lain yang diperlukan dalam penelitian. Dalam tahap persiapan, penulis mempersiapkan pedoman-pedoman yang akan digunakan. Begitupula hal lain yang sekiranya diperlukan, misal: alat tulis, perekam suara, kamera, dan lain-lain yang akan digunakan untuk mempermudah penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap yang harus dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi seputar pertanyaan penelitian yang terdapat dalam pedoman wawancara yang telah dirancang sebelumnya dan sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah semua data diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan analisis data.

3. Triangulasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi. Menurut


(34)

68

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada”. Triangulasi ini dapat digambarkan seperti

gambar berikut:

Gambar 3.4 Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data

Wawancara Mendalam Observasi Partisipatif

Dokumentasi

Sumber

data yang

sama

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 84)

Gambar 3.5 Triangulasi “sumber” Pengumpulan Data.

Wawancara Mendalam

A

B

C


(35)

69

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

F. Analisis Data

Analisis data menurut Patton (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 91)

adalah „proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar‟. Sedangkan Sugiyono (2010, hlm. 88) menjelaskan bahwa “analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat mudah

diinformasikan kepada orang lain”.

Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan oleh peneliti bahkan sebelum peneliti berada dilapangan. Peneliti telah melakukan analisis data sejak sebelum berada di lapangan hingga proses pengumpulan data di lapangan telah

selesai. Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 89) menyebutkan „Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin teori yang grounded‟.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan anilisis dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Berikut digambarkan langkah-langkah analisis data model interaktif Miles dan Huberman

Gambar 3.2 Komponen dalam Analisi Data (flow model)

Periode Pengumpulan data ...

Reduksi data

Display data

Kesimpulan/Verification Selama

Selama

Selama Setelah

Setelah Setelah Antisipasi

Analisis


(36)

70

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 91) menyebutkan bahwa

„aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh‟.

Dari gambar di atas, setelah peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan antisipasi berupa kerangka konseptua, pemilihan pertanyaan dan lainnya. Adapun Aktivitas dalam analisis data model interaktif Miles dan Huberman ini yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification. Miles dan Huberman menggambarkan keterkaitan ketiga

kegiatan seperti berikut ini:

Gambar 3.3 Model Interaktif (Miles dan Huberman,

1994)

Conclusion drawing/ verifying

Data display Data

Collection

Data reduction

Sumber: Sugiyono (2010, hlm.92)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil penelitian dengan menfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan untuk memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti. Sugiyono (2010, hlm. 92) menyebutkan

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,


(37)

71

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Dari berbagai data-data yang peneliti dapat di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan obyek penelitian yaitu penyesuaian peranan buruh pabrik perempuan dalam keluarga, peneliti melakukan reduksi dengan merangkum, memilih hal pokok, fokus pada hal penting dan dicari tema polanya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya.

Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi atau uraian laporan sesuai dengan data hasil penelitian yang diperoleh.Selain melaui deskripsi, dalam penelitian ini display data juga dilakukan dengan menggunakan tabel. Sebagaimana Sugiyono (2010, 95)

menjelaskan “... dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan

dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami”. 3. Conclution Drawing Verification

Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti,

makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dengan mengacu kepada tujuan penelitian.


(38)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab IV, dapat dirumuskan simpulan sesuai dengan rumusan masalah sebagai berikut:

Penyesuaian yang dilakukan oleh ibu dilakukan dengan dua cara yaitu, pertama ibu menyesuaikan dirinya terhadap peran. Kedua, ibu mengubah lingkungannya dengan membagi tanggung jawab yang dimilikinya di ranah domestik dengan orang lain baik itu suami, anak, orang tua, mertua, saudara, atau pun orang yang dia bayar. Dalam pemenuhan fungsi ekonomi ibu tidak hanya mengelola keuangan keluarga melainkan ikut membantu menambah penghasilan keluarga. Dalam fungsi afeksi ibu berusaha untuk memanfaatkan waktu yang dimilikinya ketika tidak bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan keluarganya sekaligus memberikan perhatian dan kasih sayang pada keluarganya. Dalam fungsi sosialisasi, bagi anak-anak yang masih balita, ibu melakukan sosialisasi dengan pembiasaan yang baik ketika ibu berada dirumah dan menitipkan bayinya untuk diasuh kepada orang yang dia anggap dapat merawatnya. Untuk anak yang sudah sekolah, pemenuhan fungsi sosialisasi bagi anak mengandalkan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya seperti madrasah diniyah. Adapun ketika ibu berada dirumah, ibu berusaha membimbing dan mengajarkan nilai dan norma semampunya saja. Untuk keperluan pengelolaan rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah, dan lainnya, ibu tetap melakukannya ketika dia berada di rumah dan menitipkannya kepada orang lain ketika dia bekerja baik itu orang tua, suami, anak, atau orang yang sengaja dibayar. Untuk alokasi waktu, ibu berusaha memanfaatkan sebaik-baiknya waktu yang ada ketika dia berada dirumah meskipun terkadang rasa lelah dapat menyebabkan alokasi waktu untuk keluarga semakin berkurang. Penyesuaian yang dilakukan ini demi menjaga terjadinya keseimbangan di dalam lembaga keluarga.

Faktor yang mendorong penyesuaian peranan yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan dalam keluarga antara lain, pertama tuntutan ekonomi yang


(39)

139

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

telah membuat partisipan tidak hanya menjadi ibu rumah tangga biasa melainkan memilih untuk bekerja sebagai buruh pabrik sehingga sebagian waktunya digunakan untuk memenuhi paranan-peranannya di pabrik. Kedua, Suami dan anak tetap membutuhkan peran istri dan ibu sehingga membuat buruh pabrik perempuan harus dapat menyesuaikan peranannya baik di pabrik maupun dalam keluarga. Ketiga, nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat di Kecamatan Kalijati mengkonstruksi perempuan sebagai istri dan ibu yang memiliki peran utama untuk menjaga, mengasuh, mengasihi, merawat dan mendidik anak serta keluarganya dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga meskipun dia bekerja di ranah publik. Hal tersebut membuat perempuan harus mampu menyesuaikan peranannya antara peranan di pabrik dan keluarga. Keempat waktu ibu yang terbatas karena harus bekerja di pabrik membuat ibu harus menyesuaikan diri agar waktu yang dimilikinya dalam keluarga dapat digunakan secara efektif.

Dampak penyesuaian peranan ibu dalam keluarga dampak positifnya antara lain, dapat meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga, dapat memperluas lingkungan sosial ibu dengan teman di tempat kerja, memberikan kepuasan bagi ibu tersebut karena dapat memenuhi peran-perannya, meningkatkan kerjasama antara suami dan istri dengan berbagi tugas rumah tangga dan saling membantu dalam memenuhi berbagai fungsi keluarga, serta anak dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan dampak negatifnya antara lain terdapat tumpang tindihnya peranan dalam keluarga dan keintiman keluarga menjadi berkurang, terkadang ibu merasa lelah dengan berbagai tuntutan peran yang dihadapinya, berkurangnya alokasi waktu antara suami dan istri sehingga kedekatan dalam keluarga dapat terganggu, anak harus dititipkan kepada orang lain disaat ibu bekerja, perhatian ibu terhadap anak tidak selama dan seleluasa ibu rumah tangga biasa, kedekatan emosional antara ibu dan anak berkurang serta anak cenderung lebih bebas sehingga tidak ada yang mengontrol pergaulannya.

B. Rekomendasi

Dari hasil analisis mengenai penyesuaian peran ibu bekerja dalam kehidpan keluarga di Kecamatan kalijati Kabupaten Subang pada penelitian ini, dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:


(40)

140

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan 1. Rekomendasi untuk Penelitian Lanjutan

Rekomendasi ditujukan kepada peneliti lanjutan terutama dalam analisis penyesuaian peranan ibu bekerja dalam kehidupan keluarga yang bersumber dari penelitian ini adalah :

a. peneliti melakukan penelitian pada cara-cara penyesuaian peranan keluarga, faktor pendorong penyesuaian peranan keluarga dan dampaknya sekaligus sehingga penelitian ini tidak dilakukan secara mendalam. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan analisis dengan lebih mendalam pada salah satu tujuan penelitian ini baik itu cara penyesuaian berupa aktivitas, faktor pendorong penyesuaiannya serta dampak dari penyelesaian konflik peranan yang dilakukan oleh buruh pabrik perempuan.

b. Selama peneliti melakukan pengumpulan serta analisis data, peneliti menemukan masalah-masalah lain salah satunya adalah meningkatnya kenakalan remaja dan tindakan kriminal dengan dibangunnya kawasan industri pada suatu wilayah. Akan menjadi hal menarik untuk dikaji mengenai pengaruh perkembangan industri terhadap kenakalan remaja maupun angka kriminalitas bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Rekomendasi untuk Program Studi Pendidikan Sosiologi

Rekomendasi yang ditujukan kepada program studi Pendidikan Sosiologi yang bersumber dari penelitian ini adalah hendaknya calon-calon pendidik yang ada di program studi Pendidikan Sosiologi tidak hanya diajarkan untuk bisa mengajar di sekolah tetapi juga dapat menjadi agen sosialisasi bagi murid-muridnya khususnya bagi anak pada keluarga ibu bekerja. Hal ini berkaitan dengan harapan yang tinggi dari keluarga ibu yang bekerja terhadap pendidikan anak-anaknya di sekolah formal.

3. Rekomendasi untuk Pemerintah Kecamatan Kalijati

Rekomendasi ditujukan kepada pemerintah Kecamatan Kaljati Kabupaten Subang yang bersumber dari penelitian ini adalah :

a. Pemerintah harus senantiasa mempertimbangkan dampak baik maupun buruk ketika memutuskan pembangunan isdustri pada suatu wilayah. Dampak baik dan buruk tersebut tidak hanya didasarkan pada


(41)

141

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

dampak ekonomi, melainkan harus juga didasarkan pada dampak perubahan sosial dan budaya yang akan terjadi.

b. Pemerintah harus memberikan kebijakan yang tidak akan merugikan lembaga keluarga dengan melibatkan ibu untuk bekerja di ranah publik seperti melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan agar peraturan perusahaan-perusahaan tidak terlalu memberatkan perempuan dalam menunaikan tugasnya di pabrik maupun di rumah. 4. Rekomendasi untuk Kementrian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan

perempuan

Rekomendasi yang ditujukan kepada kementrian perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan dalam pembahasan mengenai penyesuaian peranan ibu bekerja dalam kehidupan keluarga di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang bersumber dari penelitian ini adalah harus adanya antisipasi berkaitan dengan masuknya ibu di ranah publik salah satunya dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Antisipasi yang dapat dilakukan antara lain menyiapkan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal untuk anak belajar mengenai aturan-aturan dalam masyarakat sehinggal fungsi sosialisasi yang kurang terenuhi dalam keluarga bisa didapatkan dalam lembaga pendidikan tersebut.


(42)

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Daftar Pustaka Sumber Buku

Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (23, 24).

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. (69).

Berry, David. (2003). Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. (10-18, 25, 29, 30, 119, 121, 129).

Boeree, George C. (2010). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prismasophie. (14). Danial, Endang.(2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium

Pendidikan Kewarganegaraan. (66).

Eshleman, J. Ross, dkk. (1993). Sociology An Introduction. New York: Harper Collins College Publisher. (31).

Fahmy, Musthafa. (1982). Penyesuaian Diri: Pengertian dan Peranannya dalam

Kesehatan Mental. Jakarta: Bulan Bintang. (10, 27, 29).

Goode, W.J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bumi Aksara. (28, 34). Kartono. (1996). Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. (66).

Kartono, Kartini dan Andari, Jenny. (1989). Hygiene Mental dan kesehatan

Mental dalam Islam. Bandung: Mandar Maju. (27).

Khairuddin. (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty. (31, 32, 34, 122). Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional. (10,

12, 13, 18-21, 23, 26, 28, 30, 34, 36, 124, 125).

Moleong, Lexy J (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (65).

Moleong, Lexy J (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (57).

Nasution, S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. (69).


(43)

143

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Nazsir, Nasrullah. (2008). Struktur Soisal dan Struktur Fungsional. Bandung: Widya Padjajaran. (39-49)

Nazsir, Nasrullah. (2009). Teori-Teori Sosiologi. Bandug: Widya Padjajaran. (43, 45).

Ngalim, Purwanto. (1988). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remadja Karya. (20).

Priyatna, H. (2013) Kamus Sosiologi: Deskriptif dan Mudah Dipahami. Bandung: Nuansa Cendekia. (31).

Pujosuwarno, Sayekti. (1994). Bimbingan dan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset. (22).

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. (2010). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. (41, 136)

Roucek, S. Joseph dan L. Warren, Rolland. (1992). Sociology An Introduction. America: United States. (30, 31)

Santoso, Slamet. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Reflika Aditama. (10, 15, 16)

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta. (60).

Setiadi, Elly. M dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi.Jakarta: Kencana. (30, 33).

Soekanto, Soerjono. (2007). Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT. Grafindo Persada. (14, 15, 16, 28, 29)

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. (58-60, 61, 64, 65, 67-71)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. (57, 58, 60, 64).

Usman, Sunyoto. (2012). Sosiologi: Sejarah, Teori dan Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (17, 30, 120).


(1)

141

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

dampak ekonomi, melainkan harus juga didasarkan pada dampak perubahan sosial dan budaya yang akan terjadi.

b. Pemerintah harus memberikan kebijakan yang tidak akan merugikan lembaga keluarga dengan melibatkan ibu untuk bekerja di ranah publik seperti melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan agar peraturan perusahaan-perusahaan tidak terlalu memberatkan perempuan dalam menunaikan tugasnya di pabrik maupun di rumah. 4. Rekomendasi untuk Kementrian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan

perempuan

Rekomendasi yang ditujukan kepada kementrian perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan dalam pembahasan mengenai penyesuaian peranan ibu bekerja dalam kehidupan keluarga di Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang bersumber dari penelitian ini adalah harus adanya antisipasi berkaitan dengan masuknya ibu di ranah publik salah satunya dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Antisipasi yang dapat dilakukan antara lain menyiapkan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal untuk anak belajar mengenai aturan-aturan dalam masyarakat sehinggal fungsi sosialisasi yang kurang terenuhi dalam keluarga bisa didapatkan dalam lembaga pendidikan tersebut.


(2)

Daftar Pustaka Sumber Buku

Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (23, 24).

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. (69).

Berry, David. (2003). Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. (10-18, 25, 29, 30, 119, 121, 129).

Boeree, George C. (2010). Psikologi Sosial. Jogjakarta: Prismasophie. (14). Danial, Endang.(2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium

Pendidikan Kewarganegaraan. (66).

Eshleman, J. Ross, dkk. (1993). Sociology An Introduction. New York: Harper Collins College Publisher. (31).

Fahmy, Musthafa. (1982). Penyesuaian Diri: Pengertian dan Peranannya dalam

Kesehatan Mental. Jakarta: Bulan Bintang. (10, 27, 29).

Goode, W.J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bumi Aksara. (28, 34). Kartono. (1996). Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. (66).

Kartono, Kartini dan Andari, Jenny. (1989). Hygiene Mental dan kesehatan

Mental dalam Islam. Bandung: Mandar Maju. (27).

Khairuddin. (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty. (31, 32, 34, 122). Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional. (10,

12, 13, 18-21, 23, 26, 28, 30, 34, 36, 124, 125).

Moleong, Lexy J (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (65).

Moleong, Lexy J (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (57).

Nasution, S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. (69).


(3)

143

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Nazsir, Nasrullah. (2008). Struktur Soisal dan Struktur Fungsional. Bandung: Widya Padjajaran. (39-49)

Nazsir, Nasrullah. (2009). Teori-Teori Sosiologi. Bandug: Widya Padjajaran. (43, 45).

Ngalim, Purwanto. (1988). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remadja Karya. (20).

Priyatna, H. (2013) Kamus Sosiologi: Deskriptif dan Mudah Dipahami. Bandung: Nuansa Cendekia. (31).

Pujosuwarno, Sayekti. (1994). Bimbingan dan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset. (22).

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. (2010). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. (41, 136)

Roucek, S. Joseph dan L. Warren, Rolland. (1992). Sociology An Introduction. America: United States. (30, 31)

Santoso, Slamet. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Reflika Aditama. (10, 15, 16)

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta. (60).

Setiadi, Elly. M dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi.Jakarta: Kencana. (30, 33).

Soekanto, Soerjono. (2007). Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT. Grafindo Persada. (14, 15, 16, 28, 29)

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. (58-60, 61, 64, 65, 67-71)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. (57, 58, 60, 64).

Usman, Sunyoto. (2012). Sosiologi: Sejarah, Teori dan Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (17, 30, 120).


(4)

Warga, Richard G. (1984). Personal Awareness. Boston: Goughton Mifflin Company. (27).

Wulansari, Dewi. (2009). Sosiologi: Konsep dan Teori. Bandung: PT. Refika Aditama. (39, 42).

Zeitlin, Irving. M. (1995). Memahami Kembali Sosiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada university Press. (41).

Sumber Jurnal dan Penelitian.

Astuti, Asri Wahyu W. (2013). Peran Ibu Rumah Tangga dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Keluarga (Suatu Kajian Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak Pada 5 Pedagang Jambu Biji di Desa Bejen Kabupaten Temanggung).

Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. (19, 21, 24, 38, 39, 54, 130, 118, 134)

Astuti, Indah. (2010). Relasi Gender Pada Keluarga Perempuan Pedagang di

Pasar Klewer Kota Surakarta. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Universitas Sebelas Maret. (20, 36, 40, 44, 50, 118, 128)

Bustami. (2012). Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Keluarga (Kasus Ibu-Ibu Yang

Bekerja Sebagai Guru Sekolah Dasar) Di Kecamatan Tanjungpinang Barat.

Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji. (15, 18, 19, 53)

Halida, Oktarisa. (2013). Karier, Uang, Dan Keluarga:DilemaWanita

Pekerja(Studi Fenomenologi Wanita Karier Pada Instansi Kepolisian,Keamanan, Dan Perbankan). Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan

Bisnis, Universitas Diponegoro. (4, 24, 51, 128).

Handayani, Pipit Mugi dan Wahyuni, Sri. (2013). Peran Wanita pada Masyarakat

Transisi. Prosiding The5th International Conference On Indonesian Studies: Ethnicity and Globalitation. (38, 120).

Jayantari, Ni W. M. (2013). Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Perempuan

pada Malam Hari di MinimarketAlfamart Mataram (Studi Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jurnal

Ilmiah, Fakultas Hukum, Universitas Mataram. (23, 24, 25).

Mufida, Alia. (2008). Hubungan Work Family Conflict dengan Psychologycal

well-being ibu yang bekerja. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas


(5)

145

Nuni Wahyuni, 2015

PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Novita, Rista. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Wanita

Kerja Tani pada Usaha Tani Sawah (Studi Kasus di Desa Ngarjo Kecamatan MojoanyarKabupaten Mojokerto. Skripsi. Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. (37, 125, 126).

Prasetyowati. (2010). Pola Relasi Gender dalam Keluarga Buruh Perempuan. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. (1, 14, 22, 23, 34, 122)

Puspitawati, Herien. (2009). Teori Struktural Fungsional dan Aplikasinya dalam

Kehidupan Keluarga. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas

Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. (3, 30, 39, 43, 45, 46, 48, 49, 117, 130).

Ridwan, Muhammad. (2012). Peran Ganda Perempuan dalam Keluarga Sebagai

Buruh Pabrik dan Ibu Rumah Tangga di Desa Berbek Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Sosiologi, Fakultas Dakwah,

IAIN Sunan Ampel Surabaya. (19, 38, 50, 132).

Suryani, Yusnita Marlia. (2010). Penyesuaian Diri Ibu Sebagai Kepala Keluarga. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. 27, 31-35, 52).

Suswandari. (2008). Adaptasi dan Emansipasi Kaum Perempuan Betawi dalam

Merespon Perubahan Sosial. Disertasi, Sekolah Pasacasarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia. (21).

Wibowo, Dwi Edi. (2011). Peran Ganda Perempuan dan Kesetaraan Gender. Jurnal Muwazah. 3, (1), 356-364. (37, 38, 134).

Widyatwati, Ken dan Mahfudz. (2003). Pengaruh Konflik Peran Ganda Sebagai

Ibu Rumah Tangga dan Pekerja Terhadap Tingkat Stres Wanita Karir (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Wanita di Kota Semarang Jawa Tengah).

Laporan Penelitian, Fakultas Sastra, Universitas Diponegoro. (55).

Dokumen dan Internet

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang. (2013). Subang

dalam Angka 2013. Subang: Bappeda Kabupaten Subang. (1)

Peraturan Daerah Kabupaten Subang. (2004). Peraturan Daerah Kabupaten

Subang No 2 Tahun 2004. Subang: Perda Kabupaten Subang. (1, 6, 62, 76)

Pikiran rakyat. (2013). Tenaga Kerja Perempuan Mendominasi Lapangan Kerja

di Subang. [Online]. Tersedia di: http://www.pikiran-rakyat.com/node/218187 [Diakses 25 Desember 2014]. (2, 6).


(6)

Undang-Undang Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang Republik