SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON.

(1)

SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh Aam Maesaroh

NIM 1004571

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON

Oleh Aam Maesaroh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Aam Maesaroh 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

AAM MAESAROH

SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I,

Dr. Harry Firman, M.Pd. NIP. 195210081974121001

Pembimbing II,

Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si. NIP. 196203011987032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia,

Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP. 196611211991031002


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Skala Untuk Menilai Sikap-Sikap Siswa SMA Kelas XI dalam Pembelajaran Hidrokarbon”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penilaian sikap yang berbentuk skala Likert untuk menilai sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi (development and validation). Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas XI MIA di SMA Negeri 4 Bandung, dan SMA Pasundan 2 Bandung, serta SMA Negeri 3 Subang Tahun Ajaran 2015/2016 yang melibatkan 260 siswa pada tahap uji coba instrumen dan 120 siswa pada tahap aplikasi produk. Instrumen yang digunakan berupa lembar validasi (yang dilakukan kepada lima validator) dan skala sikap siswa. Sebanyak 52 butir pernyataan dilakukan uji validitas menjadi 44 butir pernyataan yang dinyatakan valid dengan nilai CVR hitung sebesar 1,000. Reliabilitas tiap komponen penilaian sikap dinilai melalui uji coba instrumen yang dilakukan kepada siswa dengan menggunakan Alpha Cronbach dan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,897. Dari 44 butir pernyataan menjadi 37 butir pernyataan yang memenuhi syarat butir pernyataan yang baik. Profil sikap siswa terhadap pembelajaran hidrokarbon yang diberikan guru secara keseluruhan memberikan sikap yang positif.

Kata kunci: Alpha Cronbach, Content Validity Ratio (CVR), Hidrokarbon, Sikap dalam Pembelajaran, Skala Sikap, Skala Likert.


(5)

ABSTRACT

This study entitled “Scale to Assess High School Students Attitudes of Classes XI in Learning Hydrocarbons”. This research aims to produce an attitude assessment instruments in form of Likert scale to assess the attitudes of high school students of class XI in learning hydrocarbons. The method used is the method development and validation. Research was conducted on high school students of class XI MIA in SMAN 4 Bandung, SMA Pasundan 2 Bandung, and SMAN 3 Subang Academic Year 2015/2016 involving 260 students at the stage of testing instruments and 120 students at the stage of product applications. Instruments used in the form of validation sheet (which is done to the five validator) and attitude scale. A total 52 point statement to test the validity to 44 point declaration is valid with value of the CVR count of 1,000. Reliability of each component of the attitude assessment instruments assessed through testing done to students by using Alpha Cronbach and obtained reliability value of 0,897. From the 44 point to 37 point declaration qualify good point statement. Profile students attitude toward learning hydrocarbons as whole gives a positive attitude.

Keyword: Alpha Cronbach, Content Validity Ratio (CVR), Hydrocarbons, Attitude in learning, Attitude Scale, Likert Scale.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ………... i

ABSTRAK ……… ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….. 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ……….. 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ………. 3

D. Tujuan Penelitian ………... 4

E. Manfaat Penelitian ………. 4

F. Struktur Organisasi ……… 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penilaian dalam Pendidikan ………... 6

B. Sikap ………... 7

1. Pengertian Sikap ……….. 8

2. Penilaian Sikap dalam Pembelajaran Kimia ……… 9

3. Pengembangan Instrumen Skala Penilaian Sikap ……… 11

4. Kualitas Instrumen Skala Penilaian Sikap ………... 13

C. Deskripsi Uraian Materi Hidrokarbon ………. 16

1. Karakteristik Hidrokarbon …….……….…… 16

2. Identifikasi dan Klasifikasi Hidrokarbon …….………. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………. 26


(7)

C. Definisi Operasional ……….. 30

D. Instrumen Penelitian ……….. 30

E. Prosedur Penelitian ……… 31

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ………... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….. 36

1. Validasi Skala Sikap Dalam Pembelajaran Hidrokarbon ………. 37

2. Analisis Reliabilitas Skala Sikap dalam Pembelajaran Hidrokarbon ………..……….. 45

3. Aplikasi Skala Sikap dalam Pembelajaran Hidrokarbon ………. 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian….……… 52

1. Validasi Skala Penilaian Sikap ……… 52

2. Reliabilitas Skala Penilaian Sikap ………. 53

3. Perbandingan dengan Penelitian Lain ……….. 53

4. Profil Sikap Siswa dalam Pembelajaran Hidrokarbon………... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……… 56

B. Saran ………... 57

DAFTAR PUSTAKA ………... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. 61


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Format Dikotomi Validasi Ahli dengan Tanda Ceklis ……. 15 Tabel 2.2 Beberapa Nama Senyawa dan Rumus Molekul Alkana …... 20 Tabel 2.3 Rumus Molekul Beberapa Senyawa Alkena………. 21 Tabel 2.4 Beberapa Nama Senyawa dan Rumus Molekul Alkuna ….. 22 Tabel 3.1 Format Lembar Validasi Instrumen Penilaian Sikap ……... 28 Tabel 3.2 Format Instrumen Penilaian Sikap ………... 31 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Tanggapan Validator ………... 33 Tabel 3.4 Harga CVR Kritis Lawshe Beberapa Validator …………... 34 Tabel 4.1 Kisi-kisi Instrumen Skala Penilaian Sikap ………... 36 Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Isi Skala Penilaian Sikap dalam

Pembelajaran Hidrokarbon ….……… 37

Tabel 4.3 Rekapitulasi Butir Pernyataan Hasil Uji Validitas ………... 39 Tabel 4.4 Kode Butir Pernyataan Sebelum dan Setelah Validasi …… 40 Tabel 4.5 Nilai Alpha Cronbach Setiap Komponen Penilaian Sikap ... 46 Tabel 4.6 Nilai Alpha Cronbach Setiap Komponen Penilaian Sikap

Setelah Pembuangan Butir Pernyataan ……… 47


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skala Penskoran Pernyataan Positif ………. 13

Gambar 2.2 Skala Penskoran Pernyataan Negatif ………... 13

Gambar 2.3 Struktur Lewis Unsur Karbon ……….. 16

Gambar 2.4 Struktur Lewis Molekul CH4(Metana) …..………. 17

Gambar 2.5 Kecenderungan atom karbon untuk berikatan………….. 17

Gambar 2.6 Bentuk Rantai Panjang Dan Siklik Senyawa Karbon ….. 17

Gambar 2.7 Percobaan Identifikasi Unsur C Dan H Dalam Senyawa Organik ……… 19

Gambar 2.8 Contoh ikatan kovalen tunggal pada heksana ………… 19

Gambar 2.9 Contoh ikatan rangkap dua pada propena dan ikatan rangkap tiga pada etuna……… 20

Gambar 2.10 Dua isomer rangka dari butana………. 23

Gambar 2.11 Tiga isomer rangka dari pentana………... 23

Gambar 2.12 Beberapa kemungkinan posisi cis dan trans………. 24

Gambar 3.1 Alur Penelitian ………. 29

Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Setiap Komponen Penilaian Sikap ……. 49

Gambar 4.2 Skala Nilai Rata-Rata Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Kimia……… 50

Gambar 4.3 Skala Nilai Rata-Rata Sikap Siswa Terhadap Praktikum Kimia Materi Hidrokarbon….……… 50

Gambar 4.4 Skala Nilai Rata-Rata Sikap Siswa Terhadap Ilmu Kimia……… 51

Gambar 4.5 Skala Nilai Rata-Rata Sikap Siswa Terhadap Tugas-Tugas Kimia………...………. 51

Gambar 4.6 Skala Nilai Rata-Rata Sikap Siswa Terhadap Sumber Belajar Kimia………..……….. 52


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A

Lampiran A.1 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Sikap…………..……… 61 Lampiran A.2 Butir-Butir Pernyataan Penilaian Sikap ……..……….. 67 Lampiran A.3 Lembar Validasi Instrumen Penilain Sikap pada

Materi Hidrokarbon………..…………. 71

Lampiran A.4 Label Konsep Materi Hidrokarbon ………... 79 Lampiran A.5 Struktur Makro Materi Hidrokarbon ………. 80 Lampiran B

Lampiran B.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Butir Pernyataan Penilaian

Sikap ………..………... 82

Lampiran B.2 Instrumen Aplikasi Produk Skala Penilaian Sikap

Pada Pembelajaran Hidrokarbon………. 90 Lampiran B.3 Perhitungan Nilai CVR Butir-Butir Pernyataan

Penilaian Sikap ………. 98

Lampiran B.4 Silabus Pembelajar Materi Hidrokarbon ………... 105 Lampiran B.5 Produk Akhir Skala Penilaian Sikap Pada

Pembelajaran Hidrokarbon …..……….…….. 110 Lampiran C

Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian ……….. 117 Lampiran C.2 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ……….. 118


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin, 2009). Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian yang tercantum dalam Permendikbud nomor 66 tahun 2013 mengenai standar penilaian yang menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Salah satu kompetensi yang dituntut kurikulum 2013 adalah kompetensi sikap. Untuk menilai kompetensi sikap dibutuhkan suatu alat penelitian (instrumen) yang tepat yang dapat mewakili objek sikap yang akan diteliti sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Instrumen yang digunakan pada penilaian kompetensi sikap ini adalah dengan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik (Permendikbud nomor 66 tahun 2013).

Penilaian kompetensi sikap merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual. Penilaian sikap yang dimaksud adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku (Kemdikbud, 2013). Penilaian kompetensi sikap dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya yaitu observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Pada umumnya, penilaian melalui observasi dan penilaian teman sejawat terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian sikap ini adalah penilaian diri.


(12)

2

Adapun instrumen penilaian diri yang digunakan pada penelitian ini adalah skala sikap (attitude scale) yang dikembangkan oleh Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2013).

Penelitian mengenai penilaian sikap telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain: Shirley dan Sue 2003, Zubair dan Nasir 2011, Derek 2011, Gul Nazir dan Arshad 2012, Assoc 2012, Ilker et al 2013, dan peneliti lainnya pada topik penilaian sikap yang berbeda-beda. Penelitian penilaian sikap yang pernah dilakukan oleh Octaviani (2012) tentang pengembangan instrumen penilaian sikap pada materi pokok asam basa dan koloid. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah dapat mengungkap sikap siswa pada pembelajaran materi pokok asam basa dan koloid melalui sembilan dimensi sikap yang diamati yaitu disiplin, rasa ingin tahu, kerjasama, tanggungjawab, jujur, mandiri, keterbukaan, respon, dan peduli. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Alma (2011) mengenai pengembangan instrumen penilaian aspek afektif yang didalamnya terdapat aspek sikap serta unsur aspek afektif yang lainnya seperti minat, konsep diri, nilai, dan moral melalui pembelajaran materi kenaikan titik didh dengan metode praktikum.

Salah satu materi kimia yang diajarkan di SMA kelas XI semester ganjil adalah materi Hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan konsep yang sangat penting untuk dipalajari karena hidrokarbon banyak bersinggungan dengan kehidupan serta berperan bukan hanya untuk tujuan pengetahuan, tetapi juga dapat membentuk sikap siswa yang mempelajarinya, serta merupakan salah satu materi pembelajaran yang melibatkan ketiga aspek yang dituntut kurikulum 2013 yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek keterampilan sebagai tuntutan ketercapaian hasil belajar peserta didik. Pada jenjang SMA, materi hidrokarbon tercantum dalam KD 3.1 “menjelaskan kekhasan atom karbon, penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur dan hubungannya dengan sifat senyawa”, dan KD 4.1 “menyajikan hasil diskusi kelompok tentang kekhasan atom karbon, penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur serta


(13)

3

hubungannya dengan sifat senyawa”, sedangkan untuk kompetensi sikap mengacu pada KI-2 “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Dari penjabaran isi silabus diatas menunjukkan bahwa pembelajaran hidrokarbon dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep, mengidentifikasi fakta yang terjadi, dan menyelesaikan masalah dalam pembelajaran hidrokarbon, sehingga sangat berpeluang besar untuk mengeksplorasi aspek keterampilan proses sains, pengetahuan, dan sikap siswa.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti mengajukan judul “ Skala Untuk Menilai Sikap-Sikap Siswa SMA Kelas XI dalam pembelajaran Hidrokarbon”. Penelitian ini diperlukan karena berhubungan dengan sikap siswa, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran sikap siswa SMA kelas XI pada materi hidrokarbon.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Dibutuhkannya suatu alat ukur untuk menilai sikap siswa SMA kelas XI terhadap pembelajaran materi hidrokarbon.

2. Instrumen penilaian sikap perlu diterapkan untuk mengetahui sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran materi hidrokarbon

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka masalah yang menjadi pokok penelitian ini adalah “Apakah skala untuk menilai sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon yang dikembangkan memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas?”.


(14)

4

Berdasarkan rumusan masalh diatas, maka perlu dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah skala sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon yang dikembangkan memenuhi kriteria validitas?

2. Apakah skala sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon yang dikembangkan memenuhi kriteria reliabilitas?

3. Bagaimana profil sikap siswa SMA kelas XI terhadap pembelajaran materi pokok hidrokarbon?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan peelitian yang dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen skala sikap yang dikembangkan pada materi pokok Hidrokarbon.

2. Menilai sikap siswa terhadap komponen-komponen pembelajaran pada materi pokok Hidrokarbon.

3. Menyediakan insrumen penilaian sikap yang valid dan reliable yang dapat digunakan guru

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa

Meningkatkan motivasi siwa untuk lebih baik dalam bersikap pada saat melaksanakan proses pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Memberikan sumbangan saran sebagai bahan pertimbangan untuk mengukur kemampuan siswa menggunakan instrumen penilaian skala sikap pada materi pokok Hidrokarbon.

b. Mempermudah guru dalam proses penilaian sikap siswa.

c. Memberikan informasi tentang cara mengembangkan skala penilaian sikap yang baik yang dapat mengukur sikap siswa.


(15)

5

3. Bagi peneliti lain

a. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

b. Memberikan gambaran dalam mengembangkan penilaian sikap (attitude assessment).

F. Struktur Organisasi

Skripsi yang berjudul “Skala Untuk Menilai Sikap-Sikap Siswa SMA Dalam Pembelajaran Hidrokarbon” terdiri atas lima bab. Bab I berisi tentang pendahuluan yang meliputi: latar belakang, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Bab II berisi tentang tinjauan pustaka, yang meliputi: penilaian dalam pendidikan, sikap (mencakup: pengertian sikap, penilaian sikap dalam pembelajaran kimia, pengembangan instrumen skala penilaian sikap, dan kualitas instrumen skala), dan deskripsi uraian materi hidrokarbon. Bab III berisi tentang metodologi penelitian, yang meliputi: lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan Pembahasan, yang meliputi: hasil penelitian dan pembahasan hasil analisis data. Bab V berisi tentang simpulan dan saran.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung, di SMA Pasundan 2 Bandung, dan di SMA Negeri 3 Subang. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI yang telah mempelajari materi Hidrokarbon. Profil siswa SMA kelas XI yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 1 - XI MIA 4 di SMA Negeri 4 Bandung, siswa SMA kelas XI MIA 1 – XI MIA 4 di SMA Pasundan 2 Bandung, dan siswa kelas XI MIA 1 – XI MIA 3 di SMA Negeri 3 Subang. Pemilihan kelas untuk penelitian ini berdasarkan rekomendasi dari guru kimia di SMA Negeri 4 Bandung, SMA Pasundan 2 Bandung, dan SMA Negeri 3 Subang yang disesuaikan dengan jadwal mengajar.

Penilaian sikap ini diungkap melalui suatu skala penilaian yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus diisi oleh siswa serta identitas siswa untuk mengetahui profil siswa yang menjadi subjek penelitian. Siswa yang diteliti dikondisikan dalam keadaan siap untuk menjalani proses pengambilan data. Pengkondisian tersebut dilakukan dengan cara diberikan pengantar terlebih dahulu oleh guru kimia. Tujuan dari pengkondisian ini bertujuan agar siswa tidak kaget, dan pada saat pengambilan data siswa benar-benar berdasarkan pengalaman dan perasaan mereka sendiri.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk menilai sikap siswa SMA kelas XI terhadap pembelajaran kimia dalam materi Hidrokarbon. Untuk dilakukan penilaian sikap digunakan instrumen penilaian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian sehingga menghasilkan alat ukur yang efektif untuk menilai sikap siswa SMA. Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi (development and validation)

Desain penelitian disusun untuk memberikan gambaran mengenai alur penelitian yang dilakukan peneliti dari awal hingga akhir, sehingga penelitian


(17)

27

yang dilakukan sesuai dengan sistematika yang seharusnya. Desain penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

1. Tahap Pengembangan Butir Pernyataan

Tahap pertama yang dilakukan dalam pengembangan butir pernyataan untuk penilaian sikap adalah melakukan pengkajian berbagai literatur mengenai penilaian sikap yang dihubungkan dengan silabus pembelajaran dan kurikulum 2013, terutama pada materi Hidrokarbon yang menjadi fokus utama penelitian. Setelah dilakukan pengkajian literatur penilaian sikap menurut kurikulum 2013, selanjutnya merancang apa saja komponen sikap yang akan dikaji, dan didapatkan sebanyak lima komponen penilaian sikap, diantaranya adalah sikap terhadap pembelajaran kimia materi hidrokarbon, sikap terhadap praktikum kimia, sikap terhadap ilmu kimia itu sendiri, sikap terhadap tugas-tugas yang diberikan selama pembelajaran kimia, serta yang terakhir adalah sikap terhadap sumber belajar yang digunakan selama pembelajaran kimia. Setelah menentukan komponen sikap yang akan di teliti, langkah selanjutnya merupakan pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian sikap yang dilanjutkan dengan pembuatan butir-butir pernyataan yang mewakili setiap komponen sikapnya.

2. Tahap Validasi Butir pernyataan

Setelah diperoleh butir-butir pernyataan instrumen penilaian sikap, tahap selanjutnya adalah uji validitas terhadap butir-butir pernyataan tersebut. Pada tahap ini dilakukan validitas isi. Validitas isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara butir-butir pernyataan dengan indikator/komponen yang telah dibuat. Pada penelitian ini para ahli yang menjadi validator sebanyak lima orang yang terdiri dari dosen yang sudah berpengalaman dalam aspek penilaian dan sikap. Setelah dilakukan uji validitas terhadap butir-butir pernyataan penilaian sikap, maka diperoleh skala sikap untuk uji coba instrumen ke lapangan. Uji coba instrumen penilaian sikap dilakukan kepada sebanyak 260 siswa di SMA yang telah ditentukan, selanjutnya dilakukan pengolahan data hasil uji coba menggunakan perhitungan Alpha Cronbach. Dengan menggunakan perhitungan tersebut kita dapat mengetahui apakah butir pernyataan yang telah dibuat dan divalidasi tersebut memenuhi persyaratan sebagai butir pernyataan yang baik


(18)

28

untuk selanjutnya dilakukan aplikasi produk. Dibawah ini adalah contoh bentuk lembar validasi instrumen penilaian sikap yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Format Lembar Validasi Instrumen Penilaian Sikap

Komponen Sikap

No

Butir Pernyataan

Kesesuaian antara butir pernyataan dengan komponen

sikap

Saran Perbaikan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sikap Terhadap

Pembelajaran … … … … …

Sikap Terhadap

Praktikum … … … … …

Sikap Terhadap

Kimia … … … … …

Sikap Terhadap

Tugas-tugas … … … … …

Sikap Terhadap

Sumber Belajar … … … … …

3. Tahap Aplikasi Produk

Butir-butir pernyataab yang telah melewati tahap uji validitas dan uji reliabilitas dan telah dinyatakan sebagai butir pernyataan yang baik, selanjutnya dilakukan aplikasi perangkat instrumen penilaian sikap kepada sejumlah siswa yang dibuat dalam bentuk skala penilaian sikap. tahap aplikasi perangkat instrumen penilaian sikap ini melibatkan sebanyak 120 siswa SMA kelas XI yang telah melaksanakan pembelajaran materi Hidrokarbon. Setelah dilakukan pengambilan data terhadap sejumlah siswa, selanjutnya dilakukan analisis data tiap komponen penilaian sikapnya, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen skala penilaian yang telah dibuat dan digunakan sudah baik atau belum sebagai instrumen penilaian sikap sehingga dapat mengetahui profil sikap siswa terhadap pembelajaran hidrokarbon. Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.


(19)

29 Tahap Penge mbang an butir soal CVR  0,99

Validasi desain Desain produk

CVR  0,99

Taha p Valid asi Prod uk α  0,70

Tahap Aplik

asi produ

k

Uji coba Produk

Pembuatan butir-butir pernyataan penilaian sikap

Validasi isi Ditolak

Skala Sikap Diterima

Analisis Buku kimia SMA kelas XI pada materi pokok Hidrokarbon

Uji Coba Instrumen Penilaian Sikap

Penyisihan butir Uji Reliabilitas Instrumen

Penilaian Sikap

Perangkat instrumen penilaian sikap

Aplikasi perangkat instrumen penilaian sikap Diujikan pada sejumlah siswa

Analisis data

Identifikasi profil sikap siswa terhadap pembelajaran hidrokarbon

Alur Penilitian Gambar 3.1

Mengkaji Literatur Instrumen penilaian sikap

Pembuatan Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Sikap


(20)

30

C. Definisi Operasional

Definisi operasional yang terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin (2009). Penilaian adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat keputusan, tepat atau tidaknya suatu keputusan tergantung pada kualitas proses penilaian yang dilakukan (Firman, 2000)

2. Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu terhadap lingkungan sekitarnya (Arifin, 2009). Sudaryono (2012) mengemukakan bahwa “Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan”

3. Penilaian Sikap merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran (kemdikbud, 2013). Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, proses pembelajaran, pengalaman, dan sebagainya (Majid, 2011).

4. Hidrokarbon merupakan senyawa yang terbentuk dari ikatan antara unsur karbon dengan hidrokarbon (Mulyono, 2001).

5. Validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Firman, 2013). Validitas adalah ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana,2009).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk instrumen skala sikap (attitude scale) yang dikembangkan oleh Likert. Instrumen ini dikembangkan berdasarkan komponen-komponen sikap yang akan dinilai pada


(21)

31

materi Hidrokarbon. Komponen-komponen yang dinilai pada penelitian ini diantaranya adalah sikap terhadap pembelajaran kimia, sikap terhadap praktikum kimia, sikap terhadap ilmu kimia itu sendiri, sikap terhadap tugas-tugas pembelajaran kimia, dan sikap terhadap sumber belajar kimia. Di bawah ini adalah contoh lembar instrumen penilaian sikap yang digunakan untuk pengambilan data yang ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Format Instrumen Penilaian Sikap

No Pernyataan Penilaian

SS S R TS STS 1 Saya merasa saya perlu melakukan persiapan

dengan membaca buku dan mencari sumber lain mengenai materi Hidrokarbon sebelum proses pembelajaran

2 …

3 …

4 …

5 …

dst. …

E. Prosedur Penelitian

Sebanyak 52 butir pernyataan dari lima komponen sikap yang dikembangkan dan digunakan sebagai butir pernyataan untuk selanjutnya akan dipakai sebagai instrumen penilaian sikap. Untuk menghasilkan suatu instrumen penilaian sikap yang baik, tahap-tahap yang harus dilakukan sebelumnya adalah menguji kelayakan butir pernyataan tersebut. Tahap uji kelayakan (validitas) ini dilakukan kepada sejumlah judgement expert atau orang yang dianggap ahli dalam bidangnya yang dalam hal ini melibatkan 5 orang ahli yang tidak lain adalah dosen yang telah berpengalaman dalam bidang kimia, penilaian, dan sikap.

Pernyataan hasil validasi dari para validator kemudian dilakukan penghitungan nilai validitas untuk setiap butir pernyataan dengan menggunakan metode Content Validity Ratio (CVR). Menurut Lawshe (1975), CVR merupakan sebuah pendekatan validasi isi untuk mengetahui kesesuaian item dengan domain yang diukur berdasarkan judgement para ahli. Hasil validasi menggunakan metode


(22)

32

CVR, dari 52 butir pernyataan didapat sebanyak 44 butir pernyataan yang dianggap layak/valid dan terdapat sebanyak 8 butir pernyataan yang dianggap tidak layak/valid. 8 buah butir pernyataan yang tidak layak secara CVR mengalami penyisihan butir pernyataan, dan sebanyak 44 butir pernyataan yang dianggap valid dan memenuhi kriteria minimal CVR dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator dan digunakan sebagai instrumen penilaian sikap untuk tahap uji coba instrumen kepada sejumlah siswa SMA kelas XI yang menjadi objek penelitian. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan lembar penilaian sikap tersebut yaitu 30 menit.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Data awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil jawaban pernyataan siswa kelas XI di SMA Negeri 4 Bandung dan SMA Pasundan 2 Bandung yang merupakan siswa yang telah mengikuti pembelajaran Hidrokarbon. Jumlah siswa pada penelitian uji coba instrumen penilaian sikap ini berjumlah 260 siswa. Sebelum dilakukan pengambilan data peneliti memberikan motivasi terlebih dahulu dengan cara memberi tahu terlebih dahulu bahwa akan diadakan pengambilan data penilaian sikap berupa pernyataan-pernyataan mengenai materi Hidrokarbon melalui guru mata pelajaran kimia yang mengajar dikelas yang bersangkutan. Selanjutnya setelah diberikan pengantar oleh guru mata pelajaran kimia, siswa diberikan pengarahan terlebih dahulu tentang tata cara pengisian lembar penilaian sikap oleh peneliti yang dilanjutkan dengan menjawab butir-butir pernyataan yang dianggap sesuai dengan pribadinya masing-masing.

Untuk data akhir yaitu data hasil aplikasi produk instrumen penilaian sikap, digunakan data hasil jawaban pernyataan siswa SMA kelas XI di SMA Negeri 3 Subang yang telah memenuhi syarat menjadi objek penelitian yaitu telah mengikuti pembelajaran hidrokarbon. Untuk jumlah responden pada pengambilan data aplikasi produk instrumen penilaian sikap ini adalah sebanyak ± 120 siswa.


(23)

33

2. Analisis Data

Berikut adalah analisis data yang digunakan: a. Data Validasi

Pengolahan data hasil validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan untuk setiap butir pernyataan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data hasil validasi adalah sebagai berikut:

1) 52 butir pernyataan penilaian sikap pada materi hidrokarbon dilakukan oleh 5 validator, yang terdiri dari lima orang dosen yang dianggap ahli.

2) Pemberian skor pada tanggapan validator memiliki kriteria sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria penilaian Tanggapan validator

Kriteria Skor

Ya 1

Tidak 0

3) Hasil dari uji validasi kepada ahli, selanjutnya dihitung nilai CVR dengan menggunakan perhitungan rasio validitas isi dari Lawshe yang didasarkan pada rasio kecocokan para ahli, penilaian didasarkan pada valid “Ya” atau tidak valid “Tidak”. Dibawah ini merupakan rumus perhitungan validitas isi yang digunakan dalam penelitian ini:

Dimana:

Ne = Jumlah ahli yang menyatakan valid “Ya” N = Jumlah ahli yang memvalidasi

Ketentuan

- Index ratio berkisar -1  CVR  +1

- Saat kurang ½ total ahli yang menyatakan Ya maka nilai CVR  0 atau (Ne  ½ N CVR  0)

- Saat ½ dari total ahli yang menyatakan Yam aka nilai CVR = 0 atau (Ne = ½ N CVR = 0)


(24)

34

- Saat lebih ½ total ahli menyatakan Ya maka nilai CVR  0 (Ne  ½ N CVR  0)

- Saat seluruh responden yang menyatakan “Ya” maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0,99 disesuaikan dengan jumlah ahli).

4) Menentukan kevalidan dari setiap butir pernyataan berdasarkan skor minimal CVR. Dibawah ini merupakan harga CVR kritis Lawshe (CVR kritis) untuk sejumlah ahli yang berbeda.

Tabel 3.4 harga CVR Kritis Lawshe Beberapa Validator Jumlah Validator Skor CVR

5 0.736

6 0.672

7 0.622

8 0.582

9 0.548

10 0.520

11 0.496

12 0.475

13 0.456

14 0.440

15 0.425

20 0.368

25 0.329

30 0.300

35 0.278

40 0.260


(25)

35

Pada penelitian ini jumlah validator yang terlibat sebanyak 5 orang, sehingga seperti uraian bab II, skor minimal untuk 5 validator adalah 0,736.

b. Reliabilitas Butir Pernyataan

Setelah melewati tahap validasi butir pernyataan, didapatkan sejumlah butir pernyataan yang dianggap layak untuk diuji cobakan kepada siswa yang merupakan data awal penelitian penilaian sikap. Pengambilan data dilakukan kepada siswa SMA kelas XI disekolah yang dipilih.. Setelah data awal penelitian diperoleh, tahap selanjutnya merupakan tahap uji reliabilitas untuk setiap komponen penilaian sikap. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer bernama SPSS yang khusus digunakan untuk menghitung nilai reliabilitas dan menggunakan ukuran mutu Alpha-Cronbach yang merupakan index reliabilitas dan merupakan nilai keajegan atau konsistensi dari alat ukur yang digunakan.

Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2012) batas nilai reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach adalah 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Selain batas minimal nilai reliabilitas Alpha Cronbach ada pula tahap dimana butir pernyataan yang memiliki koefisien korelasi minimal kurang dari 0,30 dapat dilakukan pembuangan butir pernyataan. Seperti menurut Azwar (dalam Priyatno, 2012, Hlm. 184) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, jadi item yang memiliki nilai koefisien korelasi dibawah 0,30 dianggap tidak valid.


(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data skala penilaian sikap untuk menilai sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon yang dikembangkan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Instrumen “skala penilaian sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam

pembelajaran hidrokarbon” yang dikembangkan memenuhi syarat valid dengan CVR hitung sebesar 1,000 yang berada di atas nilai CVR kritis untuk lima validator yaitu 0,736.

2. Instrumen “skala penilaian sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam

pembelajaran hidrokarbon” yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel dengan nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,897 yang termasuk kedalam kriteria nilai yang baik dan layak dijadikan sebagai butir pernyataan instrumen skala penilaian sikap.

3. Tanggapan siswa terhadap instrumen “skala penilaian sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon” yang dikembangkan menunjukkan sikap yang positif dengan nilai rata-rata sikap siswa sebesar 3,95 dari rentang skala 1-5.


(27)

57

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai sikap siswa dengan aspek penilaian sikap yang lainnya yang lebih spesifik.

2. Penggunaan skala penilaian sikap dilakukan secara luas oleh guru sehingga penilaian hasil belajar tidak hanya terfokus pada penilaian ranah kognitif dan ranah psikomotor saja tetapi penilaian ranah afektif yaitu penilaian sikap. C. Penelitian terhadap pengembangan instrumen skala penilaian sikap siswa


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, W. K & Wieman, C. E. (2010). “Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking”. International Journal of Science Education. Vol 33 (9): 1-24.

Amelia, A. (2011). Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif Siswa SMA Kelas XII pada Materi Kenaikan Titik Didih dengan Metode Praktikum. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran (edisi revisi). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Chang, R. (2010). Chemistry 10th edition. New York: The McGraw-Hill

Companies, Inc.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Mengenai Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.


(29)

59

Gagne, R. M. (1985). The Condition of Learning and Theory of Instruction (4th

Edition). New York: CBS Collage Publishing

Gronlund, N.E. (1985). Measurement and Evaluation in Teaching, Fifth Edition. New York: Mc Millan Publishing Co., Icn.

Hermawan et al. (2009). Aktif Belajar Kimia Untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta: Depdiknas.

Johari, J.C.M, dkk. (2007). Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga

Lawche, C.H. (1975). “A Quantitative Approach to Content Validity”. Personnel Physichology, 28: 563-575.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA

Mulyono. (2012). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara

Nitko, Anthony J., (1996). Educational Assessment of Students, Second Edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

Octaviani, L.C. (2012). Pengembangan Isntrumen Penilaian Sikap Paserta Didik SMA/MA Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Asam Basa dan Koloid. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Permana, I. (2009). Memahami Kimia SMA/MA Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Depdiknas.

Purba, M. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XI 2A. Jakarta: Greenwood Press Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Pelajar.

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI


(30)

60

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudrajat, A. (2008). Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia di: http://penilaianhasilbelajarsiswa.wordpress.com Diakses 22 Agustus 2015 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarna, S. (2004). Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: PPS UNY Sumarna, S. (2004). Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen & Penilaian

Ranah Afektif. Jakarta: Depdiknas

Sunarya, Y dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk SMA & Kelas X. Jakarta: Depdiknas.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar Dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra

Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Wilson, F. R., Pan, W. & Schumsky, D. A. (2012). “Recalculation of the Critical

Values for Lawshe’s Content Validity Ratio”. Measurement and Evaluation in


(1)

35

Aam Maesaroh, 2015

SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON

Pada penelitian ini jumlah validator yang terlibat sebanyak 5 orang, sehingga seperti uraian bab II, skor minimal untuk 5 validator adalah 0,736.

b. Reliabilitas Butir Pernyataan

Setelah melewati tahap validasi butir pernyataan, didapatkan sejumlah butir pernyataan yang dianggap layak untuk diuji cobakan kepada siswa yang merupakan data awal penelitian penilaian sikap. Pengambilan data dilakukan kepada siswa SMA kelas XI disekolah yang dipilih.. Setelah data awal penelitian diperoleh, tahap selanjutnya merupakan tahap uji reliabilitas untuk setiap komponen penilaian sikap. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer bernama SPSS yang khusus digunakan untuk menghitung nilai reliabilitas dan menggunakan ukuran mutu Alpha-Cronbach yang merupakan index reliabilitas dan merupakan nilai keajegan atau konsistensi dari alat ukur yang digunakan.

Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2012) batas nilai reliabilitas dengan teknik

Alpha Cronbach adalah 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Selain batas minimal nilai reliabilitas Alpha Cronbach ada pula tahap dimana butir pernyataan yang memiliki koefisien korelasi minimal kurang dari 0,30 dapat dilakukan pembuangan butir pernyataan. Seperti menurut Azwar (dalam Priyatno, 2012, Hlm. 184) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, jadi item yang memiliki nilai koefisien korelasi dibawah 0,30 dianggap tidak valid.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data skala penilaian sikap untuk menilai sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon yang dikembangkan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Instrumen “skala penilaian sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon” yang dikembangkan memenuhi syarat valid dengan CVR hitung sebesar 1,000 yang berada di atas nilai CVR kritis untuk lima validator yaitu 0,736.

2. Instrumen “skala penilaian sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon” yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel dengan nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,897 yang termasuk kedalam kriteria nilai yang baik dan layak dijadikan sebagai butir pernyataan instrumen skala penilaian sikap.

3. Tanggapan siswa terhadap instrumen “skala penilaian sikap-sikap siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran hidrokarbon” yang dikembangkan menunjukkan sikap yang positif dengan nilai rata-rata sikap siswa sebesar 3,95 dari rentang skala 1-5.


(3)

57

Aam Maesaroh, 2015

SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai sikap siswa dengan aspek penilaian sikap yang lainnya yang lebih spesifik.

2. Penggunaan skala penilaian sikap dilakukan secara luas oleh guru sehingga penilaian hasil belajar tidak hanya terfokus pada penilaian ranah kognitif dan ranah psikomotor saja tetapi penilaian ranah afektif yaitu penilaian sikap. C. Penelitian terhadap pengembangan instrumen skala penilaian sikap siswa


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adams, W. K & Wieman, C. E. (2010). “Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking”. International Journal of Science Education. Vol 33 (9): 1-24.

Amelia, A. (2011). Pengembangan Instrumen Penilaian Afektif Siswa SMA Kelas XII pada Materi Kenaikan Titik Didih dengan Metode Praktikum. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran (edisi revisi). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Chang, R. (2010). Chemistry 10th edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Mengenai Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.


(5)

59

Aam Maesaroh, 2015

SKALA UNTUK MENILAI SIKAP-SIKAP SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBELAJARAN HIDROKARBON

Gagne, R. M. (1985). The Condition of Learning and Theory of Instruction (4th

Edition). New York: CBS Collage Publishing

Gronlund, N.E. (1985). Measurement and Evaluation in Teaching, Fifth Edition.

New York: Mc Millan Publishing Co., Icn.

Hermawan et al. (2009). Aktif Belajar Kimia Untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta: Depdiknas.

Johari, J.C.M, dkk. (2007). Kimia 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga

Lawche, C.H. (1975). “A Quantitative Approach to Content Validity”. Personnel

Physichology, 28: 563-575.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA

Mulyono. (2012). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara

Nitko, Anthony J., (1996). Educational Assessment of Students, Second Edition.

New Jersey: Englewood Cliffs.

Octaviani, L.C. (2012). Pengembangan Isntrumen Penilaian Sikap Paserta Didik SMA/MA Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Asam Basa dan Koloid. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Permana, I. (2009). Memahami Kimia SMA/MA Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Jakarta: Depdiknas.

Purba, M. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XI 2A. Jakarta: Greenwood Press Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Pelajar.

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI


(6)

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudrajat, A. (2008). Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia di: http://penilaianhasilbelajarsiswa.wordpress.com Diakses 22 Agustus 2015 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarna, S. (2004). Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: PPS UNY Sumarna, S. (2004). Pedoman Khusus Pengembangan Instrumen & Penilaian

Ranah Afektif. Jakarta: Depdiknas

Sunarya, Y dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk SMA & Kelas X. Jakarta: Depdiknas.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar Dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra

Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Wilson, F. R., Pan, W. & Schumsky, D. A. (2012). “Recalculation of the Critical

Values for Lawshe’s Content Validity Ratio”. Measurement and Evaluation in Counseling and Development. Vol 45 (15): 197-210.