AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH RANTI HITAM (SOLANUM BLUMEI NEES EX BLUME) TERHADAP SALMONELLA TYPHIMURIUM.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH RANTI
HITAM (S olanum blumei Nees ex blume)
TERHADAP Salmonella typhimurium
Oleh :
Rini Lastiur Nababan
4101210007
Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan perlindungan-Nya penulis dapat melaksanakan penelitian dan
menyusun skripsi yang berjudul “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Ranti Hitam
(Solanum blumei Nees ex Blume) Terhadap Salmonella typhimurium”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini kepada: ibu Dra.
Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing, mengajari, mengarahkan dan memotivasi penulis penuh dengan
kesabaran, kepada ibu Dra.Nurmalis, M.Si, ibu Dra. Hafni Indriati Nasution,
M.Si, dan ibu Dra.Ratu Evina Dibyantini, M.Si selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan dalam penelitian ini. Penulis juga tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis, kepada laboran
kimia dan laboran biologi yang sudah membantu penulis dalam melakukan
penelitian. Dan juga kepada Bapak Idramsah S.Si,M.Si yang telah membantu
peneliti di laboratorium biologi.
Secara khusus penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada ayahanda B.Nababan dan ibunda tercinta L.Situmeang, S.Th,
serta adik-adik (Shanta Yolanda Nababan, Shanti Natalia Nababan, Jeremy
Gomgom Saputra Nababan) yang telah banyak berjuang dan mendoakan penulis,
memberikan dukungan, semangat dan motivasi serta terimakasih untuk seluruh
keluarga yang telah turut serta membantu penulis selama kuliah.. Juga terimakasih
kepada seluruh teman-teman NonDik KIMIA 2010 yang selalu memberi semangat
dan dukungan selama penelitian.
Tidak lupa ucapan terimakasih untuk sahabatku Melinda Lena Sianipar,
Efbertias Sitorus, Lenaria Bakara, Boston Sidabutar dan Deasy Nainggolan yang
telah mendukung dan memotivasi penulis selama penelitian dan menyelesaikan
skripsi ini, dan teman seperjuangan Sulya Fitri.
v
Teristimewa buat Harris Joyakin Pasaribu yang selalu setia mendukung,
memberikan semangat, membantu dan mendoakan penulis mulai dari awal hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dari segi tata
bahasa maupun isi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Februari 2015
Penulis,
Rini Lastiur Nababan
NIM. 4101210007
iii
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH RANTI HITAM (Solanum
blumei Nees ex Blume) TERHADAP Salmonella typhimurium
Rini Lastiur Nababan
NIM 4101210007
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti
hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) terhadap bakteri Salmonella typhimurium yang
diekstraksi berdasarkan kepolaran pelarut. Sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) yang berasal dari daerah
Kutanangka, kec. Tanah Pinem, Kab.Dairi. Ekstrak sampel yang diuji adalah ekstrak nheksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol dengan konsentrasi masing-masing ekstrak
adalah 0%; 2,5% dan 5%. Sebagai kontrol positif digunakan kloramfenikol dan pelarut
ekstrak sebagai kontrol negatif. Proses ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi.
Aktivitas antibakteri diukur dari luas diameter zona hambat disekitar lubang dengan
metode sumur difusi. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antibakteri (diameter zona
hambat) ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) yaitu ekstrak nheksan berturut-turut pada konsentrasi 0%; 2,5%; dan 5% adalah 0 mm; 5,0 mm; 5,5 mm.
Ekstrak etil asetat 0; 2,5%; dan 5% adalah 0 mm; 10,0 mm; 14,0 mm. Ekstrak etanol 0%;
2,5%; dan 5% adalah 0 mm; 8,0 mm; 13,0 mm. Kloramfenikol sebesar 20,0 mm. Potensi
daya hambat ekstrak buah dari yang terbesar secara berurutan adalah ekstrak etil asetat
5% (70%), ekstrak etanol 5% (65%), ekstrak etil asetat 2,5% (50%), ekstrak etanol 2,5%
(40%), ekstrak n-heksan 5% (5,5%) dan ekstrak etil asetat 2,5% (5%). Pada ekstrak etil
asetat terdapat metabolit sekunder tanin dan steroid.Pada ekstrak etanol flavonoid, tanin,
steroid dan alkaloid. Pada ekstrak n-heksan alkaloid dan steroid.
.
Kata kunci : antibakteri, Salmonella typhimurium,buah ranti hitam
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Batasan Masalah
3
1.3.
Rumusan Masalah
3
1.4.
Tujuan Penelitian
3
1.5.
Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume)
5
2.1.1.
Klasifikasi Buah Ranti Hitam
6
2.1.2
Nama Umum
6
2.1.3
Kandungan Kimia dan Manfaat Ranti (Solanum nigrum L)
6
2.1.3.1. Metabolit Sekunder
8
2.1.4
Uji Fitokimia
9
2.1.4.1. Identifikasi Alkaloid
10
2.1.4.2 Identifikasi Flavonoid
14
2.1.4.3 Identifikasi Saponin
16
2.1.5.
Efek Farmakologis
17
2.2.
Ekstraksi
18
vii
2.3.
Bakteri
22
2.3.1.
Bakteri Gram Negatif dan Bakteri Gram Positif
24
2.3.2.
Tinjauan Bakteri Uji
28
2.4.
Antibakteri
30
2.4.1.
Mekanisme Kerja Senyawa Antibakteri
30
2.5.
Media
32
2.6.
Uji Aktivitas Antibakteri
33
2.7.
Analisis Potensi Daya Hambat Relatif Antibakteri Terhadap Berbagai
Antibiotik Komersial
34
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
35
3.2.
Alat dan Bahan Penelitian
35
3.2.1.
Alat
35
3.2.2.
Bahan
35
3.3.
Prosedur Penelitian
35
3.3.1.
Preparasi Sampel
36
3.3.2.
Ekstraksi Buah Ranti Hitam
36
3.3.3.
Uji Fitokimia
36
3.3.4.
Pembuatan Media Selektif Agar
37
3.3.5.
Peremajaan Bakteri
38
3.3.6.
Uji Sumur Difusi
38
3.4.
Diagram Alir
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1.
Hasil
43
4.1.1.
Preparasi Sampel
43
4.1.2.
Ekstraksi Buah Ranti Hitam(Solanum blumei Nees ex Blume)
44
4.1.3.
Uji Fitokimia
45
viii
4.1.4.
Uji Aktivitas Antibakteri
46
4.1.4.1. Pembuatan Media Selektif Agar
46
4.1.4.2. Peremajaan Bakteri
47
4.1.4.3. Uji Sumur Difusi
47
4.2.
Pembahasan
52
4.2.1.
Preparasi Sampel
52
4.2.2.
Ekstraksi Buah Ranti Hitam
53
4.2.3.
Pembuatan Media Selektif Agar
53
4.2.4.
Uji Sumur Difusi
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
60
5.2.
Saran
60
DAFTAR PUSTAKA
62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Nilai Konstanta Dieletrik Berbagai Pelarut Organik
21
Tabel 2.2. Karakteristik dari bakteri Gram positif dan negatif
25
Tabel 2.3. Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan bakteri
Gram positif dan negatif
Tabel 4.1. Perubahan sampel sebelum dan sesudah dikeringkan
26
44
Tabel 4.2. Rendemen (% b/b) ekstraksi buah ranti hitam
(Solanum blumei Nees ex Blume)
Tabel 4.3. Warna ekstrak dari masing masing pelarut
45
45
Tabel 4.4. Uji fitokimia metabnolit sekunder pada ekstrak n-heksan
Etil aseta dan etanol
45
Tabel 4.5
Diameter hambat ekstrak buah ranti hitam
52
Tabel 4.6
Potensi ekstrak buah ranti hitam terhadap kloramfenikol
56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Ranti Hitam dari Daerah Kuta Nangka,
Kec. Tanah Pinem, Kab. Dairi
5
Gambar 2.2. Struktur Kimia α-Solanine, solasonine, solamargine,
Gambar 2.3.
α-chaconine, diosgenin dan tigogenin
7
Piridin
9
Gambar 2.4. Reaksi alkaloid dengan pereaksi mayer
11
Gambar 2.5. Reaksi alkaloid dengan pereaksi wagner
12
Gambar 2.6. Reaksi hidrolisis bismuth
12
Gambar 2.7. Reaksi alkaloid dengan pereaksi dragendroff
13
Gambar 2.8. Reaksi alkaloid dengan pereaksi Bouchardat
14
Gambar 2.9.
15
Kerangka dasar senyawa flavonoida
Gambar 2.10. Reaksi uji Flavonoida
16
Gambar 2.11. Sapogenin Triterpenoida
17
Gambar 2.12. Reaksi hidrolisis saponin dalam air
17
Gambar 2.13. Salmonella typhimurium
28
Gambar 2.14. Struktur sel bakteri
31
Gambar 4.1.1. Media Salmonella Shigella Agar
47
Gambar 4.1.2. Bakteri Salmonella typhimurium yang remaja
47
Gambar 4.1.3. Diameter zona hambat ekstrak buah ranti hitam
51
Gambar 4.1.4. Grafik Diameter Zona Hambat
55
Gambar 4.1.5. Mekanisme kerja ekstrak terhadap bakteri
Salmonella typhimurium
57
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
: Perhitungan Potensi daya hambat Ekstrak
65
buah ranti hitam
Lampiran 2
:
Dokumentasi Penelitian
66
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada kehidupan sehari-hari, daging sudah menjadi salah satu makanan
yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Salah satu daging yang paling
populer di lingkungan masyarakat adalah daging ayam.Pada akhir-akhir ini
peternak ayam di Indonesia banyak mengalami kerugian akibat ayam yang mati
karena penyakit tertentu. Salah satu penyebab kematian ayam peternak adalah
akibat infeksi bakteri Salmonella typhimurium.
Pada umumnya, para peternak ayam menggunakan antibiotik untuk
mencegah infeksi bakteri. Selain itu para peternak ayam ini, menggunakan
antibiotik untuk memacu pertumbuhan ayam pedaging. Penggunaan antibiotik ini
telah menjadi kontroversi sejak beberapa tahun ini karena dapat menimbulkan
residu dan resistansi (Hileman dan Washington, 1999). Antibiotik dapat
meninggalkan residu pada daging ayam yang dapat membahayakan konsumen.
Kemampuan fitokimia tanaman sebagai antibakteri dapat digunakan untuk
pengujian infeksi bakteri. Khasiat antibakteri ekstrak daun, biji dan akar tanaman
terhadap strain bakteri yang diuji, merekomendasikan ekstrak tanaman tersebut
digunakan secara efektif untuk penyembuhan penyakit infeksi akibat bakteri
tertentu. Antibakteri berbasis tanaman ini memiliki potensi sebagai obat sangat
besar karena efek sampingnya yang lebih sedikit. Dalam beberapa tahun terakhir,
penelitian ke arah obat tradisional, mencari petunjuk untuk mengembangkan obatobatan baru yang lebih baik melawan infeksi bakteri. Eksplorasi lebih lanjut
antimikroba berbasis tanaman ini sangat diperlukan saat ini (Simorangkir, 2013)
Sumber senyawa bahan alam hayati memegang peranan penting dalam
pemanfaatan zat kimia berkhasiat yang terdapat di alam. Hampir setiap daerah di
Indonesia mengenal ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
digunakan untuk pengobatan tertentu secara tradisional. Penggunaan tumbuhtumbuhan tertentu sebagai obat merupakan warisan turun- temurun dari nenek
1
2
moyang kita sejak dahulu hinggah sekarang. Bahan obat yang digunakan dapat
berasal daun, batang, akar, bunga, dan biji-bijian ( Siregar, 2005).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari antibakteri alami dari
berbagai tanaman obat. Hasil penelitian Pratiwi (2008) bahwa tepung daun jarak
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Hasil penelitian Rahmawati
(2008) bahwa ekstrak daun miana memiliki aktivitas paling besar terhadap bakteri
S. aureus dan S. epidemidis. Aktivitas fraksi aseton lebih besar dari fraksi air dan
fraksi n heksan. Hasil penelitian Wiryawan, Suharti, dan Bintang (2005), bahwa
ekstrak bawang Putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella
typhymurium.
Salah satu tanaman obat yang banyak dijumpai di daerah Karo dan Dairi
adalah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume ). Solanum blumei Nees ex
Blume banyak digunakan oleh masyarakat daerah Karo dan Dairi sebagai tanaman
obat, antara lain obat sakit pinggang, telinga berair, demam, dan obat perut
(langgum = bahasa Karo). Ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) adalah
tanaman yang termasuk family Solanacae. Salah satu tanaman yang termasuk satu
family dengan Solanum blumei Nees ex Blume adalah Solanum nigrum L. Hasil
penelitian Sridhar, Josthna, dan Naidu (2011), ekstrak Solanum nigrum
L
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphyloceus aerus,
E.coli. Hasil uji secara invitro oleh Parameswari, Sudheer, dan Kishori (2012),
ekstrak etanol dan ekstrak methanol Solanum nigrum L menunjukkan aktivitas
penghambatan terhadap strain bakteri Bacillus subtilis, Eschericia coli, Klebsiella
pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Tetapi belum ada dilakukan penelitian
aktivitas antibakteri terhadap Solanum blumei Nees ex Blume.
Tanaman obat umumnya mengandung senyawa aktif
dalam bentuk
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, kumarin dan
lain-lain yang dapat diekstraksi dengan berbagai pelarut berdasarkan tingkat
kepolarannya. Salmonella typhimurium adalah bakteri gram negatif yang sering
menyerang ternak ayam (Wiryawan, Suharti, Bintang,2005). Berdasarkan hal
diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang aktivitas
3
antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) yang alami
terhadap Salmonella typhimurium dengan judul , “ Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Terhadap
Salmonella typhimurium”.
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah
Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Terhadap
Salmonella
typhimurium”.
1.3. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Jenis pelarut (nonpolar, polar, semipolar) ekstrak buah ranti hitam
manakah
yang mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Salmonella typhimurium.
2. Bagaimana aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blume) terhadap Salmonella typhimurium.
3. Jenis metabolit sekunder apa saja yang terdapat pada ekstrak buah ranti
hitam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis pelarut (nonpolar, polar, semipolar) ekstrak buah ranti
hitam yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella
typhimurium.
2. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blume) terhadap Salmonella typhimurium.
3. Mengetahui jenis metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak buah ranti
hitam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
4
1.5. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang tanaman yang memiliki potensi antibakteri
alami terhadap Salmonella typhimurium
2. Memberikan informasi tentang bahan alam tumbuhan yang dapat
digunakan untuk antibakteri alami sehingga dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan pengobatan dan
pengembangan potensi tanaman obat.
3. Sebagai pengetahuan dasar bagi peneliti lanjutan tentang senyawa bioaktif
antibakteri dalam ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex
Blume).
4. Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan pada bidang
farmasi dalam upaya pengembangan kandungan senyawa bioaktif dalam
tanaman ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) lokal.
5. Untuk lebih memperkuat nilai ilmiah dari khasiat yang dimiliki oleh ranti
hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) lokal.
6. Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan obat alternatif penyakit
ayam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhimurium.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees
ex Blume) terhadap Salmonella typhimurium dari yang paling besar
secara berurutan adalah ekstrak etil asetat 5% (14,0 mm),ekstrak
etanol 5% (13mm) ekstrak etil asetat 2,5% (10,0 mm), ekstrak etanol
2,5% (8 mm), ekstrak n-heksane5% (1,1 mm) dan ekstrak n-heksane
2,5% (1 mm). Ekstrak etil asetat 5% yang bersifat semipolar memiliki
aktivitas antibakteri yang paling baik dengan diameter zona hambat
14,0 mm.
2. Aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam terhadap Salmonella
typhimurium ditunjukkan dengan adanya daya hambat ekstrak
terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhimurium. Aktivitas
antibakteri diukur dari diameter zona hambat pada saat uji sumur
difusi. Ekstrak etil asetat 5% memiliki aktivitas antibakteri yang
paling baik dengan diameter zona hambat 14,0 mm.
3. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak buah ranti
hitam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri adalah alkaloid,
steroid, tanin, dan flavonoid.
60
61
5.2. Saran
Untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya maka penulis
menyarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk bakteri gram positif
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur molekul
senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang
berfungsi sebagai antibakteri pada buah ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blume).
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk aktivitas antibakteri dari,
batang dan akar dari ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume)
4. Perlu dilakukan penelitian untuk kadar bunuh minimal terhadap
Salmonella typhimurium.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad S.A., 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika, Jakarta
Ajizah. A (2004) . Sensitivitas Salmonellea typhimurium Terhadap Ekstrak Daun
Psidium Guajava L.Bioscientiae, 1 (1): 31-38
Anonim.(2001). British Pharmacopoela. Published on The Recommendation of
The Medicines Commisions. The StasioneryOffice, London.
Anonim.(2010). Ecology and Evolutionary Biology Plant Growth Facilitie,
University of Connecticut,
hhtp://titanarum.uconn.edu/198500560.html.Diakses 21 Maret 2010
pukul 17.41
Anonim (2), (2012), Ranti Solanum nigrum L.,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal
23/03/2012.
Anonim (3), (2013), Ranti Solanum nigrum L.,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal
3/02/2014.
Anonimus. 2004. Cara Uji Cemaran Mikroba, Standar Nasional Indonesia,
Dewan Standarisasi Nasional.
Brands, S.J. 1989. The Taxonomicon. Universal Taxonomic Services, Zwaag, The
Netherlands. Accessed January 10, 2012.
Brooks, G.F.: Butel, J.S & Morse, S.A (2005). Mikrobiologi Kedokteran.
Penerjemah Bagian
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Salemba
Medika, Jakarta.
Cooper GM, Hausman RE. 2007. The Cell: A Molecular Approach. 4th ed.
Sunderland: Sinauer Associates, Inc.
Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,
Jakarta.
Dzulkarnain B., D. Sundari, A. Chozin, 1996. Tanaman Obat Bersifat Antibakteri
di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran, 110:35-48.
Haniffa, M.A., (2011), Evaluation of Immunostimulant Potential of Solanum
nigrum L. Using Fish, Etroplus suratensis challenged with Aphanomyces
invadens, International Journal of Pharma and Bio sciences, Vol.2 issue
1, ISSN 0975-6299.
62
63
Hernani dan Rahmawati N., (2009), Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan
Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat, Perkembangan
Teknologi TRO 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39 ISSN 1829-6289.
Hileman, B. dan E.N. Washington, 1999. Debate over health hazards of putting
antibiotics in animal feed heats Up in the USA. Chemical and
Engineering News.
Hodstad, M. S. 1984. Disease of Poultry. 8th Ed. Iowa University Press, Amers.
Iowa.
Hogg S. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
Jawetz E, LM Joseph, AA Edward. 1972. Dalam skripsi pratiwi (Aktivitas
Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha curcas L) Pada Berbagai
Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler Secara In Vitro). IPB : Bogor
Johan, (2005), Info Nutrisi : Leunca Sebagai Obat Tradisional & Anti Infeksi,
http://health.dir.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10653,
diakses 24/04/2005.
Kabayan,M.,(2009),Leunca bisa jinakkan kanker,
http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=114:leunca-kanker&catid=64:herbal&Itemid=97, diakses tanggal
23/04/2012.
Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Marliana, S.D., Venty S. dan Suyono, (2005), Skrinning Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Labu Siam dalam Ekstrak
Etanol,Jurnal Biofarmasi 3 (1): 26-31, ISSN: 1693-2242 2005 Jurusan
Biologi FMIPA UNS Surakarta.
Nursal, S. Wulandari dan S.W. Juwita, 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber
officinale Roxb.) dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri
Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):64-66,
2006.
Parameswari, Sudheer dan Kishori. 2012. In Vitro Antibacterial Activity In The
Extracts Of Solanum Nigrum. Indian Streams Research Journal,
Volume 2, Issue. 7, Aug 2012, ISSN:-2230-7850
Pelczar, M.J. & Chan, E.C.S (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid I. UI Press,
Jakarta.
Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Erlangga, Jakarta.
64
Pratiwi, Sutanti Ika. 2008. Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha
curcas L) Pada Berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler
Secara In Vitro. IPB : Bogor
Prescott LM, Harley JP, Klein DA. 2002. Microbiology. 5th Ed. Boston:
McGraw-Hill.
Prima I, Raditya, (2012), CRC Farmasi UGM-Leunca (Solanum nigrum L.)
http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339, diakses tanggal
24/03/2012.
Rahmawati, fri. 2008. Isolasi dan karakterisasi senyawa antibakteri ekstrak daun
miana (Coleus scutellariodes L Benth.)
Robinson, T. (1998). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah:
Padmawinata, K. Edisi VI. Bandung: ITB Press. Hal 71.
Rizvi, S. J. H. V. Rizvi (2008). Thin layer chromatography in phytochemistry.
CRC Press. ISBN 978-1-4200-4677-9.Page.60-66
Saridewi, (2011), Fraksinasi Bertingkat,
http://sardewforester.blogspot.com/2011/12/fraksinasi-bertingkat.html,
diakses tanggal 13/04/2012.
Schunack, W., K. Mayer dan M. Haake. 1990. Senyawa Obat. Ed. ke-2.
Terjemahan: J. R. Wattimera dan Subino. Penerbit UGM Press.
Yogyakarta.
Simorangkir, M. 2013, Analisis Fitokimia Metabolit Sekunder Ekstrak Daun
dan Buah Solanum blumei Ness Ex Blume Lokal, Prosiding Seminar
Nasional Kimia Peranan Kimia dalam Karakteristik,
Siregar, P.H., (2005), Isolasi Flavonoida dari Daun Tumbuhan Kemuning
(Murraya paniculata [L] Jack), Jurnal Sains Kimia (Suplemen) Vol 9,
No.3: 12-14.
Sridhar, Josthna, dan Naidu. 2011. In Vitro Antibacterial Activity and
Phytochemical Analysis of Solanum nigrum (Linn.) - An Important
Antiulcer Medicinal Plant. Department of Biotechnology, Sri
Venkateswara University, Tirupathi-517502, A.P., India. Journal of
Experimental Sciences 2011, 2(8): 24-29 ISSN: 2218-1768
Svehla, G., (1990), Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, PT. Klaman Media Pusaka, Jakarta.
65
Tobing, D.R.N., (2011), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun
Meniran (Phyllanthus niruri L.), Skripsi, Jurusan Kimia, UNMED,
Medan.
Veling, J., H. W. Barkema, J. van der Schans, F. van Zijderverld, and J. Verhoeff.
2002. Herdlevel diagnosis for Salmonella enterica subsp. enterica serovar
Dublin infection in bovine dairy herds. Prev. Vet. Med. 14: 31-42.
Verpoorte, R. A. W. Alfermann (2000). Metabolic engineering of plant
secondary metabolism. Springer. ISBN 978-0-7923-6360-6.Page.1-3
Winarno M.W., D. Sundari, 1996. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Diare
di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran 109 : 25-32.
Winarsih, W., I. P. Kompiang, B. P. Priosoeryanto dan I. W. T. Wibawan. 2005.
Prospek pengendalian Salmonellosis pada ayam dengan probiotik
mikroba asal saluran pencernaan. Laporan Akhir Penelitian Hibah
Bersaing X1 Tahun 2003 s/d 2004. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wiryawan, K.G., S.Suharti dan M.Bintang, 2005. Kajian Antibakteri Temulawak,
Jahe dan Bawang putih terhadap Salmonella typhimurium serta pengaruh
bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging.
Media Peternakan, Vol.28 No.2, Agustus 2005, hal.52-62, ISSN
0126/0472
Zuhud. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung (Parkia roxburghii G.
Don. Bul. Teknologi dan Industri Pangan XII no. 1: 6-12.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Medan pada tanggal 07 September 1992 dari
pasangan suami-istri Bapak Belman Nababan dan Ibu Lindu Situmeang. Penulis
merupakan anak pertama dari empat bersaudara.Pada tahun 1997, penullis masuk
Taman Kanak-Kanak (TK) dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis
masuk sekolah di SD Methodist Tanjung Morawa, dan lulus pada tahun 2004. Pada
tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMP Fatima 1 Sibolga, dan lulus pada
tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Katolik Sibolga,
dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi
Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan melalui jalur PMDK. Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri
Medan yang pernah diikuti antara lain Kunjungan Industri ke PT. ECOGREEN, PT
Toba Pulp Lestari (TPL) Porsea, PDAM Tirtanadi Medan-Sunggal,. Penulis juga
aktif di organisasi IKBKK Unimed. Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di UPT. BADAN LINGKUNGAN HIDUP MEDAN.
HITAM (S olanum blumei Nees ex blume)
TERHADAP Salmonella typhimurium
Oleh :
Rini Lastiur Nababan
4101210007
Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan perlindungan-Nya penulis dapat melaksanakan penelitian dan
menyusun skripsi yang berjudul “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Ranti Hitam
(Solanum blumei Nees ex Blume) Terhadap Salmonella typhimurium”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini kepada: ibu Dra.
Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing, mengajari, mengarahkan dan memotivasi penulis penuh dengan
kesabaran, kepada ibu Dra.Nurmalis, M.Si, ibu Dra. Hafni Indriati Nasution,
M.Si, dan ibu Dra.Ratu Evina Dibyantini, M.Si selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan dalam penelitian ini. Penulis juga tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS selaku
dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis, kepada laboran
kimia dan laboran biologi yang sudah membantu penulis dalam melakukan
penelitian. Dan juga kepada Bapak Idramsah S.Si,M.Si yang telah membantu
peneliti di laboratorium biologi.
Secara khusus penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada ayahanda B.Nababan dan ibunda tercinta L.Situmeang, S.Th,
serta adik-adik (Shanta Yolanda Nababan, Shanti Natalia Nababan, Jeremy
Gomgom Saputra Nababan) yang telah banyak berjuang dan mendoakan penulis,
memberikan dukungan, semangat dan motivasi serta terimakasih untuk seluruh
keluarga yang telah turut serta membantu penulis selama kuliah.. Juga terimakasih
kepada seluruh teman-teman NonDik KIMIA 2010 yang selalu memberi semangat
dan dukungan selama penelitian.
Tidak lupa ucapan terimakasih untuk sahabatku Melinda Lena Sianipar,
Efbertias Sitorus, Lenaria Bakara, Boston Sidabutar dan Deasy Nainggolan yang
telah mendukung dan memotivasi penulis selama penelitian dan menyelesaikan
skripsi ini, dan teman seperjuangan Sulya Fitri.
v
Teristimewa buat Harris Joyakin Pasaribu yang selalu setia mendukung,
memberikan semangat, membantu dan mendoakan penulis mulai dari awal hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dari segi tata
bahasa maupun isi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Februari 2015
Penulis,
Rini Lastiur Nababan
NIM. 4101210007
iii
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH RANTI HITAM (Solanum
blumei Nees ex Blume) TERHADAP Salmonella typhimurium
Rini Lastiur Nababan
NIM 4101210007
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti
hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) terhadap bakteri Salmonella typhimurium yang
diekstraksi berdasarkan kepolaran pelarut. Sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) yang berasal dari daerah
Kutanangka, kec. Tanah Pinem, Kab.Dairi. Ekstrak sampel yang diuji adalah ekstrak nheksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol dengan konsentrasi masing-masing ekstrak
adalah 0%; 2,5% dan 5%. Sebagai kontrol positif digunakan kloramfenikol dan pelarut
ekstrak sebagai kontrol negatif. Proses ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi.
Aktivitas antibakteri diukur dari luas diameter zona hambat disekitar lubang dengan
metode sumur difusi. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antibakteri (diameter zona
hambat) ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) yaitu ekstrak nheksan berturut-turut pada konsentrasi 0%; 2,5%; dan 5% adalah 0 mm; 5,0 mm; 5,5 mm.
Ekstrak etil asetat 0; 2,5%; dan 5% adalah 0 mm; 10,0 mm; 14,0 mm. Ekstrak etanol 0%;
2,5%; dan 5% adalah 0 mm; 8,0 mm; 13,0 mm. Kloramfenikol sebesar 20,0 mm. Potensi
daya hambat ekstrak buah dari yang terbesar secara berurutan adalah ekstrak etil asetat
5% (70%), ekstrak etanol 5% (65%), ekstrak etil asetat 2,5% (50%), ekstrak etanol 2,5%
(40%), ekstrak n-heksan 5% (5,5%) dan ekstrak etil asetat 2,5% (5%). Pada ekstrak etil
asetat terdapat metabolit sekunder tanin dan steroid.Pada ekstrak etanol flavonoid, tanin,
steroid dan alkaloid. Pada ekstrak n-heksan alkaloid dan steroid.
.
Kata kunci : antibakteri, Salmonella typhimurium,buah ranti hitam
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
xi
Daftar Lampiran
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Batasan Masalah
3
1.3.
Rumusan Masalah
3
1.4.
Tujuan Penelitian
3
1.5.
Manfaat Penelitian
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume)
5
2.1.1.
Klasifikasi Buah Ranti Hitam
6
2.1.2
Nama Umum
6
2.1.3
Kandungan Kimia dan Manfaat Ranti (Solanum nigrum L)
6
2.1.3.1. Metabolit Sekunder
8
2.1.4
Uji Fitokimia
9
2.1.4.1. Identifikasi Alkaloid
10
2.1.4.2 Identifikasi Flavonoid
14
2.1.4.3 Identifikasi Saponin
16
2.1.5.
Efek Farmakologis
17
2.2.
Ekstraksi
18
vii
2.3.
Bakteri
22
2.3.1.
Bakteri Gram Negatif dan Bakteri Gram Positif
24
2.3.2.
Tinjauan Bakteri Uji
28
2.4.
Antibakteri
30
2.4.1.
Mekanisme Kerja Senyawa Antibakteri
30
2.5.
Media
32
2.6.
Uji Aktivitas Antibakteri
33
2.7.
Analisis Potensi Daya Hambat Relatif Antibakteri Terhadap Berbagai
Antibiotik Komersial
34
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
35
3.2.
Alat dan Bahan Penelitian
35
3.2.1.
Alat
35
3.2.2.
Bahan
35
3.3.
Prosedur Penelitian
35
3.3.1.
Preparasi Sampel
36
3.3.2.
Ekstraksi Buah Ranti Hitam
36
3.3.3.
Uji Fitokimia
36
3.3.4.
Pembuatan Media Selektif Agar
37
3.3.5.
Peremajaan Bakteri
38
3.3.6.
Uji Sumur Difusi
38
3.4.
Diagram Alir
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1.
Hasil
43
4.1.1.
Preparasi Sampel
43
4.1.2.
Ekstraksi Buah Ranti Hitam(Solanum blumei Nees ex Blume)
44
4.1.3.
Uji Fitokimia
45
viii
4.1.4.
Uji Aktivitas Antibakteri
46
4.1.4.1. Pembuatan Media Selektif Agar
46
4.1.4.2. Peremajaan Bakteri
47
4.1.4.3. Uji Sumur Difusi
47
4.2.
Pembahasan
52
4.2.1.
Preparasi Sampel
52
4.2.2.
Ekstraksi Buah Ranti Hitam
53
4.2.3.
Pembuatan Media Selektif Agar
53
4.2.4.
Uji Sumur Difusi
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
60
5.2.
Saran
60
DAFTAR PUSTAKA
62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Nilai Konstanta Dieletrik Berbagai Pelarut Organik
21
Tabel 2.2. Karakteristik dari bakteri Gram positif dan negatif
25
Tabel 2.3. Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan bakteri
Gram positif dan negatif
Tabel 4.1. Perubahan sampel sebelum dan sesudah dikeringkan
26
44
Tabel 4.2. Rendemen (% b/b) ekstraksi buah ranti hitam
(Solanum blumei Nees ex Blume)
Tabel 4.3. Warna ekstrak dari masing masing pelarut
45
45
Tabel 4.4. Uji fitokimia metabnolit sekunder pada ekstrak n-heksan
Etil aseta dan etanol
45
Tabel 4.5
Diameter hambat ekstrak buah ranti hitam
52
Tabel 4.6
Potensi ekstrak buah ranti hitam terhadap kloramfenikol
56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Ranti Hitam dari Daerah Kuta Nangka,
Kec. Tanah Pinem, Kab. Dairi
5
Gambar 2.2. Struktur Kimia α-Solanine, solasonine, solamargine,
Gambar 2.3.
α-chaconine, diosgenin dan tigogenin
7
Piridin
9
Gambar 2.4. Reaksi alkaloid dengan pereaksi mayer
11
Gambar 2.5. Reaksi alkaloid dengan pereaksi wagner
12
Gambar 2.6. Reaksi hidrolisis bismuth
12
Gambar 2.7. Reaksi alkaloid dengan pereaksi dragendroff
13
Gambar 2.8. Reaksi alkaloid dengan pereaksi Bouchardat
14
Gambar 2.9.
15
Kerangka dasar senyawa flavonoida
Gambar 2.10. Reaksi uji Flavonoida
16
Gambar 2.11. Sapogenin Triterpenoida
17
Gambar 2.12. Reaksi hidrolisis saponin dalam air
17
Gambar 2.13. Salmonella typhimurium
28
Gambar 2.14. Struktur sel bakteri
31
Gambar 4.1.1. Media Salmonella Shigella Agar
47
Gambar 4.1.2. Bakteri Salmonella typhimurium yang remaja
47
Gambar 4.1.3. Diameter zona hambat ekstrak buah ranti hitam
51
Gambar 4.1.4. Grafik Diameter Zona Hambat
55
Gambar 4.1.5. Mekanisme kerja ekstrak terhadap bakteri
Salmonella typhimurium
57
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
: Perhitungan Potensi daya hambat Ekstrak
65
buah ranti hitam
Lampiran 2
:
Dokumentasi Penelitian
66
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada kehidupan sehari-hari, daging sudah menjadi salah satu makanan
yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Salah satu daging yang paling
populer di lingkungan masyarakat adalah daging ayam.Pada akhir-akhir ini
peternak ayam di Indonesia banyak mengalami kerugian akibat ayam yang mati
karena penyakit tertentu. Salah satu penyebab kematian ayam peternak adalah
akibat infeksi bakteri Salmonella typhimurium.
Pada umumnya, para peternak ayam menggunakan antibiotik untuk
mencegah infeksi bakteri. Selain itu para peternak ayam ini, menggunakan
antibiotik untuk memacu pertumbuhan ayam pedaging. Penggunaan antibiotik ini
telah menjadi kontroversi sejak beberapa tahun ini karena dapat menimbulkan
residu dan resistansi (Hileman dan Washington, 1999). Antibiotik dapat
meninggalkan residu pada daging ayam yang dapat membahayakan konsumen.
Kemampuan fitokimia tanaman sebagai antibakteri dapat digunakan untuk
pengujian infeksi bakteri. Khasiat antibakteri ekstrak daun, biji dan akar tanaman
terhadap strain bakteri yang diuji, merekomendasikan ekstrak tanaman tersebut
digunakan secara efektif untuk penyembuhan penyakit infeksi akibat bakteri
tertentu. Antibakteri berbasis tanaman ini memiliki potensi sebagai obat sangat
besar karena efek sampingnya yang lebih sedikit. Dalam beberapa tahun terakhir,
penelitian ke arah obat tradisional, mencari petunjuk untuk mengembangkan obatobatan baru yang lebih baik melawan infeksi bakteri. Eksplorasi lebih lanjut
antimikroba berbasis tanaman ini sangat diperlukan saat ini (Simorangkir, 2013)
Sumber senyawa bahan alam hayati memegang peranan penting dalam
pemanfaatan zat kimia berkhasiat yang terdapat di alam. Hampir setiap daerah di
Indonesia mengenal ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
digunakan untuk pengobatan tertentu secara tradisional. Penggunaan tumbuhtumbuhan tertentu sebagai obat merupakan warisan turun- temurun dari nenek
1
2
moyang kita sejak dahulu hinggah sekarang. Bahan obat yang digunakan dapat
berasal daun, batang, akar, bunga, dan biji-bijian ( Siregar, 2005).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari antibakteri alami dari
berbagai tanaman obat. Hasil penelitian Pratiwi (2008) bahwa tepung daun jarak
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Hasil penelitian Rahmawati
(2008) bahwa ekstrak daun miana memiliki aktivitas paling besar terhadap bakteri
S. aureus dan S. epidemidis. Aktivitas fraksi aseton lebih besar dari fraksi air dan
fraksi n heksan. Hasil penelitian Wiryawan, Suharti, dan Bintang (2005), bahwa
ekstrak bawang Putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella
typhymurium.
Salah satu tanaman obat yang banyak dijumpai di daerah Karo dan Dairi
adalah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume ). Solanum blumei Nees ex
Blume banyak digunakan oleh masyarakat daerah Karo dan Dairi sebagai tanaman
obat, antara lain obat sakit pinggang, telinga berair, demam, dan obat perut
(langgum = bahasa Karo). Ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) adalah
tanaman yang termasuk family Solanacae. Salah satu tanaman yang termasuk satu
family dengan Solanum blumei Nees ex Blume adalah Solanum nigrum L. Hasil
penelitian Sridhar, Josthna, dan Naidu (2011), ekstrak Solanum nigrum
L
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphyloceus aerus,
E.coli. Hasil uji secara invitro oleh Parameswari, Sudheer, dan Kishori (2012),
ekstrak etanol dan ekstrak methanol Solanum nigrum L menunjukkan aktivitas
penghambatan terhadap strain bakteri Bacillus subtilis, Eschericia coli, Klebsiella
pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa. Tetapi belum ada dilakukan penelitian
aktivitas antibakteri terhadap Solanum blumei Nees ex Blume.
Tanaman obat umumnya mengandung senyawa aktif
dalam bentuk
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, kumarin dan
lain-lain yang dapat diekstraksi dengan berbagai pelarut berdasarkan tingkat
kepolarannya. Salmonella typhimurium adalah bakteri gram negatif yang sering
menyerang ternak ayam (Wiryawan, Suharti, Bintang,2005). Berdasarkan hal
diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang aktivitas
3
antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) yang alami
terhadap Salmonella typhimurium dengan judul , “ Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Buah Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Terhadap
Salmonella typhimurium”.
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah
Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) Terhadap
Salmonella
typhimurium”.
1.3. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Jenis pelarut (nonpolar, polar, semipolar) ekstrak buah ranti hitam
manakah
yang mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Salmonella typhimurium.
2. Bagaimana aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blume) terhadap Salmonella typhimurium.
3. Jenis metabolit sekunder apa saja yang terdapat pada ekstrak buah ranti
hitam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
1.4.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis pelarut (nonpolar, polar, semipolar) ekstrak buah ranti
hitam yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella
typhimurium.
2. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blume) terhadap Salmonella typhimurium.
3. Mengetahui jenis metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak buah ranti
hitam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
4
1.5. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang tanaman yang memiliki potensi antibakteri
alami terhadap Salmonella typhimurium
2. Memberikan informasi tentang bahan alam tumbuhan yang dapat
digunakan untuk antibakteri alami sehingga dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan pengobatan dan
pengembangan potensi tanaman obat.
3. Sebagai pengetahuan dasar bagi peneliti lanjutan tentang senyawa bioaktif
antibakteri dalam ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex
Blume).
4. Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan pada bidang
farmasi dalam upaya pengembangan kandungan senyawa bioaktif dalam
tanaman ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) lokal.
5. Untuk lebih memperkuat nilai ilmiah dari khasiat yang dimiliki oleh ranti
hitam (Solanum blumei Nees ex Blume) lokal.
6. Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan obat alternatif penyakit
ayam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhimurium.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam (Solanum blumei Nees
ex Blume) terhadap Salmonella typhimurium dari yang paling besar
secara berurutan adalah ekstrak etil asetat 5% (14,0 mm),ekstrak
etanol 5% (13mm) ekstrak etil asetat 2,5% (10,0 mm), ekstrak etanol
2,5% (8 mm), ekstrak n-heksane5% (1,1 mm) dan ekstrak n-heksane
2,5% (1 mm). Ekstrak etil asetat 5% yang bersifat semipolar memiliki
aktivitas antibakteri yang paling baik dengan diameter zona hambat
14,0 mm.
2. Aktivitas antibakteri ekstrak buah ranti hitam terhadap Salmonella
typhimurium ditunjukkan dengan adanya daya hambat ekstrak
terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhimurium. Aktivitas
antibakteri diukur dari diameter zona hambat pada saat uji sumur
difusi. Ekstrak etil asetat 5% memiliki aktivitas antibakteri yang
paling baik dengan diameter zona hambat 14,0 mm.
3. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak buah ranti
hitam yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri adalah alkaloid,
steroid, tanin, dan flavonoid.
60
61
5.2. Saran
Untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya maka penulis
menyarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk bakteri gram positif
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur molekul
senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang
berfungsi sebagai antibakteri pada buah ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blume).
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk aktivitas antibakteri dari,
batang dan akar dari ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blume)
4. Perlu dilakukan penelitian untuk kadar bunuh minimal terhadap
Salmonella typhimurium.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad S.A., 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika, Jakarta
Ajizah. A (2004) . Sensitivitas Salmonellea typhimurium Terhadap Ekstrak Daun
Psidium Guajava L.Bioscientiae, 1 (1): 31-38
Anonim.(2001). British Pharmacopoela. Published on The Recommendation of
The Medicines Commisions. The StasioneryOffice, London.
Anonim.(2010). Ecology and Evolutionary Biology Plant Growth Facilitie,
University of Connecticut,
hhtp://titanarum.uconn.edu/198500560.html.Diakses 21 Maret 2010
pukul 17.41
Anonim (2), (2012), Ranti Solanum nigrum L.,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal
23/03/2012.
Anonim (3), (2013), Ranti Solanum nigrum L.,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal
3/02/2014.
Anonimus. 2004. Cara Uji Cemaran Mikroba, Standar Nasional Indonesia,
Dewan Standarisasi Nasional.
Brands, S.J. 1989. The Taxonomicon. Universal Taxonomic Services, Zwaag, The
Netherlands. Accessed January 10, 2012.
Brooks, G.F.: Butel, J.S & Morse, S.A (2005). Mikrobiologi Kedokteran.
Penerjemah Bagian
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Salemba
Medika, Jakarta.
Cooper GM, Hausman RE. 2007. The Cell: A Molecular Approach. 4th ed.
Sunderland: Sinauer Associates, Inc.
Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,
Jakarta.
Dzulkarnain B., D. Sundari, A. Chozin, 1996. Tanaman Obat Bersifat Antibakteri
di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran, 110:35-48.
Haniffa, M.A., (2011), Evaluation of Immunostimulant Potential of Solanum
nigrum L. Using Fish, Etroplus suratensis challenged with Aphanomyces
invadens, International Journal of Pharma and Bio sciences, Vol.2 issue
1, ISSN 0975-6299.
62
63
Hernani dan Rahmawati N., (2009), Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan
Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat, Perkembangan
Teknologi TRO 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39 ISSN 1829-6289.
Hileman, B. dan E.N. Washington, 1999. Debate over health hazards of putting
antibiotics in animal feed heats Up in the USA. Chemical and
Engineering News.
Hodstad, M. S. 1984. Disease of Poultry. 8th Ed. Iowa University Press, Amers.
Iowa.
Hogg S. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
Jawetz E, LM Joseph, AA Edward. 1972. Dalam skripsi pratiwi (Aktivitas
Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha curcas L) Pada Berbagai
Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler Secara In Vitro). IPB : Bogor
Johan, (2005), Info Nutrisi : Leunca Sebagai Obat Tradisional & Anti Infeksi,
http://health.dir.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10653,
diakses 24/04/2005.
Kabayan,M.,(2009),Leunca bisa jinakkan kanker,
http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=114:leunca-kanker&catid=64:herbal&Itemid=97, diakses tanggal
23/04/2012.
Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Marliana, S.D., Venty S. dan Suyono, (2005), Skrinning Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Labu Siam dalam Ekstrak
Etanol,Jurnal Biofarmasi 3 (1): 26-31, ISSN: 1693-2242 2005 Jurusan
Biologi FMIPA UNS Surakarta.
Nursal, S. Wulandari dan S.W. Juwita, 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber
officinale Roxb.) dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri
Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):64-66,
2006.
Parameswari, Sudheer dan Kishori. 2012. In Vitro Antibacterial Activity In The
Extracts Of Solanum Nigrum. Indian Streams Research Journal,
Volume 2, Issue. 7, Aug 2012, ISSN:-2230-7850
Pelczar, M.J. & Chan, E.C.S (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid I. UI Press,
Jakarta.
Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Erlangga, Jakarta.
64
Pratiwi, Sutanti Ika. 2008. Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha
curcas L) Pada Berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler
Secara In Vitro. IPB : Bogor
Prescott LM, Harley JP, Klein DA. 2002. Microbiology. 5th Ed. Boston:
McGraw-Hill.
Prima I, Raditya, (2012), CRC Farmasi UGM-Leunca (Solanum nigrum L.)
http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339, diakses tanggal
24/03/2012.
Rahmawati, fri. 2008. Isolasi dan karakterisasi senyawa antibakteri ekstrak daun
miana (Coleus scutellariodes L Benth.)
Robinson, T. (1998). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah:
Padmawinata, K. Edisi VI. Bandung: ITB Press. Hal 71.
Rizvi, S. J. H. V. Rizvi (2008). Thin layer chromatography in phytochemistry.
CRC Press. ISBN 978-1-4200-4677-9.Page.60-66
Saridewi, (2011), Fraksinasi Bertingkat,
http://sardewforester.blogspot.com/2011/12/fraksinasi-bertingkat.html,
diakses tanggal 13/04/2012.
Schunack, W., K. Mayer dan M. Haake. 1990. Senyawa Obat. Ed. ke-2.
Terjemahan: J. R. Wattimera dan Subino. Penerbit UGM Press.
Yogyakarta.
Simorangkir, M. 2013, Analisis Fitokimia Metabolit Sekunder Ekstrak Daun
dan Buah Solanum blumei Ness Ex Blume Lokal, Prosiding Seminar
Nasional Kimia Peranan Kimia dalam Karakteristik,
Siregar, P.H., (2005), Isolasi Flavonoida dari Daun Tumbuhan Kemuning
(Murraya paniculata [L] Jack), Jurnal Sains Kimia (Suplemen) Vol 9,
No.3: 12-14.
Sridhar, Josthna, dan Naidu. 2011. In Vitro Antibacterial Activity and
Phytochemical Analysis of Solanum nigrum (Linn.) - An Important
Antiulcer Medicinal Plant. Department of Biotechnology, Sri
Venkateswara University, Tirupathi-517502, A.P., India. Journal of
Experimental Sciences 2011, 2(8): 24-29 ISSN: 2218-1768
Svehla, G., (1990), Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, PT. Klaman Media Pusaka, Jakarta.
65
Tobing, D.R.N., (2011), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun
Meniran (Phyllanthus niruri L.), Skripsi, Jurusan Kimia, UNMED,
Medan.
Veling, J., H. W. Barkema, J. van der Schans, F. van Zijderverld, and J. Verhoeff.
2002. Herdlevel diagnosis for Salmonella enterica subsp. enterica serovar
Dublin infection in bovine dairy herds. Prev. Vet. Med. 14: 31-42.
Verpoorte, R. A. W. Alfermann (2000). Metabolic engineering of plant
secondary metabolism. Springer. ISBN 978-0-7923-6360-6.Page.1-3
Winarno M.W., D. Sundari, 1996. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Diare
di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran 109 : 25-32.
Winarsih, W., I. P. Kompiang, B. P. Priosoeryanto dan I. W. T. Wibawan. 2005.
Prospek pengendalian Salmonellosis pada ayam dengan probiotik
mikroba asal saluran pencernaan. Laporan Akhir Penelitian Hibah
Bersaing X1 Tahun 2003 s/d 2004. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wiryawan, K.G., S.Suharti dan M.Bintang, 2005. Kajian Antibakteri Temulawak,
Jahe dan Bawang putih terhadap Salmonella typhimurium serta pengaruh
bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging.
Media Peternakan, Vol.28 No.2, Agustus 2005, hal.52-62, ISSN
0126/0472
Zuhud. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung (Parkia roxburghii G.
Don. Bul. Teknologi dan Industri Pangan XII no. 1: 6-12.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Medan pada tanggal 07 September 1992 dari
pasangan suami-istri Bapak Belman Nababan dan Ibu Lindu Situmeang. Penulis
merupakan anak pertama dari empat bersaudara.Pada tahun 1997, penullis masuk
Taman Kanak-Kanak (TK) dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis
masuk sekolah di SD Methodist Tanjung Morawa, dan lulus pada tahun 2004. Pada
tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMP Fatima 1 Sibolga, dan lulus pada
tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di SMA Katolik Sibolga,
dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi
Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan melalui jalur PMDK. Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri
Medan yang pernah diikuti antara lain Kunjungan Industri ke PT. ECOGREEN, PT
Toba Pulp Lestari (TPL) Porsea, PDAM Tirtanadi Medan-Sunggal,. Penulis juga
aktif di organisasi IKBKK Unimed. Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di UPT. BADAN LINGKUNGAN HIDUP MEDAN.