PENGGUNAAN MEDIA AUDIO JENIS REKAMAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

(1)

Santika Putri, 2015

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO JENIS REKAMAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

SANTIKA PUTRI NIM 1101554

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Santika Putri, 2015

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO JENIS REKAMAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

Oleh

SANTIKA PUTRI NIM 1101554

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Santika Putri

Juli 2014

Hak cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, di photocopy atau lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Santika Putri, 2015

HALAMAN PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO JENIS REKAMAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR Oleh

SANTIKA PUTRI NIM 1101554

Disetujui dan Disahkan oleh: Dosen Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M. Pd. NIP. 19590623 198503 2 003

Dosen Pembimbing II

Sandi Budi Iriawan, M. Pd. NIP. 19791020 200812 1 002

Diketahui, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dharma Kesuma, M. Pd. NIP. 19550927 198502 1 001


(4)

i Santika Putri, 2015

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penggunaan Media Audio Jenis Rekaman Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V Sekolah Dasar” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai, melainkan dengan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan terhadap karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014

Yang membuat pernyataan,

Santika Putri


(5)

ii Santika Putri, 2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat limpahan hidayah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Audio Jenis Rekaman Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V Sekolah Dasar” ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya yang selalu menjadi suritauladan bagi seluruh umat di dunia.

Skripsi ini tak lain penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu dari sekian banyak syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Adapun harapan penulis dari penyusunan skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Audio Jenis Rekaman Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V Sekolah Dasar” ini dapat menjadi referensi, informasi bahkan motivasi bagi para pembaca untuk membuat penelitian yang lebih baik.

Semoga dengan disusunnya skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi seluruh pihak khususnya bagi penulis dan para pembaca. Akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2014

Penulis


(6)

Santika Putri, 2015


(7)

iii Santika Putri, 2015

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan tidak dapat berdiri sendiri dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mengalami kendala yang harus dihadapi. Tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin sekali mengucapkan terimakasih, terutama kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak lupa kepada pihak-pihak terkait, diantaranya:

1. Bapak Dr. Dharma Kesuma, M.Pd., selaku ketua prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

2. Ibu Dra. Kurniasih, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan masukan, saran, bimbingan dan dorongan demi kelancaran pembuatan skripsi ini.

3. Bapak Sandi Budi Iriawan, M. Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan, motivasi serta bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Tatang Syaripudin, M.Pd., dan seluruh dosen PGSD yang telah memberikan masukan, saran, motivasi, dorongan dan bimbingan kepada penulis selama proses pembuatan skripsi dengan penuh kesabaran dan perhatian.

5. Ibu Warti dan Bapak Temin, orang tua terhebat yang selalu memberi harapan, kebahagiaan, cinta kasih sayang serta do’a yang tak pernah putus.

6. Adik satu-satunya Wahyu Dwi Lestari, Mbo’e Saminem, Alm. Do’e Wagirah, Alm. Nanang Kartono, Alm. Nanang Monojo serta seluruh saudara yang selalu memberikan motivasi, dukungan, bantuan, do’a sehingga semakin semangat untuk berjuang.

7. Seluruh staf dosen yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada penulis.

8. Ibu Tien Mutiarsah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah tempat penelitian, yang telah memberikan ijin peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD tersebut.


(8)

iv

Santika Putri, 2015

9. Bu Sofie dan seluruh guru yang berada di sekolah tempat penelitian, yang telah membantu dalam penelitian.

10.Seluruh Siswa-siswi SD tempat penelitian yang penulis cintai dan sayangi, semoga kalian menjadi putra-putri yang membanggakan.

11.Sahabat-sahabat tercinta Deasy Ratu Nurmala Sari, Winda Ulfah Adhiyani, Gentarie Tresna K, Anisa Noer Fauziah, Dini Anggreyeni Rahmalia yang selalu memberikan kebahagiaan dan motivasi, serta seluruh rekan-rekan satu perjuangan mahasiswa/I PGSD UPI angkatan 2011. Terimakasih banyak atas kebersamaan dan kenangannya.

12.Teman-teman PPL, yang selalu memberikan motivasi dan selalu berbagi pengalamannya.

13.Siti Anggraeni, Dwiyana Rahayu, Dana Sudrajat, Kamelia Herliyani, Laras Octavianty, Hanifah Rusyanti, Syifa Naufali Tresna Putri, Meilany Widayanti, Anggraeni Puspa Widi, Yuvi Yanti, Ayu Naya Nobella, Annisa Octaviani, Mgs. Ismail Hakim, Suhendri dan Agus Nusa Pargiatna, yang selalu memberikan semangat kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

14.Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Semoga dengan apa yang telah Bapak/Ibu serta Saudara/I berikan kepada penulis, menjadi motivasi penulis untuk menjadi seorang pendidik yang professional. Semoga menjadi nilai kebajikan yang dirahmati oleh Allah SWT. Amin.


(9)

v Santika Putri, 2015

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO JENIS REKAMAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR ABSTRAK

Oleh Santika Putri NIM 1101554

Penelitian ini tentang upaya meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas V di sekolah dasar melalui penggunaan media audio jenis rekaman yang dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan menyimak siswa. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas V menggunakan media audio jenis rekaman. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & McTaggart dengan tiga siklus. Subjek penellitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah 26 orang, yang terdiri dari tujuh orang perempuan dan 19 orang laki-laki dan siswa yang kesulitan dalam menyimak cerita sebanyak 18 siswa/i. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar observasi keterampilan menyimak siswa, lembar post-test dan field notes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa yang nilai indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajahnya diatas B semakin meningkat. Pada siklus 1 indikator ketahanan konsentrasi sebesar 61,5% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 38,5%, pada siklus 2 indikator ketahanan konsentrasi sebesar 80,80% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 76,90% dan yang terakhir pada siklus 3 indikator ketahanan konsentrasi sebesar 88% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 92%. Selain itu nilai post-test siswa yang lebih dari KKM yaitu 70 semakin meningkat, pada siklus 1 sebesar 65,4% siswa dinyatakan lulus, pada siklus 2 sebesar 84,6% siswa dinyatakan lulus dan pada siklus 3 sebesar 88% siswa dinyatakan lulus. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak siswa meningkat setelah menggunakan media audio jenis rekaman ini. Adapun rekomendasi bagi guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya, yaitu: mencoba untuk menggunakan media audio jenis rekaman ini pada materi menentukan unsur-unsur sebuah cerita di kelas V atau pada materi ajar dan mata pelajaran yang lain, menguasai teori mengenai media audio jenis rekaman, keterampilan menyimak, komponen RPP dan prinsip penyusunan RPP serta KTSP 2006, memiliki pribadi yang menyenangkan, memotivasi guru dan menyediakan alat serta media pembelajaran.


(10)

vi Santika Putri, 2015

USING AUDIO RECORDING MEDIA TO INCREASE 5TH GRADE

ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’ LISTENING SKILL

ABSTRACT

By Santika Putri NIM 1101554

This research explained about efforts to improved 5th grade elementary school students’ listening skill through used audio recording media that had been overshadowed by students’ low listening skill. The purpose of this research was to got description of the raising 5th grade elementary school students’ listening skill through used audio recording media. Classroom Action Research was used for this method research which adapted Kemmis & McTaggart’ model with three cycles. This subject research was 26 5th grade elementary school students, which consisted of seven girls and 19 boys and students who had difficulty in listening skill. Activities of students and teacher observation sheet, students’ listening skill observation sheet, post-test sheet and field notes was used for data collection instruments. Before I did this classroom action research, the results showed low percentage of students who got A and B in concentration and showing facial expression indicator and passed the post-test. In the first cycle, 61,5% students got A and B in concentration indicator, 38.5% students got A and B in showing facial expression indicator and 65,4% students passed the post-test. In the second cycle, 80,80% students got A and B in concentration indicator, 76,90% students got A and B in showing facial expression indicator and 84.6% students passed the post-test. In the last cycle, 88% students got A and B in concentration indicator, 92% students got A and B in showing facial expression indicator and 88% students passed the post-test. This results showed students’ listening skill increased after teacher used audio recording media. Recommendations of this research are try to use this media in 5th grade or the other teaching materials and subjects, understand about theories of audio recording media, listening skill, components and preparation principle of RPP and KTSP 2006, have a kind personality, motivate teachers and provide instructional medias.


(11)

Vii Santika Putri, 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

ABSTRAK ...v

ABTRACT ...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR GRAFIK ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

E. Hipotesis Penelitian ...6

F. Sistematika Penulisan ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ...8

B. Media Audio Jenis Rekaman ...9

1. Pengertian Media Pendidikan ...9

2. Peranan Media Pendidikan ...9

3. Kegunaan Media Pendidikan ...11

4. Jenis-jenis Media Pendidikan ...11

5. Pengertian Media Audio ...11

6. Ciri-ciri Media Audio ...12


(12)

viii

Santika Putri, 2015

8. Pengertian Media Audio Jenis Rekaman ...12

9. Kelebihan Media Audio Jenis Rekaman ...12

10.Langkah-langkah Penggunaan Media Audio Jenis Rekaman ...13

11.Keterampilan Membuat Media Pendidikan ...14

C. Keterampilan Menyimak ...14

1. Perbedaan Mendengar dan Menyimak ...14

2. Pengertian Keterampilan Menyimak ...15

3. Fungsi Menyimak...15

4. Jenis-jenis Menyimak ...15

5. Tahapan dalam Menyimak ...17

6. Respon dari Menyimak...17

7. Indikator Menyimak ...17

8. Indikator Ketahanan Konsentrasi dan Memperlihatkan Ekspresi Wajah 18 9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak ...19

10.Peningkatan Daya Menyimak ...19

11.Unsur-unsur Cerita ...19

D. Penggunaan Media Audio Jenis Rekaman untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa ...20

E. Penelitian yang Relevan ...21

F. Kerangka Pikir Penelitian ...22

G. Definisi Operasional ...23

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN...24

A. Metode Penelitian ...24

B. Desain Penelitian ...25

C. Lokasi Penelitian ...26

D. Subjek Penelitian ...26

E. Waktu Penelitian ...26

F. Instrumen Penelitian ...27

G. Prosedur Penelitian ...28

H. Rencana Pengolahan Dan Uji Keabsahan Data ...31


(13)

ix

Santika Putri, 2015

A. Temuan penelitian...36

1. Siklus I ...36

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...37

b. Pelaksanaan Pembelajaran ...37

c. Hasil ...41

d. Refleksi...46

2. Siklus II ...49

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...50

b. Pelaksanaan Pembelajaran ...50

c. Hasil ...54

d. Refleksi...59

3. Siklus III ...63

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...63

b. Pelaksanaan Pembelajaran ...63

c. Hasil ...67

d. Refleksi...72

B. Pembahasan ...82

1. Perencanaan ...82

2. Pelaksanaan ...83

3. Hasil ...85

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...89

A. Simpulan...89

B. Rekomendasi ...91

DAFTAR PUSTAKA ...93

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...96


(14)

x Santika Putri, 2015

DAFTAR TABEL

3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Menyimak Siswa ...34

4.1 Temuan pada RPP ...75


(15)

xi Santika Putri, 2015

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ...10

3.1 Siklus menurut Kemmis & Mc. Taggart ...25


(16)

xii Santika Putri, 2015

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa pada Indikator Ketahanan Konsentrasi di Siklus I ...43

4.2 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa pada Indikator Memperlihatkan Ekspresi Wajah di Siklus 1 ...43

4.3 Rata-rata Nilai Post-test Kelas pada Siklus I...45

4.4 Hasil Post-test Keterampilan Menyimak Siswa pada Siklus I ...45

4.5 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa pada Indikator Ketahanan Konsentrasi di Siklus II ...56

4.6 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa pada Indikator Memperlihatkan Ekspresi Wajah di Siklus II...57

4.7 Rata-rata Nilai Post-test Kelas pada Siklus II ...58

4.8 Hasil Post-test Keterampilan Menyimak Siswa pada Siklus II ...59

4.9 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa pada Indikator Ketahanan Konsentrasi di Siklus III...69

4.10 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa pada Indikator Memperlihatkan Ekspresi Wajah di Siklus III ...69

4.11 Rata-rata Nilai Post-test Kelas pada Siklus III ...71


(17)

xiii Santika Putri, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

A. PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

A.1.a. RPP Siklus I ... 96

A.1.b. RPP Siklus II ... 108

A.1.c. RPP Siklus III ... 119

B. INSTRUMEN PENELITIAN B.1. Field Notes B.1.a. Field Notes Siklus I ... 130

B.1.b. Field Notes Siklus II ... 131

B.1.c. Field Notes Siklus III ... 132

B.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru B.2.a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus I... 133

B.2.b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus II ... 136

B.2.c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus III ... 139

B.3. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa B.3.a. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa Siklus I .. 143

B.3.b. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa Siklus II . 144 B.3.c. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa Siklus III 145 B.4. Lembar Post-test ... 146

C. SURAT-SURAT PENELITIAN C.1. Surat Pengangkatan Pembimbing ... 147

C.2. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas ... 148

C.3. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Kesbang ... 149

C.4. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan ... 150

C.5. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 151

C.6. Catatan Bimbingan Selama Penelitian ... 152

D. BUKTI HASIL PENELITIAN D.1. Field Notes D.1.a. Field Notes Siklus I ... 153


(18)

xiv

Santika Putri, 2015

D.1.b. Field Notes Siklus II ... 154

D.1.c. Field Notes Siklus III ... 155

D.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru D.2.a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus I ... 156

D.2.b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus II ... 162

D.2.c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus III ... 168

D.3. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa D.3.a. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa Siklus I .. 176

D.3.b. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa Siklus II . 178 D.3.c. Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Siswa Siklus III 180 D.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Siswa .... 182

D.5. Hasil Post Test Siswa D.5.a. Hasil Post Test Siswa Siklus I ... 183

D.5.b. Hasil Post Test Siswa Siklus II ... 192

D.5.c. Hasil Post Test Siswa Siklus III ... 200

D.6. Rekapitulasi Hasil Post Test Siswa ... 207

D.7. Dokumentasi D.7.a. Dokumentasi Siklus I ... 208

D.7.b. Dokumentasi Siklus II ... 209

D.7.c. Dokumentasi Siklus III ... 210


(19)

1

Santika Putri, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah hal penting yang harus dikuasai oleh manusia sebagai makhluk sosial untuk digunakan dalam berkomunikasi dan bekerjasama di lingkungan masyarakat. Bahasa secara alamiah selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia, terutama masyarakat Indonesia yang setiap harinya menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Indonesia yang memiliki peran penting untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang dikatakan oleh Chaer (2006, hlm. 2) “Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara ditengah-tengah berbagai macam bahasa daerah.” Berdasarkan kedudukan Bahasa Indonesia tersebut maka Bahasa Indonesia dianggap penting untuk dipelajari, terutama di Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut diperkuat oleh pernyataaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 untuk SD/MI dimana bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Oleh karena itu, penting bagi siswa menguasai Bahasa Indonesia sebagai penunjang keberhasilan semua bidang studi.

Dalam KTSP 2006 untuk SD/MI, disebutkan bahwa tujuan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:

Agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut, (1) Berkomunikasi secara

efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, (2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, (5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,


(20)

2

Santika Putri, 2015

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan (6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia, maka siswa SD dituntut memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga nantinya siswa memiliki kemampuan dasar untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbagai hal yang dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Berdasarkan tujuan Bahasa Indonesia diatas, secara umum pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil dalam berbahasa, diantaranya terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. Berdasarkan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah disebutkan diatas, maka ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki siswa berdasarkan KTSP 2006 untuk SD/MI, yaitu kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut, (1) Mendengarkan, (2) Berbicara, (3) Membaca, dan (4) Menulis.

Menurut Devine (dalam Resmini dan Juanda, 2007, hlm. 24) „Mendengarkan merupakan hal yang paling banyak dipergunakan dan mungkin paling penting di dalam seni bahasa‟. Berdasarkan pendapat tersebut bisa dikatakan bahwa keterampilan menyimak merupakan hal yang paling mendasar dan penting untuk dimiliki oleh setiap siswa. Oleh karena itu, guru perlu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang ideal untuk mewujudkan keterampilan menyimak siswa tersebut, adapun beberapa tahap pelaksanaan pembelajaran tersebut, meliputi tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterprestasi, tahap mengevaluasi dan tahap menanggapi (Resmini dan Juanda, 2007, hlm. 25).

Namun, pada kenyataannya saat pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V tentang menyimak sebuah cerita, ditemukan beberapa masalah dalam pelaksanaan pembelajaran berupa ketidakefektifan penggunaan waktu pembelajaran dan kurangnya penggunaan media pembelajaran. Hal ini disebabkan karena pembelajaran dilakukan dengan cara menunjuk salah satu siswa untuk membacakan sebuah cerita dengan menerapkan metode snow ball throwing, siswa yang lain mendengarkan cerita yang dibacakan oleh siswa tersebut dengan seksama. Setelah cerita selesai dibacakan, guru membagikan


(21)

3

Santika Putri, 2015

lembar kerja siswa untuk menilai keterampilan menyimak dan pemahaman siswa terhadap isi cerita yang dia dengar dengan cara mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya. Namun, salah satu siswa meminta cerita yang telah dibacakan diulangi lagi karena siswa belum selesai dalam mengidentiikasi unsur-unsur cerita dengan satu kali pembacaan cerita oleh temannya. Maka guru menunjuk salah satu siswa lagi untuk membacakan cerita yang sama dengan menerapkan metode snow ball throwing lagi, namun ditengah-tengah pembacaan cerita siswa tersebut mengeluh kecapean dan siswa yang duduk dibelakangpun meminta guru untuk mengganti siswa yang membacakan ceritanya karena tidak terdengar sampai ke belakang. Pada saat itu, siswa sendiri yang memilih salah satu siswa untuk membacakan cerita tersebut dengan jelas. Setelah selesai diceritakan untuk kedua kalinya, semua siswapun telah selesai mengidentifikasi unsur-unsur cerita. Hal ini menunjukkan adanya ketidakefektifan penggunaan waktu pembelajaran karena guru tidak menggunakan media yang inovatif dalam pembacaan cerita.

Pada akhirnya, hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hanya enam dari 24 siswa yang nilai post-testnya melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, bila dipersentasikan hanya sekitar 25% siswa yang terampil dalam menyimak cerita tersebut sehingga dapat mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya dengan nilai rata-rata kelas 58,54. Selain itu kemampuan siswa dalam menyimak sebuah cerita pun rendah karena lemahnya konsentrasi siswa dan ketidakterlihatan ekspresi wajah siswa saat menyimak. Permasalahan tersebut harus segera diselesaikan karena apabila dibiarkan, keterampilan menyimak siswa tidak akan meningkatkan sehingga dapat memberikan dampak buruk bagi keterampilan berbahasa yang lain, mengingat peranan keterampilan menyimak sebagai dasar dari semua keterampilan berbahasa yang ada.

Berdasarkan literatur terpercaya yang peneliti temukan, ada solusi yang bisa dipakai untuk memecahkan masalah tersebut. Menurut Hamalik (1986, hlm. 137) “Kegiatan belajar tak cukup hanya melihat belaka akan tetapi agar pelajaran mudah dipahami, maka saluran pendengaran perlu diaktifkan. Rekaman dapat memenuhi kebutuhan ini. malahan pada umumnya kelas akan lebih tertarik pada


(22)

4

Santika Putri, 2015

pelajaran.” Sedangkan menurut Kurniyawati (2012, hlm. 86) menyatakan bahwa “Penerapan media audio dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia materi mendengarkan pengumuman pada siswa kelas 4 SD Negeri 01 Sikayu kecamatan Comal kabupaten Pemalang.” Berdasarkan dua pendapat tersebut, media audio jenis rekaman dapat digunakan untuk mengatasi masalah keterampilan menyimak siswa yang terjadi di kelas, karena media ini memiliki kekuatan untuk meningkatkan konsentrasi penuh para siswa sehingga dapat menyimak secara aktif dengan melakukan beberapa kegiatan berupa memperlihatkan ekspresi wajah saat menyimak serta mengidentifkasi unsur-unsur dari cerita yang telah didengarnya melalui media audio jenis rekaman sehingga dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

Penggunaan Media Audio Jenis Rekaman Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah umumnya yaitu “Bagaimanakah penggunaan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa SD kelas V?” Adapun secara khusus, rumusan masalah umum tersebut akan dirinci menjadi tiga pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa SD kelas V?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa SD kelas V?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyimak siswa SD kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio jenis rekaman?


(23)

5

Santika Putri, 2015

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa SD kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Adapun, tujuan khusus penelitian ini meliputi:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa SD kelas V

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio jenis rekaman suara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa SD kelas V.

3. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak siswa SD kelas V pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio jenis rekaman.

D. Manfaat Penelitian

Laporan PTK ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis laporan PTK ini diharapkan dapat memberikan teori mengenai penggunaan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V. Secara praktis laporan PTK ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Bagi Siswa

a. Dengan penggunaan media audio jenis rekaman dapat meningkatkan ketahanan konsentrasi siswa saat menyimak.

b. Dengan penggunaan media audio jenis rekaman dapat meningkatkan keterlihatan ekspresi wajah siswa saat menyimak.

c. Dengan penggunaan media audio jenis rekaman, siswa dapat memahami isi cerita yang dia dengar dengan cara mengidentifkasi unsur-unsur ceritanya


(24)

6

Santika Putri, 2015

Dapat memberikan alternatif media pembelajaran yang inovatif bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audio jenis rekaman sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna untuk meningkakan keterampilan menyimak siswa.

3. Bagi Sekolah

Memberikan kontribusi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia. 4. Bagi Peneliti

a. Mendapatkan pengalaman baru dalam keterampilan mengajar di sekolah menggunakan media audio jenis rekaman

b. Laporan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang penggunaan media audio jenis rekaman dalam meningkatkan kemampuan menyimak bagi siswa kelas V.

5. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Laporan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menambah kumpulan literatur tentang pembelajaran di kelas yang berguna untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan sebagai sumber literatur bagi penelitian selanjutnya.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian literatur, dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa penggunaan media audio jenis rekaman dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi unsur-unsur cerita di kelas V.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun menjadi lima bab, bab I pendahuluan, bab II kajian pustaka, bab III metode dan prosedur penelitian, bab IV temuan dan pembahasan, bab V simpulan dan rekomendasi.


(25)

7

Santika Putri, 2015

Bab I pendahuluan menguraikan tentang latar belang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II menjelaskan hasil kajian pustakan meliputi pembelajaran bahasa Indonesia di SD, media audio jenis rekaman, keterampilan menyimak, penggunaan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa, penelitian yang relevan, kerangka pikir penelitian dan definisi operasional.

Bab III metode dan prosedur penelitian menjelaskan tentang metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, pengolahan dan keabsahan data.

Bab IV temuan dan pembahasan menguraikan tentang temuan-temuan penelitian di setiap siklusnya serta pembahasannya.

Bab V simpulan dan rekomendasi meliputi simpulan umum dan khusus sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian, serta rekomendasi merupakan saran-saran untuk guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya.


(26)

24 Santika Putri, 2015

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). “PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.” (Arikunto, 2010, hlm. 3). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010, hlm. 9) “PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.”

Berdasarkan dua pengertian diatas, peneliti menyimpulkan PTK adalah usaha untuk meneliti suatu tindakan yang digunakan guru saat pembelajaran di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya kualitas pembelajaran di kelas. Adapun alasannya kenapa peneliti mengambil metode ini karena sesuai dengan masalah yang ditemukan di lapangan saat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) serta untuk melatih peneliti sebagai calon guru SD agar nantinya bisa membuat sebuah penelitian yang berguna untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010, hlm. 14-15), Manfaat khusus PTK adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kebiasaan menulis 2. Berpikir analitis ilmiah

3. Menambah khasanah ilmu pendidikan 4. Menumbuhkan semangat guru lain 5. Mengembangkan pembelajaran


(27)

25

Santika Putri, 2015

Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010, hlm. 17) Keunggulan PTK yang dilaksanakan di sekolah, diantaranya:

1. Praktis dan langsung relvan untuk situasi yang aktual 2. Kerangka kerjanya teratur

3. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif 4. Fleksibel dan adaptif

5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas

7. Dapat diguankan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan peneliti diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart. Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin namun terdapat perbedaan dalam komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan) menjadi satu kesatuan. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dapat dilihat bentuk desainnya Kemmis & McTaggart:

Gambar 3.1

Siklus menurut Kemmis & McTaggart (dalam Wijaya dan Dedi, 2010, hlm. 20)


(28)

26

Santika Putri, 2015

Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada gambar yang terdapat di atas tergambar dua siklus, dalam pelaksanaan sesungguhnya jumlah siklus bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan.” (Wijaya dan Dedi, 2010, hlm. 20). Berdasarkan pendapat tersebut peneliti melaksanakan penelitian sebanyak tiga siklus untuk memecahkan permasalahan penelitian.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Sekolah ini terletak di lokasi yang strategis, dan berada diantara pusat perbelanjaan dan hotel. Jam masuk pembelajaran sekolah dibagi menjadi dua plug, yaitu plug pagi (pukul 07.00-11.30 WIB) dan plug siang (pukul 12.00-16.35 WIB) dimana setiap seminggu sekali dilakukan pergantian plug. Saat plug siang suasana pembelajaran sekolah ini kurang kondusif karena pembelajaran dilakukan pada waktu yang seharusnya digunakan siswa untuk istirahat sehingga semangat siswa untuk belajar kurang.

D. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V dengan jumlah siswa 26 orang, yang terdiri tujuh orang siswi perempuan dan 19 siswa laki-laki. Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyimak cerita sebanyak 18 siswa/i. Inilah alasan mengapa peneliti memilih kelas V ini, karena ±75% siswanya kesulitan dalam menyimak cerita.

E. Waktu Penelitian

Sesuai dengan program mulai perencanaan sampai dengan pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan diperkirakan selama tiga bulan, yaitu mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2015 pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Pada bulan


(29)

27

Santika Putri, 2015

Maret peneliti melakukan perencanaan penelitian, pada Bulan April peneliti melakukan tindakan penelitian untuk siklus I, siklus II dan siklus III. Bulan Mei peneliti melakukan penyusunan Laporan Penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mengungkapkan data penelitian, peneliti menggunakan tiga jenis instrumen penelitian, diantaranya:

1. Lembar Observasi Terstruktur

Data penelitian yang dikumpulkan melalui lembar observasi terstruktur ini adalah data aktivitas guru dan siswa serta keterampilan menyimak siswa. Lemabar observasi terstruktur ini telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Lembar observasi terstruktur ini dipegang dan diisi oleh dua observer (teman sejawat) untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Ada dua jenis lembar observasi terstruktur yang digunakan oleh peneliti yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru serta lembar observasi keterampilan menyimak siswa.

Untuk mengungkapkan data-data penelitian tersebut, maka peneliti menggunakan teknik observasi. Menurut Sukardi (2013, hlm. 127) “Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.”

2. Lembar Post-test

Data penelitian yang dikumpulkan melalui lembar post-test ini adalah hasil keterampilan menyimak siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur dari cerita yang telah dia dengar. Lembar post-test ini dipegang dan diisi oleh siswa. Untuk mengungkapkan data-data penelitian tersebut, maka peneliti menggunakan teknik tes tertulis dalam bentuk essay yang berjumlah tujuh butir soal. Pada soal-soal tersebut terkandung aspek pemahaman cerita yang diukur melalui penentuan unsur-unsur ceritanya.

Menurut Wijaya dan Dedi (2010, hlm. 79) “Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes adalah seperangkat rangsang


(30)

28

Santika Putri, 2015

(stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Tes dibagi menjadi dua, yaitu tes prestasi belajar dan tes kecerdasan.”

3. Catatan di lapangan (Field Notes)

Data penelitian yang dikumpulkan melalui field notes ini adalah aktivitas siswa yang merujuk pada keterampilan menyimak saat pembelajaran berlangsung. field notes diisi dan dipegang oleh peneliti sendiri. Untuk mengungkapkan data-data penelitian tersebut, maka peneliti menggunakan teknik observasi. Menurut Wiraatmadja (2008, hlm. 125) “Field Notes adalah sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian.”

G. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SD ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menyimak di kelas V. Menurut Arikunto (2010, hlm. 16) “Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui. yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.” Berikut ini dijabarkan dari keempat tahap tersebut.

1. Tahap Perencanaan

a. Permintaan izin dari kepala sekolah SD b. Observasi

Peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SD secara menyeluruh, khususnya untuk siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.

c. Identifikasi Masalah

Kegiatan identifikasi masalah dimulai dari:

1) Melakukan pengamatan terhadap karakteristik siswa kelas V SD. 2) Menentukan media yang sesuai untuk pembelajaran Bahasa

Indonesia di SD.

3) Menyusun konsep pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

4) Menyusun RPP pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio jenis rekaman.


(31)

29

Santika Putri, 2015

5) Menyusun dan menetapkan instrumen penelitian untuk setiap tahapan PTK

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan yang dilaksanakan dalam tiga siklus ini, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Kegiatan pembelajaran ini terdiri tiga pokok kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutupan. Berikut akan dijabarkan ketiga kegiatan tersebut di setiap siklusnya.

Siklus I

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengkondisikan kelas, bertanya kepada siswa apakah sudah berdoa atau belum dan memonitoring kehadiran siswa

2) Guru mengajak siswa untuk melakukan “Tepuk Ice Cream”

3) Guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab tentang cerita yang pernah siswa dengar

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

b. Kegiatan Inti

1) Siswa mendengarkan sebuah cerita dari media audio jenis rekaman dan diberikan kesempatan untuk bertanya

2) Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan tentang cara menentukan unsur-unsur cerita

3) Siswa berkelompok 4-5 orang untuk mencocokkan beberapa hal kedalam unsur-unsur ceritanya, setelah selesai siswa menempelkan hasil pekerjaannya di papan tulis

4) Guru bersama-sama dengan siswa membahas hasil pekerjaan peeserta didik tentang unsur-unsur dari cerita yang mereka dengar tadi


(32)

30

Santika Putri, 2015

1) Guru meminta siswa untuk menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan selama pembelajaran dan membimbing siswa membuat kesimpulan pembelajaran

2) Guru melakukan ice breaking “Pegang Hidung dan Telinga”

3) Guru melakukan post-test, dimana setiap siswa harus mendengarkan sebuah cerita dari media audio jenis rekaman dan menentukan unsur-unsur dari cerita tersebut

4) Guru merefleksi hasil pembelajaran dengan mengecek hasil post-test siswa

5) Guru memberikan tugas untuk mempelajari tentang unsur-unsur cerita sebagai bentuk tindak lanjut

6) Guru menyampaikan materi yang akan dipalajari selanjutnya tentang unsur-unsur cerita

Siklus II

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audio jenis rekaman dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

Siklus III

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audio jenis rekaman dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus kedua.

3. Tahap Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru saat kegiatan pembelajaran di kelas serta keterampilan menyimak siswa. Pengamatan juga dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai untuk mengetahui hasil post-test siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur dari sebuah cerita yang didengarkan siswa melalui media audio jenis rekaman serta rata-rata nilai kelas.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan


(33)

31

Santika Putri, 2015

yang meliputi evaluasi perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan pengamatan. Melakukan pembahasan hasil dari pengamatan dan post-test dan menyiapkan bahan perbaikan untuk siklus berikutnya. Penelitian pada siklus pertama dianggap berhasil apabila siswa:

1) Sebagian besar (70% dari siswa) siswa lulus dalam menentukan unsur-unsur dari cerita yang dia simak dengan nilai diatas KKM yaitu lebih dari sama dengan 70.

2) Lebih dari sama dengan 70% siswa nilai indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajahnya adalah A dan B (sudah membudaya dan mulai berkembang)

3) Penyelesaian tugas kelompok maupun individu sesuai dengan waktu yang disediakan guru.

H. Pengolahan Dan Keabsahan Data

Pada tahap ini data-data yang sudah terkumpul berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi keterampilan menyimak siswa, hasil post-test dan field notes akan dianalisis dengan dua cara, yaitu:

1. Pengolahan Data

Sudjana (2012, hlm. 106) mengemukakan bahwa, “proses mengubah skor mentah menjadi skor masak dengan menerapkan teknik statistika disebut pengolahan data”. Pengolahan data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti. Peneliti menggunakan dua jenis pengolahan data, yaitu:

a. Analisis Data Kualitatif

Untuk mengumpulkan data kualitatif dalam penelitian ini digunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan field notes. Berikut ini langkah-langkah analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (1992, hlm. 17) yang telah dimodifikasi oleh peneliti.

1) Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti. Mereduksi data berarti merangkum dan


(34)

32

Santika Putri, 2015

memfokuskan pada hal-hal yang penting serta membuang yang tidak perlu.

2) Klasifikasi Data

Klasifikasi data berarti mengelompokkan hal-hal yang dilakukan oleh guru dan siswa ke dalam jenis-jenis kegiatan pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutupan. 3) Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif dan grafik.

4) Penafsiran Data

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menafsirkan kegiatan pembelajaran yang sudah baik dan yang belum baik sesuai rencana. Kegiatan yang belum baik dicari penyebabnya dan cara memperbaikinya.

5) Penarikan Kesimpulan

Kegiatan ini dilakukan untuk menyimpulkan hasil pengolahan data. b. Analisis Data Kuantitatif

Untuk mengumpulkan data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan alat penilaian berupa lembar post-test dan lembar observasi keterampilan menyimak siswa. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut:

1) Penskoran terhadap Hasil Post-test Siswa

Hasil post-test siswa diambil dari lembar post-test dan dihitung dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut:

a) Nilai 100=siswa dapat menjawab 7 soal dengan benar b) Nilai 90=siswa dapat menjawab 6 soal dengan benar c) Nilai 75=siswa dapat menjawab 5 soal dengan benar d) Nilai 60=siswa dapat menjawab 4 soal dengan benar e) Nilai 45=siswa dapat menjawab 3 soal dengan benar f) Nilai 30=siswa dapat menjawab 2 soal dengan benar g) Nilai 15=siswa dapat menjawab 1 soal dengan benar


(35)

33

Santika Putri, 2015

h) Nilai 0=siswa belum bisa menjawab soal dengan benar 2) Menghitung Nilai Rata-rata Kelas

Rata-rata kelas diambil dari lembar post-test dengan dan dihitung dengan menggunakan rumus:

Rata-rata kelas = ∑ V

N

Keterangan:

V = Jumlah nilai seluruh siswa N = Jumlah siswa secara keseluruhan

3) Persentase Ketuntasan Hasil Post-test Siswa yang Lulus Mencapai KKM

Persentase ketuntasan hasil post-test siswa diambil dari lembar post-test dan dihitung dengan menggunakan rumus:

Persentase Siswa yang Lulus = ∑ S x 100%

N

Keterangan:

S = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yaitu lebih dari sama dengan 70

N = Jumlah siswa secara keseluruhan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 70% siswa yang berjumlah 26 orang lulus dengan nilai diatas KKM yaitu lebih dari sama dengan 70.

4) Persentase Keterampilan Menyimak Siswa

Persentase keterampilan menyimak siswa diambil dari lembar observasi keterampilan menyimak dengan menghitung persentase siswa yang nilai indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajahnya adalah A dan B, dengan rumus: Persentasi siswa yang nilai indikatornya A dan B = ∑ S x 100%

N


(36)

34

Santika Putri, 2015

S = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajahnya adalah A dan B N = Jumlah siswa secara keseluruhan

Berdasarkan teori respon dari menyimak dan indikator menyimak menurut Tarigan dan Hermawan ada beberapa kriteria penilaian keterampilan menyimak siswa yang peneliti gunakan dalam lembar observasi keterampilan menyimak siswa dalam menghitung persentase keterampilan menyimak siswa, yaitu:

Indikator Nilai Kriteria

Ketahanan konsentrasi

A (Sangat Baik)

Ketahanan konsentrasi siswa sudah membudaya atau sudah menjadi sebuah kebiasaannya saat menyimak

B (Baik)

Ketahanan konsentrasi siswa mulai berkembang atau sudah sering muncul saat menyimak C

(Kurang Baik)

Ketahanan konsentrasi siswa mulai terlihat saat menyimak

D (Belum Baik)

Ketahanan konsentrasi siswa belum terlihat saat menyimak

Memperlihatkan ekspresi wajah

A (Sangat Baik)

Siswa sudah membudayakan atau sudah terbiasa memperlihatkan ekspresi wajah saat menyimak B

(Baik)

Siswa mulai mengembangkan atau sering

memunculkan ekspresi wajahnya saat menyimak C

(Kurang Baik)

Siswa mulai memperlihatkan ekspresi wajahnya saat menyimak

D (Belum Baik)

Siswa belum bisa memperlihatkan ekspresi wajah saat menyimak

Tabel 3.3


(37)

35

Santika Putri, 2015 2. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kuantitatif membuktikan nilai kebenaran data dari hasil observasi keterampilan menyimak dan hasil post-test siswa. Sedangkan keabsahan data dalam penelitian kualitatif membuktikan nilai kebenaran data dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan field notes. Dalam penelitian ini keabsahan data dibuktikan dengan empat hal, yaitu:

a. Alat pengumpul data kualitatif berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa bersifat terbuka sehingga memungkinkan observer mencatat setiap aktivitas guru dan siswa secara bebas

b. Alat pengumpul data kuantitatif berupa lembar observasi keterampilan menyimak siswa disusun sesuai dengan teori keterampilan menyimak dan indikator pencapaian kompetensi

c. Alat pengumpul data kuantitatif berupa lembar post-test disusun sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi

d. Teknik triangulasi data

“Teknik Triangulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber.” (Sugiyono, 2013, hlm. 372). Dapat disimpulkan bahwa teknik triangulasi adalah kegiatan membandingkan data kualitatif dari satu sumber dengan sumber yang lainnya. Oleh karena itu untuk menguji kredibilitas data kualitatif maka data yang diperoleh dari field notes, dicek dengan hasil observasi aktivitas guru dan siswa dari observer 1 dan observer 2.

Field notes

Observer 1 Observer 2


(38)

36

Santika Putri, 2015


(39)

93 Santika Putri, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Astria, M. (2013). Kemampuan Menyimak Dongeng Menggunakan Media Audio

(Rekaman) Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013, hlm. 3.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (1983). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Hartati, T. (2014). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Perspektif Kurikulum 2013 dan PCK (Pedagogical Content Knowledge) di Sekolah Dasar, Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berkualitas di SD dalam Perspektif Kurikulum 2013 dan PCK (hlm. 1-2). Bandung: Prodi PGSD UPI.

Hermawan, H. (2012). Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hermawan, H. (2012). Menyimak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Humaira, D. (2012). Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Anak Tuna Grahita Ringan Kelas III di SLB Sabiluna Pariaman. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1 (3), hlm. 95-96.

Kesumawidayani, dkk. (2013). Penggunaan Media Audio Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak, hlm. 15. Kurniyawati, D. (2012). Peningkatan Pembelajaran Materi Mendengarkan

Pengumuman Melalui Media Audio Pada Siswa Kelas 4 Sd Negeri 01 Sikayu Comal Kabupaten Pemalang, hlm. 86.

Kusumah, W. dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas.


(40)

94

Santika Putri, 2015

Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: Depdiknas.

Nur’aini, U. dan Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia: untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Nurbaya, S. dan Nurhadi. (2011). Modul Pengembangan Pembelajaran Menyimak. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Resmini, N. dan Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman, A. S. dkk. (1983). Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Setiani, A. C. (2014). Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. (Skripsi). Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Sudjana N. dan Rivai, A. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, H. M. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sutarno. (2010). Identifikasi Ekspresi Wajah Menggunakan Alihragam

Gelombang Singkat (Wavelet) Dan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantizatons (Lvq). Seminar Nasional Informatika 2010 (hlm. D-87).

Yogyakarta: UPN “Veteran”.

Tarigan, H. G. (1980). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(41)

95

Santika Putri, 2015

Wijaya dan Dedi, (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media.

Wiraatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(42)

89 Santika Putri, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini dikemukakan tentang simpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan menjawab secara ringkas rumusan masalah penelitian yang telah peneliti tuliskan di bab I. Selanjutnya dikemukakan tentang rekomendasi atau saran untuk guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya. Berikut ini akan diuraikan kedua bagian tersebut.

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang telah dideskripsikan di bab IV, dapat disimpulkan bahwa secara umum penggunaan media audio jenis rekaman dapat meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan menyimak siswa kelas V. Oleh karena itu peneliti akan menguraikan beberapa simpulan khusus dari penelitian ini.

Keberhasilan penelitian diatas didukung oleh perencanaan yang baik. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak ini dapat direncanakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun setelah peneliti menemukan masalah pembelajaran pada subjek penelitian dan sebelum melakukan tindakan pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut. RPP yang disusun tidak sekaligus baik namun secara berangsur-angsur membaik dalam tiga siklus. Adapun RPP dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan menyimak siswa memiliki karakteristik dalam cara pembuatan dan cara penggunaan media yang disesuaikan tujuan, materi ajar dan pendekatan atau model atau metode pembelajaran yang diterapkan.

Pelaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus III dengan menggunakan media audio jenis rekaman ini berangsur-angsur membaik dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari suasana pembelajaran yang semakin kondusif di setiap siklusnya karena aktivitas siswa di luar konteks


(43)

90

Santika Putri, 2015

pembelajaran yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya semakin berkurang di setiap siklusnya. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam beberapa langkah yaitu, pembuatan media audio jenis rekaman, penguasaan teknik penggunaan media rekaman, persiapan semua alat dalam kondisi yang wajar, persiapan kelas agar bisa mendengarkan rekaman dengan baik, pemuataran rekaman sebuah cerita dan membawa kelas kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif, penjelasan materi ajar tentang unsur cerita, pengarahan perhatian kelas terhadap unsur-unsur cerita, pendiskusian unsur-unsur-unsur-unsur cerita dengan temannya, pemutaran kembali bagian-bagian tertentu yang sekiranya dianggap penting dan pengorganisasian pekerjaan selanjutnya. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah dilaksanakan dalam tiga siklus oleh peneliti walaupun ada beberapa kendala, namun tetap dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Peningkatan tersebut terlihat dari hasil observasi dan post-test siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media audio jenis rekaman dapat menjadikan sebuah cerita menjadi lebih konkrit, mendorong berbagai kegiatan belajar siswa contohnya dalam hal menyimak sebuah cerita dan siswa menjadi lebih memfokuskan perhatiannya terhadap cerita yang dia simak.

Dengan menggunakan media audio jenis rekaman ini dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi keterampilan menyimak pra siklus yang menunjukkan bahwa indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajah siswa belum terlihat serta dari hasil penilaian post-test hanya 25% siswa yang lulus atau nilainya lebih dari KKM yaitu 70. Sedangkan hasil belajar pada siklus I, siklus II dan siklus III berangsur-angsur meningkat. Hal ini ditunjukkankan dengan meningkatnya persentase siswa yang nilai indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajahnya A dan B, pada siklus I indikator ketahanan konsentrasi sebesar 61,5% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 38,5%, pada siklus II indikator ketahanan konsentrasi sebesar 80,80% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 76,90% dan yang terakhir pada siklus III indikator ketahanan konsentrasi sebesar 88% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi


(44)

91

Santika Putri, 2015

wajah sebesar 92%. Hal ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya persentase siswa yang nilai post-testnya lebih dari KKM yaitu 70, pada siklus I sebesar 65,4% siswa dinyatakan lulus, pada siklus II sebesar 84,6% siswa dinyatakan lulus dan pada siklus III sebesar 88% siswa dinyatakan lulus. Hal ini menunjukkan bahwa secara bertahap keterampilan menyimak siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan media audio jenis rekaman. Peningkatan keterampilan menyimak siswa ini ditunjang oleh pembuatan RPP yang berangsur-angsur membaik setiap siklusnya serta pelaksanaan pembelajaran yang selalu mengalami perbaikan setiap siklusnya karena perbaikan RPP.

B. Rekomendasi

Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian yang telah peneliti lakukan dan hasil temuannya, maka peneliti mengajukan beberapa saran kepada guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya apabila ingin menggunakan media audio jenis rekaman atau keterampilan menyimak ini sebagai fokus pembelajaran atau penelitiannya. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

1. Untuk Guru

a. Guru perlu mencoba untuk menggunakan media audio jenis rekaman ini pada materi menentukan unsur-unsur sebuah cerita di kelas V atau pada materi lain tentang keterampilan menyimak di kelas selain kelas V dengan mengambil subjek penelitian yang berbeda

b. Sebelum menggunakan media ini, guru disarankan untuk menguasai terlebih dahulu teori mengenai media audio jenis rekaman, keterampilan menyimak, komponen RPP dan prinsip penyusunan RPP serta KTSP 2006 agar dapat membuat sebuah perencanaan yang baik dan dapat terlaksana dengan baik pula

c. Peneliti juga menyarankan pada guru untuk menjadi pribadi yang menyenangkan dan memiliki keterampilan mengelola kelas sehingga membuat siswa termotivasi dalam belajar.


(45)

92

Santika Putri, 2015

d. Selain itu guru juga harus memiliki keterampilan membuat media pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri

2. Untuk Kepala Sekolah

a. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, maka disarankan untuk kepala sekolah agar memotivasi guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas sehingga selalu ada perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran

b. Selain itu kepala sekolah juga disarankan untuk menyediakan alat dan media yang diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran, seperti speaker dan laptop atau netbook sehingga dapat meningkatkan keterampilan ataupun hasil belajar siswa.

c. Untuk Peneliti Selanjutnya

Dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu, maka penelitian ini hanya dilakukan pada materi unsur-unsur cerita di kelas V saja. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan media audio jenis rekaman ini pada materi ajar yang lain ataupun pada mata pelajaran yang lain.


(1)

Santika Putri, 2015

Penerapan model ragambasi (rangkaian gambar-bahas-simpulan) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VI sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: Depdiknas.

Nur’aini, U. dan Indriyani. (2008). Bahasa Indonesia: untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Nurbaya, S. dan Nurhadi. (2011). Modul Pengembangan Pembelajaran Menyimak. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Resmini, N. dan Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Rohani, A. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman, A. S. dkk. (1983). Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Setiani, A. C. (2014). Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/2014. (Skripsi). Jurusan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Sudjana N. dan Rivai, A. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, H. M. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sutarno. (2010). Identifikasi Ekspresi Wajah Menggunakan Alihragam

Gelombang Singkat (Wavelet) Dan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantizatons (Lvq). Seminar Nasional Informatika 2010 (hlm. D-87). Yogyakarta: UPN “Veteran”.

Tarigan, H. G. (1980). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(2)

95

Wijaya dan Dedi, (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media.

Wiraatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(3)

89

Santika Putri, 2015

Penerapan model ragambasi (rangkaian gambar-bahas-simpulan) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VI sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini dikemukakan tentang simpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan menjawab secara ringkas rumusan masalah penelitian yang telah peneliti tuliskan di bab I. Selanjutnya dikemukakan tentang rekomendasi atau saran untuk guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya. Berikut ini akan diuraikan kedua bagian tersebut.

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan yang telah dideskripsikan di bab IV, dapat disimpulkan bahwa secara umum penggunaan media audio jenis rekaman dapat meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan menyimak siswa kelas V. Oleh karena itu peneliti akan menguraikan beberapa simpulan khusus dari penelitian ini.

Keberhasilan penelitian diatas didukung oleh perencanaan yang baik. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan keterampilan menyimak ini dapat direncanakan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun setelah peneliti menemukan masalah pembelajaran pada subjek penelitian dan sebelum melakukan tindakan pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut. RPP yang disusun tidak sekaligus baik namun secara berangsur-angsur membaik dalam tiga siklus. Adapun RPP dengan menggunakan media audio jenis rekaman untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan menyimak siswa memiliki karakteristik dalam cara pembuatan dan cara penggunaan media yang disesuaikan tujuan, materi ajar dan pendekatan atau model atau metode pembelajaran yang diterapkan.

Pelaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus III dengan menggunakan media audio jenis rekaman ini berangsur-angsur membaik dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari suasana pembelajaran yang semakin kondusif di setiap siklusnya karena aktivitas siswa di luar konteks


(4)

90

pembelajaran yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya semakin berkurang di setiap siklusnya. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam beberapa langkah yaitu, pembuatan media audio jenis rekaman, penguasaan teknik penggunaan media rekaman, persiapan semua alat dalam kondisi yang wajar, persiapan kelas agar bisa mendengarkan rekaman dengan baik, pemuataran rekaman sebuah cerita dan membawa kelas kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif, penjelasan materi ajar tentang unsur cerita, pengarahan perhatian kelas terhadap unsur-unsur cerita, pendiskusian unsur-unsur-unsur-unsur cerita dengan temannya, pemutaran kembali bagian-bagian tertentu yang sekiranya dianggap penting dan pengorganisasian pekerjaan selanjutnya. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah dilaksanakan dalam tiga siklus oleh peneliti walaupun ada beberapa kendala, namun tetap dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Peningkatan tersebut terlihat dari hasil observasi dan post-test siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media audio jenis rekaman dapat menjadikan sebuah cerita menjadi lebih konkrit, mendorong berbagai kegiatan belajar siswa contohnya dalam hal menyimak sebuah cerita dan siswa menjadi lebih memfokuskan perhatiannya terhadap cerita yang dia simak.

Dengan menggunakan media audio jenis rekaman ini dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi keterampilan menyimak pra siklus yang menunjukkan bahwa indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajah siswa belum terlihat serta dari hasil penilaian post-test hanya 25% siswa yang lulus atau nilainya lebih dari KKM yaitu 70. Sedangkan hasil belajar pada siklus I, siklus II dan siklus III berangsur-angsur meningkat. Hal ini ditunjukkankan dengan meningkatnya persentase siswa yang nilai indikator ketahanan konsentrasi dan memperlihatkan ekspresi wajahnya A dan B, pada siklus I indikator ketahanan konsentrasi sebesar 61,5% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 38,5%, pada siklus II indikator ketahanan konsentrasi sebesar 80,80% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi wajah sebesar 76,90% dan yang terakhir pada siklus III indikator ketahanan konsentrasi sebesar 88% sedangkan indikator memperlihatkan ekspresi


(5)

Santika Putri, 2015

Penerapan model ragambasi (rangkaian gambar-bahas-simpulan) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VI sekolah dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wajah sebesar 92%. Hal ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya persentase siswa yang nilai post-testnya lebih dari KKM yaitu 70, pada siklus I sebesar 65,4% siswa dinyatakan lulus, pada siklus II sebesar 84,6% siswa dinyatakan lulus dan pada siklus III sebesar 88% siswa dinyatakan lulus. Hal ini menunjukkan bahwa secara bertahap keterampilan menyimak siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan media audio jenis rekaman. Peningkatan keterampilan menyimak siswa ini ditunjang oleh pembuatan RPP yang berangsur-angsur membaik setiap siklusnya serta pelaksanaan pembelajaran yang selalu mengalami perbaikan setiap siklusnya karena perbaikan RPP.

B. Rekomendasi

Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian yang telah peneliti lakukan dan hasil temuannya, maka peneliti mengajukan beberapa saran kepada guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya apabila ingin menggunakan media audio jenis rekaman atau keterampilan menyimak ini sebagai fokus pembelajaran atau penelitiannya. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

1. Untuk Guru

a. Guru perlu mencoba untuk menggunakan media audio jenis rekaman ini pada materi menentukan unsur-unsur sebuah cerita di kelas V atau pada materi lain tentang keterampilan menyimak di kelas selain kelas V dengan mengambil subjek penelitian yang berbeda

b. Sebelum menggunakan media ini, guru disarankan untuk menguasai terlebih dahulu teori mengenai media audio jenis rekaman, keterampilan menyimak, komponen RPP dan prinsip penyusunan RPP serta KTSP 2006 agar dapat membuat sebuah perencanaan yang baik dan dapat terlaksana dengan baik pula

c. Peneliti juga menyarankan pada guru untuk menjadi pribadi yang menyenangkan dan memiliki keterampilan mengelola kelas sehingga membuat siswa termotivasi dalam belajar.


(6)

92

d. Selain itu guru juga harus memiliki keterampilan membuat media pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri

2. Untuk Kepala Sekolah

a. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, maka disarankan untuk kepala sekolah agar memotivasi guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas sehingga selalu ada perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran

b. Selain itu kepala sekolah juga disarankan untuk menyediakan alat dan media yang diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran, seperti speaker dan laptop atau netbook sehingga dapat meningkatkan keterampilan ataupun hasil belajar siswa.

c. Untuk Peneliti Selanjutnya

Dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu, maka penelitian ini hanya dilakukan pada materi unsur-unsur cerita di kelas V saja. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan media audio jenis rekaman ini pada materi ajar yang lain ataupun pada mata pelajaran yang lain.