PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon.
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Mega Indria Wulan N, S.Pd. NIM. 1308087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA
(2)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon)
Oleh:
Mega Indria Wulan N, S.Pd. SPs UPI Bandung, 2013
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial
©Mega Indria Wulan N , 2015 Universitas pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
MEGA INDRIA WULAN N, S.Pd
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing:
Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd.,M.A. NIP. 19620702 1986011002
Mengetahui:
(4)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd.,M.A. NIP. 19620702 1986011002
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa tesis dengan judul: “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan mengemukakan Pendapat Dan Berpikir Kritis Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS” (Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri yang disusun dari hasil penelitian, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keasliankarya saya ini.
Bandung, Oktober 2015
Mega Indria Wulan N NIM. 1308087
(5)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukurillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat dan Berpikir Kritis Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS (Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon sesuai dengan waktu yang diharapkan. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian tesis ini, terutama penulis tujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Tesis Serta selaku Ketua Prodi Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah dengan sabar membimbing, mengarahkan, memotivasi dan memberikan banyak sumbangan pemikiran kepada penulis hingga terselesaikannya tesis ini.
(6)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bapak Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed. selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Bapak Prof. Furqon, M.A., Ph.D. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Seluruh staff administrasi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Bandung yang telah membantu kelancaran penulis dalam menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Ibu Rina staff administrasi Program Studi Pendidikan IPS Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Bandung yang telah membantu kelancaran penulis dalam menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. 6. Ibu Sri Murtiani, M.Pd yang senantiasa selalu memberikan motivasi,
dorongan,, semangat, serta berbagi ilmu kepada penulis untuk selalu maju ke depan tanpa melupakan kewajiban sebagai seorang ibu sekaligus istri dalam keluarga. Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas.
7. Bapak Mohammad Casila, S.Pd, MM selaku Kepala SMP Negeri 6 Kota Cirebon yang telah memberikan berbagai bantuan dan fasilitas serta dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.
8. Ibu Rostati Rosmawati, S.Pd selaku guru IPS kelas VII yang telah bersedia menjadi guru mitra selama penelitian berlangsung.
9. Semua rekan guru dan tenaga adminsitrasi yang bertugas di SMP Negeri 6 Kota Cirebon yang selalu memberikan dorongan, semangat dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. 10.Sahabat-sahabatku: Mba Dyni, Ate Imu, Bu Ida, Ria, Om Wahir, dan Pak
Ahmad. Terima kasih atas segala semangat dan nasihat yang senantiasa diberikan kepada penulis. Terima kasih telah mewarnai dan menemani hari-hari penulis dengan penuh canda dan tawa.
11.Keluarga di Bandung, Aa Agung dan Mba Cucu serta adik-adik penulis (Ai, Upong, Neng Syifa dan Teh Nur), yang bersedia menerima keberadaan dan
(7)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
direpotkan oleh penulis, memberikan semangat dan dorongan selama penulis dalam masa pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia.
12.Kedua Orangtua penulis, Bapak dan Mamah tercinta, yang telah memberikan kasih sayang dan mendoakan keberhasilan penulis. Terima kasih atas limpahan kasih sayang, perhatian, peluh keringat dan doa yang selalu mengiringi setiap langkah penulis, pengorbanan dan kesabaran dalam mendidik penulis sejak kecil. Semoga Allah SWT selalukan memberikan kesehatan, pertolongan serta membalas dengan surga-Nya.
13.Kakak-kakak penulis yang tiada henti mendoakan dan memberikan semangat, perhatian serta dorongan sepanjang hidup penulis.
14.Suami tercinta yang selalu memberikan do’a, perhatian dan kasih sayang kepada penulis serta anak-anak penulis tersayang (2 jagoan mamah) Amin Akbar Wirawan dan Agung Ardiono serta Adia Fathina Gayatri (Allah lebih Mencintaimu anakku, engkau kembali kepada Sang Pemilik Kehidupan sebelum kita sempat bertemu) yang selalu menjadi tongkat semangat penulis untuk dapat menyelesaikan studi, sehingga dapat kembali berkumpul.
15.Rekan-rekan Mahasiswa P2TK Program Pendidikan IPS Angkatan 2013 (Teh Valent, Teh Opit, Bu Chris, Teh Ani, Bunda Yati, Pak Hibar, Pak Toni, Pak Ato, Pak Juslan, Pak Badrud, Pak Catur, Kang Acep, Pak Edison, Mas Udi, Pak Rizky, Pak Erik, Pak Agus) yang senantiasa memberikan dorongan, semangat dan bantuan fisik maupun moril kepada penulis. Kebersamaan yang singkat, namun mengukir kenangan yang sangat indah untuk selalu dikenang.Semoga tali silahturahmi kita tidak terputus, walaupun jarak memisahkan kita, Aamiin.
16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian studi di S2 Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
(8)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studinya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangannya untuk itu saran kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan karya tulis ini. Dan akhirnya penulis berharap bahwa karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pembaca.
Bandung, Oktober 2015
(9)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mega Indria Wulan N, S. Pd (1308087). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuri Terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Dan Berpikir Kritis Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS (Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMPN 6 Kota Cirebon).Thesis Program Studi Pendidikan IPS Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Pembimbing : Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya pembelajaran IPS yang berpusat pada guru, menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja tanpa ikut terlibat didalamnya. Pembelajaran seperti ini, mengakibatkan peserta didik tidak memiliki kemampuan mengemukakan pendapat maupun berpikir kritis. Oleh karena itu, guru dituntut agar bisa mengubah gaya belajar peserta didik yang tadinya pasif menjadi aktif. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran IPS adalah model pembelajaran inkuiri. Dalam pembelajaran model ini, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru saja, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran yang disampaikan di kelas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model quasi experimental (eksperimen quasi) Pretest Postest
Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII, dengan dua kelas dijadikan sampel penelitian yakni Kelas VII I sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran inkuiri dan Kelas VII J sebagai kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen soal tes kemampuan berpikir, data angket, lembar observasi dan wawancara guru mitra. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan mengemukakan pendapat dan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu tanggapan peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri menunjukan respon yang baik dengan ditunjukan oleh hasil angket bahwa sebagian besar peserta didik menyukai pembelajaran inkuiri, guru mitra pun menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri menjadikan peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, kemampuan mengemukakan pendapat, model pembelajaran inkuiri
(10)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mega Indria Wulan N, S. Pd (1308087). The Influence Of Inquiry Method on The Improvement Of Ability Of Expressing Opinions And Critical Thinking Skill Of Student In Learning IPS (A Quasi-Experimental Study in Grade Seven of SMP Negeri 6
Kota Cirebon). A Thesis in the Study Program of Social Studies Education, School of
PostgraduateStudies of Indonesia University of Education. Supervisorr: Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd., MA
ABSTRACT
The background of this research is learning IPS still centered on the teacher social. this studies,causing students to be passive and just listen to the explanations of the teacher without involved therein. Learning this way, causing students do not have the ability to express opinions and to think critically. Therefore, teachers are required in order to change the learning styles of students who had been passive to active. One model of learning is right for IPS is inquiry learning model. In this model of learning, students do not only act as recipient of a lesson through the teacher's explanation, but their role is to find core of the subject matter presented in class. The method used in this study is the experimental method with quasi-experimental models (quasi experimental) pretest
posttest control group design. The population in this study were all students of class VII,
with two classes of the research sample VII I as a class experiment applying inquiry learning model and VII J as the control class that implements conventional learning models. The Study's data were obtained from the test critical thinking skill, questionnaire data, observation of ability of expressing opinions students, and teacher interview . The results showed that There are differences in the ability to express opinions and critical thinking skill of students in the experimental class and control class. The response of students to the implementation of inquiry learning model showed a good response. Teachers also stated that using inquiry learning model makes the students more actively in learning activities
(11)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR HAK CIPTA ... ii
LEMBAR PENGESAHAN………. iii
PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi Tesis ... 8
(12)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Model Pembelajaran Inkuiri... 10
1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri... 10
2. Jenis-jenis Inkuiri Dalam Pembelajaran... 15
3. Dampak Instrusional dan Dampak Penyerta Pembelajaran Inkuiri……….. 16 B. Kemampuan Mengemukakan Pendapat... 17
1. Hakikat Mengemukakan Pendapat……... 17
2. Cara-cara Mengemukakan Pendapat yang Baik……... 17
3. Penerapan Kemampuan Mengemukakan Pendapat... 19
C. Kemampuan Berpikir Kritis……... 20
1. Definisi Berpikir Kritis... 20
2. Unsur-unsur Dasar Berpikir Kritis... 21
3. Kriteria Berpikir Kritis... 22
D. Pembelajaran IPS………... 25
1. Definifi Pendidikan IPS………... 25
2. Tujuan Pembelajaran IPS... 27
E Review Penelitian Terdahulu……… 30
F Kerangka Pemikiran………. 32
G Hipotesis……….. 34
(13)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Penelitian ... 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 37
C Populasi dan Sampel Penelitian…... 38
D. Definisi Operasional... 38
E. Instrumen Penelitian………. 39
F Teknik Pengumpulan Data……….. 41
G Analisis Data………. 44
H. Prosedur Penelitian dan Alur Penelitian ... 51
1. Prosedur Penelitian ... 51
2. Alur Penelitian ... 53
I Waktu Pelaksanaan Penelitian………. 54
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55
1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 55
2. Profil Guru……… ... 60
3. Deskripsi Kelas Penelitian……… 60
4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPS di Kelas……….. 61
B. Analisis Data Penelitian………... 63
1. Uji Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis………... 63
(14)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Reliabilitas Instrumen………. 65
C Deskripsi Hasil Penelitian……... 65 1. Analisis Data Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik……….. 68
a. Uji Normalitas……….. 68
1) Uji Normalitas Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 69 2) Uji Normalitas Data Posttest Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 69 b. Uji Homogenitas ... 70 1) Uji Homogenitas Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 71 2) Uji Homogenitas Data Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 71 2. Analisis Data Hasil Penelitian Kemampuan Mengemukakan
Pendapat Peserta Didik……… 72
3. Uji Hipotesis Penelitian ... 74 1)Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Konvensional di
Kelas Kontrol Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Pembelajaran………. 74
2)Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas Eksperimen Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik Sebelum dan Sesudah Pembelajaran………. 76
3)Perbedaan Hasil Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……... 77
4)Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Konvensional di Kelas Kontrol Terhadap Kemampuan Mengemukakan
(15)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendapat Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Pembelajaran……….
79
5)Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas Eksperimen Terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Sebelum dan Sesudah
Pembelajaran……….. 80
6)Perbedaan Hasil Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……. 81 4. Tanggapan Peserta Didik Kelas Eksperimen Terhadap Model
Pembelajaran Inkuiri dan Tanggapan Peserta Didik Kelas
Kontrol Terhadap Model Pembelajaran Konvensional... 83 5. Tanggapan guru Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran IPS
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ... 88 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93
1. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS………….. 93
2. Pengaru Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan
Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS. 97 3. Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Berbagai
Mata Pelajaran Dalam Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat dan Berpikir Kritis Peserta Didik……… 99 D. Keterbatasan Penelitian ... 103
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 105 A. Kesimpulan ... 105
B. Implikasi……… 107
(16)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA... 111
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL 2.1 Peranan Peserta Didik Dan Guru Dalam Model Inkuiri……… 11
2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis……… 23
3.1 Desain Kuasi Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design…… 36
3.2 Jenis Data, Metode Pengumpulan data, Instrumen, Subjek dan Waktu Pengambilan Data……….……….. 39
3.3 Indikator dan Pedoman Penskoran Test Kemampuan Berpikir Kritis... 41
3.4 Klasifikasi Besaran Koefisien Korelasi Validitas…….……….. 45
3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas…….……… 46
3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran……… 47
3.7 Klasifikasi Daya Pembeda……….. 47
3.8 Klasifikasi N-Gain……….. 48
3.9 Skor Skala Sikap……… 50
3.10 Interpretasi Aktivitas Belajar……… 51
3.11 Pelaksanaan Kegiatan penelitian……… 54
4.1 Data Siswa Empat Tahun Terakhir Di SMP Negeri 6 Kota Cirebon… 58 4.2 Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah………. 59
4.3 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan Jumlah Guru…….. 59 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Peserta 64
(17)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Didik……….
4.5 Rekapitulasi Hasil Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis… 64 4.6 Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis….…………. 65 4.7 Deskripsi Hasil Test Keterampilan Berpikir Kritis Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol………..………. 66 4.8 Uji Normalitas Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol……… ………… 69
4.9 Uji Normalitas Nilai Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……….……… 70 4.10 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……… 71
4.11 si Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………. 71 4.12 Rekapitulasi Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta didik ….. 72 4.13 Hasil Uji Statistik Keterampilan Berpikir Kritis Pada Kelas Kontrol… 75 4.14 Hasil Uji Statistik Keterampilan Berpikir Kritis Pada Kelas
Eksperimen………. 76
4.15 Hasil Uji Statistik Keterampilan Berpikir Kritis Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 77 4.16 Hasil Uji Independent Samples t-test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Pada Kemampuan Berpikir Kritis………. 78
4.17 Hasil Uji Statistik Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta
Didik Kelas Kontrol……….. 79
4.18 Hasil Uji Statistik Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik Kelas Eksperimen………. 80 4.19 Hasil Uji Statistik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada
Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta Didik ………. 82 4.20 Hasil Uji Independent Samples t-test Kelas Eksperimen dan Kelas
(18)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.21 Tanggapan Peserta Didik Kelas Eksperimen Terhadap Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri………..……….. 83 4.22 Tanggapan Peserta Didik Kelas Kontrol Terhadap Pelaksanaan Model
Pembelajaran Konvensional………. 86
4.23 Hasil Wawancara Tanggapan Guru Mitra Terhadap Pelaksanaan
Model Pembelajaran Inkuiri……….. 89
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
2.1. 3.1.
Kerangka Pemikiran Penelitian ... Hubungan Antar Variabel ...
34 37 3.2. Alur Penelitian ... 53 4.1 Grafik Rerata Hasil Test Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik 67 4.2. Grafik Rerata N-Gain Hasil Test Hasil Test Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik... 67 4.3. Grafik Rekapitulasi Kemampuan Mengemukakan Pendapat Peserta
(19)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pencapaian tujuan pendidikan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti kurang efektifnya guru menerapkan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sarana prasarana yang kurang mendukung kegiatan pembelajaran, kemampuan peserta didik yang beragam, dan adanya anggapan beberapa mata pelajaran yang dianggap sulit dan ditakuti oleh peserta didik.
Kenyataan di lapangan kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Dominasi guru sangat tinggi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan tujuan hanya sekedar transfer pengetahuan kepada peserta didik. Hal tersebut berujung pada munculnya permasalahan yakni tidak optimalnya peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan peserta didik menjadi kurang bermakna, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini melemah, padahal pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan anak untuk berpikir kritis dan kreatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Joyce (2009, hlm.7) cara pembelajaran akan mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam mendidik diri mereka sendiri.
Dalam konteks pembelajaran IPS, permasalahan tersebut masih dirasakan. Selain itu kelemahan dalam pembelajaran IPS juga terlihat dari apa yang dikemukakan oleh Suwarma (dalam Faikoh, 2014, hlm. 2) bahwa “Kelemahan yang menonjol dalam pembelajaran IPS antara lain tidak banyak menyentuh pengembangan kemampuan berpikir, proses belajar terpola pada interaksi satu arah, dominasi guru yang kuat, materi pelajaran yang cenderung menekankan aspek hafalan dan kering dari nilai-nilai sosial yang muncul di masyarakat.”
(20)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kondisi pembelajaran IPS seperti yang telah dikemukakan di atas semakin menjauhkan ketercapaian dari tujuan pembelajaran IPS yang sebenarnya. Sapriya (2014) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran IPS mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik. Secara rinci Sapriya (2014) menyatakan bahwa:
Tujuan mata pelajaran IPS di tingkat sekolah adalah untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. (hlm.12)
Tujuan ini dapat tercapai apabila peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran IPS terlihat ketika peserta didik diperankan sebagai subyek belajar artinya peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran akan lebih bermakna ketika peserta didik mempelajari sesuatu dari dunia nyata yang di dalamnya akan ditemui berbagai permasalahan. Pada kenyataannya berdasarkan pengamatan, selama ini pembelajaran IPS masih banyak mendapat hambatan, seperti adanya anggapan bahwa mata pelajaran IPS dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang penting dan membosankan karena hanya berisi hafalan tentang fakta dan data, hanya sedikit menyentuh aspek berpikir kritis/critical thinking, pembelajaran IPS kurang diminati oleh peserta didik, kurangnya keterlibatan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran, pembelajaran didominasi oleh guru, penggunaan metode yang monoton, dan penggunaan media yang kurang menarik, lemahnya daya pemahaman materi peserta didik.(Somantri,1998; Novak, 2002; Al Muchtar,2014)
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan penulis di SMP Negeri 6 Kota Cirebon, pada dasarnya guru hanya menggunakan pendekatan pembelajaran yang monoton seperti pendekatan konvensional, pembelajaran
(21)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masih berpusat pada guru, keterlibatan aktif peserta didik belum dibiasakan, pembelajaran masih menekankan pada hafalan dan belum membiasakan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam memahami materi atau memecahkan masalah. Hal ini membuat peserta didik menjadi bosan, karena hanya mendengar penjelasan yang diberikan guru mereka. Guru lebih dominan dalam pendekatan ini, akibatnya peserta didik tidak memiliki kemampuan mengemukakan pendapat maupun berpikir kritis. Oleh karena itu guru dituntut agar bisa mengubah gaya belajar peserta didik yang tadinya pasif menjadi peserta didik yang aktif.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya proses pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Guru harus mampu menawarkan pendekatan- pendekatan dalam mengajar yang lebih efektif yang dapat membangkitkan perhatian peserta didik, sehingga menjadi aktif dan menyenangi pelajaran IPS, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai metode tersebut. Dengan pendekatan pembelajaran yang tepat, pelajaran IPS menjadi menyenangkan dan digemari oleh kebanyakan peserta didik.
Salah satunya model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran IPS adalah model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu strategi mengenai eksplorasi pengetahuan peserta didik. Meskipun para peneliti memiliki definisi berbeda tentang inkuiri namun pada umumnya mereka sepakat bahwa setidaknya ada empat tahap penting dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri yaitu membuat hipotesis, mengumpulkan data, menginterpretasikan bukti, dan menarik kesimpulan.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
(22)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar bagi peserta didik.
Tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran inkuiri peserta didik tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Model pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam model ini peserta didik memegang peran penting yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran inkuiri mempunyai peranan penting baik bagi guru maupun para peserta didik antara lain sebagai berikut:
1)Menekankan kepada proses perolehan informasi oleh peserta didik.
2)Membuat konsep diri peserta didik bertambah dengan penemuan-penemuan yang diperolehnya.
3)Memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan memperluas penguasaan keterampilan dalam proses memperoleh kognitif para peserta didik.
4)Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikannya dan sangat sulit melupakannya.
5)Tidak menjadikannya guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar
Melalui penerapan model pembelajaran inkuiri, peserta didik dapat belajar IPS dengan lebih menyenangkan, kreatif, dan inovatif. Karena dengan model pembelajaran inkuiri ini peserta didik diberikan suatu kegiatan yang harus dilakukannya, bertujuan meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat dan berpikir kritis mereka di dalam kelas dan dapat mengembangkan kompetensi peserta didik dalam memberikan argumentasi.
(23)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengetahui kemampuan mengemukakan pendapat dan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri yang tertuang dalam judul penelitian: "Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat dan Berpikir Kritis Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPS (Studi Quasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 6 Kota Cirebon)".
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi masalah
Pembelajaran selama ini hanya berpusat pada guru dan kurang relevan dengan kehidupan peserta didik. Pembelajaran yang berpusat pada guru membuat peserta didik kehilangan kesempatan untuk berpikir lebih tinggi. Konsekuensi dari cara mengajar guru yang cenderung tidak melibatkan peserta didik dalam pembelajaran tidak dapat membantu peserta didik menjadi pribadi yang kritis, mandiri dan berani mengemukakan pendapat. Hal seperti inilah yang dapat menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik.
Dari hasil observasi pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon didapatkan informasi pembelajaran selama ini masih bersifat mengembangkan kemampuan berpikir konvergen dan belum tercipta suasana belajar yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk belajar aktif dalam mengkonstruksi pemikirannya, sehingga kemampuan mengemukakan pendapat serta berpikir kritis peserta didik pun sangat rendah. Salah satu pembelajaran inovatif yang relevan dengan keterlibatan dan peran aktif peserta didik dalam mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat serta kemampuan berpikir kritis adalah dengan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered approach) yaitu model pembelajaran inkuiri.
(24)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran inkuiri ini diindikasikan dapat mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat serta berpikir kritis peserta didik.
b. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Agar penelitian ini lebih terarah, rumusan masalah tersebut dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas kontrol? 2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan model
pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas eksperimen?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas kontrol?
4. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas eksperimen?
5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis di kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional sesudah perlakuan diberikan (posttest kelas eksperimen-kontrol)?
(25)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Apakah terdapat perbedaan kemampuan mengemukakan pendapat di kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional sesudah perlakuan diberikan (posttest kelas eksperimen-kontrol)?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas kontrol.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas eksperimen.
3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas kontrol. 4. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran
inkuiri terhadap kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (postest) pada kelas eksperimen.
5. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis di kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional sesudah perlakuan diberikan (posttest kelas eksperimen-kontrol).
(26)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan mengemukakan pendapat di kelas yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional sesudah perlakuan diberikan (posttest kelas eksperimen-kontrol).
1.4 Manfaat Penelitian A. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam model pembelajaran inkuiri. Selain itu hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dan relevan.
B. Manfaat Praktis
1. Bagi peserta didik,
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat serta kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui pembelajaran yang melatih peserta didik dengan melibatkan secara langsung peserta didik tersebut dalam mencari, mengumpulkan, menggali dan menganalisis informasi yang berhubungan dengan materi yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi guru IPS,
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk meningkatkan wawasan pengetahuan serta keterampilan untuk menentukan pemilihan pendekatan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS terutama untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat dan berpikir kritis peserta didik.
(27)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas, peningkatan kualitas sekolah yang diteliti, dan bagi sekolah-sekolah lain.
4. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri guna meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
1.5 Struktur Organisasi Tesis
1. Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.
2. Bab II Kajian Pustaka, berisi teori-teori mengenai model pembelajaran inkuiri, kemampuan mengemukakan pendapat, berpikir kritis peserta didik, pembelajaran IPS, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian. dan jadwal pelaksanaan penelitian.
3. Bab III Metodologi Penelitian, berisi metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian dan teknik analisis data, dan jadwal pelaksanaan penelitian.
4. Bab IV Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian, berisi deskripsi umum lokasi penelitian, deskripsi kelas penelitian, deskripsi dan analisis data penelitian, tanggapan guru dan peserta didik dalam pembelajaran, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.
5. Bab V Kesimpulan, Implikasi dan Saran, kesimpulan berisi mengenai jawaban pertanyaan penelitian atau rumusan masalah, implikasi berisi mengenai akibat langsung atau konsekuensi atas temuan hasil penelitian. serta saran sebagai tindak lanjut untuk pengguna hasil penelitian.
(28)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
(29)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model quasi experimental (eksperimen quasi). Quasi eksperimen, menurut Arifin (2012, hlm. 74) disebut juga eksperimen semu yang tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan. Dikuatkan pula oleh Sukmadinata (2011, hlm. 59) bahwa “pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan”. Dalam hal ini diambil dua kelas sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Alasan peneliti memilih penelitian eksperimen karena suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai pengaruh suatu tindakan terhadap tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan dinilai pengaruhnya. Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua kelompok ialah bahwa grup eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol diberikan treatment seperti keadaan biasanya.
Desain penelitian ini menggunakan desain Pretest Postest Control Group Design (Arikunto, 2002) dengan rancangan seperti table berikut ini:
Tabel 3.1 Desain Kuasi Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Pre Test Treatment Post Test
(30)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Control Group O3 O4
Keterangan :
O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen X : Pemberian perlakuan
O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok control
Variabel, menurut Arifin (2012, hlm. 185-188) merupakan suatu fenomena yang bervariasi atau suatu faktor yang jika diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi. Dalam penelitian ini, terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (Variabel X) dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Inkuiri. Sedangkan Variabel Terikat (Variabel Y) penelitian ini adalah kemampuan mengemukakan pendapat (Y1) dan kemampuan berpikir kritis peserta didik (Y2) dalam pembelajaran IPS.
Untuk memperjelas hubungan antar variabel digambarkan melalui bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan Hubungan Antar Variabel
Keterangan: X = Variabel Bebas
Y1 dan Y2 = Variabel Terikat
Y1
X
(31)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di SMPN 6 Cirebon, tepatnya di jalan Elang Raya No 1 Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon tahun pelajaran 2014/2015. Adapun penentuan lokasi sekolah tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut: 1) adanya kemudahan pelaksanaan penelitian di lokasi tersebut, 2) di sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian yang sama dengan permasalahan yang akan diteliti, dan 3) jumlah peserta didik di SMP negeri 6 Cirebon cukup memadai untuk dijadikan sampel.
Di SMP Negeri 6 Cirebon, terdapat 28 rombel (rombongan belajar) terdiri dari 10 rombel kelas VII, 9 rombel kelas VIII, dan 9 rombel kelas IX. Pada penelitian ini, penulis lebih mengkhususkan penelitian di kelas VII pada mata pelajaran IPS. .
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Nurul Zuriah (2007, hlm. 116) mengemukakan bahwa populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII di SMP Negeri 6 Kota Cirebon pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari kelas 10 kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 370 peserta didik.
Sedangkan untuk sampel penelitian digunakan siswa dari dua kelas yaitu dua kelas sebagai kelas ekperimen adalah kelas VII I dan sebagai kelas kontrol yakni VII J. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dari guru IPS SMP Negeri 6 Kota Cirebon. Pertimbangan yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dua kelas tersebut memiliki jumlah peserta didik yang sama, diajar oleh guru yang sama, kedua-duanya mendapat materi tentang kegiatan pokok ekonomi, aktivitas
(32)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran di kelas memiliki kesamaan, dan memiliki rata-rata hasil belajar IPS dan karakteristik peserta didik yang hampir sama.
3.4 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini penulis mengkaji pengaruh antara tiga variabel, satu variabel Bebas/ Variabel Independen yaitu Variabel X (Penerapan model pembelajaran inkuiri) dengan Dua Variabel Terikat/ Variabel Dependen yaitu Variabel Y (Kemampuan Mengemukakan Pendapat dan Berpikir Kritis Peserta Didik).
Adapun definisi operasional masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut:
c. Model pembelajaran inkuiri adalah suatu cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik mempunyai kemampuan untuk bertanya, memeriksa, atau menyelidiki sesuatu. yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri.
d. Kemampuan mengemukakan pendapat adalah kecakapan yang dimiliki peserta didik untuk mengutarakan pendapat mempergunakan bahasa dengan baik, tepat dan seksama secara analitis, logis dan kreatif. Kemampuan mengemukakan pendapat ini dapat dilihat dari carapeserta didik melakukan komunikasi dengan guru, teman sebaya atau orang disekitarnya; serta bagaimana sikap peserta didik apabila ia tidak setuju dengan sesuatu hal. e. Berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi,
meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenali permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan serta mengevaluasi.
f. Pembelajaran IPS adalah nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan (Sapriya,2009, hlm. 20)
(33)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Instrumen Penelitian
Ada beberapa jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan, baik data utama maupun data pendukung. Jenis data, metode pengumpulan data, instrument, subjek dan waktu pengambilan data dalam penelitian ini secara ringkas akan dijelaskan pada table berikut ini:
Tabel 3.2 Jenis Data, Metode Pengumpulan Data, Instrument, Subjek dan Waktu Pengambilan Data
No Jenis Data Metode Instrument Subjek Waktu
1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tes Soal Kemampuan berpikir kritis siswa Siswa Sebelum dan sesudah proses pembelajaran
2 Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri Observasi Lembar observasi Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
Guru Saat proses pembelajaran
3 Kemampuan Mengemukakan pendapat Observasi Lembar observasi Kemampuan mengemukakan pendapat
Siswa Saat proses pembelajaran
4 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan Angket Lembaran angket untuk Tanggapan siswa terhadap Siswa kelas eksperimen Sesudah proses pembelajaran
(34)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model pembelajaran inkuiri pembelajaran dengan model inkuiri 5 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konvensional Angket Lembaran angket untuk Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konvensional Siswa kelas kontrol Sesudah proses pembelajaran 6 Tanggapan Guru mata pelajaran IPS terhadap pembelajaran dengan model inkuiri Wawancara Lembaran wawancara untuk Tanggapan Guru terhadap pembelajaran dengan model inkuiri Guru mapel IPS Sesudah proses pembelajaran
3.6 Teknik Pengumpulan Data
untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode, diantaranya :
a. Test
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tes dilaksanakan dua kali yakni pada awal pembelajaran (pretest) sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan pada akhir pembelajaran (postest). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kelas VII semester genap. Tipe
(35)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
test yang digunakan dalam penelitian ini adalah essay. Tes disusun berdasarkan tahap-tahap sebagai berikut: pembuatan kisi-kisi soal, indikator, serta jumlah butir soal yang diperlukan. Selanjutnya penyusunan soal beserta kunci jawaban dan aturan penskoran untuk masing-masing butir soal.
Tabel 3.3. Indikator dan Pedoman Penskoran Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Indikator Jawaban Peserta Didik Skor
Memberikan penjelasan sederhana
Tidak memberikan jawaban apapun 0 Jawaban asal dan tidak benar 1 Jawaban benar tanpa adanya penjelasan 2 Jawaban benar ada penjelasan yang benar 3 Jawaban benar disertai penjelasan yang rinci
dan dibuktikan dengan contoh
4
Jawaban benar disertai penjelasan yang rinci dan dibuktikan dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari
5
Membangun keterampilan dasar
Tidak memberikan jawaban apapun 0 Jawaban asal dan tidak benar 1 Jawaban benar tanpa adanya alasan 2 Jawaban benar ada alasan yang benar 3 Jawaban benar disertai penjelasan yang rinci
dan dibuktikan dengan contoh
4
Jawaban benar disertai penjelasan yang rinci dan dibuktikan dengan contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari
5
Menyimpulkan Tidak memberikan jawaban apapun 0 Jawaban asal dan tidak benar 1
(36)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan benar 3
Kesimpulan benar disertai dengan alasan yang kuat
4
Kesimpulan benar disertai dengan alasan yang kuat disertai dengan contoh
5
Mengatur strategi dan taktik
Tidak memberikan jawaban apapun 0 Jawaban asal dan tidak benar 1 Jawaban benar tanpa adanya perlakuan 2 Jawaban benar adanya perlakuan yang benar 3 Jawaban benar adanya tindakan dan strategi
yang benar
4
Jawaban benar adanya tindakan dan strategi yang benar disertai dengan alasan yang rasional
5
Sebelum tes kemampuan berpikir kritis dijadikan instrument penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas. Pengujian validitas berguna untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut sudah memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dengan melakukan uji coba. Uji coba tes dilakukan di kelas VII yang bukan merupakan kelas sampel, secara acak dengan jumlah total peserta uji coba sebanyak 45 orang. Jumlah soal untuk soal keterampilan berpikir kritis berupa soal essay sebanyak 25 butir soal. Instrument penelitian dapat digunakan apabila dalam pengujian telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Guna dari wawancara ini adalah mengumpulkan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan pada umumnya dua orang atau lebih yang hadir secara fisik dalam proses tanya jawab tersebut.
(37)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara ditujukan kepada guru mata pelajaran IPS, peserta didik kelas eksperimen dan peserta didik kelas kontrol yang akan peneliti perlukan datanya untuk kelengkapan penelitian ini. Bentuk wawancara atau interview yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin. Dengan kebebasan akan tercapai kewajaran dengan semaksimal mungkin dan dengan terpimpin tidak menyimpang dari tujuan. Untuk itu penulis menyiapkan pedoman wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan.
c. Lembaran Observasi
Lembaran ini digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang akan disediakan peneliti
d. Angket
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 199) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
3.7 Analisis Data
A. Teknik Analisis Data Test
Hasil uji coba instrument selanjutnya dianalisis dengan menggunakan bantuan software program SPSS versi 20. Dari hasil analisis tersebut maka akan diketahui tingkat validitas dan reliabilitas dari instrument tes tersebut.
(38)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suherman (2003:102) mengemukakan, “Suatu alat evaluasi dikatakan valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi”. Mencari validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
r
xy
2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N (Suherman, 2003:120) Keterangan: r
xy Koefisien korelasi antara variabel X dan YY = Total skor
X = Skor item yang dicari validitasnya N = Jumlah responden
Uji validitas, dilakukan dengan tahap-tahap berikut: 1. Menentukan hipotesis untuk hasil uji coba
Ho = Skor butir indikator berkorelasi positif dengan skor faktor (total)
H1 = Skor butir indikator tidak berkorelasi positif dengan skor faktor (total)
2. Menentukan r tabel
Melihat r tabel dengan tingkat signifikan 5% atau 1%. 3. Mencari r hitung
4. Membandingkan r hitung dan r hitung tabel
a. Jika r hitung r tabel maka H0 diterima dan HI ditolak, artinya skor butir indikator berkorelasi positif dengan skor faktor (total) b. Jika r hitung r tabel, maka Ho ditolak dan HI diterima, skor butir
indikator tidak berkorelasi positif dengan skor faktor (total) 5. Mengambil keputusan
(39)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika r hitung negatif dan atau r tabel, maka butir soal tersebut tidak valid.
Tabel 3.4. Klasifikasi Besaran Koefisien Korelasi Validitas Besarnya nilai Kategori
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
b) Realibilitas
Suherman (2003:131) mengatakan, “Suatu alat evaluasi dikatakan reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif tetap jika digunakan untuk subyek yang sama”. Untuk mengetahui reliabilitasnya digunakan rumus Alpha yaitu:
r
22 11 1 1 t b k k Keterangan:
r1 1 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan
2
t
= Varians total
2b
= Jumlah varian butir
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika koefisian internal seluruh item (ri)>rtabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat
(40)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk koefisien reliabilitas yang menyatakan derajat keterandalan alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dibuat oleh J.P. Guilford (Ruseffendi, 2005:160), seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliablitas Koefisien Korelasi Reliablitas Interpretasi
0,90<r11<1,00 Sangat Tinggi
0,70<r11<0,90 Tinggi
0,40<r11<0,70 Cukup
0,20<r11<0,40 Rendah
r11< 0,20 Sangat Rendah
c) Indeks Kesukaran
Untuk indeks kesukaran dari tiap butir soal berbentuk uraian, digunakan rumus:
IK=
b x
. . . .. . . (Suherman, 2003: 43) Keterangan:
IK = Indeks kesukaran
x
= Rata-rata skor jawaban tiap butir soal b = Skor maksimum tiap butir soalKlasifikasi indeks kesukaran yang banyak digunakan (Suherman, 2003:170) dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Interpretasi
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK 0,30 Soal sukar 0,30 < IK 0,70 Soal sedang
(41)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IK = 1,00 Soal terlalu mudah
d) Daya Pembeda
Suherman (2003:159) mengatakan, daya pembeda dari sebuah soal adalah “Seberapa jauh kemampuan butir soal dapat membedakan antara testi yang mengetahui jawaban dengan benar dan testi yang tidak dapat”.
Untuk mengetahui daya pembeda dari butir soal tes digunakan rumus sebagai berikut:
DP = b
X XA B
. . . . . . (Suherman, 2003: 43) Keterangan:
DP = Daya Pembeda
A
X = Rata-rata skor siswa kelas atas
B
X = Rata-rata skor siswa kelas bawah b = Skor maksimum tiap butir soal
Klasifikasi daya pembeda yang banyak digunakan (Suherman, 2003:161) dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
3.7Klasifikasi Daya Pembeda
Daya pembeda Interpretasi
DP 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP 0,20 Jelek
0,20 < DP 0,40 Cukup
0,40 < DP 0,70 Baik
0,70 < DP 1,00 Sangat baik
Tahapan yang digunakan dalam melakukan analisis data penelitian meliputi: Perhitungan Indeks Gain, Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Perbedaan Rerata untuk menguji hipotesis.
(42)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Perhitungan Indeks Gain
Nilai gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik antara hasil pengukuran akhir (posttest) dengan pengukuran awal (pretest). Gain yang dipergunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis adalah gain yang telah dinormalisasi. Hake (1999:1) memformulasikan rumus menghitung gain ternormalisasi sebagai berikut.
N-gain = � � − � � � � ��� �� �− � � �
Hasil perhitungan nilai gain diinterpretasikan menggunakan indeks gain yang diklasifikasikan sebagai berikut.
Tabel 3.8 Klasifikasi N-gain
Nilai Gain Klasifikasi
g >0,70 Tinggi
0,30 < g < 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah
2. Uji Normalitas
Uji normalitas ditujukan untuk mengetahui apakah data pengukuran awal (pre-tes) dan pengukuran akhir (post(pre-tes) peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Analisis statistik dengan program SPSS versi 20 for windows
3. Uji Homogenitas
Maksud dilakukannya Uji Homogenitas adalah untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak. Untuk menguji homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows melalui Uji Lavene.
(43)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika data hasil penelitian telah diketahui kenormalan dan kehomogenitasannya langkah selanjutnya ada melakukan uji perbedaan rerata. Uji perbedaan rerata digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian. Uji perbedaan rerata dilakukan dengan menggunakan Uji paired samples t tes atau uji t dan uji t independent tes.
a. Uji paired samples t test digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata dan sebelum dan sesudah perlakuan pada satu kelompok, yaitu: (a) sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen; (b) sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol, dengan hipotesis sebagai berikut.
1) Ho : rerata sebelum dan sesudah perlakuan sama 2) Ha : rerata sebelum dan sesudah perlakuan berbeda Pengambilan keputusan
1) Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima artinya reratanya sama 2) Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak artinya rerata berbeda b. Uji t independent test digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
1) Ho : rerata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sama 2) Ha : rerata kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol berbeda Pengambilan keputusan
1) Jika probabilitas ≥ 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak rerata adalah sama
2) Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya rerata berbeda 5. Perhitungan kuantitatif prosentase digunakan untuk mengetahui seberapa besar
tanggapan peserta didik dan guru terhadap pelaksanaan treatamen di eksperimen.
(44)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Penggunaan angket skala sikap ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap peserta didik terhadap model pembelajaran inkuiri. Skala sikap ini terdiri dari 15 pernyataan yang dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu pernyataan positif dan negatif dari indikator-indikator yang ada model pembelajaran inkuiri, yang kemudian diisi oleh peserta didik sebagai responden dari kelompok eksperimen yang diberikan setelah pelaksanaan tes akhir.
Dalam instrumen skala sikap ini, peserta didik diminta untuk menjawab suatu pertanyaan dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Untuk penskorannya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.9 Skor Skala Sikap
Alternatif Jawaban
Bobot Penilaian
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1 5
3. Teknik Analisis Data Lembar Observasi
Data hasil observasi yang didapat melalui lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan untuk melihat proses dan perkembangan aktivitas kemampuan mengemukakan pendapat peserta didik yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Data jumlah peserta didik yang terlibat dalam masing-masing aktivitas dan dipersentasekan dengan rumus:
(1)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mutakin, A. (tt). Pendidikan Ilmu Sosial. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
National Counsil for the Social Studies (NCSS). (2000). National Standards for
Social Studies Teachers Volume 1. Washington: National Council for the
Social Studies.
Sanjaya, W. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana.
Sapriya. (2014). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Schunk, D.H. (2012). Teori-teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan Edisi
Keenam. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Soemantri, M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
(2)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan, R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumaatmadja, N. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.
Sumaatmadja, N. (2007). Konsep Dasar IPS Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan
Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
Supardan, D. (2014). Pendidikan IPS Perspektif Filosofi, Kurikulum dan
Pembelajaran. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia.
Suriasumantri, Jujun. (2001). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Undang-undang RI Nomor 9 Tahun 1998, tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat
Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang RI Nomor 39 Tahun 1998, tentang Hak Asasi Manusia
Wahab, A.A. (2012). Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.
Winataputra, Udin.S. (2009). Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka
(3)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Woolever, R. & Scott, K.P. (1987). Active Learning in Social Studies: Promoting
Cognitive and Social Growth. United States of America: Scott, Foresman
and Company.
Sumber Karya Ilmiah:
Erisand, Debi. (2014). “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Ketrampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik
pada Mata Pelajaran Geografi” (Studi Quasi Eksperimen di SMA Negeri
2 Subang). Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Hikmawan, Lutfi .(2014). “Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dan Group Investigation terhadap Pemahaman Siswa Tentang Potensi Daerah Kota Banjar (Studi Quasi Eksperimen Di Kelas VII SMPN 2 Banjar – Kota Banjar).Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Idi Rosidi (2014). Pengaruh Metode Problem Based Learning Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Tesis pada SPs UPI Bandung:
Tidakditerbitkan
Kurniasari, Yuyun (2014) “Pengaruh Pembelajaran IPS terpadu terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan bermakna pada siswa”. Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
(4)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muhamad Juhaeri (2014). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Berpikir
Kreatif Matematis, dan Self Concept Siswa SMP Melalui Metode Reciprocal Teaching. Tesis pada SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Ramawati, Isye (2014).“Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber
Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis (Studi kuasi eksperimen dengan menggunakan metode inkuiri pada peserta didik di SMPN 52 Bandung) Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Rante, Susanna (2008). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
pada Mata Pelajaran IPA SD untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Tesis pada SPs UPI Bandung
tidak diterbitkan.
Sofyan, Ahsan. (2012). “Pengaruh Pendekatan Open- Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”( Studi Kuasi Eksperimen Pembelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 11 Makasar). Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Suryantini, Yeni. (2011). “Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Massalah
dalam Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa. ( Penelitian Tindakan Kelas VII A SMP Negeri 1 Purwakarta). Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Zaita. (2011).” Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”
(Penelitian Kuasi Eksperimental di SMAN 1 Tangerang). Tesis Pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan
(5)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Internet
Arif, Wibowo. (2012). Definisi Ilmu Sosial. [On Line]. Tersedia di
Http://Id.Scribd.Com/Doc/77722400/Definisi-Ilmu-Sosial. (diakses 15 September 2014)
Cici, Puspitasari. (2013). Makalah Pengertian IPS dan Pendidikan IPS. [OnLine]. Tersedia di http://sensorku.blogspot.com/2013/10/makalah-pengertian-ips-dan-pendidikan.html (diakses 15 September 2014)
Diana (2012). http://dianascyber.wordpress.com/2012/06/12/perkembangan- kurikulum-dan-landasan-filosofis-pendidikan-ips-ilmu-pengetahuan-sosial-di-indonesia diakses 14 September 2014)
Ibnu, Chabib, dkk. (2011). Paradigma Pendidikan IPS di Indonesia. [On Line]. Tersedia di http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/paradigma-pendidikan-ips-di-indonesia/ (diakses 15 September 2014)
Lala budianti. (2011). Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) menurut
Beberapa Ahli. [OnLine]. Tersedia di
http://lalabudianti.blogspot.com/2011/12/kajian-ips-pada-tingkat-sekolah-dasar.html (diakses 15 September 2014)
NCSS. (1993). http://www.socialstudies.org/standards/execsummary. (diakses 14 September 2014)
Prijatna, H (2012). https://hendraprijatna68.files.wordpress.com/.../implementasi-kurikulum-... diakses 14 September 2014)
(6)
Mega Indria Wulan N, 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS