EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 9 GARUT.

(1)

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK

NEGERI 9 GARUT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

oleh

Dwifani Raditya Putri

1100690

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Evaluasi Model Pembelajaran Problem

Based Learning pada Mata Pelajaran

Gambar Konstruksi Bangunan

di SMK Negeri 9 Garut

Oleh

Dwifani Raditya Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dwifani Raditya Putri2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

DWIFANI RADITYA PUTRI

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN

DI SMK NEGERI 9 GARUT

disetujuidandisahkanolehpembimbing: Pembimbing I

Ir. H. SidikHananto, M.T. NIP 19500123 197803 1 002

Pembimbing II

FauziRahmanullah, S.Pd., M.T. NIP 19760513 200604 1 010

Mengetahui

KetuaJurusanPendidikanTeknikArsitektur

Dra.RR.TjahyaniBusono, M.T. NIP 19621231 198803 2 005


(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku pada masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Penulis,


(5)

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN

DI SMK NEGERI 9 GARUT

Dwifani Raditya Putri

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut. Evaluasi ditekankan pada tahapan serta karakteristik model PBL yang dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut. Tahapan dan karakteristik yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut, dibandingkan dengan teori yang ada, sehingga model pembelajaran PBL dapat dievaluasi dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan karena pada penelitian ini, penulis harus mengumpulkan data, mensintesis data tersebut, kemudian menganalisisnya, serta mendeskripsikan semua temuan yang didapat di lapangan. Penulis terjun langsung ke lapangan untuk menjadi observer dan menganalisis data yang terdapat di lapangan. Temuan penelitian ini adalah (1) Model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan tahapan dan karakteristik model pembelajaran PBL, (2) Beberapa karakteristik PBL tidak tercapai, antara lain tidak adanya pembentukan kelompok, proses presentasi, dan permasalahan lainnya, (3) Model pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran gambar konstruksi bangunan tidak tepat digunakan karena model pembelajaran PBL tidak tepat digunakan pada mata pelajaran yang membutuhkan bimbingan tutorial seperti mata pelajaran gambar konstruksi bangunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan model pembelajaran PBL yang seharusnya dilaksanakan.

Kata kunci: Evaluasi, Gambar Konstruksi Bangunan, Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).


(6)

EVALUATION OF LEARNING MODEL PROBLEM BASED LEARNING ON BUILDING CONSTRUCTION DRAWING SUBJECT

AT VOCATIONAL HIGH SCHOOL 9 GARUT

Dwifani Raditya Putri

ABSTRACT

The goal of this research was to evaluate the learning model, problem based learning on building construction drawing subject at SMK N 9 Garut. This evaluate emphasized to the step and characteristic of PBL learning model which has been taught at SMK N 9 Garut. The used of the steps and characteristic at SMK N 9 Garut was compared with the conventional model learning, so that the PBL learning model could be evaluated well. The research method was descriptive qualitative. The researcher used descriptive qualitative research method because the researcher needed to collect the data, synthesis data, and describe the result while at the school. The author did the direct research to the school to be as an observer and analyzed the data found at the school. The author has found: (1) SMK N 9 Garut did not use the appropriate PBL learning model with the good step and characteristic of PBL learning model. (2) SMK N 9 Garut did not reach some of PBL learning model’s characteristics, such as there was no any grouping, no presentation process, etc. (3) The used of PBL learning model on building construction drawing subject was not correct because this learning model was not suitable for the subject which needs tutorial guidance such as building construction drawing subject. As the summary of this research, PBL learning model at SMK N 9 Garut was not relevant to PBL learning model.

Key words: Evaluation, building construction drawing, Problem Based Learning Learning model.


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISTILAH ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Fokus Masalah ... 2

D. Perumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 3

F. Manfaat Penelitian ... 3

G. Definisi Operasional... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teoritis ... 6

B. Teori Pendukung ... 17

C. Penelitian Terdahulu ... 21

D. Alur Berpikir ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Metode Penelitian... 25

B. Alur Penelitian ... 25

C. Waktu Penelitian ... 27

D. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Teknik Analisi Data ... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Setting Penelitian ... 31

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 32

C. Analisis Hasil Penelitian ... 33

D. Pembahasan ... 49

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Dimensi Kemampuan Lulusan SMK ... 9

Tabel 2.2. Perbandingan Tahapan PBL Oon-Seng Tan, Jordan, dan David ... 14

Tabel 3.1. Waktu Penelitian ... 27

Tabel 4.1. Kegiatan Pembelajaran pada RPP Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut ... 34

Tabel 4.2. Perbandingan PBL Menurut Teori dan Realisasi di Sekolah ... 38

Tabel 4.3. Tabel Perhitungan Lembar Observasi (Skor 1-0) ... 40

Tabel 4.4. Perbandingan Masalah dalam Model PBL dengan Realita di Sekolah 42 Tabel 4.5. Perbandingan Model Pembelajaran di SMK Negeri 9 Garut dengan Model Pembelajaran PBL ... 47

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran ... 8

Gambar 2.2. Komponen Pendekatan PBL ... 20

Gambar 2.3. Alur Pemikiran ... 24

Gambar 3.1. Alur Penelitian... 26


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Lampiran 2. Instrumen Penelitian Observasi Lampiran 3. Instrumen Penelitian Wawancara

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6. Lembar Usulan Perbaikan Draft Skripsi Seminar I/II Lampiran 7. Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 8. Surat Tugas Dosen Pembimbing Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 10. Surat Rekomendasi Sidang Sarjana

Lampiran 11. Berita Acara Notulensi Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur


(10)

DAFTAR ISTILAH

ISTILAH KETERANGAN

HALAMAN PENYEBUTAN

PERTAMA

CIPP Context, Input, Process, Product 22

IBL Inquiry Based Learning 10

KD Kompetensi Dasar 2

KKPI Keterampilan Komputer dan Pengelolaan

Informasi 21

KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran 22

PAI Pendidikan Agama Islam 23

PBKL Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal 22

PBL Problem Based Learning 1

PjBL Project Based Learning 1

RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 28

SMA Sekolah Menengah Atas 22

SMK Sekolah Menengah Kejuruan 1

SMP Sekolah Menengah Pertama 23


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan No. 65 tahun 2013 mengenai kurikulum 2013 mengamanatkan standar peluang bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran discovery/inquiry learning, problem based learning (PBL), dan project based learning (PjBL).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9 Garut telah menerapkan kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajarannya. Sehingga hampir seluruh mata pelajaran di sekolah ini menganut model pembelajaran Saintifik. Begitu pula dalam mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran PBL. Model pembelajaran PBL merupakan upaya pembelajaran yang menuntut siswa untuk mampu memecahkan masalah yang ada di dunia nyata secara terstruktur untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa.

Dalam penerapan model pembelajaran PBL di mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan ini, siswa diminta untuk merancang bangunan sederhana sendiri, dan memecahkan masalah yang ada didalamnya dalam penggambaran gambar rencana kerja.

Namun dalam penerapan model PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut ini, masih memiliki banyak kendala yang dihadapi baik dari siswa maupun guru. Sehingga dibutuhkan gambaran umum pemecahan masalah yang mampu mengisi kekurangan dari penerapan PBL.

Untuk mengevaluasi penggunaan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan ini, penulis mengadakan penelitian dengan judul “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut.”


(12)

2

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, adapun identifikasi masalah yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut membuat siswa tidak memahami materi pelajaran dengan baik, karena guru sebagai fasilitator tidak menjelaskan permasalahan secara detail dan siswa diminta untuk mencari pengetahuannya sendiri. Serta kurangnya proses bimbingan/asistensi siswa kepada guru mengenai materi pelajaran.

2. Siswa kurang aktif dalam mencari pengetahuannya sendiri, sehingga siswa kesulitan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hal ini dikarenakan oleh jam sekolah yang padat hingga sore hari, serta minimnya fasilitas belajar siswa disekolah.

3. Guru kurang mampu untuk memotivasi siswa dalam mencari pengetahuannya sendiri dan memecahkan masalah yang diberikan, sehingga siswa malas untuk mencari tahu gambaran pemecahan masalahnya.

C. FOKUS MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis membatasi masalah penelitiannya sebagai berikut:

1. Mengevaluasi implementasi model pembelajaran PBL berdasarkan karakteristik dan tahapan pembelajarannya pada mata pelajaran gambar konstruksi bangunan di SMK Negeri 9 Garut.

2. Materi yang diteliti mencakup beberapa Kompetensi Dasar (KD), antara lain KD. 3.6, KD. 4.6, KD. 3.7, KD. 4.7, KD. 3.8, serta KD. 4.8, yang


(13)

3

D. PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut?

2. Apakah model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut sesuai dengan tahapan dan karakteristik PBL?

E. TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut.

2. Mengevaluasi penerapan model pembelajaran PBL di SMK Negeri 9 Garut dengan model pembelajaran PBL berdasarkan tahapan dan karakteristik PBL.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, antara lain:

1. Untuk Siswa

Meningkatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah serta mencari pengetahuan secara mandiri.

2. Untuk Guru

Mengetahui gambaran permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam penerapan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut. Serta mengetahui hal-hal yang harus diperbaiki dalam menerapkan model pembelajaran PBL.


(14)

4

3. Untuk Sekolah

Meningkatkan mutu peserta didik, serta memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh sekolah seperti penggunaan media visual (infocus, wall chart, papan tulis) dan penggunaan media audio visual (video tutorial). 4. Untuk Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur

Menjalin kerjasama antara program studi Pendidikan Teknik Arsitektur dengan sekolah. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam praktik belajar mengajar untuk memcahkan masalah dan mengevaluasi proses pembelajaran di lapangan.

5. Untuk Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pembelajaran khususnya penerapan model pembelajaran PBL serta menganalisis masalah-masalah yang terjadi didalamnya.

G. DEFINISI OPERASIONAL

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut”. Terdapat dua kata kunci dalam penelitian ini, yaitu evaluasi dan model pembelajaran PBL.

Evaluasi merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam hal ini, evaluasi lebih tertuju pada evaluasi pembelajaran. Menurut Grondlund dan Linn (dalam Ratnawulan & Rusdiana, 2014, hlm. 21), mengemukakan bahwa “evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran.”

PBL merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan,


(15)

5

lingkungannya. Model pembelajaran PBL merupakan salah satu model pembelajaran saintifik yang dianjurkan dalam penerapan kurikulum 2013.

Dari judul penelitian “Evaluasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut” ini, dapat simpulkan bahwa penelitian ini merupakan proses evaluasi pembelajaran yang mengacu pada evaluasi proses pembelajaran mengenai implementasi model pembelajaran PBL.

Penelitian ini menekankan pada proses pembelajaran, baik dari awal pembelajaran, inti, serta penutup. Seluruh aktivitas pembelajaran di lakukan evaluasi, khususnya pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut. Evaluasi menitikberatkan pada penerapan model pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran ini. Tahapan pembelajaran yang dilakukan dilapangan di evaluasi dan dibandingkan dengan tahapan model pembelajaran PBL yang seharusnya dilakukan yang sesuai dengan kesepakatan ahli. Sehingga dapat ditemukan berbagai permasalahan yang terjadi serta gambaran pemecahan masalahnya.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam metode penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang alami maupun buatan yang terdapat di lapangan. Penelitian deskriptif tidak hanya berbatas pada masalah pengumpulan data, melainkan analisis dan interpretasi tentang data tersebut.

Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan karena pada penelitian ini, peneliti melakukan evaluasi pada model pembelajaran PBL yang diterapkan pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut. Dalam mengevaluasi model pembelajaran ini, peneliti mengumpulkan data dan melakukan analisis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan. Analisis dibutuhkan untuk menemukan kesesuaian tahapan model pembelajaran PBL yang diterapkan dengan tahapan model pembelajaran PBL yang seharusnya dilakukan.

B. ALUR PENELITIAN

Alur penelitian menjelaskan sistematika penelitian hingga proses pembuatan kesimpulan dan pemberian saran. Adapun alur penelitian dalam penelitian ini adalah seperti bagan di bawah ini:


(17)

26

Gambar 3.1. Alur Penelitian

PENGUMPULAN DATA WAWANCARA

OBSERVASI

RPP

Mengetahui karakter serta tahapan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan

di SMK Negeri 9 Garut

Menjawab permasalahan-permasalahan yang didapat dari hasil observasi agar

lebih valid.

Menganalisis langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan oleh

guru menggunakan meodel pembelajaran PBL.

DISPLAY DATA

Menyusun dan menampilkan data yang didapat di lapangan mengenai langkah-langkah dan

karakteristik PBL

REDUKSI DATA

Peneliti mengambil data yang dibutuhkan yaitu hanya mengenai langkah-langkah serta karakteristik

model PBL pada kegiatan pembelajaran.

PENYAJIAN DATA

Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskripsi

dan tabel. ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

· Data yang telah disajikan dibandingkan dengan teori PBL serta dilakukan analisis. · Deskripsi hasil pembahasan VERIFIKASI DATA

Merumuskan kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian

(rumusan masalah) SARAN DAN

REKOMENDASI


(18)

27

C. WAKTU PENELITIAN

Dalam penelitian yang berjudul “Evaluasi Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut”, penelitian dilakukan di SMK Negeri 9 Garut, khususnya pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan.

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2015. Adapun rincian wakunya akan dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1. Waktu Penelitian

No . Uraian Kegiatan Penelitian Bulan Maret Bulan April Bulan Mei Bulan Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap persiapan:

a. Surat Izin

b. Penyusunan Instrumen

c. Observasi Awal

2. Tahap pengumpulan data di lapangan:

a. Pengisian angket

b. Wawancara

c. Pengumpulan dokumentasi

3. Tahap Pengolahan data:

a. Tabulasi data


(19)

28

penelitian

c. Laporan Akhir

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015.

D. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Garut Bayongbong km. 7 desa Panembong, Bayongbong, Garut. Pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan.

Subjek pada penelitian ini adalah kelas XI TGB (Teknik Gambar Bangunan) 1 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dan guru mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti keadaan lapangan secara langsung. Mengadakan observasi dan wawancara kepada responden. Lembar observasi, serta lembar wawancara merupakan instrumen penelitian yang sangat berperan penting untuk melaksanakan penelitian ini dan membuat keputusan.

Observasi merupakan kegiatan pengamatan dilapangan dimana peneliti langsung terjun kelapangan untuk melakukan pengamatan. Wawancara merupakan proses pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan serta mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Selain itu instrumen lain yang dibutuhkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang akan digunakan untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan dalam implementasi model pembelajaran PBL.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data sangat berguna untuk menentukan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


(20)

29

adalah teknik triangulasi, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Observasi

Observasi yang digunakan adalah bentuk observasi berperanserta (participant observation). Dalam observasi ini, peneliti berperan aktif dalam melakukan penelitian yang dalam hal ini peneliti bertindak langsung dalam ruang kelas. Dalam proses belajar-mengajar tersebut, peneliti mengamati proses belajar, sekaligus mengamati proses penyampaian materi.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal yang dirasakan oleh responden dilapangan. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara juga digunakan untuk menjawab kesenjangan dari hasil observasi di lapangan.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP digunakan untuk menganalisis tahapan pembelajaran dalam implementasi PBL di sekolah. Dalam RPP dicantumkan kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pembukaan, inti, dan penutup. Tahapan pembelajaran ini yang dianalisis dan disesuaikan dengan tahapan PBL yang seharusnya dilaksanakan.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan lainnya kedalam beberapa kategori atau pola, dan membuat kesimpulan hingga mudah untuk dipahami.


(21)

30

Analisis data ini dilakukan peneliti sebelum masuk ke lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.

2. Analisis Data Selama di Lapangan

Analisis data selama di lapangan dilakukan ketika pengumpulan data berlangsung. Dalam penelitian ini, analisis data di lapangan yang digunakan adalah model Miles and Huberman. Teknik analisis data model Miles and Huberman dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, hingga datanya jenuh. Aktivitas dalam pengumpulan data model Miles and Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing verification. Model interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada bagan berikut ini:

Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data

Sumber: Sugiyono, 2014.

3. Analisis Data Setelah di Lapangan

Analisis data setelah dilapangan digunakan untuk membuat kesimpulan akhir dari proses penelitian.


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Model Pembelajaran PBL di SMK Negeri 9 Garut

SMK Negeri 9 Garut menerapkan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan. Namun dalam pelaksanaannya, model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan tahapan dan karakteristik model pembelajaran PBL. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 9 Garut pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian motivasi dari guru kepada siswa

b. Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai

c. Melaksanakan kontrak belajar, yang berisi aturan pembelajaran, penyampaian masalah dan tugas, serta waktu pengumpulannya

d. Guru menyampaikan materi pelajaran serta membentuk kelompok non formal.

e. Siswa melakukan proses asistensi sebagai bentuk presentasi

f. Guru dan siswa menyimpulkan isi materi dan guru memberi penilaian. Tidak adanya pembagian kelompok secara formal merupakan salah satu tanda bahwa terdapat kecacatan dalam pelaksanaan PBL, selain itu tidak adanya proses presentasi dan diskusi juga memberikan pertanda bahwa pelaksanaan PBL tidak berjalan dengan baik.


(23)

53

Negeri 9 Garut khususnya pada mata pelajaran gambar konstruksi bangunan. Guru hanya menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan KD dan tujuan pembelajaran, namun tidak memberikan permasalahan yang kompleks.

b. Model pembelajaran PBL yang digunakan pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut banyak mengalami ketidaksesuaian. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya pembentukan kelompok, selain itu tidak adanya proses presentasi dan pemecahan masalah bersama.

c. Kemampuan siswa dalam pemecaham masalah juga sangat kecil dikarenakan karakter siswa yang cenderung malas dalam mencari pengetahuannya sendiri, sehingga model pembelajaran PBL belum tepat untuk digunakan.

d. Dari hasil observasi dan wawancara, tingkat keberhasilan model PBL dalam mata pelajaran gambar konstruksi bangunan Tidak Sesuai dengan model pembelajaran PBL menurut teori Oon-Seng Tan.

e. Guru telah merencanakan seluruh proses pembelajaran pada RPP yang didalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran PBL yang hampir sesuai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan dalam proses perencanaan serta proses pelaksanaan model pembelajaran PBL oleh guru. Dalam proses perencanaan, model PBL yang direncanakan telah sesuai dengan karakteristik PBL, namun pada pelaksanaan model pembelajaran PBL tidak sesuai dengan karakteristik PBL.

f. Model pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 9 Garut masih disimpulkan merupakan model pembelajaran konvensional. Karena model pembelajaran PBL berbasis pada masalah, sedangkan di SMK Negeri 9 Garut, guru tidak memberikan permasalahan yang harus dipecahkan dalam proses pembelajaran.


(24)

54

B. SARAN

Saran diberikan untuk lebih membangun dan memperbaiki menjadi lebih baik lagi, adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah:

1. Untuk Siswa

 Siswa seharusnya lebih aktif dalam mencari pengetahuan sendiri, sehingga dapat memecahkan permasalahan yang diberikan.

 Siswa sebaiknya melakukan diskusi dengan teman-temannya untuk menganalisis permasalahan yang diberikan.

2. Untuk Guru

 Guru sebaiknya merancang permasalahan yang sesuai dengan kurikulum, yang bersifat lebih kompleks dan dapat memacu minat siswa untuk memecahkan permasalahan tersebut.

 Guru sebaiknya lebih memperhatikan antara proses perencanaan dan pelaksanaan di lapangan, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

 Guru seharusnya membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang serta melaksanakan presentasi agar siswa lebih mampu bertindak aktif dalam proses pembelajaran.

 Guru seharusnya lebih memperhatikan karakter PBL dan kesesuaiannya untuk diterapkan pada mata pelajaran yang bersangkutan, sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam penerapannya.

3. Untuk Sekolah

 Sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas untuk siswa dalam mencari pengetahuannya sendiri serta fasilitas untuk siswa mempresentasikan hasil karyanya, sehingga siswa lebih terpacu untuk meningkatkan pengetahuan dan hasil karyanya.


(25)

55

kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa terbiasa memecahkan masalah dan merancang permasalahan.

5. Untuk Peneliti

 Peneliti hendaknya merancang penelitian pada tempat yang berbeda dengan objek yang berbeda pula di lain waktu.

 Peneliti sebaiknya mencoba untuk meneliti mengenai subjek penelitian lain, seperti jenis model pembelajaran lainnya.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenadamedia Group

Arifin, Moh. (2009). Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas IX di SMP Islam Sultan Agung Sukolilo Pati. Diakses dari: http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl-moharifin3-4423-1-sekripsi-p.pdf

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama. Diakses dari: http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/34EvaluasiPembelajaran.pdf Arifin, Zainal. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Destianingtyas. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada Siswa Kelas XI di SMK Texmaco Pemalang. Diakses dari: http://lib.unnes.ac.id/17137/1/1102408032.pdf

Husnidar, dkk. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis

Siswa. Diakses dari:

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/download/1340/1221

Puspitasari, Dwianti. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Memasak di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 11

Yogyakarta. Diakses dari:

http://eprints.uny.ac.id/2339/1/EVALUASI%20PELAKSANAAN%20PR OGRAM%20PEMBELAJARAN%20KETERAMPILAN%20MEMASAK %20DI%20SMA%2011%20YOGYAKARTA.PDF

Ratnawulan. Elis & Rusdiana. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.


(27)

57

Sukardi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tan, Oon-Seng. (2003). Problem Based Learning Innovation: Using Problem to Power Learning in 21st Century. Singapore: Thompson Learning.

Tan, Oon-Seng. -. Problem Based Learning and Creativity. Singapore: Cengage

Learning. Tersedia di:

http://m.friendfeed-media.com/ce4423812fc73aeace307454f8da1ec003b29ebb

Tan, Oon-Seng. -. Problem Based Learning: The Future Frontiers. Tersedia di: http://www.tp.edu.sg/staticfiles/TP/files/centres/pbl/pbl._tan_oon_seng.pdf Wee Keng, Neo, Lynda, Megan A. Kek. (2002). Authentic Problem Based

Learning: Rewriting Business Education. Prentice Hall. Yani, Ahmad. (2013). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Model Pembelajaran PBL di SMK Negeri 9 Garut

SMK Negeri 9 Garut menerapkan model pembelajaran PBL pada

mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan. Namun dalam

pelaksanaannya, model pembelajaran PBL yang diterapkan di SMK Negeri 9 Garut tidak sesuai dengan tahapan dan karakteristik model pembelajaran PBL. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 9 Garut pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian motivasi dari guru kepada siswa

b. Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

harus dicapai

c. Melaksanakan kontrak belajar, yang berisi aturan pembelajaran,

penyampaian masalah dan tugas, serta waktu pengumpulannya

d. Guru menyampaikan materi pelajaran serta membentuk kelompok non

formal.

e. Siswa melakukan proses asistensi sebagai bentuk presentasi

f. Guru dan siswa menyimpulkan isi materi dan guru memberi penilaian.

Tidak adanya pembagian kelompok secara formal merupakan salah satu tanda bahwa terdapat kecacatan dalam pelaksanaan PBL, selain itu tidak adanya proses presentasi dan diskusi juga memberikan pertanda bahwa pelaksanaan PBL tidak berjalan dengan baik.


(2)

53

Negeri 9 Garut khususnya pada mata pelajaran gambar konstruksi bangunan. Guru hanya menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan KD dan tujuan pembelajaran, namun tidak memberikan permasalahan yang kompleks.

b. Model pembelajaran PBL yang digunakan pada mata pelajaran

Gambar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 9 Garut banyak mengalami ketidaksesuaian. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya pembentukan kelompok, selain itu tidak adanya proses presentasi dan pemecahan masalah bersama.

c. Kemampuan siswa dalam pemecaham masalah juga sangat kecil

dikarenakan karakter siswa yang cenderung malas dalam mencari pengetahuannya sendiri, sehingga model pembelajaran PBL belum tepat untuk digunakan.

d. Dari hasil observasi dan wawancara, tingkat keberhasilan model PBL

dalam mata pelajaran gambar konstruksi bangunan Tidak Sesuai dengan model pembelajaran PBL menurut teori Oon-Seng Tan.

e. Guru telah merencanakan seluruh proses pembelajaran pada RPP yang

didalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran PBL yang hampir sesuai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan dalam proses perencanaan serta proses pelaksanaan model pembelajaran PBL oleh guru. Dalam proses perencanaan, model PBL yang direncanakan telah sesuai dengan karakteristik PBL, namun pada pelaksanaan model pembelajaran PBL tidak sesuai dengan karakteristik PBL.

f. Model pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 9 Garut masih

disimpulkan merupakan model pembelajaran konvensional. Karena model pembelajaran PBL berbasis pada masalah, sedangkan di SMK Negeri 9 Garut, guru tidak memberikan permasalahan yang harus dipecahkan dalam proses pembelajaran.


(3)

B. SARAN

Saran diberikan untuk lebih membangun dan memperbaiki menjadi lebih baik lagi, adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah:

1. Untuk Siswa

 Siswa seharusnya lebih aktif dalam mencari pengetahuan sendiri,

sehingga dapat memecahkan permasalahan yang diberikan.

 Siswa sebaiknya melakukan diskusi dengan teman-temannya untuk

menganalisis permasalahan yang diberikan.

2. Untuk Guru

 Guru sebaiknya merancang permasalahan yang sesuai dengan

kurikulum, yang bersifat lebih kompleks dan dapat memacu minat siswa untuk memecahkan permasalahan tersebut.

 Guru sebaiknya lebih memperhatikan antara proses perencanaan dan

pelaksanaan di lapangan, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara RPP dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

 Guru seharusnya membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6

orang serta melaksanakan presentasi agar siswa lebih mampu bertindak aktif dalam proses pembelajaran.

 Guru seharusnya lebih memperhatikan karakter PBL dan

kesesuaiannya untuk diterapkan pada mata pelajaran yang

bersangkutan, sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam

penerapannya.

3. Untuk Sekolah

 Sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas untuk siswa dalam mencari

pengetahuannya sendiri serta fasilitas untuk siswa mempresentasikan hasil karyanya, sehingga siswa lebih terpacu untuk meningkatkan pengetahuan dan hasil karyanya.

4. Untuk Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur


(4)

55

kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa terbiasa memecahkan masalah dan merancang permasalahan.

5. Untuk Peneliti

 Peneliti hendaknya merancang penelitian pada tempat yang berbeda

dengan objek yang berbeda pula di lain waktu.

 Peneliti sebaiknya mencoba untuk meneliti mengenai subjek


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenadamedia Group

Arifin, Moh. (2009). Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas IX

di SMP Islam Sultan Agung Sukolilo Pati. Diakses dari:

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/89/jtptiain-gdl-moharifin3-4423-1-sekripsi-p.pdf

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam Kementrian Agama. Diakses dari:

http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/34EvaluasiPembelajaran.pdf Arifin, Zainal. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media.

Destianingtyas. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada Siswa Kelas XI di

SMK Texmaco Pemalang. Diakses dari:

http://lib.unnes.ac.id/17137/1/1102408032.pdf

Husnidar, dkk. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis

Siswa. Diakses dari:

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/download/1340/1221

Puspitasari, Dwianti. (2012). Evaluasi Pelaksanaan Program Pembelajaran Keterampilan Memasak di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 11

Yogyakarta. Diakses dari:

http://eprints.uny.ac.id/2339/1/EVALUASI%20PELAKSANAAN%20PR OGRAM%20PEMBELAJARAN%20KETERAMPILAN%20MEMASAK %20DI%20SMA%2011%20YOGYAKARTA.PDF

Ratnawulan. Elis & Rusdiana. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sani, Ridwan Abdullah. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

57

Sukardi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tan, Oon-Seng. (2003). Problem Based Learning Innovation: Using Problem to Power Learning in 21st Century. Singapore: Thompson Learning.

Tan, Oon-Seng. -. Problem Based Learning and Creativity. Singapore: Cengage

Learning. Tersedia di:

http://m.friendfeed-media.com/ce4423812fc73aeace307454f8da1ec003b29ebb

Tan, Oon-Seng. -. Problem Based Learning: The Future Frontiers. Tersedia di: http://www.tp.edu.sg/staticfiles/TP/files/centres/pbl/pbl._tan_oon_seng.pdf Wee Keng, Neo, Lynda, Megan A. Kek. (2002). Authentic Problem Based

Learning: Rewriting Business Education. Prentice Hall. Yani, Ahmad. (2013). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT.

0 2 9

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 18

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

PENINGKATAN MINAT PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS XI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI.

0 0 204

PENINGKATAN MINAT PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS XI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI.

0 0 63

EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 9 GARUT - repositoryUPI S TB 1100690 Title

0 0 4

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN MIKROKONTROLER KELAS XI SMK NEGERI 1 BLORA.

0 0 71