SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI.

(1)

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kimia

Oleh Nuraini S.

1002545

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Oleh Nuraini S.

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nuraini S. 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nuraini S., 2015


(4)

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen penilaian berbentuk skala Likert untuk menilai sikap siswa SMA terhadap pembelajaran laju reaksi. Instrumen yang digunakan berupa format validasi dan skala sikap. Instrumen skala sikap oleh lima validator diperoleh nilai CVR hitung sebesar 1,000 yang artinya instrumen tersebut valid, dari 50 butir pernyataan menjadi 40 butir pernyataan yang valid. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas XI IPA Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2013/2014 yang melibatkan 250 siswa pada uji coba instrumen dan 93 siswa pada tahap aplikasi. Reliabilitas dinilai melalui uji coba ke siswa dengan menggunakan Alpha Cronbach diperoleh sebesar 0,725 , dari 40 butir pernyataan menjadi 30 pernyataan yang memenuhi syarat reliabilitas. Secara umum siswa memberikan sikap positif terhadap pembelajaran laju reaksi yang diberikan guru.

Kata Kunci: Alpha Cronbach, Content Validity Ratio (CVR), Laju Reaksi, Sikap terhadap Pembelajaran, Skala Likert.


(5)

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

ABSTRACT

This study aims to produce a Likert scale assessment instrument to assess high school students attitudes toward learning the reaction rate. Instruments used in the form of validation and attitude scale format. The attitude scale was validated by five validator with CVR count value of 1,000 which means that the instrument is valid, from 50 point statesment to 40 point statesment is valid. Research was conducted on high school students grade IX IPA Kuningan School Year 2013/2014 involving 250 students at the trial instruments and 93 students at the application stage. Reliability was assessed through tests to students by using Alpha Cronbach obtained at 0,725 , from 40 point statesments to 30 point statesments declaration that qualify reliability. In general, the students gave a positive attitude towards learning the reaction rate given by the teacher.

Keywords: Alpha Cronbach, Content Validity Ratio (CVR), Reaction Rate, Attitudes toward Learning, Likert Scale.


(6)

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI DAFTAR ISI

Halaman PERNYATAAN ...

ABSTRAK ... ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Identifikasi Masalah Penelitian ... C. Rumusan Masalah Penelitian ... D. Pembatasan Masalah ... E. Tujuan Penelitian ... F. Manfaat Penelitian ... G. Struktur Organisasi Skripsi ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penilaian Dalam Pembelajaran ... B. Penilaian Sikap ... 1. Pengertian Sikap ... 2. Komponen Penilaian Sikap ... 3. Skala Likert Dalam Penilaian Sikap ... C. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap ... D. Teknik Penilaian Sikap ... E. Angket ... F. Validitas ... G. Reliabilitas ... H. Tinjauan Materi Laju Reaksi ... I. Penelitian Yang Terkait ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...

i ii iii iv v vi viii ix x 1 3 3 4 4 4 5 6 7 7 8 9 10 11 11 13 14 15 17 19 19


(7)

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

C. Desain Penelitian ... D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengolahan Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian ... 1. Validasi Skala SSTPLR ... 2. Analisis Reliabilitas Skala SSTPLR ... 3. Hasil Aplikasi Skala SSTPLR ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Validasi Skala Penilaian Sikap ... 2. Reliabilitas Skala Penilaian Sikap ... 3. Perbandingan Hasil Penilaian Sikap dengan Penelitian Lain ... 4. Profil Sikap Siwa terhadap Pembelajaran Laju Reaksi ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...

20 22 24 24 29 29 32 34 39 39 40 40 42 43 44 45 48 101


(8)

1

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, penilaian merupakan bagian penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pada kegiatan penilaian tidak hanya terbatas pada hasil belajar peserta didik, melainkan juga pada proses belajarnya. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin, 2012). Keputusan-keputusan dalam penilaian dapat dijadikan bahan refleksi untuk mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik.

Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran seringkali mengabaikan

atau kurang memperhatikan penilaian terhadap proses pembelajaran.

Pembelajaran tidak berorientasi kepada hasil belajar semata tetapi juga proses belajar, sehingga penilaian terhadap proses dan hasil belajar perlu dilakukan secara menyeluruh, artinya penilaian yang dilakukan harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Seiring dengan berkembangnya kurikulum 2013, tujuan dari kurikulum tersebut adalah mencetak lulusan yang memiliki peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan serta pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) meliputi aspek kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hal ini sejalan dengan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang mengatakan bahwa aspek kompetensi lulusan SMA yang diharapkan yaitu siswa memiliki keseimbangan antara soft skills dan hard skills meliputi aspek-aspek kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penilaian dalam kurikulum 2013 menggunakan prinsip penilaian berkelanjutan dan komprehensif supaya dapat mendukung upaya memandirikan peserta didik dalam belajar dan bekerja sama. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan berbagai jenis data yang dapat memberikan informasi atau


(9)

2

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik. Salah satu implementasi dari penilaian pendidikan adalah penilaian sikap.

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, proses pembelajaran, pengalaman, dan sebagainya (Majid, 2011). Penilaian sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran.

Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual. Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.

Dalam kegiatan pembelajaran, penilaian terhadap sikap selain bermanfaat untuk faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi pembelajaran, berguna juga sebagai feedback pengembangan pembelajaran. Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang (Sudaryono, 2012). Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Pembelajaran yang dimulai dengan rasa suka atau rasa tidak suka (sikap positif atau sikap negatif) dari siswa akan memudahkannya dalam mencapai ketuntasan belajar (Azwar, 1995).

Dalam aplikasinya di sekolah, menurut hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru kimia SMA mengatakan bahwa guru sudah sering melaksanakan penilaian sikap pada pembelajaran kimia. Namun, para guru kurang memiliki panduan yang terarah dan jelas dalam melakukan proses penilaian. Guru melakukan penilaian hanya dengan melihat keunggulan dan keaktifan dari masing-masing siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Materi pokok laju reaksi merupakan salah satu bagian dalam mata pelajaran kimia di SMA. Materi laju reaksi dipilih karena merupakan salah satu bagian pembelajaran kimia yang karakteristik materinya melibatkan aspek


(10)

3

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai tuntutan keberhasilan belajar peserta didik. Pembelajaran laju reaksi membantu peserta didik dalam memahami konsep, mengidentifikasi fakta yang terjadi, dan menyelesaikan masalah dalam laju reaksi. Selain itu, materi laju reaksi sangat berpeluang besar untuk mengeksplorasi aspek keterampilan proses sains, pengetahuan, dan sikap siswa, sehingga instrumen yang dikembangkan lebih bervariasi.

Berdasarkan uraian di atas, guru membutuhkan instrumen penilaian sikap yang dapat mempermudah dalam menilai dan mengukur keseluruhan aspek yang dituntut dalam pembelajaran. Penilaian aspek sikap peserta didik perlu dilakukan agar pembelajaran lebih bermakna. Terkait dengan hal ini diperlukan penelitian:

“Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Laju Reaksi”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, terdapat beberapa permasalahan diantaranya:

1. Penerapan penilaian sikap terhadap pembelajaran laju reaksi belum banyak

dilakukan secara maksimal.

2. Pengembangan instrumen penilaian sikap yang valid dan reliabel pada

pembelajaran laju reaksi belum pernah dilakukan.

Permasalahan tersebut perlu disesuaikan melalui penelitian mengenai pengembangan instrumen penilaian sikap yang valid dan reliabel untuk menilai sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kualitas instrumen penilaian sikap siswa (attitude assessment) yang

dikembangkan pada pembelajaran laju reaksi?”.

Agar lebih terarah, maka permasalahan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah instrumen penilaian sikap yang dikembangkan pada materi laju


(11)

4

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran kimia pada materi laju

reaksi?

D. Pembatasan Masalah

Karena memungkinkan masalahnya yang cukup luas, maka permasalahan dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas XI IPA semester 1 pada salah

satu sekolah di Kabupaten Kuningan yang sedang mempelajari materi laju reaksi.

2. Materi dalam penelitian ini dibatasi pada subpokok materi faktor-faktor

yang mempengaruhi laju reaksi (pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi).

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Memperoleh produk instrumen penilaian sikap yang valid dan reliabel yang

dapat mengukur sikap siswa terutama pada pembelajaran laju reaksi.

2. Memperoleh gambaran tentang hasil penilaian sikap siswa pada

pembelajaran laju reaksi menggunakan intrumen penilaian sikap yang dikembangkan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu alternatif yang digunakan bagi pendidik

untuk menilai sikap siswa sebagai pendukung pelaksanaan kurikulum 2013.

2. Bagi lembaga pendidikan, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan standar penilaian atau meningkatkan kualitas penilaian pembelajaran di sekolah.


(12)

5

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai rujukan, ide atau bahan

pertimbangan dalam melakukan penelitian dengan pokok bahasan atau masalah yang sama.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memahami alur berpikir dalam penulisan skripsi ini, diperlukan struktur organisasi yang disusun secara sistematis. Skripsi ini terdiri atas lima bab dari Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka; Bab III Metodologi Penelitian; Bab IV Hasil dan Pembahasan; serta Bab V Kesimpulan dan Saran. Setiap bab terdiri dari bagian bab yang disusun secara terstruktur sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Bab I merupakan Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II merupakan Kajian Pustaka terdiri dari Penilaian Dalam Pembelajaran, Penilaian Sikap terdiri dari (Pengertian Sikap, Komponen Penilaian Sikap, dan Skala Likert Dalam Penilaian Sikap), Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap, Teknik Penilaian Sikap, Angket, Validitas, Reliabilitas, Tinjauan Materi Laju Reaksi, dan Penelitian Yang Terkait.

Bab III merupakan Metodologi Penelitian terdiri dari Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Sampel, Desain Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, dan Teknik Pengolahan Data.

Bab IV merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan dari setiap pertanyaan penelitian. Bab V merupakan Kesimpulan dan Saran terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Daftar pustaka berisi semua sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.


(13)

19

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian pengembangan dan validasi adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Adams & Wieman, 2010).

Terdapat beberapa langkah penelitian yang dilakukan dalam metode pengembangan dan validasi, seperti gambar berikut ini:

(Sumber: Adams & Wieman, 2010) Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap

Produk akhir yang didapat pada penelitian ini adalah instrumen penilaian sikap dalam bentuk skala penilaian berupa angket.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen Pendidikan Kimia dengan lima dosen

ahli sebagai validator untuk memperoleh data validitas terhadap instrumen penilaian sikap yang telah dikembangkan, serta kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA

Tahap Pengembangan

Instrumen

Uji Coba Instrumen Instrumen Validasi

Instrumen

Revisi

Analisis Produk Akhir


(14)

20

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

3 dan XI IPA 4 pada salah satu SMA Negeri 1 Kadugede, Kabupaten Kuningan dengan menggunakan 250 orang peserta didik sebagai responden untuk memperoleh data reliabilitas. Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah instrumen penilaian sikap berupa angket. Instrumen penilaian sikap yang dikembangkan digunakan setelah responden mendapatkan materi laju reaksi. Hasil aplikasi produk penilaian sikap digunakan oleh 93 orang responden agar diperoleh data untuk menilai sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan tahap-tahap kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan pengembangan, validasi, dan aplikasi produk.

Penjelasan dari masing-masing tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap.

Pada pengembangan instrumen penilaian sikap ini terdapat beberapa langkah yaitu:

- Analisis buku kimia SMA kurikulum 2013 kelas XI IPA mengenai materi laju

reaksi untuk dapat menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya.

- Memilih indikator sikap yang akan dinilai.

- Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan

objek penilaian sikap.

- Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.

- Menentukan rentang skala pasangan dan penskoran.

- Membuat kisi-kisi butir pernyataan angket dari komponen sikap yang

dirancang.

- Pengembangan pernyataan angket dari kisi-kisi yang dibuat. Pengembangan

penilaian berupa angket yang berisi butir–butir penyataan kemudian menjadi


(15)

21

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

2. Validasi dan Analisis Reliabilitas Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Laju Reaksi (SSTPLR)

Validasi dan pengecekan reliabilitas aplikasi instrumen penilaian sikap pada penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain:

- Instrumen tes yang dikembangkan, divalidasi oleh expert judgment yang

terdiri dari lima dosen ahli.

- Hasil validasi isi yang dilakukan oleh expert judgment kemudian dianalisis

menggunakan analisis CVR. Hasil perhitungan CVR kemudian dibandingkan dengan nilai CVR kritis untuk lima validator.

- Dari hasil perbandingan nilai CVR hitung dengan nilai CVR kritis, diketahui

nilai validitas dari butir-butir pernyataan yang dikembangkan. Selain itu, dari validasi instrumen juga terdapat catatan perbaikan dan saran untuk memperbaiki instrumen yang dikembangkan sehingga didapat instrumen penilaian sikap yang valid.

- Setelah dilakukan validitas, selanjutnya diaplikasikan pada studi lapangan

untuk melihat nilai reliabilitasnya. Aplikasi instrumen penilaian sikap, dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dikembangkan layak digunakan atau tidak, dan untuk melihat sejauh mana instrumen yang digunakan dapat mencapai sasaran dan tujuan. Sampel yang digunakan berjumlah 250 orang yaitu siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI IPA 4 di salah satu SMA Negeri 1 Kadugede, Kabupaten Kuningan. Hasil aplikasi instrumen penilaian sikap ini dianalisis untuk dilakukan perbaikan terhadap instrumen yang dikembangkan. Selanjutnya instrumen yang telah diperbaiki, kemudian dilakukan kembali dengan diterapkan pada subjek penelitian.

3. Hasil Aplikasi Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Laju Reaksi (SSTPLR)

Pada hasil aplikasi Skala SSTPLR, instrumen penilaian yang sudah valid dan reliabel digunakan untuk menilai sikap siswa. Siswa yang dinilai sikapnya adalah siswa XI IPA 1, XI IPA 2,dan XI IPA 3 di salah satu SMA Negeri 1


(16)

22

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Kadugede, Kabupaten Kuningan dengan jumlah 93 siswa. Hasil butir-butir pernyataan sikap siswa kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui sikap siswa pada materi pokok laju reaksi.

Penelitian yang dapat memperjelas tahapan-tahapan penelitian ini, ditunjukkan pada Gambar 3.2 (halaman 23).

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran mengenai sejumlah istilah yang ada pada penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi operasional istilah-istilah berikut ini:

1. Pengembangan instrumen penilaian menurut Firman (2013) adalah suatu

proses perancangan dan perbaikan alat ukur (tes) agar menjadi suatu alat ukur yang berkualitas. Dalam penelitian ini, pengembangan instrumen yang digunakan berupa format validasi dan angket.

2. Penilaian Sikap adalah sebuah upaya untuk mengukur dan menilai

perkembangan siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang dijalani (Azwar, 1995). Dalam penelitian ini, menggunakan skala Likert dengan lima angka yaitu skala satu berarti sangat negatif dan skala lima sangat positif.

3. Validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur

apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur (Firman, 2000). Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan Content Validity Ratio (CVR).

4. Reliabilitas (keterandalan) adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur

memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Firman, 2013). Dalam penelitian ini, metode yang dilakukan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach.

5. Laju reaksi adalah banyaknya pereaksi yang berkurang persatuan waktu dan


(17)

23

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI Gambar 3.2 Alur Penelitian Analisis buku kimia SMA

kurikulum 2013 kelas XI pada materi laju reaksi untuk menentukan objek sikap dan memilih indikator sikap yang

akan dinilai

Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan

dengan objek penilaian sikap

Memilih kata sifat yang tepat dan menentukan rentang

skala dan penskrorannya

Pembutan butir-butir pernyataan angket penilaian

sikap

Uji Validasi Diterima

Ditolak

CVR < 0,736

Angket penilaian sikap yang tervalidasi

Uji Reliabilitas Ditolak

Diterima

Instrumen penilaian sikap yang sudah valid dan reliabel

Aplikasi penentuan penilaian sikap terhadap pembelajaran laju reaksi

Analisis data

Profil sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi

Ta ha p Aplikasi P roduk Ta ha p Va li da si Ta ha p P eng emb an g an


(18)

24

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian disusun berdasarkan kriteria instrumen penilaian untuk menilai sikap siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar validasi, lembar ini digunakan untuk memvalidasi (melihat

kesesuaian antara butir pernyataan dengan komponen sikap) agar diperoleh instrumen penilaian sikap yang valid. Menurut Firman (2013), cara menilai validasi suatu alat ukur adalah dengan mengundang judgment kelompok ahli dalam bidang yang diukur. Kelompok ahli yang menjadi validator instrumen penilaian sikap yang dikembangkan terdiri dari lima dosen yang ahli di bidangnya. Format validasi intrumen yang disusun terdiri dari daftar cek kesesuaian antara butir pernyataan dengan komponen sikap, dengan kriteria nilai ya dan tidak. Selain itu, diberikan juga kolom catatan perbaikan yang bertujuan sebagai saran dan masukan untuk perbaikan instrumen yang dikembangkan.

2. Angket, digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran laju reaksi.

F. Teknik Pengolahan Data

Analisis data dilakukan berdasarkan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil aplikasi instrumen penilaian dan hasil aplikai Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Laju Reaksi (Skala SSTPLR). Hasil analisis data terdiri atas validitas isi, reliabilitas, dan angket.

a. Validitas Isi

Pada penelitian ini digunakan validitas isi untuk instrumen penilaian sikap yang dikembangkan yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan Content Validity Ratio (CVR). CVR merupakan sebuah pendekatan validasi isi untuk mengetahui kesesuaian butir pernyataan dengan komponen penilaian sikap yang diukur berdasarkan judgement para ahli (Lawshe, 1975). Pemberian skor pada


(19)

25

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

jawaban butir pernyataan menggunakan metode CVR. Setelah seluruh butir pernyataan mendapatkan skor kemudian skor tersebut diolah dengan menggunakan cara perhitungan CVR:

��� = ��− �2 2

Keterangan :

�� : jumlah responden yang menyatakan ‘Ya’

N : total responden Ketentuan:

1. Saat kurang setengah dari total responden yang menyatakan Ya, maka CVR

bernilai negatif.

2. Saat setengah dari total responden yang menyatakan Ya, maka CVR bernilai

nol.

3. Saat seluruh responden menyatakan Ya, maka CVR bernilai 1,00.

4. Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari setengah jumlah total

responden maka CVR berada antara 0 sampai dengan 0,99.

Validator atau ahli yang memvalidasi instrumen penilaian sikap yang dikembangkan berjumlah lima orang validator. Nilai CVR kritis untuk lima validator pada tingkat signifikansi 0,05 berdasarkan Tabel Schipper adalah 0,736 (Wilson et al, 2012). Instrumen penilaian sikap dikatakan valid apabila nilai CVR hitung yang diperoleh lebih tinggi dari pada nilai CVR kritis. Nilai CVR kritis berdasarkan Tabel Schipper disajikan dalam Tabel 3.1 berikut.


(20)

26

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Tabel 3.1 Nilai Minimum CVR untuk Berbagai Jumlah Validator Jumlah Ahli Nilai CVR Minimum Jumlah Ahli Nilai CVR Minimum

5 0,736 13 0,456

6 0,672 14 0,440

7 0,622 15 0,425

8 0,582 20 0,368

9 0,548 25 0,329

10 0,520 30 0,300

11 0,496 35 0,287

12 0,475 40 0,260

(Sumber: Wilson et al, 2012)

b. Reliabilitas

Pada penelitian ini, perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Azwar (1995) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan Alpha Cronbach, yaitu:

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = banyaknya belahan

Σsj2 = jumlah varians skor belahan

sx2 = varians skor total

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal


(21)

27

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0 sampai 1, uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS 21. Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai Alpha Cronbach 0,7. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Sekaran, 1992).

c. Angket

Pada penelitian ini, teknik perhitungan angket menggunakan Skala Likert (Azwar, 1995). Perhitungan dengan Skala Likert memiliki rentang penilaian dari yang sangat positif hingga sangat negatif yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk mempermudah pengolahan data, setiap rentang penilaian memiliki skor masing-masing. Berikut Tabel 3.2 penyekoran angket:

Tabel 3.2 Skor Angket Skala Likert

Pernyataan

Skor

SS S R TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Setelah diperoleh data angket yang telah diisi oleh siswa, data tersebut disesuaikan dengan Tabel penskoran. Skor yang telah dihitung kemudian dapat diinterpretasikan sesuai dengan kriteria pada Tabel 3.3 :

Tabel 3.3 Interpretasi Data Angket

Rentang Kategori

4,21 – 5,00 Sangat setuju atau sangat positif

3,41 – 4,20 Setuju atau positif


(22)

28

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Rentang Kategori

1,81 – 2,60 Tidak setuju atau negatif

1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju atau sangat negatif

(Sugiyono, 2010)


(23)

44

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai skala sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi (Skala SSTPLR), maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian sikap yang dikembangkan memenuhi syarat valid untuk

menilai sikap siswa pada materi laju reaksi, dengan nilai CVR hitung sebesar 1,000 yang berada di atas nilai CVR kritis 0,736 untuk lima validator. Instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel untuk menilai sikap siswa pada materi laju reaksi, dengan nilai reliabilitas yang diperoleh dari lima komponen sikap sebesar 0,725. Jadi, instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat valid dan reliabel.

2. Profil sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi yang diberikan guru

secara keseluruhan siswa memberikan sikap positif. Jadi, lembar skala penilaian yang diberikan dapat mempermudah siswa dalam proses pembelajaran., meningkatkan hasil belajar siswa dan mempermudah siswa untuk memecahkan masalah yang disajikan dalam pembelajaran.


(24)

44

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penelitian ini dilakukan yaitu:

1. Skala SSTPRL ini dapat digunakan untuk pihak guru, disarankan untuk

menggunakan penilaian sikap pada pembelajaran karena dapat memberikan informasi mengenai capaian dan perkembangan kompetensi siswa. Selain itu, penilaian sikap yang digunakan untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.

2. Bagi peneliti lain, dalam melakukan pengembangan instrumen penilaian

sikap, disarankan sebaiknya instrumen penilaian diuji coba beberapa kali agar terlihat efektivitas dan kualitas instrumen yang sesungguhnya. Selain itu, sebaiknya perlu dilakukan uji coba terhadap guru bidang studi (guru bidang studi diminta menggunakan instrumen yang dikembangkan) dan dilakukan wawancara terhadap guru yang menggunakan instrumen penilaian tersebut sehingga diketahui bagaimana keefektivan dan kepraktisan instrumen penilaian sikap yang dikembangkan apabila digunakan dalam pembelajaran yang sesungguhnya.


(25)

45

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI DAFTAR PUSTAKA

Adams, W. K & Wieman, C. E. (2010). Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking. International Journal of Science Education, 33(9), 1-24.

Azwar, S. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Cheung, D. (2011). Evaluating Student Attitude toward Chemistry Lessons to Enhance Teaching in the Secondary School. International Journal of Science Education, 22(2), 117-122.

Depdiknas (2013). Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. [Online] tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/Permen54/2013StandarPenilaian.pdf. [Diakses 12 November 2014].

Fatimah, I. (2013). Kinetika Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.


(26)

46

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Hamid, S. (2011). Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Aproach To Content Validity. Personel Psychology, 28, 563-575.

Liker, U., Mehmet, S., and Suleyman, B. (2013). ”High School Students’

Environmental Attitude: Scale Development and Validation”. International Journal Education Science. 5(4), 415-424.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Novalina, I. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa SMA Kelas XI Terhadap Praktikum Kimia Pada Materi Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Tidak diterbitkan.

Octaviani, L.C. (2012). Pengembangan Isntrumen Penilaian Sikap Paserta Didik SMA/MA Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Asam Basa dan Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI.

Sekaran, U. (1992). Research Methods For Business Metedologi Penelitian untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat.

Sudaryono (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(27)

47

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suprananto dan Kusaeri. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, H. dan Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Widoyoko, S. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wilson, F. R., Pan, W. & Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the Critical

Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(15), 197-210.

Whitten, K. W., Davis, R. E., Peck, M. L., Stanley, G. G. (2004). General Chemistry Seventh Edition. Washington: Thomson Brooks/Cole.

Zubair, A. S. & Nasir, M. (2011). ”Developing a Scale to Measure Attitude

towards Science Learning among School Students”. Bulletin of Education and Research. 33(1), 71-81.


(1)

28

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rentang Kategori

1,81 – 2,60 Tidak setuju atau negatif 1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju atau sangat negatif

(Sugiyono, 2010)


(2)

44

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai skala sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi (Skala SSTPLR), maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian sikap yang dikembangkan memenuhi syarat valid untuk menilai sikap siswa pada materi laju reaksi, dengan nilai CVR hitung sebesar 1,000 yang berada di atas nilai CVR kritis 0,736 untuk lima validator. Instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel untuk menilai sikap siswa pada materi laju reaksi, dengan nilai reliabilitas yang diperoleh dari lima komponen sikap sebesar 0,725. Jadi, instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat valid dan reliabel.

2. Profil sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi yang diberikan guru secara keseluruhan siswa memberikan sikap positif. Jadi, lembar skala penilaian yang diberikan dapat mempermudah siswa dalam proses pembelajaran., meningkatkan hasil belajar siswa dan mempermudah siswa untuk memecahkan masalah yang disajikan dalam pembelajaran.


(3)

44

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penelitian ini dilakukan yaitu:

1. Skala SSTPRL ini dapat digunakan untuk pihak guru, disarankan untuk menggunakan penilaian sikap pada pembelajaran karena dapat memberikan informasi mengenai capaian dan perkembangan kompetensi siswa. Selain itu, penilaian sikap yang digunakan untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.

2. Bagi peneliti lain, dalam melakukan pengembangan instrumen penilaian sikap, disarankan sebaiknya instrumen penilaian diuji coba beberapa kali agar terlihat efektivitas dan kualitas instrumen yang sesungguhnya. Selain itu, sebaiknya perlu dilakukan uji coba terhadap guru bidang studi (guru bidang studi diminta menggunakan instrumen yang dikembangkan) dan dilakukan wawancara terhadap guru yang menggunakan instrumen penilaian tersebut sehingga diketahui bagaimana keefektivan dan kepraktisan instrumen penilaian sikap yang dikembangkan apabila digunakan dalam pembelajaran yang sesungguhnya.


(4)

45

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adams, W. K & Wieman, C. E. (2010). Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking. International Journal of Science Education, 33(9), 1-24.

Azwar, S. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Cheung, D. (2011). Evaluating Student Attitude toward Chemistry Lessons to Enhance Teaching in the Secondary School. International Journal of Science Education, 22(2), 117-122.

Depdiknas (2013). Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. [Online] tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/Permen54/2013StandarPenilaian.pdf. [Diakses 12 November 2014].

Fatimah, I. (2013). Kinetika Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.


(5)

46

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hamid, S. (2011). Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Aproach To Content Validity. Personel Psychology, 28, 563-575.

Liker, U., Mehmet, S., and Suleyman, B. (2013). ”High School Students’ Environmental Attitude: Scale Development and Validation”. International Journal Education Science. 5(4), 415-424.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Novalina, I. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa SMA Kelas XI Terhadap Praktikum Kimia Pada Materi Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Tidak diterbitkan.

Octaviani, L.C. (2012). Pengembangan Isntrumen Penilaian Sikap Paserta Didik SMA/MA Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Asam Basa dan Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI.

Sekaran, U. (1992). Research Methods For Business Metedologi Penelitian untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat.

Sudaryono (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

47

Nuraini S., 2015

SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Suprananto dan Kusaeri. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, H. dan Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Widoyoko, S. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wilson, F. R., Pan, W. & Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the Critical Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(15), 197-210.

Whitten, K. W., Davis, R. E., Peck, M. L., Stanley, G. G. (2004). General Chemistry Seventh Edition. Washington: Thomson Brooks/Cole.

Zubair, A. S. & Nasir, M. (2011). ”Developing a Scale to Measure Attitude towards Science Learning among School Students”. Bulletin of Education and Research. 33(1), 71-81.